Pokok Bahasan III MENGHAYATI IMAN DALAM KEHIDUPAN NYATA VII Mencintai Dengan Tulus VIII Menahan dan Mengendalikan Diri IX Rendah Hati dan Mau mengampuni X Setia Pada Kebenaran XI Berlaku Arif dan Bijaksana Topik VII MENCINTAI DENGAN TULUS Tujuan : • Mampu menunjukkan cinta Tuhan yang begitu agung pada manusia serta perintah-Nya untuk saling mencintai, • Mampu menemukan bentukbentuk serta cara-cara yang tepat dalam menghayati cinta kasih sebagaimana Tuhan kehendaki untuk dilakukan BINUSIAN SMART & GOOD Tuhan mencintai manusia • Pemahaman Islam : • Bismillahirrahmanirrahim (dengan nama Allah yang maha pengasih lagi maha penyayang) Pemahaman Kristen : Cinta Tuhan yang begitu besar terwujud dalam diri Yesus Kristus, yang rela menderita dan mati demi manusia • Pemahaman Hindu : • Digambarkan dalam sifat Brahman (Tuhan Pencipta), yang mencintai seluruh ciptaan (bukan hanya manusia) Pemahaman Buddha : Buddha terlahir karena kasih sayang kepada dunia, untuk kepentingan, kesejahteraan dan kebahagiaan para dewa dan manusia Perintah untuk mencintai • Islam: Belumlah sempurna iman kalian sebelum • kalian mampu mencintai orang lain seperti mencintai diri sendiri Kristen: Aku memberi perintah baru kepadamu, yaitu supaya kamu saling mengasihi; sama seperti Aku telah mengasihi kamu, demikian pula kamu harus saling mengasihi Perintah untuk mencintai • Hindu: Kemampuan manusia untuk mencinta • menunjukkan bahwa setiap model cinta itu perlu diwujudkan Buddha: Korbankanlah dirimu, itu adalah kewajibanmu sendiri; jangan menunggu perintah orang lain. Wujud penghayatan cinta tulus dalam hidup sehari-hari • Peka terhadap penderitaan sesama (miskin dan penganggur; cacat fisik, mental, sosial; tertimpa bencana alam atau kecelakaan; mengalami penganiayaan; sedang menderita penyakit, tekanan, ancaman, dsb) Wujud penghayatan cinta tulus dalam hidup sehari-hari • Tidak menyebabkan • orang lain menderita (pasif) Mengantisipasi masa depan (aktifProaktif)