MANAJEMEN MUTU PENGANTAR MANAJEMEN UNIVERSITAS NAROTAMA 2014 Nama Kelompok - Elfira Nurul Badriyah (01114082 – Akuntansi) - Ade Riani (01114087 Akuntansi) - Layin Sa'adah (01114074 Akuntansi) - Martina Kurnia Ningsih (01114060 – Akuntansi) - Nur Bustomi Makmun (01214148 - Manajemen) - Rio Rifan E. (01214024 Manajemen) MANAJEMEN MUTU Apa itu Mutu ? Menurut Goetsch dan Davis (1994:4) Mutu (Quality) merupakan suatu kondisi dinamis yang berhubungan dengan produk, jasa, manusia, proses, dan lingkungan yang memenuhi atau melebihi harapan. Lanjutan…….. 4 Definisi tersebut didasarkan atas elemen sebagai berikut : 1.Mutu meliputi usaha untuk memenuhi atau melebihi harapan pelanggan. 2.Mutu mencakup produk, jasa, manusia, proses, dan lingkungan. 3.Mutu merupakan kondisi yang selalu berubah. A. MANAJEMEN MUTU TERPADU Manajemen Mutu Terpadu (Total Quality Management) adalah suatu pendekatan dalam menjalankan usaha yang mencoba untuk memaksimumkan daya saing organisasi melalui perbaikan terus – menerus atas produk, jasa, manusia, proses, dan lingkungannya (Tjiptono dan Diana, 1995 : 4) Gaspersz (2008:266) mengemukakan Management Mutu (Total Quality Management) ialah Pendekatan manajemen sistematik yang berorientasi pada organisasi, pelanggan, dan pasar melalui kombinasi antara pencarian fakta praktis dan penyelesaian masalah, guna menciptakan peningkatan secara signifikan dalam kualitas, produktivitas, dan kinerja lain dari perusahaan. Perkembangan manajemen mutu terpadu sebenarnya telah dimulai sejak Frederick Winslow Taylor tahun 1920-an memperkenalkan Time and Motion Study. Aspek penting, dalam manajemen ilmiah adalah adanya pemisahan antara perencanaan dan pelaksanaan. Dalam manajemen ilmiah, untuk mempertahankan mutu atas produk dan jasa yang dihasilkan, dibentuklah departemen mutu tersendiri. Prinsip utama dalam manajemen mutu 1. Kepuasan Pelanggan 2. Menaruh rasa hormat terhadap setiap orang 3. Manajemen berdasarkan fakta 4. Perbaikan berkesinambungan Syarat dalam melaksanakan manajemen mutu terpadu a. Komitmen dari manajemen puncak b. Komitmen terhadap sumber daya yang dibutuhkan c. Komite pengarah organisasi d. Perencanaan dan publikasi e. Insfranstruktur yang mendukung penyebarluasan dan perbaikan berkesinambungan B. JUST-IN TIME (JIT) Gagasan JIT (Just - In Time) didasarkan pada prinsip berproduksi hanya apabila ada permintaan atau memproduksi sesuatu yang diminta pada saat diminta, dan hanya sebesar jumlah yang diminta. Menurut Taiichi Ohno (Pencipta JIT) bahwa sistem manufakturing tradisional menghasilkan pemborosan pada setiap tahap. Pemborosan tersebut meliputi over produksi, waktu tunggu yang terlalu lama, pemborosan dalam transformasi unit, pemborosan dalam pemrosesan, persediaan yang tidak perlu, gerakan yang tidak perlu, dan memproduksi barang rusak atau cacat. Aspek pokok dalam konsep JIT 1. Menghilangkan semua aktivitas atau sumber daya yang tidak memberikan nilai tambah terhadap produk dan jasa 2. Komitmen terhadap kualitas prima 3. Mendorong perbaikan berkesinambungan untuk meningkatkan efisiensi 4. Memberikan tekanan pada penyederhanaan aktivitas dan peningkatan fisibilitas aktivitas yang memberikan nilai tambah. Sasaran implementasi JIT 1. Persediaan 2. Waktu Siklus 3. Perbaikan yang berkesinambungan 4. Penghapusan Pemborosan C. ISO 9000 ISO 9000 dikeluarkan pada tahun 1987 oleh International Organization for Standarization yang selanjutnya konsep ini dikenal sebagai standar manajemen mutu (Quality Management) atau secara lengkap disebut sebagai Standar Manajemen Mutu Pedoman Seleksi dan Penggunaan (Suratmo, 1994: 8). • Negara – negara di Eropa yang bergabung dalam EFTA (Europian Free Trade Area) telah sepakat untuk memberlakukan ISO 9000 mulai tahun 1992 • Sebagai terjemahan dari ISO 9000 oleh Dewan Standarisasi Nasional (DSN) Indonesia untuk menyamakan penggunaan definisi dan pengertian guna memperlancar komunikasi , standar Internasional tersebut menjadi SNI 199000, SNI 199001, SNI 199002, SNI 199003, SNI 199004 yang dikeluarkan pada tahun 1992 Tujuan utama ISO 1) Organisasi harus mencapai dan mempertahankan mutu produk atau jasa yang dihasilkan secara berkesinambungan dapat memenuhi kebutuhan para pembeli 2) Organisasi harus memberikan keyakinan kepada pihak manajemen bahwa mutu yang dimaksudkan telah dicapai dan dapat dipertahankan 3) Organisasi harus memberikan keyakinan kepada pihak pembeli bahwa mutu yang dimaksudkan telah atau akan dicapai dalam produk atau jasa yang dijual. D. ISO 14000 • ISO 14000 adalah standar pengelolaan lingkungan yang dikeluarkan oleh International Organization for Standarization (ISO). • Pada dasarnya, ISO 14000 merupakan desain dan implementasi dari kerangka kerja pengelolaan lingkunganuntuk meminimumkan dampak atas kegiatan operasional terhadap lingkungan. Tahapan yang harus ditempuh untuk memperoleh sertifikasi ISO 14000 1. 2. 3. 4. Penilaian awal dan definisi kegunaan Persiapan kebijakan Mendapatkan sumber daya sejak awal Prosedur untuk identifikasi dampak dan persyaratan lainnya 5. Tujuan dan sasaran 6. Pemanfaatan dokumen dan sumber daya yang tersedia 7. Persiapan prosedur operasi dan rencana tindakan yang baru 8. Implementasi program 9. Pelaksanaan audit yang berkelanjutan, tinjauan manajemen, perbaikan, dan tindak lanjut 10.Audit internal untuk standar ISO 11.Audit yang dilakukan auditor luar / pihak ketiga 12.Sertifikasi 13.Perbaikan Berkelanjutan Manfaat Sertifikasi ISO 14000 1. 2. 3. 4. 5. 6. 7. Perlindungan terhadap Lingkungan Dasar persamaan kompetitif Menunjukkan kesesuaian dengan peraturan Pembentukan sistem pengelolaan yang efektif Penurunan biaya dan kecelakaan kerja Peningkatan hubungan masyarakat Peningkatan kepercayaan dan kepuasan konsumen 8. Peningkatan perhatian manajemen puncak Vielen Dank……..^_^