Fungsi Komunikasi Kelompok

advertisement
MODUL PERKULIAHAN
Teori
Komunikasi
Pokok Bahasan
1 Teori komunikasi kelompok
1.1 Pengertian komunikasi kelompok
1.2 Karakteristik komunikasi kelompok
1.3 Fungsi Komunikasi kelompok
Fakultas
Program Studi
Fakultas Ilmu
komunikasi
Program
Studi Public
Relations
Abstract
Tatap Muka
07
Kode MK
Disusun Oleh
Kode MK
Nama Dosen Dr. Farid Hamid, M.Si.
Kompetensi
Mahasiswa Mampu Menjelaskan
teori
dan
model
komunikasi
kelompok dengan benar
Pendahuluan
omunikasi adalah sebuah tindakan untuk berbagi informasi, gagasan, atau pun
K
pendapat dari setiap partisipan komunikasi yang terlibat di dalamnya guna mencapai
kesamaan makna. Tindak komunikasi tersebut dapat dilakukan dalam beragam
konteks. Salah satunya adalah dalam konteks komunikasi kelompok (group communication).
Kelompok merupakan bagian dari kegiatan keseharian kita. Sejak kita lahir, kita telah
bergabung dalam sebuah kelompok, itulah kelompok pertama sekaligus kelompok primer
yang paling dekat, yaitu keluarga. Kemudian seiring dengan perjalanan waktu, dan sejalan
dengan pertambahan usia dan intelektualitas, kita masuk dan terlibat dalam kelompokkelompok sekunder seperti sekolah, lembaga agama, tempat pekerjaan dan kelompok
sekunder lainnya yang sesuai dengan minat dan ketertarikan kita.
Ringkasnya, kelompok merupakan bagian yang tidak terpisahkan dengan kehidupan
kita, karena melalui kelompok, memungkinkan kita dapat berbagi informasi, pengalaman
dan pengetahuan kita dengan anggota kelompok lainnya.
Dengan kata lain komunikasi kelompok sangatlah penting, salah satu alasan lainnya
adalah semakin banyak karier yang membutuhkan ketrampilan kerja tim dan kerja
kelompok.
‘14
2
Teori Komunikasi
Dr. Farid Hamid, M.Si
Pusat Bahan Ajar dan eLearning
http://www.mercubuana.ac.id
5.1. Prinsip Dasar Komunikasi Kelompok
Kelompok baik yang bersifat primer maupun sekunder, merupakan wahana bagi
setiap orang untuk dapat mewujudkan harapan dan keinginannya berbagi informasi dalam
hampir semua aspek kehidupan. Ia bisa merupakan media untuk mengungkapkan
persoalan-persoalan pribadi (keluarga sebagai kelompok primer), ia dapat merupakan
sarana meningkatkan pengetahuan para anggotanya (kelompok belajar) dan ia bisa pula
merupakan alat untuk memecahkan persoalan bersama yang dihadapi seluruh anggota
(kelompok pemecahan masalah). Jadi banyak manfaat yang dapat kita petik bila kita ikut
terlibat dalam suatu kelompok yang sesuai dengan rasa ketertarikan (interest) kita. Orang
yang memisahkan atau yang mengisolasikan dirinya dengan orang lain adalah orang yang
penyendiri, orang yang benci kepada orang lain (misanthrope) atau dapat dikatakan sebagai
orang yang anti sosial.
Pengertian Komunikasi Kelompok
Komunikasi kelompok bukanlah suatu kajian yang menitikberatkan perhatiannya
pada proses kelompok secara umum, tetapi lebih kepada tingkah laku individu. Dengan kata
lain, komunikasi kelompok adalah studi tentang segala sesuatu yang terjadi pada saat
individu-individu berinteraksi dalam kelompok (biasanya lebih difokuskan pada kelompok
kecil).
Sekelompok orang apabila menjadi komunikan itu jumlahnya sedikit, berarti
kelompok itu kecil, komunikasi yang berlangsung disebut komunikasi kelompok kecil (small
group communication); jika jumlahnya banyak yang berarti kelompoknya besar dinamakan
komunikasi kelompok besar (large group communication).
Secara komunikologis, atau dalam konteks ilmu komunikasi, pengertian kelompok
harus dibedakan dengan kerumunan orang (crowd) atau gerombolan orang (mob) yang juga
merupakan kumpulan orang-orang di suatu tempat. Kelompok sebagai terjemahan dari
“group” tadi beradanya di suatu tempat tertentu dalam keterkaitannya oleh norma tertentu,
mempunyai perhatian yang sama dan memiliki tujuan yang sama pula.
Kelompok dikategorikan menjadi dua jenis yang sebagai komunikan bagi seorang
komunikator diperlukan teknik dan gaya khusus dalam rangka menyampaikan suatu pesan
tertentu kepadanya. Jenis pertama adalah kelompok kecil, dan jenis kedua kelompok besar.
Michael Burgoon dan Michael Ruffner, memberikan definisi komunikasi kelompok
(dalam Sendjaja, 1994:91) dengan memberi batasan komunikasi kelompok sebagai interaksi
tatap muka dari tiga atau lebih individu guna memperoleh maksud atau tujuan yang
‘14
3
Teori Komunikasi
Dr. Farid Hamid, M.Si
Pusat Bahan Ajar dan eLearning
http://www.mercubuana.ac.id
dikehendaki seperti berbagi informasi, pemeliharaan diri atau pemecahan masalah sehingga
semua anggota dapat menumbuhkan karakteristik pribadi anggota lainnya dengan akurat.
Terdapat empat elemen yang tercakup berdasarkan definisi tersebut di atas, yaitu
interaksi tatap muka, jumlah partisipan yang terlibat dalam interaksi, maksud atau tujuan
yang dikehendaki dan kemampuan anggota untuk dapat menumbuhkan karakteristik pribadi
anggota lainnya.

Tatap Muka (face to face)
Terminologi tatap muka mengandung makna bahwa setiap anggota kelompok harus
dapat melihat dan mendengar anggota lainnya dan juga harus dapat mengatur umpan balik
secara verbal maupun non verbal dari setiap anggotanya. Makna tatap muka di sini berkait
erat dengan adanya interaksi di antara semua anggota kelompok.

Jumlah Partisipan
Jumlah partisipan dalam komunikasi kelompok berkisar antara 3 sampai 20 orang.
Pertimbangannya, jika jumlah partisipan melebihi 20 orang, kurang memungkinkan
berlangsungnya suatu interaksi di mana setiap anggota kelompok mampu melihat dan
mendengar anggota lainnya. Dan karenanya kurang tepat untuk dikatakan sebagai
komunikasi kelompok.

Maksud atau Tujuan yang Dikehendaki
Maksud atau tujuan yang dikehendaki bermakna bahwa maksud atau tujuan tersebut
akan memberikan beberapa tipe identitas kelompok. Kalau tujuan kelompok tersebut adalah
berbagi informasi, maka komunikasi yang dilakukan dimaksudkan untuk menanamkan
pengetahuan
(to
impart
knowledge).
Sementara
kelompok
yang
memiliki
tujuan
pemeliharaan diri (self-maintenance), biasanya memusatkan perhatiannya pada anggota
kelompok atau struktur dari kelompok itu sendiri. Tindak komunikasi yang dihasilkan adalah
kepuasan kebutuhan pribadi, kepuasan kebutuhan kolektif/kelompok bahkan kelangsungan
hidup dari kelompok itu sendiri. Dan apabila tujuan kelompok adalah upaya pemecahan
masalah, maka kelompok tersebut
biasanya melibatkan beberapa tipe pembuatan
keputusan untuk mengurangi kesulitan-kesulitan yang dihadapi.

Kemampuan Anggota untuk Menumbuhkan Karakteristik Personal Anggota Lainnya
Secara Akurat.
Hal ini mengandung arti bahwa setiap anggota kelompok secara tidak langsung
berhubungan satu sama lain dan maksud/tujuan kelompok telah terdefinisikan dengan jelas,
di samping itu identifikasi setiap anggota dengan kelompoknya relatif stabil dan permanen.
‘14
4
Teori Komunikasi
Dr. Farid Hamid, M.Si
Pusat Bahan Ajar dan eLearning
http://www.mercubuana.ac.id
Elemen-elemen ini merupakan karakteristik yang membedakan kelompok dengan
apa yang dikenal dengan coact, yaitu sekumpulan orang yang secara serentak terikat dalam
aktivitas yang sama, namun tanpa komunikasi. Misalnya, mahasiswa yang hanya secara
pasif mendengarkan suatu perkuliahan. Mereka dapat dikatakan sebagai kelompok apabila
sudah mulai mempertukarka pesan dengan dosen atau rekan mahasiswa yang lain.
Batasan lain mengenai komunikasi kelompok dikemukakan oleh Ronald Adler dan
George Rodman (dalam Sendjaja, 1994:92). Mereka mengatakan bahwa kelompok atau
group merupakan sekumpulan kecil orang yang saling berinteraksi, biasanya tatap muka
dalam waktu yang lama guna mencapai tujuan tertentu. Berdasarkan hal ini maka ada
empat elemen yang muncul dari definisi ini, yaitu interaksi, waktu, ukuran, dan tujuan.

Interaksi
Interaksi dalam komunikasi kelompok merupakan faktor yang penting, karena melalui
interaksi inilah, kita dapat melihat perbedaan antara kelompok dengan kerumunan, dan
kolektivitas.

Waktu
Sekumpulan orang yang berinteraksi untuk jangka waktu yang singkat, tidak dapat
digolongkan sebagai kelompok. Kelompok mempersyaratkan interaksi dalam jangka waktu
yang panjang, karena dengan interaksi ini akan dimiliki karakteristik atau ciri yang tidak
dipunyai oleh kumpulan yang bersifat sementara.

Ukuran
Ukuran atau jumlah partisipan dalam komunikasi kelompok, memang tidak ada
ukuran yang pasti. Ada yang memberi batas 3 – 8 orang, 3 – 15 orang dan 3 – 20 orang.
Untuk mengatasi perbedaan jumlah anggota tersebut, muncul konsep yang dikenal dengan
smallness, yaitu kemampuan setiap anggota kelompok untuk dapat mengenal dan memberi
reaksi terhadap anggota lainnya. Dengan smallness ini, kuantitas tidak dipersoalkan
sepanjang setiap anggota mampu mengenal dan memberi reaksi kepada anggota lain atau
setiap anggota mampu melihat dan mendengar anggota yang lain, seperti yang
dikemukakan dalam definisi pertama.

‘14
Tujuan
5
Teori Komunikasi
Dr. Farid Hamid, M.Si
Pusat Bahan Ajar dan eLearning
http://www.mercubuana.ac.id
Tujuan mengandung pengertian bahwa keanggotaan dalam suatu kelompok akan
membantu individu yang menjadi anggota kelompok tersebut dapat mewujudkan satu atau
lebih tujuannya.
Karakterisik Komunikasi Kelompok
Komunikasi
kelompok
memiliki karakteristik
tertentu,
karenanya
memahami
karakteristik yang ada merupakan langkah pertama untuk bertindak lebih efektif dalam suatu
kelompok di mana kita ikut terlibat di dalamnya.
Ada dua karakteristik yang melekat pada suatu kelompok, yaitu norma dan peran.
Norma adalah persetujuan atau perjanjian tentang bagaimana orang-orang dalam suatu
kelompok berperilaku satu dengan lainnya. Kadang-kadang norma oleh para sosiolog
disebut juga dengan hukum (law) ataupun aturan (rule), yaitu perilaku-perilaku apa saja
yang pantas dan tidak pantas untuk dilakukan dalam suatu kelompok. Ada tiga kategori
norma kelompok, yaitu norma sosial, prosedural dan tugas. Norma sosial mengatur
hubungan di antara para anggota kelompok. Sedangkan norma prosedural menguraikan
dengan rinci bagaimana kelompok harus beroperasi, seperti bagaimana suatu kelompok
harus membuat keputusan, apakah melalui suara mayoritas ataukah dilakukan pembicaraan
sampai tercapai kesepakatan. Dan norma tugas memusatkan perhatian pada bagaimana
suatu pekerjaan harus dilaksanakan.
Fungsi Komunikasi Kelompok
Keberadaan suatu kelompok dalam masyarakat dicerminkan oleh adanya fungsifungsi yang akan dilaksanakannya. Fungsi tersebut mencakup fungsi hubungan sosial,
pendidikan, persuasi, pemecahan masalah dan pembuatan keputusan, dan fungsi terapi.
Semua fungsi ini dimanfaatkan untuk kepentingan masyarakat, kelompok dan para anggota
kelompok itu sendiri.

Fungsi Hubungan Sosial
Hal ini mengandung arti bagaimana suatu kelompok mampu memelihara dan
memantapkan hubungan sosial diantara para anggotanya, seperti bagaimana suatu
‘14
6
Teori Komunikasi
Dr. Farid Hamid, M.Si
Pusat Bahan Ajar dan eLearning
http://www.mercubuana.ac.id
kelompok secara rutin memberi kesempatan kepada anggotanya untuk melakukan aktivitas
yang informal, santai dan menghibur.

Fungsi Pendidikan
Fungsi ini bermakna bagaimana sebuah kelompok secara formal maupun informal
bekerja untuk mencapai dan mempertukarkan pengetahuan. Melalui fungsi ini kebutuhankebutuhan dari para anggota kelompok, kelompok itu sendiri bahkan kebutuhan masyarakat
dapat terpenuhi. Fungsi pendidikan ini akan sangat efektif jika setiap anggota kelompok
membawa pengetahuan yang berguna bagi kelompoknya.

Fungsi Persuasi
Dalam fungsi persuasi ini, seorang anggota kelompok berusaha mempersuasi
anggota lainnya supaya melakukan atau tidak melakukan sesuatu.

Fungsi Pemecahan masalah dan pembuatan keputusan
Fungsi kelompok juga tercermin dengan kegiatan-kegiatannya untuk memecahkan
persoalan dan membuat keputusan-keputusan. Pemecahan masalah (problem solving)
berkaitan dengan penemuan alternatif atau solusi yang tidak diketahui sebelumnya;
sedangkan pembuatan keputusan (decision making) berhubungan dengan pemilihan antara
dua atau lebih solusi. Jadi, pemecahan masalah menghasilkan materi atau bahan untuk
pembuatan keputusan.

Fungsi terapi
Terapi adalah fungsi kelima dari kelompok. Kelompok terapi memiliki perbedaan
dengan kelompok lainnya, karena kelompok terapi tidak memiliki tujuan. Objek dari
kelompok terapi adalah membantu setiap individu mencapai perubahan personalnya.
Contoh dari kelompok terapi ini adalah kelompok konsultasi perkawinan, kelompok penderita
narkotika, dll.
‘14
7
Teori Komunikasi
Dr. Farid Hamid, M.Si
Pusat Bahan Ajar dan eLearning
http://www.mercubuana.ac.id
5.2. Memahami Komunikasi dalam Kelompok
Dalam kehidupan keseharian kita mengenal beberapa tipe dari kelompok. Dalam
kajian ilmu komunikasi, Ronald B. Adler dan George Rodman membagi kelompok dalam tiga
tipe, yaitu: kelompok belajar (learning group), kelompok pertumbuhan (growth group), dan
kelompok pemecahan masalah (problem solving group).
a. Kelompok Belajar (Learning Group)
Tujuan dari kelompok belajar ini adalah meningkatkan pengetahuan atau kemampuan
para anggotanya. Jadi kelompok yang memberi keterampilan khusus, misalnya
memasak, berenang, dan lain-lain dapat digolongkan ke dalam kelompok belajar
tersebut. Satu ciri yang menonjol dari kelompok belajar ini adalah adanya pertukaran
informasi dua arah, artinya setiap anggota dalam kelompok belajar adalah kontributor
atau penyumbang dan penerima pengetahuan.
b. Kelompok Pertumbuhan (Growth Group)
Jika learning group para anggotanya terlibat dalam persoalan-persoalan eksternal, maka
kelompok pertumbuhan lebih memusatkan perhatiannya kepada permasalahan pribadi
yang dihadapi para anggotanya. Wujud nyata dari kelompok ini adalah kelompok
bimbingan perkawinan, kelompok bimbingan psikologi, kelompok terapi, serta kelompok
yang memusatkan aktivitasnya kepada penumbuhan keyakinan diri. Karakteristik yang
terlihat dalam tipe kelompok ini adalah tidak mempunyai tujuan kolektif yang nyata,
dalam arti bahwa seluruh tujuan kelompok diarahkan kepada usaha untuk membantu
para anggotanya mengidentifikasi dan mengarahkan mereka untuk peduli dengan
persoalan pribadi yang mereka hadapi.
c. Kelompok Pemecahan Masalah (Problem Solving Group)
Orang-orang yang terlibat dalam kelompok pemecahan masalah, bekerja bersama-sama
untuk mengatasi persoalan bersama yang mereka hadapi. Dalam sebuah keluarga
misalnya, bagaimana seluruh anggota keluarga memecahkan persoalan tentang caracara pembagian kerja yang memungkinkan mereka terlibat dalam pekerjaan rumah
tangga. Contoh lain, bagaimana para warga yang tergabung dalam satu Rukun
Tetangga (RT) berusaha mengorganisasikan diri mereka sendiri guna mencegah tindak
pencurian melalui kegiatan siskamling.
Problem solving group dalam operasionalisasinya melibatkan dua aktivitas penting.
Pertama, pengumpulan informasi (gathering information): bagaimana suatu kelompok
sebelum membuat keputusan, berusaha mengumpulkan informasi yang penting dan
berguna untuk landasan pengambilan keputusan tersebut. Dan kedua, adalah
‘14
8
Teori Komunikasi
Dr. Farid Hamid, M.Si
Pusat Bahan Ajar dan eLearning
http://www.mercubuana.ac.id
pembuatan keputusan atau kebijakan itu sendiri yang berdasarkan pada hasil
pengumpulan informasi
‘14
9
Teori Komunikasi
Dr. Farid Hamid, M.Si
Pusat Bahan Ajar dan eLearning
http://www.mercubuana.ac.id
Download