PENENTUAN NILAI OPSI CALL BARRIER DENGAN DIVIDEN TUNGGAL DI BURSA EFEK INDONESIA JACOB STEVY SELEKY SEKOLAH PASCASARJANA INSTITUT PERTANIAN BOGOR BOGOR 2012 i PERNYATAAN MENGENAI TESIS DAN SUMBER INFORMASI Dengan ini saya menyatakan bahwa tesis dengan judul Penentuan Nilai Opsi Call Barrier dengan Dividen Tunggal di Bursa Efek Indonesia adalah karya saya dengan arahan dari komisi pembimbing dan belum diajukan dalam bentuk apapun kepada perguruan tinggi manapun. Sumber informasi yang berasal atau dikutip dari karya yang diterbitkan maupun tidak diterbitkan dari penulis lain telah disebutkan dalam teks dan dicantumkan dalam Daftar Pustaka di bagian akhir tesis ini. Bogor, Desember 2012 Jacob Stevy Seleky NRP G551100101 ii ABSTRACT JACOB STEVY SELEKY. Pricing of Barrier Call Option with Single Dividend at Indonesian Stock Exchange. Under supervision of ENDAR HASAFAH NUGRAHANI and I GUSTI PUTU PURNABA. A stock option contract is a contract containing a call option, which gives option holder the rights to buy a certain amount of the underlying assets of the contract. Barrier options are path-dependent exotics option that are similar in some ways to regular options, but they become activated or extinguished only if the underlying reaches a predetermined level. The value of a call option contract at the Indonesian Stock Exchange is influenced not only by underlying assets but also by a barrier as the controller of loss and profit, and dividend. Black-Scholes model is a continuous model, which is designed for pricing European option. In the case of American option, binomial lattice method can be used to calculate its price. This thesis presents a numerical study showing that the results using binomial lattice method are close to the results of Black-Sholes method. Furthermore, the model of barrier call options with a single dividend is applied to the case of stock at the Indonesian Stock Exchange. The results agree with the theory that has been developed. The price of barrier call options is lower compared to the regular call options and the dividend gives a negative impact to the option value. Keywords : Black-Scholes model, binomial lattice method, barrier call option, dividend. iii RINGKASAN JACOB STEVY SELEKY. Penentuan Nilai Opsi Call Barrier dengan Dividen Tunggal di Bursa Efek Indonesia. Dibimbing oleh ENDAR HASAFAH NUGRAHANI dan I GUSTI PUTU PURNABA. Opsi saham adalah salah satu produk derivatif yang digunakan oleh pelaku pasar sebagai instrumen untuk tujuan mendapatkan keuntungan ataupun untuk melindungi asetnya dari kejatuhan harga serta menghindari terjadinya kerugian yang lebih besar. Opsi saham di Indonesia dikenal sebagai kontrak opsi saham. Kontrak opsi saham adalah efek yang memuat opsi call atas saham perusahaan tercatat yang menjadi saham dasar dalam perdagangan seri kontrak opsi saham. Opsi call memberikan hak kepada pemegang opsi untuk membeli sejumlah tertentu dari sebuah instrumen yang menjadi dasar kontrak tersebut. Untuk mengeksekusi haknya, pemegang opsi bisa menggunakan opsi tipe Amerika atau tipe Eropa. Pada opsi tipe Amerika pemegang opsi dapat mengeksekusi haknya setiap saat hingga waktu jatuh tempo, sedangkan opsi tipe Eropa hanya memberikan kesempatan kepada pemegang opsi untuk mengeksekusi haknya pada waktu jatuh tempo. Nilai kontrak opsi saham selain bergantung pada pergerakan harga saham yang menjadi aset dasarnya, juga dipengaruhi oleh barrier (batas) sebagai pengendali keuntungan dan kerugian, serta pembagian dividen atau pembagian keuntungan yang diperoleh perusahaan setahun sekali untuk setiap pemegang saham. Tujuan dari penelitian ini adalah melakukan kajian secara teoritis dalam penentuan nilai opsi call tipe Eropa serta pengaruh dividen melalui pendekatan model Black-Scholes. Selain itu juga dilakukan pengkajian teoritis metode binomial tree dalam penentuan nilai opsi call, kemudian melakukan kajian secara numerik untuk melihat kekonvergenan metode binomial tree terhadap model Black-Scholes nilai opsi call tipe Eropa. Selanjutnya menggunakan metode binomial tree untuk menentukan nilai opsi barrier tipe up-and-out call dengan dividen tunggal di Bursa Efek Indonesia. Metode penelitian yang digunakan adalah studi pustaka dan konten analisis beberapa model dasar dalam penentuan nilai kontrak opsi saham di Bursa Efek Indonesia, antara lain model Black-Scholes dan metode binomial tree. Simulasi untuk penentuan nilai opsi di Bursa Efek Indonesia menggunakan software Matlab. Adapun parameter-parameter yang digunakan dalam melakukan simulasi adalah S = harga saham (stock price), K = harga eksekusi (strike price), B = barrier (batas), T = waktu jatuh tempo (expiry date), D = dividen, r = suku bunga bebas resiko (riskfree interest rate), σ = volatilitas, τ D = waktu jatuh tempo dividen (expiration dividend date). Adapun model pergerakan harga saham di Bursa Efek Indonesia untuk perdagangan opsi saham diformulasikan ke dalam pergerakan harga saham dengan metode weighted moving average (WMA). Pemegang kontrak mempunyai hak pada setiap saat sampai dengan waktu jatuh tempo T untuk mengeksekusi opsi pada harga strike price yang diberikan dan mendapat pembayaran sebesar (S – K), kecuali jika harga saham bergerak menyentuh barrier. Dalam kasus harga saham iv menyentuh barrier maka terjadi eksekusi otomatis dan pemilik opsi mendapatkan pembayaran sebesar (B − K ) . Kontrak opsi saham termasuk tipe opsi Amerika, di mana pemegang hak dapat mengeksekusi jika harga saham bergerak mendekati level barrier yang sudah ditentukan. Selain itu setiap pemegang saham akan mendapatkan dividen setahun sekali. Sehingga penelitian ini meneliti kedua faktor yang memengaruhi penentuan nilai kontrak opsi saham tersebut. Dalam penelitian ini pergerakan harga saham dapat ditinjau dalam empat skenario yaitu, skenario I A dimana pergerakan harga saham tidak mencapai barrier dan tidak dikenai dividen sampai waktu jatuh tempo, skenario I B dimana pergerakan harga saham tidak mencapai barrier tetapi dikenai dividen, skenario II A dimana pergerakan harga saham mencapai barrier sebelum waktu jatuh tempo dan tidak dikenai dividen dan skenario II B dimana pergerakan harga saham mencapai barrier dan dikenai dividen. Hasil dari simulasi sesuai dengan teori dasar yang sudah dikembangkan. Model diskrit metode binomial tree konvergen ke model kontinu Black-Scholes untuk opsi call tipe Eropa apabila N-step yang diambil semakin besar. Nilai opsi call cenderung bertambah seiring dengan kenaikan harga saham. Nilai opsi barrier tipe up-and-out call lebih murah dari nilai opsi call biasa. Pembagian dividen memberikan pengaruh negatif terhadap nilai opsi call, karena dengan adanya pembagian dividen maka nilai saham menjadi berkurang dan akan mengurangi nilai opsi call. Opsi barrier tipe up-and-out call di Bursa Efek Indonesia mempunyai ciri khas yaitu ketika harga saham lebih besar dari barrier maka pemegang hak opsi mendapat payoff sebesar (B – K). Kata kunci: Model Black-Scholes, metode binomial tree, opsi call barrier, dividen v © Hak Cipta milik IPB, tahun 2012 Hak Cipta dilindungi Undang-Undang 1. Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan atau menyebut sumbernya a. Pengutipan hanya untuk kepentingan pendidikan, penelitian, penulisan karya ilmiah, penyusunan laporan, penulisan kritik, atau tinjauan suatu masalah. b. Pengutipan tersebut tidak merugikan kepentingan yang wajar IPB. 2. Dilarang mengumumkan dan memperbanyak sebagian atau seluruh karya tulis dalam bentuk apa pun tanpa izin IPB vi PENENTUAN NILAI OPSI CALL BARRIER DENGAN DIVIDEN TUNGGAL DI BURSA EFEK INDONESIA JACOB STEVY SELEKY Tesis Sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar Magister Sains pada Program Studi Matematika Terapan SEKOLAH PASCASARJANA INSTITUT PERTANIAN BOGOR BOGOR 2012 vii Penguji Luar Komisi pada Ujian Tesis: Dr. Berlian Setiawaty, M.S. Judul Tesis Nama NRP : Penentuan Nilai Opsi Call Barrier dengan Dividen Tunggal di Bursa Efek Indonesia : Jacob Stevy Seleky : G551100101 Disetujui Komisi Pembimbing Dr. Ir. Endar H. Nugrahani, M.S. Ketua Dr. Ir. I Gusti Putu Purnaba, DEA. Anggota Diketahui Ketua Program Studi Matematika Terapan Dekan Sekolah Pascasarjana Dr. Ir. Endar H. Nugrahani, M.S. Dr. Ir. Dahrul Syah, M.Sc.Agr. Tanggal Ujian: 18 Oktober 2012 Tanggal Lulus: ix PRAKATA Puji dan syukur penulis panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa atas anugerah dan karunia-Nya sehingga karya ilmiah ini berhasil diselesaikan. Tema yan dipilih dalam penelitian yang dilaksanakan sejak bulan Desember 2011 terkait penerapan matematika dalam menyelesaikan masalah dalam bidang ekonomi dengan judul Penentuan Nilai Opsi Call Barrier dengan Dividen Tunggal di Bursa Efek Indonesia. Terima kasih penulis ucapkan kepada Ibu Dr. Endar Hasafah Nugrahani, M.S. dan Bapak Dr. Ir. I Gusti Putu Purnaba, DEA. selaku pembimbing, serta Ibu Dr. Berlian Setiawaty, M.S. selaku penguji yang telah memberikan saran dan kritiknya. Ucapan terimakasih juga penulis sampaikan kepada Universitas Pelita Harapan atas beasiswa satu tahun yang diberikan, serta Dinas Pendidikan Nasional atas beasiswa BPPS On-going satu tahun berikutnya selama penulis menempuh pendidikan program Magister Sains di Institut Pertanian Bogor. Ungkapan terima kasih juga disampaikan kepada isteri dan anak-anakku yang memberikan dukungan dan motivasi, serta seluruh keluarga besar dan semua pihak yang memberikan dukungan dan doa baik secara langsung maupun tidak langsung. Semoga karya ilmiah ini bermanfaat. Bogor, Desember 2012 Jacob Stevy Seleky x RIWAYAT HIDUP Penulis dilahirkan di kota Ambon pada tanggal 7 November 1970 dari ayah Paulus Seleky dan ibu Octovina Pattipeilohy/Seleky. Penulis merupakan putra ke delapan dari delapan bersaudara. Tahun 1990 penulis lulus dari SMA Negeri 1 Ambon dan melanjutkan studi S1 di Universitas Gadjah Mada Yogyakarta. Penulis memilih Jurusan Matematika, Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam. Kesempatan untuk melanjutkan Program Magister Matematika Terapan di tahun 2010 di Institut Pertanian Bogor. Penulis adalah staf pengajar di Universitas Pelita Harapan Tangerang sejak Juli 2008. Mata kuliah yang diajarkan adalah Kalkulus I, Kalkulus 2, Kalkulus Multivariat, Persamaan Differensial dan PSAP Matematika SMA dan SMP. xi DAFTAR ISI Halaman DAFTAR TABEL .............................................................................................. xiv DAFTAR GAMBAR ............................................................................................xv DAFTAR LAMPIRAN ...................................................................................... xvi I PENDAHULUAN ...............................................................................................1 1.1 Latar belakang .......................................................................................... 1 1.2 Tujuan Penelitian ...................................................................................... 3 1.3 Sistematika Penelitian .............................................................................. 4 II TINJAUAN PUSTAKA .....................................................................................5 2.1 Produk Finansial Derivatif ....................................................................... 5 2.2 Sejarah Opsi ............................................................................................. 6 2.3 Awal Permulaan Opsi di Amerika ............................................................ 6 2.4 Pengertian Opsi ........................................................................................ 8 2.5 Jenis Opsi ................................................................................................. 9 2.5.1 Komponen Opsi ............................................................................... 9 2.5.2 Opsi Call ........................................................................................ 10 2.5.3 Opsi Put ......................................................................................... 10 2.6 Perdagangan Kontrak Opsi Saham di BEI ............................................. 11 2.6.1 Persyaratan Suatu Saham Memiliki Opsi Saham .......................... 13 2.6.2 Rekapitulasi Perdagangan Opsi Call di BEI.................................. 14 2.6.3 Pedoman Pengkodean Kontrak Opsi Saham ................................. 15 2.6.4 Penetapan Seri Kontrak Opsi Saham ............................................. 16 2.6.5 Harga Saham dengan Weighted Moving Average .......................... 17 2.6.6 Penetapan Suku Bunga................................................................... 18 2.6.7 Perhitungan Volatilitas Kontrak Opsi Saham ................................ 18 2.6.8 Dividen ........................................................................................... 20 2.6.9 Premi Opsi Saham .......................................................................... 21 2.7 Penentuan Nilai Opsi dengan Model Black-Scholes .............................. 22 2.7.1 Sejarah Model Black-Scholes ....................................................... 22 2.7.2 Latar Belakang Penurunan Model Black-Scholes ......................... 23 2.7.3 Model Pergerakan Harga Saham ................................................... 25 2.7.4 Valuasi Formula Model Black-Scholes......................................... 27 2.7.5 Opsi Call Eropa dengan Dividen .................................................. 32 2.8 Opsi Barrier ........................................................................................... 33 2.9 Metode Binomial Tree ............................................................................ 34 2.9.1 Sejarah Metode Binomial Tree ...................................................... 34 2.9.2 Konstruksi Model Binomial Tree .................................................. 35 2.9.3 Penentuan Nilai Parameter Model Binomial Tree......................... 36 2.9.4 Model Binomial Tree dengan Suku Bunga Diskret ...................... 37 2.9.5 Model Binomial Tree dengan Suku Bunga Kontinu ..................... 39 2.9.6 Rasio Lindung Nilai ...................................................................... 41 2.9.7 Metode Binomial Tree dengan Dividen ........................................ 41 xii 2.9.8 Metode Binomial Tree untuk Opsi Call Tipe Amerika ................. 42 2.9.9 Metode Binomial Tree untuk Opsi Barrier Tipe up-and-out Call 46 2.9.10 Kajian Numerik Kekonvergenan Metode Binomial Tree............ 49 III MODEL PENENTUAN NILAI OPSI ..........................................................53 3.1 Tinjauan Singkat Perdagangan Kontrak Opsi Saham di BEI ................. 53 3.2 Mekanisme Perdagangan Kontrak Opsi Saham ..................................... 54 3.3 Prosedur Penelitian ................................................................................. 55 3.3.1 Kasus I: Pergerakan Harga Saham Ketika Barrier Diberlakukan . 55 3.3.2 Kasus II: Pergerakan Harga Saham Dikenai Dividen.................... 56 3.4 Model Penentuan Nilai Opsi Menggunakan Metode Binomial Tree ......57 3.5 Model Penentuan Nilai Opsi Berdasarkan Skenario Penelitian ............. 59 3.5.1 Metode Binomial Tree untuk Skenario IA..................................... 59 3.5.2 Metode Binomial Tree untuk Skenario IB. .................................... 61 3.5.3 Metode Binomial Tree untuk Skenario IIA. .................................. 64 3.5.4 Metode Binomial Tree untuk Skenario IIB. .................................. 64 IV SIMULASI PENENTUAN NILAI OPSI......................................................65 4.1 Kondisi dan Syarat Simulasi ...................................................................65 4.2 Langkah-Langkah Simulasi .....................................................................65 4.3 Hasil Simulasi Penentuan Nilai Opsi ......................................................67 4.3.1 Hasil Simulasi Skenari IA ..............................................................68 4.3.2 Hasil Simulasi Skenari IB ...............................................................69 4.3.3 Hasil Simulasi Skenari IIA ............................................................ 71 4.3.4 Hasil Simulasi Skenari IIB ............................................................ 72 4.4 Rangkuman Hasil Simulasi dan Analisis ............................................... 72 V SIMPULAN DAN SARAN ..............................................................................75 5.1 Simpulan ................................................................................................. 75 5.2 Saran ....................................................................................................... 75 DAFTAR PUSTAKA ...........................................................................................77 LAMPIRAN..........................................................................................................81 xiii DAFTAR TABEL 1. Spesifikasi bisnis kontrak opsi saham di BEI ................................................... 11 2. Spesifikasi bisnis perdagangan opsi di beberapa bursa..................................... 12 3. Rekapitulasi perdagangan opsi call kontrak opsi saham di BEI ....................... 14 4. Penetapan seri opsi call kontrak opsi saham INDF .......................................... 16 5. Interval strike price ........................................................................................... 17 6. Pergerakan harga saham dengan WMA ........................................................... 17 7. Pengumuman dividen saham INDF .................................................................. 21 8. Tipe-tipe opsi barrier ........................................................................................ 34 9. Perbandingan metode binomial tree N-Step dengan model Black-Scholes ...... 51 10. Skenario pergerakan harga saham dasar ......................................................... 57 11. Pendefinisian parameter .................................................................................. 65 12. Perdagangan KOS periode 2 Januari 2007 – 30 Maret 2007 .......................... 67 13. Skenario penelitian .......................................................................................... 67 14. Hasil simulasi Skenario IA ............................................................................. 68 15. Hasil simulasi Skenario IB .............................................................................. 69 16. Hasil simulasi Skenario IIA ............................................................................ 71 17. Rangkuman hasil simulasi dan analisis ........................................................... 72 xiv DAFTAR GAMBAR 1. Tipe opsi barrier ............................................................................................... 33 2. Pergerakan harga saham dasar .......................................................................... 35 3. Metode binomial tree dengan dividen............................................................... 42 4. Konstruksi binomial tree untuk opsi Eropa ...................................................... 44 5. Harga opsi pada tiap node ................................................................................. 44 6. Node dengan nilai maximum ............................................................................ 45 7. Opsi barrier tipe up-and-out call ...................................................................... 46 8. Enambelas jalur opsi barrier............................................................................. 48 9. Grafik kekonvergenan metode binomial tree.................................................... 50 10. Pergerakan harga KOS dengan barrier ........................................................... 55 11. Ilustrasi pergerkan harga saham ...................................................................... 56 12. Konstruksi metode binomial tree .................................................................... 58 13. Grafik pergerakan harga saham INDF ............................................................ 66 14. Grafik Skenario IA .......................................................................................... 68 15. Grafik Skenario IB .......................................................................................... 69 16. Grafik perandingan Skenario IA dan IB ......................................................... 70 17. Grafik Skenario IIA......................................................................................... 71 xv DAFTAR LAMPIRAN 1. Penurunan formula 2.14 ..................................................................................... 83 2. Penurunan formula 2.22 ..................................................................................... 84 3. Penurunan formula 2.35 ..................................................................................... 85 4. Penurunan formula 2.38 dan 2.39 ...................................................................... 87 5. Penurunan formula 2.46 ..................................................................................... 88 6. Program grafik kekonvergenan ..........................................................................89 7. Program penentuan nilai opsi call tipe Eropa ....................................................90 8. Program penentuan nilaiopsi call tipe Amerika ................................................. 91 9. Program penentuan nilai opsi up-and-out call Amerika .................................... 92 10. Program penentuan nilai opsi call Amerika dengan dividen ........................... 94 11. Program penentuan nilai opsi up-and-out call Amerika dengan dividen ........ 96 12. Data Harga Saham INDF periode 2006 - 2007 ................................................ 98 13. Surat pengumuman penetapan seri kontrak opsi saham tahun 2007 ............. 110 xvi 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pada akhir Desember 2011 Bursa Efek Indonesia dikategorikan sebagai salah satu pasar modal yang layak investasi (investment grade) oleh Fitch, salah satu lembaga pemeringkat pasar modal dunia. Hal ini dikarenakan Bursa Efek Indonesia sebagai salah satu pasar modal di Asia telah mengalami perkembangan yang baik beberapa tahun belakangan ini. Perkembangan itu antara lain dari peningkatan kualitas, kuantitas dan sarana serta prasarananya. Peningkatan kualitas dan kuantitas yang dimaksud adalah tersedianya instrumen investasi yang lebih variatif yaitu saham, obligasi, warrant, bukti rights, reksa dana dan produk– produk derivatif. Sedangkan perbaikan sarana dan prasarana yang mendukung kegiatan investasi tersebut ditunjukkan dengan dioperasikannya sistem perdagangan baru sejak Maret 2009 yaitu Jakarta Automated Trading System (JATS) Next Generation menggantikan JATS generasi lama. JATS Next G memiliki banyak kelebihan dibandingkan dengan JATS generasi lama, antara lain mampu memberikan kemudahan dan meningkatkan efisiensi perdagangan, yang ditunjukkan melalui kemampuan menangani semua produk finansial dalam satu platform sehingga penyebaran informasi perdagangan dan pengawasan terhadap semua produk yang diperdagangkan di bursa dapat dilakukan secara terpadu. Dengan masuknya Bursa Efek Indonesia dalam kategori layak investasi, secara teoritis aktivitas investasi di Indonesia akan semakin meningkat. Sejalan dengan hal itu, untuk lebih menarik minat pemodal bertransaksi di Bursa Efek Indonesia, maka pada awal tahun 2012 Bursa Efek Indonesia melakukan revitalisasi produk derivatif dan berencana memperdagangkan kembali transaksi derivatif yang sempat mengalami penurunan, seperti kontrak berjangka dan kontrak opsi saham. Produk derivatif adalah instrumen keuangan yang merupakan kontrak perjanjian antara dua pihak di mana pembayaran atau pertukaran atas cash flow didasarkan pada nilai aset yang mendasarinya seperti nilai tukar, suku bunga, indeks, saham atau komoditi. Produk derivatif banyak jenis dan variasinya, namun 2 secara umum dapat dikelompokkan dalam bentuk forward, swaps, futures, maupun options (opsi). Opsi adalah salah satu produk derivatif yang digunakan oleh pelaku pasar sebagai instrumen untuk tujuan mendapatkan keuntungan ataupun untuk melindungi asetnya dari kejatuhan harga serta menghindari terjadinya kerugian yang lebih besar. Opsi ini telah dikenal lama, tetapi secara resmi diperdagangkan di pasar modal pada Oktober 1973 di Chicago Board of Option Exchange (CBOE). Di Indonesia opsi saham dikenal sebagai Kontrak Opsi Saham (KOS) dan mulai diperdagangkan pada Oktober 2004 dengan saham acuan adalah PT Telekomunikasi Indonesia, PT Astra Internasional, PT Bank Central Asia, PT Indofood Sukses Makmur dan PT HM Sampoerna. Kontrak opsi saham adalah efek yang memuat opsi call atau opsi put atas saham perusahaan tercatat yang menjadi saham dasar dalam perdagangan seri KOS dengan jumlah dan harga eksekusi tertentu serta berlaku dalam periode tertentu. Harga eksekusi adalah harga yang ditetapkan oleh bursa untuk setiap seri KOS sebagai acuan dalam eksekusi. Opsi call memberikan hak (bukan kewajiban) kepada pemegang opsi untuk membeli dengan harga tertentu dari sebuah instrumen yang menjadi dasar kontrak tersebut. Sebaliknya, opsi put memberikan hak (bukan kewajiban) kepada pemegang opsi untuk menjual dengan harga tertentu dari sebuah instrumen yang menjadi dasar kontrak tersebut. Pemegang opsi tipe Amerika dapat mengeksekusi haknya setiap saat hingga waktu jatuh tempo, sedangkan opsi tipe Eropa hanya memberikan kesempatan kepada pemegang opsi untuk mengeksekusi haknya pada saat jatuh tempo. Untuk membeli KOS seorang pembeli membayar premi sebagai nilai beli dari opsi saham yang ditawarkan kepada pemilik KOS yang menjualnya. Nilai suatu opsi saham bergantung pada pergerakan harga saham yang menjadi aset dasarnya. Harga saham tidak tetap tetapi berubah setiap waktu, disebabkan oleh permintaan dan penawaran yang tidak dapat diprediksi secara pasti, di samping faktor-faktor lain yang memengaruhinya secara langsung ataupun tidak langsung. Opsi saham di Bursa Efek Indonesia diberi barrier (batas) sebagai pengendali keuntungan dan kerugian, jika harga saham bergerak mencapai atau melewati barrier yang ditentukan maka akan terjadi eksekusi secara otomatis. 3 Faktor lain yang turut memengaruhi nilai opsi saham di Bursa Efek Indonesia adalah pembagian dividen. Opsi saham yang tercatat di bursa tidak dilindungi terhadap kas dividen. Dividen kas dapat dipandang sebagai likuidasi sebagian dari perusahaan pada tanggal ex-dividend. Jadi dividen kas akan mengurangi harga saham sebesar jumlah dividen kas yang dibagikan sehingga berpengaruh terhadap nilai opsi call dan nilai opsi put. Menjadi suatu hal yang menarik untuk meneliti nilai kontrak opsi saham di Bursa Efek Indonesia dengan memperhitungkan faktor-faktor yang secara langsung memengaruhinya. Penelitian terdahulu mengenai opsi saham di Bursa Efek Indonesia oleh Gunardi et al. (2006) menggunakan pendekatan analitik untuk menentukan nilai opsi saham bedasarkan asumsi model Black-Scholes. Penelitian mengenai pengaruh dividen terhadap opsi saham dengan barrier berdasarkan asumsi model Black-Scholes dilakukan oleh Siven et al. (2009). Penelitian lain dalam penentuan nilai opsi saham adalah menggunakan pendekatan diskret dan numerik dengan metode binomial tree (Schumann et al. 2009 dan Barone et al. 2007). Berdasarkan uraian di atas, maka penelitian ini dilakukan untuk menentukan nilai yang wajar dari KOS di Bursa Efek Indonesia menggunakan pendekatan diskret dan numerik dengan metode binomial tree. Hal ini bermanfaat untuk memberikan pengetahuan tentang bagaimana cara menentukan nilai dari opsi saham kepada masyarakat umum dan khususnya pelaku pasar yang secara langsung berinteraksi dalam perdagangan KOS di Bursa Efek Indonesia. Adapun data yang digunakan untuk melakukan implementasi model adalah data sekunder yang diperoleh lewat website resmi Bursa Efek Indonesia dan yahoo finance maupun perpustakaan di Bursa Efek Indonesia. Data harga saham yang digunakan dalam simulasi adalah data harga saham PT Indofood Sukses Makmur Tbk. 1.2 Tujuan Penelitian Penelitian ini bertujuan : 1. Melakukan kajian teoritis penentuan nilai opsi call tipe Eropa dan pengaruh pembagian dividen melalui pendekatan model Black-Scholes. 4 2. Melakukan kajian teoritis penentuan nilai opsi barrier tipe up-and-out call dengan dividen tunggal menggunakan metode binomial tree. 3. Menentukan model penentuan nilai opsi barrier tipe up-and-out call dengan dividen tunggal di Bursa Efek Indonesia menggunakan metode binomial tree. 4. Menggunakan metode binomial tree untuk menentukan nilai opsi barrier tipe up-and-out call dengan dividen tunggal di Bursa Efek Indonesia. 1.3 Sistematika Penelitian Penelitian ini adalah salah satu bentuk penelitian yang bersifat analisis konten, di mana fokus utama dari penelitian ini adalah studi pustaka untuk menganalisis suatu masalah nyata kemudian mencari solusinya melalui pendekatan model dan metode matematika. Hasil dari penelitian ini dijadikan tesis yang terdiri dari lima bab. Bab pertama yaitu pendahuluan membahas tentang latar belakang, tujuan dan sistematika penelitian. Pada bab kedua dibahas beberapa tinjauan literatur yang digunakan sebagai dasar dalam menentukan model penentuan nilai opsi saham yang akan digunakan dalam menyelesaikan masalah nyata. Pada bab ketiga dibahas mengenai situasi masalah nyata yang dihadapi dan metode serta model yang diaplikasikan untuk memberikan hasil terbaik. Selanjutnya bab keempat adalah simulasi untuk mendapatkan hasil secara numerik serta analisis hasil yang diperoleh sebagai dasar untuk menarik kesimpulan. Bab kelima memuat kesimpulan dari hasil analisis yang diperoleh dan saran untuk perbaikan serta penelitian selanjutnya. 5 BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Produk Finansial Derivatif Produk finansial derivatif atau produk turunan merupakan efek turunan dari efek utama, baik efek bersifat penyertaan (saham), maupun efek bersifat utang (obligasi). Efek turunan dapat berarti turunan langsung dari efek utama maupun turunan selanjutnya. Derivatif merupakan kontrak atau perjanjian yang nilai atau peluang keuntungannya terkait dengan kinerja aset lain yang mendasari atau disebut juga underlying assets (Safitra et al. 2011). Dalam pengertian lebih khusus, derivatif merupakan kontrak finansial antara dua atau lebih pihak-pihak guna memenuhi janji untuk membeli atau menjual suatu aset atau komoditas yang dijadikan sebagai objek yang diperdagangkan pada waktu dan harga yang merupakan kesepakatan bersama antara pihak penjual dan pihak pembeli. Nilai pada masa mendatang dari objek yang diperdagangkan tersebut (aset maupun komoditas) sangat dipengaruhi oleh instrumen induknya yang ada di spot market. Dua klasifikasi terbesar dari derivatif adalah derivatif berbasis forward (forward-based derivatives) dan derivatif berbasis opsi (options-based derivatives). Derivatif yang terdapat di bursa efek adalah derivatif keuangan (financial derivatives). Variabel-variabel yang mendasarinya adalah instrumeninstrumen keuangan berupa saham, obligasi, indeks saham, indeks obligasi, mata uang (currency), tingkat suku bunga, dan instrumen keuangan lainnya. Instrumen derivatif sering digunakan para pelaku pasar (pemodal dan perusahaan efek) sebagai sarana untuk melakukan lindung nilai (hedging) atas portofolio yang mereka miliki. Terkait dengan peningkatan modal dalam perseroan, dikenal sekurangkurangnya tiga jenis instrumen efek yang merupakan turunan dari saham. Ketiga derivatif tersebut adalah rights, warrant (waran), dan opsi (Safitra et al. 2011). 6 2.2 Sejarah Opsi Walaupun tidak diketahui secara pasti sejak kapan pertama kalinya kontrak opsi diperdagangkan, namun diperkirakan para ahli matematika dan ahli filosofi sejak zaman Romawi dan Yunani dulu telah menggunakan metode yang sama seperti kontrak opsi. Para ahli matematika dan ahli filosofi tersebut, saat itu yakin akan prospek buah zaitun (olive) ke depan akan sangat baik, sehingga menggunakan opsi untuk mengantisipasi harga di kemudian hari. Saat musim sepi, dimana permintaan akan olive tidak ada, mereka memperoleh hak dengan harga sangat rendah dan kemudian menunggu permintaan sedang banyak sehingga harga olive naik tinggi sekali, karena itu mereka yang mempunyai hak membeli di harga perjanjian yang rendah tadi, menggunakan haknya guna mendapatkan hasil berlipat ganda (Karnadjaja et al. 2007). Di Belanda pada awal tahun 1660-an, perdagangan kontrak opsi untuk bunga tulip mulai dikembangkan. Pada awalnya pedagang bunga tulip menggunakan call option (hak beli) untuk memastikan harga yang layak untuk memenuhi permintaan. Di saat yang bersamaan, para petani bunga tulip menggunakan put option (hak jual) untuk memastikan harga jual yang memadai. Tetapi perdagangan kontrak opsi di Belanda ini tidak bertahan lama, setelah para spekulan mulai ikut-ikutan memperdagangkan kontrak opsi untuk mencari keuntungan. Saat harga pasar sedang jatuh, banyak sekali spekulan-spekulan yang tidak mampu memenuhi kewajiban mereka, sehingga membuat perekonomian hancur pada saat itu. Tidaklah mengejutkan, dalam situasi atau pasar yang tidak ada regulasi pada saat itu, para spekulan telah mencemari kepentingan pihakpihak yang benar-benar berkepentingan terhadap kontrak opsi tersebut, yaitu para petani maupun para pedagang bunga tulip. Kejadian yang kurang lebih serupa seperti di Belanda, terulang di Inggris kira-kira 100 tahun kemudian. Sejak itu perdagangan kontrak opsi dianggap ilegal oleh pemerintah Inggris saat itu. (Karnadjaja et al. 2007). 2.3 Awal Permulaan Opsi di Amerika Di Amerika perdagangan kontrak opsi dimulai tidak lama setelah adanya perdagangan saham. Di awal abad ke-19, kontrak opsi (call option & put option) 7 dikenal sebagai privileges (hak istimewa), tetapi tidak diperdagangkan di bursa. Karena bermacam–macam perjanjian yang bisa dibuat maka saat itu hanya tergantung kepada pihak pembeli maupun penjual yang bersepakat satu dengan yang lainnya. Kemudian diikuti oleh perusahaan-perusahaan yang mulai menawarkan dengan lebih spesifik melalui iklan-iklan di koran. Tidak seperti apa yang terjadi di Belanda dan Inggris zaman dulu, kontrak opsi di Amerika secara spesifik dirumuskan dengan penelitian-penelitian yang serius dan cermat. Sekalipun telah diresmikan oleh Investment Act pada tahun 1934, didirikan badan khusus untuk mengawasi perdagangan dengan nama Securities & Exchange Commission (SEC). Pada awalnya, perkembangan kontrak opsi relatif lambat. Saat tahun 1968 jumlah kontrak yang diperdagangkan tidak lebih dari 300 ribu kontrak, karena saat itu para investor melakukan perjanjian lewat telepon, sedangkan di satu sisi mereka sulit mengetahui apa yang sedang terjadi di pasar pada saat itu serta berbagai kendala lainnya. Adalah Joseph W Sullivan, Wakil Presiden bagian perencanaan pada Chicago Board of Trade (CBOT), yang pertama kali meneliti kemungkinankemungkinan untuk diversifikasi ke pasar opsi. Ia menghitung dari dua segi kemungkinan yang adil bagi kedua belah pihak dalam berbagai situasi dan keadaan pasar (market) yang bisa terjadi. Kemudian disimpulkan bahwa ada dua unsur kunci yang hilang atau tidak ada. Ia menyadari bahwa unsur-unsur yang memengaruhi harga opsi itu terdiri dari banyak faktor tak tetap. Lalu dirumuskan standarisasi harga perjanjian masing-masing kontrak (strike price), waktu kontrak opsi kadaluarsa (expiration date), ukuran (size) yang sekarang umumnya dikenal 100 lembar saham untuk tiap-tiap satu kontrak opsi di Amerika, dan unsur-unsur lainnya yang bersangkutan. Yang paling penting adalah saat Sullivan merekomendasikan atau memperkenalkan ciptaannya sebagai perantara resmi dari kontrak yang ada dan menjamin penyelesaiannya (settlement), dimana saat ini dikenal sebagai Options Clearing House. Guna menggantikan dealer options yang dulunya hanya sebagai perantara antara pembeli dan penjual, CBOT mendirikan Chicago Board Options Exchange 8 (CBOE) dan mulai memperdagangkan call option sebanyak 16 saham pada 26 April 1973. Pada hari pertama terjadi transaksi sebesar 911 kontrak dan kemudian meroket menjadi 200.000 kontrak lebih di tahun berikutnya. Kemudian bank-bank dan perusahaan-perusahaan asuransi memasukkan options ke dalam portofolio mereka, membuat perkembangan options semakin pesat, hingga pada akhir tahun 1974 saja, rata-rata jumlah kontrak opsi yang diperdagangkan telah mencapai rata-rata 200.000 kontrak per hari (Karnadjaja et al. 2007). 2.4 Pengertian Opsi Opsi adalah suatu kontrak berupa hak (bukan kewajiban) bagi pembeli kontrak opsi (taker) untuk membeli atau menjual suatu aset tertentu kepada penjual kontrak opsi (writer) pada harga tertentu dan dalam jangka waktu yang telah ditentukan di muka. Sebagai salah satu instrumen derivatif di pasar modal, ada beberapa underlying assets atau aset yang dapat dijadikan dasar opsi tersebut, yaitu saham, obligasi, mata uang dan juga komoditi (Safitra et al. 2011). Opsi saham (stock option) adalah salah satu jenis kontrak opsi yang menggunakan saham sebagai aset yang mendasari (underlying assets). Opsi saham merupakan instrumen derivatif karena nilainya diturunkan dari nilai dan karakteristik aset saham yng mendasarinya. Pemegang opsi tidak diwajibkan untuk melaksanakan haknya atau akan melaksanakan haknya jika perubahan dari harga underlying assetnya akan menghasilkan keuntungan baik dengan menjual atau membeli underlying asset tersebut. Kontrak Opsi Saham (KOS), adalah suatu produk efek yang memuat hak beli (call option) atau hak jual (put option) atas saham induk (underying stock) dalam jumlah, harga pelaksanaan (strike price or exercise price), dan waktu (periode) tertentu. Strike price atau dikenal pula dengan istilah exercise price adalah harga yang ditetapkan bursa efek untuk setiap seri KOS sebagai acuan pelaksanaan. Sebagaimana layaknya suatu saham, KOS adalah surat berharga yang juga dapat diperjualbelikan, namun yang diperjualbelikan adalah hak beli dan hak jual. Secara singkat opsi adalah kontrak yang memberikan hak (bukan kewajiban) 9 kepada pemiliknya untuk membeli (call option) atau menjual (put option) sejumlah aset dengan dasar harga patokan tertentu sebelum atau saat kontrak jatuh tempo (Safitra et al. 2011). 2.5 Jenis Opsi Opsi terbagi menjadi beberapa jenis, tergantung pada sudut pandang yang digunakan. Berdasarkan cara atau tempat opsi tersebut diperdagangkan, opsi terbagi menjadi tiga golongan (Safitra et al. 2011), yaitu: 1. Opsi yang diperdagangkan di bursa (listed options) 2. Opsi yang diperdagangkan antara dua pihak dan sering kali diperdagangkan di luar bursa (Over the Counter-OTC) 3. Opsi saham karyawan (employee stock option), yaitu opsi yang diterbitkan perusahaan sebagai kompensasi atau bonus bagi para karyawan. Listed options meliputi opsi saham, opsi komoditi, opsi obligasi, opsi indeks saham, opsi kontrak berjangka. Sementara itu, opsi OTC meliputi opsi suku bunga, opsi valuta asing, dan opsi swap (swap option). Berdasarkan metode exercise-nya, opsi terbagi menjadi dua jenis yaitu opsi tipe Amerika dan opsi tipe Eropa. Opsi tipe Amerika (American Options) memberikan kesempatan kepada pemegang opsi untuk meng-exercise haknya setiap saat hingga waktu jatuh tempo. Sedangkan opsi tipe Eropa (European Options) hanya memberikan kesempatan kepada pemegang opsi untuk meng-exercise haknya pada saat waktu jatuh tempo. 2.5.1 Komponen Opsi Komponen-komponen opsi terdiri dari (Karnadjaja et al. 2007): • Kontrak Resmi Kontrak resmi adalah sebuah kontrak, dimana terdapat dua pihak yang sepakat membuat suatu kontrak yang mempunyai sifat mengikat yang tidak dapat dibatalkan secara sepihak. • Hak Opsi Hak opsi (tanpa adanya kewajiban) adalah hak membeli yang disebut opsi call dan hak menjual yang disebut opsi put. 10 • Aset Dasar Aset dasar atau underlying assets adalah aset yang mendasari apa yang diperjualbelikan. Aset ini dapat berbentuk berbagai macam, bisa berupa saham, EFT, index, futures, currencies, bonds, commodity dan lain-lain. Dalam penelitian ini akan dibahas opsi dengan aset dasar (underlying assets) berupa saham. • Harga Perjanjian Harga perjanjian atau strike price adalah harga dimana aset yang dimaksudkan dalam kontrak resmi tersebut diperjualbelikan. • Waktu Jatuh Tempo Jangka waktu tertentu opsi atau expiration date adalah hari terakhir dimana sebuah opsi dapat dieksekusi. Setiap opsi mempunyai jangka waktu hidup atau masa berlaku, mulai dari 1 hari sampai dengan maksimum 3 tahun. 2.5.2 Opsi Call Opsi call adalah suatu kontrak dimana pembeli (taker call) kontrak opsi saham (KOS) diberi hak oleh penjual (writer call) KOS untuk membeli saham acuan dalam jumlah dan pada harga perjanjian (strike price) tertentu dan berlaku pada periode waktu tertentu. Taker call berhak sepenuhnya untuk mengeksekusi hak belinya atau tidak, sampai waktu jatuh tempo (Safitra et al. 2011). Penjual call option (writer), wajib untuk menyerahkan atau menjual underlying stock (saham acuan) dalam jumlah dan pada harga perjanjian (strike price) dimaksud kepada pembeli call option (taker) karena telah menerima call premium (call option price) dari pembeli call option tersebut. 2.5.3 Opsi Put Opsi Put adalah suatu kontrak dimana pembeli (taker put) KOS diberi hak oleh penjual (writer put) KOS untuk menjual saham acuan dalam jumlah dan harga pelaksanaan (strike price) tertentu dan berlaku pada waktu tertentu. Taker berhak sepenuhnya untuk mengeksekusi hak jualnya atau tidak, sampai dengan waktu jatuh tempo (Safitra et al. 2011). 11 Penjual put option (writer put), wajib untuk membeli saham acuan (underying stock) dalam jumlah dan harga pelaksanaan (strike price) dimaksud kepada pembeli (taker put) karena telah menerima put premium (put option price) dari pembeli put option tersebut. 2.6 Perdagangan Kontrak Opsi Saham di BEI Bursa Efek Jakarta, saat ini bernama Bursa Efek Indonesia yang merupakan hasil penggabungan dengan Bursa Efek Surabaya, secara resmi meluncurkan KOS pada Oktober 2004. Perdagangan kontrak opsi saham dilakukan di Bursa Efek Indonesia melalui Jakarta Options Trading System (JOTS), yang dilaksanakan berdasarkan proses tawar-menawar secara berkesinambungan (continuous auction market) oleh perusahaan anggota bursa di pasar reguler KOS. Kontrak opsi saham di BEI memiliki spesifikasi bisnis tertentu yang dapat dilihat pada Tabel 1 berikut (http://www.jsx.co.id). Tabel 1 Spesifikasi bisnis kontrak opsi saham di BEI Tipe KOS Satuan perdagangan Masa berlaku Pelaksanaan hak (exercise) Penyelesaian pelaksanaan hak Margin awal WMA (weighted moving average) Strike price Automatic exercise Jam perdagangan KOS Jam pelaksanaan hak Call Option dan Put Option 1 kontrak = 10.000 opsi saham 1, 2 dan 3 bulan Tipe Amerika Secara tunai pada T+1, (T = hari bursa) dengan pedoman: Call option = WMA – Strike price Put option = Strike price – WMA Rp.3.000.000 per kontrak adalah rata – rata tertimbang dari saham acuan opsi selama 30 menit dan akan muncul setelah 15 menit berikutnya adalah harga tebus (exercise price) untuk setiap seri KOS yang ditetapkan 7 seri untuk call option dan 7 seri untuk put option berdasarkan closing price saham acuan opsi saham diberlakukan apabila: Call option jika WMA ≥ 110% dari strike price Put option jika WMA ≤ 90% dari strike price Senin – Kamis : 09.30 – 12.00 WIB 13.30 – 16.00 WIB Jumat : 09.30 – 11.30 dan 14.00 – 16.00 WIB Senin – Kamis : 10.01 – 12.15 WIB 13.45 – 16.15 WIB Jumat : 10.01 – 11.45 dan 14.15 – 16.15 WIB Tabel 1 bersumber dari website resmi Bursa Efek Indonesia. Otoritas Bursa Efek Indonesia mengatur dan mengontrol perdagangan opsi saham di bursa sehingga perdagangan opsi saham dapat berjalan dengan baik. Secara mendasar kontrak 12 opsi saham di Bursa Efek Indonesia memiliki spesifikasi bisnis yang berbeda dengan yang berlaku di bursa beberapa negara lain. Untuk lebih jelasnya dapat dilihat pada Tabel 2 berikut. Tabel 2 Spesifikasi bisnis perdagangan opsi di beberapa bursa BURSA Faktor CBEO AMEX Underlying Saham biasa dan ADRs Saham biasa dan ADRs Unit of Trading Satu satuan kontrak = 100 saham/ADRs Satu satuan kontrak = 100 saham Contract Month Exercise style Exercise price interval American style 2.5 poin untuk strike price antara $5 s/d $25. 5 poin untuk strike price antara $25 s/d $200. 10 poin untuk strike price di atas $200. American style 2.5 poin untuk strike price dibawah $25. 5 poin untuk strike price antara $25 s/d $200. 10 poin untuk strike price di atas $200. Position Limit Frekuensi perdagangan terbesar, posisi batas kontrak 75.000 kontrak, kemudian berturut-turut lebih kecil yaitu 60.000, 31.500, 22.500 dan 13.500 kontrak T+3 Frekuensi perdagangan terbesar, posisi batas kontrak 75.000 kontrak, kemudian berturut-turut lebih kecil yaitu 60.000, 31.500, 22.500 dan 13.500 kontrak T+3 Settlement of Exercise LIFFE HKEx KSE LIFFE Equity Option mewakili 87 perusahaan Satu satuan kontrak = 1000 saham January Cycle, February Cycle, March Cycle Saham yang likuid KOSPI 200 Option dan Single Stock Option Satu kontrak = 100 saham Dasar Kontrak akan diselesaikan pada 2 bulan diantara March, Jun, Sept dan Dec European style Pencantuman harga tidak melebihi 15% dari harga pada hari sebelumnya dari underlying asset European style Satu lot saham dasar Spot 2 bulan kalender berikutnya American style 0.5 pence/share 0.25 pence/ share (untuk equity option tertentu) Net Limit untuk tier 1 : 10.000, untuk tier 2 : 30.000 T+4 T+2 T + 1 untuk KOSPI 2000 T + 3 untuk Single Stock Option 13 Tabel 2 bersumber dari hasil riset Badan Pengawas Pasar Modal (BAPEPAM) pada tahun 2003 yang dituangkan di dalam Studi Perdagangan Opsi di Pasar Modal Indonesia. Pada lajur baris diberikan bursa di beberapa negara antara lain: Chicago Board Option Exchange (CBOE), American Stock Exchange (AMEX), The London International Financial Futures and Option Exchange (LIFFE), Hongkong Exchange and Clearing Limited (HKEx) dan The Korea Stock Exchange (KSE). Sedangkan pada lajur kolom adalah spesifikasi bisnis opsi dari masing-masing bursa di beberapa negara tersebut. Dari Tabel 1 dan Tabel 2, dapat dilihat perbedaan mendasar dari masing– masing spesifikasi bisnis perdagangan opsi di beberapa negara. Sehingga dalam penentuan nilai kontrak opsi saham di Bursa Efek Indonesia tidak dapat disamakan dengan cara penentuan nilai opsi saham yang berlaku di negara lain. 2.6.1 Persyaratan Suatu Saham Memiliki Opsi Saham Tidak semua saham menawarkan opsi saham (stock option). Saham yang mempunyai opsi saham sebagai turunannya yang kemudian diperdagangkan di bursa dikenal sebagai optionable stocks. Suatu perusahaan harus memenuhi kriteria tertentu sebelum opsi saham sebagai derivatif instrumen saham yang mereka miliki dapat diperdagangkan di bursa. Berikut ini kriteria atau persyaratan yang umumnya dibutuhkan oleh bursa (Safitra et al. 2011): 1. Harga penutupan harus mempunyai nilai minimum tiap harga saham untuk sebagian besar dari hari-hari perdagangan selama tiga bulan penanggalan yang utama. 2. Perusahaan itu harus mempunyai ≥ 2.000 pemegang saham. 3. Perusahaan itu harus mempunyai ≥ 7 juta saham yang diadakan secara umum. 4. Saham harus terdaftar di bursa NYSE, AMEX atau Nasdaq (US Market). Hal-hal di atas hanyalah persyaratan yang umumnya dibutuhkan oleh semua bursa. Kriteria pendataan yang khusus berubah dari waktu ke waktu dan dari bursa ke bursa. Beberapa bursa bahkan membutuhkan pemeriksaan kualitas pada jenis dari perusahaan dan potensialnya sebelum mengijinkan opsi saham mereka diperdagangkan secara umum. 14 Berdasarkan Keputusan Direksi PT. Bursa Efek Jakarta Nomor: Kep310/BEJ/09-2004 tentang Peraturan Nomor II-D Tentang Perdagangan Opsi Saham, syarat underlying saham dapat memiliki instrumen derivatif opsi saham, adalah: 1 Saham tersebut telah tercatat di Bursa sekurang-kurangnya 12 (dua belas) bulan. 2 Transaksi atas saham tersebut dalam 12 (dua belas) bulan terakhir menunjukkan: • Frekuensi transaksi sekurang-kurangnya 2.000 (dua ribu) setiap bulannya. • Rata-rata volatilitas harga harian (intraday volatility) sekurangkurangnya sebesar 0,5% (nol koma lima persen) per hari. 3 Harga saham sekurang-kurangnya Rp.500,- (lima ratus rupiah). 4 Saham tersebut memenuhi kapitalisasi pasar (Market Capitalization) sekurang-kurangnya Rp.500.000.000.000,- (lima ratus miliar rupiah). Namun dengan pertimbangan tertentu, bursa berwenang memilih dan menetapkan saham perusahaan tercatat yang memenuhi persyaratan untuk menjadi underlying saham. 2.6.2 Rekapitulasi Perdagangan Opsi Call di BEI Perkembangan perdagangan kontrak opsi saham sejak diluncurkan sampai sekarang mengalami perkembangan yang tidak stabil bahkan menurun dikarenakan beberapa kendala yang sedang diperbaiki. Adapun rekapitulasi perkembangan perdagangan opsi call kontrak opsi saham di Bursa Efek Indonesia mulai dari tahun 2004 – 2008 diberikan pada Tabel 3 berikut. Tabel 3 Rekapitulasi perdagangan opsi call kontrak opsi saham di BEI Tahun Hari Perdagangan 2004 56 2005 243 242 2006* 2007 246 2008 240 * Tidak ada transaksi Kontrak yang Dibuat Nilai Kontrak Frekuensi 150 149 281 87 236.500.000 101.840.000 1.363.060.000 495.800.000 104 131 163 84 15 Tabel 3 diambil dari majalah IDX Monthly Statistics, Desember 2009 mengenai Stock Option Activities terbitan Bursa Efek Indonesia. Pada tahun 2009 – 2012 perdagangan KOS mengalami penurunan, tetapi seiring dengan perkebangan Bursa Efek Indonesia, maka pada tahun 2012 ini perdagangan KOS sedang direvitalisasi oleh otoritas Bursa Efek Indonesia sebelum diluncurkan kembali. 2.6.3 Pedoman Pengkodean Kontrak Opsi Saham Dalam mengeluarkan produk kontrak opsi saham ada pedoman untuk pengkodean dan pemberian nomor seri dari KOS yang dikeluarkan oleh otoritas Bursa Efek Indonesia. Sebagai contoh untuk nomor seri KOS CINDF2275, C (digit ke 1) menyatakan call option yang akhir masa berlakunya pada hari bursa terakhir bulan Maret, INDF (digit ke 2 s.d 5) menyatakan kode saham induk PT Indofood Sukses Makmur Tbk, sedangkan angka 2275 (digit ke 6 s.d 10) merupakan strike price. Pedoman untuk membuat kode dan seri dari KOS diambil dari surat edaran BEI, Nomor: SE-010/BEJ/10-2004 sebagai berikut. • Untuk setiap Seri KOS yang diperdagangkan di Bursa Efek Indonesia disiapkan kode efek yang merupakan gabungan dari huruf capital dan angka sebanyak 10 (sepuluh) digit, perhatikan contoh dibawah ini: 1 M • 2 N 3 N 4 N 5 N 6 9 7 9 8 9 9 9 Digit kesatu dengan huruf besar menyatakan tipe opsi saham (call option) dan akhir masa berlaku dari setiap seri KOS. M 10 9 Huruf besar A s/d L menyatakan Call Option dan akhir masa berlaku KOS, sebagai berikut: A = Hari Bursa terakhir bulan Januari; B = Hari Bursa terakhir bulan Februari; C = Hari Bursa terakhir bulan Maret; D = Hari Bursa terakhir bulan April; E = Hari Bursa terakhir bulan Mei; F = Hari Bursa terakhir bulan Juni; G = Hari Bursa terakhir bulan Juli; H = Hari Bursa terakhir bulan Agustus; I = Hari Bursa terakhir bulan September; J = Hari Bursa terakhir bulan Oktober; K = Bulan November & L = Bulan Desember 16 • Digit kedua sampai dengan digit kelima menyatakan kode efek perusahaam tercatat yang merupakan saham induk (underlying stock) opsi saham, yang sama dengan kode saham dalam perdagangan ekuitas saat ini. NNNN • 4 (empat) huruf capital, yang menyatakan Kode Efek dari Saham Induk (Underlying Stock) Digit keenam sampai dengan digit kesepuluh merupakan Strike Price dari seri KOS yang bersangkutan. 99999 5 (lima) angka tanpa menggunakan separator, yang menyatakan Strike Price 2.6.4 Penetapan Seri Kontrak Opsi Saham Dalam perdagangan KOS, otoritas Bursa Efek Indonesia mengeluarkan pengumuman berupa surat edaran penetapan seri KOS. Untuk satu underlying stock dikeluarkan sebanyak tujuh seri kontrak opsi saham. Sebagai contoh untuk perdagangan KOS pada 2 Januari 2008 – 31 Maret 2008 sebagai berikut. Tabel 4 Penetapan seri opsi call kontrak opsi saham INDF No Seri Kode Underlying Stock Strike Barrier Price (batas WMA) Jatuh Tempo 1 CINDF2275 INDF 2.275 2.502.50 31 Maret 2008 2 CINDF2375 INDF 2.375 2.612.50 31 Maret 2008 3 CINDF2475 INDF 2.475 2.722.50 31 Maret 2008 4 CINDF2575 INDF 2.575 2.832.50 31 Maret 2008 5 CINDF2675 INDF 2.675 2.942.50 31 Maret 2008 6 CINDF2775 INDF 2.775 3.052.50 31 Maret 2008 7 CINDF2875 INDF 2.875 3.162.50 31 Maret 2008 Tabel 4 dapat diakses pada http://www.jsx.co.id. Dasar penetapan strike price seri KOS untuk perdagangan tanggal tersebut di atas, mengacu pada closing price dari underlying stock pada tanggal 28 Desember 2007. Sehingga interval strike price bergantung pada besarnya harga closing price. Berikut disajikan Tabel 5 patokan penentuan interval strike price kontrak opsi saham (Kep-310/BEJ/09-2004). 17 Tabel 5 Interval strike price Closing Price (Rupiah) Interval Strike Price 501 – 1.000 50 1.001 – 5.000 100 5.001 – 10.000 200 >10.000 500 2.6.5 Harga Saham dengan Weighted Moving Average Harga kontrak opsi saham bergantung pada pergerakan harga saham dengan weighted moving average (WMA). Setiap 15 menit, WMA dari harga suatu saham akan muncul dan dipublikasikan 30 menit kemudian. Misalkan diberikan contoh seperti Tabel 6 yang diambil dari data harian IDX Bursa Efek Indonesia periode Mei – Juni 2011 mengenai perdagangan derivatif pada waktu tertentu. Tabel 6 Pergerakan harga saham dengan WMA No. 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 Waktu 10.00.01 10.15.01 10.30.01 10.45.01 11.00.01 11.15.01 11.30.01 11.45.01 12.00.01 13.45.01 14.00.01 14.15.01 14.30.01 14.45.01 15.00.01 15.15.01 15.30.01 15.45.01 16.00.01 Weighted Moving Average Harga Saham ASII BBCA INDF TLKM 56.514.31 7.450.72 5.579.64 7.706.16 56.509.43 7.453.24 5.552.45 7.706.24 56.540.00 7.451.70 5.556.40 7.652.53 56.628.29 7.450.00 5.556.78 7.650.00 56.642.63 7.450.00 5.554.05 7.657.69 56.612.50 7.450.48 5.557.04 7.709.02 56.658.64 7.450.98 5.588.93 7.708.95 56.662.38 7.452.00 5.590.00 7.700.14 56.653.02 7.451.41 5.598.21 7.700.16 56.617.29 7.450.00 5.574.24 7.700.38 56.614.29 7.450.00 5.550.92 7.700.11 56.646.51 7.450.00 5.550.10 7.700.00 56.650.23 7.450.00 5.549.13 7.700.00 56.638.35 7.404.10 5.549.27 7.689.64 56.623.15 7.403.62 5.550.60 7.686.73 56.609.30 7.418.81 5.550.00 7.676.54 56.607.77 7.443.93 5.550.08 7.698.67 56.602.56 7.451.51 5.550.41 7.700.31 56.643.96 7.490.24 5.569.23 7.748.02 Tabel 6 pergerakan harga saham dengan WMA dihitung dengan menggunakan formula di bawah ini: 18 ∑ ) = ∑ t =10.00 P(10.01−10.15 P Qt t =9.30 t t =10.00 t =9.30 , (2.1) Qt dengan Pt adalah harga saham pada waktu t dan Q t besarnya volume transaksi. 2.6.6 Penetapan Suku Bunga Dalam perhitungan nilai opsi dengan menggunakan nilai r yaitu nilai suku bunga bebas resiko, maka untuk perhitungan nilai kontrak opsi saham digunakan suku bunga acuan yang dikeluarkan oleh Bank Indonesia atau yang lebih dikenal dengan BI rate. BI rate adalah suku bunga kebijakan yang mencerminkan sikap kebijakan moneter yang ditetapkan oleh Bank Indonesia dan diumumkan kepada publik. Berikut data Tabel BI rate periode tahun 2007 yang diambil dari website resmi Bank Indonesia. Bulan BI rate Jan 07 9.50% Feb 07 9.25% Mar 07 9.00% Apr 07 9.00% … … Okt 07 8.25% Nov 07 8.25% Des 07 8.00% 2.6.7 Perhitungan Volatilitas Kontrak Opsi Saham Otoritas BEI juga mengeluarkan pengumuman beberapa tahapan perhitungan untuk memperoleh rata-rata volatilitas harga harian untuk setiap saham dalam periode satu tahun (Kep-310/BEJ/09-2004). (1) Hitung rata-rata harga setiap hari (average intraday stock price). Andaikan transaksi saham Q terjadi sebanyak n kali (frekuensi) pada hari bursa pertama dalam satu tahun kalender. Ini menunjukkan bahwa ada sebanyak n buah harga saham Q pada hari bursa pertama perdagangan saham, yaitu hQif , untuk f = 1,2,3,…n. Dengan demikian, harga rata-rata saham Q pada hari pertama bursa, yaitu n − hQi = ∑h Qif f =1 n (2.2) Banyaknya bilangan rata-rata harga harian dalam satu tahun kalender adalah sebanyak hari bursa, dengan asumsi bahwa setiap hari bursa selalu ada transaksi. 19 (2). Hitung standar deviasi harga setiap hari (intraday standard deviation of stock price), dengan rumus yaitu − ⎛ ⎞ ⎜ hQif − hQi ⎟ ∑ ⎠ f =1 ⎝ n n σ Qi = 2 (2.3) Banyaknya angka standar deviasi harga harian dalam satu tahun kalender adalah sebanyak hari bursa, dengan asumsi setiap hari bursa selalu ada transaksi. (3). Hitung rata-rata harga saham Q dalam periode satu tahun kalender. Andaikan z adalah banyaknya hari bursa dalam satu tahun, maka rumus untuk memperoleh harga rata-rata saham Q dalam satu tahun yaitu z − hQ = ∑h Qj j =1 (2.4) z (4). Hitung rata-rata standar deviasi harga saham Q dalam periode satu tahun kalender. Andaikan z adalah banyaknya hari bursa dalam satu tahun, maka rumus untuk memperoleh rata-rata standar deviasi harga saham Q dalam satu tahun yaitu z − σ = ∑σ j =1 Qj z (2.5) (5). Hitung persentase rata-rata volatilitas harga harian saham Q dalam satu tahun yaitu ⎡ − ⎤ σQ Volatilitas(%) = ⎢ − ⎥ x100% ⎢ ⎥ ⎢⎣ hQ ⎥⎦ (2.6) Rumus (2.2) s/d (2.6) di atas digunakan sebagai metode dalam menghitung volatilitas harga harian dalam kurun waktu satu tahun untuk setiap saham dan dapat dihitung bila tersedia data transaksi setiap saham setiap hari bursa dan dalam kurun waktu satu tahun. Dikarenakan data transaksi harian pertahun sulit untuk diperoleh maka beberapa peneliti menyarankan untuk menggunakan perumusan perhitungan historical volatility (Hull 2006). 1. Diambil harga saham penutupan sepanjang tahun tertentu. 20 ⎛ S ⎞ 2. Hitung nilai U i = ln ⎜⎜ i ⎟⎟ , dimana Si adalah harga saham pada waktu ti. ⎝ S i −1 ⎠ − 3. Hitung penjumlahan U i dan rata-rata U − ⎛ ⎞ 4. Hitung ⎜U i − U ⎟ ⎝ ⎠ 2 − ⎛ ⎞ ⎜U i − U ⎟ ∑ ⎠ i =1 ⎝ n −1 n 5. Hitung rumus S = 2 6. Hitung σ = S n − 1 , akhirnya didapat taksiran volatilitasnya. 2.6.8 Dividen Dividen adalah pembagian laba kepada pemegang saham berdasarkan banyaknya saham yang dimiliki. Pembagian ini akan mengurangi laba ditahan dan kas yang tersedia bagi perusahaan, tetapi distribusi keuntungan kepada para pemilik saham adalah tujuan utama suatu bisnis. Dividen dapat dibagi menjadi empat jenis yaitu (http://id.wikipedia.org/wiki/Dividen): 1. Dividen tunai, metode paling umum untuk pembagian keuntungan. Dibayarkan dalam bentuk tunai dan dikenai pajak pada tahun pengeluarannya. 2. Dividen saham, cukup umum dilakukan dan dibayarkan dalam bentuk saham tambahan, biasanya dihitung berdasarkan proporsi terhadap jumlah saham yang dimiliki. Metode ini mirip dengan stock split karena dilakukan dengan cara menambah jumlah saham sambil mengurangi nilai tiap saham sehingga tidak mengubah kapitalisasi pasar. 3. Dividen properti, dibayarkan dalam bentuk aset. Pembagian dividen dengan cara ini jarang dilakukan. 4. Dividen interim, dibagikan sebelum tahun buku perseroan berakhir. Setiap pemegang saham akan mendapatkan pembagian dividen dan besarnya sudah ditentukan di awal tahun. Sebagai contoh diberikan Tabel 7 yang merekapitulasi waktu dan besar pembagian dividen saham dari PT. Indofood 21 Sukses Makmur TBK periode tahun 2005 – 2007 yang diperoleh dari company report Indofood Sukses Makmur Tbk (INDF), Januari 2012. Tabel 7 Pengumuman dividen saham INDF Tahun 2005 2006 2007 Besar Dividen 5.00 31.00 43.00 Batas Waktu Penggunaan 20 Juli 06 27 Juli 07 12 Aug 08 Batas Waktu Dividen 21 Juli 06 30 Juli 07 13 Aug 08 Waktu Pencatatan 25 juli 06 01 Aug 07 15 Aug 08 Waktu Pembayaran 08 Aug 06 15 Aug 07 27 Aug 08 2.6.9 Premi Opsi Saham Faktor-faktor yang mempengaruhi harga premi opsi saham adalah harga saham itu sendiri, nilai intrinsik dan nilai waktu, waktu jatuh tempo, volatilitas, suku bunga dan dividen. Semakin tinggi harga saham, semakin mahal harga premi opsi saham. Premi suatu opsi terdiri dari nilai intrinsik dan nilai waktu. Nilai intrinsik adalah nilai real yang sudah terkandung di dalam premi suatu opsi yang merupakan selisih antara harga saham dengan harga strike price. Nilai intrinsik untuk opsi call adalah harga saham dikurangi harga strike price, jika selisihnya negatif maka nilai intrinsik dianggap nol (Karnadjaja et al. 2007). Suatu opsi call disebut in the money (ITM) jika posisi harga saham lebih besar dari harga strike price. Suatu opsi call dengan harga strike price sama dengan harga sahamnya disebut at the money (ATM). Sedangkan out the money (OTM) suatu opsi call jika harga strike price lebih besar dari harga saham. Semakin ITM suatu opsi call maka preminya akan semakin mahal, sedangkan semakin OTM suatu opsi call maka preminya akan semakin murah. Nilai waktu dikenal juga dengan nilai ekstrinsik. Nilai waktu akan semakin berkurang setiap harinya dan pada saat waktu jatuh tempo nilai waktu akan menjadi nol, yang biasanya disebut dengan time decay. Dengan kata lain, nilai waktu sebuah opsi berhubungan langsung dengan berapa sisa waktu yang dimiliki sebuah opsi sebelum waktu jatuh tempo. Nilai waktu suatu opsi dipengaruhi oleh sisa waktu hidup opsi sampai waktu jatuh tempo, volatilitas, likuiditas, interest rate dan market sentiment. Volatilitas adalah ukuran yang menyatakan seberapa besar kemungkinan harga saham dapat bergerak naik atau 22 turun dalam suatu periode tertentu. Volatilitas sangat berpengaruh pada nilai waktu sebuah opsi yang pada akhirnya memengaruhi nilai premi opsi tersebut. Likuiditas adalah ukuran dari seberapa mudah suatu aset dikonversikan menjadi uang tunai tanpa mengalami penuruan nilai yang berarti. Peningkatan suku bunga akan mendorong premi opsi call naik. Sedangkan dividen akan mengurangi nilai dari premi opsi call. Market sentiment tercermin dari supply dan demand. Semakin tinggi demand maka nilai premi opsi call semakin meningkat (Karnadjaja et al. 2007). 2.7 Penentuan Nilai Opsi Dengan Model Black–Scholes 2.7.1 Sejarah Model Black-Scholes Model Black-Scholes penentuan nilai opsi saham diperkenalkan pertama kali pada tahun 1970-an dan merupakan hasil penelitian dari Fischer Black, Myron Scholes dan Robert Merton di Massachusetts Institute of Technology Boston. Black setelah memperoleh gelar sarjana dalam bidang Fisika, mulai meneliti untuk menentukan nilai dari warrant dengan menggunakan Capital Asset Pricing Model (CAPM) dalam mengevaluasi suatu portofolio yang terdiri dari saham dasar (underlying stock) dan warrant suatu saham. Scholes meneliti penentuan nilai opsi pada akhir 1960-an di Sloan School of Managemenet (MIT). Setelah bertemu Black keduanya mulai bekerjasama dalam penelitian. Robert Merton seorang ahli matematika terapan yang baru lulus, bergabung dengan MIT sebagai asisten peneliti untuk Paul Samuelson pada fakultas ekonomi. Samuelson, mengarahkan Merton untuk mendalami teori dari penentuan nilai warrant dengan mengembangkan intertemporal CAPM menggunakan continuous time finance, yang menggunakan Lemma Ito. Merton, Black and Scholes saling bertukar pikiran selama beberapa tahun di MIT. Langkah sukses mereka mulai digambarkan sebagai random walk with positif drift. Pada tahun 1970, Black dan Scholes menyelesaikan hasil penelitian mereka dalam menentukan nilai opsi. Selanjutnya mereka menambahkan saran Merton untuk mengkombinasikan opsi dengan underlying assets yang menghasilkan penerimaan portofolio yang bebas resiko. Black-Scholes paper 23 diterima oleh Journal of Political Economy (JPE) dan dipublikasikan pada Juni 1973 dengan judul The Pricing of Options and Corporate Liabilities. Merton yang juga bekerjasama dengan Black dan Scholes menghasilkan paper tentang penentuan nilai opsi pada Bell Journal of spring 1973. Scholes and Merton menerima hadiah Nobel untuk hasil karya mereka, tetapi Fischer Black meninggal sebelum hadiah Nobel itu diberikan. Akhirnya Chicago Board Options Exchange (CBOE) mulai memperdagangkan opsi pada tahun 1973 dan model Black-Scholes langsung dipergunakan oleh trader yang terlibat sebagai pelaku pasar dalam perdagangan opsi (Cuthbertson et al. 2001). 2.7.2 Latar Belakang Penurunan Model Black-Scholes Beberapa konsep dasar yang diperlukan untuk penurunan model BlackScholes akan dijelaskan berikut ini. Definisi 2.1 (Proses Stokastik) (Ross 1996) Proses stokastik X = {X (t ), t ∈ T } adalah suatu himpunan dari peubah acak yang memetakan suatu ruang contoh (sample space) Ω ke suatu ruang state (state space) S. Definisi 2.2 (Independen) (Ross 1996) Suatu proses stokastik {X (t ), t ≥ 0} bersifat independen apabila ∀r < s < t , distribusi dari X (s ) − X (r ) dan X (t ) − X (s ) saling bebas. Definisi 2.3 (Stasioner) (Ross 1996) Suatu proses stokastik {X (t ), t ≥ 0} bersifat stasioner apabila distribusi dari X (t + s ) − X (t ) tidak bergantung pada t. Definisi 2.4 (Gerak Brown) (Ross 1996) Proses stokastik X = {X (t ), t ∈ T } disebut gerak Brown jika: 1. X (0 ) = 0 24 2. Untuk 0 < t1 < t 2 < ... < t n = T , peubah acak X (t i ) − X (t i −1 ), i = 1, 2,..., n saling bebas 3. Untuk setiap t > 0, X (t ) berdistribusi normal dengan rataan 0 dan varian σ 2 t. Definisi 2.5 (Gerak Brown Geometris) (Ross 1996) Jika {X (t ), t > 0} adalah gerak Brown, maka proses stokastik {Z (t ), t ≥ 0} yang didefinisikan Z (t ) = e X (t ) disebut gerak Brown Geometris. Definisi 2.6 (Proses Wiener) (Niwiga 2005) Proses Wiener adalah gerak Brown dengan rataan 0 dan varian 1. Definisi 2.7 (Proses Wiener Umum) (Hull 2006) Proses Wiener umum untuk suatu peubah acak X dapat dinyatakan sebagai berikut dX(t) = a dt + b dW(t) (2.7) a dt disebut sebagai komponen deterministik dan b dW(t) disebut komponen stokastik, serta W (t ) adalah proses Wiener, sedangkan a dan b masing-masing menyatakan drift rate dan variance rate dari X. Definisi 2.8 (Proses Ito) (Hull 2006) Proses Ito adalah proses Wiener umum di mana a dan b menyatakan suatu fungsi dari peubah acak X dan waktu t. Proses Ito dapat dinyatakan sebagai berikut. dX (t ) = a ( X (t ), t )dt + b ( X (t ), t )dW (t ) (2.8) Lemma 2.9 (Lemma Ito) (Hull 2006) Misalkan proses X (t ) memenuhi persamaan (2.2) dan fungsi Y (t ) = f ( X (t ), t ) adalah kontinu serta turunan-turunan f t ( X (t ), t ) , f x ( X (t ), t ) , f xx ( X (t ), t ) kontinu, maka Y (t ) = f ( X (t ), t ) memenuhi persamaan berikut. dY (t ) = f 1 ( X (t ), t )dt + f x ( X (t ), t )dX (t ) + 1 2 f xx ( X (t ), t )(dX (t )) 2 (2.9) 25 dengan f t = ∂f ∂f ∂2 f , fx = , f xx = ∂t ∂X ∂X 2 dan (dt )2 = dW (t )dt = dtdW (t ) = 0 , (dW (t ))2 = dt . Dari penjelasan konsep dasar di atas, Fischer Black dan Myron Scholes selanjutnya memberikan beberapa asumsi dalam membangun model matematika Black-Scholes yaitu: 1. Harga aset yang mendasari mengikuti proses Wiener yang mempunyai fungsi kepekatan peluang lognormal. 2. Tidak ada biaya transaksi dan pajak. 3. Tidak ada pembayaran dividen selama opsi berlaku. 4. Tidak ada kemungkinan melakukan arbitrage. 5. Perdagangan dari aset yang mendasari bersifat kontinu. 6. Short selling diijinkan. 7. Suku bunga bebas resiko adalah konstan dan sama untuk semua waktu jatuh tempo. Ketujuh kondisi di atas merupakan syarat agar model Black-Scholes dapat berfungsi dengan baik. 2.7.3 Model Pergerakan Harga Saham Model Black-Scholes dalam penentuan nilai opsi merupakan suatu model pendekatan analitik. Misalkan diketahui S (t ) adalah harga saham pada waktu t, μ adalah parameter konstan yang menyatakan tingkat rata-rata pertumbuhan harga saham dan σ volatilitas harga saham, maka pergerakan harga saham diasumsikan mengikuti gerak Brown geometri sehingga perubahan harga saham S terhadap waktu t dapat dimodelkan sebagai berikut (Hull 2006) dS (t ) = μS (t )dt + σS (t )dW (t ) (2.10) Penurunan persamaan diferensial parsial Black-Scholes mengikuti serangkaian proses. Diketahui X (t ) mengikuti proses Wiener umum, ditunjukkan oleh persamaan (2.7). Persamaan (2.7) dikembangkan menjadi persamaan (2.8). Dari kedua persamaan tersebut dapat ditentukan model dari pergerakan harga saham, diasumsikan tidak ada pembagian dividen pada saham tersebut dan S (t ) 26 adalah harga saham pada waktu t. Maka berdasarkan proses Ito, perubahan S (t ) akan mempunyai nilai harapan drift rate μS . Parameter μ menyatakan tingkat rata-rata pergerakan harga saham dan μS (t )dt disebut komponen deterministik. Dikarenakan harga saham dipengaruhi oleh faktor ketidakpastian maka komponen stokastiknya adalah σS (t )dW (t ) , dengan σ menyatakan volatilitas harga saham. Dengan demikian model pergerakan harga saham adalah berbentuk persamaan (2.10). Dari persamaan (2.10), dapat digunakan Lema Ito untuk suatu fungsi V (t , S ) , yaitu nilai opsi dengan harga saham S pada waktu t, maka diperoleh ⎛ ∂V ∂V 1 2 2 ∂ 2V + + σ S dV = ⎜⎜ μS ∂S ∂t 2 ∂S 2 ⎝ ⎞ ∂V ⎟⎟dt + σS dW (t ) ∂S ⎠ (2.11) Untuk menghilangkan pengaruh proses Wiener dibuat suatu portofolio yang diinvestasikan pada saham dan derivatif. Strategi yang diambil adalah membeli suatu opsi dan menjual ∂V saham. Misalkan ∂S π adalah nilai hasil dari portofolio yang didefinisikan π =V − ∂V S. ∂S (2.12) Perubahan yang terjadi pada portofolio di selang waktu dt didefinisikan sebagai dπ = dV − ∂V dS ∂S (2.13) Dengan menyubstitusikan persamaan (2.10) dan (2.11) ke dalam (2.13) maka dihasilkan persamaan ⎛ ∂V 1 2 2 ∂ 2V ⎞ ⎟dt. + σ S dπ = ⎜⎜ ∂S 2 ⎟⎠ ⎝ ∂t 2 (2.14) (proses penurunan formula (2.14) lihat lampiran 1). Return dari investasi sebesar π pada saham bebas risiko akan memiliki pertumbuhan sebesar rπdt dalam selang waktu dt . Agar tidak memiliki peluang melakukan arbitras, nilai pertumbuhan dibuat sama dengan ruas kanan dari persamaan (2.14) yaitu ⎛ ∂V 1 2 2 ∂ 2V + σ S rπdt = ⎜⎜ ∂S 2 ⎝ ∂t 2 ⎞ ⎟⎟dt. ⎠ (2.15) 27 Selanjutnya substitusikan persamaan (2.12) ke dalam persamaan (2.15), maka diperoleh ⎛ ∂V 1 2 2 ∂ 2V ⎞ ∂V ⎞ ⎛ ⎟dt + σ S r ⎜V − S ⎟dt = ⎜⎜ 2 ⎟ ∂t ⎠ ∂ t 2 ∂ S ⎝ ⎝ ⎠ (2.16) akhirnya didapat 1 2 2 ∂ 2V ∂V ∂V σ S + rS + − rV = 0. 2 2 ∂S ∂t ∂S (2.17) Persamaan (2.17) inilah yang dikenal sebagai persamaan diferensial parsial BlackScholes-Merton (Hull 2006). 2.7.4 Valuasi Formula Model Black-Scholes Paramater-parameter yang digunakan dalam perumusan model BlackScholes adalah stock price (S), strike price (K), opsi call (C), waktu sekarang (t), expiry atau maturity date (T), Volatility ( σ ), dan risk-free interest rate (r). Hull (2006) menunjukkan bahwa salah satu cara untuk menentukan solusi analitik persamaan Black-Scholes adalah menggunakan pendekatan penilaian risiko netral. Untuk sebuah opsi call tipe Eropa, nilai harapan payoff dari opsi call pada saat jatuh tempo adalah E [max (S T − K ,0 )] (2.18) Didefinisikan g (S T ) adalah fungsi kepekatan peluang dari S T maka ∞ E[max(S T − K ,0)] = ∫ (S T − K )g (ST )dST (2.19) K Misalkan G = ln (S ) , maka 2 ∂G 1 ∂ G − 1 ∂G = 2 dan = 0 . Berdasarkan = , 2 ∂t ∂S S ∂S S Lemma Ito diperoleh 1 1 ⎞ 1 ⎛ 1 dG = ⎜ μS + 0 − σ 2 S 2 2 ⎟dt + σS dW (t ) 2 S S ⎠ ⎝ S 1 ⎛ ⎞ = ⎜ μ − σ 2 ⎟ dt + σdz. 2 ⎠ ⎝ Karena μ dan σ konstan maka G = ln (S ) mengikuti gerak Brown dengan rataan 1 2⎞ ⎛ ⎜ μ − σ ⎟ dan varian σ 2 . 2 ⎝ ⎠ 28 Berdasarkan persamaan (2.9), dS merupakan tingkat imbal hasil dari S harga saham. Imbal hasil harga saham yang dapat diprediksi dan bersifat deterministik adalah μdt . Sebagai contoh dari imbal hasil yang bersifat deterministik adalah imbal hasil dari sejumlah dana yang diinvestasikan di bank yang bersifat bebas resiko. Karena bersifat bebas risiko maka ekspektasi dari harga diganti dengan r. Dikarenakan G = ln (S ) berubah dari 0 sampai T dan G = ln (S ) mengikuti gerak Brown, maka ln(S ) berdistribusi normal dengan 1 ⎛ ⎞ rataan ⎜ r − σ 2 ⎟T dan varian σ 2T . 2 ⎝ ⎠ Pada waktu t = 0 nilai G = ln (S 0 ) dan pada waktu T nilai G = ln (S T ) , maka pada selang waktu 0 sampai dengan T, (ln (S T ) − ln (S 0 )) berdistribusi normal dengan rataan dan varian seperti di atas, sehingga (ln ST − ln S0 ) ~ Ν⎛⎜⎜ ⎛⎜ r − 1 σ 2 ⎞⎟T ,σ ⎝⎝ 2 ⎠ ⎞ T ⎟⎟ ⎠ atau dapat dituliskan ln S T berdistribusi normal dengan ⎛ ⎞ ⎛ 1 ⎞ ln ST ~ Ν⎜⎜ ln S 0 + ⎜ r − σ 2 ⎟T ,σ T ⎟⎟ ⎝ 2 ⎠ ⎝ ⎠ Dengan demikian ln S T berdistribusi normal dengan 1 ⎛ ⎞ rataan m = ln S 0 + ⎜ r − σ 2 ⎟T dan standar deviasi s = σ T 2 ⎠ ⎝ (2.20) Didefinisikan peubah Q dengan Q= ln S T − m (2.21) σ T Substitusi m dari persamaan (2.20) ke dalam persamaan (2.21), diperoleh Q= 1 σ T (ln S T − ln S 0 ) − 1 ⎛ σ2 ⎜r σ T ⎜⎝ 2 ⎞ ⎟⎟T ⎠ maka peubah Q juga berdistribusi normal dengan rataan 0 dan standar deviasi 1, fungsi kepekatan peluang Q dinyatakan dengan h (Q ) , yaitu h(Q ) = 1 e 2π −Q2 2 (2.22) 29 (proses penurunan formula (2.22) lihat lampiran 2). Persamaan (2.21) dinyatakan menjadi S T = e Qσ T +m (2.23) Perubahan batas integral pada sisi kanan dari persamaan (2.19), dari integral menurut S T menjadi integral menurut Q adalah sebagai berikut Jika S T = ∞ , maka Q = ∞ Jika S T = K , maka K = e Q σ ln K − m sehingga Q = T +m σ T Dengan menggunakan persamaan (2.22), (2.23), perubahan batas integral dan misalkan s = σ T , maka persamaan (2.19) menjadi: E [max(ST − K ,0 )] = ∞ ∫ (e) Qs + m (ln K −m ) − K h(Q )dQ s = ∞ ∞ (ln K − m ) (ln K − m ) s s Qs + m ∫ e h(Q )dQ − K ∞ = ∫e 1 Qs + m 2π (ln K − m ) e −Q 2 2 ∫ h(Q )dQ ∞ dQ − K s s ∞ = ∫ h(Q )dQ (ln K − m ) (−Q 1 ∫ (ln K − m ) 2π 2 e + 2 Qs + 2 m 2 ) ∞ ∫ h(Q)dQ dQ − K (ln K − m ) s s ∞ = (−(Q − s ) + s 2 1 ∫ (ln K − m ) 2π 2 +2m 2 e ) ∞ ∫ h(Q )dQ dQ − K (ln K − m ) s ∞ = ∫e s ⎛ s2 m +⎜ ⎜ 2 ⎝ ⎞ ⎟ ⎟ ⎠ 1 2π (ln K − m ) e − (Q − s )2 2 ∞ dQ − K s ∞ = ∫e s ⎛ s2 m+⎜ ⎜ 2 ⎝ (ln K − m ) s ∫ h(Q )dQ (ln K − m ) ⎞ ⎟ ⎟ ⎠ 1 2π e −(Q − s )2 2 ∞ dQ − K ∫ h(Q )dQ (ln K − m ) s 30 ∞ ∫e = ⎛ s2 m +⎜ ⎜ 2 ⎝ ⎞ ⎟ ⎟ ⎠ (ln K − m ) h(Q − s )dQ − K ∞ ∫ h(Q )dQ (ln K − m ) s s Sehingga persamaan (2.19) dapat dinyatakan sebagai E [max(S T − K ,0)] = ∞ ∫e ⎛ s2 m +⎜ ⎜ 2 ⎝ (ln K − m ) ⎞ ⎟ ⎟ ⎠ h(Q − s )dQ − K s ∞ ∫ h(Q )dQ (2.24) (ln K − m ) s Jika Ν ( x ) menyatakan notasi dari fungsi distribusi normal baku kumulatif maka ∞ ⎛ s2 m+⎜ ⎜ 2 ⎝ ∫e ) (ln K − m ⎞ ⎟ ⎟ ⎠ h(Q − s )dQ = e m+ σ 2T 2 [1 − Ν[(ln K − m ) / s − s]] s =e m+ σ 2T 2 [Ν[(− ln K + m ) / s + s ]] Peubah m pada ruas kanan yang terdapat dalam tanda kurung siku persamaan di atas disubstitusikan dengan persamaan (2.20) dan s = σ T , maka diperoleh ⎡⎡ ⎤ ⎛ σ2 ⎞ ⎤ ⎜ ⎟ − + + − ln ln K S r T ⎢ ⎥ ⎢ 0 ⎜ ⎟ ⎥ s σ T ∞ 2 m+ m+ ⎝ ⎠ ⎢ ⎥ ⎣ ⎦ +σ T ⎥ e 2 h(Q − s )dQ = e 2 Ν ⎢ ∫ σ T (ln K − m ) ⎢ ⎥ s ⎢⎣ ⎥⎦ 2 2 ⎡ ⎡ ⎛ S0 ⎞ ⎛ σ 2 ⎞ ⎤⎤ 2 ⎜ ⎟ + − + ln r T σ T ⎜ ⎟ ⎢ ⎢ ⎥⎥ ⎜ ⎟ σ T 2 K m+ ⎝ ⎠ ⎝ ⎠ ⎢ ⎣ ⎦⎥ = e 2 Ν⎢ ⎥ σ T ⎢ ⎥ ⎢⎣ ⎥⎦ 2 ⎡ ⎡ ⎛ S0 ⎞ ⎛ σ 2 ⎞ ⎤ ⎤ ⎟⎟T ⎥ ⎥ ⎢ ⎢ln⎜ ⎟ + ⎜⎜ r + σ T K 2 m+ ⎠ ⎝ ⎝ ⎠ ⎦⎥ ⎢ ⎣ = e 2 Ν⎢ ⎥ σ T ⎥ ⎢ ⎥⎦ ⎢⎣ 2 =e m+ σ 2T 2 Ν (d1 ) , 31 ⎡ ⎛ S0 ⎞ ⎛ σ 2 ⎞ ⎤ ⎟⎟T ⎥ ⎢ln⎜ ⎟ + ⎜⎜ r + K 2 ⎝ ⎠ ⎠ ⎦ ⎝ ⎣ di mana d1 = , dengan alasan yang sama, maka σ T ∞ K ⎡ ⎛ ln K − m ⎞⎤ ⎛ − ln K + m ⎞ ⎟ ⎥ = KΝ ⎜ ⎟ s s ⎠⎦ ⎝ ⎠ ∫ h()Q )dQ = K ⎢⎣1 − Ν⎜⎝ (ln K − m s Dengan mensubstitusikan m dan s pada persamaan (2.20) ke dalam persamaan di atas diperoleh ⎡⎡ ⎛ σ 2 ⎞ ⎤⎤ ⎟T ⎥ ⎥ ⎢ ⎢− ln K + ln S 0 + ⎜⎜ r − ∞ 2 ⎟⎠ ⎦ ⎥ ⎝ ⎢⎣ K ∫ h(Q )dQ = KΝ ⎢ ⎥ σ T (ln K − m ) ⎥ ⎢ s ⎥⎦ ⎢⎣ ⎡ ⎡ ⎛ S0 ⎞ ⎛ σ 2 ⎞ ⎤ ⎤ ⎟T ⎥ ⎥ ⎢ ⎢ln⎜ ⎟ + ⎜⎜ r − 2 ⎟⎠ ⎦ ⎥ ⎢⎣ ⎝ K ⎠ ⎝ = KΝ ⎢ ⎥ σ T ⎥ ⎢ ⎥⎦ ⎢⎣ = KΝ (d 2 ) ⎡ ⎛ S0 ⎞ ⎛ σ 2 ⎞ ⎤ ⎟⎟T ⎥ ⎢ln⎜ ⎟ + ⎜⎜ r − 2 K ⎝ ⎠ ⎝ ⎠ ⎦ ⎣ dengan d 2 = σ T Sehingga persamaan (2.19) menjadi E [max (S T − K ,0 )] = e m+ =e σ 2T 2 Ν (d 1 ) − KΝ (d 2 ) ⎛ σ2 ln S 0 + ⎜ r − ⎜ 2 ⎝ ⎞ σ 2T ⎟T + ⎟ 2 ⎠ Ν (d1 ) − KΝ (d 2 ) = S 0 e rT Ν(d1 ) − KΝ(d 2 ). (2.25) Menurut argumentasi penilaian risiko netral, harga opsi call tipe Eropa (c) adalah nilai harapan yang didiskon pada suku bunga bebas resiko, dapat dinyatakan sebagai c = e − rT E [max (S T − K ,0 )] (2.26) 32 Dengan substitusi persamaan (2.25) ke persamaan (2.26) diperoleh formula BlackScholes untuk opsi call tipe Eropa tanpa dividen pada saat kontrak opsi dibuat, yaitu c = S 0 N (d 1 ) − Ke − rT N (d 2 ) ⎡ ⎛ S0 ⎞ ⎛ σ 2 ⎞ ⎤ ⎟⎟T ⎥ ⎢ln⎜ ⎟ + ⎜⎜ r + K 2 ⎝ ⎠ ⎠ ⎦ ⎝ ⎣ dengan d1 = dan d 2 = σ T (2.27) ⎡ ⎛ S0 ⎞ ⎛ σ 2 ⎞ ⎤ ⎟⎟T ⎥ ⎢ln⎜ ⎟ + ⎜⎜ r − 2 K ⎝ ⎠ ⎝ ⎠ ⎦ ⎣ σ T Selanjutnya kondisi final opsi call merupakan nilai opsi call saat jatuh tempo. Misalkan T adalah saat jatuh tempo dari opsi call, S adalah harga saham dan K adalah harga eksekusi opsi, maka kondisi final opsi call dapat dinyatakan sebagai berikut C ( S , T ) = max (S − K ,0 ) (2.28) Opsi tipe Amerika merupakan pengembangan dari model opsi tipe Eropa. Di dalam praktek para investor lebih menyukai opsi tipe Amerika karena sifatnya yang lebih fleksibel. Opsi call Amerika mempunyai resiko yang lebih kecil dalam mengalami kerugian, dan memiliki nilai yang lebih besar atau sama dengan opsi Eropa. Karena penentuan nilai Opsi tipe Amerika cukup sulit dengan pendekatan model Black-Scholes, maka opsi tipe Amerika akan ditentukan dengan menggunakan metode binomial tree yang secara teoritis akan dijelaskan selanjutnya. 2.7.5 Opsi Call Eropa dengan Dividen Asumsi penting dari pembayaran dividen untuk setiap pemegang saham adalah pembayaran dividen merupakan fungsi dari waktu terhadap kontrak opsi saham dan jumlah serta waktu dari dividen selama masa opsi dapat diprediksi dengan tepat. Sehingga untuk mengaplikasikan permasalahan ini dalam rumus model Black-Scholes yaitu dengan mengurangkan semua nilai present value dengan besarnya nilai pembayaran dividen sampai dengan waktu jatuh tempo kontrak opsi saham tersebut. Atau dapat dikatakan bahwa harga saham merupakan gabungan komponen bebas risiko dan komponen berisiko, sehingga rumus BlackScholes dapat digunakan apabila harga saham dikurangi nilai present value semua dividen, akhirnya diperoleh (Hull 2006) 33 ∗ Pv = De − rT dan S 0 = S 0 − Pv (2.29) Akibatnya nilai opsi call tipe Eropa menjadi ( ) ( ) C * = S 0* N d1* − Ke − rT N d 2* ⎛ S 0* ⎞ ⎛ σ 2 ⎞ ⎟T ln⎜⎜ ⎟⎟ + ⎜⎜ r + K⎠ ⎝ 2 ⎟⎠ ⎝ * d1 = σ T dengan dan (2.30) d 2* = d1* − σ T 2.8 Opsi Barrier Opsi barrier termasuk salah satu jenis opsi eksotik yang bersifat path dependent, yaitu nilainya tergantung pada pergerakan harga saham sampai dengan waktu jatuh tempo. Pada opsi barrier ketika pergerakan harga saham mencapai barrier, secara otomatis menyebabkan opsi menjadi jatuh tempo (knock-out options) atau inspired (knock-in options). Untuk lebih jelas dapat dilihat pada Gambar 1 berikut (Derman et al. 1994). 1 up & out 0.9 P E R B A N D I N G A N up & in 0.8 0.7 B 0.6 Barrier option down K O P S I 0.5 0.4 So B A R R I E R 0.3 K 0.2 So B Barrier option up 0.1 down & in down & out 0 0 0.1 0.2 0.3 0.4 0.5 0.6 0.7 0.8 0.9 1 Gambar 1 Tipe opsi barrier. Gambar 1 memperlihatkan dua kondisi berbeda posisi harga saham (So) terhadap strike price (K) dan barrier (B) serta arah pergerakan harga saham tersebut. Kondisi pertama adalah harga saham awal ( S 0 ) berada di bawah barrier 34 (B) dan di atas strike price (K) , sedangkan kondisi kedua ketika harga saham awal ( S 0 ) berada di atas barrier (B) dan di bawah strike price (K). Keterangan selengkapnya tentang jenis opsi barrier dapat dilihat pada Tabel 8 di bawah ini (Chriss 1997). Tabel 8 Tipe-tipe opsi barrier Opsi Barrier Tipe Knock-Out Nama down-and-out Ciri - Ciri K ≥ S0 ≥ B Knock-out jika up-and-out Tipe Knock-In down-and-in S0 ≤ B K ≤ S0 ≤ B Knock-out jika Nama Ciri - Ciri K ≥ S0 ≥ B Knock-in jika up-and-in S0 ≥ B S0 ≤ B K ≤ S0 ≤ B Knock-in jika S0 ≥ B Formula secara analitik dengan pendekatan model Black-Scholes cukup sulit untuk dijelaskan, oleh karena itu dalam penelitian ini akan digunakan metode binomial tree untuk menentukan nilai opsi barrier tipe up-and-out call, sehingga penurunan formula secara analitik tidak dijelaskan pada tesis ini. 2.9 Metode Binomial Tree Metode binomial tree untuk menentukan nilai opsi adalah cara yang sederhana tetapi sangat berguna dalam menentukan nilai opsi yang kompleks. Karena opsi tipe Amerika secara analitik cukup sulit untuk dibuktikan maka salah satu cara yang dapat menolong untuk memudahkan penentuan nilai opsi tipe Amerika adalah dengan menggunakan metode binomial tree. Penelitian mengenai metode binomial tree telah dilakukan oleh Schumann et al. (2009) sedangkan penelitian nilai kontrak opsi saham di Indonesia dengan menggunakan metode binomial tree antara lain oleh Jaenudin (2009). 2.9.1 Sejarah Metode Binomial Tree John Cox, Stephen Ross dan Mark Rubinstein memperkenalkan metode binomial tree untuk menentukan nilai opsi pada tahun 1979 di dalam paper dengan judul Option Pricing: A Simplified Approach. Metode binomial tree 35 adalah model diskrit dan merupakan suatu pendekatan numerik serta memiliki asumsi yang sama dengan model kontinu Black-Scholes. Metode binomial tree mempunyai peranan yang penting karena dapat mendeskripsikan harga opsi pada setiap node (titik) sepanjang masa berlaku opsi tersebut. Dasar pemikiran yang dikembangkan oleh Cox, Ross dan Rubinstein adalah jika suatu opsi diketahui waktu hidupnya, maka dapat diasumsikan bahwa pergerakan harga saham dasar dapat melalui satu dari dua kemungkinan yaitu, harga saham dasar akan bergerak naik atau turun dengan sejumlah nilai tertentu serta dapat direpresentasikan oleh garis kecil yang dibuat dari suatu node (titik). Penyederhanaan ini dilakukan untuk melihat semua kemungkinan pergerakan harga saham dasar selama waktu hidup yang diberikan. Ketika tree (pohon) sudah dikonstruksikan dengan lengkap, maka dapat dilihat semua harga saham dari pergerakan awal sampai akhir. Hal ini menunjukkan suatu pendekatan kontinuitas pergerakan harga saham dari bentuk diskrit. Kelebihan dari metode binomial tree yaitu dapat dimanipulasi untuk menentukan nilai opsi tipe Amerika, yang mana model kontinu Black-Scholes tidak dikembangkan untuk itu (Hebert 2010). 2.9.2 Konstruksi Model Binomial Tree Seperti sudah dijelaskan sebelumnya, model penentuan harga opsi dengan metode binomial tree adalah model yang dikonstruksikan untuk menunjukkan semua kemungkinan nilai dari saham dasar yang dapat terjadi serta nilai dari opsi pada nilai saham dasar tersebut. Model penentuan nilai opsi binomial tree memberikan asumsi bahwa sepanjang waktu tertentu yang diberikan, saham dasar hanya dapat bergerak naik atau bergerak turun. Berikut konstruksi gambaran dari pergerakan harga saham dasar tersebut. p S.u S (1‐p) 0 S.d T Gambar 2 Pergerakan harga saham dasar. 36 Dari Gambar 2 di atas, misalkan selang waktu [0,T] dibagi menjadi N sub selang yang sama panjang dengan titik bagi 0 = t0<t1<...<tN = T dengan tj = jΔ t dan Δt = ( ) T , dengan N menyatakan waktu perdagangan. Dimisalkan S j = S t j adalah N harga saham pada saat tj dan diasumsikan (Raymond 2009): 1. Dalam selang waktu Δ t , harga saham S dapat naik menjadi S.u dan turun menjadi S.d dengan 0<d<1<u. 2. Peluang harga saham naik p dan peluang harga saham turun (1-p). 3. Ekspektasi return harga saham dengan risk-free interest rate r, E[ S j +1 ] = S j e rΔt dan variansinya Var[ S j +1 ] = S 2j e 2 rΔt [eσ 2 Δt − 1] memenuhi kondisi risk-neutral valuation dan berdistribusi lognormal. 2.9.3 Penentuan Nilai Parameter Model Binomial Tree Dari penjelasan di atas, dapat diketahui ada tiga buah parameter yaitu u, d, dan p yang nilainya belum diketahui. Ketiga parameter tersebut dapat diperoleh dengan menyamakan ekspektasi dan variansi model binomial dengan model kontinu yaitu (Raymond 2009), S i e rΔt = S i pu + S i (1 − p)d ⇔ e rΔt = pu + (1 − p ) d (2.31) e rΔt − d dari (2.31) didapat nilai p = . Dan diketahui variansinya adalah u−d [ ] Var [ S i +1 ] = E S i2+1 − (E[ S i +1 ]) ( ⇔ e 2 r Δt e σ 2 Δt 2 (2.32) ) − 1 = pu 2 + (1 − p )d 2 − e 2 rΔt 2 ⇔ e (2 r +σ )Δt = pu 2 + (1 − p )d 2 Sedangkan persamaan ketiga ditentukan sendiri. Pilihan yang sering digunakan ud = 1 (2.33) yang solusinya adalah u = β + β 2 − 1 , d = β − β 2 − 1 , dan p = β= ( 2 1 −rΔt e + e (r +σ )Δt 2 ) e rΔt − d u−d (2.34) 37 Solusi di atas diselesaikan dengan menggunakan rumus solusi persamaan kuadrat pada persamaan yang terbentuk. Jika Δt → 0 , maka dengan menggunakan x2 ekspansi e = 1 + x + dan mengabaikan suku Δ t n , n ≥ 2 diperoleh 2 x u=e σ Δt , d =e −σ Δt e rΔt − d , dan p = u−d (2.35) yang merupakan model Cox et al. (1979). (proses penurunan formula (2.35) lihat lampiran 3). 2.9.4 Model Binomial Tree dengan Suku Bunga Diskret Proses perhitungan nilai opsi call Eropa menggunakan metode binomial tree dengan suku bunga diskret adalah sebagai berikut (Cox et.al 1979). Didefinisikan harga saham pada waktu T-1 yaitu S T −1 . Maka pada waktu T harga saham tersebut akan bergerak naik dengan faktor u atau bergerak turun dengan faktor d dimana 1 + d < 1 < 1 + u. Perhatikan ilustrasi di bawah ini S T ,u = (1 + u )S T −1 S T −1 ST ,u = (1 + d )ST −1 Jika cT menyatakan nilai opsi call pada waktu T, maka cT ,u = maks{0, (1 + u )ST −1 − K } c T −1 cT ,d = maks{0, (1 + d )ST −1 − K } Pada waktu T-1 dapat dibentuk portofolio leverage yang terdiri dari saham S dan obligasi sebesar B yang akan memberikan pembayaran (payoff) yang sama dengan payoff opsi call pada waktu T (1 + u )ΔS T −1 + (1 + r )B ΔS T −1 + B (1 + d )ΔS T −1 + (1 + r )B 38 Dengan menyamakan payoff dari opsi call dan payoff dari portofolio leverage pada waktu T diperoleh (1 + u )ΔST −1 + (1 + r )B = cT ,u (2.36) (1 + d )ΔST −1 + (1 + r )B = cT ,d (2.37) Setelah diselesaikan, solusi sistem persamaan linier (2.36) dan (2.37) adalah Δ= B= cT ,u − cT ,d (u − d )ST −1 (2.38) (1 + u )cT ,d − (1 + d )cT ,u (u − d )(1 + r ) (2.39) (proses penurunan formula (2.38) dan (2.39) lihat lampiran 4) dimana Δ menyatakan rasio lindung nilai, artinya untuk membentuk portofolio yang bebas resiko maka diperlukan perbandingan, yaitu sejumlah Δ saham dan satu opsi call. Selanjutnya jika pada waktu T, opsi call dan portofolio leverage memberikan payoff yang sama, maka pada waktu T-1 harus mempunyai nilai yang sama. Selanjutnya substitusi persamaan (2.38) dan (2.39) kedalam persamaan berikut, didapat cT −1 = ΔS T −1 + B = cT ,u − cT ,d (u − d )ST −1 = ST −1 + (r − d )cT ,u + (u − r )cT ,d (u − d )(1+ r ) Dengan mensubstitusikan p = cT −1 = (1 + u )cT ,d − (1 + d )cT ,u (u − d )(1 + r ) r−d u−r , dan 1 − p = diperoleh u−d u−d pcT ,u + (1 − p)cT ,d (1 + r ) (2.40) (2.41) Persamaan (2.41) merupakan persamaan untuk menentukan nilai opsi call tipe Eropa dengan metode binomial tree suku bunga diskret satu langkah. Selanjutnya dengan cara yang sama dapat diturunkan untuk metode binomial tree dua langkah dan n-langkah sebagai berikut 39 p 2 cT ,uu + 2 p (1 − p )cT ,ud + (1 − p ) cT ,dd 2 cT − 2 = (2.42) (1 + r )2 ∑ ⎛ n⎞ j ⎜ ⎟ p (1 − p )n− j (sT − K )+ j =0 ⎜ ⎟ ⎝ j⎠ (1 + r )n n cT −n = (2.43) 2.9.5 Model Binomial Tree dengan Suku Bunga Kontinu Proses perhitungan nilai opsi call Eropa menggunakan metode binomial tree dengan suku bunga kontinu adalah sebagai berikut (Cox et.al 1979). Didefinisikan harga saham pada waktu T-1 adalah S 0 , maka harga saham pada waktu T akan bergerak naik dengan faktor u menjadi S0u dan bergerak turun dengan faktor d menjadi S0d dimana d <1 < u , demikian juga terhadap nilai opsinya yaitu f menjadi f u dan f d . Harga opsi pada waktu T didefinisikan f u = maks (0, S 0 u − K ) sebagai dan f d = maks (0, S 0 d − K ) dimana K adalah harga eksekusi pada waktu T. Perhatikan ilustrasi di bawah ini f u = maks (0, S 0 u − K ) S0 u f S0 f d = maks (0, S 0 d − K ) S0d Portofolio yang dibentuk adalah posisi long untuk sejumlah Δ saham dan posisi short untuk satu opsi call. ΔS 0 u − f u ΔS 0 − f ΔS 0 d − f d Portofolio akan menjadi bebas resiko ketika S 0 u Δ − f u = S 0 dΔ − f d sehingga diperoleh nilai 40 Δ= fu − fd S 0u − S 0d (2.44) Nilai portofolio pada waktu T adalah S 0 u Δ − f u sehingga nilai portofolio pada saat ini merupakan present value dari S 0 u Δ − f u yaitu: (S 0 uΔ − f u )e − rT dengan r adalah suku bunga bebas resiko. Bentuk lain dari portofolio pada saat ini adalah Δ S 0 − f . Sehingga dengan membandingkan di antara dua pernyataan di atas diperoleh : S 0 Δ − f = (S 0 uΔ − f u )e − rT ( ) f = S 0 Δ 1 − ue − rT + f u e − rT (2.45) Substitusikan nilai Δ pada persamaan (2.45) diperoleh f = fu − f d S0 1 − ue−rT + f u e −rT S0u − S0 d ( ⎡ e rT − d =⎢ fu ⎣ u−d ) ⎛ e rT − d ⎞ ⎤ −rT ⎟ f d ⎥e + ⎜⎜1 − u − d ⎟⎠ ⎦ ⎝ = e − rT [ pfu + (1 − p ) f d ] (2.46) (proses penurunan formula (2.38) dan (2.39) lihat lampiran 5) Dengan e rT − d p= u−d selanjutnya p disebut sebagai peluang risiko netral. Persamaan (2.46) merupakan persamaan untuk menentukan nilai opsi dengan menggunakan metode binomial tree suku bunga kontinu satu langkah. Dengan proses yang sama dapat ditentukan formula untuk menentukan nilai opsi dengan menggunakan metode binomial tree suku bunga kontinu dua langkah dan seterusnya sampai n-langkah. Karena panjang waktu sekarang berubah menjadi Δ t maka dapat dibuat generalisasi dengan langkah-langkah yang sama sehingga diperoleh f = e − rΔt [ pf u + (1 − p ) f d ] (2.47) e rΔt − d p= u−d (2.48) Mengulang proses penurunan rumus pada metode binomial tree satu langkah maka 41 f u = e − rΔt [ pf uu + (1 − p ) f ud ] (2.49) f d = e − rΔt [ pf ud + (1 − p ) f dd ] (2.50) f = e − rΔt [ pf u + (1 − p ) f d ] (2.51) Selanjutnya substitusikan persamaan (2.49) dan (2.50) kedalam persamaan (2.52) diperoleh [ f = e −2 rΔt p 2 f uu + 2 p (1 − p ) f ud + (1 − p ) f dd 2 ] (2.53) Dengan cara yang sama dapat dibuat formula generalisasi sebagai berikut ⎛ n ⎛n⎞ + ⎞ n− j f = e − nrΔt ⎜⎜ ∑ ⎜⎜ ⎟⎟ p j (1 − p ) (S n − K ) ⎟⎟ ⎠ ⎝ j =0 ⎝ j ⎠ (2.54) Persamaan (2.53) merupakan formula untuk penentuan nilai opsi dua langkah sedangkan persamaan (2.54) merupakan nilai opsi n-langkah. 2.9.6 Rasio Lindung Nilai Rasio lindung nilai adalah perbandingan dari pergerakan yang mungkin dari nilai opsi dan saham pada akhir periode. Rasio itu adalah Δ= cu − cd uS0 − dS0 (2.55) Dengan cu dan c d adalah nilai opsi yang mengacu saat harga saham naik atau turun, sedangkan uS 0 dan dS 0 merupakan harga saham dalam dua kondisi setelah terjadi perubahan naik atau turun. Jika investor menerbitkan satu opsi dan memegang Δ lembar saham, maka nilai portofolio tidak akan dipengaruhi oleh harga saham akhir. Portofolio itu sering disebut portofolio bebas resiko (riskless portofolio). 2.9.7 Metode Binomial Tree dengan Dividen Metode binomial tree juga dapat digunakan untuk menentukan nilai opsi saham dengan pembayaran dividen. Jika ada asumsi pembagian dividen secara tunggal maka metode binomial tree dapat digunakan untuk menganalisis pergerakan harga naik dan turun mengikuti yang sudah dijeaskan sebelumnya. 42 Jika waktu iΔt adalah waktu dimana harga opsi saham sebelum menjadi exdividen maka node dari binomial tree yang berkorespondesi dengan harga opsi saham menjadi S o u j d i− j , j = 0,1,..., i (2.56) Dimana u dan d didefinisikan seperti yang sudah dijelaskan sebelumnya. Jika iΔt adalah waktu setelah harga opsi saham menjadi ex-dividen maka node yang berkorespondensi dengan harga saham menjadi S o (1 − δ )u j d i − j , j = 0,1,..., i (2.57) dengan δ adalah dividen yield. Untuk kondisi ini diberikan ilustrasi Gambar 3 sebagai berikut. Sumber: Hull 2006 Gambar 3 Metode binomial tree dengan dividen. 2.9.8 Metode Binomial Tree untuk Opsi Call Tipe Amerika Model Black-Scholes dirancang untuk menghitung nilai opsi pada waktu jatuh tempo, tanpa menghitung nilai opsi dari setiap node atau jalur yang dilalui oleh opsi tersebut sepanjang waktu hidupnya. Akibatnya opsi tipe Amerika sulit ditentukan dengan model Black-Scholes. Metode binomial tree dapat menghitung nilai opsi pada setiap node sepanjang waktu hidup dari opsi tersebut. Nilai payoff pada saat jatuh tempo untuk sebuah opsi call dihitung dengan menggunakan rumus 43 Ci , N = max{S i , N − K }, ∀i = 0,1,...N (2.58) Selanjutnya berdasarkan pergerakan saham, metode binomial bergerak mundur dari i = N – 1 ke i=0 secara rekursif. Harga suatu opsi pada saat ke-i dihitung dengan menggunakan rumus Vi , j = e − rΔt ( pVi , j +1 + (1 − p )Vi +1, j +1 ) ∀i = 0,1,... j , ∀ j = N − 1, N − 2,..., 0 (2.59) Dengan Vi,j = Ci,j untuk perhitungan opsi call. Vi,j merupakan nilai present value dari harga opsi pada saat indeks j+1. Nilai V0,0 yang diperoleh merupakan harga opsi tersebut pada saat sekarang (Raymond 2009). Perhitungan untuk opsi tipe Amerika memerlukan sedikit modifikasi. Karena pada opsi Amerika terdapat fasilitas early exercise, persamaan (2.59) ditambahkan dengan memasukkan perbandingan gain yang diperoleh jika eksekusi dilakukan pada saat sekarang dan ditangguhkan hingga sub selang berikutnya. Sehingga untuk opsi Amerika, diperoleh untuk opsi call Amerika ⎫ ⎧ ⎪ ⎪ C i , j = max ⎨0, S i , j − K , e − rΔt ( pC i , j +1 + (1 − p )C i +1, j +1 )⎬ 1 42 4 3 1 4 4 4 4 4 2 4 4 4 4 4 3 ⎪⎭ ⎪⎩ early exercise tidak diexercise (2.60) ∀ i = 0,1,... 2 j + 1, ∀ j = N − 1, N − 2,..., 0 Untuk memperjelas hal diatas dapat dilihat ilustrasi seperti berikut ini. Misalkan diberikan harga saham $100, strike price $100, volatilitas 30%, tingkat suku bunga r = 5%, T = 1 tahun dan digunakan 4-step atau langkah untuk binomial tree. Selanjutnya dapat dihitung nilai dari Δt = T 1 = = 0.25 u = e σ n 4 p= Δt = e 0.30 0.25 = 1 .1618 d = e r .Δt − d e 0.05(0.25) − 0.8607 = = 0.5043 u−d 1.1618 − 0.8607 1 = 0.8607 u 44 Sumbber: Mayer 20010 G Gambar 4 Koonstruksi biinomial treee untuk opsii Eropa. Selannjutnya unttuk menghhitung setiaap nilai op psi pada noode dapat digunakan form mula (2.59). Akhirnya dengan d sediikit kalkulassi menggunnakan form mula di atas didappat binomiaal tree lenggkap dengaan setiap haarga opsi pada tiap noode seperti berikkut ini. Sum mber: Mayer 2010 2 Gam mbar 5 Harga opsi padaa tiap node. 45 Untuk meenghitung oppsi call tipee Amerika dapat d dimullai dengan m menghitung g opsi tipe Eropaa dengan nilai tertingggi. Selanjutn nya dibuatllah binomiaal tree sepeerti di bawah ini. Sumber:: Mayer 2010 Gaambar 6 Nodde dengan nilai n maxim mum. Sekarang perhatikan ilustras di bawah ini dimana akaan ditentukan opsi calll tipe Amerika sebagai s beriikut Sum mber: Mayer 2010 2 Dengan menggunaka m an backwardd induction, dimulai daari bagian ppaling atas harga h opsi padaa binomial tree t sepertii ilustrasi di d atas. Makka hasil peerhitungan untuk u nilai V0 adalah a $58.007 seperti yang y sudah h dihitung sebelumnya s a. Sekarang g nilai tersebut diibandingkann dengan niilai dari eksekusi awal pada node m mula-mula, yaitu max(156.883-100)=$556.83. Makaa dengan mu udah dapat diketahui m mana yang paling p besar, maax(58.07 , 56.83)=$588.07. Jadi nilai n pada node untukk opsi calll tipe Amerika adalah $588.07. Hal ini dapat dikerjakan untuk setiap node untuk u mberikan nillai opsi terrbesar menentukaan mana yang merupakan node yang mem 46 apabila dibandinngkan denggan node aw wal, maka hasilnya h itu adalah nilaai opsi call tipe Amerika. A 2.9.99 Metode Binomial B Trree untuk Opsi O Barrieer Tipe up-aand-out Calll Metodde binomial tree dapat digunakan untuk u mengghitung nilaai dari opsi barriier tipe upp-and-out call. c Untukk opsi barrrier tipe up-and-outt call jika pergeerakan hargga saham mencapai m barrier yang sudah ditenntukan makaa nilai dari opsi menjadi nol, n bahkann jika hargaa saham kembali berrgerak turunn dibawah w hiduppnya. Agarr lebih jelaas perhatikkan contoh barriier selama jangka waktu berikkut, misalkaan parameteer-parameterr yang diberrikan adalahh S 0 = $100 , K = $ 100 , σ = 0 .30 , r = 0 .05 , T= 1 tahun , n = 4 , Δt = 0.25 , u = 1.1618, d = 0.8607, p = 0.5043 dan d B = $150. Jika harga saham m bergerak naik mencapai $150 pada p node manapun m selama masa o tersebuut menjadi tidak berhaarga. Untuk menjawab hidupp opsi terseebut, maka opsi perm masalahan dii atas, makaa dikonstrukksikanlah ko ondisi berikkut ini. Sum mber: Mayer 20010 Gambar 7 Opsi barrier tipe up-and-out caall. Dengaan opsi tipe Eropa dann tipe Amerrika, langkaah selanjutnnya adalah melaakukan perhhitungan sepperti pada bagian b sebeelumnya yaaitu melihatt nilai opsi padaa waktu jattuh tempo. Perlu diinngat bahwaa ketika haarga saham m bergerak meleewati barrieer maka nillai opsi mennjadi nol. Dapat D dilihaat pada gam mbar diatas 47 node dimana harga saham bergerak mencapai $156.83 dan bergerak kebawah menjadi $134.99. Jika harga saham bergerak melalui jalur ini, maka nilai opsi menjadi tidak berharga. Pada node tersebut kelihatannya akan mengalami masalah karena nilai opsi menjadi nol. Tetapi dapat dihitung semua kemungkinan jalur yang dapat dilalui oleh harga saham tersebut pada konstruksi binomial tree. Seperti yang sudah diketahui bahwa ada pembayaran untuk opsi pada setiap jalur yang dilalui oleh harga saham tersebut. Menggunakan penjelasan informasi diatas, dapat dihitung nilai dari opsi barrier sekitar node tersebut. Langkah yang dilakukan adalah mencari probabilitas dari suatu jalur, yaitu dengan mengalikan setiap probabilitas dari jalur naik dan turun pada jalur tersebut. Sebagai contoh jika jalur itu memiliki dua pergerakan naik, satu turun dan kemudian naik lagi maka total probabilitasnya adalah : pp(1-p)p. Sehingga dapat dihitung total probabilitasnya adalah Q = p m (1 − p ) k (2.61) Terdapat dua jalur yang berbeda pada satu step yaitu naik dan turun. Jika dibuat dua step maka pada kedua node terakhir dari satu step, dibuat menjadi empat cabang juga yaitu masing-masing naik dan turun. Jika cara ini dikerjakan terus dan dibuat suatu generalisasi formulanya, maka kemungkinan n-step pada binomial tree adalah 2 n kemungkinan jalur yang berbeda. Menjadi jelas untuk menghitung semua kemungkian yang dapat dibuat untuk melihat konstruksi tree secara keseluruhan. Formula yang diberikan V = e − rΔt ( pVu + (1 − p )Vd ) (2.62) Didalam pernyataan nilai opsi pada node tertentu sebenarnya adalah rata-rata dari setiap perbedaan bobot yang muncul karena probabilitas. Jadi akan dirubah untuk Vu dengan outcome 1 (O1 ) dan V d dengan outcome 2 (O 2 ) . Kemudian p adalah probabilitas dari O1 dan Q1 dan (1-p) adalah probabilitas dari O2 juga Q2 . Dan diketahui pada suatu kontruksi pohon tersebut ada banyak outcome, sehingga dapat digeneralisasi suatu formula sebagai berikut V0 = e − r .T (Q1O1 + Q2 O2 + Q3 O3 + ... + Q2 n O2 n ) (2.63) Jadi dipunyai alternatif jalan yang lain untuk menentukan harga opsi pada binomial tree, salah satunya adalah membuat penggunaan dari setiap perbedaan 48 jalur dari binomial tree tersebut, termasuk untuk menghitung nilai opsi barrier tipe up-and-out call. Melihat pada contoh tadi maka proses perhitungan untuk menentukan nilai opsi barrier tipe up-and-out call Amerika adalah sebagai berikut. Sumber: Mayer 2010 Gambar 8 Enambelas jalur opsi barrier. Salah satu cara untuk membuktikan bahwa telah dibuat semua jalur dengan benar adalah jumlah dari semua probabilitas yang mungkin adalah satu. Dapat dilakukan perhitungan seperti dibawah ini dengan melihat pada semua probabilitas yang dihasilkan dari jalur diatas 0.06467789436 + 4(0.06357492015) + 6(0.06249075534) + 4(0.06142507917) + 0.06037757633 = 1.000000000 Telah dibuktikan bahwa semua kemungkinan probabilitas pada setiap jalur adalah benar. Selanjutnya menggunakan formula (2.63) dapat dihitung nilai opsi yang dicari yaitu: V0 = e − r .T (Q1O1 + Q2 O2 + Q3O3 + ... + Q2 n O2 n ) 49 = e −0.05 .1 (0 .0646778943 6 (0 ) + 0 .0635749201 5(0 ) + 3(0 .0635749201 5 )(34 .99 )) (6(0.0624907553 4 )(0 ) + 4(0.0614250791 7 )(0 ) + 0.0603775763 ) = $ 6.35 Dengan binomial tree nilai yang diperoleh adalah $ 6.35. Nilai sebenarnya dari opsi barrier tipe up-and-out call ini adalah $ 5.13. Jadi dengan menggunakan binomial tree dapat dihitung nilai pendekatan untuk opsi barrier tipe up-and-out call. 2.9.10 Kajian Numerik Kekonvergenan Metode Binomial Tree Dalam tesis ini kekonvergenan metode binomial tree akan ditinjau melalui kajian numerik. Beberapa definisi yang berkaitan dengan barisan dan limit sebagai teori dasar kekonvergenan diberikan di bawah ini. Definisi 2.10 (Barisan Bilangan Real) (Purcell et.al 1987) Barisan bilangan real adalah suatu fungsi dari N ke R. Misalkan X : N → R adalah suatu barisan bilangan real dengan X (n ) = x n , ∀ n ∈ N x n disebut suku ke-n dari barisan X. Barisan X bias dilambangkan dengan X = {x n }n =1 = {x n }n∈N = {x n } ∞ (2.64) Definisi 2.11 (Limit Barisan) (Purcell et.al 1987) Misalkan {x n }∞n =1 adalah barisan bilangan real. Barisan {x n }∞n =1 dikatakan mempunyai limit L ∈ R untuk n menuju tak hingga, jika ∀ ε > 0, ∃ n 0 (ε ) ∈ N , xn − L < ε , ∀ n ≥ n 0 sehingga Barisan {x n }∞n =1 mempunyai limit L, dituliskan dengan lambing limn→∞ xn = L Definisi 2.12 (Barisan Konvergen) (Purcell et.al 1987) Jika barisan bilangan real {x n }n =1 mempunyai limit L, maka barisan ∞ {x n }∞n =1 (2.65) dikatakan konvergen ke L. 50 Metode binomial tree adalah suatu model waktu diskrit yang konvergen ke model waktu kontinu dari model Black-Scholes opsi tipe Eropa. Atau dengan kata lain distribusi nilai dari metode binomial tree mendekati ke nilai Black-Scholes untuk opsi Eropa, apabila jumlah dari interval waktu yang digunakan dalam perhitungan bertambah menuju infinity (Mayer, 2010). Kekonvergenan metode binomial tree merupakan suatu legitimasi untuk mencari nilai opsi call tipe Amerika, karena secara analitik model Black-Scholes sulit untuk menentukan nilai opsi tipe Amerika. Pada tesis ini kajian numerik kekonvegenan binomial tree akan ditunjukkan dengan simulasi grafik dan tabel nilai numerik. Untuk melakukan simulasi grafik digunakan parameter-parameter sebagai berikut, dengan S = 50, K = 50, r = 0.05, σ = 0.5, T = 0.5, N = 200, diperoleh hasil yang disajikan dalam Gambar 9 di bawah ini (Susilo 2008) dan (Kind 2011). 7.8 Binomial Tree Black-Scholes 7.75 7.7 Nilai Opsi 7.65 7.6 7.55 7.5 7.45 7.4 7.35 0 20 40 60 80 100 120 Banyak N-Step Metode Binomial Tree 140 160 180 200 Gambar 9 Grafik kekonvergenan metode binomial tree. Dari Gambar 9, garis lurus yang berwarna merah menunjukkan nilai Black-Scholes untuk opsi tipe call Eropa, sedangkan grafik osilasi berwarna biru menunjukkan nilai dari metode binomial tree opsi tipe call Eropa. Hasilnya menunjukkan bahwa grafik berwarna biru nilainya semakin mendekati grafik berwarna merah apabila N-Step bertambah. Dengan parameter yang sama dan untuk melihat lebih jelas nilai pendekatan secara numerik dapat melihat pada Tabel 9 di bawah ini. 51 Tabel 9 Perbandingan metode binomial tree N-Step dengan model BlackScholes N-Step Tipe Opsi Call Eropa 40 7.5203 80 7.5419 120 7.5491 160 7.5527 180 7.5537 Nilai BS 7.5549 Dari Tabel 9 dapat diketahui bahwa semakin besar N-Step yang diambil maka nilai dari metode binomial tree opsi call tipe Eropa semakin mendekati nilai dari model Black-Scholes. Kedua hasil di atas mengindikasikan bahwa metode binomial tree yang adalah model diskret konvergen dengan model kontinu BlackScholes dalam penentuan nilai opsi call tipe Eropa. Hal ini sebagai suatu legitimasi untuk dapat menentukan nilai opsi tipe Amerika menggunakan metode binomial tree karena secara analitik model Black-Scholes tidak dikembangkan untuk menentukan nilai opsi call tipe Amerika. 52 53 Bab III Model Penentuan Nilai Opsi 3.1 Tinjauan Singkat Perdagangan Kontrak Opsi Saham di BEI Sejak diperdagangkan pertama kali pada Oktober 2004, perdagangan kontrak opsi saham di BEI tidak stabil, bahkan cenderung menurun dan berlanjut dengan ditutupnya untuk sementara waktu perdagangan KOS sejak periode tahun 2009 – 2011. Tetapi bersamaan dengan perbaikan sistem perdagangan dan prestasi BEI sebagai salah satu bursa yang layak investasi pada akhir tahun 2011, maka di tahun 2012 otoritas BEI melakukan revitalisasi perdagangan produk derivatif dan merencanakan untuk memperdagangkan kembali KOS. Perdagangan KOS periode tahun 2004 – 2008 dikontrol dan diatur oleh otoritas BEI dengan menetapkan saham-saham dari PT Telekomunikasi Indonesia, PT Astra Internasional, PT Bank Central Asia, PT Indofood Sukses Makmur dan PT HM Sampoerna sebagai saham-saham yang layak untuk dijadikan sebagai saham dasar (underlying assets) dalam perdagangan KOS. Otoritas BEI juga mengeluarkan surat pengumuman tentang nomor seri opsi call disertai penentuan harga strike price, batas weighted moving average (WMA) dan waktu jatuh tempo (expiration date) setiap tiga bulan sekali dalam setahun. Sebagai contoh nomor seri CINDF2275, C (digit ke-1) menyatakan opsi call yang akhir masa berlakunya pada hari bursa terakhir bulan Maret, INDF (digit ke-2 s.d 5) menyatakan kode saham induk PT Indofood Sukses Makmur Tbk, sedangkan angka 2275 (digit ke-6 s.d 10) merupakan strike price. Perdagangan KOS di BEI memiliki spesifikasi bisnis yang berbeda dengan perdagangan opsi saham di beberapa bursa dunia. Spesifikasi bisnis tersebut antara lain, satu surat kontrak KOS terdiri dari sepuluh ribu saham, waktu jatuh tempo tiga bulan sekali dalam setahun, tipe opsi adalah tipe Amerika dimana pemegang hak opsi dapat mengeksekusi haknya setiap saat sampai waktu jatuh 54 tempo, penyelesaian hak untuk call option adalah (WMA-K) secara tunai sehari setelah eksekusi untuk opsi call dan akan terjadi eksekusi secara otomatis apabila WMA bergerak mencapai barrier (B=1.1K) untuk opsi call dan pemegang hak opsi mendapat payoff sebesar (B – K). 3.2 Mekanisme Perdagangan Kontrak Opsi Saham Pergerakan harga KOS di Bursa Efek Indonesia diformulasikan kedalam pergerakan harga saham dengan weighted moving average (WMA) yang dihitung dengan menggunakan formula berikut (Gunardi et al. 2006) ∑ ) = ∑ t =10.00 P(10.01−10.15 P Qt t =9.30 t t =10.00 t =9.30 , (3.1) Qt Dimana Pt adalah harga saham pada waktu t, dan Q t besarnya volume transaksi. Publikasi sesi pertama muncul pada waktu 10.00.01 yaitu harga saham dengan WMA setelah waktu 09.45 – 10.15 dan seterusnya. Harga saham dengan WMA pada sesi kedua akan dipublikasikan mulai pada 12.00.01, kecuali untuk hari Jumat. Pada hari Jumat, harga saham dengan WMA terakhir pada sesi pertama di pagi hari adalah 11.30.01. Pada siangnya yaitu sesi kedua, publikasi pertama pada 14.15.01 dan yang terakhir pada 16.00.01. Jadi dari Senin – Kamis dibagi dalam 19 periode untuk setiap 15 menit dari publikasi sebelumnya. Periode ini diberi nomor dari 1,2,…,19. Pada hari Jumat hanya ada 17 periode. Kontrak opsi saham dapat dieksekusi setiap waktu sepanjang periode kontrak opsi saham tersebut diperdagangkan hingga masa berakhirnya atau pada waktu harga saham dengan WMA mencapai barrier (batas) dimana disyaratkan bahwa B = 1.1K untuk harga opsi call. Jika kontrak opsi dieksekusi pada waktu t dan harga saham dengan WMA tidak mencapai atau melewati barrier maka pembayaran (payoff) adalah perbedaan antara harga strike price dan harga saham dengan WMA terakhir yang dipublikasikan yaitu (WMA – K) untuk opsi call. Pembayaran (payoff) ini dibayarkan pada esok harinya. Jika harga saham dengan WMA mencapai dan melewati barrier maka akan terjadi eksekusi secara otomatis dan pemilik dari kontrak opsi akan langsung mendapat payoff sebesar (B – K) untuk kasus opsi call. 55 3.3 Prosedur Penelitian Skenario pergerakan harga saham dengan WMA akan ditinjau dari faktorfaktor yang memengaruhinya antara lain barrier sebagai pengendali keuntungan dan kerugian disertai pembagian dividen. Argumen penting yang sering dinyatakan mengenai KOS adalah tidak optimal untuk mengeksekusi opsi sebelum waktu jatuh tempo (T), kecuali diharuskan untuk mengeksekusi karena pergerakan harga saham dengan WMA akan mencapai barrier ataupun akan dikenai pembayaran dividen. Argumen di atas memengaruhi pelaku pasar dalam upaya memaksimumkan payoff. Hal ini berimplikasi pada penentuan nilai premi dari opsi saham tersebut pada situasi-situasi tertentu yang harus dibayarkan. Sehingga untuk mempelajari penentuan nilai premi suatu KOS maka perlu dilihat pergerakan harga saham dengan WMA yang dikembangkan berdasarkan pada faktor-faktor yang telah disebutkan yaitu adanya barrier dan pembagian dividen. 3.3.1 Kasus I: Pergerakan Harga Saham Ketika Barrier Diberlakukan KOS opsi call di BEI dikategorikan sebagai opsi barrier tipe up-and-out call. Opsi barrier tipe up-and-out call adalah opsi yang memiliki barrier terletak diatas harga underlying asset atau harga suatu saham yang mendasari opsi tersebut. Perhatikan Gambar 10 berikut ini. T 50 45 Harga Saham Barrier 40 35 30 25 S 20 K 15 0 10 20 30 40 Hari Perdagangan 50 60 70 Gambar 10 Pergerakan harga KOS dengan barrier. Pada Gambar 10 di atas, S = harga saham, K = strike price, barrier (batas) dan T = waktu jatuh tempo. Pergerakan harga saham dasar dapat melalui dua kondisi berbeda dari pergerakan harga opsi saham yang akan memengaruhi nilai premium dan payoff dari opsi (Derman et al. 1994), yaitu: 56 1. Harga saham tidak mencapai barrier sebelum waktu jatuh tempo. 2. Harga saham mencapai barrier sebelum waktu jatuh tempo. Grafik berwarna merah adalah pergerakan harga saham mencapai barrier (B) sebelum waktu jatuh tempo (T) dan grafik berwarna biru adalah pergerakan harga saham yang tidak mencapai barrier (B) hingga waktu jatuh tempo (T). 3.3.2 Kasus II: Pergerakan Harga Saham Dikenai Dividen Pergerakan harga saham berdasarkan Kasus II akan melewati dua periode waktu yaitu waktu dimana harga saham tidak dikenai pembagian dividen dan dikenai pembagian dividen. Perhatikan ilustrasi yang ditunjukkan oleh Gambar 11 berikut. 1800 t1< t < T to < t < t1 1750 1700 H a rg a S a h a m 1650 1600 Barrier 1550 1500 1450 1400 1350 1300 0 10 20 30 40 Hari Perdagangan 50 60 70 Gambar 11 Ilustrasi pergerakan harga saham Dari Gambar 11, misalkan pergerakan harga saham diformulasikan sebagai berikut: ⎧t ≤ t ≤ t1 S = {S (t ) : t ≥ 0}⎨ 0 ⎩ t1 ≤ t ≤ T Pada saat harga saham bergerak dalam kurun waktu (3.2) t 0 ≤ t ≤ t1 diasumsikan harga saham tidak dikenai pembagian dividen. Sedangkan pada saat t1 ≤ t ≤ T pergerakan harga saham diasumsikan dikenai pembagian dividen, dengan t1 adalah waktu pergerakan harga saham dikenai pembagian dividen. 57 Untuk menggabungkan Kasus I dan Kasus II dalam penelitian ini maka dikembangkan Tabel 10 sebagai acuan untuk melakukan simulasi perhitungan nilai opsi saham. Tabel 10 Skenario pergerakan harga saham dasar Kasus II S = {S (t ) : t ≥ 0 } A: Tanpa dividen Kasus I I: Tidak mencapai barrier II: Mencapai barrier t 0 ≤ t ≤ t1 B: Dengan dividen t1 ≤ t ≤ T Skenario I A Harga saham bergerak tidak mencapai barrier dan tidak dikenai dividen Skenario I B Harga saham bergerak tidak mencapai barrier dan dikenai dividen Skenario II A Harga saham bergerak mencapai barrier dan tidak dikenai dividen Skenario II B Harga saham bergerak mencapai barrier dan dikenai dividen 3.4 Model Penentuan Nilai Opsi Dengan Metode Binomial Tree Metode binomial tree diperkenalkan oleh John Cox, Stephen Ross dan Mark Rubinstein pada tahun 1979 di dalam paper mereka dengan judul Option Pricing: A Simplified Approach. Model binomial tree untuk menentukan nilai opsi merupakan suatu metode diskrit yang dapat merepresentasikan nilai pendekatan yang wajar untuk kasus kontinu. Model penentuan nilai opsi dengan metode binomial tree memberikan asumsi bahwa sepanjang waktu tertentu yang diberikan, saham dasar hanya dapat bergerak naik atau bergerak turun. Perhitungan nilai opsi dengan metode binomial tree dapat dirangkum dalam tiga proses sebagai berikut (http://en.wikipedia.org/wiki/Binomial_Tree ): 1. Konstruksi metode binomial tree Konstruksi metode binomial tree dibuat dengan prinsip bergerak maju dari node (titik) awal sampai waktu jatuh tempo. Pada waktu t = 0 harga saham adalah S, setelah waktu berubah (Δt ) harga saham dapat naik menjadi S.u dengan kemungkinan p atau turun menjadi S.d dengan kemungkinan (p – 1,dimana u > 1 dan 0 < d < 1. Nilai naik dan turun dihitung berdasarkan nilai volatilitas dari harga saham dasar ( σ ) dan waktu jatuh tempo (T) dalam tahun. Nilai dari parameter-parameter u, d dan p adalah 58 σ u = e Δt −σ , d =e Δt , dan p = e rΔt − d . u−d (3.3) S.u p S (1-p) (Δt ) S.d Gambar 12 Konstruksi metode binomial tree. 2. Nilai opsi pada waktu jatuh tempo Pada waktu jatuh tempo dapat dihitung nilai dari opsi dengan menggunakan prinsip: max [(S n − K ),0 ] untuk kondisi opsi call, dimana K adalah strike price dan S n adalah harga saham dasar. 3. Nilai opsi pada node awal Nilai opsi pada node awal (t=0) dihitung dengan metode backward. Langkah-langkah yang dilakukan sebagai berikut: a) Dengan prinsip risk neutral valuation, hitung pobabilitas pergerakan naik (p) dan pergerakan turun (1-p). Selanjutnya hitung nilai ekspektasi dengan menggunakan formula, ⎛ n ⎛n⎞ n− j +⎞ V = e −nrΔt ⎜⎜ ∑ ⎜⎜ ⎟⎟ p j (1 − p ) (S n − K ) ⎟⎟ (3.4) ⎠ ⎝ j =0 ⎝ j ⎠ b) Hasil dari langkah a) adalah nilai opsi yang dicari untuk waktu tertentu yang diberikan. c) Tergantung dari tipe opsi yang diinginkan: • Untuk opsi tipe Eropa eksekusi dilakukan pada waktu jatuh tempo. • Untuk opsi tipe Amerika, dapat dieksekusi setiap saat hingga waktu jatuh tempo, nilainya adalah : max((Sn-K), V) Jika ada asumsi pembagian dividen, maka metode binomial tree dapat digunakan untuk menganalisis pergerakan harga naik dan turun. Misalkan iΔ t 59 adalah waktu setelah harga opsi saham menjadi ex-dividen maka node yang berkorespondensi dengan harga saham menjadi S (1 − δ )u j d i − j , j = 0,1,...i (3.5) Metode binomial tree dapat digunakan untuk menghitung nilai opsi barrier tipe up-and-out call. Opsi barrier adalah opsi yang memiliki batas harga yang menentukan opsi tersebut tetap aktif bergerak. Untuk opsi barrier tipe upand-out call, jika pergerakan harga saham mencapai barrier yang sudah ditentukan maka nilai opsi menjadi tidak berharga atau bernilai nol. 3.5 Model Penentuan Nilai Opsi Berdasarkan Skenario Penelitian Simulasi perhitungan nilai opsi call barrier dengan dividen tunggal akan menggunakan sintaks MATLAB. Simulasi akan berdasarkan pada Tabel 14. Karena KOS adalah opsi tipe Amerika maka penentuan nilai opsi dengan metode binomial tree dalam penelitian ini dikhususkan pada opsi tipe Amerika. Adapun sintaks MATLAB yang digunakan dalam simulasi mengacu pada sintaks MATLAB dari Jaenudin (2009), kemudian dikembangkan untuk penentuan nilai opsi dengan dividen 3.5.1 Metode Binomial Tree untuk Skenario I A Skenario I A adalah skenario dimana pergerakan harga saham dasar tidak mencapai barrier dan tidak dikenai pembagian dividen sampai waktu jatuh tempo. Pada skenario ini akan dihitung nilai opsi call biasa tipe Amerika dan nilai opsi barrier tipe up-and-out call Amerika. Tujuan yang hendak dicapai adalah untuk membandingkan nilai opsi ketika barrier diberlakukan. Simulais perhitungan menggunakan sintaks MATLAB, sehingga untuk Skenario I A terdapat dua algoritma, yaitu untuk penentuan nilai opsi call biasa tipe Amerika dan opsi barrier tipe up-and-out call Amerika. Algoritmanya sebagai berikut. 60 1. Algoritma opsi call tipe Amerika Algoritma opsi call tipe Amerika menggunakan metode binomial tree 1: Input So, K, σ , r, T, n 2: Hitung Δ t = T/n, u = σ Δt e e rΔt − d − rΔt , d=1/u, p = , disc = e u−d 3: Konstruksi Binomial tree S1,1 = So; for i = 2 : n + 1 Si ,i = Si −1,i −1 * d ; end; for i = 1: n + 1 for j = i + 1 : n + 1 Si , j = Si , j −1 * u ; end; end; 4: Payoff opsi pada waktu jatuh tempo for i = 1 : n + 1 V i , n + 1 = max (S i , n +1 − K , 0 ) ; end; 5: Nilai opsi pada waktu jatuh tempo menggunakan metode backward for j = n : -1 : 1 for i = 1 : j V i , j = max( disc * ( p *V i , j + 1 + (1 − p ) * V i + 1 , j + 1 ), S i , j − K ) ; end; end; 6: V1,1 adalah harga opsi call tipe Amerika Opsi barrier tipe up-and-out call Amerika adalah opsi yang menunjukkan posisi barrier terletak di atas harga saham dan harga strike price. Dikarenakan opsi call yang dihitung maka posisi harga saham akan lebih besar dari harga strike price. Untuk menentukan nilai opsi yang diberikan barrier di dalam metode binomial tree, akan diterapkan metode tambahan dalam hal pemilihan jumlah langkah waktu yang dikemukakan oleh Boyle dan Lau (1994) yang bertujuan untuk mendapatkan hasil yang lebih akurat. Formulanya adalah sebagai berikut F (m) = m 2σ 2T S⎞ ⎛ ⎜ log ⎟ B⎠ ⎝ 2 , m = 1,2,3,... (3.6) Sehingga algoritma untuk menentukan nilai opsi barrier tipe up-and-out call Amerika diberikan sebagai berikut. 61 2. Algoritma opsi barrier tipe up-and-out call Amerika Algoritma opsi barrier tipe up-and-out call Amerika 1: Input So, K, σ , r, T, n, B_call 2: Hitung Δ t = T/n, u = eσ Δt , d=1/u, p = e rΔt − d − rΔt , disc = e u−d 3: Memilih banyaknya langkah menggunakan metode Boyle dan Lau’s F (m) = m 2σ 2T S⎞ ⎛ ⎜ log ⎟ H⎠ ⎝ 2 , m = 1,2,3,... 4: Konstruksi Binomial tree S1,1 = So; for i = 2 : n + 1 Si ,i = Si −1,i −1 * d ; end; for i = 1: n + 1 for j = i + 1 : n + 1 Si , j = Si , j −1 * u ; end; end; 5: Payoff opsi pada waktu jatuh tempo for i = 1 : n + 1 Vi ,n+1 = max S i ,n+1 − K ,0 ; ( ) end; 6: Nilai opsi pada waktu 0 menggunakan metode backward for j = n : -1 : 1 for i = 1 : j if S i , j >= B _ call Vi , j = Si , j − K ; else ( ) Vi , j = max( disc * p *Vi , j +1 + (1 − p )*Vi +1, j +1 , S i , j − K ); end; end; end; 7: V1,1 adalah harga opsi barrier tipe up-and-out call Amerika 3.5.2 Metode Binomial Tree untuk Skenario I B Skenario I B adalah skenario dimana pergerakan harga saham dasar tidak mencapai barrier tetapi dikenai pembagian dividen sebelum waktu jatuh tempo. Analog dengan Skenario I A, pada skenario ini akan dihitung nilai opsi call biasa tipe Amerika dengan dividen dan nilai opsi barrier tipe up-and-out call Amerika dengan dividen. Tujuan yang hendak dicapai adalah untuk membandingkan nilai 62 opsi ketika barrier diberlakukan dan melihat pengaruh dividen terhadap nilai opsi. Sehingga pada Skenario I B dikembangkan dua algoritma yaitu untuk menentukan nilai opsi call biasa tipe Amerika dengan dividen dan nilai opsi barrier tipe upand-out call Amerika dengan dividen. 1. Algoritma opsi call Amerika dengan dividen Algoritma opsi call Amerika dengan dividen 1: Input So, K, σ , r, T, D, τ D , n 2: Hitung Δ t = T/n, u = σ Δt e e rΔt − d − rΔt , d=1/u, p = , disc = e u−d 3: Menghitung spot untuk dividen S0 = So – D e − rτ D 4: Konstruksi Binomial tree S1,1 = So; for i = 2 : n + 1 Si ,i = Si −1,i −1 * d ; end; for i = 1: n + 1 for j = i + 1 : n + 1 Si , j = Si , j −1 * u ; end; end; 5: Payoff opsi pada waktu jatuh tempo for i = 1 : n + 1 V i , n + 1 = max (S i , n + 1 − K * (1 − D ) * u .^ ( 2 * ( 0 : n ) − n , 0 ) ; end; 6: Nilai opsi pada waktu 0 menggunakan metode backward for j = n : -1 : 1 % Menghitung present value dari dividen (dD) t = tauD/n; dD = D*exp(-r*(tauD-t)); for i = 1 : j S(i,j)=S(i,j)/dD; if t>tauD; V i , j = max( disc * (q *V i , j + 1 + (1 − q ) * V i + 1 , j + 1 ), max( S i , j − K )); ; else V i , j = max( disc * ( q * V i , j + (1 − q ) * V i + 1 , j + 1 ), max( S i , j + dD − K , 0 )); end; end; end; 7: V1,1 adalah harga opsi call tipe Amerika dengan dividen Skenario penentuan nilai opsi barrier tipe up-and-out call Amerika dengan dividen juga diterapkan metode tambahan dalam hal pemilihan jumlah 63 langkah waktu yang dikemukakan oleh Boyle dan Lau (1994) untuk mendapatkan hasil yang lebih akurat, sehingga algoritmanya diberikan sebagai berikut. 2. Algoritma opsi barrier tipe up-and-out call Amerika dengan dividen Algoritma opsi barrier tipe up-and-out call Amerika dengan dividen 1: Input So, K, σ , r, T, n, B_call, τ D 2: Hitung Δ t = T/n, u = eσ Δt , d=1/u, p = e rΔt − d − rΔt , disc = e u−d 3: Memilih banyaknya langkah menggunakan metode Boyle dan Lau’s m 2 σ 2 T , m = 1,2,3,... F (m ) = 2 S ⎞ ⎛ ⎜ log ⎟ H ⎠ ⎝ 4. Menghitung spot untuk dividen S0 = So – D e − rτ D 5: Konstruksi binomial tree S(1,1)=S0; for i=2:n1+1 S(i,i)=S(i-1,i-1)*d; end; for i=1:n1+1 for j=i+1:n1+1 S(i,j)=S(i,j-1)*u; end; end; 6:Payoff opsi pada waktu jatuh tempo for i=1:n1+1 V(i,n1+1)=max(S(i,n1+1)-K,0); end; 7: Metode backward untuk menghitung nilai opsi pada waktu 0 for j=n1:-1:1 % compute present value dari dividend (dD) t = T * i/n; dD = D*exp(-r*(tauD-t)); for i=1:j if S(i,j)>=B_call V(i,j)=Si,j-K; else if t>tauD; V(i,j)=max(disc*(q*V(i,j+1)+(1-q)*V(i+1,j+1)),max(S(i,j)-K,0)); else V(i,j)=max(disc*(q*V(i,j+1)+(1-q)*V(i+1,j+1)),max(S(i,j)+dD-K,0)); end; end; end; end; 8: V1,1 adalah harga opsi barrier tipe up-and-out call Amerika dengan dividen 64 3.5.3 Metode Binomial Tree untuk Skenario II A Skenario II A adalah skenario dimana pergerakan harga saham dasar mencapai barrier dan tidak dikenai pembagian dividen sampai waktu jatuh tempo. Pada skenario ini akan dihitung nilai opsi barrier tipe up-and-out call Amerika. Tujuan yang hendak dicapai adalah untuk membandingkan nilai opsi ketika pergerakan harga saham mencapai barrier dengan tidak mencapai barrier. Berdasarkan regulasi di Bursa Efek Indonesia ketika harga saham mencapai barrier maka nilai opsi menjadi nol dan akan terjadi eksekusi otomatis. Pada kondisi ini pemegang hak opsi mendapatkan payoff sebesar (B-K). Sehingga algoritmanya sama dengan algoritma pada Skenario I A yaitu penentuan nilai opsi barrier tipe up-and-out call Amerika. 3.5.4 Metode Binomial Tree untuk Skenario II B Penentuan nilai opsi ketika pergerakan harga saham mencapai barrier dan dikenai dividen secara real sulit ditemui, dikarenakan ketika harga saham menyentuh barrier maka akan terjadi exercise secara otomatis, sehingga nilainya akan mengikuti Skenario II A. Kemungkinan lain, jika harga saham tidak mencapai barrier dan dikenai dividen, maka kondisi ini akan sama dengan Skenario I B yaitu opsi dengan pembagian dividen. 65 BAB IV Simulasi Penentuan Nilai Opsi 4.1 Kondisi dan Syarat melakukan Simulasi Simulasi dalam penelitian ini menggunakan software MATLAB. Kondisi dan persyaratan dalam melakukan simulasi adalah sebagai berikut: 1. Simulasi dilakukan mengacu pada skenario penelitian yang sudah dijelaskan pada bab sebelumnya. 2. Data yang digunakan adalah data saham PT. Indofood Sukses Makmur yang diperoleh dari perpustakaan BEI, website resmi BEI dan http://finance.yahoo.com. Simulasi menggunakan data harga saham harian INDF, dapat dilihat pada lampiran 12. 3. Kondisi dalam simulasi adalah sebagai berikut: • Posisi call, yaitu harga saham > harga strike price yang biasa dikenal dengan posisi In the Money. • Opsi barrier tipe up-and-out call, dimana barrier > harga saham serta barrier > harga strike price. • Harga saham berubah dalam pergerakan naik, sedangkan parameter yang lain dianggap konstan. 4.2 Langkah–Langkah Simulasi Langkah-langkah dalam melakukan simulasi sebagai berikut. Langkah I: Menetapkan parameter-parameter yang akan digunakan sebagai berikut. Tabel 11 Pendefenisian parameter Operator S K B C T τD D r σ Definisi Harga Saham Strike Price Barrier Opsi Call Expiry Date Expiry divDate Dividend Riskfree rate Volatility 66 Langkah II: Menentukan nilai-nilai dari parameter-parameter dalam Tabel 11 sebagai berikut: 1. Data harga saham harian INDF yang digunakan untuk simulasi adalah data harga penutupan saham INDF periode January – Maret 2007 dimana harga saham terendah pada 1320 dan harga saham tertinggi pada 1800. Dalam simulasi harga-harga saham yang digunakan berada dalam batas terendah di 1320 dan batas tertinggi di 1800. Ilustrasi pergerakan harga saham harian INDF periode January – Maret 2007 dapat dilihat dalam bentuk Gambar 13 berikut. 1800 1750 H a rga S a h am D as a r IN D F 1700 1650 1600 1550 1500 1450 1400 1350 1300 0 10 20 30 40 Hari Perdagangan Periode Jan - Mar 07 50 60 70 Gambar 13 Grafik pergerakan harga saham INDF. 2. Data harga strike price, waktu jatuh tempo dan batas WMA (barrier) dari saham INDF menggunakan data dari pengumuman resmi yang dikeluarkan oleh otoritas BEI yang diakses lewat website resmi BEI (http://www.jsx.co.id). Dalam simulasi digunakan surat pengumuman penetapan seri kontrak opsi call periode January – Maret 2007 seperti berikut. 67 Tabel 12 Perdagangan KOS periode 2 Jan 2007 – 30 Maret 2007 No Seri Saham Dasar Strike Price Batas WMA Expiry Date 1 CINDF1050 INDF 1050 1155 30 Mar 2007 2 CINDF1150 INDF 1150 1265 30 Mar 2007 3 CINDF1250 INDF 1250 1375 30 Mar 2007 4 CINDF1350 INDF 1350 1485 30 Mar 2007 5 CINDF1450 INDF 1450 1595 30 Mar 2007 6 CINDF1550 INDF 1550 1705 30 Mar 2007 7 CINDF1650 INDF 1650 1815 30 Mar 2007 3. Nilai volatilitas dihitung menggunakan data harga harian saham INDF sepanjang tahun 2006 dengan menggunakan formula yang sudah dijelaskan pada bab sebelumnya. 4. Data suku bunga bebas resiko menggunakan data BI rate selama tahun 2007, yang diperoleh dari website resmi Bank Indonesia. 5. Data dividen menggunakan pengumuman dari PT Indofood Sukses Makmur, yang diperoleh dari yahoo finance. Dalam melakukan simulasi akan digunakan nilai dividen yang ditentukan sendiri untuk melihat perlakuan yang terjadi pada nilai opsi call. 4.3 Hasil Simulasi Penentuan Nilai Opsi Simulasi dan perhitungan dilakukan berdasarkan pergerakan harga saham yang ditunjukkan pada Tabel 13. Tabel 13 Skenario penelitian Kasus II S = {S (t ) : t ≥ 0 } A: Tanpa Dividen Kasus I I: Tidak mencapai barrier II: Mencapai barrier t 0 ≤ t ≤ t1 B: Dengan Dividen t1 ≤ t ≤ T Skenario I A Harga saham bergerak tidak mencapai barrier dan tidak dikenai dividen Skenario I B Harga saham bergerak tidak mencapai barrier dan dikenai dividen Skenario II A Harga saham bergerak mencapai barrier dan tidak dikenai dividen Skenario II B Harga saham bergerak mencapai barrier dan dikenai dividen 68 4.3.1 Hasil Simulasi Skenario I A Skenario I A adalah skenario dimana pergerakan harga saham tidak mencapai barrier sampai waktu jatuh tempo. Parameter-parameter yang digunakan adalah harga saham yang berubah dalam pergerakan naik S0 = {1480, 1500, 1520, 1540, 1560, 1580, 1590}, r = 9.50%, σ = 40.48 %, T = 3/12, K = 1450 dan B = 1.1K = 1595. Hasil simulasi yang diperoleh disajikan pada Tabel 14 dan Gambar 14 sebagai berikut. Tabel 14 Hasil simulasi Skenario I A Harga Saham (So) Tipe Opsi 1480 1500 1520 1540 1560 1580 1590 Opsi Amerika 151.781 164.284 177.523 191.485 205.446 219.916 227.554 up-and-out-Amk 104.539 111.549 118.598 125.711 132.738 139.767 143.260 240 220 Nilai O ps i 200 180 160 140 AC BC 120 100 1480 1500 1520 1540 Harga Saham Dasar 1560 1580 1600 Gambar 14 Grafik Skenario I A. Pada Gambar 14, AC adalah opsi call biasa tipe Amerika, BC adalah opsi barrier tipe up-and-out call Amerika. Hasil yang disajikan menunjukkan bahwa nilai opsi call naik seiring dengan kenaikan harga saham jika parameter yang lain dianggap konstan. Selain itu nilai opsi barrier tipe up-and-out call Amerika lebih murah dibandingkan nilai opsi call biasa tipe Amerika. Pada kondisi ini semakin tinggi harga saham maka nilai premi opsi juga semakin tinggi atau posisi saham tersebut dalam posisi In the Money. Dalam hubungannya dengan nilai premi yang harus dibayarkan oleh pelaku pasar dapat dikatakan bahwa semakin ITM suatu 69 saham maka semakin tinggi nilai premi. Hal ini berimplikasi kepada payoff yang akan diperoleh, jika pemegang hak opsi mengeksekusi haknya ketika harga saham naik maka akan memperoleh keuntungan. 4.3.2 Hasil Simulasi Skenario I B Skenario I B adalah skenario dimana harga saham tidak mencapai barrier sampi masa jatuh tempo tetapi dikenai pembagian dividen. Parameter-parameter yang digunakan adalah harga saham yang berubah dalam pergerakan naik S0 = {1480, 1500, 1520, 1540, 1560, 1580, 1590}, r = 9.50% , σ = 40.48 %, T = 3/12, K = 1450, B = 1.1K = 1595, D = 10 τ D = 2/12. Hasil simulasi yang diperoleh disajikan di dalam Tabel 15 dan Gambar 15 sebagai berikut. Tabel 15 Hasil simulasi Skenario I B Harga Saham (So) Tipe Opsi 1480 1500 1520 1540 1560 1580 1590 Amerika Div 145.628 158.131 170.652 184.614 198.575 212.537 220.036 up-and-out-AD 102.923 109.690 117.223 124.723 131.679 139.269 145.205 240 220 Nilai Opsi 200 180 160 140 ACD BCD 120 100 1480 1500 1520 1540 Harga Saham Dasar 1560 1580 1600 Gambar 15 Grafik Skenario I B. Pada Gambar 19, ACD adalah opsi call biasa tipe Amerika dengan dividen, BCD adalah opsi barrier tipe up-and-out call Amerika dengan dividen. 70 Hasil yang disajikan menunjukkan bahwa pembagian dividen memberikan pengaruh negatif terhadap nilai opsi, kedua tipe opsi diatas mengalami penurunan baik opsi call biasa tipe Amerika maupun opsi barrier tipe up-and-out call Amerika. Nilai opsi barrier tipe up-and-out call Amerika dengan dividen lebih murah dibanding nilai opsi call Amerika dengan dividen. Dalam kondisi ini, pelaku pasar biasanya mengeksekusi haknya di awal sebelum pembagian dividen untuk menghindari kerugian, dikarenakan setelah pembagian dividen pegerakan harga saham menurun dan posisi ini tidak menguntungkan bagi pemegang hak opsi call. Untuk melihat dan menganalisis dengan lebih jelas perbandingan Skenario I A dan Skenario I B dapat melihat Gambar 16 berikut ini. 220 200 Nilai O ps i 180 160 140 AC 120 ACD BC BCD 100 1480 1490 1500 1510 1520 1530 1540 Harga Saham Dasar 1550 1560 1570 1580 Gambar 16 Grafik perbandingan Skenario I A dan I B. Pada Gambar 16, AC adalah opsi call biasa tipe Amerika dan ACD adalah opsi call biasa tipe Amerika dengan dividen, dari grafik dapat diketahui bahwa nilai opsi call Amerika tanpa dividen nilainya lebih tinggi dari nilai opsi call Amerika dengan dividen. Selain itu, BC adalah opsi barrier tipe up-and-out call Amerika tanpa dividen dan BCD adalah opsi barrier tipe up-and-out call Amerika dengan dividen, dari grafik dapat diketahui bahwa nilai opsi barrier tipe up-andout call Amerika tanpa dividen nilainya lebih tinggi dari nilai opsi barrier tipe upand-out call Amerika dengan dividen. 71 4.3.3 Hasil Simulasi Skenario II A Skenario II A adalah skenario dimana pergerakan harga saham mencapai barrier sebelum waktu jatuh tempo tanpa dikenai dividen. Simulasi pada Skenario II A analog dengan skenario-skenario sebelumnya tetapi berbeda pada harga saham yaitu harga saham bergerak naik hingga mencapai harga 1600 dan 1620, dimana nilainya melebihi barrier yang ditentukan. Proses perhitungan menggunakan parameter-parameter sebagai berikut, S0 = {1500, 1520, 1540, 1560, 1580, 1600, 1620}, r = 9.50%, σ = 40.48 % , T = 3/12 , K = 1450, B = 1.1K = 1595. Hasilnya disajikan pada Tabel 16 dan Gambar 17. Tabel 16 Hasil simulasi Skenario II A Harga Saham (So) Tipe Opsi up-and-out-Amerika 1500 1540 1580 1590 1592 1600 1620 111.549 125.711 139.767 140 142 0 0 150 145 140 135 Nilai Ops i 130 125 120 115 110 105 100 1500 1520 1540 1560 Harga Saham Dasar 1580 1600 1620 Gambar 17 Grafik Skenario II A. Hasil yang ditunjukkan oleh Tabel 16 dan Gambar 17 sebagai berikut, sesuai dengan regulasi di Bursa Efek Indonesia, ketika harga saham ≥ barrier, maka pemegang hak opsi mendapat payoff sebesar (B – K), pada Tabel 16 ditunjukkan pada harga saham 1600 dan 1620. Sehingga hasil yang ditunjukkan oleh Gambar 17 dan Tabel 16, pada harga tersebut nilai opsi yang dihasilkan sama yaitu 145. Keunikan ini merupakan salah satu ciri khas dari perdagangan opsi 72 saham yang berlaku di Bursa Efek Indonesia, karena untuk beberapa bursa di dunia, apabila kondisi seperti diatas terjadi maka nilai opsi menjadi nol. 4.3.4 Hasil Simulasi Skenario II B Skenario II B adalah skenario dimana pergerakan harga saham menyentuh barrier dan dikenai dividen. Kondisi berdasarkan Skenario II B secara real sulit ditemukan karena berdasarkan regulasi di Bursa Efek Indonesia, ketika harga saham menyentuh barrier maka terjadi eksekusi secara otomatis dan pemegang hak opsi mendapatkan payoff sebesar (B – K). Apabila kondisi ini terjadi maka pelaku pasar akan mengacu pada Skenario II A. Jika pergerakan harga saham dikenai dividen lebih dahulu maka pelaku pasar akan melakukan eksekusi awal sebelum pembagian dividen dan kondisi ini dapat mengacu pada Skenario I B, selain itu harga saham akan turun sehingga kemungkinan untuk mencapai barrier semakin sulit. 4.4 Rangkuman Hasil Simulasi dan Analisis Untuk melihat hasil analisis keseluruhan skenario maka dibuat Tabel 17 yang merupakan rangkuman hasil penelitian. Tabel 17 Rangkuman hasil simulasi dan analisis Skenario I A: Hasil Analisis: Harga saham tidak mencapai barrier dan tidak dikenai dividen 1) Nilai opsi call Amerika cenderung naik seiring dengan kenaikan harga saham. 2) Nilai opsi up-and-out call Amerika cenderung naik seiring dengan kenaikan harga saham 3) Nilai opsi up-and-out call Amerika lebih murah dari nilai opsi call Amerika. Skenario I B: Hasil Analisis: Harga saham tidak mencapai barrier dan dikenai dividen 1) Dividen menurunkan nilai opsi call Amerika. 2) Dividen menurunkan nilai opsi up-and-out call Amerika. 3) Nilai opsi up-and-out call Amerika dengan dividen lebih murah dari nilai opsi call Amerika dengan dividen. 73 Perbandingan Skenario I A dan I B Hasil Perbandingan: 1) Nilai opsi call Amerika dengan dividen lebih murah daripada nilai opsi call Amerika tanpa dividen. 2) Nilai opsi up-and-out call Amerika dengan dividen nilainya lebih murah dari nilai opsi up-and-out call Amerika tanpa dividen. Skenario II A: Hasil Analisis: Harga saham mencapai barrier dan tidak dikenai dividen Sesuai dengan regulasi di Bursa Efek Indonesia, ketika harga saham ≥ barrier, maka pemegang hak opsi mendapat payoff sebesar (B – K). Skenario II B: Hasil Analisis: Harga saham mencapai barrier dan dikenai dividen 1) Berdasarkan regulasi di Bursa Efek Indonesia, ketika harga saham menyentuh barrier maka terjadi exercise secara otomatis dan pemegang hak opsi mendapatkan payoff sebesar (B – K). Apabila kondisi ini terjadi maka dapat mengacu pada Skenario II A 2) Jika pergerakan harga saham akan dikenai dividen lebih dahulu maka pelaku pasar akan melakukan exercise awal sebelum pembagian dividen dan kondisi ini dapat mengacu pada Skenario I B, selain itu harga saham akan turun sehingga kemungkinan untuk mencapai barrier semakin sulit. Dari Tabel 17 dapat disimpulkan beberapa pemikiran dasar yang sesuai dengan teori yang sudah dikembangkan sebelumnya yaitu: 1) Nilai opsi call cenderung bertambah seiring dengan kenaikan harga saham dan berlaku juga sebaliknya. 2) Nilai opsi barrier tipe up-and-out call lebih murah dari nilai opsi call biasa. 3) Dividen memberikan pengaruh negatif terhadap nilai opsi call, karena dengan adanya pembagian dividen maka nilai saham menjadi berkurang dan akan mengurangi nilai opsi call. Beberapa pemikiran penting yang juga dapat ditarik dari hasil di atas adalah: 1) Opsi up-and-out call di Bursa Efek Indonesia mempunyai ciri khas yang berbeda dengan opsi up-and-out call di bursa yang lain, yaitu ketika harga saham ≥ barrier maka pemegang hak opsi mendapat payoff sebesar (B – K), sedangkan yang berlaku di bursa lain apabila harga saham menyentuh 74 barrier maka nilai opsi menjadi nol atau tidak bernilai sehingga mengharuskan pemegang hak opsi untuk mengeksekusi sebelum harga saham menyentuh barrier. 2) Opsi up-and-out call dengan dividen, secara real sulit ditemukan, karena ketika harga saham menyentuh barrier maka opsi dieksekusi secara otomatis dan pemegang hak opsi mendapat payoff sesuai ketentuan. Kemungkinan kedua, ketika harga saham dikenai dividen maka nilai opsi menjadi turun, kondisi ini menyebabkan pemegang hak opsi melakukan eksekusi di awal untuk menghindari kerugian yang dapat terjadi, selain itu nilai opsi semakin turun dan sulit untuk mencapai barrier. 75 Bab V Simpulan Dan Saran 5.1 Simpulan Pergerakan harga saham di BEI untuk perdagangan opsi saham diformulasikan ke dalam pergerakan harga saham dengan metode weighted moving average (WMA). Faktor-faktor yang mempengaruhi penentuan nilai kontrak opsi call saham di BEI antara lain adanya barrier sebagai pengendali keuntungan dan kerugian serta pembagian dividen setiap tahun untuk pemegang saham. Sehingga model dalam penelitian ini dibuat dengan melihat pergerakan harga saham yang dapat ditinjau dalam empat scenario. Skenario pertama memodelkan pergerakan harga saham yang tidak mencapai barrier dan tidak dikenai dividen sampai waktu jatuh tempo. Skenario kedua memodelkan pergerakan harga saham yang tidak mencapai barrier tetapi dikenai dividen. Skenario ketiga memodelkan pergerakan harga saham yang mencapai barrier sebelum waktu jatuh tempo dan tidak dikenai dividen, serta skenario terakhir memodelkan pergerakan harga saham yang mencapai barrier dan dikenai dividen. Dari keempat skenario tersebut, dapat dihitung nilai opsi barrier tipe up-and-out call di dalam kondisi yang berbeda-beda. Hasil dari simulasi adalah sesuai dengan teori dasar yang sudah dikembangkan. Model diskrit metode binomial tree konvergen ke model kontinu Black-Scholes untuk opsi call tipe Eropa apabila N-step yang diambil semakin besar. Nilai opsi call cenderung bertambah seiring dengan kenaikan harga saham. Nilai opsi barrier tipe up-and-out call lebih murah dari nilai opsi call biasa. Pembagian dividen memberikan pengaruh negatif terhadap nilai opsi call, karena dengan adanya pembagian dividen maka nilai saham menjadi berkurang dan akan mengurangi nilai opsi call. 5.2 Saran Untuk melengkapi penelitian ini perlu diteliti mengenai opsi put yang berlaku di Bursa Efek Indonesia, sehingga gambaran keseluruhan mengenai perdagangan kontrak opsi saham di Bursa Efek Indonesia dapat di prediksi secara lengkap. 76 77 DAFTAR PUSTAKA [Bapepam] Badan Pengawas Pasar Modal. 2003. Option. http://www.bapepam.go. id/pasar_modal/publikasi_pm/kajian_pm/option.pdf. [3Maret 2012] Barone AG, Fusari N, Theal J. 2007. Binomial Lattices for Barrier Options. Swiss Finance Institute, University of Lugano. BI Rate. http://www.bi.go.id/web/id/Moneter/BI+Rate/Penjelasan+BI+Rate, [8 Mei 2012]. Boyle PP, Lau SH. 1994. Bumping Up Against the Barrier with the Binomial Method. The Journal of Derivatives: 6-14. [BEI] Bursa Efek Indonesia. 2012. Derivatif. http://jsx.co.di [3 Maret 2012] [BEI] Bursa Efek Indonesia. 2004. Keputusan Direksi PT Bursa Efek Indonesia Nomor : Kep-310/BEJ/09-2004 tentang Peraturan Nomor II-D tentang Perdagangan Opsi Saham. [BEI] Bursa Efek Indonesia. 2006. Pengumuman Penetapan Seri Kontrak Opsi Saham (KOS) Peng-252/BEJ-DAG/KOS/11-2006. Chriss NA. 1997. Black-Scholes and Beyond: Option Pricing Models. USA: IRWIN Professional Publishing. Cox JC, Ross SA, Rubinstein M. 1979. Option Pricing: A Simplified Approach. Journal of Financial Economics 7(3), 229-263. Cuthbertson K, Nitzsche D. 2001. Financial Engineering: Derivatives and Risk Management. USA: John Wiley & Sons. Derman E, Ergener D, Kani I. 1994. Static Options Replication. Quantitative Strategies Research Notes. Goldman Sachs. Gilli M, Schumann E. 2009. Implementing Binomial Trees. Comisef Working Papers Series, Department of Econometrics, University of Geneva and Swiss Finance Institute. Gunardi, Vander Weide JAM, Subanar, Haryatmi S. 2006. Indonesian Options Pricing. Delft Institute of Applied Mathemaics, The Netherlands. Gunardi, Vander Weide JAM, Subanar, Haryatmi S. 2008. P(I)DE Approach for Indonesian Options Pricing. J. Indones, Math. Soc. 14:37 – 45 Hebert C. 2010. The Binomial and Trinomial Option Pricing Models. Math 5900: Seminar on Quantitative Finance – Fall 2010. Term Paper. http://www41. 78 Homepage.villanova.edu/Klaus.volpert/teaching/financial_math/Fall10/note s_and_handouts10.htm[5 April 2012] Higham JC. 2004. An Introduction to Financial Option Valuation: Mathematics, Stochastic and Computation. Cambridge: Cambridge University Press. Hull JC. 2006. Options, Futures, and Other Derivatives. New Jersey: Pearson Prentice Hall. INDF. Historical Prices, http://finance.yahoo.com, [5 Mei 2012]. Jaenudin. 2009. Metode Binomial Untuk Menentukan Harga Opsi Call Indonesia Dan Strategi Lindung Nilainya [tesis]. Bogor: Program Pascasarjana, Institut Pertanian Bogor Karnadjaja A, Ong E, Wijaya C, Tanujaya B, Effendi J. 2007. Smart Investment For Mega Profit. Jakarta: Elex Media Komputindo. Kind, A. 2011. Binomial-Tree Option Pricing. Quantitative Security Analysis, Course-Nr. 21996, University of Basel. Mayer E. 2010. Pricing Options with Binomial Trees. Math 5900: Seminar on Quantitative Finance – Fall 2010. Term Paper. http://www41.homepage.vill anova.edu/Klaus.volpert/teaching/financial_math/Fall10/notes_and_hand outs10.htm [5 April 2012] Niwiga DB. 2005. Numerical Method for Valuation of Financial Derivative [tesis]. University of Western Cape, South Africa. http://User.aim.ac.za/~bundi/thesis.pdf. [10 Mei 2012] Purcell EJ, Varberg D. 1987. Kalkulus dan Geometri Analitik. Jakarta: Penerbit Erlangga. Raymond A, 2009. Perhitungan Harga Opsi Vanilla dengan Menggunakan Metode Binomial & Trinomial, Tugas Komputasi Keuangan. Program Studi Matematika: Institut Teknologi Bandung. Ross SM. 1996. Stochastic Process. New York: John Wiley & Son Inc. Safitra AD, Nugroho AR, Irwanto Y. 2011. Stock Option, Seminar Pasar Modal, Sekolah Tinggi Akuntansi Negara. Siven JV, Suchanecki M, Poulsen R. 2009. Barrier Options and Lumpy Dividen.Department of Mathematical Sciences, University of Copenhagen, Denmark. Susilo PB, 2008. Perbandingan Kekonvergenan Beberapa Model Binomial untuk Penentuan Harga Opsi Eropa [tesis]. Bogor: Program Pascasarjana, Institut Pertanian Bogor. 79 Wikipedia. Barrier Option. http://en.wikipedia.org/wiki/Barrier_Option [ 25 Mei 2012] Wikipedia. Dividen. http://id.wikipedia.org/wiki/Dividen [ 10 Juni 2012] Wikipedia. Binomial Tree http://en.wikipedia.org/wiki/Binomial_Tree [ 20 Mei 2012] 80 81 LAMPIRAN 82 83 Lampiran 1. Penurunan formula (2.14) Persamaan (2.10): dS (t ) = μS (t )dt + σS (t )dW (t ) ⎛ ∂V ∂V 1 2 2 ∂ 2V Persamaan (2.11): dV = ⎜⎜ μS + + σ S ∂S ∂t 2 ∂S 2 ⎝ Persamaan (2.13): dπ = dV − ⎞ ∂V ⎟⎟dt + σS dz. ∂S ⎠ ∂V dS . ∂S Substitusikan (2.10) dan (2.11) ke (2.13) sehingga dπ = dV − ∂V dS ∂S ⎛ ∂V ∂V 1 2 2 ∂ 2V = ⎜ μS + + σ S ⎜ ∂ ∂ 2 S t ∂S 2 ⎝ ⎞ ⎟dt + σS ∂V dz − ∂V (μSdt + Sdz ) ⎟ ∂S ∂S ⎠ ⎛ ∂V ∂V ⎞ 1 ∂ 2V ∂V ⎞ ⎛ ∂V ∂V = ⎜⎜ μS dt + dt + σ 2 S 2 2 dt + σS dz ⎟⎟ − ⎜ μS dt + σS dz ⎟ ∂S ∂S ⎠ 2 ∂S ∂t ∂S ∂S ⎠ ⎝ ⎝ 1 2 2 ∂ 2V ∂V ⎞ ∂V ⎞ ∂V ⎛ ∂V ⎛ ∂V = ⎜ μS dz ⎟ dt − μS dt ⎟ + dt + σ S dt + ⎜ σS dz − σS 2 2 ∂S ∂S ⎠ ∂t ∂S ∂S ∂S ⎠ ⎝ ⎝ = 0+ 1 ∂ 2V ∂V dt + σ 2 S 2 2 dt + 0 2 ∂S ∂t ⎛ ∂V 1 2 2 ∂ 2V = ⎜⎜ + σ S ∂S 2 ⎝ ∂t 2 ⎞ ⎟⎟dt. ⎠ ⎛ ∂V 1 2 2 ∂ 2V Dari proses diatas, maka: dπ = ⎜⎜ + σ S ∂S 2 ⎝ ∂t 2 ⎞ ⎟⎟dt. ⎠ 84 Lampiran 2. Penurunan formula (2.22) ⎛⎛ 1 2 ⎞ ⎞ ⎛ 1 ⎞ Diketahui (ln ST − ln S 0 ) ~ Ν⎜⎜ ⎜ r − σ ⎟T ,σ T ⎟⎟ dengan rataan μ = ⎜ r − σ 2 ⎟T ⎝ 2 ⎠ ⎝⎝ 2 ⎠ ⎠ 2 dan variansi σ T . (L2.1) Persamaan (2.20) menyebutkan bahwa ln S T berdistribusi normal dengan rataan ⎛ 1 ⎞ m = ln S 0 + ⎜ r − σ 2 ⎟T dan standar deviasi s = σ T sehingga variansinya σ 2T . 2 ⎠ ⎝ Persamaan (2.21): Q = ln ST − m . σ T Substitusikan (2.20) ke (2.21) sehingga menjadi Q= 1 σ T (ln ST − ln S 0 ) − 1 ⎛ σ2⎞ ⎜r − ⎟T 2 ⎟⎠ σ T ⎜⎝ Jika a dan b suatu konstanta serta X suatu 2 E (aX + b ) = aE ( X ) + b dan Var(aX + b) = a Var( X ) ⎛ 1 (ln ST − ln S 0 ) − 1 E (Q ) = E ⎜⎜ σ T ⎝σ T 1 σ T E (ln S T − ln S 0 ) − acak ⎛ σ2⎞ ⎜⎜ r − ⎟T 2 ⎟⎠ ⎝ 1 ⎛ σ2⎞ ⎜r − ⎟T 2 ⎟⎠ σ T ⎜⎝ Substitusi (L2.1) ke dalam (L2.2) diperoleh E (Q ) = 1 ⎛ σ2⎞ 1 ⎜⎜ r − ⎟⎟T − 2 ⎠ σ T⎝ σ T maka: ⎛ σ2 ⎞ ⎞ ⎜⎜ r − ⎟T ⎟ 2 ⎟⎠ ⎟⎠ ⎝ ⎛ 1 (ln ST − ln S 0 )⎞⎟ − 1 = E⎜ ⎝σ T ⎠ σ T = peubah ⎛ σ2⎞ ⎜⎜ r − ⎟T = 0 2 ⎟⎠ ⎝ ⎛⎛ 1 (ln ST − ln S 0 ) − 1 Var (Q ) = Var ⎜ ⎜⎜ ⎜ σ T σ T ⎝⎝ ⎛ σ 2 ⎞ ⎞ ⎞⎟ ⎜⎜ r − ⎟ ⎟T 2 ⎟⎠ ⎟⎠ ⎟⎠ ⎝ 2 ⎛ 1 ⎞ =⎜ ⎟ Var (ln S T − ln S 0 ) ⎝σ T ⎠ ⎛ 1 ⎞ = ⎜ 2 ⎟σ 2T = 1. Jadi rataan dari Q adalah 0 dan variansinya 1. ⎝σ T ⎠ (L2.2) 85 Lampiran 3. Penurunan formula (2.35) E[S ] = SerΔt Diketahui persamaan (2.31): SerΔt = Spu + S (1 − p )d e rΔt = pu + (1 − p)d ( Diketahui persamaan (2.32): Var [S ] = S 2 e 2 rΔt eσ (L3.1) 2 [ ] ) Δt −1 Var[S ] = E S 2 − [E (S )] ( S 2 e 2 r Δt e σ ( S 2 e2rΔt eσ S 2 e 2rΔt +σ 2 Δt ) 2 2 Δt − 1 = pu 2 S 2 + (1 − p )d 2 S 2 − [ puS + (1 − p )dS ] 2 Δt −1 = pu2 S 2 + (1 − p)d 2 S 2 − SerΔt 2 ) [ ] 2 − S 2 e 2rΔt = pu 2 S 2 + (1 − p)d 2 S 2 − S 2 e 2rΔt 2 e (2 r +σ )Δt = pu 2 + (1 − p )d 2 Diketahui persamaan (2.33): (L3.2) ud = 1 (L3.3) e rΔt − d p= u−d (L3.4) Dari (L3.1) diperoleh Persamaan (L3.4) disubstitusikan ke (L3.2) diperoleh 2 e (2 r +σ )Δt = pu 2 + (1 − p )d 2 ( ) = p u2 − d 2 + d 2 ⎛ e r Δt − d ⎞ 2 ⎟⎟ u − d 2 + d 2 = ⎜⎜ ⎝ u−d ⎠ ( ( ) ) = e rΔt − d (u + d ) + d 2 = ue rΔt + de rΔt − ud − d 2 + d 2 = (u + d )e rΔt − ud 2 e (2 r +σ )Δt = (u + d )e rΔt − ud Persamaan (L3.3) disubstitusikan ke dalam persamaan (L3.5) diperoleh 2 ⎛1+ d 2 e (2 r +σ )Δt + 1 = ⎜⎜ ⎝ d ⎞ rΔ t ⎟⎟e ⎠ (L3.5) 86 Lampiran 3 (Lanjutan) 1+ d e (r +σ )Δt + e −rΔt = 2 ( 2 d ) 2 d e (r +σ )Δt + e − rΔt = 1 + d 2 ( ) 2 d 2 − d e (r +σ )Δt + e − rΔt + 1 = 0 (L3.6) Bentuk persmaan kuadrat (L3.6) diselesaikan diperoleh ( (r +σ 2 )Δt + e − rΔt ⎛ d e ⎜d − ⎜ 2 ⎝ ( ) )⎞⎟ ( 2 ⎛ d e (r +σ )Δt + e − rΔt =⎜ ⎟ ⎜ 2 ⎠ ⎝ 2 )⎞⎟ ⎟ ⎠ 2 −1 2 d e (r +σ )T + e − rΔt Dimisalkan β = , maka persamaan diaas dapat ditulis sebagai 2 (d − β )2 = β 2 − 1 (d − β ) = ± β 2 − 1 , (diambil (-) karena faktor d ) d = β − β 2 −1 (L3.7) Secara analog dapat dikerjakan juga untuk u, sehingga diperoleh u = β + β 2 −1 (L3.8) Persamaan (L3.7) dan (L3.8) diselesaikan dengan menggunakan rumus solusi persamaan kuadrat pada persamaan yang terbentuk. Jika Δt → 0 , maka dengan menggunakan ekspansi e x = 1 + x + x2 2 dan mengabaikan suku Δ t n , n ≥ 2 diperoleh u=e σ Δt , d =e −σ Δt e rΔt − d , dan p = u−d (2.35) 87 Lampiran 4. Penurunan formula (2.38) dan (2.39) (1 + u )ΔST −1 + (1 + r )B = cT ,u (1 + d )ΔST −1 + (1 + r )B = cT ,d - (1 + u )ΔST −1 − (1 + d )ΔST −1 = CT ,u − CT ,d (u − d )ΔST −1 = CT ,u − CT ,d Δ= CT ,u − CT ,d (u − d )ST −1 (2.38) Substitusi (2.38) ke persamaan (2.36) diperoleh (1 + d )ΔST −1 + (1 + r )B = CT ,d ⎡ C T ,u − C T , d ⎤ ⎥ S T −1 + (1 + r )B = CT ,d ( ) u − d S T −1 ⎦ ⎣ (1 + d )⎢ (1 + d )(CT ,u − CT ,d ) (1 + r )(u − d )B + = CT , d (u − d ) (u − d ) (1 + d )(CT ,u − CT ,d ) + (1 + r )(u − d )B = (u − d )CT ,d (1 + r )(u − d )B = CT ,d (u − d ) − (1 + d )(CT ,u − CT ,d ) B= = CT ,d (u − d ) − (1 + d )(CT ,u − CT ,d ) (1 + r )(u − d ) (1 + u )CT ,d − (1 + d )CT ,u (1 + r )(u − d ) (2.39) 88 Lampiran 5. Penurunan formula (2.46) Diketahui (2.44): Δ = fu − fd S 0u − S 0d ( ) Diketahui (2.45): f = S 0 Δ 1 − ue − rT + f u e − rT Substitusikan (2.44) ke (2.45) diperoleh: f = = fu − f d S 0 1 − ue −rT + f u e −rT S 0u − S 0 d ( ) fu − f d 1 − ue −rT + f u e −rT (u − d ) ( ) ( f u − f d )(1 − ue − rT ) (u − d ) f u e − rT = + (u − d ) (u − d ) = (1 − de ) f − rT (u − d ) = e − rT (e + u (ue ) − rT −1 fd (u − d ) ) ( ) u − e rT −d f u + e −rT f (u − d ) (u − d ) d rT Dipilih p = e rT − d , maka u−d = e − rT ( pf u + (1 − p ) f d ) 89 Lampiran 6. Program grafik kekonvergenan %%%%%%%%%% Grafik Kekonvergenan Model Binomial Tree %%%%%%% %%%%%%%%%% Input Parameter Opsi %%%%%%%%%%%%%%%%%% tic S=50; % Harga Saham K=50; % Harga eksekusi T=0.5; % Waktu jatuh tempo r=0.05; % Tingkat suku bunga sigma=0.5; % Volatilitas %%%%%%%%%% Input Parameter Binomial Tree %%%%%%%%%%%%%% %M adalah banyak refinement, sebagai n %M=40; for M=1:200 dt=T/M; u=exp(sigma*sqrt(dt)); % parameter naik d=exp(-sigma*sqrt(dt)); % parameter turun p=(exp(r*dt)-d)/(u-d); % probabilitas W=max(S*d.^([M:-1:0]').*u.^([0:M]')-K,0); for i=M:-1:1 W=exp(-r*dt)*(p*W(2:i+1)+(1-p)*W(1:i)); end %%%%%%%%% Kontruksi gambar kekonvergenan binomial tree %%%%%%% %disp('harga opsi call adalah'),disp(W) disp([M,W]) B(M)=W; end x=10:1:M; y=B(10:200) plot(x,y) hold off %%%%%%%%% Solusi Black-Scholes untuk Call Eropa %%%%%%%%%%% d1=(log(S/K)+(r+sigma^2/2)*T)/(sigma*T^0.5); d2=(log(S/K)+(r-sigma^2/2)*T)/(sigma*T^0.5); Nd1=normcdf(d1,0,1); Nd2=normcdf(d2,0,1); C=S*Nd1-K*exp(-r*T)*Nd2; disp('nilai call Eropa untuk Black-Scholes adalah'),disp(C) line([10,200],[C,C]) toc 90 Lampiran 7. Program penentuan nilai opsi call tipe Eropa clear all;clc; disp('Harga opsi call tipe Eropa dengan metode binomial'); %%%%%%%%%%%%%% Input Parameter Opsi %%%%%%%%%%%%%% So=1590; %Harga Saham Sekarang K=1450; %Harga Eksekusi T=3/12; %Waktu Jatuh Tempo Vol=0.4048; %Volatilitas r=0.095; %Tingkat Suku Bunga %%%%%%%%%%%%%% Parameter Metode Binomial %%%%%%%%%%% n=100; %Jumlah Periode delta_t=T/n; %Membagi interval [0,T] sama panjang u=exp(Vol*sqrt(delta_t)); %Proporsi saham ketika akan naik d=1/u; %Proporsi saham ketika akan turun q=(exp(r*delta_t)-d)/(u-d); %Peluang bebas resiko ketika saham akan naik disc=exp(-r*delta_t); %Faktor diskon pada metode backward %%%%%%%%%%%%%% Kontruksi Binomial Tree %%%%%%%%%%%%% S=zeros(n+1,n+1); %Inisialisasi tree V=S; H=zeros(n,n); S(1,1)=So; %Membuat binomial tree saham pada setiap periode for i=2:n+1 S(i,i)=S(i-1,i-1)*d; % Entry down multiplication end; for i=1:n+1 for j=i+1:n+1 S(i,j)=S(i,j-1)*u; % Entry up multiplication end; end; %%%%%% Menghitung imbalan opsi pada saat jatuh tempo %%%%%%%%%% for i=1:n+1 V(i,n+1)=max(S(i,n+1)-K,0); end; % %%% Metode backward untuk menghitung nilai opsi pada waktu 0 %%%%% for j=n:-1:1 for i=1:j V(i,j)=disc*(q*V(i,j+1)+(1-q)*V(i+1,j+1)); end; end; % %%%%%%%%%%%%% %% Tampilan hasil %%%%%%%%%%%%%%% disp(['Harga opsi call tipe Eropa yang sesuai=' num2str(V(1,1))]); 91 Lampiran 8. Program penentuan nilai opsi call tipe Amerika clear all; clc; disp('Harga opsi call tipe Amerika dengan metode binomial'); %%%%%%%%%%%%%% Input Parameter Opsi %%%%%%%%%%%%%% So = 1500; % Harga Saham Sekarang K = 1450; % Harga Eksekusi T = 3/12; % Waktu Jatuh Tempo Vol = 0.4048; % Volatilitas r = 0.095; % Tingkat Suku Bunga %%%%%%%%%%%%%% Parameter Metode Binomial %%%%%%%%%%% n = 100; % Banyaknya Periode delta_t = T/n; % Membagi interval [0,T] sama panjang u=exp(Vol*sqrt(delta_t)); % Proporsi saham yang akan naik d=1/u; % Proporsi Saham yang akan turun q=(exp(r*delta_t)-d)/(u-d); % Peluang risiko netral pada saat saham akan naik disc=exp(-r*delta_t); % Faktor diskon yang pada metode backward %%%%%%%%%%%%%% Kontruksi Binomial Tree %%%%%%%%%%%%% S=zeros(n+1,n+1); % Inisialisasi tree V=S; H=zeros(n,n); S(1,1)=So; %Membuat binomial tree saham pada setiap periode for i=2:n+1 S(i,i)=S(i-1,i-1)*d; % Entry down multiplication end; for i=1:n+1 for j=i+1:n+1 S(i,j)=S(i,j-1)*u; % Entry up multiplication end; end; %%%%%%%%% Menghitung imbalan opsi pada saat jatuh tempo %%%%%%% for i=1:n+1 V(i,n+1)=max(S(i,n+1)-K,0); end; % %%%% Metode backward untuk menghitung nilai opsi pada waktu 0 %%%% for j=n:-1:1 for i=1:j V(i,j)=max(disc*(q*V(i,j+1)+(1-q)*V(i+1,j+1)),max(S(i,j)-K,0)); end; end; % %%%%%%%%%%%%%%% Tampilan hasil %%%%%%%%%%%%%%% disp(['Harga opsi call tipe America yang sesuai=' num2str(V(1,1))]); 92 Lampiran 9. Program penentuan nilai opsi up-and-out call Amerika clear all;clc; disp('Harga opsi barrier tipe up-and-out call tipe Amerika dengan metode binomial'); %%%%%%%%%%%%%% Input Parameter Opsi %%%%%%%%%%%%%% So=1590; %Harga Saham Sekarang K=1450; %Harga Eksekusi B_call=1.1*K; % Batas Harga Opsi Call T=3/12; %Waktu Jatuh Tempo Vol=0.4048; %volatilitas r=0.095; %Tingkat Suku Bunga %%%%%%%%%%%%%% Parameter Metode Binomial %%%%%%%%%%% n=100; % Jumlah Periode % %%% Metode Boyle dan Lau's dalam memilih banyaknya step %%%%%%% kk = ((log(So/B_call))^2)/(Vol^2*T); mm = sqrt(n*kk); mm = ceil(mm); n1 = floor(mm*mm/kk); delta_t = T/n1; % Membagi interval [0,T] sama panjang u=exp(Vol*sqrt(delta_t)); %Proporsi saham ketika akan naik d=1/u; %Proporsi saham ketika akan turun q=(exp(r*delta_t)-d)/(u-d); %Peluang bebas resiko ketika saham akan naik disc=exp(-r*delta_t); %Faktor diskon pada metode backward %%%%%%%%%%%%%% Kontruksi Binomial Tree %%%%%%%%%%%%% S=zeros(n1+1,n1+1); % Inisialisasi tree V=S; H=zeros(n1,n1); S(1,1)=So; %Membuat binomial tree saham pada setiap periode for i=2:n1+1 S(i,i)=S(i-1,i-1)*d; % Entry down multiplication end; for i=1:n1+1 for j=i+1:n1+1 S(i,j)=S(i,j-1)*u; % Entry up multiplication end; end; %%%%%%%%% Menghitung imbalan opsi pada saat jatuh tempo %%%%%%% for i=1:n1+1 V(i,n1+1)=max(S(i,n1+1)-K,0); end; % %%%% Metode backward untuk menghitung nilai opsi pada waktu 0 %%%% for j=n1:-1:1 for i=1:j if S(i,j)>=B_call %Persyaratan barrier V(i,j)=B_call-K; else V(i,j)=max(disc*(q*V(i,j+1)+(1-q)*V(i+1,j+1)),max(S(i,j)-K)); 93 Lampiran 9 (Lanjutan) end; end; end; % %%%%%%%%%%%%%%% Tampilan hasil %%%%%%%%%%%%%%% disp(['Harga opsi barrier tipe up-and-out call Amerika yang sesuai=' num2str(V(1,1))]); 94 Lampiran 10. Program penentuan nilai opsi call Amerika dengan dividen clear all; clc; disp('Harga opsi call tipe Amerika dengan dividen menggunakan metode binomial'); %%%%%%%%%%%%%% Input Parameter Opsi %%%%%%%%%%%%%% So = 1380; % Harga Saham Sekarang K = 1050; % Harga Eksekusi T = 3/12; % Waktu Jatuh Tempo Vol = 0.1772; % Volatilitas r = 0.095; % Tingkat Suku Bunga %%%%%%%%%%%%%% Parameter Metode Binomial %%%%%%%%%%% n = 5; % Banyaknya Periode D = 10; % Besarnya Dividend tauD = 2/12; % Waktu pembayaran dividend delta_t = T/n; % Membagi interval [0,T] sama panjang u=exp(Vol*sqrt(delta_t)); % Proporsi saham yang akan naik d=1/u; % Proporsi Saham yang akan turun q=(exp(r*delta_t)-d)/(u-d); % Peluang risiko netral pada saat saham akan naik disc=exp(-r*delta_t); % Faktor diskon pada metode backward S0 = So-D*exp(-r*tauD); % Besarnya harga awal setelah dividen %%%%%%%%%%%%%% Kontruksi Binomial Tree %%%%%%%%%%%%% S=zeros(n+1,n+1); % Inisialisasi tree V=S; H=zeros(n,n); S(1,1)=S0; %Membuat binomial tree saham pada setiap periode for i=2:n+1 S(i,i)=S(i-1,i-1)*d; % Entry down multiplication end; for i=1:n+1 for j=i+1:n+1 S(i,j)=S(i,j-1)*u; % Entry up multiplication end; end; %%%%%%%%% Menghitung imbalan opsi pada saat jatuh tempo %%%%%%% for i=1:n+1 V(i,n+1)=max(S(i,n+1)-K,0); end; % %%%% Metode backward untuk menghitung nilai opsi pada waktu 0 %%%% for j=n:-1:1 t = tauD*i/n; dD = D*exp(-r*(tauD-t)); % compute present value dari dividend (dD) for i=1:j S(i,j)=S(i,j)/dD; if t>tauD; V(i,j)=max(disc*(q*V(i,j+1)+(1-q)*V(i+1,j+1)),max(S(i,j)-K,0)); else V(i,j)=max(disc*(q*V(i,j+1)+(1-q)*V(i+1,j+1)),max(S(i,j)+dD-K,0)); 95 Lampiran 10 (Lanjutan) end; end; end; % %%%%%%%%%%%%%%% Tampilan hasil %%%%%%%%%%%%%%% disp(['Harga opsi call tipe Amerika dengan dividen yang Sesuai=' num2str(V(1,1))]); 96 Lampiran 11. Program penentuan nilai opsi up-and-out call Amerika dengan dividen clear all;clc; disp('Harga opsi barrier tipe up-and-out call Amerika dengan dividen menggunakan metode binomial'); %%%%%%%%%%%%%% Input Parameter Opsi %%%%%%%%%%%%%% So=1590; %Harga Saham Sekarang K=1450; %Harga Eksekusi B_call=1.1*K; %Batas Harga Opsi Call T=3/12; %Waktu Jatuh Tempo Vol=0.4048; %Volatilitas r=0.095; %Tingkat Suku Bunga %%%%%%%%%%%%%% Parameter Metode Binomial %%%%%%%%%%% n=100; %Jumlah Periode % %%% Metode Boyle dan Lau's dalam memilih banyaknya step %%%%%%% kk = ((log(So/B_call))^2)/(Vol^2*T); mm = sqrt(n*kk); mm = ceil(mm); n1 = floor(mm*mm/kk); delta_t = T/n1; %Membagi interval [0,T] sama panjang u=exp(Vol*sqrt(delta_t)); %Proporsi saham ketika akan naik d=1/u; %Proporsi saham ketika akan turun q=(exp(r*delta_t)-d)/(u-d); % Peluang bebas resiko ketika saham akan naik disc=exp(-r*delta_t); %Faktor diskon pada metode backward D = 10; % Besarnya Dividend tauD = 2/12; % Waktu pembayaran dividend S0 = So-D*exp(-r*tauD); % Besarnya harga awal setelah dividen %%%%%%%%%%%%%% Kontruksi Binomial Tree %%%%%%%%%%%%% S=zeros(n1+1,n1+1); % Inisialisasi tree V=S; H=zeros(n1,n1); S(1,1)=S0; %Membuat binomial tree saham pada setiap periode for i=2:n1+1 S(i,i)=S(i-1,i-1)*d; % Entry down multiplication end; for i=1:n1+1 for j=i+1:n1+1 S(i,j)=S(i,j-1)*u; % Entry up multiplication end; end; %%%%%%%%% Menghitung imbalan opsi pada saat jatuh tempo %%%%%%% for i=1:n1+1 V(i,n1+1)=max(S(i,n1+1)-K,0); end; % %%%% Metode backward untuk menghitung nilai opsi pada waktu 0 %%%% for j=n1:-1:1 97 Lampiran 11 (Lanjutan) t = T * i/n; dD = D*exp(-r*(tauD-t)); % Compute present value dari dividend (dD) for i=1:j if S(i,j)>=B_call V(i,j)=B_call-K; else if t>tauD; V(i,j)=max(disc*(q*V(i,j+1)+(1-q)*V(i+1,j+1)),max(S(i,j)-K,0)); else V(i,j)=max(disc*(q*V(i,j+1)+(1-q)*V(i+1,j+1)),max(S(i,j)+dD-K,0)); end; end; end; end; % %%%%%%%%%%%%%%% Tampilan hasil %%%%%%%%%%%%%%% disp(['Harga opsi barrier tipe up-and-out call Amerika dengan dividen yang Sesuai=' num2str(V(1,1))]); 98 Lampiran 12. Data harga saham INDF (IDR) periode 2006 - 2007 Date 12/28/2007 12/27/2007 12/26/2007 12/19/2007 12/18/2007 12/17/2007 12/14/2007 12/13/2007 12/12/2007 12/11/2007 12/10/2007 12/7/2007 12/6/2007 12/5/2007 12/4/2007 12/3/2007 11/30/2007 11/29/2007 11/28/2007 11/27/2007 11/26/2007 11/23/2007 11/22/2007 11/21/2007 11/20/2007 11/19/2007 11/16/2007 11/15/2007 11/14/2007 11/13/2007 11/12/2007 11/9/2007 11/8/2007 11/7/2007 11/6/2007 11/5/2007 11/2/2007 11/1/2007 10/31/2007 10/30/2007 Open 2525 2575 2450 2475 2450 2500 2600 2650 2650 2675 2575 2700 2675 2525 2475 2525 2600 2600 2625 2550 2600 2475 2450 2600 2475 2800 2700 2700 2750 2575 2550 2400 2175 2175 2150 2200 2150 2225 2125 2075 High 2575 2600 2575 2475 2475 2525 2600 2675 2675 2700 2675 2725 2700 2625 2525 2550 2625 2625 2625 2650 2650 2550 2525 2625 2625 2800 2850 2775 2775 2700 2700 2650 2375 2275 2175 2200 2225 2275 2200 2175 Low 2525 2500 2450 2400 2400 2425 2475 2575 2625 2650 2575 2575 2625 2500 2450 2475 2500 2550 2500 2550 2525 2475 2425 2450 2375 2575 2700 2650 2650 2475 2500 2400 2150 2150 2125 2125 2125 2175 2100 2075 Close 2575 2550 2575 2450 2450 2450 2550 2600 2650 2700 2625 2575 2700 2625 2525 2500 2525 2600 2550 2600 2650 2525 2475 2475 2600 2575 2800 2750 2675 2675 2600 2625 2375 2225 2150 2125 2225 2225 2200 2125 Volume 6669000 8194500 7588500 10143000 7836000 11901500 8717500 5640500 7017000 11867000 5479500 13314000 25802000 20073500 16579000 7126500 13463500 11489000 12594500 12702500 17598500 9257000 13521500 11542500 36073500 25760500 55142000 39801500 49351000 106891500 70784500 154624000 142633500 55851000 10769000 16771000 41073000 104370000 55344000 69439000 Adj Close* 2404.1 2380.75 2404.1 2287.39 2287.39 2287.39 2380.75 2427.44 2474.12 2520.8 2450.78 2404.1 2520.8 2450.78 2357.41 2334.07 2357.41 2427.44 2380.75 2427.44 2474.12 2357.41 2310.73 2310.73 2427.44 2404.1 2614.16 2567.48 2497.46 2497.46 2427.44 2450.78 2217.37 2077.33 2007.3 1983.96 2077.33 2077.33 2053.98 1983.96 99 Date 10/29/2007 10/26/2007 10/25/2007 10/24/2007 10/23/2007 10/22/2007 10/19/2007 10/18/2007 10/17/2007 10/11/2007 10/10/2007 10/9/2007 10/8/2007 10/5/2007 10/4/2007 10/3/2007 10/2/2007 10/1/2007 9/28/2007 9/27/2007 9/26/2007 9/25/2007 9/24/2007 9/21/2007 9/20/2007 9/19/2007 9/18/2007 9/17/2007 9/14/2007 9/13/2007 9/12/2007 9/11/2007 9/10/2007 9/7/2007 9/6/2007 9/5/2007 9/4/2007 9/3/2007 8/31/2007 8/30/2007 8/29/2007 8/28/2007 Open 2050 2050 1990 2010 1910 1900 2050 2075 2050 2075 2050 2000 2025 2000 2000 2025 1970 1940 1950 1970 1950 1980 1940 1870 1900 1870 1830 1850 1810 1800 1800 1790 1800 1840 1820 1880 1870 1860 1850 1900 1820 1840 High 2100 2075 2040 2030 1990 1925 2050 2100 2075 2100 2125 2075 2025 2025 2025 2050 2030 1960 1950 1970 1960 1980 1990 1930 1900 1900 1870 1870 1870 1810 1810 1800 1800 1840 1860 1880 1890 1890 1880 1920 1850 1910 Low 2025 2000 1980 1960 1910 1850 1975 2025 2025 2050 2050 2000 2000 1975 1975 1975 1970 1940 1910 1940 1940 1930 1940 1870 1860 1860 1820 1820 1800 1780 1790 1780 1770 1800 1820 1830 1850 1850 1820 1820 1810 1840 Close 2100 2025 2020 1970 1990 1900 2000 2050 2075 2075 2075 2050 2025 2000 2000 2000 2010 1960 1930 1950 1960 1950 1980 1930 1870 1890 1860 1850 1850 1800 1800 1790 1780 1820 1840 1840 1870 1870 1860 1830 1850 1870 Volume 30059500 31048000 54826500 17540500 19165500 22858500 13031500 24482000 25248000 23522000 62662500 26516000 18264000 26098500 10377500 45442500 67458000 11655000 14547000 8243000 8305500 31478500 36171000 20252000 8714500 39036500 12134500 11472000 43670000 6506000 9522000 7690500 15535000 16214500 17565000 12563500 9172500 21104000 20551500 26034000 10806500 27083000 Adj Close* 1960.62 1890.6 1885.93 1839.25 1857.92 1773.9 1867.26 1913.94 1937.28 1937.28 1937.28 1913.94 1890.6 1867.26 1867.26 1867.26 1876.59 1829.91 1801.9 1820.58 1829.91 1820.58 1848.59 1801.9 1745.89 1764.56 1736.55 1727.21 1727.21 1680.53 1680.53 1671.2 1661.86 1699.21 1717.88 1717.88 1745.89 1745.89 1736.55 1708.54 1727.21 1745.89 100 Date 8/27/2007 8/24/2007 8/23/2007 8/22/2007 8/21/2007 8/20/2007 8/16/2007 8/15/2007 8/14/2007 8/10/2007 8/9/2007 8/8/2007 8/7/2007 8/6/2007 8/3/2007 8/2/2007 8/1/2007 7/31/2007 7/27/2007 7/26/2007 7/25/2007 7/24/2007 7/23/2007 7/20/2007 7/19/2007 7/18/2007 7/17/2007 7/13/2007 7/12/2007 7/11/2007 7/10/2007 7/9/2007 7/6/2007 7/5/2007 7/4/2007 7/3/2007 7/2/2007 6/29/2007 6/28/2007 6/27/2007 6/26/2007 6/25/2007 Open 1850 1810 1800 1750 1750 1700 1670 1780 1840 1800 1910 1830 1860 1840 1890 1920 1975 2000 2000 2150 2150 2175 2200 2225 2150 2150 2125 2200 2200 2175 2200 2200 2125 2100 2100 2050 2025 2025 2050 2075 2150 2025 High 1850 1820 1850 1760 1800 1780 1670 1780 1840 1870 1930 1890 1880 1840 1900 1930 2000 2020 2050 2150 2175 2200 2200 2250 2225 2175 2175 2250 2250 2200 2250 2275 2225 2125 2125 2100 2075 2050 2075 2075 2200 2175 Low 1820 1790 1800 1720 1710 1700 1560 1710 1780 1780 1860 1830 1800 1800 1860 1850 1850 1960 1950 2050 2125 2150 2125 2175 2125 2125 2125 2200 2150 2150 2175 2175 2075 2075 2050 2025 2000 1975 1950 1975 2025 2025 Close 1840 1820 1830 1750 1720 1770 1600 1720 1810 1860 1870 1890 1810 1840 1870 1870 1900 2000 2000 2100 2150 2175 2175 2200 2225 2150 2150 2200 2175 2200 2200 2200 2200 2125 2075 2100 2050 2025 2025 2025 2075 2175 Volume 14253500 7170500 19168500 8754500 7327000 11513000 18297000 17907500 27512500 9758500 16564500 14020000 13920000 26540000 19440000 31994000 27190000 14899000 46241500 27931500 8556500 10927000 28119500 19559000 26345000 18855500 12268000 19729500 16761500 29376500 22826000 29546000 33916000 19981000 13177000 12380000 24694500 7865500 12745500 14470500 31963500 35187000 Adj Close* 1717.88 1699.21 1708.54 1633.85 1605.84 1652.52 1493.81 1605.84 1689.87 1736.55 1745.89 1764.56 1689.87 1717.88 1745.89 1745.89 1773.9 1867.26 1855.26 1948.02 1994.41 2017.6 2017.6 2040.79 2063.98 1994.41 1994.41 2040.79 2017.6 2040.79 2040.79 2040.79 2040.79 1971.22 1924.83 1948.02 1901.64 1878.45 1878.45 1878.45 1924.83 2017.6 101 Date 6/22/2007 6/21/2007 6/20/2007 6/19/2007 6/18/2007 6/15/2007 6/14/2007 6/13/2007 6/12/2007 6/11/2007 6/8/2007 6/7/2007 6/6/2007 6/5/2007 6/4/2007 5/31/2007 5/30/2007 5/29/2007 5/28/2007 5/23/2007 5/22/2007 5/21/2007 5/16/2007 5/15/2007 5/14/2007 5/11/2007 5/10/2007 5/9/2007 5/8/2007 5/7/2007 5/4/2007 5/3/2007 5/2/2007 5/1/2007 4/30/2007 4/27/2007 4/26/2007 4/24/2007 4/23/2007 4/20/2007 4/19/2007 4/18/2007 Open 2050 2025 2000 1960 2075 2150 2000 1970 1890 1850 1850 1870 1860 1900 1750 1720 1740 1790 1790 1690 1670 1690 1650 1680 1650 1680 1730 1710 1700 1690 1640 1650 1660 1630 1680 1700 1680 1660 1680 1660 1640 1710 High 2050 2100 2070 2000 2100 2150 2110 1990 2010 1890 1860 1900 1910 1920 1920 1760 1740 1800 1830 1700 1710 1690 1690 1680 1680 1700 1730 1740 1720 1720 1700 1660 1670 1660 1690 1700 1720 1670 1700 1680 1670 1710 Low 2000 2025 1990 1960 1950 2025 2000 1970 1890 1850 1820 1850 1850 1850 1750 1720 1680 1740 1750 1680 1670 1670 1650 1640 1650 1640 1680 1700 1690 1680 1640 1650 1630 1630 1630 1680 1670 1620 1650 1650 1620 1660 Close 2050 2050 2070 1990 1975 2050 2100 1980 1990 1880 1840 1890 1880 1870 1890 1730 1700 1740 1780 1690 1690 1680 1680 1650 1660 1650 1680 1720 1710 1690 1680 1660 1640 1640 1640 1690 1700 1630 1660 1660 1640 1670 Volume 4316500 8360000 32825000 6074500 18638000 12878000 67424500 6993500 95716500 11337500 8592000 6932000 15382000 29622500 126890000 23084000 22641000 18774000 117029000 15329500 18816000 4121500 9768500 21723500 7943000 27603500 12205500 42070000 23134500 31873000 23066000 11552000 17391000 7276000 19013000 7941000 39865000 24484500 12595000 4177000 10132500 10849000 Adj Close* 1901.64 1901.64 1920.2 1845.99 1832.07 1901.64 1948.02 1836.71 1845.99 1743.95 1706.84 1753.22 1743.95 1734.67 1753.22 1604.8 1576.97 1614.08 1651.18 1567.7 1567.7 1558.42 1558.42 1530.59 1539.87 1530.59 1558.42 1595.53 1586.25 1567.7 1558.42 1539.87 1521.31 1521.31 1521.31 1567.7 1576.97 1512.04 1539.87 1539.87 1521.31 1549.14 102 Date 4/17/2007 4/16/2007 4/13/2007 4/12/2007 4/11/2007 4/10/2007 4/9/2007 4/5/2007 4/4/2007 4/3/2007 4/2/2007 3/30/2007 3/29/2007 3/28/2007 3/27/2007 3/26/2007 3/23/2007 3/22/2007 3/21/2007 3/20/2007 3/16/2007 3/15/2007 3/14/2007 3/13/2007 3/12/2007 3/9/2007 3/8/2007 3/7/2007 3/6/2007 3/5/2007 3/2/2007 3/1/2007 2/28/2007 2/27/2007 2/26/2007 2/23/2007 2/22/2007 2/21/2007 2/20/2007 2/16/2007 2/15/2007 2/14/2007 Open 1730 1670 1600 1550 1560 1560 1550 1560 1580 1530 1530 1540 1510 1540 1480 1490 1510 1420 1390 1430 1450 1490 1480 1510 1500 1520 1530 1540 1520 1540 1560 1570 1500 1590 1630 1650 1700 1690 1710 1680 1680 1690 High 1740 1740 1680 1610 1570 1570 1570 1560 1610 1580 1540 1540 1550 1540 1560 1510 1540 1490 1400 1430 1450 1490 1490 1510 1520 1530 1530 1540 1540 1550 1570 1580 1560 1620 1630 1660 1710 1720 1710 1700 1710 1720 Low 1680 1670 1600 1550 1550 1550 1540 1530 1560 1520 1520 1520 1500 1510 1480 1480 1490 1420 1370 1380 1410 1430 1470 1490 1490 1480 1510 1500 1510 1480 1550 1550 1450 1580 1570 1630 1660 1690 1670 1670 1660 1640 Close 1700 1730 1670 1590 1560 1560 1550 1540 1560 1570 1530 1520 1540 1530 1540 1480 1490 1490 1400 1390 1420 1450 1470 1500 1510 1490 1520 1510 1540 1490 1550 1570 1560 1590 1590 1630 1660 1700 1680 1680 1680 1660 Volume 14343000 37053000 65389500 58426000 14261500 7217500 11235000 10858500 39253500 34819000 13787000 3384000 22878500 20101500 57390500 14224000 92448000 90634500 37351500 35182000 22027500 24305500 11142500 16889500 12126500 4918000 9895000 13606000 3589500 19571500 4248500 13913500 39119500 38087000 39217500 15179000 24027000 43158000 9316500 8305000 49952500 32348000 Adj Close* 1576.97 1604.8 1549.14 1474.93 1447.1 1447.1 1437.83 1428.55 1447.1 1456.38 1419.28 1410 1428.55 1419.28 1428.55 1372.89 1382.17 1382.17 1298.68 1289.41 1317.24 1345.06 1363.62 1391.45 1400.72 1382.17 1410 1400.72 1428.55 1382.17 1437.83 1456.38 1447.1 1474.93 1474.93 1512.04 1539.87 1576.97 1558.42 1558.42 1558.42 1539.87 103 Date 2/13/2007 2/12/2007 2/9/2007 2/8/2007 2/7/2007 2/6/2007 2/5/2007 2/2/2007 2/1/2007 1/31/2007 1/30/2007 1/29/2007 1/26/2007 1/25/2007 1/24/2007 1/23/2007 1/22/2007 1/19/2007 1/18/2007 1/17/2007 1/16/2007 1/15/2007 1/12/2007 1/11/2007 1/10/2007 1/9/2007 1/8/2007 1/5/2007 1/4/2007 1/3/2007 1/2/2007 12/28/2006 12/27/2006 12/26/2006 12/22/2006 12/21/2006 12/20/2006 12/19/2006 12/18/2006 12/15/2006 12/14/2006 12/13/2006 Open 1710 1740 1800 1750 1760 1730 1720 1750 1700 1690 1710 1560 1540 1600 1530 1540 1590 1540 1550 1420 1430 1330 1350 1360 1390 1430 1400 1380 1390 1380 1370 1370 1360 1360 1380 1340 1310 1350 1380 1380 1390 1390 High 1710 1760 1810 1800 1760 1760 1780 1750 1760 1700 1720 1730 1570 1620 1600 1540 1590 1590 1570 1540 1430 1430 1350 1370 1390 1450 1420 1400 1410 1400 1380 1370 1370 1360 1380 1390 1340 1350 1380 1390 1390 1390 Low 1670 1710 1760 1740 1730 1730 1710 1700 1680 1660 1670 1560 1530 1570 1530 1520 1540 1540 1520 1420 1400 1330 1280 1320 1350 1370 1360 1370 1380 1360 1350 1340 1360 1350 1350 1340 1310 1270 1340 1370 1360 1370 Close 1680 1720 1770 1800 1750 1740 1730 1710 1750 1690 1690 1690 1560 1570 1600 1530 1550 1590 1540 1540 1420 1420 1320 1340 1360 1410 1420 1400 1380 1390 1380 1350 1370 1350 1360 1380 1340 1290 1360 1380 1370 1380 Volume 21450000 18637000 13626500 54287000 13891500 10875000 39535500 6006500 41116500 28275000 42138500 112527500 18113500 31560500 41024500 23875500 16735500 36248500 35995000 164085000 10709500 71877500 31467000 30596000 39002500 35892000 27538000 8679000 38664500 29472000 6784500 14314500 8274000 2622500 3395000 28269000 23462000 44296000 18048000 11890000 15319500 8657500 Adj Close* 1558.42 1595.53 1641.91 1669.74 1623.35 1614.08 1604.8 1586.25 1623.35 1567.7 1567.7 1567.7 1447.1 1456.38 1484.21 1419.28 1437.83 1474.93 1428.55 1428.55 1317.24 1317.24 1224.47 1243.03 1261.58 1307.96 1317.24 1298.68 1280.13 1289.41 1280.13 1252.3 1270.85 1252.3 1261.58 1280.13 1243.03 1196.64 1261.58 1280.13 1270.85 1280.13 104 Date 12/12/2006 12/11/2006 12/8/2006 12/7/2006 12/6/2006 12/5/2006 12/4/2006 12/1/2006 11/30/2006 11/29/2006 11/28/2006 11/27/2006 11/24/2006 11/23/2006 11/22/2006 11/21/2006 11/20/2006 11/17/2006 11/16/2006 11/15/2006 11/14/2006 11/13/2006 11/10/2006 11/9/2006 11/8/2006 11/7/2006 11/6/2006 11/3/2006 11/2/2006 11/1/2006 10/31/2006 10/30/2006 10/20/2006 10/19/2006 10/18/2006 10/17/2006 10/16/2006 10/13/2006 10/12/2006 10/11/2006 10/9/2006 10/6/2006 Open 1380 1400 1400 1400 1410 1400 1390 1400 1400 1400 1390 1420 1440 1440 1410 1390 1400 1380 1340 1330 1320 1340 1340 1340 1350 1360 1350 1360 1330 1340 1320 1300 1310 1310 1300 1320 1310 1310 1310 1320 1260 1270 High 1400 1400 1410 1410 1430 1430 1400 1400 1410 1410 1410 1430 1450 1450 1450 1410 1400 1420 1390 1340 1330 1340 1350 1350 1350 1370 1370 1370 1370 1340 1340 1310 1310 1320 1310 1330 1330 1320 1310 1340 1260 1270 Low 1360 1360 1390 1400 1400 1400 1390 1380 1390 1390 1380 1390 1410 1430 1410 1380 1370 1380 1340 1320 1320 1310 1330 1330 1330 1340 1340 1350 1330 1320 1320 1300 1300 1300 1290 1300 1300 1300 1290 1300 1230 1250 Close 1400 1380 1400 1410 1410 1420 1400 1390 1400 1400 1390 1410 1420 1450 1430 1410 1390 1400 1380 1330 1330 1320 1340 1340 1340 1340 1360 1350 1360 1330 1330 1310 1310 1310 1300 1300 1310 1310 1300 1300 1240 1260 Volume 9502000 20285000 9571500 7209000 13037500 18685000 8851500 6433500 12389500 11723500 29327500 16358500 25046500 17149000 49868000 46046500 56629500 60286000 44331500 10723500 8679500 11170500 7688000 6112500 8694500 13896000 13101500 27187500 38441000 7281500 31083000 7079500 7838000 3773500 17634500 20190000 20983000 9856500 24523000 29075000 7904000 18253500 Adj Close* 1298.68 1280.13 1298.68 1307.96 1307.96 1317.24 1298.68 1289.41 1298.68 1298.68 1289.41 1307.96 1317.24 1345.06 1326.51 1307.96 1289.41 1298.68 1280.13 1233.75 1233.75 1224.47 1243.03 1243.03 1243.03 1243.03 1261.58 1252.3 1261.58 1233.75 1233.75 1215.2 1215.2 1215.2 1205.92 1205.92 1215.2 1215.2 1205.92 1205.92 1150.26 1168.81 105 Date 10/5/2006 10/4/2006 10/3/2006 10/2/2006 9/29/2006 9/28/2006 9/27/2006 9/26/2006 9/25/2006 9/22/2006 9/21/2006 9/20/2006 9/19/2006 9/18/2006 9/15/2006 9/14/2006 9/13/2006 9/12/2006 9/11/2006 9/8/2006 9/7/2006 9/6/2006 9/5/2006 9/4/2006 9/1/2006 8/31/2006 8/30/2006 8/29/2006 8/28/2006 8/25/2006 8/24/2006 8/23/2006 8/22/2006 8/16/2006 8/15/2006 8/14/2006 8/11/2006 8/10/2006 8/9/2006 8/8/2006 8/7/2006 8/4/2006 Open 1250 1250 1240 1250 1240 1250 1250 1260 1250 1260 1260 1250 1250 1260 1250 1200 1150 1170 1200 1190 1190 1190 1210 1210 1190 1190 1170 1140 1150 1160 1100 1060 1090 1100 1050 1040 1040 1040 1020 1020 1060 1060 High 1280 1250 1260 1250 1250 1250 1260 1260 1260 1280 1270 1270 1280 1260 1250 1250 1200 1170 1200 1210 1210 1200 1210 1220 1220 1220 1190 1170 1150 1170 1180 1090 1090 1100 1080 1050 1060 1070 1050 1040 1070 1070 Low 1250 1230 1240 1230 1240 1230 1230 1230 1250 1260 1260 1240 1250 1230 1240 1200 1150 1120 1170 1180 1180 1190 1190 1190 1190 1160 1160 1140 1130 1120 1100 1060 1060 1070 1050 1040 1040 1020 1020 1010 1020 1050 Close 1270 1250 1240 1240 1250 1240 1250 1240 1250 1260 1270 1270 1270 1250 1250 1250 1200 1150 1180 1200 1180 1200 1190 1210 1200 1190 1180 1170 1130 1140 1160 1080 1060 1080 1080 1050 1040 1040 1040 1020 1020 1050 Volume 23515500 8547000 16675500 6417000 15217000 32286000 26159500 8378500 13823500 28507000 15689000 29505000 45140500 17361000 20265500 93905500 59952000 28626000 7511000 17367500 14423000 6857500 16543500 34116500 39299000 87569000 43230000 35610500 22286000 71563500 128469500 8714000 9632000 28783500 37403500 5654500 13349500 68026000 46401500 43065000 40718500 8676000 Adj Close* 1178.09 1159.54 1150.26 1150.26 1159.54 1150.26 1159.54 1150.26 1159.54 1168.81 1178.09 1178.09 1178.09 1159.54 1159.54 1159.54 1113.16 1066.78 1094.6 1113.16 1094.6 1113.16 1103.88 1122.43 1113.16 1103.88 1094.6 1085.33 1048.22 1057.5 1076.05 1001.84 983.29 1001.84 1001.84 974.01 964.74 964.74 964.74 946.18 946.18 974.01 106 Date 8/3/2006 8/2/2006 8/1/2006 7/31/2006 7/28/2006 7/27/2006 7/26/2006 7/25/2006 7/24/2006 7/21/2006 7/20/2006 7/19/2006 7/18/2006 7/17/2006 7/14/2006 7/13/2006 7/12/2006 7/11/2006 7/10/2006 7/7/2006 7/6/2006 7/5/2006 7/4/2006 7/3/2006 6/30/2006 6/29/2006 6/28/2006 6/27/2006 6/26/2006 6/23/2006 6/22/2006 6/21/2006 6/20/2006 6/19/2006 6/16/2006 6/15/2006 6/14/2006 6/13/2006 6/12/2006 6/9/2006 6/8/2006 6/7/2006 Open 1070 1060 1040 1040 1050 990 980 990 960 980 950 930 910 900 920 950 920 930 910 930 900 920 900 880 890 850 850 870 870 860 900 900 900 910 880 890 860 920 940 920 930 980 High 1080 1080 1080 1050 1050 1050 1000 1000 990 990 990 940 930 920 930 960 950 940 950 940 930 920 930 900 900 880 860 870 870 870 900 900 900 920 930 900 870 920 960 950 940 980 Low 1060 1050 1040 1030 1020 990 980 980 960 970 940 920 910 900 910 930 920 920 910 920 890 900 900 870 870 850 840 850 860 860 870 870 880 910 880 850 840 840 920 910 890 940 Close 1070 1070 1060 1050 1020 1040 990 980 990 970 990 920 920 900 920 940 950 930 930 930 930 910 920 890 880 870 850 860 870 870 880 880 900 920 930 860 870 870 940 950 910 950 Volume 32235000 30863000 46023000 25849000 12461000 83798000 17043500 41976500 17942500 31245000 54376000 6193500 26289000 36929500 32011000 51304000 31135500 8469000 13812000 26666500 30689000 7795500 71137500 38643000 32725000 29967000 11411500 15089000 8032000 10726500 38437500 21321000 16081000 11086000 75092000 34055500 28599000 90299500 21408500 33739000 57624500 18135500 Adj Close* 992.57 992.57 983.29 974.01 946.18 964.74 918.35 909.08 918.35 899.8 913.72 849.11 849.11 830.65 849.11 867.57 876.8 858.34 858.34 858.34 858.34 839.88 849.11 821.42 812.19 802.96 784.5 793.73 802.96 802.96 812.19 812.19 830.65 849.11 858.34 793.73 802.96 802.96 867.57 876.8 839.88 876.8 107 Date 6/6/2006 6/5/2006 6/2/2006 6/1/2006 5/31/2006 5/30/2006 5/29/2006 5/26/2006 5/25/2006 5/24/2006 5/23/2006 5/22/2006 5/19/2006 5/18/2006 5/17/2006 5/16/2006 5/15/2006 5/12/2006 5/11/2006 5/10/2006 5/9/2006 5/8/2006 5/5/2006 5/4/2006 5/3/2006 5/2/2006 5/1/2006 4/28/2006 4/27/2006 4/26/2006 4/25/2006 4/24/2006 4/21/2006 4/20/2006 4/19/2006 4/18/2006 4/17/2006 4/14/2006 4/13/2006 4/12/2006 4/11/2006 4/10/2006 Open 980 970 920 960 940 960 940 920 920 960 910 1010 980 1000 1060 1020 1150 1170 1160 1180 1190 1180 1200 1130 1120 1150 1120 1010 1040 950 940 960 960 980 990 950 940 950 920 880 890 890 High 1010 1030 980 970 960 1000 990 920 920 980 970 1010 1030 1020 1090 1060 1150 1170 1200 1180 1220 1200 1200 1240 1150 1150 1150 1140 1060 1030 950 960 970 990 990 990 960 950 950 930 890 890 Low 970 970 910 900 930 960 930 920 920 910 880 900 980 970 1050 940 1000 1140 1160 1140 1170 1170 1170 1130 1070 1110 1100 1000 1010 950 930 930 950 960 970 950 930 950 920 880 880 890 Close 990 1000 970 910 940 970 950 920 920 920 970 910 1010 1000 1060 1050 1020 1160 1180 1170 1180 1180 1180 1210 1140 1120 1150 1130 1020 1030 950 950 960 970 970 990 950 950 950 920 880 890 Volume 40058500 50193500 40325500 28180000 24313500 44917000 52481500 0 0 44337000 64696000 37755500 25903500 56907500 57263500 98562000 75531500 34384000 27426500 37623500 79052500 21568000 36373000 226047500 120000500 56046500 109156500 163923500 105556500 148062500 27984000 31332000 27785500 24450500 42982000 84558000 47418500 0 95448000 70133500 4953000 0 Adj Close* 913.72 922.95 895.26 839.88 867.57 895.26 876.8 849.11 849.11 849.11 895.26 839.88 932.18 922.95 978.32 969.09 941.4 1070.62 1089.08 1079.85 1089.08 1089.08 1089.08 1116.76 1052.16 1033.7 1061.39 1042.93 941.4 950.63 876.8 876.8 886.03 895.26 895.26 913.72 876.8 876.8 876.8 849.11 812.19 821.42 108 Date 4/7/2006 4/6/2006 4/5/2006 4/4/2006 4/3/2006 3/31/2006 3/30/2006 3/29/2006 3/28/2006 3/27/2006 3/24/2006 3/23/2006 3/22/2006 3/21/2006 3/20/2006 3/17/2006 3/16/2006 3/15/2006 3/14/2006 3/13/2006 3/10/2006 3/9/2006 3/8/2006 3/7/2006 3/6/2006 3/3/2006 3/2/2006 3/1/2006 2/28/2006 2/27/2006 2/24/2006 2/23/2006 2/22/2006 2/21/2006 2/20/2006 2/17/2006 2/16/2006 2/15/2006 2/14/2006 2/13/2006 2/10/2006 2/9/2006 Open 890 880 870 890 880 890 890 880 870 880 870 860 860 860 870 850 830 830 810 830 820 820 830 840 850 830 830 840 850 840 850 840 840 850 870 860 870 890 880 880 890 890 High 900 890 880 900 900 890 890 890 890 890 890 870 870 880 870 870 850 830 840 830 830 820 830 840 860 850 830 840 850 860 850 850 850 850 870 870 870 890 880 900 890 890 Low 880 870 870 860 880 890 890 860 870 870 870 860 850 850 850 850 830 820 810 810 810 810 810 820 830 820 820 810 840 840 830 840 840 830 840 860 860 860 870 880 870 880 Close 890 890 880 870 900 890 890 890 890 880 880 870 860 870 860 870 850 830 820 810 820 820 810 840 840 840 830 830 840 850 840 840 840 840 840 870 870 870 880 890 880 890 Volume 10229000 20429500 5996500 10957500 36522000 0 0 55432000 22531000 11008500 23741500 26271000 39517000 71578000 43620500 65590000 34456000 11989500 14394000 2832000 13065500 8441000 18399500 48995500 69729500 101286000 10398000 27751000 4627000 15362500 10365000 15050000 7126500 10427000 18947000 5334000 6651500 9485500 8001500 11634500 10588500 9867500 Adj Close* 821.42 821.42 812.19 802.96 830.65 821.42 821.42 821.42 821.42 812.19 812.19 802.96 793.73 802.96 793.73 802.96 784.5 766.05 756.82 747.59 756.82 756.82 747.59 775.27 775.27 775.27 766.05 766.05 775.27 784.5 775.27 775.27 775.27 775.27 775.27 802.96 802.96 802.96 812.19 821.42 812.19 821.42 109 Date Open High Low Close 2/8/2006 900 900 880 880 2/7/2006 910 910 890 900 2/6/2006 910 920 900 910 2/3/2006 920 930 900 920 2/2/2006 890 920 890 920 2/1/2006 870 900 870 890 1/31/2006 880 880 880 880 1/30/2006 880 880 870 880 1/27/2006 880 890 860 880 1/26/2006 880 880 860 870 1/25/2006 860 880 860 870 1/24/2006 860 870 850 860 1/23/2006 850 860 840 860 1/20/2006 900 900 860 870 1/19/2006 850 890 850 890 1/18/2006 840 860 820 840 1/17/2006 900 910 860 860 1/16/2006 940 940 910 920 1/13/2006 940 950 940 940 1/12/2006 970 970 940 950 1/11/2006 960 970 940 970 1/10/2006 960 960 960 960 1/9/2006 950 960 950 960 1/6/2006 930 960 930 950 1/5/2006 980 990 930 940 1/4/2006 950 980 950 980 1/3/2006 910 950 910 940 1/2/2006 910 910 910 910 *Close price adjusted for dividends and splits Volume 13911000 13517000 7963500 31120500 19960000 33199000 0 943000 19901500 19887500 8315000 11002500 15201000 12925500 23847500 24870000 34348500 13103500 9941500 15412500 17494000 0 15306000 9816500 31830500 61740000 20909500 1241000 Adj Close* 812.19 830.65 839.88 849.11 849.11 821.42 812.19 812.19 812.19 802.96 802.96 793.73 793.73 802.96 821.42 775.27 793.73 849.11 867.57 876.8 895.26 886.03 886.03 876.8 867.57 904.49 867.57 839.88 110 Lampiran 13. Surat pengumuman penetapan seri kontrak opsi saham tahun 2007 111 Lampiran 13 (Lanjutan) 112 Lampiran 13 (Lanjutan) 113 Lampiran 13 (Lanjutan) 114 Lampiran 13 (Lanjutan) 115 Lampiran 13 (Lanjutan) 116 Lampiran 13 (Lanjutan) 117 Lampiran 13 (Lanjutan) 118 Lampiran 13 (Lanjutan) 119 Lampiran 13 (Lanjutan) 120 Lampiran 13 (Lanjutan) 121 Lampiran 13 (Lanjutan) 122 Lampiran 13 (Lanjutan) 123 Lampiran 13 (Lanjutan) 124 Lampiran 13 (Lanjutan)