MAKALAH PENGELOLAAN KELAS Diajukan Untuk Memenuhi Salah Satu Tugas Mata Kuliah Belajar dan Pembelajaran Pendidikan Teknologi Agroindustri Dosen Pengampu : Dr. Sri Handayani, M.Pd. DISUSUN OLEH: GHINA ANZALINA 1500769 PROGRAM STUDI PENDIDIKAN TEKNOLOGI AGROINDUSTRI FAKULTAS PENDIDIKAN DAN TEKNOLOGI KEJURUAN UNIVERSITAS PENDIDIKAN INDONESIA 2016 KATA PENGANTAR Dengan memanjatkan puji syukur kehadirat Allah SWT atas segala rahmat dan karunia-Nya, penulis dapat menyelesaikan makalah ini. Shalawat dan salam semoga tetap terlimpah dan tercurahkan kepada baginda Nabi Muhammad SAW beserta keluarganya, para sahabatnya, dan kepada kita semua selaku umatnya hingga akhir zaman. Makalah yang berjudul “Pengelolaan Kelas” ini dibuat untuk memenuhi salah satu tugas mata kuliah Belajar dan Pembelajaran Pendidikan Teknologi Agroindustri. Dalam penulisan makalah ini penulis menyampaikan ucapan te rima kasih yang tak terhingga kepada pihak-pihak yang telah membantu dalam menyelesaikan makalah ini, khususnya kepada ibu Dr. Sri Handayani, M.Pd. selaku dosen pengampu dalam mata kuliah Belajar dan Pembelajaran Pendidikan Teknologi Agroindustri yang telah membimbing selama ini. Penulis menyadari bahwa dalam menyusun makalah ini masih jauh dari kesempurnaan, untuk itu penulis sangat mengharapkan kritik dan saran yang bersifat membangun guna sempurnanya makalah ini. Penulis berharap semoga makalah ini dapat bermanfaat bagi penulis khususnya dan bagi pembaca pada umumnya. Bandung, Oktober 2016 Penulis i DAFTAR ISI KATA PENGANTAR .................................................................................... i DAFTAR ISI ................................................................................................... ii BAB I PENDAHULUAN ............................................................................... 1 1.1 Latar Belakang .............................................................................. 1 1.2 Tujuan ............................................................................................ 1 1.3 Manfaat .......................................................................................... 1 BAB II ISI ....................................................................................................... 2 2.1 Pengertian Pengelolaan kelas ........................................................ 2 2.2 Tujuan Pengelolaan Kelas ............................................................. 3 2.3 Teknik Dalam Pengelolaan Kelas ................................................. 5 2.4 Pendekatan Dalam Pengelolaan Kelas .......................................... 7 2.5 Indikator Dalam Pengelolaan Kelas .............................................. 8 2.6 Pengelolaan Kelas Yang Efektif ................................................... 8 BAB III KESIMPULAN ................................................................................. 9 DAFTAR PUSTAKA ..................................................................................... 10 ii BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Berbagai karakter siswa dengan jumlah yang terbilang banyak dalam suatu kelas dapat memungkinkan timbulnya berbagai kendala dalam proses pembelajaran. Seringkali guru tidak dapat mengelola kelas dengan baik yang dapat menyebabkan proses pembelajaran yang tidak efektif dan berakibat pada tujuan pembelajaran yang tidak tercapai. Proses pembelajaran tidak akan terlepas dari pentingnya peran seorang guru. Guru sebagai tenaga profesional yang tidak hanya bertugas sebagai pengajar saja namun juga sebagai pendidik bagi para siswanya yang dituntut tidak hanya mampu mengelola pembelajaran saja tetapi juga harus mampu mengelola kelas, yaitu menciptakan dan mempertahankan kondisi belajar yang optimal juga menyenangkan. Bagaimana seorang guru mampu merencanakan, mengendalikan, melaksanakan berbagai kegiatan dan membimbing siswanya sehingga proses pembelajaran dapat berjalan dengan baik dan sesuai dengan tujuan yang ingin dicapai. Oleh karena latar belakang tersebut, makalah Pengelolaan Kelas ini dibuat. 1.2 Rumusan Masalah 1. Apa yang dimaksud dengan pengelolaan kelas? 2. Apa tujuan dari pengelolaan kelas ? 3. Bagaimana teknik, pendekatan dan indikator dalam pengelolaan kelas ? 4. Bagaimana pengelolaan kelas yang efektif ? 1.3 Tujuan 1. Mengetahui pengertian dri pengelolaan kelas. 2. Mengetahui tujuan dari pengelolaan kelas. 3. Mengetahui teknik, pendekatan dan indikator dalam pengelolaan kelas. 4. Mengetahui pengelolaan kelas yang efektif. 1 BAB II ISI 2.1 Pengertian Pengelolaan Kelas Pengelolaan kelas adalah keterampilan guru dalam menciptakan dan memelihara kondisi belajar yang optimal dan mengendalikannya bila terjadi gangguan dalam proses interaksi edukatif. Djamarah (2006). Keberhasilan guru juga dapat dilihat dari keberhasilan dalam mencegah timbulnya perilaku siswa yang mengganggu jalannya proses belajar mengajar, kondisi fisik belajar dan kemampuan mengelolanya. (Soetopo, 2005) Menurut Sanjaya (2005) dalam Herlina (2007) bahwa pengelolaan kelas merupakan keterampilan guru menciptakan dan memelihara kondisi belajar yang optimal dan mengembalikannya manakala terjadi hal-hal yang dapat mengganggu suasana pembelajaran. Dalam informasi Pendidikan Nasional bahwa ada lima definisi pengelolaan kelas sebagai berikut : 1. Pengelolaan kelas yang bersifat otoritatif, yakni seperangkat kegiatan guru untuk menciptakan dan memertahankan ketertiban suasana kelas, disiplin sangat diutamakan. 2. Pengelolan kelas yang bersifat permisif, yakni pandangan ini menekankan bahwa tugas guru adalah memaksimalkan perwujudan kebebasan siswa. Dalam hal ini guru membantu siswa untuk merasa bebas melakukan hal yang ingin dilakukannya. Berbuat sebaliknya berarti guru menghambat atau menghalangi perkembangan anak secara alamiah. 3. Pengelolaan kelas yang berdasarkan prinsip-prinsip pengubahan tingkah laku (behavioral modification), yaitu seperangkat kegiatan guru untuk mengembangkan tingkah laku siswa yang diinginkan dan mengurangi atau meniadakan tingkah laku yang tidak diinginkan. Secara singkat, guru membantu siswa dalam mempelajari tingkah laku yang tepat melalui penerapan prinsip-prinsip yang diambil dari teori penguatan (reinforcement). 4. Pengelolaan kelas sebagai proses penciptaan iklim sosio-emosional yang positif di dalam kelas. Pandangan ini mempunyai anggaran dasar bahwa kegiatan belajar akan berkembang secara maksimal di dalam kelas yang 2 beriklim positif, yaitu suasana hubungan interpersonal yang baik antara guru dengan siswa dan siswa dengan siswa. Dengan demikian, pengelolaan kelas adalah seperangkat kegiatan guru untuk mengembangkan hubungan interpersonal yang baik dan iklim sosio-emosional kelas yang positif. 5. Pengelolaan kelas yang bertolak dari anggapan bahwa kelas merupakan sistem sosial dengan proses kelompok (group process) sebagai intinya. Dalam kaitan ini dipakailah anggapan dasar bahwa pengajaran berlangsung dalam kaitannya dengan suatu kelompok. Dengan demikian, kehidupan kelas sebagai kelompok dipandang mempunyai pengaruh yang amat berarti terhadap kegiatan belajar. Peranan guru adalah mendorong berkembangnya dan berprestasinya sistem kelas yang efektif. Dengan demikian, pengelolaan kelas adalah seperangkat kegiatan guru untuk menumbuhkan dan memertahankan organisasi kelas yang efektif (Depdikbud, 1982). Dapat disimpulkan bahwa pengelolaan kelas adalah berbagai jenis kegiatan yang dengan sengaja dilakukan oleh guru dengan tujuan menciptakan kondisi optimal bagi terjadinya proses belajar mengajar di kelas. Pengelolaan kelas sangat berkaitan dengan upaya-upaya untuk menciptakan dan mempertahankan kondisi yang optimal bagi terjadinya proses belajar (penghentian perilaku peserta didik yang menyelewengkan perhatian kelas, pemberian ganjaran, penyelesaian tugas oleh peserta didik secara tepat waktu, penetapan norma kelompok yang produktif, di dalamnya mencakup pengaturan orang (peserta didik) dan fasilitas yang ada. Dalam pengelolaan kelas terdapat dua komponen yang sangat penting yaitu guru dan siswa. Guru dalam menjalankan fungsinya tidak hanya bertindak sebagai penyampai materi pelajaran tetapi juga dapat berfungsi selaku pengelola atau “manager” kelas. Siswa ditempatkan tidak hanya sebagai obyek yang menjadi sasaran pembelajaran tetapi juga dapat diposisikan sebagai subyek yang dinamis dan ikut dilibatkan dalam proses atau kegiatan pengelolaan kelas. 2.2 Tujuan Pengelolaan Kelas Tujuan pengelolaan kelas menurut Sudirman (dalam Djamarah 2006) pada hakikatnya terkandung dalam tujuan pendidikan. Tujuan pengelolaan kelas adalah 3 penyediaan fasilitas bagi macam-macam kegiatan belajar siswa dalam lingkungan sosial, emosional, dan intelektual dalam kelas. Fasilitas yang disediakan itu memungkinkan siswa belajar dan bekerja. Terciptanya suasana sosial yang memberikan kepuasan, suasana disiplin, perkembangan intelektual, emosional, dan sikap serta apresiasi pada siswa. Sedangkan Suharsimi Arikunto (dalam Djamarah 2006:178) berpendapat bahwa tujuan pengelolaan kelas adalah agar setiap anak di kelas dapat bekerja dengan tertib sehingga segera tercapai tujuan pengajaran secara efektif dan efisian. Adapun tujuan secara umum dari pengelolaan kelas: A. Agar pengajaran dapat dilakukan secara maksimal, sehingga tujuan pengajaran dapat dicapai secara efektif dan efisien. B. Untuk memberi kemudahan dalam usaha memantau kemajuan siswa dalam pelajarannya. Dengan pengelolaan kelas, guru mudah untuk melihat dan mengamati setiap kemajuan/perkembangan yang dicapai siswa, terutama siswa yang tergolong lamban. C. Untuk memberi kemudahan dalam mengangkat masalah-masalah penting untuk dibicarakan dikelas demi perbaikan pengajaran pada masa mendatang. Tujuan pengelolaan kelas secara khusus dibagi menjadi dua yaitu: 1. Tujuan untuk siswa: a. Mendorong siswa untuk mengembangkan tanggungjawab individu terhadap tingkah lakunya dan kebutuhan untuk mengontrol diri sendiri. b. Membantu siswa untuk mengetahui tingkah laku yang sesuai dengan tata tertib kelas dan memahami bahwa teguran guru merupakan suatu peringatan dan bukan kemarahan. c. Membangkitkan rasa tanggungjawab untuk melibatkan diri dalam tugas maupun pada kegiatan yang diadakan. 2. Tujuan untuk guru: a. Untuk mengembangkan pemahaman dalam penyajian pelajaran dengan pembukaan yang lancar dan kecepatan yang tepat. b. Untuk dapat menyadari akan kebutuhan siswa dan memiliki kemampuan dalam memberi petunjuk secara jelas kepada siswa. 4 c. Untuk mempelajari bagaimana merespon secara efektif terhadap tingkah laku siswa yang mengganggu. d. Untuk memiliki strategi remedial yang lebih komprehensif yang dapat digunakan dalam hubungan dengan masalah tingkah laku siswa yang muncul didalam kelas. Pengelolaan kelas dimaksudkan untuk menciptakan kondisi di dalam kelompok kelas yang berupa lingkungan kelas yang baik, yang memungkinkan siswa berbuat sesuai dengan kemampuannya. Kemudian, dengan pengelolaan kelas produknya harus sesuai dengan tujuan yang hendak dicapai dan agar setiap anak dikelas dapat bekerja dengan tertib, sehingga segera tercapai tujuan pengajaran secara efektif dan efisien serta agar setiap guru mampu menguasai kelas dengan menggunakan berbagai macam pendekatan dengan menyesuaikan permasalahan yang ada, sehingga tercipta suasana yang kondusif, efektif dan efisien. 2.3 Teknik Dalam Pengelolaan Kelas Adapun teknik-teknik dalam pengelolaan kelas sebagai berikut: 1. Teknik mendekati. Bila seorang siswa mulai bertingkah, satu teknik yang biasanya efektif yaitu teknik mendekatinya. 2. Teknik memberikan isyarat. Apabila siswa berbuat penakalan kecil, guru dapat memberikan isyarat bahwa ia sedang diawasi isyarat tersebut dapat berupa petikan jari, pandangan tajam, atau lambaian tangan. 3. Teknik mengadakan humor. Jika insiden itu kecil, setidaknya guru memandang efek saja, dengan melihatnya secara humoristis, guru akan dapat mempertahankan suasana baik, serta memberikan peringatan kepada si pelanggar bahwa ia tahu tentang apa yang akan terjadi. 4. Teknik tidak mengacuhkan. Untuk menerapkan cara ini guru harus lues dan tidak perlu menghukum setiap pelanggaran yang diketahuinya. Dalam kasuskasus tertentu, tidak mengacuhkan kenakalan justru dapat membawa siswa untuk di perhatikan. 5. Teknik menghimbau. Kadang-kadang guru sering mengatakan, “harap tenang”. Ucapan tersebut adakalanya membawa hasil yaitu siswa yang 5 menjadi memperhatikan. Tetapi apabila himbauan sering digunakan mereka cenderung untuk tidak menggubrisnya. Dalam pengelolaan kelas, guru juga bisa melakukan pengorganisasian kelas seperti melakukan kegiatan komunikasi, kegiatan monitoring dan seperti apa ketika menyampaikan pembelajarannya. A. Pengorganisasian kelas : a) Mengatur tempat duduk, sehingga memudahkan siswa memandang ataupun berpindah. b) Membuat jadwal harian dan mendiskusikannya. c) Siswa diberi janji sampai guru memaparkan secara jelas kegiatan yang akan datang. d) Mendorong siswa untuk bertanggung jawab dalam belajar untuk tidak mengerjakan tugas-tugas siswa lainnya. e) Menetapkan kegiatan rutin untuk mengumpulkan pekerjaan rumah f) Melakukan kompetisi kelompok untung merangsang transisi yang lebih banyak lagi. B. Kegiatan komunikasi Dalam kegiatan komunikasi ini dapat berupa Sending skills, keterampilanketerampilan yang disampaikan kepada siswa, sseperti: melakukan perjanjian dengan segera, berbicara langsung dengan siswa, berbicara dengan santun. Dan juga dapat berupa Receiving skills, bentuk keterampilan yang diterimakan kepada siswa yang terdiri dari: tidak menilai apa yang didengar tetapi bersifat empatik, agar membuat pendengar jelas upayakan aktif dan reflektif dalam mendengar, lakukan tatap muka dan selalu memperhatikan informasi nonverbal, sarankan kepemimpinan yang kuat dengan menggunakan gesture, ekspresi wajah dan gerakan badan. C. Kegiatan monitoring a. Tangani secara tenang dan cepat apabila terdapat perilaku siswa yang mengganggu di kelas. b. Ingatkan kembali kepada siswa tentang prosedur dan aturan kelas. c. Ciptakan agar siswa patuh terhadap prosedur dan aturan kelas. 6 d. Berikan penjelasan terhadap siswa bahwa akibat gangguan tersebut akan mendapatkan konsekuensi khusus. e. Lakukan konsekuensi untuk kelainan perilaku siswa secara konsisten. f. Adakalanya terdapat satu atau dua siswa yang mengganggu kelas, upayakan siswa lainnya tetap fokus terhadap tugas. Dalam menyampaikan pembelajaran, guru biasanya melibatkan siswa dalam menilai pekerjaannya maupun kegiatan pembelajaran, mengajukan pertanyaan dan berikan waktu untuk berpikir sebelum disuruh menjawab, serta memberikan semangat, ciptakan antisipasi dan lakukan berbagai kegiatan yang meningkatkan minat dan motivasi siswa. 2.4 Pendekatan Dalam Pengelolaan Kelas Pengelolaan kelas (classroom management) berdasarkan pendekatannya menurut weber (1977) diklasifikasikan kedalam tiga pengertian, yaitu berdasarkan pendekatan otoriter (autorityapproach), pendekatan permisif (permissive approach) dan pendekatan modifikasi tingkah laku. 1. Pendekatan otoriter (authority approach) pengelolaan kelas adalah kegiatan guru untuk mengontrol tingkah laku siswa, guru berperan menciptakan dan memelihara aturan kelas melalui penerapan disiplin secara ketat (weber). 2. Pendekatan permisif mengartikan pengelolaan kelas adalah upaya yang dilakukan oleh guru untuk memberi kebebasan kepada siswa untuk melakukan berbagai aktifitas sesuai dengan yang mereka inginkan. Dan fungsi guru adalah bagaimana menciptakan kondisi siswa merasa aman untuk melakukan aktifitas di dalam kelas. 3. Pendekatan modifikasi tingkah laku. Pendekatan ini didasarkan pada pengelolaan kelas merupakan proses perubahan tingkah laku, jadi pengelolaan kelas merupakan upaya untuk mengembangkan dan memfasilitasi perubahan prilku yang bersifat positif dari siswa dan dan berusaha semaksimal mungkin mencegah munculnya atau memperbaiki prilaku negative yang dilakukan oleh siswa. 7 2.5 Indikator Dalam Pengelolaan Kelas 1. Guru mengerti perbedaan antara mengelola kelas dan mendisiplinkan kelas 2. Guru mengetahui perbedaan antara prosedur kelas (apa yang guru inginkan terjadi contohnya cara masuk kedalam kelas, mendiamkan siswa, bekerja secara bersamaan dan lain-lain) dan rutinitas kelas (apa yang siswa lakukan secara otomatis misalnya tata cara masuk kelas, pergi ke toilet dan lain-lain). 3. Guru melakukan pengelolaan kelas dengan mengorganisir berbagai prosedur-prosedur, sebab prosedur mengajarkan siswa akan pentingnya tanggung jawab. 4. Guru tidak mendisiplinkan siswa dengan ancaman-ancaman, dan konsekuensi. 5. Guru mengerti bahwa perilaku siswa di kelas disebabkan oleh sesuatu, sedangkan disiplin bisa dipelajari. 2.6 Pengelolaan Kelas Yang Efektif Beberapa variabel masalah yang perlu diperhatikan untuk membuat iklim kelas yang efektif dan sehat, yaitu : • Bila situasi kelas memungkinkan anak-anak belajar secara maksimal, fungsi kelompok harus diminimalkan. • Manajemen kelas harus memberi fasilitas untuk mengembangkan kesatuan dan kerja sama. • Anggota-anggota kelompok harus diberi kesempatan berpartisipasi dalam pengambilan keputusan yang memberi efek kepada hubungan dan kondisi belajar. • Anggota-anggota kelompok harus dibimbing dalam menyelesaikan kebimbangan, ketegangan, dan perasaan tertekan. • Perlu diciptakan persahabatan dan kepercayaan yang kuat antar siswa 8 BAB III KESIMPULAN Pengelolaan kelas (classroom manajement) adalah serangkaian tindakan yang dilakukan pembelajar dalam upaya menciptakan kondisi lingkungan pembelajaran yang positif dan produktif agar proses belajar mengajar agar dapat berjalan sesuai dengan tujuannya. Dengan kata lain, pengelolaan kelas adalah upaya memberdayakan potensi kelas melalui seperangkat keterampilan pembelajar untuk menciptakan iklim pembelajaran yang kondusif, positif, dan produktif dan mengendalikannya jika terjadi gangguan dalam pembelajaran untuk mengoptimalisasi proses pembelajaran sehingga tujuan pembelajaran dapat tercapai. Pengelolaan kelas merupakan hal yang sangat penting dimana keberhasilan dalm proses belajar mengajar dipengaruhi oleh keberhasilan dalam pengelolaan kelas, dimana guru, murid sarana dan prasarana merupakan hal yang menunjang keberhasilan tersebut. Pengelolaan kelas dimaksudkan untuk menciptakan kondisi di dalam kelompok kelas yang berupa lingkungan kelas yang baik, yang memungkinkan siswa berbuat sesuai dengan kemampuannya. 9 DAFTAR PUSTAKA Departemen Pendidikan dan Kebudayaan. 1982. Buku II: Modul Pengelolaan Kelas. Jakarta: Departemen Pendidikan dan Kebudayaan, Direktorat Jenderal Pendidikan Tinggi, Proyek Pengembangan Institusi Pendidikan Tinggi. Djamarah, S.B & Aswan. 2006. Strategi Belajar Mengajar. Jakarta: Rineka Cipta. Herlina. 2007. Pengaruh Pengelolaan Kelas Tehadap Hasil Belajar Biologi Siswa. Skripsi. Program Studi Pendidikan Biologi. Jurusan Pendidikan Ilmu Pengetahuan Alam. Fakultas Ilmu Tarbiyah Dan Keguruan. Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta. Ita damayanti. 2015. Strategi Pengelolaan Kelas Dalam Proses Belajar. [Online]. Diakses dari http://ithadamaa.blogspot.co.id/2015/04/strategi-pengelolaan kelas-dalam-proses.html Soetopo, H. 2005. Pendidikan dan Pembelajaran: Teori, Permasalahan, dan Praktek. Malang: UMM Press. 10