1 BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Manusia merupakan

advertisement
BAB 1
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Manusia merupakan makhluk ciptaan Tuhan yang maha sempurna, karena Tuhan
menciptakan manusia berdasarkan citra diri-Nya. Manusia memiliki sebuah
kelebihan yang tidak dimiliki oleh makhluk hidup lainnya, yaitu akal dan budi.
Dengan ke-dua hal tersebut, manusia mampu membentuk peradabannya yang
membantu manusia berkembang hingga saat ini.
Manusia juga disebut sebagai makhluk sosial, mengingat manusia cenderung
berkomunikasi antar satu individu dengan individu lainnya dalam memenuhi salah
satu kebutuhan sosialnya. Dalam mengenal manusia secara individu, kita bisa
memandang pada beberapa aspek, yaitu kepribadian, watak, dan tempramen.
Kepribadian merupakan “organisasi dinamis di dalam individu yang terdiri dari
sistem-sistem psikofisik yang menentukan tingkah laku dan pikirannya secara
karakteristik dalam menyesuaikan diri terhadap lingkungannya”, sedangkan watak
lebih merupakan penilaian yang dilakukan oleh individu dengan didasari normanorma yang ada, dan tempramen adalah “gejala karakteristik dari pada sifat emosi
individu, termasuk juga mudah tidaknya terkena rangsangan emosi, kekuatan serta
kecepatannya bereaksi, kualitas kekuatan suasana hatinya, segala cara dari pada
fluktuasi dan intensitas suasana hati. Gejala ini bergantung pada faktor
konstitusional, dan karenanya terutama berasal dari keturunan” (G. Allport).
1
2
Dengan memahami ketiga hal tersebut, kita secara perlahan akan memahami
bagaimana karakter diri yang kita miliki, baik dalam kelebihan dan kekurangannya,
sehingga secara perlahan kita akan mampu memaksimalkan kelebihan diri dan
menerima segala kekurangan yang kita miliki.
Ketika kita telah mampu menerima diri kita dengan baik, maka kita pun akan
lebih mampu untuk membentuk sebuah komunikasi sosial dengan individu lainnya.
Komunikasi sendiri merupakan perilaku manusia dan kepuasan terpenuhinya sebuah
kebutuhan komunikasi atau interaksi dengan individu-individu lainnya, sedangkan
sosial memiliki arti teman atau kawan. Jadi secara garis besar, komunikasi sosial
merupakan “suatu bentuk interaksi antara individu atau kelompok yang dilakukan
dengan cara verbal maupun non-verbal, dengan maksud untuk menyampaikan suatu
pesan , dengan cara yang dapat dipahami oleh kedua belah pihak, dan yang mampu
menghasilkan tanggapan yang dapat dimengeti oleh kedua belah pihak”. (Gea, 2002:
113-114)
Komunikasi memiliki peranan penting dalam kehidupan manusia, seperti yang
dinyatakan oleh Johnson (dalam Supratiknya, 1999) bahwa komunikasi memiliki
beberapa peranan penting dalam membantu jalannya komunikasi antarpribadi,
diataranya yaitu:
1. Membantu perkembangan intelektual dan sosial
2. Membantu kita untuk mengenal diri kita dan membentuk identitas diri kita di
kehidupan sosial
3. Memperbaiki pemahaman kita akan suatu hal yang ada dan menjadi bagian
dalam kehidupan realitas mau pun dunia disekitar kita.
3
4. Membantu kita dalam memperbaiki kondisi dan kualitas mental kita, karena
melalui komunikasi sosial kita secara tidak sadar turut membentuk kualitas
komunikasi pribadi dan antarpribadi yang ada pada diri kita.
Berdasarkan ke-empat hal tersebut maka tidaklah salah bilamana menjalin
sebuah persahabatan merupakan jalinan komunikasi sosial yang penting. Karena
dengan berteman dengan individu lainnya, akan member dampak pada dalam dan
luar diri kita agar menjadi individu yang lebih baik. Namun dengan tidak bermaksud
mengkesampingkan efek positif dalam sebuah komunikasi sosial, yang mungkin
lebih baik kita sebut persahabatan, sebenarnya turut memiliki sisi negatif yang bisa
kita sadari mau pun tidak kita sadari.
Berbagai dilema dan konflik akan sering terjadi dalam sebuah jalinan
persahabatan. Baik itu karena perbedaan pendapat, persaingan, atau pun hal lainnya
yang tidak relevan. Namun hal itu lah yang justru membuat sebuah jalinan
persahabatan menarik. Mencintai seseorang hanya bisa untuk seseorang, namun
dalam berteman kita bisa membagi perasaan kita pada semua orang.
Bentuk komunikasi sosial dalam persahabatan banyak dipresentasikan dalam
berbagai bentuk, salah satunya film. Banyak berbagai tema mengenai persahabatan
yang diangkat dalam film layar lebar mau pun film seri. Berbagai tokoh karakter
tampil dalam film memegang peranannya masing-masing dan berinteraksi antar satu
dengan
lainnya.
Membentuk
suatu
jalan
cerita
yang
kemudian
turut
diinterpresentasikan oleh penonton film tersebut.
Dari beberapa jenis film yang banyak beredar saat ini, film animasi merupakan
salah satu jenis film yang menarik untuk dibahas. Berbagai aspek dari segi sebelum
4
hingga sesudah produksi, memberikan sesuatu yang berbeda dari film pada
umumnya.
Persona 4 Animation, merupakan serial anime Jepang yang diadaptasi dari game
yang berjudul sama yaitu Persona 4. Alur cerita yang disajikan dalam serial anime
ini kurang lebih sama dengan yang ada di game, dengan adanya beberapa tambahan
dalam serial anime-nya. Cerita berpusat pada karakter Yu Narukami, seorang remaja
yang baru berpindah sementara di daerah Yasoinaba ke rumah pamannya, Ryotaro
Dojima beserta anak pamannya, Nanako Dojima.
Petualangan dari Yu Narukami berawal dimana ia mengalami beberapa mimpi
aneh pada awal cerita. Di mimpinya yang pertama, ia bertemu sepasang sosok
misterius pria berhidung panjang dan wanita berambut pirang di sebuah mobil
limosin yang mereka sebut Velvet Room. Sang pria berhidung panjang bernama Igor
dan wanita berambut pirang bernama Margaret. Mereka pun memperkenalkan diri
mereka sebagai medium penguasa alam sadar dan pembimbing Narukami dalam
petualangan besar yang akan dihadapinya.
Pada mimpi keduanya yang sepintas, ia didatangi oleh sesosok bayangan
misterius yang secara tiba-tiba muncul dihadapannya dengan sayup-sayup, sambil
berkata, “You wish to learn the truth? Then try to catch it.”, dan semenjak itu
dimulailah petualangan Yu Narukami dalam film Persona 4.
Dihari pertamannya ia masuk di sekolah Yasogami, ia berkenalan dengan tiga
sahabat yang kelak turut membantunya dalam petualangan besarnya dalam mencari
kebenaran, diantaranya yaitu Satonaka Chie, Yosuke Hanamura, dan Yukiko Amagi.
Di hari itu pun ia mengalami kejadian tidak terduga, dikarenakan telah terjadi kasus
5
pembunuhan di Yasoinaba. Cerita berlanjut lebih dalam ketika ia mendengar rumor
dari Chie mengenai Midnight Chanel, dimana ketika hendak membuktikan rumor
tersebut, ia melihat sepintas gambar buram seorang perempuan dan tanpa sengaja
tangannya bisa masuk kedalam layar televisi yang ada dikamarnya.
Jalan cerita kembali semakin berkembang ketika Narukami, Yosuke, dan Chie
tanpa disengaja masuk kedalam dunia Televisi melalui TV Plasma yang ada di
Departement Store Junes di Yosainaba. Didalam dunia berkabut tersebut mereka
bertemu sesosok makhluk misterius berkostum boneka beruang bernama Kuma.
Setelah sempat mendapat beberapa penjelasan dari Kuma mengenai dunia yang
mereka berada saat itu, Narukami dan kawan-kawan mendapat serangan dari para
penunggu dunia Televisi yang disebut Shadow. Disaat kondisi seakan sudah tidak
ada harapan, sebuah kekuatan misterius bernama Persona muncul dari dalam diri
Narukami dalam wujud humanoid bernama Izanagi.
Berkat kekuatan tersebut, Narukami berhasil mengusir para Shadow yang hendak
menyerang mereka. Setelah berhasil melewati beberapa penjelasan kembali oleh
Kuma, mengenai dirinya dan dunia Televisi yang sedang mengalami kekacauan
akibat adanya pelaku yang melempar seseorang di dunia ini, Narukami dan kawankawan berhasil kembali ke dunia nyata. Namun hal itu tidak menghentikan
petualangan mereka di dunia televisi, karena tidak lama setelah itu terjadi kembali
kasus pembunuhan yang serupa dan memaksa Narukami dan kawan-kawan untuk
mencari tahu kebenaran dari serangkaian kejadian yang ada di kota Yosainaba.
Dengan alur cerita menarik yang turut diisi dengan beberapa adegan komedi,
Persona 4 Animation tentunya akan memiliki kesan tersendiri di hati para
6
penggemarnya, yang tentunya baik dari penggemar seri game atau pun penggemar
anime Jepang.
1.2 Ruang Lingkup
Dalam hal ini peneliti membatasi dasar penelitian pada analisa atau tanggapan
penonton mengenai perkembangan para karakter utama dalam film “Persona 4
Animation”, terutama di episode “We are Friends, aren’t we?” yang berpusat pada
persahabatan antara Satonaka Chie dan Yukiko Amagi. Mencoba untuk menggali
unsur dan nilai persahabatan pada karakter Satonaka Chie dan Yukiko Amagi, dan
memahami pengaruh yang diterima oleh para penonton film tersebut dalam
kehidupan sosial mereka.
Dengan memanfaatkan pemahaman dari teori Self Perception dan Teori
Khalayak Aktif, peneliti mencoba untuk membedah karakteristik tiap individu akan
suatu pengaruh yang mereka dapat melalui peranan media film animasi yang
menjadi bahan dasar penelitian ini.
1.3 Tujuan dan Manfaat
Tujuan dan manfaat yang ada dalam penelitian jenis ini adalah:
a. Tujuan
-
Memahami nilai persahabatan yang terdapat dalam film “Persona 4
Animation” terhadap penggemar anime.
-
Mempertanyakan pada setiap individu mengenai alasan mengapa setiap
orang berteman.
7
-
Menelah konsep karakter individu sebagai manusia yang memerlukan
hubungan sosial.
-
Mengetahui tanggapan khalayak mahasiswa di Universitas Bina Nusantara,
terutama para penggemar anime terhadap film “Persona 4 Animation”
-
Menjadi persyaratan dalam kelulusan S 1 Jurusan Marketing Komunikasi
(Broadcasting) Fakultas Komunikasi
dan Multimedia Universitas Bina
Nusantara.
b. Manfaat
-
Memberi wawasan pada setiap individu untuk mampu lebih mengenal diri
sendiri.
-
Memberi wawasan pada setiap individu dalam memahami arti sebuah
persahabatan yang mendalam.
-
Menjadi sumber referensi bagi penelitian lainnya yang sejenis.
1.4 Metodologi
Jenis Metodologi yang digunakan dalam penelitian ini adalah Kualitatif, yaitu
metode penelitian yang menggunakan latar alamiah ,dengan maksud menafsirkan
fenomena yang terjadi dan dilakukan dengan jalan melibatkan berbagai metode yang
ada. Dari segi segi pemahamannya sendiri, penelitian ini masih mempersoalkan latar
alamiah yang dengan maksud agar hasil penelitiannya dapat digunakan untuk
menafsirkan fenomena dan yang dimanfaatkan untuk penelitian kualitatif adalah
berbagai macam metode penelitian. Dalam penelitian kualitatif, metode yang
8
biasanya dimanfaatkan adalah wawancara, pengamatan dan pemanfaatan dokumen
sebagai refreansi. (Moelong, 2008: 5).
Mengutuip pernyataan Kirk dan Miller (1986:9), Hikmat dalam bukunya yang
berjudul Metode Penelitian Dalam Perspektif Ilmu Komunikasi dan Sastra
menyatakan, pendekatan kualitatif adalah tradisi tertentu dalam ilmu pengetahuan
sosial yang secara fundamental bergantung pada pengamatan pada manusia dalam
kawasannya sendiri dan berhubungan dengan orang-orang tersebut dalam bahasanya
dan dalam peristilahannya. (Hikmat, 2011: 38)
Berdasarkan sifat realitas, metode kualitatif mengandung persepsi subjektif
bahwa realitas (komunikasi) bersifat ganda, rumit, semu, dinamis (mudah berubah),
dikontruksikan, dan holistik; kebenaran realitas bersifat relative (Mulyana, 2001:
147).
Melalui metode kualitatif ini, objek penelitian yang merupakan sebuah film dan
juga kumpulan pendapat dari para narasumber, peneliti bisa menghimpun data
tanggapan yang pada dasarnya sering dianggap tidak rasional dalam penelitian.
Metode ini pun sesuai dengan kondisi data penelitian yang berimbang antara sisi
positif dan negatif, atau lebih tepatnya mudah berubah kondisi dan kesimpulannya.
Penetapan dalam penelitian kualitatif ini sendiri diperdalam oleh beberapa alasan
pendukung yang sudah dipertimbangkan secara matang oleh peneliti, diantaranya
yaitu:

Metode ini membuktikan hal-hal yang sulit dijelaskan oleh ilmu pengetahuan
pada umumnya, karena metodologi ini mampu menyesuaikan diri dengan
kenyataan ganda yang sering terjadi dalam penelitian kualitatif.
9

Metode ini mampu menampilakan hubungan hakikat antara peneliti dengan
responden terhadap obyek atau pun sebagai obyek.

Mampu menjabarkan hasil penelitian secara mendalam.

Mampu untuk memahami mengenai perbandingn realitas yang dihadapi oleh
seorang individu.

Penelitian ini pun peka terhadap berbagai penajaman pengaruh bersama dan
terhadap pola-pola nilai yang dihadapi.
Dalam penelitian ini, peneliti menerapkan penelitian secara Observatif, yaitu
penelitian yang menjelaskan kegiatan mengamati dan mencermati serta melakukan
pencatatan data atau informasi yang sesuai dengan konteks penelitian. Melalu teknik
observasi ini, diharapkan bisa menjelaskan atau menggambarkan secara luas dan
rinci tentang masalah yang dihadapi. Dikemukakan oleh Nasution (1996: 59), teknik
observasi dapat menjelaskan secara luas dan rinci tentang masalah-masalah yang
dihadapi karena data observasi berupa deskripsi yang factual, cermat, dan terinci
mengenai keadaan lapangan, kegiatan manusia, dan sistem sosial, serta konteks
tempat kegiatan itu terjadi.
Dengan memanfaatkan bentuk penelitian ini, maka peneliti pun turut merancang
proses penelitian yang dilakukan oleh peneliti selama periode penelitian, dengan
keterangan sebagai berikut:

Pra-observasi
Yaitu tahapan dimana peneliti melakukan penyusunan rancangan
penelitian, memilih lapangan penelitian, mengurus penelitian, menjejaki
lapangan
penelitian,
memilih
dan
memfokuskan
narasumber,
10
mempersiapkan peralatan pendukung penelitian, dan menerapkan etika
dalam penelitian dan pengumpulan data.

Observasi
Merupakan tahap dimana peneliti mencoba untuk memahami dan
mempersiapkan diri dalam mendalami penelitian, memasuki lapangan
penelitian yang penerapannya secara wawancara, dan berperan dalam
menjadi pengumpul data penelitian sembari mengumpulkan data.
Menurut Gay (1976), metode deskriptif adalah “kegiatan yang meliput
pengumpulan data dalam rangka menguji hipotesis atau menjawab pernyataan yang
menyangkut keadaan pada waktu yang sedang berjalan dari pokok suatu
penelitian” (Hikmat, 2011: 44).
Pengumpulan data dalam penelitian ini memanfaatkan beberapa teknik
pendukung, diantaranya:

Kepustakaan, yaitu teknik pengumpulan data dengan memanfaatkan
sumber dari buku-buku/ literature, internet, hasil penelitian sebelumnya,
dan penelahan dokumen yang terkait dengan penelitian.

Interview, yaitu teknik pengumpulan data dengan cara wawancara secara
mendalam (indepth interview) dengan narasumber yang sudah dipilih
untuk mendapatkan data yang akurat dan terpercaya, sehingga dapat
mendukung hasil dari penelitian ini. Dalam proses pengumpulan data
penelitian ini, peneliti akan melakukan wawancara terhadap beberapa
11
mahasiswa di universitas Bina Nusantara yang menjadi penggemar anime,
terutama yang turut menonton film anime Persona 4 Animation.
Melalui teknik pengumpulan data inilah, berbagai data yang menjadi sumber
penting bagi penelitian ini mampu dihimpun dan dijabarkan secara ilmiah dalam
penelitian ini. Melalui teknik pengumpulan data ini pula peneliti memiliki dasardasar yang pasti dalam menjalankan penghimpunan data.
1.5 Sistematika Penulisan
Sistematika penulisan dalam penelitian ini terdiri dari:
BAB 1.
PENDAHULUAN
Merupakan bab yang menjadi pengenalan atas penelitian yang
dilakukan oleh peneliti dan isi dari bab ini meliputi awal dari sebab dan
akibat bagaimana objek penelitian ini dilakukan berdasarkan pada
pemahaman dunia sosial
BAB 2.
LANDASAN TEORI
Bab ini menaruh sejumlah teori yang digunakan oleh penelitian
dalam melakukan penelitian terhadap objek yang diteliti. Teori-teori
tersebut digolongkan menjadi teori umum dan teori khusus, diantaranya
yaitu:
-
Teori Umum: Teori Komunikasi Massa, Teori Agenda Setting, Teori
Uses and Gratification, dan Teori Film
12
-
Teori Khusus: Teori Analitis Carl Jung, Teori LAswell, Teori
Framing dan Keterampilan Media, Teori Maslow, Teori Afiliansi,
dan Teori Identitas.
BAB 3.
PERUMUSAN OBYEK PENELITIAN
Bab yang berisikan perumusan dasar dari objek penelitian, dan
hal itu meliputi struktur objek penelitian, pendekatan yang digunakan
dalam penelitian, jenis dari penelitian, metode penelitian yang digunakan,
analisis data, dan keabsahan data penelitian
BAB 4.
HASIL PENELITIAN
Berisikan mengenai hasil dari penelitian yang dilakukan, dan hal
itu mencakup tahap pengolahan data serta pengelompokan data analisis
yang bersifat kualitatif. Pada bab ini juga semua teori yang menjadi
landasan dari penelitian akan di jabarkan peranannya masing-masing
dalam penelitian.
BAB 5.
KESIMPULAN
Merupakan bab dimana semua kesimpulan atas hasil peneltitan
disimpulkan, beserta dengan pengelolahan data serta saran yang yang
dapat berguna dalam mencapai tujuan dari penelitian.
Download