MODUL KESEHATAN DAN KESELAMATAN KERJA (K3) DAN KESEHATAN LINGKUNGAN dr. Sunarto, M.Kes Topik Bahasan K3 dan Kesehatan Lingkungan (Industri) memiliki dasar pijakan sbb: 1. 2. 3. 4. UU No 1 tahun 1970 tentang Keselamatan Kerja 5. Kepmen tenaga Kerja/ no.Kep 62/Men/1992 tentang Pedoman Diagnosis dan Penilaian Cacat karena Kecelakaan dan Penyakait Akibat Kerja. 6. 7. 8. UU No.25 tahun 1997 tentang Tenaga Kerja 9. dsb UU No 3 tahun 1992 tentang Jaminan Sosial Tenaga Kerja UU No 23 tahun 1992 tentang Kesehatan Kerja Kepres No 22 tahun 1993 tentang Penyakit yang Timbul karena Akibat Hubungan Kerja UU RI Nomor 13 tahun 2003 tentang Ketenagakerjaan, Standar internasional: yaitu ISO 14001, ISO 14004, ISO 14010, ISO 14011, dan ISO 14012 Kesehatan dan Keselematan Kerja: Keselamatan kerja adalah upaya penyerasian antara kapasitas kerja, beban kerja dan lingkungan kerja agar setiap pekerja dapat bekerja secara sehat tanpa membahayakan dirinya sendiri maupun masyarakat di sekelilingnya (UU Kesehatan 1992 Pasal 23). Konsep dasar K3 adalah identifikasi permasalahan, evaluasi dan tindakan pengendalian. Ruang lingkup kesehatan kerja meliputi berbagai penyerasian antara pekerja dengan pekerjaan dan lingkungan kerjanya dalam hal metode kerja, proses kerja dan kondisinya. Hal ini bertujuan untuk: 1. Memelihara dan meningkatkan derajat kesehatan kerja masyarakat pekerja di semua lapangan kerja setinggi-tingginya baik fisik, mental maupun kesejahteraan sosialnya. 2. Mencegah timbulnya gangguan kesehatan pada masyarakat pekerja yang diakibatkan oleh keadaan/kondisi lingkungan kerjanya. 3. Memberikan pekerjaan dan perlindungan bagi pekerja di dalam pekerjaannya dan kemungkinan bahaya yang disebabkan oleh faktor-faktor yang membahayakan kesehatan. 4. Menempatkan dan memelihara pekerja di suatu lingkungan pekerjaan yang sesuai dengan kemampuan fisik dan psikis pekerjanya. Berbagai industri pengembangan tentang konsepsi Keselamatan dan Kesehatan Kerja serta implementasinya semakin serius digalakaan baik karena kebutuhan internal maupun faktor eksternal. Aktifitas industri yang bermacammacam sangat berpotensi mempengaruhi kesehatan para pekerja, keluarganya dan masyarakat luas. Gangguan-gangguan kesehatan yang terkait dengan industri mencakup proses produksi, bahan mentah, bahan bakar dan limbah yang diangkut dan ditanganinya. Efek kesehatan yang merugikan berkisar akibat pemaparan yang tinggi dari populasi yang kecil dari pabrik-pabrik tertentu sampai ke masyarakat umum sebagai akibat pemaparan dalam dosis rendah. Penyakit akibat dan atau yang berhubungan dengan pekerjaan dapat disebabkan oleh pemajanan di lingkungan kerja. Perlunya memahami dan mengidentifikasi resikoresiko secara dini dan merumuskan cara-cara untuk mengendalikan gangguangangguan yang telah ada maupun akan timbul terutama akibat samping dari industrialisa. Ada lima golongan faktor penyebab penyakit dari lingkungan kerja sbb: 1. Golongan Fisik. Lingkungan fisik meliputi bunyi dan getaran, suhu ruangan kerja, radiasi sinar rontgen, dan sinar radioaktif lainnya, tekanan udara, keadaan lingkungan dan penerangan/ pencahayaannya. 2. Golongan Kimia. Bahan kimia berbahaya yang sering diabaikan dan banyak menimbulkan berbagai penyakit, misalnya debu dan serbuk, kabut dari racun serangga, gas, uap, obat dan cairan beracun. 3. Golongan Biologis. Yaitu meliputi tumbuhan beracun atau penimbul alergi, penyakit anthrax dari hewan, dsb. Golongan ini berpotensi berbagai penyakit infeksi maupun penyakit alergi bagi pekerja yang rentan. 4. Golongan Fisisologis/Ergonomi. Konstruksi mesin dan peralatan, sikap kerja, dan cara bekerja. Jika sikap/ posisi kerja yang salah pada waktu kerja dapat menyulitkan dalam bkerja, sehingga mudah lelah, kurang efisien dan kurang teliti. 5. Golongan Psikologis. Proses kerja, hubungan kerja dan suasana kerja dapat berpengaruh pada produktifitas kerja. Dalam jangka waktu tertentu iklim kerja yang kurang baik dapat menimbulkan stres berkepanjangan yang termanifestasi dalam bentuk depresi, kecemasan, sakit kepala, lelah dsb. Industri dan Kesehatan Lingkungan: Keprihatinan global terhadap dampak negatif akibat tingginya pertumbuhan agroindustri maupun industri manufaktur yang mengakibatkan tercemarnya lingkungan. Keberadaan suatu sistem standardisasi semakin dirasakan urgensinya. Melihat upaya yang makin gencar untuk perlindungan lingkungan, semua negara sepakat terhadap pentingnya turut ambil bagian untuk melindungi dan memelihara kelestarian lingkungan hidup. Kenyataan ini menempatkan aspek lingkungan menjadi faktor yang berpengaruh dalam pola perdagangan barang dan jasa. Isue pelestarian dan perlindungan lingkungan hidup dijadikan prasyarat bagi setiap negara yang ingin ikut berperan aktif dalam perdagangan dunia. Tuntutan perubahan terhadap sistem manajemen lingkungan yang diterapkan harus sesuai dengan konsep pembangunan berkelanjutan yang berwawasan lingkungan.Karena itu, pemanfaatan sertifikasi ISO 14000 tak hanya penting bagi perusahaan itu sendiri, melainkan juga bagi lingkungan sekitarnya.Melalui penerapan standar ISO 14001, aspek-aspek lingkungan yang berdampak terhadap lingkungan harus diidentifikasi serta dikelola. Penerapannya harus melibatkan seluruh proses, mulai dari penerimaan bahan baku hingga produk akhir, termasuk limbah yang dihasilkan, baik itu limbah cair, gas, maupun limbah padat. Artinya, penerapan sistem manajemen lingkungan ini dimaksudkan sebagai antisipasi kemungkian dampak yang mungkin terjadi. Industri dituntut mampu mengendalikan dan mencegah dampak lingkungan dalam setiapkegiatannya. Daftar Pustaka 1. 2. 3. 4. 5. Aditama, Dkk., 2006, Kesehatan dan Keselematan Kerja, Universitas Indonesia, Jakarta Anonim., 2003, Undang-Undang RI Nomor 23 Tahun 2003 Tentang Ketenagaankerjaan, CV Tamita Utama, Jakarta Cahyono, A B., 2004, Penjelasan Keselematan Kerja Bahan Kimia Di Industri, Gadjah Mada University Press, Jogjakarta Djoyodibroto, R, Darmanto, 1999, Kesehatan Kerja di Rumah Sakit, PT Gramedia, Jakarta Greenberg, M, Occupational and Environmental Medicine, 2006, New York: Mc Graw Hill 6. Jeyaratnam J, Koh D, Buku Ajar Praktik Kedokteran Kerja,Alih Bahasa : Suryadi, 2010, Jakarta : EGC. 7. Meily L, Kurniawidjaja, Teori dan Aplikasi Kesehatan Kerja,2011, Jakarta : Penerbit Universitas Indonesia. 8. Sumantri A, Kesehatan Lingkungan dan Perspektif Islam, 2010, Jakarta : Kencana Prenada Media Group