Januari—Maret 2011 Mengenal dan Mengerti akan Emosi kita Pelajaran Pertama Kwartal 1 , Emosi 25 Desember—1 Januari 2011 Diterjemahkan Oleh: Melvin Simatupang Editor: Daniel Saputra dan Yonata Bastian Aku berkata kepadamu: Sesungguhnya kamu akan menangis dan meratap, tetapi dunia akan bergembira; kamu akan berdukacita, tetapi dukacitamu akan berubah menjadi sukacita (Yoh. 16:20) MENGENAL DAN MENGERTI AKAN EMOSI KITA Pelajaran Sekolah Sabat “Collegiate”(SSCQ) Kwartal PERTAMA 2011. Diterbitkan oleh SEIMAN (Surat Elektronik Intra Masyarakat Advent Nusantara www.seiman.org) ; [email protected] dan SSCQIndonesia .; Editor Daniel Saputra dan ManagerYonata Bastian (Judul Asli: Collegiate Quarterly, Published by the SSPM Dept. Of General Conference of SDA Sabbath 25 Desember Amsal 3:5, 6; Yohanes 5:19 Pendahuluan Emosi, Biarlah mereka . . . .” Satu defenisi dari kata emosi adalah : ―Satu keadaan mental yang muncul secara spontan ketimbang melalui usaha yang sadar dan biasanya diiringi dengan perubahan psikologi; sebuah perasaan‖ Meskipun kata emosi adalah kata benda, emosi kita sering menyebabkan kita terlibat dalam tindakan tertentu. Jika kita marah, kita bisa saja menyerang orang yang kita marahi. Jika kita sedih, kita bisa menangisi tentang situasi yang membuat kita merasa seperti itu. Seringkali, kita menemukan diri kita berada dalam situasi dimana kita harus bisa bertindak untuk tidak membiarkan emosi kita mengendalikan perilaku kita. Untuk itu dibutuhkan seorang penasehat yg bisa memberikan saran, kapan waktu nya kita bisa meluapkan emosi kita dengan tindakan atau tanpa tindakan. Mengapa kita perlu percaya kepada Tuhan sepenuhnya? Dalam Amsal 3:5, 6, kita belajar apa, atau siapa, penasehat ini. Dalam ayat-ayat ini, kita didorong untuk percaya kepada Tuhan, mengakui Dia dalam segala laku kita maka Ia akan meluruskan jalan kita. Mengapa kita harus percaya kepada Tuhan sepenuhnya? Salah satu alasannya adalah karena pemahaman kita sering terbatas. Kita tidak tahu semua fakta dari sebuah situasi yang mungkin menyebabkan kita untuk mengalami emosi yang kuat. Alasan lain adalah bahwa emosi sering kali merusak pemahaman kita terhadap sebuah situasi. Hal ini kerap kali sulit untuk dipahami kebenarannya dari sebuah peristiwa yang diberikan jika kita marah atau sedih tentang hal itu. Meskipun demikian, Bapa telah memberikan kita contoh yang indah melalui AnakNya, Yesus Kristus. Kristus konsisten bergantung pada Bapa untuk bimbingan dan arahanNya. Kristus berkata dalam Yohanes 5:19, "'Aku berkata kepadamu , sesungguhnya Anak tidak dapat mengerjakan sesuatu dari diri-NYA sendiri, jikalau tidak Ia melihat Bapa mengerjakannya; sebab apa yg dikerjakan Bapa itu juga yg dikerjakan Anak" (NIV). Sebagai orang Kristen yang setia mengikut Kristus, kita harus belajar untuk tidak berpegang pada pendirian kita sendiri. Ketika emosi Anda menyebabkan Anda melakukan sesuatu yang Anda rasa benar, kita harus ingat untuk meminta tuntunan Kristus. Dalam setiap hal kita harus mengakuiNya. Jika kita membiarkan diri kita di kuasai oleh emosi yang tidak menentu maka itu akan merugikan diri kita sendiri. Dengan mempelajari pelajaran pekan ini mengenai emosi, marilah kita mengambil keputusan bahwa hanya Kristus lah yang dapat menuntun hidup kita sehingga kita tidak larut dalam perasaan atau emosi kita. ____________________ *The American Heritage® Dictionary of the English Language, fourth edition, http://www.answers.com/topic/emotion (accessed July 28, 2009). Alexandra E. Arnold, Fort Washington, Maryland, U.S.A SSCQ adalah Pelajaran Sekolah Sabat Resmi yang diterbitkan Dept. SS/PM GC SDA dari orang muda, oleh orang muda, untuk orang muda dan berjiwa muda di seluruh dunia Diterjemahkan oleh: Melvin Simatupang - 2 MENGENAL DAN MENGERTI AKAN EMOSI KITA Pelajaran Sekolah Sabat “Collegiate”(SSCQ) Kwartal PERTAMA 2011. Diterbitkan oleh SEIMAN (Surat Elektronik Intra Masyarakat Advent Nusantara www.seiman.org) ; [email protected] dan SSCQIndonesia .; Editor Daniel Saputra dan ManagerYonata Bastian (Judul Asli: Collegiate Quarterly, Published by the SSPM Dept. Of General Conference of SDA Minggu 26 Desember Logos Terperangkap Dalam Perasaan 2 Samuel 13; Lukas 19:28–44; Yohanes 16:17– 24; Gal. 5:22; Kolose 3:12–14 Bahaya Emosi (2 Samuel 13 Kita hidup di dunia di mana kita didorong untuk mengikuti kata hati kita dan melakukan apa yang dirasa benar. Sayangnya, bagaimanapun, emosi manusia seringkali tidak stabil dan tidak konsisten. Emosi yang tidak stabil ini sangatlah berbahaya apabila tidak diserahkan kehadapan Tuhan dan ketika hati tidak mau mendengarkan suara Roh kudus. Yeremia 17:9 menyatakan bahwa "betapa liciknya hati, lebih licik dari segala sesuatu." Dalam kisah Amnon dan Tamar, Amnon jatuh cinta dengan Tamar, adiknya. Dia memperkosa adiknya sendiri, kemudian meninggalkan Tamar dipermalukan dan tidak diinginkan. Amnon berperilaku impulsif dan emosional mendorongnya untuk melanggar hukum moral Allah. Ini membawa malu dan rasa sakit untuk dirinya dan keluarganya. Membiarkan emosi yang memimpin kita sering berakhir dengan konsekuensi negatif yang tidak dapat dihindarkan. Emosi, baik positif maupun negatif, adalah alat dimana Tuhan ingin mengajarkan pelajaran penting. Kuasa Allah melalui Roh (Galatia 5:22) Amnon telah memberontak dan tidak memiliki kontrol diri, Bahkan bertindak brutal. Di bawah kuasa Roh Kudus. Allah mampu menciptakan dalam dirinya hati yang bersih dan memperbaharui dirinya menjadi jiwa yang benar (Mzm. 51:10), tetapi perbaharuan tersebut bergantung pada kesediaannya untuk berserah. Tuhan tidak meninggalkan kita hanya karena kita tidak merasa seperti melakukan hal yang benar. 1 Yohanes 3:20 mengajarkan kita bahwa kita tidak perlu takut ketika hati kita menghukum kita karena "Allah lebih besar dari hati kita, dan dia tahu segala sesuatu" (NIV). Pertama-tama kita harus percaya bahwa Dia mampu memperbaharui kita. Kemudian kita harus mengijinkan Dia untuk melakukannya. Melalui Roh dan iman dalam Kristus, kita memiliki kemampuan untuk menjalani kehidupan yang tidak didikte oleh perasaan emosional kita. Sebaliknya, kita memiliki kekuatan untuk hidup benar. Baca Galatia 5:22, 23. Kehidupan di dalam Kristus memberi kita kemampuan untuk menguasai emosi kita dengan meminta Dia untuk menguasai kita. "Hiduplah oleh Roh, maka kamu tidak akan memuaskan keinginan daging" (Galatia 5:16, NIV). Belajar mengasihi melalui kerendahan hati (Kolose 3:12-14) Kadang-kadang, kita merasa sangatlah tidak mungkin untuk mengampuni orang lain yang telah menyakiti kita. Tamar, Absalom, dan Daud marah dengan Amnon atas kejahatan yang telah dilakukannya. Hal ini mengakibatkan Absalom melakukan pembalasan dengan tangannya sendiri dengan membunuh saudaranya. Allah telah memanggil kita untuk saling mengampuni karena Dia telah mengampuni kita (Kolose 3:13) Untungnya,Dia tidak ingin kita bergantung pada kekuatan sendiri. Tuhan ingin agar kita memahami rahmat dan belas kasihan yang Kristus telah tunjukkan kepada kita yang memberdayakan kita untuk mengampuni orang lain ketika mereka melakukan SSCQ adalah Pelajaran Sekolah Sabat Resmi yang diterbitkan Dept. SS/PM GC SDA dari orang muda, oleh orang muda, untuk orang muda dan berjiwa muda di seluruh dunia Diterjemahkan oleh: Melvin Simatupang - 3 MENGENAL DAN MENGERTI AKAN EMOSI KITA Pelajaran Sekolah Sabat “Collegiate”(SSCQ) Kwartal PERTAMA 2011. Diterbitkan oleh SEIMAN (Surat Elektronik Intra Masyarakat Advent Nusantara www.seiman.org) ; [email protected] dan SSCQIndonesia .; Editor Daniel Saputra dan ManagerYonata Bastian (Judul Asli: Collegiate Quarterly, Published by the SSPM Dept. Of General Conference of SDA kesalahan terhadap kita. Selama kita bertumbuh dalam suatu hubungan dengan Kristus, kita menjadi lebih seperti Dia. Kita belajar untuk menghargai keindahan belas kasihan dan kebaikan, kekuatan akan kerendahan hati dan kelembutan, dan hikmat kesabaran. Dengan berjalannya waktu, kita belajar untuk mengampuni seperti Tuhan telah mengampuni kita. Bertumbuh dalam pengetahuan Allah membantu kita belajar bagaimana untuk berhenti bereaksi egois dan mengajar bagaimana mengambil tindakan yg benar. Kebenaran tentang Emosi (Yohanes 16:17-24) Emosi tidak semuanya buruk. Bahkan, banyak dari mereka merupakan anugrah dari Tuhan. Mereka memberikan kita kemampuan untuk berhubungan satu sama lain. Tanpa emosi, kita tidak akan dapat sepenuhnya memahami pengalaman hidup. Emosi, baik positif maupun negatif, adalah alat yang Tuhan gunakan untuk mengajarkan kita pelajaran penting dan membangun karakter kita. Menjadi Kristen tidak berarti bahwa Anda akan selalu bahagia. Akan selalu ada saat-saat ketika Anda merasa marah, sedih, atau takut-dan itu bukanlah masalah. Daud, seorang hamba Tuhan, mengalami banyak pengalaman suka duka emosional. Yesus sendiri berkata, "'Aku berkata kepadamu , sesungguhnya kamu akan menangis dan meratap sementara dunia bergembira. Kamu akan berdukacita, tapi dukacita mu akan berubah menjadi sukacita "(Yohanes 16:20, NIV). Allah Mengerti (Lukas 19:28-44;. Ibr 3:15) Dalam Lukas 19:42, kita melihat Yesus menangis untuk Yerusalem, mengetahui kesulitan dan kehancuran yang akan hambaNya hadapi. Dalam penderitaan dan kasih sayang Dia berkata, "'Jika kamu [Yerusalem], bahkan kau, hanya diketahui pada hari ini apa yang akan membawa damai-tapi sekarang sudah tersembunyi dari [Yerusalem] mata mu'" (NIV). Baca juga Matius 23:37. Allah prihatin tentang anak-anak-Nya. Dia adalah Allah yang menginginkan kita untuk memahami hidup dan melindungi kita dari penderitaan, meskipun ada saatnya kita menolak Dia. Tamar mungkin bertanya-tanya mengapa Tuhan mengijinkan Amnon memperkosa dirinya. Dia merasa ditolak, malu, sangat terhina, ditinggalkan, dan tidak berharga. Bahkan kemudian, bagaimanapun, Tuhan rindu untuk menyembuhkan rasa sakitnya. Sebagai anak-anak Tuhan, "sukacita Tuhan adalah kekuatan kita." Ini tidak berarti bahwa kita tidak akan mengalami kesulitan dalam kehidupan kita. Sebaliknya, itu berarti bahwa kita akan dapat menemukan kenyamanan dan kekuatan dalam Tuhan. Meskipun perasaan kita dan situasi mungkin berada di luar kendali, kita tahu bahwa Allah masih memiliki kontrol atas hidup kita dan bahwa Dia dapat mengendalikan perasaan kita. Kita tahu bahwa Ia dapat memberi kita damai yang melampaui segala akal kita (Filipi 4:7), bahwa Dia berjanji untuk menjadi tempat perlindungan kita dan kekuatan, "bantuan yang selalu hadir dalam kesulitan" (Mzm. 46:1). Dia tahu betul perjuangan kita dan memahami dengan tepat apa yang kita rasakan. Baca Ibrani 4:15, 16. Tuhan mengerti dan ingin Anda memiliki kekuasaan atas emosi Anda. Berinteraksi 1. Apa yang harus Amnon lakukan untuk memperbaiki tindakannya? 2. Bagaimana Tuhan meminta kita untuk menanggapi seseorang yang tidak peduli tentang tindakannya yang menyakitkan? 3. Jelaskan ketika seseorang memaafkan mungkin tidak selalu mencakup rekonsiliasi dengan orang itu. Ailiana K. Denis, Bolingbrook, Illinois, U.S.A. SSCQ adalah Pelajaran Sekolah Sabat Resmi yang diterbitkan Dept. SS/PM GC SDA dari orang muda, oleh orang muda, untuk orang muda dan berjiwa muda di seluruh dunia Diterjemahkan oleh: Melvin Simatupang - 4 MENGENAL DAN MENGERTI AKAN EMOSI KITA Pelajaran Sekolah Sabat “Collegiate”(SSCQ) Kwartal PERTAMA 2011. Diterbitkan oleh SEIMAN (Surat Elektronik Intra Masyarakat Advent Nusantara www.seiman.org) ; [email protected] dan SSCQIndonesia .; Editor Daniel Saputra dan ManagerYonata Bastian (Judul Asli: Collegiate Quarterly, Published by the SSPM Dept. Of General Conference of SDA Senin 27 Desember Yohanes 16:20, 24 Kesaksian Pengaruh Kasih Karunia Allah Emosi adalah sebagian besar dari kehidupan kita. Ketika Tuhan menciptakan manusia, pikiran-Nya adalah kudus, dan tujuan-Nya bagi kita sungguh mulia. Adam dan Hawa memiliki pikiran seimbang, tetapi melalui dosa, kita telah menjadi direndahkan dan tercela. Rasul Paulus berkata, "karena keinginan daging adalah maut, tetapi keinginan Roh adalah hidup dan damai sejahtera" (Roma 8:6, NKJV). emosi kita memainkan peranan penting dalam kehidupan kita. Mereka membantu kita untuk membuat keputusan sehari-hari, dan jika tidak dibimbing oleh Roh Allah emosi kita bisa menyebabkan kesalahan besar-dan mungkin membahayakan bahkan kematian. "Tidaklah bijaksana untuk melihat kepada diri kita sendiri, dan mempelajari emosi kita. Jika kita melakukan ini, akan hadir kesulitan dan godaan yang melemahkan iman dan menghancurkan keberanian. Mempelajari emosi kita lebih dalam dan memberi jalan untuk perasaan kita itu berarti memanjakan diri dengan keraguan dan melibatkan diri dalam kebingungan. Kita harus melihat jauh diri kita dengan Yesus. "1 "Ketika Roh Allah mengambil kepemilikan hati, itu mengubah hidup." "Ketika Roh Allah mengambil kepemilikan hati, itu akan mengubah hidup. Singkirkan pikiran yang jahat, tinggalkan kejahatan. Cinta, kerendahan hati, dan perdamaian menggantikan amarah, iri hati, dan perselisihan. Sukacita mengambil tempat kesedihan, dan mencerminkan kegembiraan surga. Tidak ada yang melihat tangan yang mengangkat beban atau mencegah turunnya cahaya dari pengadilan di atas. Berkat datang ketika dengan iman kita menyerahkan jiwa kepada Allah. Dan kekuatan dimana mata manusia tidak bisa melihat menciptakan jiwa baru menurut gambar Allah "2. "Perang Konstan melawan keinginan daging harus dipertahankan, dan kita harus dibantu oleh pengaruh pemurnian kasih karunia Allah, yang akan menarik pikiran kita untuk merenungkan hal-hal yang murni dan suci." 3 Untuk mendapatkan kemenangan atas diri dan emosi negatif sangat penting bagi pengalaman Kristen. Kita harus mati setiap hari dan minum terus menerus dari sumber kehidupan yang Kristus berikan kepada kita dengan cuma-cuma. Kita juga harus menjadi bagian 'dari kehidupan yang telah diberikan kepada kita oleh pengorbanan Nya yang tak terbatas. Baca Yesaya 55. Berinteraksi 1. Pikirkan cara-cara kita mati setiap hari dan minum dari sumber air kehidupan Allah. 2. Apa cerita Alkitab yang menunjukkan pengaruh dari emosi negatif maupun positif? ____________ 1. The Ministry of Healing, p. 249. 2. My Life Today, p. 46. 3. Last Day Events, p. 268. Oshaine Altorick Wynter, Huntsville, Alabama, Amerika Serikat SSCQ adalah Pelajaran Sekolah Sabat Resmi yang diterbitkan Dept. SS/PM GC SDA dari orang muda, oleh orang muda, untuk orang muda dan berjiwa muda di seluruh dunia Diterjemahkan oleh: Melvin Simatupang - 5 MENGENAL DAN MENGERTI AKAN EMOSI KITA Pelajaran Sekolah Sabat “Collegiate”(SSCQ) Kwartal PERTAMA 2011. Diterbitkan oleh SEIMAN (Surat Elektronik Intra Masyarakat Advent Nusantara www.seiman.org) ; [email protected] dan SSCQIndonesia .; Editor Daniel Saputra dan ManagerYonata Bastian (Judul Asli: Collegiate Quarterly, Published by the SSPM Dept. Of General Conference of SDA Selasa 28 Desember Bukti Sukacita Datang Dalam Ratapan Yohanes 16:20 Injil Yohanes dibagi menjadi dua buku: Kitab Tanda (1-12) dan Kitab Kemuliaan (13-20). Ini adalah catatan Yohanes tentang kehidupan, kematian, dan kebangkitan Kristus. Tujuan-Nya dalam menulis catatan ini adalah untuk membuktikan bahwa Kristus memang Anak Allah, dan bahwa kita memiliki hidup yang kekal dengan percaya kepadaNya (20:30, 31). Kita semua meiliki pengalaman emosional masa sulit, yang menyebabkan kita berduka. Apa yang dikenal sebagai Yesus 'Perpisahan Wacana (13:31-16:33) yang terkandung dalam Kitab kemuliaan. Di sini, Yesus menghibur murid-muridNya tentang penderitaan-Nya yang sudah dekat dan kebangkitan (13:31-38). Dia menyatakan bahwa Dia adalah satu-satunya jalan kepada Bapa (14:6). Yesus memberitahu murid-murid-Nya bahwa karunia Bapa Roh Kudus akan dikirimkan kepada mereka, dan bahwa "'Dia akan membimbing [mereka] ke dalam semua kebenaran'" (14:15-31, 16:13, NIV). Dia juga mengatakan bahwa sebagai cabang kita tidak bisa tumbuh kecuali terhubung ke pokok anggur, sehingga murid-murid-Nya tidak bisa tumbuh kecuali mereka terhubung kepada-Nya, "pokok anggur yang benar" (15:1-17). Dia mengingatkan mereka tentang kebencian orang banyak terhadap mereka nantinya oleh karena nama-Nya (15:18-16:04). Kemudian Yesus berbagi secara dekat tentang menerima, mendekati secara dinamis. Perbedaan ini merupakan respon emosional mereka dan bahwa dunia akan melihat kematian-Nya: "'Aku berkata kepadamu, kamu akan menangis dan meratap sedangkan dunia bersukacita'" (16:20, NIV). Yesus membuat jelas bahwa dunia yang membenci-Nya dan berdiri berlawanan terhadap pelayanan-Nya akan bersukacita ketika Dia meninggal. Namun, murid-murid-Nya akan menangis dan meratap di saat yang sama. Tetapi Yesus tidak meninggalkan murid-muridNya dalam kondisi yang sudah putus harapan. Dia mengatakan, " Tapi kesedihan kamu akan berubah menjadi sukacita '(ayat, 20 NIV). Kamu akan menerima sukacita karena ketiadaan-Nya hanya sementara! Ia Berbicara tentang kebangkitan-Nya dalam ayat 22, Kristus mengatakan bahwa sukacita muridmuridNya akan datang di tengah-tengah mereka berkabung, ketika mereka melihat-Nya lagi. Kita semua mengalami saat emosional sulit, yang menyebabkan kita berduka. Tapi dengan kata-kata yang sama Kristus mendorong kita hari ini. Kebangkitan Kristus semata-mata untuk murid-murid-Nya, jadi kedatangan Kristus yang kedua kali adalah untuk kita. Semua penderitaan hidup akhirnya akan berubah menjadi sukacita ketika kita melihat Kristus pada kedatanganNya yang kedua kali. Kuatkan iman mu! Berinteraksi 1. Renungkan pada saat Kristus memberi Anda sukacita di tengah-tengah cobaan berat. 2. Bagaimana pada kenyataan, dampak kedatangan Kristus pada masa-masa emosional yang sulit? Richard Martin, Columbus, Ohio, AS SSCQ adalah Pelajaran Sekolah Sabat Resmi yang diterbitkan Dept. SS/PM GC SDA dari orang muda, oleh orang muda, untuk orang muda dan berjiwa muda di seluruh dunia Diterjemahkan oleh: Melvin Simatupang - 6 MENGENAL DAN MENGERTI AKAN EMOSI KITA Pelajaran Sekolah Sabat “Collegiate”(SSCQ) Kwartal PERTAMA 2011. Diterbitkan oleh SEIMAN (Surat Elektronik Intra Masyarakat Advent Nusantara www.seiman.org) ; [email protected] dan SSCQIndonesia .; Editor Daniel Saputra dan ManagerYonata Bastian (Judul Asli: Collegiate Quarterly, Published by the SSPM Dept. Of General Conference of SDA Rabu 29 Desember Yes. 26:3; Ibr. 04:15 Bagaimana Tidak Satupun Diberikan Emosi mempengaruhi setiap aspek kehidupan sehari-hari, dari keputusan yang kita buat di sekolah hingga keputusan berjalan dengan Allah. Suatu hari kita bisa bangun dengan perasaan bahagia, merasa seperti kita bisa menaklukkan dunia, sedangkan hari berikutnya kita terbangun dengan perasaan kalah. Bagaimana kita merasa dapat dipengaruhi oleh bermacam2 aspek yang tak terhitung jumlahnya: teman, keluarga, dan cuaca, lalu lintas, kelas yang sulit, dan sebagainya. Karena kita cenderung bereaksi terhadap perasaan kita, maka penting bahwa kita harus belajar bagaimana untuk menjaga emosi agar tidak menguasai diri. Anda selalu memiliki Bapa yang merawat anda. Alkitab dipenuhi dengan contoh-contoh dari orang-orang yang saleh, bagaimana berurusan dengan emosi yang menantang kehidupan sehari-hari. Baca di Yosua 1:9 bagaimana Tuhan mendorong Yosua saat ia menghadapi tugas menakutkan untuk memimpin seluruh bangsa. Karena Yesus memahami penderitaan kita yang terdalam dan kegembiraan terbesar kita, kita selalu dapat menemukan harapan di dalam Dia. Dari Firman, kita mendapatkan wawasan tentang bagaimana mengatasi naik turunnya kehidupan, dari patah hati menjadi sukacita. Sangatlah mudah untuk percaya bahwa tidak ada yang memahami kita. Banyak orang melewati kehidupannya dengan perasaan sangat kesepian karena mereka merasa tidak ada yang benar-benar memahami perjalanan mereka. Meskipun hal ini benar adanya, kita memiliki Bapa surgawi yang mengetahui kita lebih baik daripada kita sendiri dan yang bisa bersimpati dengan kita setiap saat. Jadi pada saat-saat mendatang anda tergoda dengan perasaan ditinggalkan dan terjatuh oleh perjuangan hidup, ingatlah hal ini: Anda tidak sendirian. Teman dan bahkan anggota keluarga bisa menolak untuk mendukung anda atau berjalan dengan anda, tetapi anda selalu punya teman yaitu Yesus yang berjanji tidak pernah meninggalkan anda, dan membantu anda di sepanjang jalan kehidupan (Ibrani 13:5, 6 ). Kamu adalah anak Allah. Kehidupan di bumi ini dapat mengecewakan. Selama masa tersebut, pikirkan tentang fakta bahwa anda adalah anak Raja, seorang raja yang seperti orang tua. Di dalam Dia, anda selalu memiliki Bapa yang selalu mencari anaknya (Yohanes 1:12). Tetap fokus pada Yesus. Mudah melupakan tujuan kekal kita dengan gangguan dunia. Namun, ketika kita tetap fokus pada Yesus, kita dapat memiliki damai sejahtera yang kita butuhkan untuk melewati cobaan itu(Yes. 26:3). Berinteraksi 1. Dalam apa bidang kehidupan Anda mengijinkan emosi Anda untuk mengambil alih? 2. Bagaimana Anda berkomitmen untuk lebih mengandalkan apa yang anda ketahui tentang Yesus minggu ini bukan hanya sekedar pada apa yang Anda rasakan? Kristie Cain, Apopka, Florida, U.S.A. SSCQ adalah Pelajaran Sekolah Sabat Resmi yang diterbitkan Dept. SS/PM GC SDA dari orang muda, oleh orang muda, untuk orang muda dan berjiwa muda di seluruh dunia Diterjemahkan oleh: Melvin Simatupang - 7 MENGENAL DAN MENGERTI AKAN EMOSI KITA Pelajaran Sekolah Sabat “Collegiate”(SSCQ) Kwartal PERTAMA 2011. Diterbitkan oleh SEIMAN (Surat Elektronik Intra Masyarakat Advent Nusantara www.seiman.org) ; [email protected] dan SSCQIndonesia .; Editor Daniel Saputra dan ManagerYonata Bastian (Judul Asli: Collegiate Quarterly, Published by the SSPM Dept. Of General Conference of SDA Kamis 30 Desember Pendapat Ketegangan Emosi Yohanes 16:20 Hembusan angin membuat jari-jari mereka menggemgam kuat saat kesebelas murid Yesus berjalan bersamaNya menuju Getsemani. Yesus berkata, "'Aku akan membunuh gembala, dan kawanan domba itu akan tercerai-berai'" (Matius 26:31, NIV), tampaknya langit malam menggelegar. Setelah mereka tiba di Getsemani, telintas dalam pikiran Kristus tentang beban yang akan Ia tanggung, kemenangan yang harus dilalui dengan penderitaan terlebih dahulu menyerang pikiran Juruselamat, menyebabkan kelemahan fisik. Dia memberitahu bahwa hanya Petrus, Yakobus, dan Yohanes yang akan melanjutkan pekabaranNya. Dia tahu bahwa Allah harus dibuat nyata dalam hidup-Nya Ketiga murid Yesus ingin meringankan penderitaan Guru mereka, mereka bertanya tentang penyebab kesedihan-Nya. Yesus menjawab: hati ku sangat sedih, seperti mau mati rasanya. Tinggallah di sini dan berjaga-jagalah dengan aku '"(Matius 26:38, NIV). Setelah berjalan beberapa langkah lebih lanjut, Tuhan berlutut di dekat batu, menyerahkan beban-Nya kepada Bapa yang satu-satunya dapat meringankan penderitaan-Nya. Khalayak surgawi melihat adegan ini, mereka tahu bahwa kegagalan pada Yesus akan mengakibatkan konsekuensi yang mengerikan. Yesus berdoa, "" Bapa, jikalau sekiranya mungkin, lalu kan lah cawan ini daripada ku '"(ayat, 39 NIV). Kata-kata ini menunjukkan betapa berat beban pikiran-Nya. Pada saat ini, semua pasukan Setan berada di sekelilingNya, membisikkan kebohongan agar Yesus mau berbalik dari misi-Nya: "hamba-hamba Mu yang setia sekarang telah berpaling dari Mu. Mereka berusaha untuk menghancurkan Mu dengan fondasi yg kuat. Salah satu pengikut Mu akan menyangkal Engkau. Semua akan meninggalkan Engkau. . . . Mereka yang telah Ia selamatkan, mereka yang Ia cintai, harus bersatu dengan Setan, ini sangatlah menusuk jiwa-Nya "*. Meskipun demikian, pada saatsaat Kristus melemah, Dia tahu bahwa Allah harus dinyatakan di dalam hidupNya. Oleh karena itu, Dia berdoa, "'Meskipun demikian, biarlah kehendak Mu ya Bapa yang jadi, bukan kehendak Ku'" (ayat 39) Aku ini hanyalah salah satu dari banyak kemenangan yang menunjukkan kasih setia Kristus bagi kita. Kita harus hati-hati mempertimbangkan contoh penyangkalan diri sebagai standar. musuh kita, iblis, menggunakan emosi untuk menipu dan menggoda kita. Oleh karena itu, tindakan kita tidak boleh dipandu oleh tanggapan emosional saja. Sebaliknya, setiap pikiran dan tindakan harus disaring melalui prinsip cinta kasih Tuhan. Kita sepenuhnya harus menyerahkan hidup kita kepada Kristus, hanya dengan begitu kita benar-benar dapat mengikuti semangat hukum. Berinteraksi 1. Bagaimana Anda melihat Allah menunjukkan kasih-Nya tanpa syarat kepada Anda secara pribadi? ____________ * Kerinduan Segala Zaman, hal 687. Samuel Williams, Adelphi, Maryland, AS SSCQ adalah Pelajaran Sekolah Sabat Resmi yang diterbitkan Dept. SS/PM GC SDA dari orang muda, oleh orang muda, untuk orang muda dan berjiwa muda di seluruh dunia Diterjemahkan oleh: Melvin Simatupang - 8 MENGENAL DAN MENGERTI AKAN EMOSI KITA Pelajaran Sekolah Sabat “Collegiate”(SSCQ) Kwartal PERTAMA 2011. Diterbitkan oleh SEIMAN (Surat Elektronik Intra Masyarakat Advent Nusantara www.seiman.org) ; [email protected] dan SSCQIndonesia .; Editor Daniel Saputra dan ManagerYonata Bastian (Judul Asli: Collegiate Quarterly, Published by the SSPM Dept. Of General Conference of SDA Jum’at 31 Desember Eksplorasi Belajar Untuk Merasa Baik Yohn 16:20 KESIMPULAN Di atas segalanya, Yesus tahu apa yang d alami umat-umatNya. Dia menderita godaan dan kesedihan sama seperti kita. kehidupan modern kita tiap hari dipengaruhi oleh berbagai faktor yang mempengaruhi perasaan kita. Sangat mudah untuk menjadi patah semangat yang nantinya akan berujung pada keputus asaan. Namun, Yesus berjanji melalui firman-Nya dan perbuatan-Nya bahwa "'kesedihan akan berubah menjadi sukacita'" (Yohanes 16:20, NIV). Sukacita adalah perasaan paling dalam tentang pengalaman manusia yang ditunjukan kepada dunia bahwa Allah beserta kita dan, melalui anak-Nya, perasaan dan luka kita sembuh. Dalam rangka untuk mewarisi harapan ini, kita harus berpartisipasi dalam proses penebusan melalui pengendalian diri, pengampunan, dan gaya hidup yg disiplin. PERTIMBANGKAN ● Mendengarkan dan menyusun daftar lagu-lagu Natal yang menyebutkan kata sukacita. ● Menulis surat kepada teman atau saudara yang putus asa dan membutuhkan pengharapan. Pastikan untuk menyebutkan tema minggu ini, penebusan melalui penyampaian kepada Tuhan. ● Membuat tanda yang mengingatkan pokok pelajaran pekan ini. Beberapa pokok yang perlu dipertimbangkan adalah pengendalian diri, mengatasi situasi mendesak, harapan, pengampunan, atau sukacita. ● Membuat hadiah buatan sendiri untuk seseorang seperti keranjang dengan makanan ringan sehat di dalamnya. ● Berhenti dari kebiasaan buruk atau menetapkan tujuan pribadi untuk tahun baru. ● Menjaga "jurnal perasaan" di mana anda merekam perasaan anda sepanjang minggu. Kapan aAnda melihat perasaan yang baik dan perasaan negatif? Apa jenis perilaku yang menimbulkan perasaan positif dalam kehidupan sehari-hari Anda? HUBUNGKAN Amsal 3:5, 6, Galatia 5:22, 23; J. R. Zurcher, Touched With Our Feelings: A Historical Survey of Adventist Thought on the Human Nature of Christ; Daniel Scarone, Assault on the Mind. Fabian Carbello, Colton, California, AS. SSCQ adalah Pelajaran Sekolah Sabat Resmi yang diterbitkan Dept. SS/PM GC SDA dari orang muda, oleh orang muda, untuk orang muda dan berjiwa muda di seluruh dunia Diterjemahkan oleh: Melvin Simatupang - 9