Nama Pemrasaran/NIM Departemen Pembahas Dosen Pembimbing/NIP Judul Rencana Penelitian Tanggal dan Waktu : Rizka Gusti Amelia / I34100052 : Sains Komunikasi dan Pengembangan Masyarakat : Tuti Artianingsih : Dr. Ir Djuara P. Lubis, MS. / 19600315 198503 1002 : Analisis Hubungan Komunikasi Pemasaran Produk Pertanian Oleh Kripik Balado Shirley Terhadap Perilaku Konsumen : 14 Maret 2014, 11.00-12.00 WIB 1. PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG Padang merupakan ibukota provinsi Sumatera Barat dimana juga tempat keluar masuk bagi para wisatawan yang datang berkunjung ke berbagai daerah Sumatera Barat. Keindahan alam Sumatera Barat menjadi salah satu daya tarik bagi parawisata untuk berkunjung secara langsung kesana. Hampir setiap wisatawan yang pulang dari Sumatera Barat selalu membeli prodok kripik balado ini sebagai oleh-oleh untuk keluarga ataupun rekan-rekannya. Kripik balado adalah makanan khas dari Sumatera Barat yang sudah ada sejak dahulu kala. Peranan kripik balado merupakan sumber penghidupan orang banyak dan berfungsi sebagai penunjang kelangsungan kelestarian lingkungan hidup serta meningkatkan produktifitas sumber daya alam. Disamping itu keberadaan kripik balado telah membantu perekonomian masyarakat, dalam hal memberikan lapangan pekerjaan, terutama pada para wanita. Banyaknya sumber informasi dan promosi dalam strategi pemasaran, dapat meningkatkan keinginan konsumen untuk membeli produk makanan kekhasan, kedaerahan dan keaslian suatu daerah. Oleh karena itu, kripik balado membawa dampak positif pada pariwisata, karena menarik wisatawan untuk berkunjung membeli kripik balado sebagai oleh-oleh ciri khas suatu daerah dan menambah pemasukan bagi daerah tersebut. Menurut Morisson (2007) dikutip oleh Mahakami (2008), komunikasi pemasaran adalah aktivitas pemasaran yang berusaha menciptakan kesadaran atau pengetahuan mengenai produk dengan berbagai atributnya, menginformasikan kelebihan produk, menciptakan citra produk, atau menciptakan sikap positif, preferensi, dan keinginan membeli produk bersangkutan. Komunikasi pemasaran biasanya ditujukan untuk menarik konsumen sebanyak mungkin. Setiap konsumen memiliki perilaku yang berbeda dalam menanggapi strategi komunikasi pemasaran yang dilakukan suatu perusahaan atau industri penghasil produk tertentu, seperti perusahaan penghasil produk kripik balado. Selain itu, Kotler (2000) dikutip oleh Kusumastuti (2009), menyatakan bahwa komunikasi pemasaran sebagai usaha untuk menyampaikan pesan kepada publik, terutama konsumen sasaran, mengenai keberadaan suatu produk di pasar. Konsep yang sering digunakan untuk menyampaikan pesan dikenal dengan bauran promosi. Bauran promosi tersebut terdiri atas iklan, penjualan tatap muka, promosi penjualan, hubungan masyarakat dan publisitas dan pemasaran langsung. Komunikasi pemasaran adalah sebuah proses perencanaan marketing komunikasi yang memperkenalkan konsep perencanaan komprehensif untuk mengevaluasi peranan strategis dari berbagai elemen komunikasi pemasaran, seperti public relation, advertising, direct selling, sales promotion, dan interactive marketing, untuk memberikan kejelasan, konsistensi, serta pengaruh komunikasi yang maksimum. Komunikasi pemasaran sering disebut sebuah proses strategi bisnis dalam mengelola hubungan dengan konsumen yang intinya untuk menggerakkan brand value. Dalam kripik balado Shirley, komunikasi pemasaran yang dilakukan melalui media cetak dan media elektonik yang mana berupa penayangan iklan di stasiun TV Padang (Padang TV dan Favorit TV), penayangan di radio, kartu nama, brosur serta pamflet-pamflet yang dipajang di beberapa titik di pinggir jalan kota Padang. Hal ini mempengaruhi perilaku konsumen untuk terlibat dalam mendapatkan, mengkonsumsi, dan menghabiskan produk dan jasa, termasuk proses keputusan yang mendahului dan mengikuti tindakan ini. Konsumen sering digolongkan kedalam dua jenis, yaitu konsumen individu dan konsumen organisasi (Sumarwan 2002). Konsumen individu adalah mereka yang membeli barang dan jasa untuk digunakan oleh mereka sendiri. Konsumen individu juga mungkin membeli barang dan jasa untuk diberikan lagi kepada orang lain sebagai bentuk hadiah atau oleh-oleh. Sedangkan konsumen organisasi meliputi organisasi bisnis, lembaga sosial, kantor pemerintah dan lain-lainnya yang membeli barang dan jasa atas dasar kebutuhan kegiatan organisasinya. Setiap jenis konsumen memiliki karakteristik dan sifat yang berbeda, mulai dari usia, jenis kelamin, pekerjaan, pendidikan, dan pendapatan. Hal tersebut menyebabkan perilaku setiap konsmen pun beragam. Perlunya melakukan komunikasi pemasaran bertujuan untuk mengenalkan keunggulan-keunggulan dari suatu produk kepada konsumen, sehingga produk tersebut memperoleh perhatian dari konsumen. Perilaku konsumen terhadap suatu perusahan dan produknya sangat berhubungan pada keberhasilan atau kegagalan strategi pemasaran perusahaan. Pada saat konsumen bersikap negatif terhadap aspek praktek pemasaran perusahaan, mereka tidak hanya menghentikan penggunaan produk perusahaan, tetapi juga melibatkan kerabat dan kawan-kawannya untuk melakukan hal yang sama. Melihat hal tersebut, produsen harus mengukur pengetahuan, sikap serta tindakan konsumen terhadap berbagai dimensi seperti kemasan, desain, merek, periklanan, wiraniaga, lokasi toko, dan ciri toko. Produk utama kripik baladao Shirley adalah kripik balado, namun terdapat juga banyak produk makanan lainnya yang merupakan ciri khas Sumatera Barat. Target utama produk kripik balado shirley adalah para wisatawan yang berkunjung ke daerah Padang Sumatera Barat. Berdasarkan uraian di atas hubungan komunikasi pemasaran produk olahan pertanian yang dilakukan kripik balado shirley terhadap perilaku konsumen dirasa relevan untuk dikaji dalam penelitian ini. Masalah Penelitian Berdasarkan latar belakang di atas dapat dibangun beberapa masalah penelitian yang dapat dirumuskan oleh pertanyaan-pertanyaan berikut ini: 1. Bagaimana penilaian pembeli terhadap komunikasi pemasaran yang dilakukan oleh kripik balado Shirley? 2. Bagaimana hubungan karakteristik individu dengan penilaian daya tarik media? 3. Bagaimana hubungan antara penilaian daya tarik media dengan perilaku konsumen? Tujuan Penelitian Adapun tujuan dari penelitian ini diantaranya adalah untuk mengetahui, mengidentifikasi, dan menganalisis: 1. Menghasilkan deskripsi penilaian pembeli terhadap komunikasi pemasaran yang dilakukan oleh kripik balado Shirley. 2. Menghasilkan analisis tentang hubungan karakteristik individu dengan penilaian terhadap media. 3. Menghasilkan analisis hubungan antara penilaian daya tarik media dengan tindakan perilaku konsumen. Kegunaan Penelitian Penelitian ini diharapkan dapat memberikan gambaran mengenai komunikasi pemasaran yang dilakukan dalam memasarkan produk kripik balado Shirley dan melihat sejauh mana efektivas komunikasi pemasaran tersebut mempengaruhi perilaku konsumen dalam memilih produk kripik balado Shirley. Secara lebih khusus, penelitian ini akan bermanafat bagi beberapa pihak, yakni: 1. Bagi akademisi: Penelitian ini diharapkan dapat menjadi informasi untuk penelitian – penelitian selanjutnya yang sejenis. Peneliti selanjutnya juga diharapkan dapat memperbaiki kelemahan-kelemahan dari penelitian ini. 2. Bagi masyarakat: Hasil penelitian ini diharapkan dapat membantu masyarakat untuk mengenal produk olahan pertanian, khususnya kripik balado Shirley, sehingga masyarakat tertarik untuk mencoba dan membeli. Selain itu, hasil penelitian ini juga diharapkan dapat dijadikan sebuah penilaian masyarakat mengenai komunikasi pemasaran yang dilakukan dari produk kripik balado Shirley itu sendiri. 3. Bagi instansi terkait: Hasil penelitian ini diharapkan mampu menjadi masukan dan perbaikan dalam meningkatkan kualitas produk serta komunikasi pemasaran yang dilakukan, sehingga produk tersebut semakin dikenal masyarakat dan memiliki pasar yang luas. 2. PENDEKATAN TEORITIS 2.1. TINJAUAN PUSTAKA 2.1.1 Komunikasi Definisi Komunikasi menurut Scramm (1955) dalam Shimp (2003), merupakan proses menciptakan suatu kesamaan (commonness) atau suatu kesatuan pemikiran antara pengirim dengan penerima. Kesamaan pemikiran ini membutuhkan adanya hubungan saling berbagi (sharing) antara pengirim dengan penerima. Kedua pihak, pengirim maupun penerima pesan, harus menjadi partisipan yang aktif agar pemikiran dapat saling dibagi. Melalui komunikasi, sikap dan perasaan seseorang atau sekelompok orang dapat dipahami oleh pihak lain. Akan tetapi, komunikasi hanya akan efektif apabila pesan yang disampaikan dapat ditafsirkan sama oleh penerima pesan tersebut. 2.1.2 Komunikasi Pemasaran Menurut Kotler dalam Kusumastuti Tahun 2000 menyebutkan bahwa komunikasi pemasaran merupakan usaha untuk menyampaikan pesan kepada publik, terutama konsumen sasaran mengenai keberadaan suatu produk di pasar. Komunikasi pemasaran merupakan aplikasi komunikasi yang bertujuan untuk membantu kegiatan pemasaran disebuah perusahaan. Komunikasi pemasaran sangat dipengaruhi oleh berbagai bentuk media yang digunakan, daya tarik pesan yang disampaikan, dan frekuensi penyajian (kenneddy dan Soemanegara, 2006). 2.1.3 Penilaian daya tarik media dalam pemasaran Agar suatu barang dan jasa atau sebuah produk kita dapat dikenal oleh para khalayak dengan jumlah yang banyak, maka biasanya digunakan media massa. Media massa adalah alat yang digunakan dalam penyampaian pesan dari sumber kepada khalayak (penerima) dengan menggunakan alat-alat komunikasi seperti televisi, radio, surat kabar, billboard, brosur, dan kartu nama. a. Televisi merupakan media komunikasi yang menyediakan berbagai informasi yang update, dan menyebarkannya kepada khalayak umum. Dalam Baksin (2006: 16) mendefinisikan bahwa, televisi merupakan hasil produk teknologi tinggi (hi-tech) yang menyampaikan isi pesan dalam bentuk audiovisual gerak. Isi pesan audiovisual gerak memiliki kekuatan yang sangat tinggi untuk mempengaruhi sikap, pola pikir, dan tindak individu. b. Salah satu kelebihan media promosi yang digunakan radio dibandingkan dengan media lainnya ialah, radio lebih cepat memperoleh informasi dan mudah dibawa kemana-mana. Radio bisa dinikmati sambil mengerjakan pekerjaan lainnya yang mana hal ini tidak mungkin terjadi pada media lain seperti televisi, surat kabar, dan lain-lain. c. Surat kabar, billboard, brosur, dan kartu nama merupakan media promosi yang dilakukan melalui media cetak untuk memperkenalkan suatu produk kepada kalayak. Produk pertanian salah satunya, sudah banyak yang menggunakan media cetak seperti pamflet, kartu nama, billboard, poster, dan brosur untuk memasarkan produk-produknya agar dikenal oleh para khalayak. Pada penelitian Anindi 2012 dan Anggraeni 2012, mereka menggunakan billboard, kartu nama, poster, dan brosur sebagai media promosi untuk produk pertanian. 2.1.4 Ragam media komunikasi Didalam komunikasi pemasaran dikenal dengan sebutan bauran pemasaran, yang mana terdiri dari product, price, promotion, dan place. Bauran pemasaran membentuk faktor-faktor keputusan kunci dalam setiap rencana pemasaran termasuk dalam rencana pemasaran produk pertanian. Sebagaimana pendapat Fandy Tjiptono (2004) bauran pemasaran merupakan seperangkat alat yang dapat digunakan pemasar untuk membentuk karakteristik barang/jasa yang ditawarkan kepada pelanggan. Tabel 1. Contoh penelitian terdahulu No Judul Ringkasan Ragam Media Komunikasi 1 Efektivitas Media Media elektronik (TV dan radio), Komunikasi media cetak (iklan seperti poster Pemasaran Terhadap atau billboard), komunikasi lisan Perilaku Konsumen (word of mouth). (Kasus Produk Teh Walini) 2 Hubungan Pelaksanaan Komunikasi Pemasaran Dengan Perilaku Pengunjung (Studi Kasus Serambi Botani) Melalui kerabat, keluarga, komunikasi langsung di outlet dengan wiraniaga, media massa (artikel dan iklan), sponsorship dan publisitas. 3 Pengaruh Pelaksanaan Bauran Pemasaran Terhadap Proses Keputusan Pembelian Konsumen Pada Jamu Di Banda Aceh Media komunikasi yang digunakan berupa iklan (radio, majalah, kartu nama, dan billboard) 4 Peran Bauran Pemasaran Terhadap Perilaku Pembelian Konsumen Media yang digunakan melalui elektonik (TV dan radio) sedangkan media cetak (surat kabar, brosur, kartu nama, poster, dan billboard). Efek yang dihasilkan Konsumen dapat mengetahui suatu produk dengan adanya iklan melalui media pemasaran yang diperlihatkan oleh penjual, karena media memegang peranan penting dalam proses komunikasi terhadap perilaku konsumen. Komunikasi pemasaran yang paling berpengaruh terhadap konsumen adalah komunikasi langsung di outlet, karena komunikasi atau informasi yang konsumen dapatkan lebih jelas dan efektif. Sehingga terjadi pemahaman yang sama. Konsumen juga dapat menyampaikan timbal baliknya secara langsung sehingga pihak Serambi Botani dapat memberikan stimulus untuk mendorong konsumen kedalam pemasaran. Komunikasi lainnya seperti iklan, publisitas, dan sponsorship juga mendukung keterdedahan walau tidak sebanyak ragam komunikasi di outlet. Media pemasaran produk industri jamu di Banda Aceh berpengaruh postif terhadap konsumen, terlihat dari tanggapan atau pertimbangan konsumen atas masing-masing indikator bauran pemasaran melalui produk, harga, promosi, dan distirbusi tempat industri jamu. Disamping itu omset penjualan jamu meningkat setiap tahunnya. Media sangat berpengaruh terhadap perilaku konsumen dalam membeli suatu produk, baik melalui media elektronik maupun media cetak. Terlihat dalam hasil penelitian yang menyelidiki pengaruh komponen bauran pemasaran pada resiko sebelum pembelian yang dapat diterima dari produk yang inovatif, karena kepuasan No Judul Ringkasan Ragam Media Komunikasi Efek yang dihasilkan konsumen mempengaruhi niat pembeli. Iklan merupakan alat sebagai Penelitian ini telah membuktikan media komunikasi pemasaran bahwa iklan mampu yang digunakan oleh Emping mempengaruhi keputusan Mlinjo. konsumen untuk membeli emping mlinjo. 5 Peran Bauran Pemasaran Terhadap Keputusan Pembelian Emping Mlinjo Di Kelurahan Ngadirejo Kecamatan Kartasura 6 Analisis Produk Teh Iklan melalui Poci Bubuk dan seperti koran. Implikasinya Terhadap Strategi Bauran Pemasaran (Studi Kasus Kecamatan Slawi, Kabupaten Tegal, Jawa Tengah) 7 Analisis Pemasaran Iklan (radio dan koran). Gula Kelapa di Kabupaten Kulon Progo media cetak Pengaruh yang dihasilkan dengan adanya media komunikasi dalam penelitian ini mengatakan bahwa perkembangan konsumsi teh bubuk yang semakin meningkat. Media sangat tidak begitu berpengaruh terhadap perilaku konsumen, karena dalam penelitian ini mengatakan bahwa pemasaran untuk komuditas pertanian dalam suatu sistem pemasaran dianggap efisiensi apabila mampu menyampaikan hasilhasil dari produsen kepada konsumen baik diluar kota maupun didalam kota. 2.1.5 Perilaku Konsumen Menurut Dr. Ir. Ujang Sumarwan, M.Sc. dalam buku perilaku konsumen, definisi perilaku konsumen adalah semua kegiatan dan tindakan yang mendorong konsumen pada saat sebelum membeli, ketika membeli, menggunakan, menghabiskan produk dan jasa setelah melakukan halhal diatas atau kegiatan mengevaluasi. Siringoringo (2004) menjelaskan bahwa terdapat 2 dimensi keputusan pembelian konsumen yaitu, derajat pengambilan keputusan dan derajat keterlibatan dalam pembelian. Katano berpendapat di dalam buku Sumarwan (2002) bahwa perilaku konsumen akan dipengaruhi oleh persepsi mereka terhadap perekonomian dan pendapatan mereka. Konsumen sendiri memiliki sebuah karekteristik diantaranya meliputi usia, pendidikan, pekerjaan, jumlah pendapatan, dan motivasi. 2.1.6 Hubungan Antara Ragam Komunikasi Pemasaran Dengan Perilaku konsumen Hubungan antara pemasaran dengan komunikasi sangatlah erat, hingga sebagian pelaku bisnis menganggap komunikasi adalah pemasaran dan pemasaran merupakan komunikasi. Komunikasi dan pemasaran tidak dapat dipisahkan karena komunikasi dan pemasaran memegang peranan yang sangat penting bagi dunia bisnis. Tanpa adanya komunikasi dalam pemasaran, masyarakat khususnya konsumen tidak akan mengetahui tentang keberadaan suatu produk atau barang. Ragam komunikasi memainkan peranan yang sangat penting dalam mempengaruhi konsumen yang mana mampu memberikan pesan makna dan informasi kepada konsumen yang awal mulanya tidak tahu menjadi tahu. 2.2 KERANGKA PEMIKIRAN Kerangka pemikiran ini menjelaskan korelasi antar variabel penelitian. Keputusan konsumen dalam penelitian ini memiliki hubungan dengan faktor internal dan faktor eksternal dari responden. Faktor internal dari responden adalah karakteristik konsumen yang meliputi usia, jenis kelamin, pekerjaan, pendidikan, dan pendapatan. Karakteristik konsumen ini dapat memberikan gambaran umum kondisi pengunjung, serta dapat menentukan perilaku dalam proses keputusan pada saat akan berkunjung dan membeli suatu produk. Faktor eksternal dalam penelitian ini adalah penilaian daya tarik media. Komunikasi pemasaran merupakan sebuah cara yang dilakukan oleh perusahaan dalam menyampaikan informasi, pemahaman, dan pemikiran kepada pelanggannya mengenai suatu produk yang dihasilkan agar mereka mengenal produk tersebut dan pada akhirnya memutuskan untuk melakukan pembelian. Media komunikasi yang dilakukan produk kripik balado shirley ini memiliki nilai tersendiri bagi konsumen. Maka media komunikasi pemasaran ini meliputi media elektronik berupa TV dan radio, media cetak melalui surat kabar, bilboard, dan kartu nama, brosur, sedangkan yang ketiga dengan komunikasi interpersonal. Media komunikasi dapat memuat informasi mengenai keunggulan yang dimiliki oleh kripik balado shirley, sehingga calon konsumen atau calon pengunjung dapat tertarik untuk datang dan membeli produk. Faktor internal dan faktor eksternal ini akan dapat menentukan perilaku konsumen untuk bertindak. Perilaku konsumen tersebut dapat dilihat melalui 2 aspek sikap. Yang pertama ikut membeli atau tidak membeli dan yang kedua mengajak konsumen untuk membeli produk yang sama. Penilaian Terhadap Media Karakteristik Konsumen Usia Jenis kelamin Pekerjaan Pendidikan Pendapatan 1. Media Elektonik TV Radio 2. Media Cetak Surat kabar Pamlet / billboard Brosur Kartu nama 3. Komunikasi interpersonal Perilaku Konsumen Ikut membeli / tidak membeli Mengaak konsumen untuk membeli produk yang sama : Berhubungan 2.3. HIPOTESIS PENELITIAN Berdasarkan kerangka analisis diatas, maka dapat disimpulkan hipotesis penelitiannya adalah sebagai berikut: 1. Diduga terdapat hubungan antara karakteristik konsumen dengan penilaian daya tarik media dalam memilih produk. 2. Diduga terdapat hubungan antara penilaian daya tarik media dengan perilaku konsumen. 2.4. DEFINISI OPERASIONAL Penelitian ini terdiri atas beberapa variabel yang terbagi menjadi beberapa indikator. Masing-masing variabel dan indikator diberi batasan terlebih dahulu sehingga dapat ditemukan skala pengukurannya. Definisi operasional untuk masing-masing variabel adalah sebagai berikut: 2.4.1 Karakteristik Konsumen Karakteristik pengunjung adalah keadaan spesifik pengunjung yang berkaitan langsung dengan dirinya, dapat diukur dengan: 1. Usia adalah lama hidup konsumen pada saat penelitian dilakukan yang dihitung sejak kelahiran yang dinyatakan dalam satuan tahun. Usia dikelompokkan dan dibedakan dalam 2. 3. 4. 5. skala ordinal. Pengelompokkan usia menurut Havighurst (1950) dalam Mugniesyah (2006) membagi kategori usia, yaitu: a. Dewasa awal b. Dewasa pertengahan c. Dewasa akhir/tua Jenis kelamin adalah sifat fisik responden seperti yang tercatat dalam kartu identitas yang dimiliki oleh responden, yaitu laki-laki atau perempuan. Jenis kelamin dibedakan dan diukur dengan skala nominal. a. Laki-laki b. Perempuan Pekerjaan adalah kegiatan yang secara rutin dilakukan oleh responden pada saat penelitian berlangsung. Jenis pekerjaan dibedakan dan diukur dengan skala nominal a. Tidak bekerja b. Bekerja Pendidikan adalah jenjang terakhir sekolah formal yang pernah diikuti konsumen sampai dengan saat penelitian. Tingkat pendidikan tersebut dapat dikelompokkan ke dalam beberapa kategori dan diukur dalam skala ordinal. a. Rendah b. Sedang c. Bekerja Pendapatan adalah jumlah rupiah pemasukan atau pendapatan yang diperoleh konsumen dalam sebulan. Dapat dikelompokkan ke dalam tiga kategori pendapatan dan diukur dalam skala dominal. a. Rendah b. Sedang c. Tinggi 2.4.2 Penilaian Terhadap Media Penilaian yang diberikan oleh konsumen mengenai banyaknya komunikasi pemasaran yang telah dilakukan kripik balado Shirley, sehingga konsumen mendapatkan informasi mengenai keberadaan dan keunggulan yang dimiliki produk kripik balado Shirley dan berkeinginan untuk berkunjung dan membeli produk tersebut. 6. Media Elektronik merupakan teknologi yang dapat menggantikan media kertas yang biasa digunakan untuk menyampaikan informasi atau melakukan promosi atas suatu produk pertanian kepada konsumen yang meliputi teleisi dan radio. Penilaian yang diberikan oleh konsumen mengenai banyaknya komunikasi pemasaran melalui media elektronik diukur dengan skala ordinal yang dikategorikan menjadi 3 kategori: a. Rendah b. Sedang c. Tinggi 7. Media Cetak adalah media kertas yang biasa digunakan untuk menyampaikan informasi atau melakukan promosi atas suatu produk pertanian kepada konsumen yang meliputi surat kabar, billboard, brosur, dan kartu nama. Penilaian yang diberikan oleh konsumen mengenai banyaknya komunikasi pemasaran melalui media cetak diukur dengan skala ordinal yang dikategorikan menjadi 3 kategori: a. Rendah b. Sedang c. Tinggi 8. Komunikasi interpersonal merupakan komunikasi tanpa menggunakan media untuk menyampaikan informasi atau melakukan promosi atas suatu produk pertanian kepada konsumen. Penilaian yang diberikan oleh konsumen mengenai banyaknya komunikasi pemasaran melalui komunikasi interpersonal diukur dengan skala ordinal yang dikategorikan menjadi 3 kategori: a. Rendah b. Sedang c. Tinggi 2.4.3 Perilaku Konsumen Perilaku konsumen merupakan suatu tindakan yang dilakukan oleh konsumen dalam memilih suatu produk yang dipasarkan melalui media komunikasi pemasaran. Perilaku konsumen dapat diukur menggunakan dua indikator seperti: ikut membeli/tidak membeli dan mengajak konsumen untuk membeli produk yang sama. 9. Ikut membeli atau tidak membeli merupakan suatu sikap konsumen dalam pengambilan keputusan yang dilakukan kepada produsen (kripik balado Shirley). Indikator ini diukur dengan skala ordinal yang dikategorikan menjadi 3 kategori: a. Rendah b. Sedang c. Tinggi 10. Mengajak konsumen untuk membeli produk yang sama merupakan suatu sikap konsumen dalam mempengaruhi konsumen yang satu dengan konsumen yang lainnya dalam keputusan pembeli pada produk kripik balado Shirley. Indikator ini diukur dengan skala ordinal yang dikategorikan menjadi 3 kategori: a. Rendah b. Sedang c. Tinggi 3. PENDEKATAN LAPANGAN 3.1. METODOLOGI PENELITIAN Penelitian ini menggunakan pendekatan penelitian kuantitatif dengan metode survai yang didukung oleh data kualitatif. Data kualitatif dikumpulkan melalui wawancara mendalam dengan informan dan observasi. Data kuantitatif dikumpulkan melalui penyebaran instrumen penelitian berupa pertanyaan terstruktur atau kuesioner (lampiran 1). Menurut Singarimbun dan Effendi (1989), penelitian survai adalah penelitian yang mengambil sampel dari populasi dan menggunakan kusioner sebagai alat pengumpul data primer. Data kualitatif dan data kuantitatif dikombinasikan dalam upaya memperkaya data dan lebih memahami fenomena sosial yang diteliti. 3.2. LOKASI DAN WAKTU Penelitian ini dilakukan di salah satu gerai kripik balado Shirley di Padang, tepatnya jalan Gereja No. 36 Sumatera Barat. Teknik pemilihan lokasi dilakukan secara sengaja (purposive sampling), dengan alasan bahwa kripik balado Shirley merupakan suatu usaha yang mengutamakan singkong sebagai produk utamanya yang diambil langsung dari pertanian lokal dengan nilai harga jual yang diterapkan pada produk-produk kripik balado Shirley sebagai kripik yang berkualitas dan higenis. Selain itu, kripik balado Shirley juga memiliki segmentasi pasar yang luas.Penelitian ini dilakukan dari bulan Maret sampai dengan bulan Juni 2014. Tabel 2. Jadwal Pelaksanaan Penelitian Feb Maret April Mei Juni No Kegiatan 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 1. Penyusunan Proposal Skripsi 2. Kolokium 3. Revisi Proposal 4. 6. Pengumpulan Data Pengolahan Data dan Analisis Data Penulisan Draft Skripsi 7. Uji Petik 8. Sidang Skripsi 9. Perbaikan Skripsi 5. 3.3 TEKNIK PEMILIHAN RESPONDEN DAN INFORMAN Pada penelitian ini, seluruh konsumen yang mengunjungi dan melalukan pembelian terhadap produk kripik balado Shirley ini merupakan populasi, sedangkan sampel pada penelitian ini merupakan responden yang dipilih berdasarkan teknik accidental sampling. Teknik tersebut dipilih karena populasi dalam penelitian ini tidak diketahui secara pasti. Teknik ini mengambil sampel pada yang sedang berada di lokasi penelitian pada saat penelitian dilakukan dengan unit analisinya adalah individu. Pengambilan sampel dilakukan pada hari kerja dan hari libur dan tempat pengambilan sampel tersebut menyebar di salah satu gerai kripik balado Shirley di Padang, tepatnya jalan Gereja No. 36 Sumatera Barat. Informan dalam penelitian ini adalah pihakpihak yang bekerja atau terlibat dalam proses komunikasi pemasaran produk kripik balado Shirley. 3.4 TEKNIK PENGUMPULAN DATA Data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data primer dan data sekunder. Data primer adalah data yang dipereloh melalui wawancara menggunakan kusioner dengan pihak kripik balado Shirley dan responden. Kusioner tersebut dimaksudkan sebagai suatu daftar pertanyaan untuk memperoleh data berupa jawaban-jawaban dari para responden serta ditujukan untuk memperoleh informasi yang relevan dengan tujuan penelitian. Selain wawancara terstruktur menggunakan kusioner, pengumpulan data primer penelitian ini juga menggunakan wawancara mendalam dengan pihak kripik balado Shirley untuk mengkaji tentang bentuk komunikasi pemasaran dan tujuan dari komunikasi pemasaran yang dilakukan oleh pihak kripik balado Shirley. Data sekunder yang digunakan dalam penelitian ini diperoleh dari hasil penelitian terdahulu yang sejenis, dokumen perusahaan, serta berbagai literatur yang relevan dengan penelitian ini, yaitu berupa buku, jurnal penelitian, skripsi, dan internet. 3.5 TEKNIK PENGOLAHAN DAN ANALISIS DATA Data yang telah dikumpulkan menggunakan kuesioner akan diolah secara kuantitatif dengan menggunakan Microsot Excel 2007 dan SPSS for Windows ersi 16.0. Pengolahan data kuantitatif dilakukan dengan menggunakan tabel frekuensi, tabulasi silang, dan uji korelasi Rank Spearman. Uji korelasi Rank Spearman digunakan untuk mengetahui ada atau tidaknya hubungan antar dua variabel yang berskala ordinal dan tidak menentukan prasyarat data terdistribusi normal. Selain analisis data kuantitatif, dilakukan pula analisis data kualitatif sebagai pendukung data kuantitatif. Data kualitatif akan diolah melalui tiga tahap analisis data kualitatif, yaitu reduksi data, penyaian data, dan penarikan kesimpulan. DAFTAR PUSTAKA Abubakar R. 2005. Pengaruh Pelaksanaan Pemasaran Terhadap Proses Keputusan Pembelian Konsumen Pada Jamu Di Banda Aceh. Komunikasi Pemasaran. [internet]. [dikutip tanggal 21 November 2013]. 6(3): 54-62. Dapat diunduh dari:http://usupress.usu.ac.id/files/Sistem%20Teknik%20Industri%20Vol_%206%20N o_%203%20Juli%202005.pdf#page=58 Anggraeny V. 2012. Hubungan Pelaksanaan Komunikasi Pemasaran Dengan Perilaku Pengunjung (studi kasus serambi botani). [skripsi]. Bogor [ID]: IPB. Hal 34-69 Anindi W. 2012. Efektivitas Media Komunikasi Pemasaran Terhadap Perilaku Konsumen (kasus produk teh walini). [skripsi]. Bogor [ID]: IPB. Hal 29-45 Cangara H. 2004. Pengantar ilmu komunikasi.Edisi ke-1. Jakarta [ID]: PT RajaGrafindo Persada. 160 hal. Fisher BA. 1986. Teori-teori Komunikasi. Bandung [ID]: CV Remadja Karya. 442 Hal. Hindrayani A, Martono T, Wantini S. 2013. Peran Bauran Pemasaran Terhadap Keputusan Pembelian Emping Mlinjo Di Kelurahan Ngadirejo Kecamatan Kartasura. Bauran Pemasaran. [internet]. [dikutip tanggal 28 November 2013]. 1(1): 67-79. Dapat diunduh dari: http://jurnal.fkip.uns.ac.id/index.php/ptn/issue/current Kaswita C, Eliza, Sayamar E. 2011. Analisis Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Konsumen Dalam Pengambilan Keputusan Pembelian Buah di Pasar Arengka. Pengambilan Keputusan. [internet]. [dikutip tanggal 28 November 2013]. 2(1): 15-34. Dapat diunduh dari: http://ejournal.unri.ac.id/index.php/IJAE/article/view/1501 Kusumastuti Y. 2009.Komunikasi Bisnis. Bogor [ID]: IPB Press. 199 hal.Muksono , Prasetyo E. 2003. Kajian Pemasaran produk Pangan Olahan Di Beberapa Kabupaten di Jawa Tengah. Kajian Pemasaran. [internet]. [dikutip tanggal 28 November 2013]. Dapat diunduh dari : http://eprints.undip.ac.id/967/1/laporan_penelitian_edy_pras.pdf Mugniesyah S. 2010. Media Komunikasi dan Komunikasi Massa. Di dalam: Hubeis A, editor. Dasar-Dasar Komunikasi. Bogor, Indonesia. Bogor [ID]: Sains KPM IPB Pres. hlm 305-343. Oktantri B. 2013. Analisis Produk Teh Poci Bubuk dan Implikasinya Terhadap Strategi Bauran Pemasaran (studi Kasus Kecamatan Slawi, Kabupaten Tegal, Jawa Tengah. Strategi Bauran. [internet]. [dikutip tanggal 28 November 2013]. Dapat diunduh dari: http://repository.ipb.ac.id/bitstream/handle/123456789/15694/A03bdo_abstract.pdf?s equence=1 Ridwansyah F. 2008. Strategi Pemasaran Pada Rumah Makan Sate Kiloan Empuk Cibinong. Edisi ke-1. Bogor [ID]. IPB. 56 hal. Siringiringo H. 2004. Peran Bauran Pemasaran Terhadap Perilaku Pembelian Konsumen. Bauran Pemasaran. [internet]. [dikutip tanggal 28 November 2013]. 3(9): 125-137. Dapat diunduh dari: http://skripsi.umm.ac.id/files/disk1/316/jiptummpp-gdl-jou-2009-hotniarsir15765-Hotniar.-7.pdf Utomo B. 2008. Analisis Pemasaran Gula Kelapa di Kabupaten Kulon Progo. [skripsi]. [internet]. [dikutip tanggal 28 November 2013]. Dapat diunduh dari: http://eprints.uns.ac.id/9912/1/75741407200904361.pdf Sumarwan U. 2002. Perilaku Konsumen. Edisi Ke-1.Bogor [ID]. PT. Ghalia Indonesia. 355 hal. Vivian J. 2008. Teori komunikasi massa. Edisi ke-8. Jakarta [ID]. Prenada Media Group. 678 hal. Wiryanto. 2006. Teori komunikasi massa. Dalam: Hervan JD, editor. Jakarta [ID]: PT Gramedia. 95 hal.