Mata kuliah : F0902 - Perpajakan Internasional Tahun : 2010 Perjanjian Penghindaran Pajak Berganda Internasional (Tax Treaty) Pertemuan 7 Tujuan Pembahasan Mahasiswa diharapkan mampu memahami dasar hukum, model, sifat dan tujuan perjanjian penghindaran pajak berganda internasional, serta struktur dan ketentuan yang diatur dalam Perjanjian Penghindaran Pajak Berganda Internasional. Bina Nusantara University Outline Materi 1. Dasar Hukum 2. Model, Sifat dan Tujuan Perjanjian Penghindaran PBI 3. Struktur Perjanjian Penghindaran Pajak Berganda Bina Nusantara University Dasar Hukum • Pasal 11 ayat (1) UUD 1945 yang menyatakan bahwa Presiden dengan persetujuan DPR membuat perjanjian dengan negara lain. • Pasal 4 ayat (1) UU No. 24 tahun 2000 tentang Perjanjian Internasionalyang menyatakan bahwa pemerintah RI membuat perjanjian internasional dengan satu negara atau lebih • Pasal 32 A UU Pajak Penghasilan yang menyatakan bahwa pemerintah berwenang untuk melakukan perjanjian dengan pemerintah negara lain dalam rangka penghindaran pajak berganda dan pencegahan pengelakan pajak. Model, Sifat dan Tujuan P3B • Model Perjanjian – Model United Nations (UN) dipakai antara negara-negara berkembang dan negara maju – Model OECD dipakai oleh negara-negara anggota OECD (antarnegara maju) – Model US dipakai oleh negara Amerika Serikat dengan negara mitra rundingnya. Model, Sifat dan Tujuan P3B • Sifat Perjanjian Pires membedakan istilah treaty dan convention: Konvensi dikaitkan dengan perjanjian secara umum sedangkan treaty adalah konvensi dengan tujuan kultural dan ekonomi dalam bentuk yang sederhana. Konvensi untuk mengeliminasi pajak berganda umumnya dirumuskan dalam bentuk “treaty”. Model, Sifat dan Tujuan P3B • Tujuan Perjanjian Penghindaran Pajak Berganda (1) Mengeliminasi Pajak Berganda (2) Melindungi WP (3) Mendorong atau menarik investasi (4) Memudahkan ekspansi perusahaan negara maju (5) Membantu mengurangi penyelundupan pajak (6) Harmonisasi kriteria pemajakan (7) Mencegah diskriminasi (8) Meningkatkan hubungan ekonomis Struktur Perjanjian Penghindaran Pajak Berganda – – – – Judul dan Pembukaan Bab I: Personal Scope Berisi tentang orang-orang/pihak-pihak yang diliput oleh P3B danjenis pajak yang dicakup dalam perjanjian) Bab II: Rumusan Definisi Berisi tentang tujuan aplikasi P3B, pengertian domisili fiskal (redidensi) dan permanent establishment/BUT Bab III: Taxation of Income Berisi tentang ketentuan alokasi pemajakan penghasilan Struktur Perjanjian Penghindaran Pajak Berganda – – – Bab IV: Ketentuan tentang eliminasi pajak berganda Berisi ketentuan tentang eliminasi pajak berganda Bab V: Ketentuan tentang nondiskriminasi Berisi tentang ketentuan nondiskriminasi, prosedur kesepakatan bersama, pertukaran informasi, perlakukan perpajakan terhadap diplomat dan konsuler, dan masalah teritori aplikasi P3B. Bab VI: Final Provision Berhubung dengan ketentuan efektivitas dan terminasi perpajakan. Tahapan Pembuatan Perjanjian Internasional • • • • • Penjajakan Perundingan Perumusan naskah Penerimaan Penandatanganan Bina Nusantara University 11 Penjajakan: › Tahap awal oleh para pihak yang akan berunding mengenai kemungkinan dibuatnya suatu perjanjian internasional Perundingan: › Tahap kedua untuk membahas substansi dan masalah-masalah teknis yang akan disepakati dalam perjanjian internasional Perumusan Naskah: › Tahap untuk merumuskan rancangan suatu perjanjian internasional (note: dalam praktik tahap perundingan dan perumusan naskah saling terkait) Bina Nusantara University 12 Penerimaan: › Tahapan untuk menerima naskah perjanjian yang telah dirumuskan dan disepakati oleh para pihak. Untuk perundingan bilateral: › kesepakatan atas naskah awal hasil perundingan, biasanya ditandai dengan membubuhkan inisial atau paraf pada naskah perjanjian internasional oleh ketua delegasi masing-masing Untuk perundingan multilateral: › Tindakan pengesahan negara atas perubahan perjanjian internasional Bina Nusantara University 13 Penandatanganan: Perundingan bilateral: › Tahap akhir untuk melegalisasi naskah perjanjian yang telah disepakati kedua belah piahk Perundingan multilateral: › Bukan merupakan bentuk pengikatan diri sebagai negara pihak Tidak diartikan sebagai pengikatan diri pada perjanjian internasional: › Perjanjian internasional yang memerlukan pengesahan, baru mengikat setelah dilakukan proses pengesahan Catatan: Penandatanganan: › Persetujuan atas naskah perjanjian yang telah dihasilkan (yang masih memerlukan proses pengesahan untuk berlaku mengikat) dan/atau › Pernyataan mengikatkan diri secara definitif (yang tidak memerlukan proses pengesahan) Bina Nusantara University 14