Medical & Health Bulletin, January 2009, Santan Clinic Yossi Agung Arioseno, Christine Chalik, Herwin Simanjuntak - HATI-HATI GUNAKAN OBAT TETES MATA - Penggunaan obat tetes mata mengandung steroid berulang kali dalam waktu lama, tanpa berkonsultasi dengan dokter mata, dapat menimbulkan kebutaan. Mata merah, terasa gatal atau perih, sering membuat orang mengambil jalan pintas dengan membeli obat tetes mata secara bebas. Padahal mungkin saja keluhan keluhan pada mata dirasakan berkali-kali dan dalam waktu lama, otomatis jumlah obat mata yang digunakan semakin sering dan banyak. Efek Steroid Sebenarnya masalah yang terjadi pada mata merupakan proses inflamasi (radang). Dr.Syntia Nusanti, SpM, menjelaskan bahawa radang dapat disebabkan infeksi atau reaksi imunologi (kekebalan tubuh). Untuk mengatasinya, tersedia berbagai pilihan obat yang dapat mengatasi proses iritasi dan inflamasi, mulai air mata buatan (artificial tears) hingga obat yang mengandung kortikosteroid. Kalangan kesehatan mengenal obat itu sebagai obat yang manjur, karena dapat mengatasi reaksi inflamasi yang hebat, dan sangat mengurangi keluhan.berbagai masalah yang berhubungan dengan inflamasi atau reaksi pertahanan tubuh dapat diatasi dengan obat tersebut. Masalahnya, meski memberikan banyak keuntungan, steroid juga memiliki efek samping.misalnya saja penggunaan obat itu dapat menurunkan daya tahan tubuh, membuat tulang keropos dan menimbulkan banyak kerusakan organ. Itulah mengapa penggunaan obat itu harus dipertimbangkan antara manfaat dengan efek sampingnya. Biasanya obat tersebut diberikan dalam waktu singkat. Jika dipergunakan dalam waktu lama, dilakukan pemantauan terhadap efek samping obat. Steroid untuk Mata Untuk mengatasi keluhan iritasi ringan pada mata, biasanya cukup dengan pemberian artificial tears atau obat yang mengandung antihistamin. Penggunaan kortikosteroid dalam jumlah yang tidak terlalu besar dilakukan jika reaksi peradangan yang terjadi cukup berat. Pada beberapa jenis obat, steroid juga digunakan bersamaan dengan antibiotik. Obat jenis itu digunakan untuk mengatasi infeksi dan proses radang. Kebutaan akibat steroid diduga karena steroid dapat menghambat pengeluaran cairan bola mata sehingga menyebabkan penigkatan tekanan bola mata. Secara berkala, mata memproduksi cairan bola mata yang berperan untuk melindungi bola mata, memberikan nutrisi dan oksigenisasi. Cairan tersebut terusmenerus diproduksi dan akhirnya dibuang ke sirkulasi hubung dengan keseimbangan yang baik.akibat penggunaan steroid, mekanisme pembuangan terganggu, sehingga cairan tersebut tetap terkumpul di mata. Lama kelamaan tekanan bola mata meningkat, sehingga menjadikan faktor risiko terjadinya kerusakan saraf optik disertai penyempitan lapang pandang, yang dikenal dengan istilah glaukoma. Terjadinya glaukoma akibat penggunaan steroid yang sudah diketahui sejak 50 tahun silam. Sayangnya hal itu tidak diketahui masyarakat, sehingga sering orang awam menggunakan obat mata tanpa berkonsultasi terlebih dahulu dengan dokter. Siapa Berisiko? Setiap orang memiliki risiko mengalami glaukoma akibat penggunaan steroid. Ada beberapa kelompok orang yang memiliki risiko lebih tinggi dibandingkan lainnya. Diantaranya adalah mereka yang memiliki keluarga pernah menderita glaukoma, anak berusia dibawah 15 tahun, atau lanjut usia , diabetes tipe 1, penderita yang mengalami penyakit jaringan ikat, penderita miopia, juga mereka yang sudah menderita glaukoma . Bagaimana gejalanya? Penggunaan steroid yang mencetuskan glaukoma biasanya terjadi setelah penggunaan terus-menerus dalam waktu lebih dari satu bulan. Sayangnya gejala yang terjadi tidak terlalu dirasakan penderitanya sehingga penderita tidak menyadari kerusakan yang terjadi. Gejala yang mungkin muncul di antaranya, mata terasa tidak nyaman, sering berair, rasa pegal disekitar mata, kepala terasa pusing, atau gangguan pandangan. Jika tidak dikenali secara dini, penderita akan mengalami kerusakan saraf yang berat dan menyebabkan kebutaan yang tidak dapat disembuhkan. Perhatikan penggunaannya Dengan demikian, sebaiknya penggunaan obat tetes mata harus berkonsultasi terlebih dahulu dengan dokter, terutama jika ingin menggunakan dalam waktu lama.selain itu mereka yang memang memiliki risiko mengalami glaukoma sebaiknya tidak menggunakan obat tetes mata yang mengandung steroid. Jika mengalami iritasi sebaiknya tidak langsung menggunakan obat yang mengandung steroid. Misalnya jika disebabkan oleh kotoran, maka sebaiknya menggunakan pelindung mata.jika disebabkan oleh alergi, maka diberikan pengobatan untuk mengatasi alergi. Perlu dicatat bahwa penggunaan steroid tidak untuk mengatasi iritasi ringan. Jika diperlukan penggunaan steroid tetes mata seharusnya hanya bersifat sementara dan tidak dianjurkan terus menerus, kecuali memang dokter menganjurkan hal tersebut. Jika keluhan masih berlanjut sebaiknya segera berkonsultasi ke dokter untuk mendapatkan pengobatan yang sesuai. (Dr. Gatot Ibrahim, Dokter Kita; Januari 2009) Pahami dengan baik Cara menggunakan Obat tetes mata 1. bersihkan tangan sebelum meneteskan obat 2. berdiri atau duduk didepan kaca 3. miringkan kepala ke arah belakang dan secara perlahan tarik bagian bawah bola mata, untuk meneteskan obat mata. Usahakan agar bagian dari tempat obat tidak mengenai mata, bulu atau kelopak mata. 4. berkediplah beberapa kali. Hal itu untuk membantu obat menyebar keseluruh bagian permukaan mata. 5. bersihkan cairan yang tersisa dan tidak masuk ke dalam bola mata. 6. jika anda diberkan lebih dari satu obat tetes mata, atau perlu meneteskan kembali, tunggulah beberapa menit sebelum meneteskan kembali. Hal itu memberi waktu tetesan pertama beredar di bola mata dan dapat bereaksi dengan baik. Beberapa hal yang perlu diperhatikan tentang obat tetes mata 1. obat tetes mata memiliki komposisi steril sebelum tutup botol dibuka. Setelah dibuka, yang harus dilakukan adalah : simpan kemasan obat ditempat yang dingin dan gelap. Hindari bagian ujung tempat obat ( bagian yang berfungsi meneteskan obat ) menyentuh mata, jari atau permukaan lain. Hal itu untuk mencegah kontaminasi bakteri. 2. jangan menggunakan obat tetes mata milik orang lain dan jangan berikan obat yang anda gunakan untuk orang lain. Hal itu untuk menghindari penularan infeksi. 3. buang obat tersebut setelah waktu penggunaan berakhir. Keterangan masa kadaluarsa tertera di dalam kemasan dan biasanya berkisar 4 minggu setelah tutup dibuka. Sebaiknya tanggal saat dibukanya botol ditulis dalam kemasan botol, agar waktu kadaluarsa tidak terlewatkan. 4. mungkin anda merasakan rasa lain di lidah setelah menggunakan obat tetes mata, atau terasa ada aliran yang melewati kerongkongan. Hal itu biasa terjadi dan tidak perlu kuatir. 5. bagi beberapa orang, mungkin saja timbul reaksi alergi. Mata terasa gatal, kemerahan bertambah, atau mata terasa nyeri.jika hal itu terjadi, segera hubungi dokter. 6. sebaiknya tidak menggunakan lensa kontak saat menggunakan obat tetes mata. beberapa jenis obat dapt berkumpul di lensa kontak dan menimbulkan efek samping.