MODAL SAHAM

advertisement
MODAL SAHAM
(Materi Pertemuan 5)
Pengertian Modal Saham
Modal Saham adalah modal yang dimiliki oleh Perusahaan yang berbentuk PT (Perseroan
Terbatas)
Keuntungan Perusahaan yang berbentuk PT ini adalah :
1. Tanggung jawab terbatas pada modal yang disetor.
2. Adanya pemisahan antara pemilik perusahaan dengan manajemen perusahaan.
3. Modal perusahaan dibagi dan dinyatakan dalam bentuk sertifikat saham dalam kesatuan
yang kecil jumlahnya, sehingga dimungkinkan banyak pihak yang ikut menanamkan
modalnya di dalam perusahaan.
4. Sertifikat saham adalah bukti kepemilikan perusahaan, yang merupakan surat berharga
yang mudah dipindahtangankan (dijual)
Hak-hak para pemegang saham :
1. Hak untuk ikut berpartisipasi dalam manajemen perusahaan melalui hak suara dalam
Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS)
2. Hak untuk mendapatkan pembagian laba dalam bentuk deviden.
3. Hak untuk mendapatkan pembagian kekayaan perusahaan apabila perusahaan dilikuidasi.
4. Hak untuk membeli saham baru secara proporsional dengan hak kepemilikannya, sehingga
proporsi kepemilikannya dapat tetap dipertahankan.
Hak-hak para pemegang saham tersebut akan sama jika perusahaan hanya mengeluarkan satu
macam saham. Akan tetapi apabila perusahaan mengeluarkan lebih dari satu macam saham,
hak pemegang saham akan berlainan menurut jenis / golongan sahamnya. Hal yang demikian ini
diatur dalam Akte Pendirian dan Anggaran Dasar Perusahaan.
Jenis-jenis Saham
Dilihat dari nilai setiap lembar sahamnya, saham dibedakan menjadi 2 jenis :
1. Saham dengan Nilai Nominal
Yaitu saham yang nilai setiap lembarnya ditetapkan dalam anggaran dasar dan akte
pendirian perusahaan. Besar kecilnya nilai nominal tiap lembar saham tergantung dari
banyaknya jumlah modal yang ditetapkan dalam akte pendirian dan banyaknya jumlah
lembar saham yang diotorisasi.
Pada dasarnya saham dengan nilai nominal dapat dikeluarkan / dijual dengan kurs (harga
jual) :
a. di atas nilai nominal  Agio Saham
b. sama dengan nilai nominak
c. di bawah nilai nominal  Disagio Saham
Tetapi dalam prakteknya Saham dengan nilai nominal ini hampir tidak pernah
dikeluarkan/dijual dengan kurs di bawah nilai nominalnya.
Arti penting nilai nominal saham :
a. merupakan jumlah minimum yang harus disetor / dibayar pada saat penjualan untuk
pertama kalinya.
Akuntansi Keuangan 2 – Modal Saham – Materi 5
Halaman 1
b. Merupakan jumlah minimum hak para pemegang saham yang harus tetap
dipertahankan selama kelangsungan hidup perusahaan.
c. Untuk mendapatkan jumlah maksimum kewajiban yang harus dipenuhi para pemegang
saham dalam keadaan perusahaan harus dilikuidasi (bangkrut).
2. Saham Tanpa Nilai Nominal
Adalah saham yang tidak dinyatakan secara tertulis nilai setiap lembarnay, baik pada
sertifikat saham itu sendiri maupun dalam anggaran dasar dan akte pendirian perusahaan.
Untuk kepentingan penjualan saham jenis ini, pengurus / pendiri perusahaan menetapkan
nilai setiap lembar sahamnya, yang biasa disebut Nilai (Harga) Yang Ditetapkan / Stated
Value.
(Di Indonesia perusahaan –perusahaan tidak diperkenankan memperdagangkan saham
jenis ini di Pasar Modal.)
Pada umumnya saham tanpa nilai nominal dimaksudkan untuk :
a. Menghindarkan timbulnya disagio saham.
b. Memberikan kebebasan para investor untuk menentukan nilai saham yang sebenarnya
dari perusahaan yang bersangkutan.
c. Untuk menghindarkan timbulnya modal saham yang belum disetor penuh, dan
kecenderungan untuk mencatat aktiva yang diterima dari transaksi non kas dengan
harga yang lebih tinggi dari yang sebenarnya.
Dilihat dari segi hak-hak yang melekat pada saham yang bersangkutan, maka saham
dapat dibedakan menjadi 2 macam :
1. Saham Biasa (Common Stock)\
2. Saham Prioritas / Saham Preferen (Preferred Stock)
Apabila perusahaan hanya mengeluarkan satu jenis saham, maka otomatis saham-saham
tersebut adalah SAHAM BIASA, sehingga setiap lembar saham mempunyai hak-hak yang
sama.
Apabila perusahaan mengeluarkan lebih dari satu jenis saham (dinyatakan dalam Akte
Pendirian), maka jenis saham selain saham biasa itu adalah SAHAM PRIORITAS. Dalam
keadaan yang demikian, maka Saham Biasa mempunyai kedudukan yang lebih rendah dari
Saham Prioritas.
Pada prinsipnya pemegang saham biasa mempunyai hak atas seluruh sisa laba, setelah
terlebih dahulu dikurangi dengan hak para pemegang saham prioritas, yang biasanya
dinyatakan dalam suatu prosentase (%) dari nilai nominalnya.
Saham Prioritas adalah jenis saham yang memberikan hak-hak istimewa (Preferensi) kepada
para pemegangnya dibandingkan dengan hak yang melekat pada saham biasa.
Hak istimewa tersebut (dinyatakan dalan Akte Pendirian dan sertifikat saham ybs) adalah :
a. Hak untuk memperoleh pembagian deviden terlebih dahulu di dalam pembagian laba.
b. Hak untuk menerima pembagian aktiva terlebih dahulu di dalam likuidasi perusahaan.
c. Hak suara dalam RUPS, pelunasan deviden, pertukaran dengan jenis saham lain, dsb.
Akuntansi Keuangan 2 – Modal Saham – Materi 5
Halaman 2
Dalam kaitannya dengan deviden, hak preferensi yang dimiliki oleh saham prioritas dibedakan
menjadi :
a. Kumulatif dan Tidak Kumulatif
b. Berpartisipas dan Tidak Berpartisipasi
Dengan demikian maka saham prioritas dapat dibedakan menjadi 4 jenis saham, yaitu :
a. Saham Prioritas – Kumulatif, Berpartisipasi.
b. Saham Prioritas – Kumulatif, Tidak Berpartisipasi.
c. Saham Prioritas – Tidak Kumulatif, Berpartisipasi.
d. Saham Prioritas – Tidak Kumulatif, Tidak Berpartisipasi.
Saham Prioritas Kumulatif adalah Saham Prioritas yang berhak untuk mendapatkan deviden
setiap tahun. Deviden yang tidak dibayarkan pada suatu periode tahun buku dianggap sebagai
TUNGGAKAN DEVIDEN dan akan dibayarkan kemudian pada saat perusahaan mengumumkan
pembagian deviden.
Saham Prioritas Tidak Kumulatif hanya berhak untuk memperoleh deviden jika perusahaan
mengumumkan pembagian deviden. Deviden yang tidak dibayar pada suatu tahun buku
dianggap hilang, dan tidak akan dibayarkan pada tahun-tahun berikutnya.
Saham Prioritas Berpartisipasi adalah saham prioritas yang mendapatkan deviden ekstra
disamping prosentase dari nilai nominalnya. Partisipasi dari saham prioritas ini bisa dibedakan
menjadi :
a. Partisipasi Penuh
 ekstra deviden dihitung proprosional dengan deviden saham biasa.
b. Partisipasi Sebagian (Partial)
 ekstra deviden dibatasi sampai dengan prosentase tertentu yang ditetapkan dalam
sertifikat saham.
CONTOH SOAL
Berikut ini adalah Struktur Permodalan PT AULIA pada akhir tahun buku 1999 :
 12 % Saham Prioritas, 1000 lembar, nominal @ Rp 10.000,- ……………………… Rp 10.000.000, Saham Biasa, 3000 lembar, nominal @ Rp 5.000,-………………………………………….Rp 15.000.000, Laba Yang Ditahan …………………………………………………………………………………………………Rp 7.500.000,Pada tahun 1997 dan 1998 perusahaan tidak membagi deviden. Pada akhir tahun buku 1999
Perusahaan mengumumkan pembagian deviden sebesar Rp 6.000.000,Hitunglah deviden yang diterima masing-masing jenis saham apabila :
1. Saham Prioritas Kumulatif dan Tidak Berpartisipasi.
2. Saham Prioritas Kumulatif dan Berpartisipasi Penuh.
3. Saham Prioritas Tidak Kumulatif dan Tidak Berpartisipasi.
4. Saham Prioritas Tidak Kumulatif dan Berpartisipasi sampai dengan 15 %.
5. Saham Prioritas Tidak Kumulatif dan Berpartisipasi sampai dengan 25 %
============ o00o ============
Akuntansi Keuangan 2 – Modal Saham – Materi 5
Halaman 3
Download