Potensi Wisata Indonesia Disusun oleh : Nia Kurniawati 11001282 Kelas E-2 Prodi BK-UAD 2012 Contents A. Menyelusuri Panorama Pantai Papuma...................................................................................... 1 B. Gunung Kelud Kediri Dengan Keindahannya .............................................................................. 2 C. Rujak cingur................................................................................................................................. 4 A. Candi Plaosan Klaten ....................................................................................................................... 6 B. Curug Bengkawah Pemalang .......................................................................................................... 7 C. Emping ............................................................................................................................................ 7 A. Candi Prambanan .................................................................................................................... 9 B. Geplak ................................................................................................................................... 10 i Kata Pengantar ii Bab 1 Potensi Wisata Provinsi Jawa Timur A. Menyelusuri Panorama Pantai Papuma Provinsi Jawa Timur adalah ibu kota Surabaya, salah satu Provinsi yang ada di Indonesia, mempunyai banyak tujuan wisata yang tidak kalah dengan tujuan wisata Bali atau lombok, karena Jawa Timur merupakan tempat yang strategis, alamnya dan adat istiadatnya sangat mendukung, tidaklah mengherankan kalau Provinsi Jawa Timur banyak dikunjungi wisatawan domestik maupun Mancanegara. Seperti Pantai tanjung papuma Jember berlokasi di desa sumberejo kecamatan ambulu kabupaten jember. Pantai ini berjarak sekitar 27 km dari pusat kota jember. Akses jalan menuju pantai ini sudah bagus dan beraspal, Pantai ini bisa di tempuh dengan menggunakan mobil, motor maupun menyewa mobil, dengan harga sekitar Rp.150.000,- (seratus lima puluh ribu rupiah) sehari,,dalam perjalanan menuju pantai, mata pengunjung dimanjakan dengan pemandangan bukit dan hutan seluas . kurang lebih 50 ha,sebelum masuk pantai di sisi jalan kiri dan kanan nampat hanparan pohon jati, palem. Serut dan berbagai jenis burung juga lutung yang bergelantungan dipohon. Setelah melewati hutan, maka sampailah kita pada tujuan utama yaitu Pantai Papuma yang sungguh menajubkan pasirnya putih luas dan air laut berwarna biru bening ditambah dengan karang batu yang berjejer di bibir pantai. 1 Pemandangan ini seakan menyapa dan mengajak bersenda gurau, pada sisi kanan pantai terdapat perahu nelayan yang sedang bersandar atau beristirahat setelah bekerja seharian untuk mendapatkan ikan, disisi kiri terdapat kelenteng tempat sembahyang umat Budha sehingga menambah daya tarik wisata dan adat budaya setempat. Bagi pengunjung yang suka bakar ikan di pantai bisa membeli langsung ke nelayan, dengan harga cukup relatif murah sambil menikmati aroma pantai yang sejuk, kemudian pada sisi kiri pantai terdapat Kelenteng, dengan arsitek bangunan yang menawan didoiminasi warna merah kebiasaan bangunan klenteng pada umunnya. Bagi pengunjung yang ingin bermalam, pengelola wisata menyediakan fasilitas hotel atau penginapan, dan prasarana lainnya. Selakyaknya sebagai tempat wisata, pemerintah kota diharapkan juga memperhatikan kebersihan lokasi agar nampak lebih indah sebagai pendukung destinasi yang sudah menarik ini. B. Gunung Kelud Kediri Dengan Keindahannya Gunung Kelud telah berubah setelah letusannya pada November 2007. Aktifitas puncak Gunung Kelud munculnya kubah dari danau kawah. Saat ini, dengan kubah lavanya, Gunung Kelud terlihat lebih cantik daripada sebelumnya. Kubah Kelud terlihat seperti anak Gunung Kelud. Sangat menarik dan patut Anda lihat keindahannya . Pengunjung kawasan wisata Gunung Kelud yang terletak di wilayah Kecamatan Ngancar Kabupaten Kediri makin dimanjakan dengan berbagai alternatif sasaran dan 2 permainan wisata. Jika sebelum gunung Kelud meletus, pengunjung disuguhi panorama kawah di puncak kepundan dengan air yang berwarna hijau, setelah letusan pada akhir 2007 lalu, pengunjung dibuat terpana dengan munculnya anak gunung Kelud dengan asap putih yang mengepul diseputar “gunung anakan” yang berbentuk kubah lava itu. Belum lagi dengan fenomena mysterious road yang juga membikin pengunjung penasaran. Kali ini Pemerintah Kabupaten Kediri melalui kantor Pariwisata dan Seni Budaya (Parsenibud) kembali menambah permainan di kawasan wisata yang menjadi icon wisata Kabupaten Kediri yaitu Gantungan Luncur atau dalam istilah outbond sering disebut Flying Fox. Tidak itu saja, dalam waktu dekat juga akan ditambah dengan permainan wisata berupa penyediaan kendaraan All Train Vehicle (ATV) dengan jalur tertentu. ATV ini adalah jenis kendaraan dengan kemudi seperti sepeda motor tetapi memiliki roda empat dirancang sebagai kendaraan offroad. Dua permainan terakhir adalah permainan yang bernuansa petualangan. 3 Cocok dengan kawasan wisata gunung Kelud yang memang memiliki bentang alam cukup menantang. Pesona Wisata Gunung Kelud juga makin diminati wisatawan asing maupun domestik, terbukti pada ajang Anugrah Wisata Jawa Timur 2011 terpilih menjadi Daya Tarik Wisata Alam Terbaik di Jawa Timur yang digelar oleh Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Jawa Timur. C. Rujak cingur Rujak cingur adalah salah satu makanan tradisional yang mudah ditemukan di daerah Jawa Timur, terutama daerah asalnya Surabaya. Dalam bahasa Jawa kata cingur berarti "mulut", hal ini merujuk pada bahan irisan mulut atau moncong sapi yang direbus dan dicampurkan ke dalam hidangan. Rujak cingur biasanya terdiri dari irisan beberapa jenis buah seperti timun, kerahi (krai, yaitu sejenis timun khas Jawa Timur), bengkuang, mangga muda, nanas, kedondong, kemudian ditambah lontong, tahu, tempe, bendoyo, cingur, serta sayuran seperti kecambah/taoge, kangkung, dan kacang panjang. Semua bahan tadi dicampur dengan saus atau bumbu yang terbuat dari olahan petis udang, air matang untuk sedikit mengencerkan, gula/gula merah, cabai, kacang tanah yang digoreng, bawang goreng, garam, dan irisan tipis pisang biji hijau yang masih muda (pisang klutuk). Semua saus/bumbu dicampur dengan cara diulek, itu sebabnya rujak cingur juga sering disebut rujak ulek. Dalam penyajiannya rujak cingur dibedakan menjadi dua macam, yaitu penyajian 'biasa' dan 'matengan' (menyebut huruf e dalam kata matengan seperti menyebut huruf e dalam kata: seperti/menyebut/bendoyo). Penyajian 'biasa' atau umumnya, berupa semua bahan yang telah disebutkan di atas, sedangkan 'matengan' 4 (matang, Jawa) hanya terdiri dari bahan-bahan matang saja; lontong, tahu goreng, tempe goreng, bendoyo (kerahi yang digodok) dan sayur (kangkung, kacang panjang, taoge) yang telah digodok. Tanpa ada bahan 'mentah'nya yaitu buah-buahan, karena pada dasarnya ada orang yang tidak menyukai buah-buahan. Keduanya memakai saus/bumbu yang sama. Makanan ini disebut rujak cingur karena bumbu olahan yang digunakan adalah petis udang dan irisan cingur. Hal ini yang membedakan dengan makanan rujak pada umumnya yang biasanya tanpa menggunakan bahan cingur tersebut. Rujak cingur biasa disajikan dengan tambahan kerupuk, dan dengan alas pincuk (daun pisang) atau piring. 5 Bab 2 Potensi Wisata Provinsi Jawa TENGAH A. Candi Plaosan Klaten Candi Plaosan Terletak di Dukuh Plaosan, Desa Bugisan Kecamatan Prambanan. Jarak dari kota Klaten ± 14 km kearah barat. Candi Plaosan ini terdiri dari dua kelompok candi yaitu : - Kelompok candi Plaosan Kidul, kelompok candi ini telah banyak mengalami kerusakan . - Kelompok candi Plaosan Lor, kelompok candi ini terdiri dari dua buah candi induk yang dikelilingi oleh 116 buah stupa perwara dan 50 buah candi perwara. Candi induk Plaosan Lor dipugar pada tahun 1962 oleh Dinas Purbakala. Didalam kamar candi Induk terdapat 6 buah arca Dhyani Budisatwa antara lain : - Awalokiteswara; - Wajrapani; - Padmapani; - Berdasarkan prasasti pendek yang dipahatkan pada perwara mungkin candi Plaosan dibangun atas kerjasama antara Raja 6 Pikatan dan Cri Kahulunan. Perpaduan antara Budha dan Hindhu. - Bertitik tolak dari hal tersebut diatas, maka diperkirakan candi Plaosan dibangun pada abad ke IX AD (After Date). - Candi Induk menghadap ke barat. - Luas areal candi ± 4.529,06 m2 - Fungsi : sebagai obyek wisata peninggalan benda bersejarah dan upacara keagamaan agama Budha. B. Curug Bengkawah Pemalang Curug Bengkawah Sebuah tempat yang patut anda kunjungi sebagai referensi pariwisata anda. Teretak di desa sikasur kecamatan belik kabupaten pemalang,Jawa Tengah . Curug bengkawah cukup mudah diakses dari terminal randudongkal anda cukup naik ojek. Atau jika anda memakai kendaraan pribadi anda bisa langsung menuju tempatnya yaitu di desa sikasur. Namun sayang pemerintah kabupaten pemalang kurang serius menggarap curug ini sebagai tempat pariwisata,sehingga sarana pendukung lain kurang memadai,Tapi bukan berarti aura keindahan curug ini hilang begitu saja . Curug ini mempunyai 2 buah air terjun yang saling berjejeran dengan air yang begitu putih mempesona C. Emping Emping adalah dengan cara terbuat dari dikeringkan di sejenis makanan ringan yang terbuat menghancurkan bahan baku (biasanya biji melinjo) hingga halus kemudian bawah sinar matahari. 7 Pembuatan emping melinjo diawali dengan menyangrai melinjo, kemudian dikupas dan ditipiskan dengan sejenis palu dari batu. Makanan ini banyak dihasilkan oledih pengusaha kecil, biasanya emping melinjo diproduksi oleh industri daerah misalnya di Kabupaten Klaten Kabupaten Batang, Jawa Tengah, Yogyakarta, serta Jawa Timur, yaitu di Kabupaten Magetan dan di Kabupaten Bantul. Emping sebagian diekspor ke Timur Tengah dan Amerika Serikat. Emping sebenarnya dapat pula dibuat dari berbagai bahan, asalkan bahannya mengandung cukup pati. Ada emping dibuat dari bulir jagung (oleh pengrajin di daerah di Yogyakarta) serta emping yang terbuat dari umbi teki. Emping juga disertakan dalam penyajian bubur, gadogado, ketoprak, dan lain sebagainya. Sebagai makanan ringan yang berdiri sendiri emping juga dijual dalam bentuk emping balado. 8 Bab 3 Potensi Wisata Provinsi DIY A. Candi Prambanan Candi Prambanan atau Candi Rara Jonggrang adalah kompleks candi Hindu terbesar di Indonesia yang dibangun pada abad ke-9 masehi. Candi ini dipersembahkan untuk Trimurti, tiga dewa utama Hindu yaitu Brahma sebagai dewa pencipta, Wishnu sebagai dewa pemelihara, dan Siwa sebagai dewa pemusnah. Berdasarkan prasasti Siwagrha nama asli kompleks candi ini adalah Siwagrha (bahasa sansekerta yang bermakna: 'Rumah Siwa'), dan memang di garbagriha (ruang utama) candi ini bersemayam arca Siwa Mahadewa setinggi tiga meter yang menujukkan bahwa di candi ini dewa Siwa lebih diutamakan Candi ini terletak di desa Prambanan, pulau Jawa, kurang lebih 20 kilometer timur Yogyakarta, 40 kilometer barat Surakarta dan 120 kilometer selatan Semarang, persis di perbatasan antara provinsi Jawa Tengah dan Daerah Istimewa Yogyakarta.[1] Candi Rara Jonggrang terletak di desa Prambanan yang wilayahnya dibagi antara kabupaten Sleman dan Klaten. Candi ini adalah termasuk Situs Warisan Dunia UNESCO, candi Hindu terbesar di Indonesia, sekaligus salah satu candi terindah di Asia Tenggara. Arsitektur bangunan ini berbentuk tinggi dan ramping sesuai dengan 9 arsitektur Hindu pada umumnya dengan candi Siwa sebagai candi utama memiliki ketinggian mencapai 47 meter menjulang di tengah kompleks gugusan candi-candi yang lebih kecil.[2] Sebagai salah satu candi termegah di Asia Tenggara, candi Prambanan menjadi daya tarik kunjungan wisatawan dari seluruh dunia.[3] Menurut prasasti Siwagrha, candi ini mulai dibangun pada sekitar tahun 850 masehi oleh Rakai Pikatan, dan terus dikembangkan dan diperluas oleh Balitung Maha Sambu, di masa kerajaan Medang Mataram. o B. Geplak Geplak adalah makanan khas kota Bantul yang terbuat dari parutan kelapa dan gula pasir atau gula jawa, yang rasanya manis. Ada pula yang menyebutnya sebagai makanan Betawi dengan tambahan bahan berupa tepung beras dan daun jeruk purut . Terdapat pula geplak yang dibuat dari waluh . Industri geplak umumnya dapat ditemui di daerah Bantul, Yogyakarta, yang kebanyakan diusahakan oleh industri rumah tangga. Selanjutnya jenis penganan ini berkembang meluas akibat permintaan pasar dan diusahakan tidak hanya di sekitar kota Yogya akan tetapi juga di seluruh nusantara 10