MENGENAL DAN MENGERTI AKAN EMOSI KITA Pelajaran

advertisement
Januari—Maret 2011
Mengenal dan Mengerti akan
Emosi kita
,
Pelajaran Kedua Kwartal 1
RENCANA ILLAHI UNTUK KEKUATIRAN
1 - 8 Januari 2011
Diterjemahkan Oleh: Glenn Simanjuntak
Editor: Daniel Saputra dan Yonata Bastian
“Serahkanlah segala kekuatiranmu kepada-Nya, sebab Ia
yang memelihara kamu” (1 Pet. 5:7)
MENGENAL DAN MENGERTI AKAN EMOSI KITA Pelajaran Sekolah Sabat “Collegiate”(SSCQ) Kwartal PERTAMA 2011. Diterbitkan
oleh SEIMAN (Surat Elektronik Intra Masyarakat Advent Nusantara www.seiman.org) ; [email protected] dan SSCQIndonesia .; Editor Daniel Saputra dan ManagerYonata Bastian (Judul Asli: Collegiate Quarterly, Published by the SSPM Dept. Of General
Conference of SDA
Sabbath
1 Januari
Matius 6:25-34
Pendahuluan
Bebas dari Kuatir
Ketakutan (sinonim dengan kekuatiran dan kecemasan) adalah salah satu dari kekutukan
besar dalam hidup ini. Kekuatiran ini menerobos segala lapis ekonomik sosial, ras, dan jenis
kelamin. Adalah sifat manusiawi untuk merasa takut. Seorang pengarang Kristen, William R. Inge
menjelaskan bahwa ketakutan adalah “suku bunga yang dibayar pada satu masalah sebelum tanggal
bayarnya tiba.”* Akan tetapi, Yeus memberi kita satu alasan kuat untuk hidup tanpa takut, bahkan
ketika kita menghadapi ketidakjelasan yang tidak dapat kita kontrol.
Tenanglah!
Ketika Abraham merasa kuatir akan siapa yang akan membawa garis keturunannya, Allah
berkata kepadanya dalam mimpi,” ‘Janganlah takut’ “ (Kejadian 15:1). Hanya ada satu hal yang
masuk akal bagi Abraham untuk lakukan ketika Tuhan berjanji padanya bahwa Ia adalah
tamengnya, kekuatan, dan hadiah, dan semuanya adalah untuk supaya Abraham tenang. Sama
seperti Abraham, dalam masa ketakutan, kita dapat memilih antara memecahkan masalah kita
sendiri dengan rasa cemas, atau kita dapat percaya pada Tuhan untuk melakukan hal yang tidak
dapat kita lakukan kalau kita hanya bergantung pada diri kita sendiri.
Ketika kita berpikir akan kehidupan kita, hubungan hidup, pekerjaan, dan keuangan, kita
tidak perlu untuk terlalu kuatir akan semua itu. Tapi, marilah kita membuat Allah Raja atas
kehidupan kita dan menyerahkan situasi padaNya untuk melakukan kemauanNya. Kita patut
mempunyai kepercayaan bahwa Ia akan membuat segalanya bagi kita dan memenuhi kebutuhan
kita sesuai dengan jalanNya.
Apakah saudara pernah memperhatikan burung-burung? Mereka menggali untuk mencari
cacing, menangkap serangga, dan membuat sangkarnya dengan ranting dan daun. Tetapi Tuhan di
surgalah yang memberi mereka makan (Matius 25:26). Apa yang ita lihat ketika kita melihat
burung adalah ciptaan yang melakukan pekerjaannya setiap hari dengan penuh percaya diri.
Berapa banyak lagi kalau kita, yang diciptakan sesuai bentuk dan rupa Allah, percaya akan kasih
karunia Pencipta kita? Tenanglah! Kita bukanlah burung-burung atau rumput, tetapi anak anak
Bapa yang di surge. Kita mempunyai kemampuan untuk mengerti, berpikir, dan memunyai
kemampuan untuk percaya daam Tuhan melalui iman di dalamNya. Tuhan menghargai pelatihan
iman kita dan memberikan kita kedamaian.
Selama kita mempelajari pelajaran minggu ini, lupakanlah janji kita yang ada dan berjanji
akan loyalitas kita terhadap Raja atas segala raja, dan dalam segala hal mencari Yesus dan
membuatNya raja dalam kehidupan kita. Ini dan hanya ini saja, jalan untuk kemerdekaan dari rasa
kekuatiran.
*J. Stephen Lang, The Book of God’s Promises/Buku akan Janji-Janji Tuhan, hal. 74
Lorna Joel Yoyo, Berkshire, Inggris
.
SSCQ adalah Pelajaran Sekolah Sabat Resmi yang diterbitkan Dept. SS/PM GC SDA dari orang muda, oleh orang muda, untuk orang muda dan
berjiwa muda di seluruh dunia
Diterjemahkan oleh: Glenn Simanjuntak - 2
MENGENAL DAN MENGERTI AKAN EMOSI KITA Pelajaran Sekolah Sabat “Collegiate”(SSCQ) Kwartal PERTAMA 2011. Diterbitkan
oleh SEIMAN (Surat Elektronik Intra Masyarakat Advent Nusantara www.seiman.org) ; [email protected] dan SSCQIndonesia .; Editor Daniel Saputra dan ManagerYonata Bastian (Judul Asli: Collegiate Quarterly, Published by the SSPM Dept. Of General
Conference of SDA
Minggu
2 Januari
Bukti
Stress dan Kekuatiran Masalah Keuangan
Filipi 4:12
Sam adalah seorang yang sangat pintar. Ia putus sekolah ketika berada di tingkat satu
universitas karena ia merasa kalau proses pendidikan formal itu sangat lambat. Ia mempunyai
keahlian dalam wawancara, sehingga bukanlah memakan waktu lama baginya untuk mendapatkan
pekerjaan dengan pendapatan yang sangat memadai. Ia juga mempunyai keahlian dalam bersosial
dan apartemen yang ia sewa berada di pusat dari aktivitas kehidupan dalam lingkaran sosial dari
teman-temannya yang bukan orang Advent.
‘ Saya berdoa dan ketika saya bangun, engkau berada
dalam pikiranku.’
Dalam satu waktu, departemen keuangan membuat satu kesalahan, sehingga Sam tidak
mendapat uang gaji pada bulan tersebut. Ia berusaha mencari segala cara untuk mendapat gajinya,
tetapi perusahaan berpikir kalau ia bisa mengambil uang dari tabungannya sampai jadwal
pembayaran gaji berikutnya. Tetapi Sam tidak mempunyai tabungan. Ia hidup dari gaji ke gaji. Ia
harus bayar uang sewa apartemen, dan mkebutuhan aktivitas sosialnya harus terus berjalan agar
harga dirinya tetap ada. Ia menjadi kuatir, dan terus bertumbuh menjadi satu kekuatiran. Ia
menjadi gegabah di pekerjaannya. Krisis keuangan juga berdampak dalam bisnis perusahaan – dan
ia merasa kalau dirinya akan termasuk dalam grup pertama yang akan di PHK (putus hubungan
kerja).
Dalam keadaan stress, ia menulis ke kolega kerjanya, “Saya tahu kalau sudah lama saya
tidak bersurat, dan saya meminta maaf …. Saat ini, keadaan hidup saya tidak baik. Saya kehilangan
pekerjaan saya dua bulan lalu, dan telah mencari pekerjaan sejak itu. Keadaan sangat buruk dan
saya rasa kalau saya mau menjadi gila …. Saya perlu sekali untuk meminjam uang sampai saya
dapat berdiri sendiri. Saya tidak tahu kalau kamu dapat meminjam, tetapi saya telah berdoa dan
ketika saya bangun, engkau ada dalam pikiranku.”
Untuk mengurangi rasa cemas di tengah-tengah umat Allah, Tuhan memerintah Yusuf
untuk menabung selama tujuh tahun ketika hidup berkelimpahan untuk menghadapi krisis yang
akan tiba (Kejadian 41). Ini adalah pelajaran umum yang kita patut pelajari untuk menghidari
kekuatiran. Ketika kita telah melakukan apa yang Tuhan mau kita lakukan, kita dapat merasakan
kedamaian di dalam janjiNya. Burung-burung tidak menanam atau panen, dan tetap Tuhan
member mereka makan. Bunga-bunga liar tidak bekerja, tetap mereka indah tampaknya. (Matius
6:25-34). Paulus menambahkan, “Aku tahu apa itu kekurangan dan aku tahu apa itu kelimpahan.”
(Filipi 4:12). Tuhan menolong mereka yang menolong dirinya sendiri. Dan kasih karuniaNya
member bantuan bagi merkea yang susah. Sam telah belajar dari pengalamannya. Ia sekarang
membeli rumah, menabung, dan bahagia dalam pekerjaannya dan gereja.
REAKSI
1. Apakah keseimbangan antara bersenang-senang dan menabung untuk masa depan?
2. Kapankan saat yang baik untuk mulai menabung?
Albert A. C. Waite, Berkshire, Inggris
SSCQ adalah Pelajaran Sekolah Sabat Resmi yang diterbitkan Dept. SS/PM GC SDA dari orang muda, oleh orang muda, untuk orang muda dan
berjiwa muda di seluruh dunia
Diterjemahkan oleh: Glenn Simanjuntak - 3
MENGENAL DAN MENGERTI AKAN EMOSI KITA Pelajaran Sekolah Sabat “Collegiate”(SSCQ) Kwartal PERTAMA 2011. Diterbitkan
oleh SEIMAN (Surat Elektronik Intra Masyarakat Advent Nusantara www.seiman.org) ; [email protected] dan SSCQIndonesia .; Editor Daniel Saputra dan ManagerYonata Bastian (Judul Asli: Collegiate Quarterly, Published by the SSPM Dept. Of General
Conference of SDA
Senin
3 Januari
Kej. 3:6-10;
15:1-3; Mat.
6:25-34; 18:1-3;
Yoh. 14:1, 2;
Fil. 4:11-13
Logos
Percaya Bahwa Allah Mengontrol
Kekuatiran
Kekuatiran dapat menyerang kapan saja. Manusia merasa takut dari waktu ke waktu, baik
kaya atau miskin, terpelajar atau tidak. Laporan tahun 2007-2008 yang dikaji oleh Badan
Kesehatan Nasional di Inggris menerangkan bahwa satu di antara 50 orang mejangkit penyakit
kekuatiran (Generalized Anxiety Disorder) dan biasanya dimulai ketika umur 20-an tahun.1 Secara
kesehatan, kekuatiran yang terus berlangsung akan mempunyai dampak terhadap kesehatan,
termasuk sakit kepala, pening, pusing, susah menelan, kekurangan kekebalan tubuh, dan kehilangan
daya ingat jangka pendek.2
Tuhan tidak menciptakan kita untuk terus gelisah; tetapi Ia
mempunyai jalan untuk menolong kita dengan masalah ini.
Allah mau kita menikmati hidup
Kecemasan dan Ciptaan Allah (Kej. 1:9, 12, 18, 21, 25, 31: 3:6-10)
Sebagaimana Ia menciptakan dunia, Allah menyatakan bahwa semuanya itu bak. Jadi, tidak
ada yang berbahaya dari semuanya. Semua sempurna, dan oleh karena itu, tidak ada penyebab
untuk kecemasan. Tuhan benar-benar tidak menciptakan manusia untuk hidup dalam ketakutan,
tetapi di dalam hubungan kedamaian denganNya dan sesame manusia.
Ketika Adam dan Hawa berdosa, kebanyakan dari hal baik ini digantikan dan dibayangbayangi dengan rasa malu, ketakutan, dan bahaya. Karena dunia sebelum dosa adalah “sempurna”,
rasa takut yang kita alami asat ini adalah hasil dari dosa, jadi terjadi oleh karena diri sendiri. Tetapi
tetap Tuhan ingin memberi kedamaian (Yoh. 10:10). Rencana Ilahi untuk kekuatiran dibuat untuk
menghilangkan rasa takut semaksimal mungkin dan meningkatkan hubungan antara Allah dan
manusia.
Setelah Kejatuhan (Mat. 6:25-34: Roma 8:35, 38, 39)
Walaupun Kristus datang untuk member kita kedamaian dan pengharapan, menjadi semakin
sulit untuk hidup tanpa mengalami kekuatiran. Tidak dapat dipungkiri kalau Ia tahu mengenai hal
ini, karena dalam khotbahNya di atas bukit, Ia berbicara panjang lebah mengenai ketakutan. Lima
kali dalam khotbahnya, Ia dengan spesifik menghimbau agar pengikutNya tidak takut (Matius 6:25,
27, 28, 31, dan 34). Repetisi ini adalah untuk menekankan, karena sejak kejatuhan manusia,
kekuatiran telah terakar dalam dalam kehidupan manusia. Repetisi ini junga menganjurkan bahwa
di dalam dunia yang berdosa ini, kita akan menjadi subyek untuk rasa takut, dan ketakutan itu
bukanlah bagian dari rencana Allah, tetapi hasil dari adanya dosa.
Kata “janganlah takut” dapat juga diinterpretasikan “janganlah kuatir”, “janganlah tidak
bisa tidur karena rasa takut”, “jangan cemas”, “jangan mementingkan diri sendri untuk segala hal”,
“jangan sedih untuk hari esok”. Versi Weymouth mengatakan, “Janganlah terlalu kuatir” (Matius
6:34). Terjemahan New Living Translation mengatakan, “Janganlah takut dalam setiap hari”
(Matius 6:34), dan terjemahan Darby membacakan, “Janganlah berhati-hati akan hidupmu.”
(Matius 6:34).
SSCQ adalah Pelajaran Sekolah Sabat Resmi yang diterbitkan Dept. SS/PM GC SDA dari orang muda, oleh orang muda, untuk orang muda dan
berjiwa muda di seluruh dunia
Diterjemahkan oleh: Glenn Simanjuntak - 4
MENGENAL DAN MENGERTI AKAN EMOSI KITA Pelajaran Sekolah Sabat “Collegiate”(SSCQ) Kwartal PERTAMA 2011. Diterbitkan
oleh SEIMAN (Surat Elektronik Intra Masyarakat Advent Nusantara www.seiman.org) ; [email protected] dan SSCQIndonesia .; Editor Daniel Saputra dan ManagerYonata Bastian (Judul Asli: Collegiate Quarterly, Published by the SSPM Dept. Of General
Conference of SDA
Murid-Murid yang Takut (Yoh. 14:1-3; I Yoh.4:18)
Walaupun Yesus telah mengajar murid-muridNya untuk tidak takut, kadang mereka tetap
merasa takut. Bahkan setelah Ia hidup dengan mereka selama 3 tahun, mereka masih tidak
mengerti kenyataan kalau Ia akan meninggalkan mereka. Mereka akhirnya menjadi kuatir. Yesus
memerintahkan mereka, “Janganlah gelisah hatimu” karena mereka percaya pada Tuhan, mereka
juga harus percaya padaNya dan kenyataan bahwa Ia menyediakan tempat yang lebih baik bagi
mereka (Yohanes 14:1-13).
“Janganlah gelisah hatimu” juga dapat menggambarkan “hentikanlah hatimu dari
kegelisahan”.3 Hal ini menunjukkan kalau Ia meminta mereka untuk mempunyai rasa damai di
pikiran. Rencana Allah untuk kekuatiran termasuk percaya padaNya sehingga kita mempunyai
percaya diri di dalamNya sementara kita hidup di dunia ini.
Mengalahkan Kekuatiran (Mazmur 91: Yer. 29:11; Mat. 7:7; Roma 8:31; Fil. 4:11-13).
Hidup ini penuh dengan tantangan dan kesulitan, dan kesenangan hidup sangat cepat dibayangbayangi dengan malapetaka. Akan tetapi, Tuhan menguatkan mereka yang tahu Dia untuk tidak
putus asa dan kuatir, dan mempunyai rasa percaya akan kekuatanNya yang melindungi mereka.
Bagi mereka yang memerlukanNya, Ia mengatakan, “Minta, makan semua akan diberikan padamu”
(Matius 7:7). Bagi mereka yang tidak tahu apa yang akan terjadi di hari esok, Ia mengatkaan
“Karena aku tahu rencana yang ada padamu, …. Rencana untuk membahagiakan kamu bukan
menyusahkanmu, rencana untuk member pengharapan dan masa depan” (Yeremia 29:11). Bagi
mereka yang cemas dari penyakit yang tidak dapat disembuhkan, Tuhan menguatkan mereka
berulang-ulang dalam Mazmur 91 bahwa Dialah tempat berlindung.
Dalam surat Paulus ke Roma, it tuliskan “Jika Allah adalah untuk kita, siapakah yang dapat
melawan kita?” (Roma 8:31). Ia menasihatkan kita untuk puas dengan situasi apa yang kita alami
saat ini (Filipi 4:11-13). William Barclay, dalam komentarnya akan kecemasan mengatakan,
“Kenyataan masa depan jarang sejelek dengan masa depan dari rasa takut kita.”4 Bila kita
membawa rasa takut biarlah itu hanya untuk hari ini saja dan tidak takut untuk hari esok, karena
kita akan menikmati lebih banyak kedamaian. Walaupun kita hidup di dunia yang penuh dosa,
Tuhan mau kita untuk menikmati kehidupan dan mempunyai kepercayaan dan kedamaian akan
pengetahuan bahwa kemampuanNya dalam memelihara dan menjaga kita.
REAKSI
1. Apakah perintah Yesus untuk tidak takut menganjurkan kita untuk tidak mempunyai rencana
untuk masa depan? Jelaskan pendapatmu.
2. Mengapa Kristus tidak menjanjikan kita keadaan hidup yang tidak mempunyai masalah sama
sekali?
3. Apakah ketakutan menunjukkan bahwa kita bukanlah orang Kristen yang setia? Jelaskan
pendapatmu.
1.
Patient UK, http://www.patient.co.uk/health/Anxiety-Generalised-Anxiety-Disorder.htm (diambil pada tanggal 1 Agustus 2009).
WebMD. Health and Balance: How Worrying Affects Your Body, http://www.webmd.com /balance/how-worrying-affects-yourbody?page=2&print=true (diambil pada tanggal 28 Oktober, 2009).
3. The SDA Bible Commentary, vol. 5, hal. 1034.
4. William Barclay, The Gospel of Matthew, vol. 1, rev. ed. (Westminster Press, Philadelphia, Penn.), hal. 259.
2.
Luke Limbithu, Berkshire, Inggris
SSCQ adalah Pelajaran Sekolah Sabat Resmi yang diterbitkan Dept. SS/PM GC SDA dari orang muda, oleh orang muda, untuk orang muda dan
berjiwa muda di seluruh dunia
Diterjemahkan oleh: Glenn Simanjuntak - 5
MENGENAL DAN MENGERTI AKAN EMOSI KITA Pelajaran Sekolah Sabat “Collegiate”(SSCQ) Kwartal PERTAMA 2011. Diterbitkan
oleh SEIMAN (Surat Elektronik Intra Masyarakat Advent Nusantara www.seiman.org) ; [email protected] dan SSCQIndonesia .; Editor Daniel Saputra dan ManagerYonata Bastian (Judul Asli: Collegiate Quarterly, Published by the SSPM Dept. Of General
Conference of SDA
Selasa
4 Januari
Kesaksian
Pikiran, Kehidupan, dan Sikap Surga?
Matius 6:25-34;
Yoh. 14:1,2
Dalam kehidupan manusia, ketidakpastian dapat merayap ke segala penjuru. Ditinggalkan,
ketidakpastian dapat membawa ke kebingungan, kebingungan ke ketakutan, ketakutan ke
kecemasan, kecemasan ke stress, stress ke depresi, dan depresi (kalau tidak diobati) dapat
membunuh.
“Mereka yang mendengar kata-kata Kristus, masih tetap cemas menunggu pengumuman akan
kerajaan dunia. Ketika Yesus membuka mereka harta surga, pertanyaan yang paling tinggi di
benak mereka adalah, bagaimana hubungan dengan Ia dapat membawa ke depan hidup kita di dunia
ini? Yesus menunjukkan bahwa dalam membentuk sesuatu di dunia ini, pemikiran mereka seperti
bagnsa di dunia yang hidup tanpa mempunyai Tuhan, tetapi Ia tetap menyayangi ciptaanNya.”1
Dia akan melakukan hal-hal yang besar bagi mereka
yang percaya padaNya
“Engkau mungkin putus asa di dalam bisnis, masa depan tampak tambah suram, dan terancam
dengan kekalahan; tetapi janganlah lemah hati, serahkanlah segala sesuatu kepada Tuhan, dan tetap
tenang dan gembira. Berdoa untuk kebijaksanaan dalam mengatur masalah kehidupan sesuai
kemampuanmu, dan akhirnya dapat menghindari kehilangan dan malapetaka. Buatlah segala
sesuatu sesuai kemampuanmu untuk membawa hasil yang memuaskan, Yesus telah berjanji untuk
membantu, dan tidak lepas dari kemampuan kita… “
“Bukanlah kehendak Tuhan untuk umatNya tidak dapat dilindungi. Dan Allah kita bukanlah
seseorang yang mengelabui kita. Ia tidaklah berkata pada kita, “Janganlah takut, tidak ada bahaya
di jalanmu.” Ia tahu bahwa aka nada pencobaan dan bahaya dan Ia menghadapi kita sebagaimana
adanya. Dia tidak menganjurkan untuk membawa umatNya untuk keluar dari dunia dosa dan jahat,
tetapi menunjukkan mereka ke tempat perlindungan yang tidak akan jatuh. DoaNya bagi muridmuridNya adalah, “Aku tidak berdoa supaya Engkau membawa mereka keluar dari dunia, tetapi
menjaga mereka dari kejahatan.” “Di bumi,” Ia katakan, “akan ada kesusahan, tetapi tetaplah
senang, karena Aku telah mengalahkan dunia” (Yohanes 17:15, 16:33).2
“Kata-kata Penyelamat kita, “Datanglah padaKu…. Dan Aku akan memberi kedamaian”
(Matius 11:28) adalah obat untuk menyembuhkan penyakit fisik, mental, dan rohani….. Dia akan
melakukan hal-hal yang besar bagi mereka yang percaya padaNya.3
REAKSI
Seorang anak kecil dapat menutup kedua matanya dan lompat ke tangan ayahnya. Apakah saudara
mempunyai rasa percaya yang sama terhadap apa yang Yesus katakan, “Datanglah dan Aku akan
memberimu kedamaian”?
1
. Thoughts from the Mount of Blessing, hal. 98.
. Steps to Christ, hal. 122, 123.
3
. The Ministry of Healing, hal. 115.
2
Mark Owens, Hampshire, United Kingdom
SSCQ adalah Pelajaran Sekolah Sabat Resmi yang diterbitkan Dept. SS/PM GC SDA dari orang muda, oleh orang muda, untuk orang muda dan
berjiwa muda di seluruh dunia
Diterjemahkan oleh: Glenn Simanjuntak - 6
MENGENAL DAN MENGERTI AKAN EMOSI KITA Pelajaran Sekolah Sabat “Collegiate”(SSCQ) Kwartal PERTAMA 2011. Diterbitkan
oleh SEIMAN (Surat Elektronik Intra Masyarakat Advent Nusantara www.seiman.org) ; [email protected] dan SSCQIndonesia .; Editor Daniel Saputra dan ManagerYonata Bastian (Judul Asli: Collegiate Quarterly, Published by the SSPM Dept. Of General
Conference of SDA
Rabu
5 Januari
Mazmur 46:1; Yesaya
46:10; Matius 7:11;
28:20; Filipi 4:6, 7
Bagaimana
Hidup itu Sangat Pendek
Dalam satu waktu, masing-masing kita akan menghadapi situasi yang membuat kita kuatir.
Bila itu terjadi, langkah-langkah praktis dan rohani apakah yang dapat kita lakukan yang mana
sesuai dengan Yesus mau kita lakukan?
Berbicalah dengan teman-teman yang takut akan Tuhan dan keluarga akan ketakutanmu.
Walaupun masalah hidup yang dibagi-bagi bukanlah berarti telah dibagi dua, tetapi ada pandangan
lain yang dapat membantu kita yang datang dari sekeliling kita. Allah tidak hanya mau supaya kita
memusatkan perhatian pada masalah dan nasihat yang kita dapat dari orang lain. Sebagai Pencipta,
Ia benar-benar tahu akan kekuatiran kita dan pikiran kita sebelum kita sadari sendiri. Ia mau
mendengar dari kita dalam kesusahan kita (Filipi 4:6, 7). Ialah orang yang paling tepat yang dapat
membantu kita dan melihat kita melalui situasi hidup yang paling susah (Mazmur 46:1). Bila
saudara merasa susah untuk mengeluarkan kesusahan hidup bagi Tuhan, cobalah untuk menulisnya.
Dan mendoakan semua itu dan minta Tuhan akan rasa damai dan petunjuk.
Ketika tubuh kita berada di bawah tekanan yang
besar, kita memerlukan bantuan yang besar
Jagalah dirimu. Bahkan “rasa cemas biasa” sebagai orang medis katakana, dapat member
dampak samping sebagaimana disebut dalam pelajaran sekolah sabat hari Senin. Bila tubuh kita
berada dibawah tekanan stress yang besar, ini berarti memerlukan bantuan yang besar. Jadi biarlah
saudara memberi waktu bagi diri untuk tidur dan beristirahat yang baik. Makan teratur dan makan
makanan yang bergizi, dan olahraga dengan udara yang bersih.
Luruskan kembali perspektif saudara. Seringkali kita membiarkan diri kita menjadi cemas
karena kita lupa akan situasi sebenarnya dari keadaan kita. Kita adalah anak-anak yang dikasihi
oleh orang yang paling berkuasa dan Allah yang sangat menyayangi kita. Alkitab mengatakan
bahwa Ia tahu mula dan akhir (Yesaya 46:10), dan Ia tahu apa yang paling baik bagi kita (Matius
7:11), dan Ia tidak akan pernah meninggalkan kita (Matius 28:20). Untuk dapat benar-benar tidak
merasa cemas, kita perlu percaya pada Tuhan dalam setiap segi kehidupan kita. Ketika engkau
berdoa, cobalah selalu menyatakan bahwa Tuhan ialah Tuhan yang mengatakan kalau Ialah Tuhan.
Berterimakasih padaNya bahwa Ia yang memimpin, dan pujilah Ia karena Ia tahu apa yang paling
baik bagimu di dalam segala situasi.
REAKSI
1. Mengapa saudara piker Yesus mau supaya pengikutNya tidak merasa takut?
2. Apakah mungkin untuk hidup tanpa rasa takut sama sekali? Apakah Yesus pernah cemas?
Jelaskan pendapat saudara.
3. Hal-hal apa dalam hidup yang mengganggu pandangan kita? Apakah yang saudara dapat
lakukan untuk menghindari itu terjadi?
Peter Manners-Smith, Berkshire, United Kingdom
SSCQ adalah Pelajaran Sekolah Sabat Resmi yang diterbitkan Dept. SS/PM GC SDA dari orang muda, oleh orang muda, untuk orang muda dan
berjiwa muda di seluruh dunia
Diterjemahkan oleh: Glenn Simanjuntak - 7
MENGENAL DAN MENGERTI AKAN EMOSI KITA Pelajaran Sekolah Sabat “Collegiate”(SSCQ) Kwartal PERTAMA 2011. Diterbitkan
oleh SEIMAN (Surat Elektronik Intra Masyarakat Advent Nusantara www.seiman.org) ; [email protected] dan SSCQIndonesia .; Editor Daniel Saputra dan ManagerYonata Bastian (Judul Asli: Collegiate Quarterly, Published by the SSPM Dept. Of General
Conference of SDA
Kamis
6 Januari
Pendapat
Percaya Akan Hari Esok
Kejadian 3:6-10
Saat ini, banyak hal-hal yang ditakuti. Tidur mengalahkan kita, karena kita masih
memikirkan apakah kita mampu membeli sesuatu atau menyelesaikan tugas. Kita takut kalau kita
bisa cocok atau apakah yang akan terjadi esok hari. “Ketika kecemasan itu ditunjukkan, manusia
merasa tidak ada yang mengasihi mereka, tetapi Penyelamat kita, siap mendengar keluh kesah kita,
dan tetap hadir bagi kita setiap kita membutuhkanNya.”1
Ayat Alkitab hari ini menunjukkan bahwa kecemasan masuk ke dunia ketika dosa masuk
(Kejadian 3:6-10). Sepertinya dosa dan kecemasan saling bahu membahu. Ketika kita rasa cemas,
kita kadang-kadang terpanggil untuk bertindak sesuatu yang bertentangan dengan pikiran kita.
Dosa membawa kita jauh dari Tuhan dan mendekat kepada kecemasan. Contohnya, bila kita takut
akan uang, kita akan bekerja pada hari Sabat.
Selama berhari-hari, sedih dan kecemasan membuatku putus
asa
Bila kita benar-benar percaya pada Tuhan yang selalu menjaga kita, mengapa kita perlu
takut? Apakah ketakutan berarti bahwa kita tidak mempunyai cukup iman? Yesus mengatakan,
“Engkau yang kurang iman” (Matius 8:23-26). Ia mengerti bahwa untuk percaya pada Tuhan, kita
harus mempunyai iman, dan iman itu meningkatkan percaya kita padaNya. Sejak kejatuhan
manusia, Tuhan telah berusaha untuk menguatkan kita kembali bahwa Ia selalu memenuhi
kebutuhan kita (Kejadian 15:1; Matius 6:28-32). Ini patutnya bukan hanya menenangkan kita,
tetapi juga meningkatkan iman percaya kita.
Selama hidup kita, salah satu rasa takut yang besar adalah apa yang akan terjadi di masa
depan. Ada rasa takut untuk menuju ke sesuatu yang tidak kita ketahui. Akan tetapi, Tuhan
mempunyai satu rencana bagi setiap orang (Yeremia 29:11). Kadang sangat susah untuk
mengingatnya, tetapi sekali kita meletakkan percaya kita bagi Allah, Ia akan memberkati kita
melampui apa yang ada di pikiran kita. Baru-baru ini, pengertian saya akan sesuatu hal membuat
saya untuk berhenti mendapatkan pendidikan. Selama berhari-hari, sedih dan rasa cemas membuat
saya putus asa. Tetapi satu ketika, saya mengingat bahwa Tuhan mau yang terbaik bagi saya, dan
ketakutan saya menghilang, masalah dipecahkan, dan saya merasa lebih kuat untuk
mendemostrasikan iman saya di depan kelas. “Bila kita percaya sepenuhnya (dalam Kristus),
segala kecemasan dihilangkan.”2
Jalan untuk mengalahkan cemas adalah tetap menjaga hubungan yang baik dengan Tuhan.
Alkitab menerangkan bahwa Ia sayang pada kita, dan berdoa akan masalah kita meningkatkan
percaya kita padaNya. Ia akan menjawab. Dan Ia telah menjawab saya.
REAKSI
Bagaimana saudara mau melepaskan rasa takut dan menaruh percaya pada Tuhan untuk
membimbing hidup saudara?
1. This Day With God, hal. 42.
2. Mind, Character, and Personality, vol. 2, hal. 472.
SSCQ adalah Pelajaran Sekolah Sabat Resmi yang diterbitkan Dept. SS/PM GC SDA dari orang muda, oleh orang muda, untuk orang muda dan
berjiwa muda di seluruh dunia
Diterjemahkan oleh: Glenn Simanjuntak - 8
MENGENAL DAN MENGERTI AKAN EMOSI KITA Pelajaran Sekolah Sabat “Collegiate”(SSCQ) Kwartal PERTAMA 2011. Diterbitkan
oleh SEIMAN (Surat Elektronik Intra Masyarakat Advent Nusantara www.seiman.org) ; [email protected] dan SSCQIndonesia .; Editor Daniel Saputra dan ManagerYonata Bastian (Judul Asli: Collegiate Quarterly, Published by the SSPM Dept. Of General
Conference of SDA
Edit Liebhardt, Berkshire, United Kingdom
SSCQ adalah Pelajaran Sekolah Sabat Resmi yang diterbitkan Dept. SS/PM GC SDA dari orang muda, oleh orang muda, untuk orang muda dan
berjiwa muda di seluruh dunia
Diterjemahkan oleh: Glenn Simanjuntak - 9
MENGENAL DAN MENGERTI AKAN EMOSI KITA Pelajaran Sekolah Sabat “Collegiate”(SSCQ) Kwartal PERTAMA 2011. Diterbitkan
oleh SEIMAN (Surat Elektronik Intra Masyarakat Advent Nusantara www.seiman.org) ; [email protected] dan SSCQIndonesia .; Editor Daniel Saputra dan ManagerYonata Bastian (Judul Asli: Collegiate Quarterly, Published by the SSPM Dept. Of General
Conference of SDA
Jum’at
7 Januari
Eksplorasi
Mengapa Takut?
Matius 6:921; 33, 34
KESIMPULAN
Adalah sifat manusia untuk merasa cemas dalam segala hal. Akan tetapi, Tuhan
mengatakan bahwa bila hati kita mempunyai kerajaan Allah dan kemulianNya, maka “segala
sesuatu akan diberikan bagi kita” (Matius 6:33). Bila kita mempunyai hubungan yang baik dengan
Tuhan, kita apat hidup dalam kehidupan tanpa rasa takut. Akan tetapi, ini akan memakan waktu
untuk belajar melepaskan segala kekuatiran kita pada Tuhan, untuk membiarkan Ia mengatur segala
sesuatu. Bila saudara takut akan sesuatu yang dapat diperbaiki – maka perbaikilah dan berhenti
merasa takut! Bila saudara takut karena sesuatu yang tidak dapat dilakukan, maka berikanlah
semua itu pada tangan TUhan, dan berhentilah merasa takut!
RENUNGKAN
 Menuliskan hal-hal yang membuat saudara takut dalam satu lembar kertas. Duduklah di tempat
yang tenang dan memegang kertas satu demi satu. Berilah setiap rasa takut yang tertulis bagi
Tuhan, dan mengambil waktu tenang untuk mendengar jawabanNya.
 Membuat satu riset tentang kehidupan orang hitam Amerika yang pernah menjadi budak.
Nyanyilah lagu yang melepaskan rasa takut.
 Membuat grafik akan hal-hal yang membuat saudara takut. Menggunakan warna yang berbeda
untuk setiap rasa takut. Coretlah rasa takut yang mana Tuhan telah bantu dengan warna emas
atau perak.
 Memanggil teman-teman untuk makan dan membuat satu kotak takut. Buatlah untuk setiap
orang menulis hal-hal yang membuat mereka takut di satu lembar kertas dan memasukkannya
ke dalam kotak. Bergilirlah mengambil kertas dan diskusikan cara untuk menghindari rasa takut
tersebut.
 Pergi ke dokter untuk tes kesehatan.
 Membuat daftar akan hal-hal yang membuat saudara takut di lembah sebelah kiri dan menulis
solusi atau cara untuk menghilangkan rasa takut di lembah sebelah kanan.
 Buatlah satu deskprisi akan kehidupan saudara tanpa melibatkan rasa takut. Apakah itu
realistis?
HUBUNGKAN
- Richard J. Foster, chapters 2 and 3, Celebration of Discipline, “Meditation” and “Prayer.”
- Stephen R. Covey, 7 Habits of Highly Effective People/7 Sifat Orang yang Sangat Efektif.
Karin Wieczorek, Melbourne, Australia
SSCQ adalah Pelajaran Sekolah Sabat Resmi yang diterbitkan Dept. SS/PM GC SDA dari orang muda, oleh orang muda, untuk orang muda dan
berjiwa muda di seluruh dunia
Diterjemahkan oleh: Glenn Simanjuntak - 10
Download