Pengertian Ilmu Komunikasi

advertisement
MODUL PERKULIAHAN
Teori
Komunikasi
Pokok Bahasan:
1.
Pemahaman Konseptual
1.1. Pendekatan/Aliran Keilmuan
1.2. Pengertian Ilmu & Ilmu Komunikasi
Fakultas
Program Studi
Tatap Muka
Fakultas Ilmu
Komunikasi
Program
Studi Marketing
Communications
01
Kode MK
Disusun Oleh
Kode MK
Nama Dosen Dr. Farid Hamid, M.Si.
Abstract
Kompetensi
Secara umum kita mengenal tiga
pendekatan keilmuan, yaitu;
pendekatan scientific, humanistic dan
ilmu sosial, yang masing-masing
memiliki implikasi metodologisnya..
Mahasiswa mampu menjelaskan
dan membedakan pendekatanpendekatan
dalam
keilmuan
dengan benar, termasuk implikasi
metodologisnya.
I. Pemahaman Konseptual
Pendahuluan
I
lmu komunikasi adalah salah satu cabang ilmu pengetahuan
sosial yang bersifat
multidisipliner. Hal ini terjadi karena sifat ilmu komunikasi itu sendiri yang serba ada
serba hadir (omnipresent) dalam segala aktivitas kehidupan manusia. Sehingga tidak
dapat dihindari objek pengamatan dalam ilmu komunikasi sangat luas dan kompleks.
Dalam tataran teori komunikasi sendiri, tidak bisa dipungkiri berbagai aspek dan
perspektif-perspektif ilmu-ilmu sosial banyak mempengaruhi dan memberikan kontribusi bagi
pengembangan ilmu komunikasi.
Tidak salah bila beberapa pakar komunikasi menganggap ilmu komunikasi sebagai
perlintasan ilmu-ilmu lainnya seperti sosiologi, psikologi, linguistik, antropologi, politik,
ekonomi, dsb.
Sebagian dari para peletak dasar ilmu komunikasi memang berlatarbelakang ilmu
lain yang tertarik pada ilmu komunikasi, Claude Shannon dan Warren Weaver yang ahli
fisika, Paul Lazarsfeld (sosiolog) dan Wilbur Schramm pakar bahasa Inggris.
Tidaklah dapat dipungkiri pendekatan-pendekatan yang dipergunakan pada kajian
ilmu komunikasi berasal dari dan menyangkut berbagai bidang Hal ini akan terlihat jelas
dalam pembahasan mengenai berbagai teori, model, perspektif, dan pendekatan dalam ilmu
komunikasi yang akan diuraikan dalam keseluruhan modul ini.
1.1. Pendekatan/Aliran Keilmuan
Menurut Littlejohn (1996) dalam bukunya “Theories of Human Communication” ,
secara umum dunia masyarakat ilmiah menurut cara pandang serta objek pokok
pengamatannya dapat dibagi dalam tiga (3) kelompok atau aliran pendekatan. Ketiga
kelompok tersebut adalah pendekatan scientific (ilmiah-empiris), pendekatan humanistic
(humaniora interpretif), serta pendekatan social sciences (ilmu-ilmu sosial).
‘14
2
Teori Komunikasi
Dr. Farid Hamid, M.Si
Pusat Bahan Ajar dan eLearning
http://www.mercubuana.ac.id
a. Pendekatan Scientific (ilmiah - empiris)
Pendekatan scientific umumnya berlaku di kalangan para ahli ilmu-ilmu eksakta
seperti fisika, biologi, kedokteran, matematika dan lain-lain. Menurut Menurut pandangan ini
ilmu diasosiasikan dengan objektivitas. Objektivitas yang dimaksudkan di sini adalah
objektivitas yang menekankan prinsip standardisasi observasi dan kosistensi. Landasan
filosofisnya adalah bahwa dunia ini pada dasarnya mempunyai bentuk dan struktur. Secara
individual para peneliti boleh jadi berbeda pandangannya satu sama lain tentang bagaimana
rupa atau macam dari bentuk dan struktur tersebut. Namun, apabila para peneliti melakukan
penelitian terhadap suatu fenomena dengan menggunakan metode yang sama maka akan
dihasilkan temuan yang sama. Inilah hakekat dari objektivitas dalam konteks standardisasi
observasi dan konsistensi.
Ciri utama lainnya dari kelompok pendekatan ini adalah adanya pemisahan yang
tegas antara “known” (objek atau hal yang ingin diteliti dan diteliti) dan “knower” (subjek
pelaku atau pengamat). Salah satu metode penelitian yang lazim dilakukan adalah metode
“eksperimen” . Melalui metode ini, si peneliti secara sengaja melakukan suatu percobaan
terhadap objek yang ditelitinya. Tujuan penelitian lazimnya diarahkan pada upaya mengukur
ada tidaknya pengaruh atau hubungan sebab-akibat di antara dua variabel atau lebih,
dengan mengontrol pengaruh dari variabel lain. Prosedur yang umum dilakukan adalah
dengan cara memberikan atau mengadakan suatu perlakuan khusus kepada objek yang
diteliti serta meneliti dampak atau pengaruhnya.
b. Pendekatan humanistic (humaniora-interpretatif)
Pendekatan humanistik atau dikenal juga humaniora berlaku pada ilmu-ilmu sastra.
Jika dalam pendekatan scientific diasosiasikan dengan objektivitas, maka humanistik
diasosiasikan dengan prinsip subjektivitas.
Ilmu menurut pendekatan ini merupakan suatu hasil interpretasi subjektif yang
berada dalam diri peneliti. Jika tujuan sains adalah untuk mengurangi perbedaan-perbedaan
manusia pada apa yang diamati, maka tujuan humanistik adalah untuk mengerti atau
memahami jawaban subyektif individu.
Menurut aliran ini, pihak peneliti (knower) tidak boleh memisahkan diri dari objek
yang ditelitinya (known).
Kaum humanistik berpendapat bahwa siapa orangnya yang
menentukan apa yang dilihat orang itu. Karena tekanannya pada jawaban subyektif, ilmu
‘14
3
Teori Komunikasi
Dr. Farid Hamid, M.Si
Pusat Bahan Ajar dan eLearning
http://www.mercubuana.ac.id
pengetahuan humanistik terutama cocok sekali untuk masalah-masalah kesenian,
pengalaman pribadi, nilai-nilai.
Salah satu bentuk penelitian yang lazim dipergunakan adalah observasi partisipan.
Secara rinci dapat dilihat pada bagan berikut ini menyangkut perbedaan antara
pendekatan scientific dan pendekatan humanistic:
No.
Pandangan
Tentang
1.
Manusia
2.
Tujuan Ilmu
Scientific
Manusia dianggap pasif. Manusia
Tak
ubahnya
dengan penuh
benda-benda yang ada di kreativitas
alam ini.
Ilmu Pengetahuan
4.
Fokus perhatian
Hubungan
dan knower
aktif
dan
dengan
Untuk menstandarisasikan Mengutamakan
observasi.
kreativitas individual
3.
5.
Humanistic
known
Sesuatu yang berada di
Sesuatu yang berada di dalam diri (pemikiran,
luar diri pengamat/peneliti
interpretasi)
pengamat/peneliti.
Dunia hasil penemuan
Dunia para penemunya
Pemisahan yang tegas
Cenderung
memisahkan
tidak
c. Pendekatan social science (ilmu-ilmu sosial)
Pendekatan yang diterapkan para pendukung kelompok aliran ini pada dasarnya
merupakan
gabungan
atau
kombinasi
dari
pendekatan-pendekatan
scientific
dan
humanistic. Dalam banyak hal, pendekatan ilmu sosial merupakan perpanjangan dari
pendekatan ilmu alam, karena beberapa metoda yang diterapkan banyak diantaranya yang
diambil dari ilmu alam. Namun, dalam perkembangan selanjutnya metode-metode
pendekatan aliran humanistik juga diterapkan. Dalam konteks ilmu-ilmu sosial, salah satu
bentuk metode penelitian yang lazim dipergunakan yang diambil dari pendekatan scientific
adalah mempergunakan statistika sebagai alat analisis data. Sedangkan yang diambil dalam
pendekatan humanistik adalah partisipasi observasi. Melalui metode ini, si peneliti dalam
mengamati sikap dan perilaku dari orang-orang yang ditelitinya, membaur dan melibatkan
diri secara aktif dalam kehidupan dari orang-orang yang ditelitinya. Misalnya, bergaul,
tinggal di rumah orang-orang tersebut, serta ikut serta dalam aktivitas sehari-hari mereka
dalam kurun waktu tertentu. Interpretasi atas sikap dan perilaku dari orang-orang yang
ditelitinya, tidak hanya didasarkan atas informasi yang diperoleh melalui hasil wawancara
‘14
4
Teori Komunikasi
Dr. Farid Hamid, M.Si
Pusat Bahan Ajar dan eLearning
http://www.mercubuana.ac.id
dengan orang-orang yang ditelitinya, tetapi juga atas dasar pengamatan langsung dan
pengalaman berinteraksi dengan mereka.
Dipergunakannya dua pendekatan scientific dan humanistic yang berbeda prinsip itu
adalah karena yang menjadi objek studi dalam ilmu pengetahuan sosial adalah kehidupan
manusia.
Bidang kajian ilmu komunikasi sebagai salah satu pengetahuan sosial, pada
dasarnya difokuskan pada pemahaman tentang bagaimana tingkah laku manusia dalam
menciptakan, mempertukarkan dan menginterpretasikan pesan-pesan untuk tujuan tertentu.
1.2. Pengertian Ilmu dan Ilmu Komunikasi
Pengertian Ilmu
Terdapat banyak definisi tentang ilmu yang dirumuskan oleh para ahli. Masingmasing mempunyai penekanan arti yang berbeda satu dengan lainnya.
Berikut ini adalah beberapa definisi tentang “ilmu” menurut beberapa tokoh:

Ilmu adalah pengetahuan yang bersifat umum dan sistematik, pengetahuan darimana
dapat disimpulkan dalil-dalil tertentu menurut kaidah-kaidah umum (Nazir,1988).

Konsepsi ilmu pada dasarnya mencakup tiga hal: adanya rasionalitas, dapat
digeneralisasi, dan dapat di sistematisasi (Shapere, 1974).

Ilmu tidak hanya merupakan suatu pengetahuan yang terhimpun secara sistimatis, tetapi
juga merupakan suatu metodologi (Tan, 1954).
Dari definisi di atas dapatlah disimpulkan bahwa ilmu pada dasarnya adalah
pengetahuan tentang sesuatu hal, baik yang menyangkut alam (natural) atau sosial
(kehidupan masyarakat), yang diperoleh manusia melalui proses berpikir.
Pengertian ilmu dalam dunia ilmiah menuntut tiga ciri:
Pertama, ilmu harus merupakan suatu pengetahuan yantg didasarkan pada logika.
Kedua, ilmu harus terorganisasikan secara sistemik
Ketiga, ilmu harus berlaku umum.
‘14
5
Teori Komunikasi
Dr. Farid Hamid, M.Si
Pusat Bahan Ajar dan eLearning
http://www.mercubuana.ac.id
Pengertian Ilmu Komunikasi
Begitu banyak sarjana tertarik mempelajari komunikasi telah melahirkan berbagai
macam definisi yang bisa membingungkan jika tidak memahami hakikat komunikasi antar
manusia.
Istilah komunikasi atau communication dalam bahasa Inggris berasal dari kata Latin
communis yang berarti sama communico, communicatio atau communicare yang berarti
“membuat sama” (to make common). Istilah communis adalah istilah yang paling sering
disebut sebagai asal-usul kata komunikasi. Komunikasi menyarankan bahwa suatu pikiran,
suatu makna, atau suatu pesan dianut secara sama.
Sejalan dengan perkembangan ilmu komunikasi sebagai ilmu pengetahuan sosial
yang bersifat multidisipliner, definisi-definisi yang diberikan para ahli pun menjadi semakin
banyak dan beragam. Masing-masing punya penekanan arti, cakupan, dan konteksnya yang
berbeda satu sama lainnya. Hal ini merupakan hal yang wajar, karena tidak ada definisi
yang benar ataupun yang salah. Tetapi yang harus dilihat adalah kemanfaatannya untuk
menjelaskan fenomena yang didefinisikan dan mengevaluasinya.
Secara umum pengertian mengenai ilmu komunikasi, pada dasarnya mempunyai
karakteristik yang sama dengan pengertian ilmu secara umum. Hanya saja objek
perhatiannya difokuskan pada peristiwa-peristiwa komunikasi antar manusia. Pada Tahun
1976, Frank Dance & Carl Larson telah mengumpulkan 126 definisi komunikasi. Definisidefinisi komunikasi ini dapat dibuat kategorisasi.
Sebagaimana dikemukakan John R. Wenburg dan William W.Wilmot, juga Kenneth
K.Soreno dan Edward M.Bodaken (Mulyana,2001:61-69) Setidaknya ada tiga kerangka
pemahaman mengenai komunikasi, yang terlihat dari beragam definisi mengenai ilmu
komunikasi, yaitu, komunikasi sebagai tindakan satu arah, komunikasi sebagai interaksi,
dan komunikasi sebagai transaksi.
a. Komunikasi sebagai tindakan satu arah
Definisi seperti ini mengisyaratkan komunikasi sebagai semua kegiatan yang secara
sengaja dilakukan seseorang untuk menyampaikan rangsangan untuk membangkitkan
respons orang lain.
‘14
6
Teori Komunikasi
Dr. Farid Hamid, M.Si
Pusat Bahan Ajar dan eLearning
http://www.mercubuana.ac.id
Komunikasi adalah suatu proses yang mudah untuk diprediksi, ada awal dan ada
akhir. Perspektif ini memandang manusia itu statis dan pasif. Manusia dipandang tidak
bedanya dengan benda-benda lainnya di alam.
Contoh:
Harold Lasswell:
-
“who says what in which channel to whom with what effect”.
Carl I. Hovland:
-
“Komunikasi
adalah
proses
yang
memungkinkan
seseorang
(komunikator)
menyampaikan rangsangan (biasanya lambang-lambang verbal) untuk mengubah
perilaku orang lain”.
Everett M.Rogers:
-
“Komunikasi adalah proses di mana suatu ide dialihkan dari sumber kepada suatu
penerima atau lebih, dengan maksud untuk mengubah tingkah laku mereka”.
b. Komunikasi sebagai interaksi
Komunikasi sebagai interaksi dipandang sedikit lebih dinamis daripada komunikasi
sebagai tindakan satu arah. Namun pandangan kedua ini masih membedakan para peserta
sebagai pengirim dan penerima pesan, karena itu masih tetap berorientasi sumber,
meskipun kedua peran tersebut dianggap bergantian. Jadi pada dasarnya proses interaksi
yang berlangsung juga masih bersifat mekanis dan statis.
Salah satu unsur yang dapat ditambahkan dalam konseptualisasi kedua ini adalah
umpan balik (feedback).
c. Komunikasi sebagai transaksi
Dalam pandangan ini komunikasi bersifat dinamis.
Kelebihan konseptualisasi
komunikasi sebagai transaksi adalah bahwa komunikasi tersebut tidak membatasi kita pada
komunikasi yang disengaja atau respons yang dapat diamati. Artinya, komunikasi terjadi
apakah para pelakunya sengaja atau tidak.
Ekspresi wajah, tatapan mata, nada suara, gaya pakaian dan rambut, dan segala
atribut yang digunakan manusia sebenarnya mengkomunikasikan sesuatu. Dalam
‘14
7
Teori Komunikasi
Dr. Farid Hamid, M.Si
Pusat Bahan Ajar dan eLearning
http://www.mercubuana.ac.id
komunikasi transaksional, komunikasi dianggap telah berlangsung bila seseorang telah
menafsirkan perilaku orang lain, baik verbal maupun non verbal.
Contoh:

Stewart L. Tubbs dan Sylvia Moss:
“Komunikasi adalah proses pembentukan makna diantara dua orang atau lebih”.

John R. Wenburg dan William W. Wilmot:
“ Komunikasi adalah suatu usaha untuk memperoleh makna

William I. Garden:
“Komunikasi secara ringkas dapat didefinisikan sebagai suatu transaksi dinamis
yang melibatkan gagasan dan perasaan”.
‘14
8
Teori Komunikasi
Dr. Farid Hamid, M.Si
Pusat Bahan Ajar dan eLearning
http://www.mercubuana.ac.id
Daftar Pustaka
Littlejohn, Stephen. 1996. Theories of Human Communication. Wadsworth Publishing
Company Inc Belmont.
Sendjaja, Sasa Djuarsa. 1993. Teori Komunikasi. Jakarta: Universitas Terbuka
Mulyana, Deddy. 2001. Ilmu Komunikasi Suatu Pengantar. Bandung: Rosdakarya
‘14
9
Teori Komunikasi
Dr. Farid Hamid, M.Si
Pusat Bahan Ajar dan eLearning
http://www.mercubuana.ac.id
Download