Matakuliah Tahun : U0022 | SEJARAH SENI RUPA DAN KEBUDAYAAN INDONESIA 1 : 2009/2010 Pengaruh Buddha : candi Pertemuan 6 PENGARUH BUDDHA Perkembangan Budhisme dimulai di India Utara oleh Sidharta Gautama (563-483 SM). Di India seni budaya Buddha berkembang relatif lebih dahulu dibanding seni budaya Hindu, walaupun Hindu telah ada lebih dahulu. PENGARUH BUDDHA Di Indonesia agama Budha masuk tidak lama setelah agama Hindu. Serupa dengan perkembangan Hindu di Indonesia, agama Buddha membaur dengan agama terdahulu, dan toleransi berjalan dengan baik. PENGARUH BUDDHA | sriwijaya Kerajaan Sriwijaya merupakan kerajaan besar, dimana agama Buddha menjadi mayoritas. Bahkan pada masa itu kerajaan mengirim utusan ke India dan Cina untuk belajar agama. Peninggalan candi Buddha besar di Sriwijaya antara lain Muara Takus. Candi Muara Takus, Sumatera Selatan PENGARUH BUDDHA | sriwijaya Prasasti Kedukan Bukit, Sumatera Selatan Selain candi, pada situs lokasi Kerajaan Sriwijaya ditemukan prasasti yang disebut Kedukan Bukit, yang isinya intinya adalah ketika Dapunta Hyang, mendirikan kerajaan Sriwijaya. CANDI BUDDHA Candi Buddha umumnya memiliki bentuk stupa pada puncaknya (pada candi Hindu di Jawa Tengah kebanyakan menggunakan bentuk Ratna). Sekalipun candi Buddha menggunakan pula bentuk kala dan makara namun, pada candi Buddha biasanya terdapat patung-patung Sang Buddha dalam berbagai sikap ataupun perwujudan. CANDI BUDDHA Relief candi Buddha biasanya menampilkan kisah-kisah yang dialami Sang Buddha, serta ajaran agama Buddha. Ornamen yang digunakan juga sering kali merupakan simbolisasi dari Sang Buddha, seperti pohon boddhi, roda, padma, dll Stupa induk Borobudur Pada stupa induk, dikuburkan relik dari tokoh pendeta yang dihormati. BOROBUDUR Candi Borobudur dibangun pada pemerintahan Raja Samarottungga, dengan arsitek Gunadharma Borobudur terdiri dari beberapa teras, ada gerbang dan panel-panel yang berhubungan dengan agama Budha pada puncaknya terdapat Stupa Induk. BOROBUDUR | tingkat dan simbolisasi Tkt 1 |Kamadhatu| Dunia keinginan atau dunia nafsu Manusia masih terikat hasrat, kemauan dan hawa nafsu | diwakili relief dari Kitab Karmawibhangga Denah Borobudur Tkt 2-6|Rupadhatu | Unsur perwujudan dunia Manusia telah meninggalkan hasrat, tapi masih terikat nama dan rupa | diwakili relief dari kitab-kitab yang menceritakan kisah Sidharta Gautama Tkt 7-10 | Arupadhatu| Dunia tanpa rupa Manusia telah melepaskan segala ikatan pada dunia fana | diwakili stupa-stupa yang mengelilingi satu stupa induk (tidak ada relief) CANDI BUDDHA Kala & makara Candi Banyunibo, Yogyakarta CANDI BUDDHA Kala & makara Candi Kalasan, Yogyakarta CANDI BUDDHA Candi Sari, Yogyakarta DAFTAR PUSTAKA • Soekmono, R. (1981). Pengantar Sejarah Kebudayaan Indonesia 1, 2 dan 3. Kanisius. Yogyakarta. • Miksic, John (ed) (1998). Indonesian Heritage vol. 1 - Ancient History. Didier Millet. Singapore • Reid, Anthony (ed) (1998). Indonesian Heritage vol. 3 - Early Modern History. Didier Millet. Singapore • Tjahjono, G. (ed) (1998). Indonesian Heritage vol. 6 Architecture. Didier Millet. Singapore • Soemantri, H. (ed) (1998). Indonesian Heritage vol. 7 - Visual Art. Didier Millet. Singapore. • Fox, James (ed) (1998). Indonesian Heritage vol. 9 – Religion and Ritual. Didier Millet. Singapore • McGlynn, J.H. (ed)(1998). Indonesian Heritage vol. 10 - Language and literature. Didier Millet, Singapore