RENCANA PROGRAM INVESTASI JANGKA MENENGAH (RPIJM) Kab. Halmahera Utara 2.1. PROFIL GEOGRAFIS 2.1.1. LETAK ASTRONOMIS Secara ASTRONOMIS Wilayah Kabupaten Halmahera Utara berada pada posisi koordinat: 0050’00” sampai 2022’10” LU dan 127°34'50” sampai 12808'30” BT. Itu berarti Wilayah Kabupaten Halmahera Utara berada di belahan bumi bagian Utara dan belahan bumi bagian Timur. 2.1.2. LETAK GEOGRAFIS DAN ADMINISTRASI Secara Geografis & Administrasi, batas wilayah Kabupaten Halmahera Utara, adalah: Sebelah Utara, berbatasan dengan Samudera Pasifik. Sebelah Timur, berbatasan dengan Kecamatan Wasilei Kabupaten Halmahera Timur, dan Laut Halmahera. Sebelah Selatan, berbatasan dengan Kecamatan Jailolo Selatan Kabupaten Halmahera Barat. Sebelah Barat, berbatasan dengan Kecamatan: Loloda, Sahu, Ibu, dan Jailolo Kabupaten Halmahera Barat. 2.1.3. LUAS WILAYAH Berdasarkan UU No. 1/2003 Kabupaten Halmahera Utara memiliki luas wilayah + 24.983,32 km2 yang meliputi wilayah laut: 19.563,08 km2 (78 %), wilayah daratan: 5.420,24 km2 (22 %) dan berjarak 138 mil laut dari Ternate/ Ibukota Kabupaten Halmahera Utara. Dengan adanya pemekaran Kabupaten Pulau Morotai (UU No. 53/2008), luas wilayah Kabupaten Halmahera Utara ± 22.507,32 km² meliputi luas daratan 4.951,61 km² (22%) dan lautan seluas 17.555,71 km² (78%).Kabupaten Halmahera Utara yang mencakup pulau-pulau kecil lainnya di bagian utara Pulau Halmahera, memiliki tipologi lingkungan yang khas, dimana tidak hanya memiliki alam pegunungan tetapi juga memiliki areal pesisir pantai (coastal area) dengan berbagai sumber daya alam yang prospektif untuk dikembangkan. Keunikan willayah ini, memerlukan perencanaan, DIREKTORAT JENDERAL CIPTAKARYA KEMENTERIAN PEKERJAAN UMUM pemanfaatan II.1 dan RENCANA PROGRAM INVESTASI JANGKA MENENGAH (RPIJM) Kab. Halmahera Utara pengendalian yang terarah dan dapat digunakan sebagai dasar pembangunan wilayah ini. PETA 2.1. ADMINISTRASI KAB. HALMAHERA UTARA DIREKTORAT JENDERAL CIPTAKARYA KEMENTERIAN PEKERJAAN UMUM II.2 RENCANA PROGRAM INVESTASI JANGKA MENENGAH (RPIJM) Kab. Halmahera Utara Kondisi Halmahera Utara Setelah Sensus Penduduk (2010) Luas Wilayah: Penduduk : Kecamatan : Desa/Kelurahan Kondisi Geografi&b Demografi Daerah + 22.507,32 km2 161.581Jiwa 17Kecamatan : 197 Desa MusimKemarau : Februari – Agustus MusimHujan : September Januari Posisi : 0o50'00” –2o22'10” LU 127o34'50"– 128o8'30” BT Berada Pada Kawasan : IMS-GT, IMT-GT Batas Wlilayah Utara : Samudera Pasifik. Selatan : Kab. Halbar Barat : Kab. Halbar Timur : Kab. Haltim & Laut Halmahera. 1.Tobelo 2.Tobelo Selatan 3.Galela 4.Kao 5.Malifut 6.Loloda Utara 7.Tobelo Utara 8.Tobelotengah 9.TobeloTimur 10.Tobelo Barat 11.Galela Barat 12.Galela Utara 13.Galela Selatan 14.LolodaKepulau an 15.Kao Utara 16.Kao Barat 17.KaoTeluk 2.1.4. IKLIM Wilayah Kabupaten Halmahera Utara dipengaruhi oleh iklim laut tropis yang terdiri atas dua musim yaitu: Musim hujan pada bulan November sampai Februari. Musim kemarau pada bulan April sampai dengan bulan Oktober, yang diselingi pancaroba pada bulan Maret dan Oktober. Adapun curah hujan di wilayah Kabupaten Halmahera Utara berkisar antara 1500 – 4500 mm per tahun. Curah hujan tertinggi (2500 – 4500 mm per tahun) dapat dijumpai di kecamatan Galela dan Loloda Utara dengan tipe A sampai C menurut klasifikasi Oldeman et al. Curah hujan terendah (1500 – 2000 mm per tahun) dapat dijumpai di kecamatan DIREKTORAT JENDERAL CIPTAKARYA KEMENTERIAN PEKERJAAN UMUM II.3 RENCANA PROGRAM INVESTASI JANGKA MENENGAH (RPIJM) Kab. Halmahera Utara Tobelo Selatan, Kao, Malifut dan Kepulauan Morotai dan menurut klasifikasi Oldeman et al termasuk tipe D1 (4 bulan basah berturutan dan 1 bulan kering). Berdasarkan klasifikasi iklim Schmidt dan Ferguson (1951), daerah Halmahera Utara umumnya bertipe iklim B, dengan rata-rata curah hujan per tahun 1.869 mm (data 3 tahun). Bulan basah adalah bulan dengan curah hujan lebih tinggi atau sama dengan 60 mm. Bulan November dan bulan Desember adalah bulan dengan curah hujan yang tertinggi. Periode curah hujan rendah berlangsung pada bulan Agustus dan September dengan curah hujan terendah 99,6 mm pada bulan September. Kondisi Curah Hujan yang terjadi di Daerah Kabupaten Halmahera Utara, sesuai data pengamatan yang diperoleh dari Stasiun Meteorologi dan Geofisika, adalah sebagaimana tertera pada tabel 2.1. Tabel 2.1. Kondisi Curah HujanDaerah Kabupaten Halmahera Utara Bulan Curah Suhu Hujan Udara Tekanan Kelembaban Sinar Kec. Angin Udara Relatif Surya (C) Januari 340 27.2 1012.1 89.6 31 12.3 Februari 350 28.1 1013.2 88.7 35 13.1 Maret 155 27 1110.1 88.3 43 14.2 April 111 28 1012.3 87.3 48 13.2 Mei 140 28 1014 87.2 55 12.4 Juni 132 27.6 1011 86.5 61 12.5 Juli 121.6 29 1012.1 85.4 70 11.8 Agustus 110.3 25 1011.4 84.3 77 11.2 September 99.6 28.1 1012.3 86.3 62 10.5 Oktober 182 29 1011.4 87.3 47 12.2 November 360 27.2 1011.3 89.4 35 10 Desember 400 26.9 1012.9 88.4 43 11.7 Jumlah 2501.5 331.1 12244.1 1048.7 607 145.1 Sumber: Final Report PT. Buah Bumi Bersama, 2010 DIREKTORAT JENDERAL CIPTAKARYA KEMENTERIAN PEKERJAAN UMUM II.4 RENCANA PROGRAM INVESTASI JANGKA MENENGAH (RPIJM) Kab. Halmahera Utara Dari data tersebut dapat diketahui bahwa tingkat curah hujan tertinggi terjadi pada bulan November, Desember, Januari dan Februari, sedangkan tingkat curah hujan terendah terjadi pada bulan April, Mei, Juni, Juli, Agustus dan September. 2.1.5. TOPOGRAFI Topografi daratan Kabupaten Halmahera Utara dibentuk oleh Relief-relief besar, dimana Palung Oceanis dan Punggung Pegunungannya saling bergantungan secara mencolok, disertai kemiringan lahannya. Kemiringan lereng di wilayah Kabupaten Halmahera Utara sangat bervariasi dari 0% sampai lebih besar dari 40%. 2.1.6. JENIS TANAH Oleh karena faktor iklim tropis (curah hujan dan suhu yang relatif tinggi) dan formasi geologi yang didominasi oleh batuan sedimen dan batuan bekubasa maupun intermediate, berbagai jenis tanah dapat dijumpai di Kabupaten Halmahera Utara. Adapun jenis tanah yang tersebar di Kabupaten Halmahera Utara antara lain; a. Litosol terdapat di Kecamatan Galela b. Mediteran terdapat di Kecamatan Loloda Utara dan Galela. c. Alluvial terdapat di hampir semua kecamatan di wilayah Kabupaten Halmahera Utara. d. Regosol terdapat di Kecamatan Loloda Utara, Galela, Kao dan Malifut. e. Latosol terdapat di Loloda Utara, Galela, Tobelo, Tobelo Selatan, Kao dan Malifut. Disamping jenis-jenis tanah tersebut di atas, pada dataran-dataran rendah, jenis tanah Hidromorf dapat dijumpai di Kecamatan Galela yang terbentuk di atas formasi lava basal (Qhvb) dan Kecamatan Malifut (di atas formasi Qpk). Di Kecamatan Galela, sebagian tanah hidromorf ini telah tertutup oleh aliran lahar hasil letusan Gunung Dukono. 2.2. PROFIL DEMOGRAFI 2.2.1. JUMLAH PENDUDUK KAB. HALMAHERA UTARA Tabel 2.2. Jumlah penduduk Kab. Halmahera Utara No. 1 2 Kecamatan Tobelo Tobelo Selatan Jumlah Penduduk (jiwa) 24.618 13.411 Luas Kepadatan Wilayah Penduduk (Ha) (Jiwa/Ha) 3.117,405 7.90 20.566,143 0.65 DIREKTORAT JENDERAL CIPTAKARYA KEMENTERIAN PEKERJAAN UMUM Distribusi Penduduk (%) 11,13 6,06 II.5 RENCANA PROGRAM INVESTASI JANGKA MENENGAH (RPIJM) Kab. Halmahera Utara 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 Tobelo Utara Tobelo Tengah Tobelo Timur Tobelo Barat Galela Galela Utara Galela Barat Galela Selatan Kao Kao Utara Kao Barat Kao Teluk Malifut Loloda Utara Loloda Kepulauan Jumlah 10.427 10.713 6.828 4.447 7.910 8.694 9.636 9.448 6.925 9.649 8.632 6.911 10.349 10.231 7.464 166,293 9.291,272 5.834,561 12.460,319 29.367,585 13.844,71 25.014,670 4.584,113 8.379,390 11.665,662 12.153,529 59.287,743 12.794,841 36.424,712 38.237,167 5.081,110 308,104,932 1.12 1.84 0.55 0.15 0.57 0.35 2.10 1.13 0.59 0.79 0.15 0.54 0.28 0.27 1.47 1,05 4,71 4,84 3,09 2,01 3,58 3,93 4,36 4,27 3,13 4,36 3,90 3,12 4,68 4,63 3,37 100 Tabel 2.3. Prediksi jumlah penduduk NO 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 KECAMATAN 2014 Tobelo 24,618 Tobelo Selatan 13,411 Tobelo Utara 10,427 Tobelo Tengah 10,713 Tobelo Timur 6,828 Tobelo Barat 4,447 Galela 7,910 Galela Utara 8,694 Galela Barat 9,636 Galela Selatan 9,448 Kao 6,925 Kao Utara 9,649 Kao Barat 8,632 Kao Teluk 6,911 Malifut 10,349 Loloda Utara 10,231 Loloda Kepulauan 7,464 Total 166,293 TAHUN 2018 26,522 14,448 11,234 11,542 7,356 4,791 8,522 9,366 10,381 10,179 7,461 10,395 9,300 7,446 11,149 11,022 8,041 179,155 2023 29,421 16,027 12,461 12,803 8,160 5,315 9,453 10,390 11,516 11,291 8,276 11,531 10,316 8,259 12,368 12,227 8,920 198,736 2028 33,386 18,188 14,141 14,529 9,260 6,031 10,727 11,790 13,068 12,813 9,391 13,086 11,706 9,372 14,035 13,875 10,122 225,521 2033 39,356 21,439 16,669 17,126 10,916 7,109 12,645 13,899 15,405 15,104 11,071 15,425 13,800 11,048 16,544 16,356 11,932 265,844 2.2.2. STRUKTUR PENDUDUK MENURUT TINGKAT PENDIDIKAN KAB. HALMAHERA UTARA 1. SekolahDasar / Madrasah Ibtidaiyah DIREKTORAT JENDERAL CIPTAKARYA KEMENTERIAN PEKERJAAN UMUM II.6 RENCANA PROGRAM INVESTASI JANGKA MENENGAH (RPIJM) Kab. Halmahera Utara Sekolah Dasar/Madrasah Ibtidaiyah di kabupaten Halmamera Utara sudah merata di setiap kecamatanya pada saat ini. Jumlah total SD baik negeri dan swasta sebanyak 245 sekaolah, sedangkan jumlah total MI sebanyak 14 sekolah. Realitas siswa didik SD pada tahun 2006 adalah sebesar 35.414 siswa dan realitas siswa didik MI adalah sebesar 2.236. Tabel 2.3. Rasio Kegiatan Belajar Mengajar Di SD / MI No Jenisindikator StandarIdialNasional 1. 2. 3. 4. AngkaPertisipasikasar (APK) Ratio SiswaSekolah Ratio Siswa/Kelas Ratio Siswa/Guru Ratio kelas/ Guru Sekitar 100 240 40 40 1 Sumberdata : RDTR kab. Halut 2. Kondisi Halmahera Utara 78 % 137 23 24 0.29 Sekolah Menengah Tingkat Pertama / Madrasah Tsanawiyah Sekolah Menengah Tingkat Pertama / Madrasah Tsanawiyah di kabupaten Halmahera Utara sudah merata di setiap kecamatanya pada saat ini. Jumlah total SLTP baik negeri dan swasta sebanyak 39 sekolah, sedangkan jumlah total MTs sebanyak 14 sekolah. Realitas siswa didik SLTP adalah sebesar 7.740 siswa Tabel 2.5. RasioKegiatanBelajarMengajar Di SLTP / MTs NO JENIS INDIKATOR STANDAR IDEAL NASIONAL Sekitar 100 KONDISI HALMAHERA UTARA 79% 1. AngkaPertisipasiKasar (APK) 2. Ratio Siswasekolah 360 155 3. Ratio Siswa / Kelas 40 43 4. Ratio Siswa / Guru 21 22 5. Ratio Kelas / Guru 0,42 0,33 Sumber Data : RDTR Kab. Halut 3. Sekolah Menengah Umum / Sekolah Menengah Kejuruan / Madrasah Aliyah Persebaran Sekolah Menengah Umum / Sekolah Menengah Kejuruan / Madrasah Aliyah dikabupaten halmahera utara belum merata dan terpusat do tobelo DIREKTORAT JENDERAL CIPTAKARYA KEMENTERIAN PEKERJAAN UMUM II.7 RENCANA PROGRAM INVESTASI JANGKA MENENGAH (RPIJM) Kab. Halmahera Utara sekitarnya pada saat ini. Jumlah total SMU baik negri dan swasta sebanyak 13 sekolah dengan jumlah siswa didik 3.818 anak, sedangkan jumlah total SMK sebanyak 5 sekolah dengan jumlah siswa didik 1.206 anak dan jumlah total MA sebanyak 6 sekolah dengan jumlah siswa didik 648 anak Tabel 2.6. Rasio Kegiatan Belajar Mengajar Di SMU / MA / SMK NO JENIS INDIKATOR 1. Angka Partisipasi Kasar (APK) Ratio Siswasekolah Ratio Siswa / Kelas Ratio Siswa / Guru Ratio Kelas / Guru 2. 3. 4. 5. STANDAR IDEAL NASIONAL Sekitar 100 KONDISI HALMAHERA UTARA 79% 360 40 21 0,42 245 33 33 0,46 Sumber Data : RDTR Kab. Halut Tabel 2.7. Jumlah Sarana Pendidikan di Kabupaten Halmahera Utara No 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 Kecamatan SD Malifut Kao Kao Utara Kao Barat Kao Teluk Tobelo Tobelo Tengah Tobelo Utara Tobelo Selatan Tobelo Timur Tobelo Barat Galela Galela Utara Galela Selatan Galela Barat Loloda Utara Loloda Kepulauan Jumlah 17 12 11 15 7 20 6 Murid (Jiwa) 1931 1362 1626 1536 694 3805 1495 1 2 2 3 1 7 1 Murid (Jiwa) 554 542 544 469 300 20557 899 1 1 1 1 4 - Murid (Jiwa) 275 400 120 150 1871 - 7 12 1245 1857 3 3 527 1138 1 1 125 628 7 6 5 11 8 1054 830 806 1156 1018 1 2 2 430 1018 547 2 - 601 - 8 17 11 1072 970 1500 2 2 3 324 174 285 2 1 1 306 35 96 180 23.957 35 28.308 16 4.607 Sumber : Halmahera Utara dalam Angka, 2010 SLTA DIREKTORAT JENDERAL CIPTAKARYA KEMENTERIAN PEKERJAAN UMUM SLTA II.8 RENCANA PROGRAM INVESTASI JANGKA MENENGAH (RPIJM) Kab. Halmahera Utara 4. Perguruan Tinggi / Akademik Pendidikan tinggi di Kabupaten Halmahera Utara sampai saat ini tercatat ada beberapa perguruan tinggi, yaitu Universitas Halmahera (Uniera), Sekolah Tinggi Kesehatan (Stikkes)/Akademi Kebidanan (Akbid) dan politeknik PADAMARA 2.2.3. STRUKTUR PENDUDUK MENURUT MATA PENCAHARIAN Dari hasil SUSANAS 2005, dilihat berdasarkan status pekerjaan nampak bahwa presentase terbesar dari penduduk usia 10 tahun keatas yang bekerja adalah pekerja dengan status berusaha sendiri, pekerja tidak dibayar/pekerja keluarga dan buruh tidak tetap/buruh tidak dibayar yaitu masing - masing sekitar 34,99%, 18,40% dan 17,78%. Hal ini sangat berkaitan erat dengan mayoritas penduduk kabupaten halmahera utara yang bekerja di sektor pertanian atau perkebunan. biasanya mereka bekerja menggarap lahan pertanian sendirian atau dibantu anggota keluarga. Selanjutnya sekitar 16,04% bekerja sebagai buruh/karyawan/pegawai, sekitar 5,85% berstatus sebagai pekerja bebas di pertanian, sekitar 5,40% berstatus sebagai buruh tetap/buruh dibayar dan sisanya dengan presentase terkecil yaitu sekitar 1,54% dengan status pekerja bebas di non pertanian. 2.2.4. STRUKTUR PENDUDUK MENURUT JENIS KELAMIN Tabel 2.7. Jumlah penduduk menurut jenis kelamin NO 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 KELOMPOK UMUR 0-4 5-9 10 - 14 15 - 19 20 - 24 25 - 29 30 - 34 35 - 39 40 - 44 45 - 49 50 - 54 55 - 59 60 - 64 65 - 69 JENIS KELAMIN LAKI - LAKI 13.403 14.822 11.421 10.925 9.664 10.317 8.290 9.078 5.429 4.483 6.442 2.793 1.464 1.599 PEREMPUAN 10.908 15.211 11.467 11.885 9.676 11.467 9.746 6.908 5.838 5.443 4.791 2.326 1.605 907 JUMLAH KET. 24.311 30.033 22.888 22.810 19.340 21.784 18.036 15.986 11.267 9.926 11.233 5.119 3.069 2.506 DIREKTORAT JENDERAL CIPTAKARYA KEMENTERIAN PEKERJAAN UMUM II.9 RENCANA PROGRAM INVESTASI JANGKA MENENGAH (RPIJM) Kab. Halmahera Utara 15 16 70 - 74 75 + JUMLAH 1.284 113 111.527 Sumber Data : RDTR Kab. Halut 2.3. 930 535 109.643 2.214 648 221.170 PROFIL EKONOMI Gambaran menyeluruh tentang perekonomian suatu daerah dapat dilihat melalui neraca ekonomi yang tergambarkan dalam Produk Domestik Regional Bruto (PDRB) 1. PDRB Atas Dasar Harga Berlaku (ADHB) Melalui penghitungan PDRB ADHB, akan didapat gambaran nilai nominal seluruh barang dan jasa yang dihasilkan daerah ini. PDRB Kab. Halmahera Utara pada tahun 2010 mencapai 794,7 miliar rupiah Jika dilihat berdasarkan sektor lapangan usaha, pada tahun 2010 sektor pertanian merupakan sektor penyumbang PDRB terbesar dengan nilai PDRB mencapai 322,8 miliar rupiah, atau sekitar 40,6 persen dari total PDRB. Sementara sektor dengan share terkecil dalam PDRB adalah sektor Listrik, Gas, dan Air Bersih yang hanya menyumbang 0,5 persen dari total PDRB Halmahera Utara pada 2010. 2. PDRB Atas Dasar Harga Konstan (ADHK) Di sisi lain, untuk melihat perkembangan dan membandingkan perekonomian antar daerah, yang digunakan adalah PDRB ADHK. Dalam menghitung PDRB ADHK, BPS menggunakan tahun 2000 sebagai tahun dasar penghitungan. PDRB ADHK Kab. Halmahera Utara pada tahun 2010 mencapai 396,8 miliar rupiah. Nilai ini mengalami kenaikan sebesar 7,6 persen atau sekitar 28 miliar rupiah jika dibandingkan tahun 2009. DIREKTORAT JENDERAL CIPTAKARYA KEMENTERIAN PEKERJAAN UMUM II.10 RENCANA PROGRAM INVESTASI JANGKA MENENGAH (RPIJM) Kab. Halmahera Utara Tabel 2.8. PDRB Kab. Halmahera Utara Menurut Lapangan Usaha (jutaan rupiah) LAPANGAN USAHA 2010 2006 2007 2008 2009 205.205 230.853 215.281 262.666 322.836 Pertambangan dan Penggalian 13.012 18.151 28.993 36.977 53.173 Industri Pengolahan 92.005 95.931 87.172 117.021 123.228 Listrik, Air, dan Gas 2.404 2.791 2.411 2.990 3.963 Konstruksi 3.820 4.738 4.799 6.533 10.129 100.615 108.196 91.223 125.438 145.845 48.889 57.848 52.022 61.217 71.258 13.238 14.989 15.938 21.375 28.550 20.152 23.884 22.081 29.688 35.732 499.340 557.382 Total Sumber: Halmahera Utara Dalam Angka, 2011 520.479 663.904 794.714 Pertanian Perdagangan, Hotel dan Restoran Pengangkutan dan Komunikasi Keu. Real Estat dan Jasa Persh. Jasa-Jasa Tabel 2.9. PDRB Atas Dasar Harga Konstan 2000 Menurut Lapangan Usaha di Kab. Halmahera Utara (Juta Rp), 2006-2010 LAPANGAN USAHA 2010 2006 2007 2008 2009 154.850 163.067 135.650 149.830 166.730 Pertambangan dan Penggalian 8.103 13.577 18.329 16.011 17.528 Industri Pengolahan 87.612 87.987 66.981 67.389 68.211 Listrik, Air, dan Gas 1.323 1.352 1.031 1.122 1.211 Konstruksi 2.891 3.606 2.768 2.696 2.899 Perdagangan, Hotel dan Restoran Pengangkutan dan Komunikasi Keu. Real Estat dan Jasa Persh. 83.432 85.164 69.369 75.527 79.907 25.310 28.012 23.629 26.622 28.063 10.107 11.229 10.294 11.630 12.782 Jasa-Jasa 18.691 19.923 16.218 18.003 19.516 392.319 413.917 Total Sumber: Halmahera Utara Dalam Angka, 2011 344.269 368.830 396.847 Pertanian DIREKTORAT JENDERAL CIPTAKARYA KEMENTERIAN PEKERJAAN UMUM II.11 RENCANA PROGRAM INVESTASI JANGKA MENENGAH (RPIJM) Kab. Halmahera Utara Tabel 2.10. Laju Pertumbuhan PDRB Atas Dasar Harga Konstan 2000 Menurut Lapangan Usaha di Kab. Halmahera Utara (Juta Rp), 2007-2010 LAPANGAN USAHA 2007 2009 2010 5,31 -16,81 10,45 11,28 Pertambangan dan Penggalian 67,56 35 -12,65 9,47 Industri Pengolahan 0,43 -23,87 0,61 1,22 Listrik, Air, dan Gas 2,25 -23,77 8,82 7,97 24,72 -23,23 -2,6 7,52 2,08 -18,55 8,88 5,8 10,67 -15,65 12,67 5,41 11,1 -8,33 12,98 9,91 6,6 -18,6 11,01 8,41 5,51 -16,83 Total Sumber: Halmahera Utara Dalam Angka, 2011 7,13 7,6 Pertanian Konstruksi Perdagangan, Hotel dan Restoran Pengangkutan dan Komunikasi Keu. Real Estat dan Jasa Persh. Jasa-Jasa 2.4. 2008 PROFIL SOSIAL BUDAYA 2.4.1. MATA PENCAHARIAN Menurut Dr. Joppy Ayawaila (1992), suku-suku di Halmahera Utara telah mengenal istilah O Dumule (bahasa Tobelo) dan De O Doro (bahasa Galela) yang artinya bertanam di kebun. Secara turun temurun telah dikenal berbagai jenis pisang dan umbi-umbian sebagai tanaman hasil pertanian, juga telah dikenal Sistem berladang padi gogo. Masyarakat Halmahera Utara juga mengenal cara meramu pohon sagu untuk diambil patinya. Selain bertani, Masyarakat Halmahera Utara juga berburu dan menangkap ikan. Hal ini dapat dilihat dengan dikenalnya sejenis alat-alat untuk berburu binatang di hutan yang disebut O Kuama De O Toimi, dan istilah O Gahioko yaitu menentang badai untuk mencari ikan yang mereka sebut Yo Koiho De Yo Yaungu yakni mengejar dan memancing ikan. Sisi lain dari mata pencaharian Masyarakat Halmahera Utara adalah Yo canga-canga dimana mereka mengarungi samudra untuk merompak para pedagang. Wilayah Yo cangacanga ini telah mengatarkan Masyarakat Halmahera Utara mengarungi samudra sampai ke DIREKTORAT JENDERAL CIPTAKARYA KEMENTERIAN PEKERJAAN UMUM II.12 RENCANA PROGRAM INVESTASI JANGKA MENENGAH (RPIJM) Kab. Halmahera Utara daerah Papua, Banggai, dan Mangindanau pada masa itu. Petualangan misi Yo cangacanga membuat Masyarakat Halmahera Utara menembus zona internasional. 2.4.2. ADAT DAN TRADISI MASYARAKAT HALMAHERA UTARA Masyarakat Halmahera Utara mewarisi tatanan adat yang telah dibentuk semasa petualangan para leluhur untuk mencari pemukiman baru dimana mereka berada diperjalanan sampai dengan menetap dan membentuk komunitas dalam peradaban awal di Talaga Lina. Seni budaya Masyarakat Halmahera Utara merupakan pancaran ketululusan jiwa dan semangat mensyukuri akan karunia Tuhan Yang Maha Kuasa terhadap tanah persadanya. Ini terungkap dari berbagai jenis kesenian yang selalu mewarnai setiap upacara seremonial adat maupun upacara-upacara sakral yang dipentaskan pada setiap kesempatan. Pemahaman ini disebut O Guru’mini Ma’oa Awi’ngale yang artinya Yang Kuasa Mengilhami. DIREKTORAT JENDERAL CIPTAKARYA KEMENTERIAN PEKERJAAN UMUM II.13