BAB 5 KESIMPULAN DAN SARAN 5.1. KESIMPULAN Berdasarkan studi kelayakan yang dilakukan terhadap rencana perancangan sistem manajemen pengetahuan berbasis komputer pada PT SBT dapat dilihat bahwa secara operasi, teknik dan ekonomi rancangan sistem manajemen pengetahuan layak untuk dikembangkan, karena: - penerapan rancangan sistem manajemen pengetahuan dapat membantu penyelesaian permasalahan dalam proses ISO 9000 PT SBT. - Manajemen dan seluruh orang dalam organisasi sudah siap untuk menerima sistem baru dan perubahan untuk peningkatan kinerja dan efisiensi. - Infrastruktur teknologi relatif sudah memadai - Manfaat yang dihasilkan relatif lebih banyak dibandingkan biaya yang dikeluarkan. Rancangan yang dibuat ditujukan untuk menyediakan sistem manajemen pengetahuan sebagai sarana dan alat bantu (tools) bagi proses ISO 9000 sehingga proses dapat berjalan lebih mudah, cepat dan optimal. Berikut beberapa fungsi rancangan sistem manajemen pengetahuan yang dapat membantu proses ISO 9000: - Pengelolaan dokumen mutu khususnya dari segi kontrol versi atau perubahan dokumen dan penyebaran dokumen. 1 - Workflow yang dapat membantu pengendalian dan pengumpulan catatan atau data mutu, sehingga data mutu dapat tersimpan dengan baik dan dapat diolah untuk kebutuhan-kebutuhan peningkatan mutu. - Pencarian (search) dan penyebaran pengetahuan yang dapat membantu orangorang dalam organisasi untuk mencari pengetahuan mengenai ISO 9000 dan perbaikan mutu yang telah dilakukan. - Forum diskusi (newsgroup/discussion) yang dapat membantu keterlibatan banyak orang untuk membantu tercapainya sasaran mutu. Rancangan manajemen mutu juga dapat mengelola dan menjaga aset perusahaan yaitu berupa aset intelektual (intellectual capital) sehingga penggunaan aset dapat lebih optimal didalam membantu orang didalam menjalankan pekerjaannya. Jadi dapat ditarik kesimpulan sistem manajemen pengetahuan berbasis komputer layak dan sangat tepat untuk diterapkan pada PT SBT untuk mencapai sasaran mutunya. 5.2. SARAN 5.2.1. Budaya Perusahaan Seperti halnya budaya yang dibentuk dari penerapan ISO 9000, maka keberhasilan dari sistem manajemen pengetahuan tidak lepas dari pembentukan budaya pada organisasi. Kondisi budaya perusahaan yang telah dibentuk dengan penerapan ISO 9000, sebenarnya sudah dapat mendukung sistem manajemen pengetahuan. ISO 9000 menciptakan budaya yang mengarahkan orang untuk mencatat apa yang dikerjakan dan mengerjakan apa yang dicatat. Selain itu karyawan dituntut untuk memperbaiki proses kerja yang menyebabkan ketidaksesuaian mutu. Berikut beberapa budaya perusahaan yang perlu dibentuk untuk menyiapkan kondisi lingkungan yang mendukung sistem manajemen pengetahuan: - Saling percaya dan berbagi pengetahuan Dengan menciptakan rasa kebersamaan diantara individu-individu didalam perusahaan, seperti mengadakan acara kekeluargaan, rekreasi, atau membuat proyek lintas fungsi. - Keinginan meningkatkan pengetahuan untuk memperbaiki kinerja dan efisiensi Budaya ini dapat dibangkitkan dengan melakukan strategi reward dan punishment, seperti memberikan penghargaan bagi karyawan yang memiliki ketrampilan yang lebih. Memberikan pelatihan dan membagi pengetahuan yang diperoleh dengan membuat presentasi atau artikel singkat 2 5.2.2. Pengembangan Kedepan Beberapa pengembangan dari rancangan sistem manajemen pengetahuan yang dibuat dapat dilakukan dalam dua cara, yaitu: - Secara horisontal, yaitu dengan mengembangkan rancangan manajemen pengetahuan untuk fungsi-fungsi lainnya atau memperbesar ruang lingkupnya. - Secara vertikal, yaitu dengan membuat rancangan sistem manajemen pengetahuan yang lebih pintar, sebagai contoh penyediaan fungsi decision support system, expert system atau fungsi-fungsi pintar lainnya. 3