Sejarah Islam pada masa Rosulullah Mata Kuliah : Metode Studi Islam Dosen Pengampu : Maudi, MA Disusun Oleh : Abdur Rohman (14.10.807) Agus Setiawan W (14.10.808) Lutfiah (14.10.8 ) Makrifatul Janah (14.10.850) Masrurotul Jannah (14.10.851) Jurusan Tarbiyah Program Studi Pendidikan Agama Islam Sekolah Tinggi Ilmu Al-Qur’an (STIQ) AN NUR Yogyakarta 2014 KATA PENGGATAR Segala puji bagi Allah SWT yg telah memberikan karunia dan rahmad-Nya pada penulis,sehingga penulis dapat menyelesaikan penyusunan makalah ini sampai waktu yang ditentukan. Sholawat serta salam penulis haturkan kepada junjungan Nabi Muhammad SAW,Rosul akhir zaman. Adapun tulisan yang dikemas dalam bentuk makalah ini berjudul ’’ Sejarah Islam pada masa Rosulullah’’ meerupakan salah satu tugas dari mata kuliah Metode Studi lslam untuk mahasiswa stiq, tugas ini diberikan sebagai upaya pembelajaran,pembinaan,bimbingan serta latihan dalam pelaksanaan efektifitas kegiatan perkuliahan dan meningkatkan wawasan mahasiswa. Trimakasih kepada seluruh pihak khususnya dosen pembimbing mata kuliah dan rekan mahasiswa yang telah memberikan dukungan berupa bimbingan,dan saran-saran sehingga makalah ini menjadi tambahan khasanah terutama penulis. pengetahuan yg membacanya Sejarah Islam pada masa Rosulullah Kondisi keagamaan sebelum turunnya wahyu Sebelum Islam datang yang ditandai dengan turunya wahyu al-Qur’an masyarakat arab, dengan ditandainya adanya tradisi-tradisi penyembahan terhadap berhala juga ternyata kala itu juga telah berkembang agama-agama yang dianut oleh penduduk Arab kala itu. Hal ini sangat mungkin karena ajaran-ajaran agama sebelum Islam yang dibawa Rasulullah SAW, di kawasan jazirah arab telah ada agama-agama samawi sebagaimana yang juga dibicarakan dalam al-Qur’an. Beberapa agama tersebut yaitu : 1. Yahudi Agama Yahudi sebenarnya adalah agama tauhid yang disampaikan oleh Nabi Musa a.s untuk memperbaiki kepercayaan Bani Israil yang telah menyeleweng dari ajaran Nabi Ibrahim a.s.Oleh Raja Fir’aun, Nabi Musa a.s. dan pengikutnya diusir dari mesir dan mereka lari ke palestina. Pada waktu palestina dikuasai oleh orang Kristen , pengikut yahudi pun banyak yang dibunuh sehingga sebagian kecil saja yang dapat menyelamatkan diri.Sebagian diantara mereka ada yang meninggalkan Palestina dan pindah ke Hijaz. 2. Nasrani Agama Nasrani dibawa oleh Isa al-Masih atau Yesus Kristus.Agama Nasrani masuk ke jazirah Arab lewat pendudukan orang-orang Habasyah dan Romawi.Pendudukan orang-orang Habasyah yang pertama kali di Yaman tahun 340 M. Orang-orang Habasyah menduduki Yaman untuk mengembalikan kondisi karena tindakan Dzu Nuwas dan Abrahah memegang kekuasaan disana.Agama Masehi berkembang pesat dan sangat maju.Karena semangatnya untuk menyebarkan agama Masehi maka Abrahah mendirikan gereja di Yaman yang dinamakan Ka’bah Yaman.Abrahah ingin agar semua bangsa Arab berhaji ke gereja ini dan hendak menghancurkan Baitullah.Tapi seperti yang kita tahu, usahanya itu digagalkan Allah.Bangsa Arab yang memeluk agama Masehi dari suku-suku Ghassan, kabilahkabilah Taglib, Thayyi’ dan yang berdekatan dengan Romawi. 3. Majusi Agama ini muncul di Persia padaabad ke-7 Sebelum Masehi,yang dikembangkan oleh Zoroaster atau Zaratustra.Agama ini berpengaruh ke seluruh pesia dan sekitarnya,seperti Irak dan Rusia.Pengaruh Zoroaster di Pesia terus berlangsung berabad-abad sampai datang agama Islam yang mengembalikan agama penduduk Persia kepada ajaran Tauhid. 4. Kepercayaan Mesir Kuno Kepercayaan Mesir Kuno boleh disebut politeisme (menyembah banyak tuhan). Dewa Ra ( Dewa Matahari) sebagai dewa utama, Dewa Oseris ( Dewa Pengadilan), dan Dewa Isis istri Dewa Oseris. Mereka juga menyembah benda-benda alam seperti, Sungai Nil, bulan, bintang dan ruh manusia. Mereka juga memiliki kepercayaan supaya ruh manusia tetap hidup maka harus dijaga mayatnya agar tidak rusak dengan cara di mumikan( di awetkan). Mumi-mumi tersebut disimpan di gua-gua atau dibuatkan piramida.Mumi-mumi tersebut disembah untuk minta berkah dan kesejahteraan hidup darinya. 5. Penyembahan Berhala Bangsa Arab telah jauh menyimpang dari ajaran nenek moyangnya, yaitu Nabi Ibrahim a.s. Mereka meninggalkan ajaran Tauhid. Mereka menyembah bulan, matahari, jin, dan yang paling menonjol adalah menyembah berhala. Berhala yang telah dibuat ditempatkan di Ka’bah kemudian disembah dan dimintai pertolongannya. Kepercayaan bangsa Arab menyembah berhala berakhir setelah agama islam lahir. Tradisi-tradisi Arab sebelum turun wahyu a) Mengubur Hidup-hidup Anak Perempuan. Dalam kepercayaan Bangsa Arab anak perempuan adalah aib nyata.Bagi mereaka melahirkan anak perempuan adalah sebuah malapetaka, untuk itu mereka rela kubur hidup-hidup apabila mereka melahirkan anak perempuan. b) Perjudian. Pada periode sebelum turunya Al-Qur’an perjudian telah membumi di kalangan Bangsa Arab.Mereka sangat senang berfoya-foya, selain perjudian, mereka juga senang mengundi nasib dengan menggunakan anak panah. c) Minum-minuman Keras. Bagi mereka minum-minuman keras adalah minuman wajib.Sebuah adat istiadat yang telah mengakar kuat di kalangan Bangsa Arab.Mereka menjadikan minuman keras sebagai simbol bagi bangsanya. d) Menyembah Berhala. Mengelilingi berhala dan mendatanginya, berkomat-kamit di hadapannya, meminta pertolongan ketika mengalami kesusahan, berdoa untuk memnuhi kebutuhan dengan penuh keyakinan bahwa berhala-berhala itu bisa memberikan syafaat di sisi Allah dan mewujudkan apa yang mereka kehendaki. e) Menyajikan Persembahan untuk Berhala. Cara Bangsa Arab bertaqarrub (mendekatkan diri) yaitu dengan menyajikan berbagai macam korban, menyembelih hewan piaraan, dan hewan korban untuk persembahan berhala dan menyebut namanya. Kondisi keagamaan setelah turunnya wahyu Secara geografis masyarakat Arab terbagi menjadi dua bagian besar,yaitu bagian tengah dan pesisir. Penduduk tengah terdiri dari suku-suku badui yang hidup nomaden dan mengembala unta dan kambing. Sedangkan penduduk pesisir bertani dan berniaga. Masyarakat makkah hidup dalam kabilah-kabilah yang tergabung membentuk suku. Menjelang kelahiran agama islam , yang sebelumnya masyarakat hidup dalam keadaan jahiliyah artinya: biadab, yang dimaksud jahiliyah bukan berarti bodoh tetapi tidak punya tatakrama. Keburukan dalam aqidah dibuktikan dengan banyaknya berhala yang disekitar ka`bah yang menjadi simbol sesembahan. Keburukan akhlak juga dapat dibuktikan dengan rendahnya martabat wanita,perzinaan,kebiasaan berperang dan sebagainya. Semua itu mencerminkan bahwa masyarakat sangatlah buruk yang menjadikan masyarakat disebut dengan “Jahiliyah”. Ditengah kondisi inilah Rosulullah mendapatkan tugas dari Allah SWT untuk berakwah amar ma`ruf nahi mungkar. Mengubah masyarakat jahiliyah menuju masyarakat yang bermartabat. Pada periode makkah ini Rosulullah menitik beratkan pada bidng aqidah. Maka Rosulullah mengajak masyarakat meninggalkan perbuatan syirik menuju ketauhidan yang murni kepada Allah. STRATEGI DAN METODE DAKWAH RASULULLAH SAW A. Dakwah secara Sembunyi-sembunyi ( sirr ) Setelah turunnya wahyu ke dua (Q.S al—Muddassir ayat 1-5) ,saat itulah Muhammad saw diangkat menjadi Rasul. Tugas baru telah datang, yaitu menyebarkan agama Islam kepada seluruh umat manusia. Rasulullah berdakwah secara sembunyisembunyi selama tiga tahun.Dakwah pertama Beliau adalah kepada keluarga dan sahabat-sahabatnya.Ketika itu Nabi Muhammad saw pengikutnya baru sekitar 40 oarang, yaitu : 1. Keluarga dekat dan sahabat Rasulullah, yaitu Siti Khadijah, Ali bin Abi Thalib, Zaid bin Harisah dan Abu Bakar. 2. Pemuda-pemuda quraisy sejumlah 15 orang,diantaranya, Usman bin ‘Affan, Abdurrahman bin Auf, Sa’ad bin Abi Waqqas, Zubair bin Awwan, Talhah bin Ubaidillah, Ubaidah bin Haris, dan Ja’far bin Abi Thalib. 3. Bekas hamba sahaya, Bilal, Amar, Zanirah, dan Khibab. 4. Pahlawan-pahlawan quraisy, yaitu Umar bin Khattab dan Hamzah bin Abdul Muthalib. 5. Yang lain adalah Ummu Habibah, Ruqaiyyah, Fatimah dan suaminya, Sa’id bin Zaid, Na’im bin Abdillah,dan lain-lain. Mereka mendapat sebutan “Assabiqunal Awwalun” artinya orang yang pertama kali masuk islam.Sudah banyak yang beriman kepada Allah dan Rasulullah saw, tetapi mereka masih menyembunyikan keislaman mereka .hal itu disebabkan jika satu urusan saja terungkap maka ia akan menghadapi berbagai siksaan keras dari kaum kafir Quraisy hingga ia murtad(keluar) dari islam. B. Dakwah secara Terang-terangan Setelah Rasulullah berdakwah secara rahasia selama tiga tahun,lalu Allah menurunkan ayat : ْب كر دْ َا َ كن كِِر ْ َُِْْاِْ عك ِْْ ََْ َْ َن َْْْب كن “ Maka sampaikanlah olehmu secara terang-terangan segala apa yang diperintahkan (kepadamu) dan berpalinglah dari orang-orang yang musyrik.”( Q.S al-Hijr :94) Sesudah ayat di atas turun, Nabi Muhammad mulai menyeru ke seluruh manusia untuk memeluk agama islam secara terang-teranag, baik dari golongan bangsawan maupun hamba sahaya. Pada suatu hari , Rasulullah berdiri di bukit Shafa memanggil suku Quraisy, hingga orang-orang pun mengerumuninya. Diantara mereka terdapat pamanya Abu Lahab, yaitu seorang tokoh quraisy yang paling memusuhi Allah dan Rasul-Nya. Tatkalah orang –orang telah berkumpul, beliau bersabda ,” bagaimana pendapat kalian, seandainya saya memberitahu kalian bahwa dibalik gunung ini ada musuh yang menanti kalian, apakah kalian mempercayai saya?” mereka menjawab “yang terlintas di hati kami tentang anda adalah kejujuran dan amanah,” beliau lalu bersabda, “saya adalah orang yang member peringatan kepada kalian bahwa di hadapan kalian ada siksa yang amat berat.” Kemudian Rasulullah Muhammad mengajak mereka untuk menyembah Allah dan meninggalkan berhala yang selama ini mereka sembah Abu Lahab langsung keluar dari kerumunan orang-orang dan berkata.”celakalah kamu! Apakah karena ini kamu mengumpulkan kami ?” setelah kejadian itu, Allah menurunkan surah al-Lahab. Dengan adanya dakwah Nabi secara terang-terangan kepada seluruh penduduk Makkah, maka banyak penduduk Makkah yang mengetahui isi dan kandungan alQur’an yang sangat hebat, memiliki bahasa yang terang serta menarik. Sehingga lambat laun banyak orang Arab yang masuk Agama Islam. Dengan usaha yang serius pengikut Nabi SAW bertambah sehingga pemimpin kafir Quraisy yang tidak suka bila Agama Islam menjadi besar dan kuat berusaha keras untuk menghalangi dakwah Nabi dengan melakukan penyiksaan-penyiksaan terhadap orang mukmin, seperti a. Ancaman dan Siksaan terhadap Rasulullah b. Ancaman dan Siksaan kepada para pengikut Rasulullah c. Bujukan harta, tahta dan wanita d. Kaum kafir Quraisy mengasingkan dan memboikot Bani Hasyim Diantara hikmah yang paling nyata disini adalah mereka harus masuk islam secara sembunyi-sembunyi, lain halnya dengan Rasulullah, beliau harus tetap berdakwah dan beribadah secara terang-terangan di hadapan orang-orang musyrik , sekalipun beliau menerima siksaan dari kaum kafir Quraisy. Disamping strategi dakwah yang tepat dan mencapai ssaran Rosulullah juga menggunakan metode dakwah yang mudah dimengerti. Yaitu dengan cara: 1. Hikmah: Dakwah yang dilakukan dengan cara yang tegas dan jelas sehingga dapat membedakan mana yang haq dan yang batil. 2. Mau`idhah hasanah: Dakwah yang dilakukan dengan pencerahan. 3. Mujadalah: Dakwah yang dilakukan dengan cara diskusi. Antara pendakwah dan yang menerima dakwah saling bertukar pikiran dan informasi. PIAGAM MADINAH Umat islam memulai hidup bernegara setelah Nabi hijrah ke Yatsrib,yang kemudian berubah nama menjadi Madinah.Di Yatsrib atau madinah untuk pertama kali lahir satu komunitas islam yang bebas dan merdeka dibawah pimpinan Nabi,dan terdiri dari para pengikut Nabi yang datang dari Makkah (Muhajirin) dan penduduk Madinah yang telah memeluk agama islam,serta yang telah mangundang Nabi untuk hijrah ke Madinah (Anshor).Tetapi umat islam dikala itu bukan satu-satunya komunitas di Madinah.Diantara penduduk Madinah juga terdapat komunitas-komunitas yang lain,yaitu orang-orang Yahudi dan sisa suku –suku Arab yang belum mau masuk Islam dan masih tetap memuja berhala.Dengan kata lain umat Islam di Madinah merupakan suatu komunitas yang majemuk. Tidak lama setelah Nabi menetap di Madinah,atau menurut sebagian ahli sejarah belum cukup dua tahun dari kedatangan Nabi di kota itu,beliau membentuk suatu perjanjian dengan Yahudi di Madinah yang melindungi hak-hak asasi manusia, yang dikenal dengan Piagam Madinah. Adapun isinya antara lain : a. Kaum Yahudi bersama kaum muslimin wajib turut serta dalam peperangan, b. Kaum Yahudi dari Bani Auf diperlakukan sama seperti memperlakukan kaum muslimin, c. Kaum Yahudi tetap dengan agama yahudi mereka, dan demikian pula dengan kaum muslimin, d. Seluruh kaum Yahudi dari semua suku dan kabilah dari Madinah diperlakukan sama dengan kaum Yahudi Bani Auf, e. Kaum Yahudi dan kaum Muslimin harus saling tolong-menolong dalam memerangi atau menghadapi musuh, f. Kaum Yahudi dan Muslimin harus senantiasa saling berbuat kebajikan dan mengingatkan ketika terjadi penganiayaan atau kedzaliman, g. Kota Madinah di pertahankan bersama dari serangan pihak luar, h. Seluruh penduduk Madinah dijamin keselamatannya, kecuali bagi yang berbuat jahat. Nilai-nilai Humanisme yang Terkandung dalam Piagam Madinah Menurut H.Munawir Syadzali.M.A.pokok dasar yang terkandung dalam Piagam Madinah sebagai landasan kehidupan bermasyarakat majemuk dan beragam ras, sukusuku,agama, dan bangsa adalah : 1. Semua pemeluk beragama yang ada di Madinah,meskipun berasal dari banyak suku,tetapi merupakan satu umat. 2. Hubungan antara komunitas muslim dan komunitas non muslim didasarkan atas prinsip-prinsip : a. Bertetangga dengan baik ; b. Saling membantu dalam menghadapi musuh bersama ; c. Membela mereka yang teraniaya ; d. Saling menasihati dalam kebersamaan dan kebenaran, dan e. Saling menghormati kebebasan beragama. DAFTAR PUSTAKA 1. Sugiyono, Muh. Asnawi, Moh. Sulaiman. 2012. Sejarah Kebudayaan Islam. PT Tiga Serangkai Pustaka Mandiri. 2. Muttaqin, M.A, Bambang, Dkk. 2012. Lks Adib. Yogyakarta: Idea Press Yogyakarta. 3. Muttaqin, M.A, Bambang, Dkk. 2011. Lks Adib. Yogyakarta: Idea Press Yogyakarta. Kesimpulan Dari Hasil diskusi di atas dapat disimpulkan bahwa : Kondisi keagamaan sebelum turunnya wahyu Sebelum Islam datang yang ditandai dengan turunya wahyu al-Qur’an masyarakat arab, dengan ditandainya adanya tradisi-tradisi penyembahan terhadap berhala juga ternyata kala itu juga telah berkembang agama-agama yang dianut oleh penduduk Arab kala itu. Hal ini sangat mungkin karena ajaran-ajaran agama sebelum Islam yang dibawa Rasulullah SAW, di kawasan jazirah arab telah ada agama-agama samawi sebagaimana yang juga dibicarakan dalam al-Qur’an. Beberapa agama tersebut yaitu : 1. Yahudi 2. Nasrani 3. Majusi 4. Kepercayaan mesir kuno 5. Penyembah berhala Adapun tradisi-tradisi bangsa Arab yaitu: 1. Mengubur Hidup-hidup Anak Perempuan. 2. Perjudian 3. Minuman-minuman keras 4. Menyembah berhala 5. Menyajikan persembahan untuk berhala Kondisi keagamaan setelah turunnya wahyu Masyarakat makkah hidup dalam kabilah-kabilah yang tergabung membentuk suku. Menjelang kelahiran agama islam , yang sebelumnya masyarakat hidup dalam keadaan jahiliyah artinya: biadab, yang dimaksud jahiliyah bukan berarti bodoh tetapi tidak punya tatakrama. Keburuk- keburukan akhlak itu yang menjadikan masyarakat disebut dengan “Jahiliyah”. Pada periode makkah ini Rosulullah menitik beratkan pada bidng aqidah. Maka Rosulullah mengajak masyarakat meninggalkan perbuatan syirik menuju ketauhidan yang murni kepada Allah. STRATEGI DAN METODE DAKWAH RASULULLAH SAW 1. Dakwah secara Sembunyi-sembunyi ( sirr ) 2. Dakwah secara Terang-terangan PIAGAM MADINAH Adapun isinya antara lain : a. Kaum Yahudi bersama kaum muslimin wajib turut serta dalam peperangan, b. Kaum Yahudi dari Bani Auf diperlakukan sama seperti memperlakukan kaum muslimin, c. Kaum Yahudi tetap dengan agama yahudi mereka, dan demikian pula dengan kaum muslimin, d. Seluruh kaum Yahudi dari semua suku dan kabilah dari Madinah diperlakukan sama dengan kaum Yahudi Bani Auf, Nilai-nilai Humanisme yang Terkandung dalam Piagam Madinah Menurut H.Munawir Syadzali.M.A.pokok dasar yang terkandung dalam Piagam Madinah sebagai landasan kehidupan bermasyarakat majemuk dan beragam ras, sukusuku,agama, dan bangsa adalah : 1. Semua pemeluk beragama yang ada di Madinah,meskipun berasal dari banyak suku,tetapi merupakan satu umat. 2. Hubungan antara komunitas muslim dan komunitas non muslim didasarkan atas prinsip-prinsip : a. Bertetangga dengan baik ; b. Saling membantu dalam menghadapi musuh bersama ; c. Membela mereka yang teraniaya ; d. Saling menasihati dalam kebersamaan dan kebenaran, dan e. Saling menghormati kebebasan beragama