Intestinal Atresia Ada 4 tipe intestinal atresia, yaitu: • Tipe I (20%): adanya sekat intraluminal yang mengobstruksi lumen • Tipe II (35%): bagian proximal dan distal usus dihubungkan dengan “tali” • Tipe IIIa (35%): adanya gap di antara ujung usus yang tidak berhubungan disertai defek kecil pada mesenterium. • Tipe IIIb: adanya defek yang luas pada mesenterium dan hilangnya suplai darah normal ke distal usus; bagian distal ileum menggulung pada arteri ileokolika membentuk seperti “apple peel” disertai kelainan traktus biliaris. • Tipe IV (5%): multiple atresia • Proximal usus berdilatasi aliran darah + hilangnya integritas mukosa proliferasi bakteri memungkinkan terjadinya translokasi bakterial menembus dinding usus endotoxemia, bakteremia, dan sepsis • Simptom klasik obstruksi adalah mual, muntah, peregangan abdominal, dan obstipasi • Obstruksi yang melibatkan duodenum ataupun proximal jejunum akan menyebabkan bilious emesis dalam jumlah banyak dan sering Malrotasi • Tipe malrotasi yang paling sering terjadi adalah gagalnya caecum bergerak ke kuadaran kanan bawah akibat gagalnya pembentukan dasar pelekatan pada dinding abdominal posterior • Gejala: bilious vomiting Intussusception • Adanya segmen proximal usus yang masuk atau ”telescoping” (intussuceptum) ke dalam usus di bawahnya (intussuscipiens) • Tipe yang paling sering terjadi: ileocolic • Konstriksi mesenterium mengobstruksi venous return disertai edema, perdarahan dari mukosa yang menyebabkan feses berdarah dan terkadang mengandung mukus (currant jelly stool) • Gejala: nyeri kram abdominal, lututnya akan menekuk, dan bayi akan menangis dengan kencang hingga pucat, pemberian makanan akan ditolak, dan muntahan menjadi berwarna empedu