Pengobatan dan Pencegahan Gastroenteritis Pengobatan • a. Cairan peroral : dehidrasi ringan dan sedang atau tanpa dehidrasi cairan NaCl dan NaHCO3, KCI dan glukosa (Oralit) untuk sementara • Dosis (<1Thn): 2 jam pertama 2 gelas lalu ½ gls tiap BAB • (1-5Thn): 2 jam pertama 4 gls lalu 1 gelas • (>5 thn dan DWS): 2 jam pertama 6 gelas lalu 2 gelas Pengobatan (Cont’d) • • • • Parenteral 1). Belum ada dehidrasi Peroral sebanyak anak mau minum atau 1 gelas tiap defekasi. 2). Dehidrasi ringan 1 jam pertama : 25 – 50 ml/kg BB per oral (intragastrik). Selanjutnya : 125 ml/kg BB /hari. 3). Dehidrasi sedang 1 jam pertama : 50 – 100 ml/kg BB peroral /intragastrik (sonde). Selanjutnya ; 125 ml/kg BB/hari. 4). Dehidrasi berat (a).Untuk anak umur 1 bulan – 2 tahun Yaitu 1 jam pertama : 40 ml/kg BB / jam = 10 tetes / kg BB /menit (set infus berukuran 1 ml = 15 tetes) atau 13 tetes / kg BB /menit (set infus 1 ml = 20 tetes). 7 jam berikutnya : 12 ml /kg BB/jam = 33 tetes / kg BB/ m atau 4 tetes / kg BB/menit. 16 jam berikutnya : 125 ml/kg BB oralit peroral atau intragastrik. Bila anak tidak mau minum, teruskan dengan intravena 2 tetes/.kg BB/menit atau 3 tetes/kgBB/menit. Pengobatan (Cont’d) • (b).Untuk anak lebih dari 2,5 tahun dengan BB 10 – 15 kg : 1 jam pertama : 30 ml /kg BB/jam = 8 tetes/kgBB/menit. atau 10 tetes/kgBB/menit. 7 jam berikutnya : 10 ml /kg BB /jam = 3 tetes/kgBB/ menit. atau 4 tetes/kgBB/menit. 16 jam berikutnya : 125 ml /kg BB oralit peroral atau intragastrik. Bila anak tidak mau minum dapat diteruskan dengan DG aa intravena 2 tetes/kgBB/m, atau 3 tetes/ kgBB/m. • (c).Untuk bayi baru lahir (neonatus) dengan BB 2 – 3 kg. Kebutuhan cairan : 125 ml + 100 ml + 25 ml = 250 ml /kg bb /24 jam. Jenis cairan 4 : 1 (4 bagian glukosa 5 % + 1 bagian NaHCO3 1 %) dengan kecepatan 4 jam pertama = 25 ml / kg BB /jam atau 6 tetes/kgBB/menit., 8 tetes/kgBB/ menit. 20 jam berikutnya 150 ml /kg BB /20 jam = 2 tetes/kgBB/ menit. atau 2 ½ tetes/kgBB/menit. Pengobatan dietetik Untuk anak dibawah 1 tahun dan anak di atas 1 tahun dengan BB kurang dari 7 kg jenis makanan : a.Susu (ASI dan atau susu formula yang mengandung laktosa rendah dan asam lemak tak jenuh). b. Makanan setengah padat (bubur) atau makanan padat (nasi tim). c.Susu khusus yang disesuaikan dengan kelainan yang ditemukan. Cara memberikannya : a.Hari pertama : setelah dehidrasi segera diberikan makanan peroral. Bila diberi ASI/susu formula tapi masih diare diberikan oralit selang-seling. b. Hari kedua – keempat : ASI /susu formula rendah laktosa penuh. c. Hari kelima : bila tidak ada kelainan pasien dipulangkan. Kembali susu atau makanan biasa. Pengobatan (Cont’d) Obat-obatan a. Obat anti emetik seperti Klorpromazin dengan dosis dewasa 10 – 25 mg tiap 6 jam. Dosis anak-anak 0,5 mg/Kg tiap 4-6 jam. Digunakan bila ada gejala muntah. Contoh lain: Metoklopramid b. Obat spasmolitik contohnya Loperamid dan difenoksilat. Pengobatan (Cont’d) c. Antibiotik. Obat antibiotik akan digunakan bila terbukti adanya infeksi yang disebabkan oleh bakteri. Contoh: polimiksin B SO4 (Collistine) dengan dosis bayi dan anak-anak: 100.000-150.000 UI/Kg BB dalam dosis bagi selama 24 jam. Dewasa : 100.000 UI/Kg BB Pencegahan Menerapkan pola hidup bersih: • Biasakan untuk mencuci tangan dengan sabun sebelum makan maupun sesudah buang air besar. • Masaklah makanan dan air minum dengan baik dan benar. • Banyak makan sayur dan buah-buahan. • Menggunakan air bersih dan sanitasi yang baik • Tidak mengkonsumsi makanan yang sudah basi. • Menghindari makanan yang sudah terkontaminasi oleh lalat