HUBUNGAN SERIKAT KARYAWAN MANAJEMEN PERTEMUAN 12 1 Nova Yanti Maleha,S.E.MM 12/15/2016 Pengertian SERIKAT KARYAWAN Organisasi para keryawan yang dibentuk untuk mempromosikan atau menyatakan pendapat, melindungi, dan memperbaiki, melalui kegiatan-kegiatan kolektif, kepentingan-kepentingan sosial, ekonomi dan politik para anggotanya. Merupakan wadah bagi karyawan sebagai wahana untuk berpartisipasi dalam perusahaan. 2 Nova Yanti Maleha,S.E.MM 12/15/2016 SISTEM HUBUNGAN SERIKAT KARYAWAN-MANAJEMEN Perlindungan Tindakan legal PEMERINTAH (LEGESLATIF;EKSEKUTIF; YUDIKATIF Aktivitas Serikat Karyawan Perlindungan Tindakan legal Aktivitas Manajemen Kesempatan Kerja MANAJEMEN PERUSAHAAN SERIKAT KARYAWAN Kinerja yg efektif Kontrak Manajemen-Serikat Pekerja 3 Nova Yanti Maleha,S.E.MM 12/15/2016 Dasar Pemeliharaan Serikat Pekerja Upaya untuk meningkatkan kualitas kehidupan kerja (quality of work life) yang lebih baik. Bagaimana manajemen dan departemen SDM mempengaruhi kualitas kehidupan kerja. Bagaimana peran departemen SDM dalam berkomunikasi. Mengkaji kemungkinan adanya perbedaan antara preventif dan disiplin korektif. 4 Nova Yanti Maleha,S.E.MM 12/15/2016 Mengapa Serikat Karyawan Penting Bagi Karyawan? Serikat karyawan memastikan dan memperjuangkan karyawan 5 memperoleh kompensasi yang adil & layak dari perusahaan yang mempekerjakannya. Serikat karyawan memastikan dan memperjuangkan karyawan diberikan kondisi kerja yang lebih baik. Serikat karyawan memperjuangkan karyawan memperoleh haknya secara adil. Serikat karyawan melingungi karyawan dari tindakan sewenangwenang manajemen perusahaan. Serikat karyawan memperjuangkan karyawan memperoleh kepuasan kerja dan peluang untuk berprestasi di perusahaan. Nova Yanti Maleha,S.E.MM 12/15/2016 Alasan Bergabung Dg SK Ketidakpuasan pada Manajemen Saluran Kebutuhan Sosial Peluang untuk Kepemimpinan Pembentukan SK yang diwajibkan Tekanan rekan Kerja 6 Nova Yanti Maleha,S.E.MM 12/15/2016 STRUKTUR SERIKAT PEKERJA SERIKAT PEKERJA LOKAL SERIKAT PEKERJA PROFESI SERIKAT PEKERJA INDUSTRIAL SERIKAT PEKERJA NASIONAL 7 Nova Yanti Maleha,S.E.MM 12/15/2016 Konsep Pergerakan Serikat Karyawan BUSINESS UNIONISM Misi pergerakan adalah untuk melindungi para karyawan, meningkatkan kesejahteraan, menuntut kenaikan gaji, dan memperbaiki kondisi-kondisi kerja. SOCIAL UNIONISME Misi pergerakan tertuju pada kebijaksanaan-kebijaksanaan sosial, ekonomi, dan politik yang lebih luas. 8 Nova Yanti Maleha,S.E.MM 12/15/2016 Kerjasama Serikat Karyawan - Manajemen Sikap kerjasama harus dikembangkan pada kedua belah pihak agar organisasi dapat berjalan lancar dan tercapai pemenuhan kepentingan yang saling menguntungkan (harus ada sikap proaktif dari departemen SDM). Manajer SDM dapat mengembangkan kerjasama antara perusahaan dan serikat karyawan, melalui : a. Konsultasi awal ; membahas masalah-masalah sebelum menjadi keluhan yang lebih formal. b. Perhatian; perhatian yg serius thd masalah-masalah dan kesejahteraan karyawan. c. Panitia-panitia Kerja Bersama; yang memungkinkan kedua belah pihak mencari penyelesaian masalah2 yang sering timbul. d. Program-Program Latihan e. Pihak Ketiga. 9 Nova Yanti Maleha,S.E.MM 12/15/2016 Tipe-Tipe Serikat Karyawan CRAFT UNIONS Serikat karyawan yang anggotanya terdiri dari para karyawan atau pekerja yang memiliki keterampilan yang sama. INDUSTRIAL UNIONS Serikat karyawan yang dibentuk berdasarkan lokasi pekerjaan yang sama. Serikat ini terdiri dari pekerja yang tidak berketerampilan (unskilled) maupun yang berketerampilan (skilled) dalam suatu perusahaan atau industri tertentu tanpa memperhatikan sifat pekerjaan mereka. MIXED UNIONS Serikat karyawan yang mencakup para pekerja terampil, tidak terampil, dan setengah terampil dari suatu lokal tertentu tidak memandang dari industri mana. Bentuk serikat karyawan ini mengkombinasikan craft & industrial unions. 10 Nova Yanti Maleha,S.E.MM 12/15/2016 INDUSTRIAL RELATIONS Secara organisasional, departemen SDM diperluas dengan penambahan bagian yg menangani hubungan perburuhan – sering disebut hubungan industri (industrial relations). Menangani masalah2 yang timbul sebagai akibat adanya hubungan antara karyawan individual atau serikat karayawan dengan pihak manajemen, baiks sebelum terjadi ikatan kontrak maupun sesudah ada ikatan kerja. 11 Nova Yanti Maleha,S.E.MM 12/15/2016 COLLECTIVE BARGAINING COLLECTIVE BARGAINING (PERUNDINGAN KOLEKTIF) Adalah suatu proses dimana para wakil (representatif) dua kelompok bertemu dan bermaksud untuk merundingkan (negosiasi) suatu perjanjian yang mengatur hubungan-hubungan kedua pihak di waktu yang akan datang. DUA TIPE DASAR COLLECTIVE BARGAINING a. PERUNDINGAN TRADISONAL Mengenai distribusi benefit yaitu pengupahan, kondisi kerja, promosi, pemutusan hubungan kerja, hak-hak manajemen, dsb. b. PERUNDINGAN INTEGRATIF Berkaitan dg masalah kepentingan timbal balik kedua pihak yang lebih besar dan terutama menyangkut upaya pemecahan masalah atau perdamaian konflik-konflik yang terjadi. Tipe ini cocok utk pengalokasian berbagai sumber daya dan beban kerja, perancangan pekerjaan, pendendalian karyawan, dll. 12 Nova Yanti Maleha,S.E.MM 12/15/2016 Faktor Yang Berpengaruh Dalam Perundingan Kolektif CAKUPAN PERUNDINGAN Banyaknya buruh yang akan terkena hasil perundingan atau perjanjian kerja. Apakah berlaku untuk para karyawan dalam suatu departemen, divisi, perusahaan atau seluruh karyawan dalam suatu industri. TEKANAN-TEKANAN PERUNDINGAN SERIKAT KARYAWAN Serikat karyawan mempunyai beberapa strategi dan taktik tertentu yang digunakan untuk memaksakan kelonggaran yang lebih besar dari perusahaan. Ada tiga tipe tekanan yang kadang digunakan : - pemogokan (strikes) - picketing (mencegah atau menghalangi karyawan2 yang ingin masuk kerja sewaktu diadakan pemogokan. - boycotts (pemogokan disertai tindakan anarkis). 13 Nova Yanti Maleha,S.E.MM 12/15/2016 Faktor Yang Berpengaruh Dalam Perundingan Kolektif Peranan Pemerintah Serikat karyawan dan buruh lebih senang adanya intervensi pemerintah untuk menyelesaikan berbagai masalah hubungan kerja mereka. Intervensi ini dalam bentuk perundang-undangan dan peraturan di bidang perburuhan. Kesediaan Perusahaan Kesediaan perusahaan untuk berunding secara terbuka dengan serikat karyawan ditentukan oleh kemampuan atau kekuatan perundingan, filsafat kepemimpinan, gaya manajemen dan kemungkinan penggunaan alat-alat pemaksa (misal : pemecatan, skorsing, demosi, dll). 14 Nova Yanti Maleha,S.E.MM 12/15/2016