BERITA TERKINI FDA Menyetujui Meropenem untuk Bayi di Bawah 3 Bulan P ada bulan Mei 2015, FDA menyetujui pemberian meropenem untuk merawat infeksi abdominal pada anak berusia kurang dari 3 bulan. Persetujuan ini didasarkan atas sebuah studi National Institutes of Health. Meropenem merupakan antibiotik spektrum luas yang efektif terhadap berbagai jenis bakteri. Obat ini sebelumnya sudah disetujui sebagai terapi infeksi intra-abdominal dan infeksi kulit terkomplikasi pada pasien dewasa dan anak yang usianya lebih dewasa, serta untuk pasien anak berusia 3 bulan dan lebih dengan meningitis bakterial. Beberapa tahun terakhir, dokter memulai meresepkan meropenem untuk bayi prematur dengan infeksi abdominal berat (di saat penggunaan untuk bayi berusia di bawah 3 bulan belum disetujui FDA) karena kekurangan alternatif obat. Pada bayi prematur, kebocoran atau perforasi usus yang merupakan bagian dari infeksi intraabdominal terkomplikasi yang dapat mengancam nyawa. Studi NIH dilakukan sebagai respons atas permintaan tertulis FDA untuk mengevaluasi dosis dan keamanan meropenem untuk infeksi intra-abdominal terkomplikasi pada bayi berusia di bawah 3 bulan. Studi ini dilakukan di bawah regulasi the Best Pharmaceuticals for Children Act, merupa- kan studi terbuka, dosis multipel yang mempelajari bayi prematur dan cukup bulan berumur <91 hari yang diduga atau sudah dikonfirmasi menderita infeksi intraabdominal yang dirawat inap di 24 neonatal intensive care unit (NICU). Subjek distratifikasi menjadi 4 kelompok berdasarkan usia kehamilan (<32 minggu dan ≥32 minggu) dan usia bayi setelah lahir (<2 minggu dan ≥32 minggu) untuk menerima meropenem IV: • Kelompok 1 (usia kehamilan <32 minggu, usia bayi <2 minggu) menerima meropenem 20 mg/kgBB setiap 12 jam. • Kelompok 2 (usia kehamilan <32 minggu, usia bayi ≥2 minggu) dan kelompok 3 (usia kehamilan ≥32 minggu, usia bayi <2 minggu) menerima meropenem 20 mg/kgBB setiap 8 jam. • Kelompok 4 (usia kehamilan ≥32 minggu, usia bayi ≥2 minggu) menerima meropenem 30 mg/kgBB setiap 8 jam. serius (serious adverse event) dicatat sampai dengan 30 hari setelah dosis meropenem terakhir. Efektivitas dinilai berdasarkan 3 kriteria, yaitu kematian, kultur bakteri, dan skor kesembuhan klinis. Meskipun protokol penelitian merekomendasikan aminoglycoside diberikan bersamaan dengan meropenem, perawatan dengan antimikroba lain selama studi ditentukan oleh standar perawatan lokal. Studi ini menunjukkan bahwa meropenem dapat ditoleransi dengan baik, dan sebagian besar bayi yang dirawat dengan meropenem memenuhi definisi sukses terapeutik. Selain itu, studi ini menunjukkan bahwa meropenem sesuai untuk penanganan infeksi intraabdominal pada bayi yang sangat muda dan sekarang mempunyai panduan dosis meropenem untuk berbagai kelompok umur bayi prematur. (AGN) Kejadian tidak diharapkan (adverse event) dicatat sampai dengan 3 hari terakhir setelah dosis meropenem terakhir, sedangkan kejadian tidak diharapkan yang Dari 200 subjek dalam studi, 99 (50%) mengalami sebuah kejadian tidak diharapkan, dan 34 (17%) mengalami sebuah kejadian tidak diharapkan yang serius; tidak ada kejadian tidak diharapkan yang mungkin atau pasti terkait meropenem. Kejadian tidak diharapkan yang paling umum adalah sepsis (6%), kejang (5%), peningkatan bilirubin konjugat (5%), dan hipokalemia (5%). Hanya 2 dari kejadian tidak diharapkan yang serius yang mungkin terkait meropenem (perforasi usus terisolasi dan sepsis fungal). Efektivitas dapat dievaluasi pada 192 (95%) subjek, dan sukses perawatan secara keseluruhan adalah 84%. REFERENSI: 1. NIH news & events. Antibiotic approved for treating infant abdominal infections [Internet]. 2015 [Cited 2015 June 26]. Available from: http://www.nih.gov/news/health/may2015/ 2. Cohen-Wolkowiez M, Poindexter B, Bidegain M, Weitkamp JH, Schelonka RL, Randolph DA, et al. Safety and effectiveness of meropenem in infants with suspected or complicated intra- nichd-29.htm abdominal infections. Clin Infect Dis. 2012; 55(11): 1495-502. 136 CDK-237/ vol. 43 no. 2, th. 2016