BAB I

advertisement
RENCANA PROGRAM INVESTASI JANGKA MENENGAH (RPIJM)
Kab. Halmahera Utara
2.1.
PROFIL GEOGRAFIS
2.1.1. LETAK ASTRONOMIS
Secara ASTRONOMIS Wilayah Kabupaten Halmahera Utara berada pada posisi
koordinat: 0050’00” sampai
2022’10” LU dan 127°34'50” sampai 12808'30” BT. Itu
berarti Wilayah Kabupaten Halmahera Utara berada di belahan bumi bagian Utara dan
belahan bumi bagian Timur.
2.1.2. LETAK GEOGRAFIS DAN ADMINISTRASI
Secara Geografis & Administrasi, batas wilayah Kabupaten Halmahera Utara,
adalah:
 Sebelah Utara, berbatasan dengan Samudera Pasifik.
 Sebelah Timur, berbatasan dengan Kecamatan Wasilei Kabupaten Halmahera Timur,
dan Laut Halmahera.
 Sebelah Selatan, berbatasan dengan Kecamatan Jailolo Selatan Kabupaten Halmahera
Barat.
 Sebelah Barat, berbatasan dengan Kecamatan: Loloda, Sahu, Ibu, dan Jailolo
Kabupaten Halmahera Barat.
2.1.3. LUAS WILAYAH
Berdasarkan UU No. 1/2003 Kabupaten Halmahera Utara memiliki luas wilayah
+ 24.983,32 km2 yang meliputi wilayah laut: 19.563,08 km2 (78 %), wilayah daratan:
5.420,24 km2 (22 %) dan berjarak 138 mil laut dari Ternate/ Ibukota Kabupaten
Halmahera Utara.
Dengan adanya pemekaran Kabupaten Pulau Morotai (UU No. 53/2008), luas
wilayah Kabupaten Halmahera Utara ± 22.507,32 km² meliputi luas daratan 4.951,61
km² (22%) dan lautan seluas 17.555,71 km² (78%).Kabupaten Halmahera Utara yang
mencakup pulau-pulau kecil lainnya di bagian utara Pulau Halmahera, memiliki tipologi
lingkungan yang khas, dimana tidak hanya memiliki alam pegunungan tetapi juga
memiliki areal pesisir pantai (coastal area) dengan berbagai sumber daya alam yang
prospektif untuk dikembangkan.
Keunikan
willayah
ini,
memerlukan
perencanaan,
DIREKTORAT JENDERAL CIPTAKARYA
KEMENTERIAN PEKERJAAN UMUM
pemanfaatan
II.1
dan
RENCANA PROGRAM INVESTASI JANGKA MENENGAH (RPIJM)
Kab. Halmahera Utara
pengendalian yang terarah dan dapat digunakan sebagai dasar pembangunan wilayah
ini.
PETA 2.1. ADMINISTRASI KAB. HALMAHERA UTARA
DIREKTORAT JENDERAL CIPTAKARYA
KEMENTERIAN PEKERJAAN UMUM
II.2
RENCANA PROGRAM INVESTASI JANGKA MENENGAH (RPIJM)
Kab. Halmahera Utara
Kondisi Halmahera Utara Setelah Sensus Penduduk (2010)
Luas Wilayah:
Penduduk :
Kecamatan :
Desa/Kelurahan
Kondisi
Geografi&b
Demografi
Daerah
+ 22.507,32 km2
161.581Jiwa
17Kecamatan
:
197 Desa
MusimKemarau
: Februari – Agustus
MusimHujan
:
September
Januari
Posisi :
0o50'00” –2o22'10” LU
127o34'50"– 128o8'30”
BT
Berada Pada
Kawasan : IMS-GT, IMT-GT
Batas Wlilayah
Utara
:
Samudera Pasifik.
Selatan
:
Kab. Halbar
Barat
:
Kab. Halbar
Timur
:
Kab. Haltim &
Laut Halmahera.
1.Tobelo
2.Tobelo Selatan
3.Galela
4.Kao
5.Malifut
6.Loloda Utara
7.Tobelo Utara
8.Tobelotengah
9.TobeloTimur
10.Tobelo Barat
11.Galela Barat
12.Galela Utara
13.Galela Selatan
14.LolodaKepulau
an
15.Kao Utara
16.Kao Barat
17.KaoTeluk
2.1.4. IKLIM
Wilayah Kabupaten Halmahera Utara dipengaruhi oleh iklim laut tropis yang terdiri
atas dua musim yaitu:
Musim hujan pada bulan November sampai Februari.
Musim kemarau pada bulan April sampai dengan bulan Oktober, yang diselingi
pancaroba pada bulan Maret dan Oktober.
Adapun curah hujan di wilayah Kabupaten Halmahera Utara berkisar antara 1500 – 4500
mm per tahun. Curah hujan tertinggi (2500 – 4500 mm per tahun) dapat dijumpai di
kecamatan Galela dan Loloda Utara dengan tipe A sampai C menurut klasifikasi Oldeman et
al. Curah hujan terendah (1500 – 2000 mm per tahun) dapat dijumpai di kecamatan
DIREKTORAT JENDERAL CIPTAKARYA
KEMENTERIAN PEKERJAAN UMUM
II.3
RENCANA PROGRAM INVESTASI JANGKA MENENGAH (RPIJM)
Kab. Halmahera Utara
Tobelo Selatan, Kao, Malifut dan Kepulauan Morotai dan menurut klasifikasi Oldeman et al
termasuk tipe D1 (4 bulan basah berturutan dan 1 bulan kering).
Berdasarkan klasifikasi iklim Schmidt dan Ferguson (1951), daerah Halmahera
Utara umumnya bertipe iklim B, dengan rata-rata curah hujan per tahun 1.869 mm (data 3
tahun). Bulan basah adalah bulan dengan curah hujan lebih tinggi atau sama dengan 60
mm.
Bulan November dan bulan Desember adalah bulan dengan curah hujan yang
tertinggi. Periode curah hujan rendah berlangsung pada bulan Agustus dan September
dengan curah hujan terendah 99,6 mm pada bulan September.
Kondisi Curah Hujan yang terjadi di Daerah Kabupaten Halmahera Utara, sesuai
data pengamatan yang diperoleh dari Stasiun Meteorologi dan Geofisika, adalah
sebagaimana tertera pada tabel 2.1.
Tabel 2.1. Kondisi Curah HujanDaerah Kabupaten Halmahera Utara
Bulan
Curah
Suhu
Hujan
Udara
Tekanan Kelembaban
Sinar
Kec.
Angin
Udara
Relatif
Surya
(C)
Januari
340
27.2
1012.1
89.6
31
12.3
Februari
350
28.1
1013.2
88.7
35
13.1
Maret
155
27
1110.1
88.3
43
14.2
April
111
28
1012.3
87.3
48
13.2
Mei
140
28
1014
87.2
55
12.4
Juni
132
27.6
1011
86.5
61
12.5
Juli
121.6
29
1012.1
85.4
70
11.8
Agustus
110.3
25
1011.4
84.3
77
11.2
September
99.6
28.1
1012.3
86.3
62
10.5
Oktober
182
29
1011.4
87.3
47
12.2
November
360
27.2
1011.3
89.4
35
10
Desember
400
26.9
1012.9
88.4
43
11.7
Jumlah
2501.5
331.1
12244.1
1048.7
607
145.1
Sumber: Final Report PT. Buah Bumi Bersama, 2010
DIREKTORAT JENDERAL CIPTAKARYA
KEMENTERIAN PEKERJAAN UMUM
II.4
RENCANA PROGRAM INVESTASI JANGKA MENENGAH (RPIJM)
Kab. Halmahera Utara
Dari data tersebut dapat diketahui bahwa tingkat curah hujan tertinggi terjadi pada bulan
November, Desember, Januari dan Februari, sedangkan tingkat curah hujan terendah
terjadi pada bulan April, Mei, Juni, Juli, Agustus dan September.
2.1.5. TOPOGRAFI
Topografi daratan Kabupaten Halmahera Utara dibentuk oleh Relief-relief besar,
dimana Palung Oceanis dan Punggung Pegunungannya saling bergantungan secara
mencolok, disertai kemiringan lahannya.
Kemiringan lereng di wilayah Kabupaten
Halmahera Utara sangat bervariasi dari 0% sampai lebih besar dari 40%.
2.1.6. JENIS TANAH
Oleh karena faktor iklim tropis (curah hujan dan suhu yang relatif tinggi) dan
formasi geologi yang didominasi oleh batuan sedimen dan batuan bekubasa maupun
intermediate, berbagai jenis tanah dapat dijumpai di Kabupaten Halmahera Utara. Adapun
jenis tanah yang tersebar di Kabupaten Halmahera Utara antara lain;
a. Litosol terdapat di Kecamatan Galela
b. Mediteran terdapat di Kecamatan Loloda Utara dan Galela.
c. Alluvial terdapat di hampir semua kecamatan di wilayah Kabupaten Halmahera
Utara.
d. Regosol terdapat di Kecamatan Loloda Utara, Galela, Kao dan Malifut.
e. Latosol terdapat di Loloda Utara, Galela, Tobelo, Tobelo Selatan, Kao dan Malifut.
Disamping jenis-jenis tanah tersebut di atas, pada dataran-dataran rendah,
jenis tanah Hidromorf dapat dijumpai di Kecamatan Galela yang terbentuk di atas
formasi lava basal (Qhvb) dan Kecamatan Malifut (di atas formasi Qpk). Di Kecamatan
Galela, sebagian tanah hidromorf ini telah tertutup oleh aliran lahar hasil letusan
Gunung Dukono.
2.2.
PROFIL DEMOGRAFI
2.2.1. JUMLAH PENDUDUK KAB. HALMAHERA UTARA
Tabel 2.2. Jumlah penduduk Kab. Halmahera Utara
No.
1
2
Kecamatan
Tobelo
Tobelo Selatan
Jumlah
Penduduk
(jiwa)
24.618
13.411
Luas
Kepadatan
Wilayah
Penduduk
(Ha)
(Jiwa/Ha)
3.117,405
7.90
20.566,143
0.65
DIREKTORAT JENDERAL CIPTAKARYA
KEMENTERIAN PEKERJAAN UMUM
Distribusi
Penduduk
(%)
11,13
6,06
II.5
RENCANA PROGRAM INVESTASI JANGKA MENENGAH (RPIJM)
Kab. Halmahera Utara
3
4
5
6
7
8
9
10
11
12
13
14
15
16
17
Tobelo Utara
Tobelo Tengah
Tobelo Timur
Tobelo Barat
Galela
Galela Utara
Galela Barat
Galela Selatan
Kao
Kao Utara
Kao Barat
Kao Teluk
Malifut
Loloda Utara
Loloda Kepulauan
Jumlah
10.427
10.713
6.828
4.447
7.910
8.694
9.636
9.448
6.925
9.649
8.632
6.911
10.349
10.231
7.464
166,293
9.291,272
5.834,561
12.460,319
29.367,585
13.844,71
25.014,670
4.584,113
8.379,390
11.665,662
12.153,529
59.287,743
12.794,841
36.424,712
38.237,167
5.081,110
308,104,932
1.12
1.84
0.55
0.15
0.57
0.35
2.10
1.13
0.59
0.79
0.15
0.54
0.28
0.27
1.47
1,05
4,71
4,84
3,09
2,01
3,58
3,93
4,36
4,27
3,13
4,36
3,90
3,12
4,68
4,63
3,37
100
Tabel 2.3. Prediksi jumlah penduduk
NO
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
11
12
13
14
15
16
17
KECAMATAN
2014
Tobelo
24,618
Tobelo Selatan
13,411
Tobelo Utara
10,427
Tobelo Tengah
10,713
Tobelo Timur
6,828
Tobelo Barat
4,447
Galela
7,910
Galela Utara
8,694
Galela Barat
9,636
Galela Selatan
9,448
Kao
6,925
Kao Utara
9,649
Kao Barat
8,632
Kao Teluk
6,911
Malifut
10,349
Loloda Utara
10,231
Loloda Kepulauan
7,464
Total
166,293
TAHUN
2018
26,522
14,448
11,234
11,542
7,356
4,791
8,522
9,366
10,381
10,179
7,461
10,395
9,300
7,446
11,149
11,022
8,041
179,155
2023
29,421
16,027
12,461
12,803
8,160
5,315
9,453
10,390
11,516
11,291
8,276
11,531
10,316
8,259
12,368
12,227
8,920
198,736
2028
33,386
18,188
14,141
14,529
9,260
6,031
10,727
11,790
13,068
12,813
9,391
13,086
11,706
9,372
14,035
13,875
10,122
225,521
2033
39,356
21,439
16,669
17,126
10,916
7,109
12,645
13,899
15,405
15,104
11,071
15,425
13,800
11,048
16,544
16,356
11,932
265,844
2.2.2. STRUKTUR PENDUDUK MENURUT TINGKAT PENDIDIKAN KAB. HALMAHERA
UTARA
1.
SekolahDasar / Madrasah Ibtidaiyah
DIREKTORAT JENDERAL CIPTAKARYA
KEMENTERIAN PEKERJAAN UMUM
II.6
RENCANA PROGRAM INVESTASI JANGKA MENENGAH (RPIJM)
Kab. Halmahera Utara
Sekolah Dasar/Madrasah Ibtidaiyah di kabupaten Halmamera Utara sudah merata di
setiap kecamatanya pada saat ini. Jumlah total SD baik negeri dan swasta sebanyak
245 sekaolah, sedangkan jumlah total MI sebanyak 14 sekolah. Realitas siswa didik SD
pada tahun 2006 adalah sebesar 35.414 siswa dan realitas siswa didik MI adalah
sebesar 2.236.
Tabel 2.3. Rasio Kegiatan Belajar Mengajar Di SD / MI
No
Jenisindikator
StandarIdialNasional
1.
2.
3.
4.
AngkaPertisipasikasar (APK)
Ratio SiswaSekolah
Ratio Siswa/Kelas
Ratio Siswa/Guru
Ratio kelas/ Guru
Sekitar 100
240
40
40
1
Sumberdata : RDTR kab. Halut
2.
Kondisi Halmahera
Utara
78 %
137
23
24
0.29
Sekolah Menengah Tingkat Pertama / Madrasah Tsanawiyah
Sekolah Menengah Tingkat Pertama / Madrasah Tsanawiyah di kabupaten
Halmahera Utara sudah merata di setiap kecamatanya pada saat ini. Jumlah total
SLTP baik negeri dan swasta sebanyak 39 sekolah, sedangkan jumlah total MTs
sebanyak 14 sekolah. Realitas siswa didik SLTP adalah sebesar 7.740 siswa
Tabel 2.5. RasioKegiatanBelajarMengajar Di SLTP / MTs
NO
JENIS INDIKATOR
STANDAR IDEAL
NASIONAL
Sekitar 100
KONDISI
HALMAHERA UTARA
79%
1.
AngkaPertisipasiKasar (APK)
2.
Ratio Siswasekolah
360
155
3.
Ratio Siswa / Kelas
40
43
4.
Ratio Siswa / Guru
21
22
5.
Ratio Kelas / Guru
0,42
0,33
Sumber Data : RDTR Kab. Halut
3.
Sekolah Menengah Umum / Sekolah Menengah Kejuruan / Madrasah Aliyah
Persebaran Sekolah Menengah Umum / Sekolah Menengah Kejuruan / Madrasah
Aliyah
dikabupaten halmahera utara belum merata dan terpusat do tobelo
DIREKTORAT JENDERAL CIPTAKARYA
KEMENTERIAN PEKERJAAN UMUM
II.7
RENCANA PROGRAM INVESTASI JANGKA MENENGAH (RPIJM)
Kab. Halmahera Utara
sekitarnya pada saat ini. Jumlah total SMU baik negri dan swasta sebanyak 13
sekolah dengan jumlah siswa didik 3.818 anak, sedangkan jumlah total SMK
sebanyak 5 sekolah dengan jumlah siswa didik 1.206 anak dan jumlah total MA
sebanyak 6 sekolah dengan jumlah siswa didik 648 anak
Tabel 2.6. Rasio Kegiatan Belajar Mengajar Di SMU / MA / SMK
NO
JENIS INDIKATOR
1.
Angka Partisipasi Kasar
(APK)
Ratio Siswasekolah
Ratio Siswa / Kelas
Ratio Siswa / Guru
Ratio Kelas / Guru
2.
3.
4.
5.
STANDAR IDEAL
NASIONAL
Sekitar 100
KONDISI
HALMAHERA UTARA
79%
360
40
21
0,42
245
33
33
0,46
Sumber Data : RDTR Kab. Halut
Tabel 2.7. Jumlah Sarana Pendidikan di Kabupaten Halmahera Utara
No
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
11
12
13
14
15
16
17
Kecamatan
SD
Malifut
Kao
Kao Utara
Kao Barat
Kao Teluk
Tobelo
Tobelo
Tengah
Tobelo Utara
Tobelo
Selatan
Tobelo Timur
Tobelo Barat
Galela
Galela Utara
Galela
Selatan
Galela Barat
Loloda Utara
Loloda
Kepulauan
Jumlah
17
12
11
15
7
20
6
Murid
(Jiwa)
1931
1362
1626
1536
694
3805
1495
1
2
2
3
1
7
1
Murid
(Jiwa)
554
542
544
469
300
20557
899
1
1
1
1
4
-
Murid
(Jiwa)
275
400
120
150
1871
-
7
12
1245
1857
3
3
527
1138
1
1
125
628
7
6
5
11
8
1054
830
806
1156
1018
1
2
2
430
1018
547
2
-
601
-
8
17
11
1072
970
1500
2
2
3
324
174
285
2
1
1
306
35
96
180
23.957
35
28.308
16
4.607
Sumber : Halmahera Utara dalam Angka, 2010
SLTA
DIREKTORAT JENDERAL CIPTAKARYA
KEMENTERIAN PEKERJAAN UMUM
SLTA
II.8
RENCANA PROGRAM INVESTASI JANGKA MENENGAH (RPIJM)
Kab. Halmahera Utara
4.
Perguruan Tinggi / Akademik
Pendidikan tinggi di Kabupaten Halmahera Utara sampai saat ini tercatat ada
beberapa perguruan tinggi, yaitu Universitas Halmahera (Uniera), Sekolah Tinggi
Kesehatan (Stikkes)/Akademi Kebidanan (Akbid) dan politeknik PADAMARA
2.2.3. STRUKTUR PENDUDUK MENURUT MATA PENCAHARIAN
Dari hasil SUSANAS 2005, dilihat berdasarkan status pekerjaan nampak bahwa
presentase terbesar dari penduduk usia 10 tahun keatas yang bekerja adalah pekerja
dengan status berusaha sendiri, pekerja tidak dibayar/pekerja keluarga dan buruh tidak
tetap/buruh tidak dibayar yaitu masing - masing sekitar 34,99%, 18,40% dan 17,78%. Hal
ini sangat berkaitan erat dengan mayoritas penduduk kabupaten halmahera utara yang
bekerja di sektor pertanian atau perkebunan. biasanya mereka bekerja menggarap lahan
pertanian sendirian atau dibantu anggota keluarga.
Selanjutnya sekitar 16,04% bekerja sebagai buruh/karyawan/pegawai, sekitar 5,85%
berstatus sebagai pekerja bebas di pertanian, sekitar 5,40% berstatus sebagai buruh
tetap/buruh dibayar dan sisanya dengan presentase terkecil yaitu sekitar 1,54%
dengan status pekerja bebas di non pertanian.
2.2.4. STRUKTUR PENDUDUK MENURUT JENIS KELAMIN
Tabel 2.7. Jumlah penduduk menurut jenis kelamin
NO
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
11
12
13
14
KELOMPOK
UMUR
0-4
5-9
10 - 14
15 - 19
20 - 24
25 - 29
30 - 34
35 - 39
40 - 44
45 - 49
50 - 54
55 - 59
60 - 64
65 - 69
JENIS KELAMIN
LAKI - LAKI
13.403
14.822
11.421
10.925
9.664
10.317
8.290
9.078
5.429
4.483
6.442
2.793
1.464
1.599
PEREMPUAN
10.908
15.211
11.467
11.885
9.676
11.467
9.746
6.908
5.838
5.443
4.791
2.326
1.605
907
JUMLAH
KET.
24.311
30.033
22.888
22.810
19.340
21.784
18.036
15.986
11.267
9.926
11.233
5.119
3.069
2.506
DIREKTORAT JENDERAL CIPTAKARYA
KEMENTERIAN PEKERJAAN UMUM
II.9
RENCANA PROGRAM INVESTASI JANGKA MENENGAH (RPIJM)
Kab. Halmahera Utara
15
16
70 - 74
75 +
JUMLAH
1.284
113
111.527
Sumber Data : RDTR Kab. Halut
2.3.
930
535
109.643
2.214
648
221.170
PROFIL EKONOMI
Gambaran menyeluruh tentang perekonomian suatu daerah dapat dilihat melalui
neraca ekonomi yang tergambarkan dalam Produk Domestik Regional Bruto (PDRB)
1.
PDRB Atas Dasar Harga Berlaku (ADHB)
Melalui penghitungan PDRB ADHB, akan didapat gambaran nilai nominal seluruh
barang dan jasa yang dihasilkan daerah ini. PDRB Kab. Halmahera Utara pada tahun
2010 mencapai 794,7 miliar rupiah Jika dilihat berdasarkan sektor lapangan usaha,
pada tahun 2010 sektor pertanian merupakan sektor penyumbang PDRB terbesar
dengan nilai PDRB mencapai 322,8 miliar rupiah, atau sekitar 40,6 persen dari total
PDRB. Sementara sektor dengan share terkecil dalam PDRB adalah sektor Listrik, Gas,
dan Air Bersih yang hanya menyumbang 0,5 persen dari total PDRB Halmahera Utara
pada 2010.
2.
PDRB Atas Dasar Harga Konstan (ADHK)
Di sisi lain, untuk melihat perkembangan dan membandingkan perekonomian antar
daerah, yang digunakan adalah PDRB ADHK. Dalam menghitung PDRB ADHK, BPS
menggunakan tahun 2000 sebagai tahun dasar penghitungan. PDRB ADHK Kab.
Halmahera Utara pada tahun 2010 mencapai 396,8 miliar rupiah. Nilai ini mengalami
kenaikan sebesar 7,6 persen atau sekitar 28 miliar rupiah jika dibandingkan tahun
2009.
DIREKTORAT JENDERAL CIPTAKARYA
KEMENTERIAN PEKERJAAN UMUM
II.10
RENCANA PROGRAM INVESTASI JANGKA MENENGAH (RPIJM)
Kab. Halmahera Utara
Tabel 2.8. PDRB Kab. Halmahera Utara Menurut Lapangan Usaha (jutaan rupiah)
LAPANGAN
USAHA
2010
2006
2007
2008
2009
205.205
230.853
215.281
262.666
322.836
Pertambangan dan
Penggalian
13.012
18.151
28.993
36.977
53.173
Industri Pengolahan
92.005
95.931
87.172
117.021
123.228
Listrik, Air, dan Gas
2.404
2.791
2.411
2.990
3.963
Konstruksi
3.820
4.738
4.799
6.533
10.129
100.615
108.196
91.223
125.438
145.845
48.889
57.848
52.022
61.217
71.258
13.238
14.989
15.938
21.375
28.550
20.152
23.884
22.081
29.688
35.732
499.340
557.382
Total
Sumber: Halmahera Utara Dalam Angka, 2011
520.479
663.904
794.714
Pertanian
Perdagangan, Hotel
dan Restoran
Pengangkutan dan
Komunikasi
Keu. Real Estat dan
Jasa Persh.
Jasa-Jasa
Tabel 2.9. PDRB Atas Dasar Harga Konstan 2000 Menurut Lapangan Usaha di Kab.
Halmahera Utara (Juta Rp), 2006-2010
LAPANGAN
USAHA
2010
2006
2007
2008
2009
154.850
163.067
135.650
149.830
166.730
Pertambangan dan
Penggalian
8.103
13.577
18.329
16.011
17.528
Industri Pengolahan
87.612
87.987
66.981
67.389
68.211
Listrik, Air, dan Gas
1.323
1.352
1.031
1.122
1.211
Konstruksi
2.891
3.606
2.768
2.696
2.899
Perdagangan, Hotel
dan Restoran
Pengangkutan dan
Komunikasi
Keu. Real Estat dan
Jasa Persh.
83.432
85.164
69.369
75.527
79.907
25.310
28.012
23.629
26.622
28.063
10.107
11.229
10.294
11.630
12.782
Jasa-Jasa
18.691
19.923
16.218
18.003
19.516
392.319
413.917
Total
Sumber: Halmahera Utara Dalam Angka, 2011
344.269
368.830
396.847
Pertanian
DIREKTORAT JENDERAL CIPTAKARYA
KEMENTERIAN PEKERJAAN UMUM
II.11
RENCANA PROGRAM INVESTASI JANGKA MENENGAH (RPIJM)
Kab. Halmahera Utara
Tabel 2.10. Laju Pertumbuhan PDRB Atas Dasar Harga Konstan 2000 Menurut
Lapangan Usaha di Kab. Halmahera Utara (Juta Rp), 2007-2010
LAPANGAN
USAHA
2007
2009
2010
5,31
-16,81
10,45
11,28
Pertambangan dan
Penggalian
67,56
35
-12,65
9,47
Industri Pengolahan
0,43
-23,87
0,61
1,22
Listrik, Air, dan Gas
2,25
-23,77
8,82
7,97
24,72
-23,23
-2,6
7,52
2,08
-18,55
8,88
5,8
10,67
-15,65
12,67
5,41
11,1
-8,33
12,98
9,91
6,6
-18,6
11,01
8,41
5,51
-16,83
Total
Sumber: Halmahera Utara Dalam Angka, 2011
7,13
7,6
Pertanian
Konstruksi
Perdagangan, Hotel
dan Restoran
Pengangkutan dan
Komunikasi
Keu. Real Estat dan
Jasa Persh.
Jasa-Jasa
2.4.
2008
PROFIL SOSIAL BUDAYA
2.4.1. MATA PENCAHARIAN
Menurut Dr. Joppy Ayawaila (1992), suku-suku di Halmahera Utara telah mengenal
istilah O Dumule (bahasa Tobelo) dan De O Doro (bahasa Galela) yang artinya bertanam di
kebun.
Secara turun temurun telah dikenal berbagai jenis pisang dan umbi-umbian
sebagai tanaman hasil pertanian, juga telah dikenal Sistem berladang padi gogo.
Masyarakat Halmahera Utara juga mengenal cara meramu pohon sagu untuk diambil
patinya.
Selain bertani, Masyarakat Halmahera Utara juga berburu dan menangkap ikan.
Hal ini dapat dilihat dengan dikenalnya sejenis alat-alat untuk berburu binatang di hutan
yang disebut O Kuama De O Toimi, dan istilah O Gahioko yaitu menentang badai untuk
mencari ikan yang mereka sebut Yo Koiho De Yo Yaungu yakni mengejar dan memancing
ikan. Sisi lain dari mata pencaharian Masyarakat Halmahera Utara adalah Yo canga-canga
dimana mereka mengarungi samudra untuk merompak para pedagang. Wilayah Yo cangacanga ini telah mengatarkan Masyarakat Halmahera Utara mengarungi samudra sampai ke
DIREKTORAT JENDERAL CIPTAKARYA
KEMENTERIAN PEKERJAAN UMUM
II.12
RENCANA PROGRAM INVESTASI JANGKA MENENGAH (RPIJM)
Kab. Halmahera Utara
daerah Papua, Banggai, dan Mangindanau pada masa itu. Petualangan misi Yo cangacanga membuat Masyarakat Halmahera Utara menembus zona internasional.
2.4.2. ADAT DAN TRADISI MASYARAKAT HALMAHERA UTARA
Masyarakat Halmahera Utara mewarisi tatanan adat yang telah dibentuk
semasa petualangan para leluhur untuk mencari pemukiman baru dimana mereka
berada diperjalanan sampai dengan menetap dan membentuk komunitas dalam
peradaban awal di Talaga Lina. Seni budaya Masyarakat Halmahera Utara merupakan
pancaran ketululusan jiwa dan semangat mensyukuri akan karunia Tuhan Yang Maha
Kuasa terhadap tanah persadanya. Ini terungkap dari berbagai jenis kesenian yang
selalu mewarnai setiap upacara seremonial adat maupun upacara-upacara sakral yang
dipentaskan pada setiap kesempatan.
Pemahaman ini disebut O Guru’mini Ma’oa
Awi’ngale yang artinya Yang Kuasa Mengilhami.
DIREKTORAT JENDERAL CIPTAKARYA
KEMENTERIAN PEKERJAAN UMUM
II.13
Download