Hukes-Informed Consent

advertisement
Suatu Tinjauan Hukum
Sejarah Informed Consent
 Kasus Slater vs Baker Stapleton, 1767 (kasus yang
pertama di Inggris)
 Kasus Schoendorff vs Society of the New York
Hospital, 1914 (kasus yang pertama di USA)
 Di Indonesia, Kasus Muhidin di Sukabumi
merupakan tonggak perkembangan Doktrin
Informed Consent yang diikuti dengan keluarnya
Fatwa IDI tahun 1988 dan Permenkes tahun 1989
(diperbaharui tahun 2008)
Pengertian Informed Consent
Hubungan antara Tenaga Kesehatan-Pasien bertumpu
pada:
 Hak untuk menentukan diri sendiri
 Hak atas informasi
Tenaga Kesehatan dan pasien secara bersama-sama
berusaha menemukan terapi/perawatan yang tepat
buat pasien
 Secara harfiah terdiri dari: Informed dan Consent
 Menurut Permenkes 290/2008: Persetujuan tindakan
kedokteran adalah persetujuan yang diberikan oleh
pasien atau keluarga terdekat setelah mendapat
penjelasan secara lengkap mengenai tindakan
kedokteran atau kedokteran gigi yang akan dilakukan
terhadap pasien
Hak Atas Informasi
 Pada dasarnya merupakan hak pasien dan bukan hak
keluarga pasien
 Pasien yang berhak adalah pasien yang dewasa dan
berakal sehat
 Harus diberikan oleh Tenaga Kesehatan yang merawat,
diminta maupun tidak diminta pasien (dokter >
informasi medis, perawat > informasi asuhan
keperawatan)
Faktor-faktor yang Mempengaruhi
Pelaksanaan Hak atas Informasi
 Tingkat Pendidikan Pasien
 Persepsi pasien terhadap dokter dan alat-alat
kedokteran
 Persepsi pasien terhadap penyakitnya
Fungsi Informasi
Bagi Pasien:
- Sebagai dasar atas persetujuan/penolakan
tindakan medis
- Sebagai perlindungan atas hak pasien untuk
menentukan diri sendiri
Bagi Pasien:
- Dapat membantu lancarnya tindakan
- Dapat mengurangi timbulnya efek sampingan
- Dapat mempercepat proses penyembuhan
- Dapat meningkatkan mutu layanan
Hal yang Harus Diinformasikan
 Prof HJJ Leenen: Diagnosa; terapi; cara kerja dan
pengalaman dokter; resiko; kemungkinan perasaan
sakit atau lainnya; keuntungan; prognosa.
 Permenkes 290/2008: Diagnosis & tata cara tindakan
kedokteran; tujuan tindakan kedokteran; alternatif
tindakan lain & resikonya; resiko dan komplikasi yang
mungkin terjadi; prognosis; perkiraan pembiayaan.
Pasien yang Tidak Berhak atas
Informasi
 Pasien yang menjalani pengobatan dengan
“Suggestive Therapeuticum” antara lain dengan Terapi
Placebo
 Pasien yang akan terganggu kesehatannya jika
disampaikan informasi
 Pasien sakit jiwa
 Pasien belum dewasa
Hak atas Persetujuan
 Pada dasarnya merupakan hak pasien dan bukan
hak keluarga pasien
 Pada dasarnya persetujuan bersifat limitatif
 Bentuk persetujuan: tertulis atau lisan
 Yang berhak memberi persetujuan: pasien dewasa
yang berada dalam keadaan sadar dan sehat
mental
Persetujuan Pasien Tidak Sadar
 Pasal 4 Permenkes 290/2008: dalam keadaan gawat
darurat, untuk menyelamatkan jiwa pasien dan/atau
mencegah kecacatan tidak diperlukan persetujuan
tindakan kedokteran
 Pasal 1354 KUHPer > Zaakwaarneming
Aspek Perdata Informed
Consent: berkenaan dengan
Pasal 1320 KUHPerdata
Aspek Pidana Informed
Consent: berkenaan dengan
Pasal 351 KUHP
Download