Investasi dalam efek (saham)

advertisement
Investasi dalam efek
Investasi dalam efek
• Perusahaan dapat menggunakan kelebihan dananya untuk membeli
efek atau surat-surat berharga (securities)
• Tujuan pembelian tersebut adalah (Bambang Riyanto,2008):
1. menjaga likuiditas
merupakan investasi sementara (temporary investment) dan
digolongkan dalam aktiva lancar.
2. pendapatan dari dana yang ditanamkan dalam efek
merupakan investasi jangka panjang dan bukan kelompok aktiva
lancar namun masuk dalam golongan aktiva tersendiri yang sering
di sebut permanent investment
Bentuk-bentuk efek :
• Saham adalah surat bukti kepemilikan (sekuritas kepemilikan).
Merupakan sekuritas terpopuler
• Obligasi adalah surat pengakuan hutang yang diterbitkan oleh
pemerintah atau perusahaan atau lembaga-lembaga lain sebagai
pihak yang berutang yang mempunyai nilai nominal tertentu dan
kesanggupan untuk membayar bunga secara periodik atas dasar
persentase tertentu yang tetap (Bambang Riyanto,2008)
• Kupon
• coupon
saham
Nilai dari suatu saham ditentukan oleh (Bambang Riyanto, 2008):
a. Deviden yang akan diterima oleh investor selama dia
mempertahankan saham tersebut
b. Penerimaan hasil penjualan kalau dia menjual saham tersebut.
Capital gain akan diperoleh jika harga saat menjual saham lebih
tinggi daripada harga pada waktu dia membelinya. Capital losses
jika harga saat menjual saham lebih rendah daripada harga pada
waktu dia membelinnya
Penentuan besarnya rate of return dan nilai saham biasa (common
stock) lebih sulit dibandingkan dengan obligasi karena (Bambang
Riyanto, 2008):
a. Forecasting pendapatan, devidend dan harga saham di waktu
yang akan datang adalah sukar
b. Tidak seperti halnya dengan bunga obligasi, pendapatan dan
deviden saham biasa diharapkan meningkat setiap tahunnya dan
tidak tetap konstan.
Return saham
• Rate of return dari suatu saham merupakan penghasilan yang
berasal dari devidend ditambah capital gain (Bambang Riyanto,
2008)
• Return yang diharapkan : (deviden + harga t - harga t-1)/harga t-1
• Contoh :
saham suatu perusahaan dibeli dengan harga Rp.1.000. investor
mengharapkan cash deviden tahun depan sebesar Rp. 50. investor
juga mengharapkan bahwa pada akhir tahun depan saham tersebut
dapat dijual dengan harga 1.100. berdasar data tersebut hitung rate
of return dari saham biasa tersebut
jawab :
Return yang diharapkan = (50 + 1100 - 1000)/1000
= 150/1000
=15%
Penilaian saham biasa
Deviden tidak tetap dan sulit diprediksi. Agar dapat menghitung nilai
suatu saham, investor harus memprediksi deviden saham biasa. Ada 3
pendekatan yaitu :(lukas setia atmaja, 2001) :
a.Pendekatan zero growth
b.Constant growth
c.Dan nonconstant growth
Pendekatan zero growth (Model pertumbuhan nol)
• Jika diasumsikan bahwa deviden yang dibayarkan tidak mengalami
pertumbuhan atau growth bernilai 0. (lukas setia atmaja, 2001)
• Rumus Po = D/k
Dimana :
Po = harga saham
D = deviden
K =tingkat keuntungan yang disyaratkan
contoh
Suatu Perusahaan memprediksi bahwa akan mampu memberikan
deviden sebesar Rp.200 per lembar saham pada tahun mendatang.
Tingkat keuntungan yang disyaratkan pada saham tersebut adalah
10% per tahun dan deviden diperkirakan tidak bertumbuh (g=0) atau
deviden tetap 200 per lembar. Berapa harga saham yang bersedia
dibayar calon pembeli?
Jawab :
Po = D/k
Po = 200/ 0.1
Po = 2000
Constant growth (Model pertumbuhan konstan)
• Jika deviden diasumsikan mengalami pertumbuhan secara konstan
dari waktu ke waktu selama waktu tak terbatas
• Jika pertumbuhan adalah konstan dan Ks> g maka nilai saham
dapat dihitung dengan rumus (lukas setia atmaja, 2001) :
Po = D1/ (k-g)
Po = Do (1+g)/ (k-g)
Dimana :
g = tingkat pertumbuhan
D1 =deviden periode ke 1
Do = deviden terakhir yang dibagikan (deviden yang telah berlalu,
tidak akan kita terima jika kita membeli saham sekarang/pada t=0)
k =tingkat keuntungan yang disyaratkan
Po = harga saham
contoh
Deviden saham PT X diprediksikan akan bertumbuh secara konstan
dengan tingkat pertumbuhan 10% pertahun. Deviden terakhir yang
dibagikan sebesar Rp. 200,00. jika investor mensyaratkan tingkat
keuntungan sebesar 12% pada saham tersebut. maka berapa harga
saham?
Jawab :
Po = Do (1+g)/ (k-g)
Po = 200 (1+0,1)/ (0,12- 0,1)
Po = 220/0.02
Po = 11.000
nonconstant growth
(Model pertumbuhan tidak konstan )
Langkah-langkah menghitung nilai saham biasa jika pertumbuhan
deviden tidak konstan :
• Membagi aliran deviden menjadi dua bagian : 1) aliran deviden yang
tidak konstan dan 2) ) aliran deviden yang konstan
• Menghitung present value aliran deviden yang tidak konstan
• Menghitung present value aliran deviden yang pertumbuhannya
konstan
• Menjumlahkan
Rumus yang dapat digunakan :
Po = ∑ D0 (1+gt)^t/(1+k)^t …+ Dn (1+gc)/(k-gc)
atau
Po = ∑ D1/(1+k)^1 + D2/(1+k)^2 … Dn/(1+k)^t + Dn (1+gc)/(k-gc)
Nonconstant growth
(Model pertumbuhan tidak konstan )
Dimana :
n = jumlah tahun selama periode pembayaran dividen
Do = deviden saat tahun
gt =pertumbuhan dividen yang konstan
gc =pertumbuhan dividen yang tidak konstan
k =tingkat keuntungan yang disyaratkan
Contoh :
Suatu Perusahaan memiliki saham yang devidennya bertumbuh
secara konstan sebesar 25% pada 2 tahun pertama. Setelah itu
deviden akan bertumbuh 10% setiap tahun sampai dengan
selamannya. Deviden terakhir yang dibayarkan adalah Rp. 100,00.
berapa harga saham perusahaan tersebut jika para investor
mensyaratkan tingkat keuntungan pada saham tersebut adalah
15%?
jawab
jawab:
Po = ∑ Do (1+gt)^t/(1+k)^t …+ Dn (1+gc)/(k-gc)
atau
Po = ∑ D1/(1+k)^1 + D2/(1+k)^2 … Dn/(1+k)^t + Dn (1+gc)/(k-gc)
Do = 100
D1 = 100 (1+0,25)^1 = 125
D2 = 100 (1+0,25)^2 = 156,25
D3 = 156,25 (1+0,1) = 171,875
Po = ∑ 125/(1+0,15)^1 + 156,25/(1+0,15)^2 +171,875/ (0,15-0,1)
Po= 108,69 +118,15 +3437,5
Po = 3664,34
Obligasi
• Surat tanda bukti bahwa pemegang obligasi memberikan pinjaman
utang bagi emiten penerbitnya
• Obligasi merupakan Instrumen pasar modal yang memberi
pendapatan tetap.
Model penilaian obligasi
Penilaian obligasi dapat menggunakan pendekatan discounted cash
flow. Pendekatan ini mengatakan bahwa nilai obligasi adalah present
value dari semua penerimaan akibat membeli obligasi (lukas setia
atmaja, 2001) .
Rumusnya adalah :
V = ∑ I/(1+Kd)^n + M/(1+ Kd)^n
Dimana :
v : nilai obligasi
I : coupon
M : nilai nominal
Kd : suku bunga yang berlaku
n : umur obligasi
contoh
• Obligasi dengan usia 3 tahun, nilai nominal 5.000,00 memberikan
kupon 250 setiap tahun, suku bunga yang berlaku di pasar adalah
7%. Berapa nilai obligasinya?
• Jawab :
V = ∑ I/(1+Kd)^n + M/(1+ Kd)^n
V = 250/(1+0,07)^1 + 250/(1+0,07)^2 + 250/(1+0,07)^3+
5.000/(1+0,07)^3
V = 233,64+ 218,36+ 204,07+4081,49
V = 4737,57
Obligasi yang callable (callable bonds)
Callable bond adalah obligasi yang dapat ditarik (dibeli kembali) oleh
perusahaan penerbit sebelum jatuh tempo (lukas setia atmaja, 2001).
Rumus menghitung nilai obligasi yang callable :
V = ∑ I/(1+Kd)^n + cp/(1+ Kd)^n
Dimana :
V : nilai obligasi
I : coupon
cp : call price
Kd : suku bunga yang berlaku
n : umur obligasi
contoh
Obligasi yang callable memberikan bunga Rp.250,00 setiap tahun,
nilai nominalnya Rp. 5000,00, usia obligasi adalah 10 tahun. Obligasi
ini dapat ditarik sewaktu-waktu setelah 3 tahun diterbitkan dengan
nilai Rp.6000,00. suku bunga yang berlaku di pasar adalah 7%.
Berapa nilai obligasinya?
Jawab
I : 250
cp : 6000
K : 7%
n:3
V = ∑ I/(1+Kd)^n + cp/(1+ Kd)^n
V = 250/(1+0,07)^1 + 250/(1+0,07)^2+ 250/(1+0,07)^3+ 6000/(1+0,07)^3
V = 233,64+ 218,36+ 204,07+4897,79
V = 5553,87
Yield to maturity
Yield to maturity (YTM) adalah besarnya rate of return atau tingkat
keuntungan yang dinikmati investor pada obligasi jika obligasi
tersebut dipertahankan hingga tanggal jatuh tempo.
Rumusnya (Bambang Riyanto,2008) :
YTM = C + (F-P)/N
(P + F)/2
Dimana :
C : coupon tahunan dalam rupiah
F : harga nominal atau jmlh yang akan diterima pada akhir umurnya
P : harga pasar
N : umur obligasi
contoh
Suatu obligasi memiliki nilai nominal Rp. 20.000 dan mempunyai harga
jual Rp. 19.000. obligasi tersebut memiliki umur ekonomis 5 tahun
dan membayarkan coupon (bunga obligasi) sebesar 7% setiap
tahun. Tentukan besarnya rate of return jika obligasi tersebut
dipertahankan hingga tanggal jatuh tempo?
Jawab:
YTM = C + (F-P)/N
(P + F)/2
YTM = (7% x20.000) + (20.000-19.000)/5
(20.000+19.000)/2
YTM = (1400 + 200)/19.500
YTM = 0,082 atau 8,2%
Tugas
1.
2.
Deviden saham PT ABC diprediksikan akan bertumbuh secara
konstan dengan tingkat pertumbuhan 12% per tahun. Deviden
terakhir yang dibagikan sebesar Rp. 1.500,00. jika investor
mensyaratkan tingkat keuntungan sebesar 15% pada saham
tersebut. maka berapa harga saham?
Obligasi dengan usia 3 tahun, nilai nominal 3.000,00 memberikan
kupon 200 setiap tahun, suku bunga yang berlaku di pasar adalah
10%. Berapa nilai obligasinya?
Tugas dikumpulkan pada pertemuan berikutnya
Download