APRIL—JUNI 2012 Evangelisasi dan Bersaksi Pelajaran Ke-Tigabelas Kwartal 2 , Penginjilan Yang Berkesinambungan 23—29 Juni 2012 Diterjemahkan Oleh: Alwin Simanjuntak Editor: Daniel Saputra dan Yonata Bastian Sirkulasi: Janette Sepang Maka kata Yesus: "Seumpama apakah hal Kerajaan Allah dan dengan apakah Aku akan mengumpamakannya? Ia seumpama biji sesawi, yang diambil dan ditaburkan orang di kebunnya; biji itu tumbuh dan menjadi pohon dan burung-burung di udara bersarang pada cabang-cabangnya." (Luk 13: 18, 19) Evangelisasi dan Bersaksi Pelajaran Sekolah Sabat “Collegiate”(SSCQ) KwartalKEDUA 2012. Diterbitkan oleh SEIMAN (Surat Elektronik Intra Masyarakat Advent Nusantara www.seiman.org) ; [email protected] dan SSCQ-Indonesia .; Editor Daniel Saputra, ManagerYonata Bastian, Sirkulasi: Janette Sepang, (Judul Asli: Collegiate Quarterly, Published by the SSPM Dept. Of General Conference of SDA) Sabbath 23 JUNI Pendahuluan Mat. 13:31, 32 Sebuah Pesan Yang Selamanya Menarik Dalam perumpamaan mengenai biji sesawi, burung-burung yang bersarang pada pohon menunjukkan sebuah pesan yang penting. Mereka berada pada pohon karena mereka merasa aman, terlindungi, dan terpelihara. Bukankah hal-hal demikian yang kita harapkan berada dalam gereja kita, baik anggota maupun tamu, untuk merasa aman secara emosional, terlindungi secara fisik, dan terpelihara secara rohani? Kita harus ingat bahwa milik kita adalah penginjilan yang hidup Menggunakan talenta kita untuk mengundang burung-burung dan memperluas cabang-cabang pohon Kerajaan Allah adalah misi yang harus diemban masing-masing kita. Adalah penting untuk mempertimbangkan jenis-jenis talenta dalam gereja yang dapat digunakan untuk menyebar-luaskan undangan ini. Baik orang muda maupun orang tua dapat membawa kesegaran dan semangat pada misi ini. Orang muda memiliki kesiapan mental, kontak profesional, energi, dan kreativitas yang besar. Talenta kita tidak akan berakhir. Bahkan ketika orang-orang tua kita pensiun, mereka juga masih bisa memberikan kontribusi kepadaa pertumbuhan dan mendukung pohon gereja kita. Kelebihan pesan kita dibanding pesan pesan yang ditayangkan di media komersial adalah bukan hanya pesan kita memiliki panggilan di awal, tetapi pesan kita senantiasa menarik. Kita memiliki penginjilan berkesinambungan yang perlu dikembangkan pada setiap generasi. Sebagaimana perubahan terjadi dalam gereja kita – perubahan dalam kepemimpinan, lagu-lagu, jadwal sosial pada jam Sabat – kita perlu memastikan bahwa ― kebenaran masa kini‖ yang kita miliki tetap terjaga. Kita harus ingat bahwa milik kita adalah penginjilan yang hidup. Undangan Allah untuk menjadi bagian dari keluarga Allah diberikan pada semua orang tanpa membedakan usia, ras ataupun jenis kelamin. Yesus tidak menggunakan pertumbuhan biji sesawi untuk ― menekankan sebuah kesenangan yang menakjubkan‖ tetapi untuk mengingatkan bahwa kita memiliki sebuah pesan yang melampaui kelemahan dan kemampuan kita. Setelah mendengar bagaimana Allah melemparkan segala dosa kita ke dalam tubir laut (Mikha 7:19), menggantikan lagu ― tidakkah itu menakjubkan‖ dengan nyanyian baru (Maz 40:3), dan mengganti hati yang egois dengan hati yang baru yang senantiasa taat (Yeh 36:26) – orang akan rindu untuk bersarang pada pohon-Nya – kerajaan Allah. ____________ *Richard N . Longenecker, The Challenge of Jesus‘ Parables, (Grand Rapids, Mich.: Eerdmans, 2000), p. 141. Katie Ramharacksingh, Newbold College, Bracknell, Berkshire, England SSCQ adalah Pelajaran Sekolah Sabat Resmi yang diterbitkan Dept. SS/PM GC SDA dari orang muda, oleh orang muda, untuk orang muda dan berjiwa muda di seluruh dunia Diterjemahkan oleh: Alwin Simanjuntak - 2 Evangelisasi dan Bersaksi Pelajaran Sekolah Sabat “Collegiate”(SSCQ) KwartalKEDUA 2012. Diterbitkan oleh SEIMAN (Surat Elektronik Intra Masyarakat Advent Nusantara www.seiman.org) ; [email protected] dan SSCQ-Indonesia .; Editor Daniel Saputra, ManagerYonata Bastian, Sirkulasi: Janette Sepang, (Judul Asli: Collegiate Quarterly, Published by the SSPM Dept. Of General Conference of SDA) Minggu 24 JUNI Logos Roda Keselamatan Mat. 4:18, 19; 21:18−20; 28:18‒20; Yoh 4:1−42; 1 Pet. 2:9 Meskipun manusia pertama jatuh dalam dosa dan dengan demikian membawa dosa masuk kepada semua generasi sesudahnya, Allah telah membuat kita menjadi bagian yang tidak terpisahkan dari proses pendamaian manusia dengan-Nya. Ia telah memulai proses ini dengan menjanjikan seorang Juru Selamat (Kej 3:15), dan kemudian memilih bangsa Israel untuk menuntun bangsa-bangsa lain kembali kepada Juru Selamat. Panggilan untuk menjadi penginjil tidak datang semata-mata karena kebetulan, Dari Penciptaan sampai hari ini, tampaknya Allah bekerja dengan dua prinsip dasar. Yang pertama adalah memberikan nafas hidup pada kematian kita. Yang kedua adalah, bahwa Ia memberikan kuasa bagi kita untuk mengabarkan pada sesama mengenai pengalaman kebangkitan kita. Dalam Perjanjian Baru, Allah menggenapi langkah pertama dari rencana keselamatan dengan mengorbankan Anak-Nya yang tunggal untuk menjadi pendamaian atas dosa-dosa kita. Hal ini jelas menunjukkan rencana Allah untuk memulihkan kerajaan-Nya bukan hanya sampai ke ujung dunia, tetapi sampai ke kedalaman jiwa kita. Prinsip ini juga menunjukkan peran penting yang dimiliki setiap umat percaya dalam roda keselamatan. Kita semua dapat menjadi agen yang dapat digunakan Allah mengabarkan kabar keselamatan (Yoh 15:16, Kis 9:15, 2 Kor 5:20). Yesus senantiasa memberikan sukacita, damai, dan kasih dalam hati kita dan menyanggupkan kita untuk memahami misteri-Nya. Ini dapat diartikan bahwa setiap umat Kristen harus mengembangkan penginjilannya masing-masing. Untuk mencapai ― panggilan tertinggi‖ ini, kita perlu memperhatikan hal-hal berikut. Kita Dimaksudkan Untuk Bertumbuh (Mat 4:18, 19; 21:18-20; 1 Pet. 2:9) Dalam Matius 4 kita membaca mengenai panggilan Yesus terhadap Simon dan Andreas untuk menjadi duta-dutaNya. Lebih lanjut Petrus menceritakan mengapa Tuhan memanggil orang berdosa untuk menjadi duta-Nya: ― supaya kamu memberitakan perbuatanperbuatan yang besar dari Dia, yang telah memanggil kamu keluar dari kegelapan kepada terang-Nya yang ajaib‖ (1 Pet 2:9). Dari ayat ini kita pelajari bahwa Allah menyelamatkan dan memelihara kita agar kita dapat menjadi duta dan wakil Nya dalam mengabarkan keselamatan. Konsekuensi dari mengabaikan panggilan ini diceritakan dalam Matius 21. Ketika berjalan ke Yerusalem, Yesus merasa lapar. Ketika melihat pohon ara, Ia menghampiri pohon itu dengan harapan akan menemukan buah disitu. Ketika mendapati bahwa pohon ara itu tidak ada buahnya, Yesus kecewa dan mengutuk pohon ara itu. Dari luar pohon ara tersebut tampak seolah lebat buahnya, tetapi sesungguhnya hanya daun-daun saja. Betapa buruknya jika pada waktu Yesus kembali, Ia mendapati kita seperti pohon ara terebut – tidak pernah membagikan cerita rahmat-Nya yang menakjubkan kepada sesama kita. SSCQ adalah Pelajaran Sekolah Sabat Resmi yang diterbitkan Dept. SS/PM GC SDA dari orang muda, oleh orang muda, untuk orang muda dan berjiwa muda di seluruh dunia Diterjemahkan oleh: Alwin Simanjuntak - 3 Evangelisasi dan Bersaksi Pelajaran Sekolah Sabat “Collegiate”(SSCQ) KwartalKEDUA 2012. Diterbitkan oleh SEIMAN (Surat Elektronik Intra Masyarakat Advent Nusantara www.seiman.org) ; [email protected] dan SSCQ-Indonesia .; Editor Daniel Saputra, ManagerYonata Bastian, Sirkulasi: Janette Sepang, (Judul Asli: Collegiate Quarterly, Published by the SSPM Dept. Of General Conference of SDA) Minum Dari Sumber Air Gantinya Dari Sumur (Yoh 4:1-42) Yoh 4 menceritakan mengenai pertemuan Yesus dengan perempuan Samaria. Wanita Samaria bertanya pada Yesus, ― Adakah Engkau lebih besar dari pada bapa kami Yakub, yang memberikan sumur ini kepada kami…? ― (Yoh 4:12). Dalam responsNya, Yesus menunjukkan bahwa semua yang minum dari sumur Yakub akan haus lagi, tetapi yang minum air yang Ia berikan tidak akan haus untuk selamanya. Meskipun wanita itu dan Yesus sama-sama berbicara mengenai air, mereka datang dari poin yang berbeda. Wanita Samaria berbicara mengenai sumur buatan manusia (Grk: phrear), Yesus berbicara mengenai sumber air alami (Grk: phgh) yang mengalir melalui tangan Pencipta. Saat ini banyak orang lebih percaya pada cerita buatan manusia daripada Firman Allah. Namun demikian, pekerja-pekerja Allah harus senantiasa menimba air dari Yesus dan FirmanNya. Paulus menasihati Timotius untuk ― peliharalah apa yang telah dipercayakan kepadamu. Hindarilah omongan yang kosong dan yang tidak suci dan pertentanganpertentangan yang berasal dari apa yang disebut pengetahuan, karena ada beberapa orang yang mengajarkannya dan dengan demikian telah menyimpang dari iman‖ (1 Tim. 6:20, 21). Paulus juga meminta Timotius untuk ― mempelajari Firman Tuhan supaya ― layak di hadapan Allah sebagai seorang pekerja yang tidak usah malu, yang berterus terang memberitakan perkataan kebenaran itu‖ (2 Tim 2:15). Penelpon Belum Memutuskan (Mat 28: 18-20)) Panggilan untuk menjadi penginjil tidak datang semata-mata karena kebetulan, tetapi melalui Allah dan hikmatNya yang tak terbatas. Oleh karena panggilan ini mencakup seumur hidup, Yesus meyakinkan bahwa Ia akan menyetai kita sampai pada akhir zaman‖ (Mat 28:20). Adalah penting untuk kita ketahui bahwa Ia yang menugaskan kita juga akan mendukung kita. Teman sekolah kita, saudara kita, tetangga kita bergantung pada kesaksian kita akan kebaikan Tuhan kita dan warisan kita sebagai anak Allah. Tidakkah egois untuk menghentikan roda keselamatan ketika itu berada pada kendali kita? REAKSI 1. Menurut Anda, mengapa Allah bergantung pada kita daripada kepada malaikat-malaikat unuk menyebarkan kabar injil? 2. Bagaimana Anda menempatkan prioritas mengenai peran Anda dalam siklus keselamatan? (a) Tinggi (b) Rata-rata (c) Rendah. Jelaskan jawaban Anda. 3. Adakah orang yang dapat dibenarkan ketika ― pensiun‖ dari tugas menyebarkan kabar keselamatan? Jelaskan jawaban Anda. Felix Opoku-Gyamfi, Newbold College, Bracknell, Berkshire, England SSCQ adalah Pelajaran Sekolah Sabat Resmi yang diterbitkan Dept. SS/PM GC SDA dari orang muda, oleh orang muda, untuk orang muda dan berjiwa muda di seluruh dunia Diterjemahkan oleh: Alwin Simanjuntak - 4 Evangelisasi dan Bersaksi Pelajaran Sekolah Sabat “Collegiate”(SSCQ) KwartalKEDUA 2012. Diterbitkan oleh SEIMAN (Surat Elektronik Intra Masyarakat Advent Nusantara www.seiman.org) ; [email protected] dan SSCQ-Indonesia .; Editor Daniel Saputra, ManagerYonata Bastian, Sirkulasi: Janette Sepang, (Judul Asli: Collegiate Quarterly, Published by the SSPM Dept. Of General Conference of SDA) Senin 25 JUNI Kesaksian Yesaya 58 Apa Yang Dapat Membuka Pintu Hati ― Jangan pernah meremehkan hal-hal kecil… Melalui hal-hal kecillah jiwa dilatih sehingga dapat bertumbuh dalam rupa Kristus, atau rupa setan. Allah menolong kita mengembangkan kebiasaan pikiran, perkataan, penglihatan dan tindakan yang akan menjadi saksi kepada semua mengenai kita, bahwa kita senantiasa bersama Yesus dan belajar dariNya.‖1 ― Orang yang paling intelektual, yang terpandang dan terpuji sebagai yang orang-orang besar di dunia seringkali disegarkan oleh kata-kata sederhana dan rendah hati dari seorang yang mengasihi Allah, yang mampu berbicara mengenai kasih secara alami seperti orangorang dunia berbicara mengenai hal-hal yang biasa bagi mereka. Kata-kata, jika dipersiapkan dan dipelajari, memiliki sedikit pengaruh, tetapi pekerjaan yang jujur dan setia dari anak-anak Allah dalam kata-kata, atau dalam pelayanan yang kecil, jika dikerjakan secara alami dan sederhana, akan membuka pintu, yang lama terkunci, kepada banyak jiwa.‖2 “Apakah karakter Anda bersaksi mengenai Kristus?” ― Engkau yang mengaku memperkatakan pesan pengampunan terakhir pada dunia, apakah pengalamanmu dalam pengetahuan mengenai kebenaran, dan apa pengaruhnya dalam hatimu? Apakah karakter Anda bersaksi mengenai Kristus? Dapatkah Anda berbicara mengenai pembaruan, penyanggupan, dan pemurnian kebenaran seperti Yesus? Apa yang telah Anda lihat, Apa yang telah Anda ketahui, mengenai kuasa Kristus? Inilah kesaksian yang Tuhan inginkan, yang kurang dari gereja-gereja.‖3 ― Orang dengan stamina rohani yang prima dibutuhkan, yang sanggup menemukan pekerjaan yang bisa dikerjakan, karena mereka mencarinya. Gereja membutuhkan orangorang baru untuk memberi energi, orang-orang yang mampu mengatasi kesalahan, orang yang mampu memberi inspirasi dengan semangat bagi pekerja-pekerja yang lesu, orang yang hatinya dihangatkan dengan kasih kristiani, yang tangannya bersemangat melakukan pekerjaan Tuannya.‖4 REAKSI 1. Apa yang Anda ketahui mengenai kuasa Kristus? Bagaimana ― pengetahuan‖ itu menolong Anda dalam bersaksi? 2. Apakah pendidikan penting dalam menyatakan Firman Allah? Tidakkah ketulusan dan niat baik cukup? Mengapa atau mengapa tidak? ____________ 1. The Youth’s Instructor, March 9, 1893. 2. The Advent Review and Sabbath Herald, May 9, 1899. 3. Gospel Workers, p. 272. 4. Manual for Canvassers, p. 22. Radisa Antic, Newbold College, Bracknell, Berkshire, England SSCQ adalah Pelajaran Sekolah Sabat Resmi yang diterbitkan Dept. SS/PM GC SDA dari orang muda, oleh orang muda, untuk orang muda dan berjiwa muda di seluruh dunia Diterjemahkan oleh: Alwin Simanjuntak - 5 Evangelisasi dan Bersaksi Pelajaran Sekolah Sabat “Collegiate”(SSCQ) KwartalKEDUA 2012. Diterbitkan oleh SEIMAN (Surat Elektronik Intra Masyarakat Advent Nusantara www.seiman.org) ; [email protected] dan SSCQ-Indonesia .; Editor Daniel Saputra, ManagerYonata Bastian, Sirkulasi: Janette Sepang, (Judul Asli: Collegiate Quarterly, Published by the SSPM Dept. Of General Conference of SDA) Selasa 26 JUNI Bukti Evangelis Yang Penuh Air Yoh 4:1‒42 Dalam Perjanjian Baru, arti dari kata pengijilan dalam bahasa Grika cukup luas. Berhubungan dengan hal yang orang Kristen senantiasa lakukan karena memiliki pengalaman yang berjalan, merubah hidup, dengan Yesus.1 Cerita mengenai wanita Samaria dalam Yoh 4:1-42 menolong kita mengerti definisi ini. Yesus bertemu wanita ini di sumur Yakub. Oleh karena lazimnya orang Samaria, apalagi wanita Samaria, akan hati-hati ketika berbicara denganNya, Yesus memulai percakapan dengan meminta minum. Tidak lama sesudahnya, Yesuslah yang akhirnya menawarkan minum, bukan dari sumur buatan manusia, tetapi dari sesuatu yang disebut ― air hidup‖ (ayat 10). Lalu percakapan dilanjutkan yang kemudian menunjukkan identitas Yesus sebenarnya. Wanita ini merupakan evangelist di pelbagai pelosok dunia Air yang wanita ini temukan, khususnya Orang yang menyediakan air ini begitu menyegarkan sehingga wanita ini lupa pada tugasnya semula, meninggalkan tempayannya, kembali ke kotanya untuk membagikan kabar injil. Wanita ini tidak dapat menyimpan semangat nya ketika menemukan sumber kehidupan yang baru. Yohanes menulis, ― Dan banyak orang Samaria dari kota itu telah menjadi percaya kepada-Nya karena perkataan perempuan itu, yang bersaksi: "Ia mengatakan kepadaku segala sesuatu yang telah kuperbuat.‖ (Yoh 4:39). Kita juga memiliki bukti melalui kitab injil dan buku Kisah Rasul, bahwa wanita yang sama ini, yang sebelumnya hidup secara imoral, juga memliki pengaruh dalam tahap awal pekabaran injil di luar Palestina.2 Wanita ini merupakan evangelist di pelbagai pelosok dunia. Sama halnya, jika kita bertemu Yesus Kristus dan minum dari air yang Ia tawarkan, kita juga akan pergi untuk menyebarkan kabar mengenai apa yang telah Ia lakukan bagi kita. Kita juga akan menjadi saksi hidup mengenai kebaikan Allah dalam dunia ini. REAKSI 1. Bagaimana menurut Anda hidup Anda akan terlihat ketika Anda melihat diri Anda sebagai ― penginjil‖? 2. Bagaimana rasa ― air hidup‖ dari Kristus menurut Anda? Kapankah terakhir kali Anda bercerita mengenai ―a ir hidup‖ pada sesama Anda? ____________ 1. Ceslas Spicq, ‗eujaggeli+zomai, eujagge+lion, eujaggelisth+B‘ in Theological Lexicon of the New Testament, ed. By James D. Ernest (Peabody, Mass.: Henrickson, 1994), vol. 2, p. 91. 2. George R. Beasley-Murray, John, Word Biblical Commentary, vol. 36 (Nashville, Tenn.: Thomas Nelson, 1999), pp. 64, 65. Tom Meijer, Newbold College, Bracknell, Berkshire, England SSCQ adalah Pelajaran Sekolah Sabat Resmi yang diterbitkan Dept. SS/PM GC SDA dari orang muda, oleh orang muda, untuk orang muda dan berjiwa muda di seluruh dunia Diterjemahkan oleh: Alwin Simanjuntak - 6 Evangelisasi dan Bersaksi Pelajaran Sekolah Sabat “Collegiate”(SSCQ) KwartalKEDUA 2012. Diterbitkan oleh SEIMAN (Surat Elektronik Intra Masyarakat Advent Nusantara www.seiman.org) ; [email protected] dan SSCQ-Indonesia .; Editor Daniel Saputra, ManagerYonata Bastian, Sirkulasi: Janette Sepang, (Judul Asli: Collegiate Quarterly, Published by the SSPM Dept. Of General Conference of SDA) Rabu 27 JUNI Bagaimana Roma 12 Penginjilan—Lebih Dari Sekedar Tunjukan dan Ceritakan Ada kesalah-pengertian bahwa penginjilan terbatas pada penyebaran literatur dari pintu ke pintu, memberikan pelajaran Alkitab, dan memimpin seminar roh nubuat. Pendekatan-pendekatan tersebut adalah penting; akan tetapi, mereka bukanlah keseluruhan proses penginjilan. Dahulu saya berpikir bahwa kalau saya tidak menjadi perawat misionaris, saya belum menjadi orang Kristen yang baik. Tetapi kemudian saya belajar bahwa ada banyak cara untuk menginjil. Hal ini memiliki implikasi yang besar bagi penginjilan. Bayangkan jika setiap orang mampu menemukan karunia rohaninya dan dilatih untuk memaksimalkan karunia tersebut untuk Tuhan. Cara terbaik mengabarkan tentang Yesus adalah dengan memberikan contoh Inti dari penginjilan adalah untuk membagikan Yesus menggunakan setiap cara yang tersedia. Tantangannya adalah menemukan apa sesungguhnya karunia rohani kita. Cara yang baik untuk memulai adalah dengan menyanyakan teman dekat atau guru, apa pendapat mereka mengenai talenta pribadi kita. Ini akan memberikan ide bagi kita mengenai talenta-talenta kita. Kemudian Anda dapat menggunakan kemampuan-kemampuan tersebut untuk memperluas Kerajaan Allah di dunia dan untuk kekekalan. Jika Anda memiliki minat dalam bidang fotografi atau perfilman, Anda dapat bertanya pada diri Anda bagaimana Anda dapat menggunakan minat Anda untuk sesuatu yang baik bagi Tuhan. Tidak ada batas pada apa yang Anda dapat lakukan. Bahkan jika hal tersebut belum pernah dilakukan sebelumnya. Ingat bahwa Yesus tidak membatasi penginjilanNya pada aktivitas di sinagog. Yesus melakukan segala sesuatu bagi orang banyak. Ia meluangkan banyak waktu dengan semua elemen masyarakat. Dan ketika Ia melihat suatu kebutuhan, Ia melakukan segala sesuatu untuk memenuhi kebutuhan itu. Pada saat yang sama, Yesus rindu untuk memenuhi lebih dari sekedar permukaan dari kebutuhan orang-orang. Yesus ingin memperbaiki apa yang rusak di dalam jiwa mereka. Dan kesuksesanNya dalam penginjilan datang dari kasih yang tulus pada sesama. Tetapi dalam kesibukan terkadang kita tidak mampu menunjukkan Yesus pada orang yang kita temui, ataupun menemukan cara yang unik untuk melakukannya. Cara terbaik mengabarkan tentang Yesus adalah dengan memberikan contoh. Donald Miller menulis, ― Kadang Anda harus menyaksikan seseorang menyukai sesuatu sampai akhirnya Anda juga menyukai hal yang sama. Seolah-olah mereka menunjukkan pada Anda bagaimana caranya.‖ Kapankah terakhir kali seseorang menyaksikan Anda mengasihi Yesus? ____________ *Donald Miller, Blue Like Jazz (Nashville: Thomas Nelson, 2003), p. ix. E’schelle Celestte Hernandez, Newbold College, Bracknell, Berkshire, England SSCQ adalah Pelajaran Sekolah Sabat Resmi yang diterbitkan Dept. SS/PM GC SDA dari orang muda, oleh orang muda, untuk orang muda dan berjiwa muda di seluruh dunia Diterjemahkan oleh: Alwin Simanjuntak - 7 Evangelisasi dan Bersaksi Pelajaran Sekolah Sabat “Collegiate”(SSCQ) KwartalKEDUA 2012. Diterbitkan oleh SEIMAN (Surat Elektronik Intra Masyarakat Advent Nusantara www.seiman.org) ; [email protected] dan SSCQ-Indonesia .; Editor Daniel Saputra, ManagerYonata Bastian, Sirkulasi: Janette Sepang, (Judul Asli: Collegiate Quarterly, Published by the SSPM Dept. Of General Conference of SDA) Kamis 28 JUNI Pendapat Peduli Pada Hal Kecil Mat. 8:28−33; Yoh 4:7−30; 12:1−8 Jika Anda memiliki hubungan pribadi dengan Yesus, kehidupan Anda menjadi penginjilan kepada sesama. Dalam bukunya, It’s All About Love—Reflections for Women, Ruth Coulter menulis: Semuanya mengenai kasih! Allah lebih dahulu mengasihi kita dan melimpahkan kasihNya yang tak berkesudahan dalam hidup kita. Kita tidak dapat menyimpan itu sendiri. Hal ini akan meluap kepada mereka di sekeliling kita – pertama-tama dalam rumah kita – kemudian mempengaruhi segala penjuru.‖* Dalam zaman ini, kesuksesan dalam penginjilan seringkali berfokus pada hal-hal permukaan. Adalah mudah untuk terjebak dalam mengukur berapa banyak anggota yang diterima dalam keluarga Allah, ketika pada saat yang sama mereka yang sudah berada dalam keluarga Allah keluar tanpa ada yang memperhatikan. Ruth Coulter mengatakan bahwa kepenuhan kasih Allah pada mereka di sekeliling kita harus dimulai dari mereka yang terdekat dengan kita. Perkataan yang ramah, telinga yang mau mendengar, senyuman hangat, dapat membuka banyak pintu hati Tantangan berikutnya dalam menceritakan mengenai Allah pada sesama adalah pemikiran bahwa satu ukuran cocok untuk semuanya. Pendekatan pribadi seringkali diabaikan dalam penginjilan masal dimana target kesuksesan ditentukan melalui jumlah yang tercapai. Akan tetapi ada beberapa kelompok orang yang kepadanya kita dipanggil untuk menginjil. Ada kelompok orang yang sama sekali asing terhadap hal-hal rohani seperti dua orang kerasukan setan di Gadara (Mat 8:28-33). Kemudian ada orang yang mempunyai masalah dengan Tuhan karena kepedihan yang mereka alami – seperti Maria, saudara Lazarus (Yoh 12:1-8); wanita Samaria (Yoh 4:7-30); dan Zakeus (Luk 19:1-10). Kita juga harus mengingat anggota gereja yang tak terlihat atau yang putus komunikasi dengan gereja, orang-orang seperti anak yang hilang dan kakaknya (Luk 15:11-32). Hal-hal khusus ini memerlukan pendekatan yang berbeda ketika berbicara mengenai kebutuhan rohani mereka. Bagaimana kita bereaksi dan berinteraksi dengan sesama akan memiliki efek dramatis dalam cara yang tidak kita ketahui. Perkataan yang ramah, telinga yang mau mendengar, senyuman hangat, dapat membuka banyak pintu hati. Pikirkan bagaimana Yesus berinteraksi dengan sesamaNya ketika Ia berada di dunia. Yesus menerima gantinya mengacuhkan. Yesus mengampuni, gantinya menghakimi. Ia memenuhi kebutuhan individu gantinya menuntut mereka untuk memenuhi kebutuhanNya. Kita harus senantiasa berusaha untuk menjadi seperti sumber sukacita dan kasih itu, yang kita kenal sebagai Yesus. ____________ *Ruth Coulter, It's All About Love─Reflections for Women (Surrey, U.K.: Grosvenor House Publishing Ltd, 2007), p. 1. Debbie McReynolds, Newbold College, Bracknell, Berkshire, England SSCQ adalah Pelajaran Sekolah Sabat Resmi yang diterbitkan Dept. SS/PM GC SDA dari orang muda, oleh orang muda, untuk orang muda dan berjiwa muda di seluruh dunia Diterjemahkan oleh: Alwin Simanjuntak - 8 Evangelisasi dan Bersaksi Pelajaran Sekolah Sabat “Collegiate”(SSCQ) KwartalKEDUA 2012. Diterbitkan oleh SEIMAN (Surat Elektronik Intra Masyarakat Advent Nusantara www.seiman.org) ; [email protected] dan SSCQ-Indonesia .; Editor Daniel Saputra, ManagerYonata Bastian, Sirkulasi: Janette Sepang, (Judul Asli: Collegiate Quarterly, Published by the SSPM Dept. Of General Conference of SDA) Jum‘at 29 JUNI Eksplorasi Membagikan Yesus Dengan Contoh Kisah 1:8 SIMPULAN Anda adalah bagian tak terpisahkan dari proses mendamaikan manusia dengan Allah. Semua kita dapat menjadi agen yang melaluinya Tuhan dapat menyalurkan Kabar Keselamatan. Ketika Anda memiliki hubungan pribadi dengan Yesus, seluruh hidup Anda menjadi penginjilan yang berkesinambungan pada sesama. Anda perlu menemukan karunia rohani Anda, gunakan karunia tersebut, dan minta Tuhan untuk menghidupkan kehidupanNya dalam hidup Anda. PERTIMBANGKAN Minta tiga anak untuk menghitung secara serentak: seorang anak berusia 3 tahun menghitung satu sampai sepuluh, seorang anak berusia 5 tahun menghitung kelipatan sepuluh, dari 10 sampai 100, dan seorang anak berusia 10 tahun menghitung kelipatan dua puluh, dari 20 sampai 200. Mereka harus mulai dan selesai pada waktu yang sama. Setiap anak akan merasa puas ketika Anda berkata, ― Anak Pintar.‖ Tetapi 10, 100 dan 200 adalah angka yang berbeda. Bagaimana eksperimen ini mengilustrasikan bahwa semua kita dapat ambil bagian dalam membagikan Kristus dengan kemampuan pribadi kita dan tetap merasa bahwa kita telah mencapai sesuatu? Lakukan secara rahasia, sesuatu yang dibutuhkan oleh teman sekamar, sahabat, anggota keluarga, atau tetangga Anda, yang mana mereka tidak punya waktu untuk melakukannya. Jangan hanya lakukan satu kali, tetapi lakukan ketika Anda lihat ada kebutuhan untuk itu. Pikirkan bahwa aktivitas seperti ini adalah salah satu cara untuk bersaksi. Perhatikan bagaimana prinsip-prinsip dalam Matius 5:1-12 dapat Anda terapkan dalam hidup Anda sehari-hari. Mulai dengan yang Anda rasa paling mudah untuk dilakukan. Minta dukungan Tuhan dalam setiap langkah. Ambil dua buah sabut/busa cuci yang berukuran sama, tiga gelas kosong, dan akses ke tempat mencuci di dapur. Pastikan tidak ada air di tempat mencuci. Tempatkan sebuah sabut di tempat cuci. Tempatkan sebuah gelas kosong juga disitu. Tuang air secara cepat ke dalam gelas. Berhenti ketika air keluar dari sabut cuci. Angkat gelas perlahan-lahan, pindahkan sabut, dan peras air ke dalam gelas kosong. Ulangi dengan menggunakan sabut kedua. Kali ini, isi gelas secara perlahan sampai air keluar dari sabut. Pindahkan sabut dan peras airnya ke dalam gelas terakhir yang kosong. Sabut mana yang bisa menampung lebih banyak air? Ini mengilustrasikan bahwa Anda tidak dapat menyimpan kebaikan Kristus untuk diri Anda sendiri; itu akan meluap ke sekeliling Anda. Apa lagi yang ditunjukkan eksperimen ini mengenai ke-efektifan bersaksi? HUBUNGKAN Kolose 4:2‒6; 1 Petrus 2:9. Christ’s Object Lessons, pp. 139‒149. Mervyn Maxwell, God Cares (vol. 1), ― God‘s Concern for Young People,‖ pp. 23, 24. Albert A. C. Waite, Berkshire, United Kingdom SSCQ adalah Pelajaran Sekolah Sabat Resmi yang diterbitkan Dept. SS/PM GC SDA dari orang muda, oleh orang muda, untuk orang muda dan berjiwa muda di seluruh dunia Diterjemahkan oleh: Alwin Simanjuntak - 9