Matakuliah Tahun : U0022 | SEJARAH SENI RUPA DAN KEBUDAYAAN INDONESIA 1 : 2009/2010 Masuknya Pengaruh Budaya Hindu Pertemuan 3 KONTAK BUDAYA DENGAN INDIA Kebudayaan Hindu dan Buddha di Indonesia dimulai melalui kontak dengan bangsa India, yang diperkirakan terjadi sekitar abad 4 M. Ada beberapa alasan kontak budaya dengan India yang mempengaruhi perkembangan kebudayaan Indonesia. 3 KONTAK BUDAYA DENGAN INDIA Faktor Ekonomi Jalur perdagangan yang berubah dari yang semula melalui transportasi darat (utara) lalu melalui laut (selatan) meramaikan hubungan perdagangan di Selat Malaka. Indonesia mulai dikenal dan terlibat hubungan dagang dengan pedagangpedagang asing terutama India. 4 KONTAK BUDAYA DENGAN INDIA Tidak tertutup kemungkinan pula bagi mereka untuk menetap di Indonesia dan menikah dengan penduduk setempat. Hubungan tersebut membawa pengaruh budaya di antara kedua bangsa dan tercipta akulturasi antara budaya Indonesia dan India. 5 KONTAK BUDAYA DENGAN INDIA Faktor Religi Terjadi penyebaran agama dari pendeta-pendeta dari India, yang kemudian menyebarluas di kalangan para kepala suku dan raja yang diikuti oleh rakyat mereka. Bahkan ada dugaan para pendeta tersebut datang atas undangan kepala suku/ raja. Pada akhirnya sering terjadi pengiriman pendeta setempat untuk memperdalam agama maupun seni budaya ke 6India. KONTAK BUDAYA DENGAN INDIA Faktor Politik Gejolak politik di antara kerajaankerajaan di India mendorong mereka untuk melakukan ekspansi ke luar negeri, di antaranya ke Indonesia. Setelah tiba di Indonesia mereka menetap dan kebudayaan yang mereka bawa berakulturasi dengan budaya setempat. 7 PENGARUH BUDAYA INDIA Pengaruh budaya India memperkaya budaya Indonesia, seperti : Teknologi dan pengetahuan Menanam padi di sawah irigasi Menjinakkan hewan seperti kuda dan gajah untuk membantu pekerjaan Roda putar keramik / gerabah Teknik celup pada tekstil Sistem penanggalan berdasarkan 8 tahun saka Organisasi sosial kemasyarakatan Dalam perkembangan organisasi sosial kemasyarakatan dikenal sistem pemerintahan kerajaan yang dipimpin oleh seorang raja yang kadang dikultuskan menjadi titisan dewa. Namun demikian pemilihan raja tidak selalu berdasarkan keturunan, tapi ada kalanya menggunakan sistem musyawarah mufakat. Beberapa kerajaan di awal perkembangan adalah Kutai, Tarumanegara, Sriwijaya. Dikenal sistem kasta agama Hindu (Brahmana, Ksatria, Waisya dan Sudra) yang pembagiannya berdasarkan pekerjaan dan berlaku turun temurun. 9 Tulisan & bahasa Pengaruh lain yang penting adalah bahasa tulis yang kemudian memfasilitasi pula perkembangan literatur Pada awalnya tulisan yang digunakan adalah tulisan Pallawa dengan menggunakan bahasa Sansekerta. Kelak bahasa Sansekerta memperkaya perbendaharaan kata bahasa Melayu dan juga bahasa Indonesia. Huruf Palawa kelak berkembang menjadi huruf Jawa Kuno, Bali serta Bugis. Hal ini terbukti dengan ditemukannya prasasti di Kerajaan Kutai dan Tarumanagara yang merupakan 10 awal. kerajaan Hindu masa Pengaruh terhadap seni Pengaruh budaya India terhadap seni dapat dirasakan pada perkembangan seni sebagai berikut: - Arsitektur (candi dan istana) - Patung figur (dewa dan dewi, Buddha, orang suci) - Seni relief yang menggambarkan cerita-cerita seperti Ramayana, Mahabharata - Seni dekoratif (simbol-simbol dan ornamen : padma, roda, dll) - Seni kerajinan dan pertunjukan (wayang, batik) - Kesusasteraan (dalam manuskrip maupun batu prasasti) 11 religi Agama Hindu dan selanjutnya tidak lama kemudian agama Buddha menjadi agama mayoritas bahkan menjadi sinkretisme dengan kepercayaan animisme dan dinamisme yang telah ada sebelumnya. 12 Karakteristik Seni Hindu & Buddha Seni Hindu-Buddha di Indonesia merupakan akulturasi antara seni budaya India dan Indonesia Bersifat feodal, yang berarti perkembangannya berpusat pada kerajaan (= seni keraton). Perkembangannya berdasarkan religi (sacral art), yang merupakan sinkretisme antara Hinduisme, Buddhisme dan agama lokal (animisme dan13dinamisme). Karakteristik Seni Hindu & Buddha Berdasarkan pedoman seni (cilpasastra) yang bersumber pada ajaran agama. Pedoman ini meliputi aturan arsitektur candi yang menjadi kediaman para dewa, tata cara upacara agama, serta relief pada dinding candi yang menggambarkan tema-tema religi. Arsitektur, patung dan relief harus mengikuti aturan antara lain menyangkut bentuk, ukuran dan proporsi 14 PENINGGALAN PERIODE HINDU-BUDDHA PENINGGALAN PERIODE KERAJAAN LOKASI Prasasti : Mulawarman Tugu, Ciareuteun Kedukan Bukit 400 M 400-500 M 683 M Kutai Tarumanagara Sriwijaya Kalimantan Jawa Barat Sumatera Selatan Candi : Candi Dieng -Hindu Candi Borobudur -Budha Candi Prambanan -Hindu Candi Panataran –Hindu 809 M 824 M Abad ke-9 1369 M Dinasti Sanjaya Dinasti Syailendra Dinasti Syailendra Kerajaan Majapahit Utara Jawa Tengah Selatan Jawa Tengah Selatan Jawa Tengah Jawa Timur Patung & Relief : Sidharta Gautama Trimurti & patung dewa2 Relief kisah2 keagamaan 15 PENINGGALAN PERIODE HINDU-BUDDHA PENINGGALAN Motif dan ragam hias Motif tumbuhan, binatang, geometris, simbol-simbol, narasi Seni pertunjukkan Seni Wayang , seni topeng, seni tari dan musik Kerajinan Perhiasan, peralatan upacara, kerajinan senjata, batik dan kerajinan tekstil lain, seni ukir 16 DAFTAR PUSTAKA • Soekmono, R. (1981). Pengantar Sejarah Kebudayaan Indonesia 1, 2 dan 3. Kanisius. Yogyakarta. • Miksic, John (ed) (1998). Indonesian Heritage vol. 1 - Ancient History. Didier Millet. Singapore • Reid, Anthony (ed) (1998). Indonesian Heritage vol. 3 - Early Modern History. Didier Millet. Singapore • Tjahjono, G. (ed) (1998). Indonesian Heritage vol. 6 Architecture. Didier Millet. Singapore • Soemantri, H. (ed) (1998). Indonesian Heritage vol. 7 - Visual Art. Didier Millet. Singapore. • Fox, James (ed) (1998). Indonesian Heritage vol. 9 – Religion and Ritual. Didier Millet. Singapore • McGlynn, J.H. (ed)(1998). Indonesian Heritage vol. 10 - Language and literature. Didier Millet, Singapore