Dakwah Nabi Muhammad SAW

advertisement
Dakwah Nabi Muhammad SAW
Rachmad Syarul Hidayat (XIpa1/32)
Nabi Muhammad SAW Dalam Berdakwah
Dalam proses penantian Jibril, turun wahyu yang membawa perintah
kepada Rasulullah. Wahyu itu itu berbunyi sebagai berikut : Hai orang yang
brselimut bangun, dan beri ingatlah. Hendaklah engkau besarkan Tuhanmu
dan bersihkanlah pakaianmu, tinggalkan perbuatan dosa dan janganlah
engkau memberi ( dengan maksud ) memperoleh ( balasan ) yang lebih
banyak dan untuk ( untuk memenuhi perintah ) Tuhanmu bersabarlah. ( AlMuddatsir 1-7 )
Dengan turunnya perintah itu mulailah Rasulullah berdakwah. Pertamatama, beliau melakukannya secar diam-diam (dakwah bis-sirri)di
lingkungannya sendiri, keluarga, dan sahabat-sahabat beliau yang paling
karib. Mereka di seru kepada pokok-pokok agama islam yang disebut dalam
ayat-ayat diatas yaitu, bertauhid kepada allah dan meninggalkan ilah dan
berhala-berhala yang mereka sembah.
Mula-mula istrinya sendiri, Khadijah, kemudian saudara sepupunya Ali bin
Abi Thalib yang beru berumur 10 tahun. Kemudian Abu Bakar sahabat
karibnya sejak masa kanak-kanak. Lalu Zaid, bekas budak yang telah
menjadi anak angkatnya. Ummu Aiman, pengasuh Nabi sejak ibunya
Aminah masih hidup. Banyak orang-orang yang menerima seruan Nabi
melalui perantara Abu Bakar. Mereka dikenal dengan sebutan Assabiqunal
Awwalun . Mereka ialah Usman bin Affan, Zubair ibnu Awwan, Sa’ad ibnu
Abu Waqqas, Abdurrahman ibnu Auf, Talhah bin Ubaidillah, Abu Ubaidah
ibnul Jarrah, dan Arqam ibnu Abu Arqam. Rumah Arqam pada saat itu
dijadikan tempat pertemuan untuk menyampaikan dakwah islam.
Tidak berapa lama turunlah ayat kepada Nabi Muhammad SAW “ Maka
sampaikanlah olehmu secara terang-terangan segala apa yang
diperintahkan kepadamu dan berpalinglah dari orang-orang musrik.
Sesungguhnya kami memelihara kamu dari kejahatan orang-orang yang
memperolok-olokan kamu.”
Sesudah ayat ini tu, mulailah Rasulullah SAW menyeru segenap lapisan
manusia kepada agama Islam menyeru segenap lapisan manusia secara
terang-terangan (dakwah bil-jahri)baik golongan bangsawan maupun
hamba sahaya, begitupun anggota kerabat mereka sendiri atau orangorang yang jauh. Mula-mulanya beliau menyeru penduduk mekkah lalu
kemudiah penduduk negeri yang lain. Disamping itu beliau juga orangorang yang berdatangan ke mekkah untuk melakukan ibadah haji. Dengan
usahanya yang gigih. Hasil yang diharapkan mulai terlihat. Jumlah pengikut
nabi yang tadinya hanya 12 an orang makin hari makin bertambah. Mereka
terutama terdiri dari kaum wanita, budak, pekerja dan orang-orang yang
tak punya.
Kaum Quraisy Mulai Menentang
Setelah dakwah terang-terangan itu pemimpin quraisy mulai berusaha
menghalangi dakwah rasul. Semakin bertambanya jumlah pengikut Nabi,
semakin keras tantangan yang dilancarkan kaum Quraisy.
Faktor-faktor yang mendorong Quraisy menentang seruan islam
Dengan mempelajari dan mengerti bagaimana kehidupan bangsa arab
dapatlah kita menyimpulkan sebab-sebab yang mendorong kaum quraisy
menentang agama islam yaitu sebagai beriku :
Persaingan merebut kekuasaan
Kaum Quraisy tidak dapat membedakan antara kenabian dan kekuasaan,
atau antara kenabian dan kerajaan. Mereka mengira tunduk kepada agama
Muhammad berarti tunduk kepada kekuasaan Abdul Muthalib. Sedangkan
suku-suku bangsa arab selalu bersaingan untuk merebutkan kekuasaan dan
pengaruh. Sebab itu bukanlah hal yang mudah bagi kaum quraisy untuk
menyerehkan kepemimpinan kepada Muhammad karena menurut mereka
berarti suku-suku bangsa arab akan kehilangan kekuasaan dalam
masyarakat.
Penyamaan antara hak antara kasta bangsawan dan kasta hamba sahaya
Bangasa arab hidup dengan system kasta, tiap-tiap manusia digolongkan
dalam kelompok kasta yang tak boleh dilampauinya. Tapi seruan nabi
Muhammad membrikan hak yang sama kepada manusia, yang merupakan
suatu dasar yang penting dalam agama islam, agama islam memandang
sama antara hamba sahaya dengan tuannya.
Taklid kepada nenek moyang
Para kaum Quraisy taklid secara membabi buta terhadap nenek
moyangnya dan mengikuti langkah-langkah mereka dalam prersoalan
peribadatan dan tingkah laku adalah suatu yang telah berurat dan berakar
pada bangsa arab karena itu sangat beratlah terasa bagi mereka
meninggalkan agama nenek moyang dan mengikuti agama baru yang
dibawa oleh nabi Muhammad SAW. Mereka berkata : “Apabila dikatakan
kepada mereka” Marilah mengikuti apa yang diturunkan Allah dan
mengikuti rasul. “Mereka menjawab: cukuplah untuk kami apa yang kami
dapati bapak-bapak kami mengerjakanya. Dan apakah mereka itu akan
mengikuti nenek moyang mereka walaupun nenek moyang mereka itu
tidak mengetahui apa dan tidak pula mendapat petunjuk?
Memperniagakan patung
Salah satu dari perusahaan orang arab dahulu adalah memahat patung
yang menggambarkan Latta, Uzza , Manna , dan Hubal patung-patung itu
mereka jual kepada Jamaah Haji, mereka membelinya supaya mendapat
berkat atau untuk kenang-kenangan. Tetapi agama Islam melarang
menyembah memahat dan menjual patung, karena itu saudagar-saudagar
patung memandang agama Islam sebagai penghalang rezeki mereka, oleh
karena itu, mereka menentang agama islam.
Takut dibangkitkan dari alam kubur
Agama islam mengajarkan bahwa pada hari kiamat manusia akan
dibangkitkan dari dalam kuburnya dan semua amal pernebuatan manusia
akan di hisab , orang-orang yang berbuat baik maka Allah akan
membalasnya dengan surga akan tetapi orang yang berbuat jahat akan
dibalas dengan neraka. Kaum Quraisy tidak dapat menerima agam islam
yang mengajarkan manusia akan dibangkitkan kembali sesudah mati.
Fase tantangan Quraisy terhadap agama Islam
Pada permulaan islam kaum Quraisy belumlah mencurahkan perhatiannya
terhadap umat islam mereka mengira bahwa seruan nabi Muhammad itu
hanya satu gerakan yang tidak akan bertahan lama untuk akan lemah dan
akan punah dengan sendirinya. Akan tetapi, alangkah terkejutnya mereka
melihat dengan cepat memasuki kehidupan rumah tangga mereka dan
hamba sahaya yang dulu mereka anggap derajatnya terlebih sebagai harta
benda telah menerima pula seruan itu dan telah menerima pula seruan itu
dengan baik. Pertama sekali mereka halangi para hamba sahaya dan orangorang yang lemah sepertiYasir dan putranya Ammar serta istrinya
Summayyah, begitu juga Bilal, Habab Ibnu Haris dan lainnya mendapat
siksaan yang berat diluar prikemanusiaan. Akan tetapi Nabi SAW tidak
mendapatkan siksaan karena Bani Hasyim memiliki kedudukan yang tinggi
pada pandangan mereka dan Rasul sendiri mendapat perlindungan dari
pamannya Abu Thalib. Akan tetapi, seruan Nabi bertambah tersiar dan
bangsawan Quraisy mulai banyak yang masuk.
Hijrah Nabi Ke Madinah
Hambatan ketika nabi Muhammad SAW hendak Hijrah ke madinah :
1. Rencana-rencana jahat kafir Quraisy terhadap diri Nabi Muhammad dan
kaum Muslimin diantaranya,
2. Fitnah tentang Nabi Muhammad dituduh juru penerang yang memecah
belah masyarakat
3. Abu Jahal sangat memusuhi Nabi Muhammad sehingga dia ingin
membunuhnya
4. Kaum Muslimin yang di Makkah dikucilkan oleh masyarakat Makkah
selama tiga tahun.
Melihat kenyataan seperti itu akhirnya nabi memandang bahwa kota
Makkah tidak dapat dijadikan lagi pusat dakwah. Karena itu, Nabi pernah
mengunjungi beberapa negeri seperti Thaif, untuk dijadikan sebagai tempat
pusat dakwah, namun ternyata tidak bisa, karena penduduk Thaif juga
memusuhi Nabi. Oleh karena itu, Nabi memilih kota Madinah ( Yastrib )
sebagai tempat hijrah kaum Muslimin, dikarenakan beberapa faktor antara
lain :
1. Madinah adalah tempat yang paling dekat dengan Makkah
2. Sebelum jadi Nabi, Muhammad telah mempunyai hubungan yang baik
dengan penduduk madinah karena kakek nabi, Abdul Mutholib, mempunyai
istri orang Madinah
3. Penduduk Madinah sudah dikenal Nabi bahwa mereka memiiki sifat yang
lemah lembut
4. Nabi Muhammad SAW mempunyai kerabat di madinah yaitu bani Nadjar
5. Bagi diri Nabi sendiri, hijrah ke Madinah karena perintah Allh SWT.
Pada tahun ke-13 sesudah Nabi Muhammad diutus, 73 orang penduduk
Madinah berkunjung ke Makkah untuk mengunjungi Nabi dan meminta
beliau agar pindah ke Madinah. Dikarenakan, ada beberapa faktor yang
menyebabkan penduduk Madinah mudah menerima ajaran Islam yaitu :
1. Bangsa arabYastrtib lebih memahami agama-agama ketuhanan Karena
mereka sering mendengar tentang Allah, wahyu, kubur, hisab, berbangkit,
surga dan neraka.
2. PendudukYastrib memerlukan seorang pemimpin yang mampu
mempersatukan suku-suku yang saling bermusuhan.
Selama dalam perjalanan ke Madinah beliau mengalami banyak gangguan
selain diganggu oleh Suraqah yang mengejar beliau sekaligus pembunuh
bayaran, beliaupun sempat singgah ke Kubah dan mendirikan masjid yang
dikenal dengan Masjid Kuba, dalam Al-Qur’an disebut dengan Masjid Taqwa
. Masjid inilah yang pertama kali dibangun oleh Nabi Muhammad SAW.
Setelah ada berita bahwa Nabi Muhammad dalam perjalanan menuju kota
Madinah maka kaum Muslimin Madinah sudah nenunggu kedatangan
beliau dengan penuh kerinduan dan penghormatan. Pada hari Jum’at tahun
pertama hijriah bertepatan dengan tanggal 2 Juli 622M, Nabi beserta
rombongan Muhajirin lainnya disambut meriah oleh penduduk Madinah
sambil melagukan sebuah syair yang terkenal. Pada hari jum’at itu pula
Nabi untuk pertama kali mengadakan Shalat Jum’at bersama kaum
Muhajirin dan Anshor.
Setelah Nabi menetap di Madinah, barulah Nabi mulai mengatur semua
untuk kebaikan dan kepentingan penduduk Madinah serta kepentingan
umat Islam. Peristiwa hijrah nabi ke Madinah akhirnya dijadikan sebagai
awal perhitungan tahun hijriah.
Pembentukan komunitas madinah dan Negara madinah
Setalah tiba dan diterima penduduk Yastrib ( Madinah ), Nabi resmi menjadi
pemimpin penduduk kota itu. Babak baru dalam sejarah Islam pun dimulai.
Berbeda dengan periode Mekkah, periode Madinah, Islam, merupakan
kekuatan politik. Ajaran Islam yang berkenaan dengan kehidupan
masyarakat banyak turun di Madinah. Nabi Muhammad mempunyai
kedudukan, bukan saja sebagai kepala agama, tetapi juga sebagai kepala
Negara. Dengan kata lain, dalam diri Nabi terkumpul dua kekuasaan,
kekuasaan spiritual dan duniawi. Kedudukannya sebagai Rasul secara
otomatis merupakan sebagai Kepala Negara. Dalam rangka memperkokoh
masyarakat dan Negara baru itu, nabi segera meletakkan dasar-dasar
kehidupan bermasyarakat. Dasar pertama , pembangunan Masjid, selain
untuk tempat shalat, juga sebagai sarana penting untuk mempersatukan
kaum Muslimin dan mempertalikan jiwa mereka. Masjid pada masa Nabi
juga berfungsi sebagai pussat pemerintahan. Dasar kedua , Ukhuwah
Islamiah , persaudaraan sesama musllim. Nabi mempersaudarakan
golongan Muhajirin dengan Anshor. Ini berarti menciptakan suatu bentuk
persaudaraan yang baru yaitu persaudaraan berdasarkan agama,
menggantikan persaudaraan beersasarjan darah. Dasar ketiga , hubungan
persahabatan sengan pihak-pihak lain yang tidak beragama islam.
Meskipun penduduk Madinah terdiri dari Islam, Yahudi, dan Musyrikin.
Rasulullah menetapkan keamanan Negeri Madinah adalah tanggung jawab
semua golongan. Bila ada musuh dari luar maka secara gotong-royong
mengusirnya. Konsep tanggung jawab ini menjadikan Negeri Madinah
adalah tempat tinggal yang aman bagi umat Islam, dan golongan lain.
Secara garis besar Negeri Madinah yang ditetapkan Rasulullah yaitu :
1. Setiap golongan, kaum atau suku bertanggung jawab bagi harta
rampasan atau uang tebusan bagi masing-masing anggotanya.
2. Penduduk Madinah diharapkan kompak dalam menghadapi tindak
kriminal, sekalipun untuk keluarga terdekatnya yang merugikan anggota
masyarakat lain
3. OrangYahudi dari berbagai kelompok harus menjaga agamanya sendiri
dan mereka dengan kaum muslimin harus saling membantu.
Hijrahnya Rasulullah SAW memberikan hikmah yang besar terhadap
perkembangan Dakwah Islamiah diantaranya :
1. Kemenangan dakwah Rasulullah dan kaum Muslimin terhadap kaum
Quraisy
2. Terbentuknya agama Islam yang beribukota di Madinah dengan nabi
Muhammad SAW sebagai kepala Negara dan kepala pemerintahannya
3. Tersebarnya agama Islam kepelosok penjuru dunia
6. Piagam Madinah.
Isi Piagam Madinah antara lain :
1. Kelompok masing-masing berhak menghukum orang yang membuat
kerusakan dan memberikan keamanan bagi orang yang patuh
2. Kebebasan beragama terjamin untuk semua kelompok
3. Menjadi suatu kewajiban bagu penduduk madinah muslim dan yahudi
untuk salaing membantu dan menolong
4. Saling mengadakan kerja sama dengan mempertahankan Negeri
Madinah dari segala serangan
5. Rasulullah menjadi pemimpin tertinggi di negeri Madinah, segala
perkara dan perselisihan besar diserahkan kepada beliau untuk
memutuskannya.
Download