MBIPB/R48/M. Audi Ghaffari BAB I. PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pada saat ini, peranan Sistem Informasi (SI) tidak dapat dipungkiri lagi telah menjadi salah satu elemen penting dalam mendukung proses bisnis di perusahaan. Setiap perusahaan dituntut untuk selalu memperhatikan teknologi yang dimiliki perusahaan secara keseluruhan agar dapat terus mengikuti perubahan dari perkembangan teknologi. Dengan memanfaatkan teknologi informasi, perusahaan dapat menjalankan proses bisnis dengan lebih cepat dan dapat mengolah data dengan lebih akurat. Perusahaan yang dapat menerapkan teknologi informasi dengan efektif dan efisien menjadi lebih unggul dibandingkan dengan perusahaan yang lainnya. Dorongan inilah yang akhirnya melahirkan sebuah sistem informasi, yaitu sebuah sistem yang khusus dirancang untuk mendapatkan, mengelola, dan menghasilkan informasi yang dibutuhkan oleh penggunanya. Namun seiring dengan meningkatnya kompleksitas proses dan fungsi operasional dalam perusahaan, muncullah kebutuhan lain yaitu kebutuhan atas sebuah sistem informasi yang terintegrasi yang dapat memberikan informasi-informasi secara real time kepada para penggunanya. Kebutuhan tersebut terjawab dengan hadirnya ERP (Enterprise Resources Planning), yaitu sebuah sistem yang dirancang untuk mengintegrasikan seluruh area fungsional dalam sebuah organisasi demi mencapai titik efektifitas dan efisiensi tertinggi. Banyak perusahaan di Indonesia yang telah mengimplementasikan sistem ERP sebagai sistem utama dalam perusahaan untuk mendukung proses bisnis dan pengintegrasian informasi, salah satunya adalah PT Indofood. 1 MBIPB/R48/M. Audi Ghaffari 1.2 Tujuan Tujuan penulisan paper ini adalah untuk mengetahui dan menggambarkan penggunaan ERP sebagai penunjang kegiatan bisnis pada PT. Indofood di Indonesia. 1.3 Manfaat Manfaat dari penulisan ini adalah agar penulis mengerti bagaimana kegiatan ERP pada PT Indofood. 2 MBIPB/R48/M. Audi Ghaffari BAB II. TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Sistem Informasi dan Teknologi Informasi Sistem informasi menurut O’Brien (2005) merupakan kombinasi teratur dari orang-orang, hardware, software, jaringan komunikasi, dan sumber daya data yang mengumpulkan, mengubah, dan menyebarkan informasi dalam sebuah organisasi. Orang menggunakan sistem informasi untuk berkomunikasi satu sama lain menggunakan berbagai perangkat keras (hardware), piranti lunak (software) untuk perintah dan prosedur pemrosesan informasi (software), jaringan komunikasi (network), dan sumber daya data yang disimpan. Para praktisi bisnis bergantung pada banyak jenis sistem informasi yang menggunakan berbagai teknologi informasi. Menurut O’Brien (2005) tiga peran utama dari sistem informasi bisnis antara lain mendukung proses dan operasi bisnis, mendukung pengambilan keputusan dalam bisnis, serta mendukung berbagai strategi untuk keunggulan kompetitif 2.2 Sistem informasi Menurut O’Brien (2005) sistem informasi merupakan kombinasi teratur dari orang-orang, hardware, software, jaringan komunikasi, dan sumber daya data yang mengumpulkan, mengubah, dan menyebarkan informasi dalam sebuah organisasi (O’Brien, 2005). Komponen sistem informasi tersebut secara lebih jelas ditunjukkan pada Gambar 1. Gambar 1. Komponen Sistem Informasi 3 MBIPB/R48/M. Audi Ghaffari Tujuan SIM, yaitu: Menyediakan informasi yang dipergunakan di dalam perhitungan harga pokok jasa, produk, dan tujuan lain yang diinginkan manajemen. Menyediakan informasi yang dipergunakan dalam perencanaan, pengendalian, pengevaluasian, dan perbaikan berkelanjutan. Menyediakan informasi untuk pengambilan keputusan. Ketiga tujuan tersebut menunjukkan bahwa manajer dan pengguna lainnya perlu memiliki akses ke informasi akuntansi manajemen dan mengetahui bagaimana cara menggunakannya. Informasi akuntansi manajemen dapat membantu mereka mengidentifikasi suatu masalah, menyelesaikan masalah, dan mengevaluasi kinerja (informasi akuntansi dibutuhkan dam dipergunakan dalam semua tahap manajemen, termasuk perencanaan, pengendalian dan pengambilan keputusan). Menurut O’Brien (2005), terdapat 3 peran utama sistem informasi dalam bisnis yaitu : a. Mendukung proses bisnis dan operasional. b. Mendukung pengambilan keputusan. c. Mendukung strategi untuk keunggulan kompetitif Gambar 2. Tiga Peran Utama Sistem Informasi 4 MBIPB/R48/M. Audi Ghaffari Mengembangkan solusi sistem informasi yang mampu mengatasi masalah bisnis adalah tantangan utama untuk para manajer dan praktisi bisnis saat ini. Sebagai seorang praktisi bisnis bertanggungjawab untuk mengajukan atau mengembangkan teknologi informasi baru atau meningkatkannya bagi perusahaan. Adapun untuk seorang manajer bertanggungjawab untuk mengelola usaha pengembangan yang dilakukan para spesialis sistem informasi dan para pemakai akhir bisnis. Mengembangkan solusi sistem informasi untuk mengatasi masalah bisnis dapat diimplementasikan dan dikelola sebagai beberapa proses bertahap atau beberapa siklus yaitu investigasi, analisis, pembentukan design, implementasi sistem informasi, dan menjaga keberlanjutan sistem informasi seperti ditunjukkan pada Gambar 3 di bawah ini (O’Brien, 2005). Gambar 3. Siklus Pengembangan Sistem Informasi 2.3 Enterprise Resources Planning (ERP) Proses bisnis dalam perusahaan harus berjalan dengan efektif, untuk menunjang kebutuhan perusahaan akan persaingan yang semakin ketat. Implementasi IT dapat mendukung hal ini. Namun, implementasi IT yang tidak tepat akan menambah beban perusahaan. Oleh karena itu, implementasi IT sebaiknya dirancang sedemikian rupa untuk menciptakan sistem yang sesuai dengan kebutuhan perusahaan dan dapat meningkatkan efektifitas proses bisnis yang berjalan. Salah satu implementasi IT yang banyak digunakan dan terbukti dapat meningkatkan efektivitas perusahaan adalah ERP. Berikut ini akan dibahas 5 MBIPB/R48/M. Audi Ghaffari pengertian ERP, keuntungan dan kerugian ERP, serta implementasi ERP di perusahaan di Indonesia. 2.4 Pengertian ERP ERP (Enterprise Resource Planning) atau dalam bahasa Indonesia sering disebut dengan Perencanaan Sumberdaya Perusahaan adalah struktur sistem informasi yang digunakan untuk mengintegrasikan proses bisnis dalam perusahaan manufaktur/jasa yang meliputi operasional dan distribusi produk yang dihasilkan. Tujuan dari implementasi ERP adalah menyatukan semua divisi yang ada dalam perusahaan menjadi satu sistem yang dapat dikendalikan secara terpusat. ERP lebih ditujukan pada sistem back-office, dimana sistem ERP tidak bersentuhan secara langsung dengan konsumen. Pada umumnya, ERP dibangun sebagai sistem berbasis modul yang menangani proses manufaktur, logistik, distribusi, inventori, invoice, akuntasi perusahaan dan lain sebagainya. Dari modul-modul tersebut, maka aktivitas penjualan, pengiriman, produksi, manajemen persediaan, manajemen kualitas dan sumber daya manusia dapat dikontrol dengan baik dan informasi yang berhubungan dengan aktivitas tersebut dapat diperoleh dengan cepat. ERP dibagi menjadi tiga modul utama, yaitu modul operasi, modul financial dan akuntansi, dan modul sumber daya manusia. Ketiga modul ini berjalan secara terpisah, sehingga perusahaan tidak harus mengimplementasikan ketiganya secara langsung. Namun, ketiga modul tersebut berhubungan langsung dengan satu database terpusat. Misalnya ketika bagian penjualan menerima pesanan dari konsumen, bagian gudang langsung mengetahui dan mempersiapkan pesanan tersebut. Kemudian bagian akuntansi dapat melihat apakah barang pesanan sudah dikirim atau belum, sehingga ia dapat mempersiapkan tagihan untuk konsumen. Sistem yang seperti ini akan menghemat banyak resource perusahaan, seperti waktu, biaya dan tenaga kerja. Semua orang dalam sistem melihat data yang sama dan akan memperoleh informasi terbaru dari semua divisi dalam perusahaan. 6 MBIPB/R48/M. Audi Ghaffari Implementasi ERP membutuhkan persiapan yang matang, karena kesalahan implementasi akan mengakibatkan kerugian yang tidak sedikit. Tahap paling awal dari implementasi ERP adalah membangun bisnis proses yang baik. Tanpa bisnis proses yang baik, semua sistem informasi berbasis komputer dengan teknik apapun tidak akan mampu meningkatkan efisiensi dan efektivitas perusahaan tersebut. Selain itu, kesiapan karyawan akan perubahan sistem merupakan salah satu hal yang harus diperhitungkan. Rancangan ERP yang sempurna tidak akan membantu jika tidak dijalankan dengan baik. Yang harus diingat adalah tidak semua perusahaan membutuhkan ERP dalam sistemnya. Karena proses bisnis setiap perusahaan bersifat unik, sehingga ERP dalam satu perusahaan belum tentu dapat digunakan pada sistem di perusahaan yang lain, atau perbaikan proses bisnis dalam perusahaan cukup untuk meningkatkan efisiensi dan efektivitas. Agar sebuah perusahaan dapat menerapkan konsep ERP dengan baik, setiap aspek dari organisasi, manusia, informasi, dan teknologi harus dipersiapkan dengan baik. Dengan demikian penerapan tata kelola perusahaan yang baik dapat diimplementasikan pada industri sehingga dapat meningkatkan daya saing di pasar. Berikut akan dibahas beberapa komponen yang mempengaruhi implementasi ERP. a. Pihak Manajemen dan karyawan Dukungan dari pihak manajemen merupakan faktor utama kesuksesan implementasi IT dalam perusahaan. Para eksekutif perusahaan harus memiliki pengertian bahwa IT adalah membutuhkan strategi pengembangan yang dinamis dan berkesinambungan, IT harus berjalan seiring dengan proses bisnis perusahaan, selain itu pihak eksekutif harus membawa CIO ke jalan yang sama dengan jalannya perusahaan. Selain itu, karyawan juga memegang peranan yang penting dalam keberhasilan implementasi ERP. Sebaiknya, sebelum implementasi dijalankan, karyawan dipersiapkan untuk perubahan ‘besar’ yang akan terjadi, bila perlu karyawan diikut sertakan dalam tahap analisis proses bisnis, sehingga terbangun rasa memiliki yang kuat terhadap sistem baru. Dengan demikian, ketika implementasi benar-benar dijalankan, karyawan telah siap dan memiliki kemauan 7 MBIPB/R48/M. Audi Ghaffari untuk belajar dan mendukung keberhasilan ERP tersebut. ERP tidak selalu identik dengan perampingan karyawan. Pemikiran ini yang dapat menyebabkan karyawan antipasti terhadap perubahan ke sistem ERP, karena merasa posisinya terancam dengan kemudahan yang ditawarkan ERP. b. Bisnis proses Untuk membangun sistem ERP, bisnis proses harus disusun dengan jelas dan tepat. Tanpa proses bisnis yang benar, sistem apapun yang diterapkan tidak akan mampu memperbaiki keadaan perusahaan. Dalam membangun sistem ERP, sebaiknya batasan sistem yang akan dibangun jelas, sehingga implementasi ERP tidak berkembang ke hal-hal yang tidak diperlukan. c. Vendor Vendor adalah perusahaan yang menyediakan paket sistem ERP yang akan diimplementasikan di perusahaan. Selain menyediakan software dan hardware, vendor juga harus memberikan pelatihan pada karyawan perusahaan yang menggunakan jasanya, agar karyawan terbiasa dengan sistem IT yang baru, dan memastikan sistem yang baru ini berjalan sesuai dengan permintaan perusahaan dan sesuai dengan proses bisnisnya. Vendor yang baik memiliki respon yang cepat terhadap masalah yang dihadapi perusahaan maupun error yang terjadi pada sistem. Sebelum menentukan vendor mana yang akan digunakan, sebaiknya perusahaan benar-benar menyelidiki latar belakang dan profil dari vendor tersebut. Hal ini perlu dilakukan karena kerja sama ini biasanya dilakukan dalam jangka panjang, dan jika perusahaan salah memilih vendor, akan merugikan bagi perusahaan itu sendiri. Kemampuan sistem ERP untuk menangani seluruh aktivitas dalam organisasi, membawa budaya kerja baru dan integrasi dalam organisasi. Mengambil alih tugas rutin dari personel mulai tingkat operator hingga manajer fungsional, sehingga memberikan kesempatan kepada sumber daya manusia perusahaan untuk berkonsentrasi dalam penanganan masalah yang kritis dan berdampak jangka panjang. Sistem ERP juga membawa dampak penghematan 8 MBIPB/R48/M. Audi Ghaffari biaya (cost efficiency) yang signifikan dengan adanya integrasi dan monitoring yang berkelanjutan terhadap performance organisasi. Secara implisit aplikasi ERP bukan hanya suatu software semata, namun merupakan suatu solusi terhadap permasalahan informasi dalam organisasi. Enterprise Resource Planning (ERP) dapat didefinisikan sebagai aplikasi sistem informasi berbasis komputer yang dirancang untuk mengolah dan memanipulasi suatu transaksi di dalam organisasi dan menyediakan fasilitas perencanaan, produksi dan pelayanan konsumen yang real-time dan terintegrasi. ERP merupakan suatu sistem yang terintegrasi, sehingga aplikasi ERP mampu memberikan kepada organisasi penggunanya suatu model pengolahan transaksi yang terintegrasi dengan aktivitas di unit bisnis lain dalam organisasi. Dengan mengimplementasikan proses bisnis standar perusahaan dan database tunggal (single database) yang mencakup keseluruhan aktivitas dan lokasi di dalam perusahaan, ERP mampu menyediakan integrasi di antara aktivitas dan lokasi tersebut. Sebagai hasilnya, Sistem ERP dapat mendorong ke arah kemampuan pengambilan keputusan yang lebih baik dengan parameter yang terukur secara kuantitatif. Sehingga keputusan yang dihasilkan tersebut dapat saling mendukung proses operasional perusahaan atau organisasi. 9 MBIPB/R48/M. Audi Ghaffari BAB 3. PEMBAHASAN 3.1 Gambaran Perusahaan Indofood adalah perusahaan pemroduksi mie instant terbesar didunia, dengan 14 pabrik termasuk di Indonesia sendiri. Berikut adalah visi dan misi PT Indofood: Vision Perusahaan Total Food Solutions Mission Memberikan solusi atas kebutuhan pangan secara berkelanjutan Senantiasa meningkatkan kompetensi karyawan, proses produksi dan teknologi kami Memberikan kontribusi bagi kesejahteraan masyarakat dan lingkungan secara berkelanjutan Meningkatkan stakeholders' values secara berkesinambungan 3.2 Penerapan ERP Pada Indofood Perusahaan, yang juga beroperasi di China dan Nigeria menjual lebih dari 8 miliarpaket mie instant tiap tahunnya. Disamping beberapa variasi porduk antara lain snack,kecap, bumbu penyedap, makanan bayi dan soft drink.Cakupan bisnis perusahaan Indofood dan peningkatan pasar kedepannya membuat Enterprise Resource Planning (ERP) merupakan faktor penting dalam kesuksesanperusahaan. Perbedaan varian dari mie instant harus berisi bumbu yang tepat yang diproduksi oleh Food Ingredient Division (FID).Setiap divisi harus menyesuaikan rencana produk (Production Plans) mereka sehinggaakan selalu tersedia segala jenis bumbu yang dibutuhkan oleh berbagai varian dari mie instant. Pada waktu yang sama, mereka harus menjaga agar persediaan digudang seminimal mungkin. Hanya aplikasi ERP yang dapat membuat hal itu dapat diatur dandijadwalkan dengan sebaik mungkin.Dari Perencanaan dan Kontrol Produksi, melalui kebutuhan peramalan dan inteligensibisnis, Indofood mempercayakan SAP R/3 10 MBIPB/R48/M. Audi Ghaffari sebagai solusi ERP, SAP Advance Plannerand Optimizer (SAP APO) sebagai solusi Supply Chain Management (SCM) danmySAP Business Intelligence dengan SAP Business Information Warehouse (SAPBW). Ketika memilih platform dari system ERP, Indofood melihat 3 buat kriteria antara lainreliability, scalability dan kemudahan manajemen. Dengan melihat criteria itu,terpilihlah IBM iSeries sebagai platform hardware yang digunakan. iSeries memilikikeamanan, skalability dan efisiensi biaya dalam mendukup SAP, dan membantuperusahaan Indofood memaksimalisasi nilai dari solusi SAP. Ketika Indofood memperluas inti dari system SAP R/3 untuk memasukkan SAP BWdan SAP APO, tidak ada yang perlu dipertanyakan lagi untuk mengganti platformserver. Data SAP tersimpan dan diatur oleh IBM BD2 Database Management iSeries telah berjalan dengan sangat baik, dan kami memiliki kemampuan dasar dari OS/400. Oleh karena itu, merupakan pilihan logis jika kami tetap mempertahankan teknologi dari IBM ini. iSeries memberikan virtually troublefree operation, dan memberikan apapun yang kami butuhkan sesuai dengan kriteriakami yaitu scalability, reliability, dan maintainability. Menyesuaikan Minat Konsumen Agar mendapatkan efisiensi produksi yang luar biasa dan memaksimalkanpendapatan, Indofood harus dapat jeli melihat keinginan konsumen sebaik mungkin diwaktu yang akan datang. Dengan menggunakan solusi SAP, Indofood dapatmenganalisis transaksi data secara mendetail, untuk melihat perubahan pola yangterjadi dalam minat konsumen dan kemudian merespon secara efektif.“Sebagai contoh, kita dapat menganalisis informasi rasa apa saja yang paling laristerjual di kota Sukabumi atau rasa apa saja yang tidak laku di Sibolga, sehingga kitadapat mengirimkan jenis rasa mie instant yang tepat ditempat yang dituju, sehinggaakan meningkatkan potensi penjualan. SAP memberikan informasi yang mendetaildengan sangat cepat dimana hal tersebut merupakan keuntungan bisnis yang vital.”kata Gunawan.Informasi penjualan memberikan inputan ke dalam SAP APO, dimana ia akanmemberikan informasi 11 MBIPB/R48/M. Audi Ghaffari berkala pada produk apa saja yang harus di produksi, berapa jumlahnya dan dipabrik mana akan diproduksi Distribusi Informasi Sedangkan data yang disediakan oleh SAP R / 3 sistem dan SAP APO sangat pentinguntuk perencanaan produksi dan pengendalian persediaan di bagian operasional,manajemen menengah dan tim eksekutif tidak perlu data transaksi yang mentah.Gunawan mengatakan, “Yang mereka butuhkan adalah informasi mengenaikeseluruhan performa bisnis, arus kas, dan beberapa hal detail operasional. Untuk meningkatkan akurasi maupun ringkasan manajemen yang tepat waktu, kamimengimplementasikan SAP BW pada bulan Juli 2003 Aplikasi tersebut dapat memberikan informasi yang sangat mendetail, sepertipencacahan berapa pak sebenarnya Indomie rasa kari ayam yang terjual di suatu areaselama periode tertentu. Integrasi Sistem Hilir Dengan sistem ERP kelas dunia, Indofood telah memulai untuk perencanaan kedepan, bertujuan untuk memperluas operasinya sekaligus meningkatkan efisiensibiaya.“Salah satu tujuan bisnis kami saat ini adalah untuk mengelompokkan pelanggan-pelangan kami dengan lebih akurat, kemudian melayani setiap kelompok sesuaiminatnya masing-masing.” kata Gunawan. “Kami akan bekerja lebih erat dengan paradistributor hingga pengecer. Ini akan memungkinkan kami kami untuk meningkatkanperencanaan kapasitas dan membantu kami meningkatkan efisiensi serta mengurangibiaya.Beberapa distributor Indofood , seperti Indomarco, juga dalam proses pengembangansistem ERP mereka, dan dapat memperpanjang kepada pengecer mereka. Rencananyaadalah untuk mengintegrasikan sistem antara mitra perusahaan supaya memuluskanproses e-commerce.Sudah jelas, bahwa platform komputasi terbuka adalah mutlak diperlukan.untuk mendukung integrasi sistem hilir, yang akan memungkinkan interoperabilitas aplikasitermasuk warisan sistem dan aliran data realtime melalui berbagai sistem ERP. 12 MBIPB/R48/M. Audi Ghaffari Pengarsipan Dokumen Akhirnya Indofood juga melakukan penyederhanaan sistem pengarsipan, denganmenggunakan IBM Content Manager CommonStore untuk SAP. Software inibertindak sebagai pengarsipan manajemen data terpadu dan solusi distribusi,mengintegrasikan dokumen SAP dan non-SAP ke arsip tunggal untuk memaksimalkan efisiensi sistem dan mengurangi biaya administrasi. “Dengan menggunakan IBM Content Manager CommonStore untuk SAP, kita mampu mengurangi kebutuhan penyimpanan dokumen kami, sementara tetapmempertahankan kemampuan untuk mengambil dokumen lama seperti laporan pajak tanpa kesulitan”, Gunawan menyimpulkan. 3.3 Penjelasan SAP R/3 SAP R/3 merupakan nama perangkat lunak ERP yang diproduksi oleh SAP AG. SAP pada dasarnya menyediakan semua solusi untuk semua fungsi dalam perusahaan,dalam industri manapun. Tapi pada umumnya modul SAP yang sering dipakai adalah: •FICO (Financial Controlling) •SD (Sales & Distribution) •MMPP (Material Management, Production Planning) •HR (Human Resources) Modul dan aplikasi yang terdapat dalam suatu software SAP R/3 tergantung kepadaversinya. SAP secara terus menerus melakukan upgrade terhadap software R/3 agar sesuai dengan kebutuhan dan perkembangan jaman. Secara keseluruhan, SAP R/3versi 4.6C terbagi menjadi tiga functional area: A. Financial 1. FI-Financial Accounting 13 MBIPB/R48/M. Audi Ghaffari Software bisnis SAP ditujukan untuk menyediakan pengukuran secara kontinuterhadap profitabilitas perusahaan. Modul FI juga mengukur kinerja keuangan perusahaan, berdasarkan pada data transaksi intenal maupun eksternal.Modul FI menyediakan dokumen keuangan yang mampu melacak (mengaudit)setiap angka yang terdapat dalam suatu laporan keuangan hingga ke data transaksiawalnya. 2. CO-Controlling Fungsi dari modul CO adalah untuk mendukung empat kegiatan operasional: Pengendalian capital investment Pengendalian aktivitas keuangan perusahaan, memonitor dan procurement, pengadaan dan merencanakan pembayaran Pengendalian pendanaan terhadap penggunaandana di setiap area Pengendalian biaya dan profit berdasarkan semua aktivitas perusahaan 3. IM- Investment Management Fungsi dari modul IM ini overlapping dengan fungsi yang dijalankan oleh modul TR, namun modul IM lebih spesifik ditujukan untuk menganalisis kebijakaninvest asi jangka panjang dan fixed assets dari perusahaan dan membantumanajemen dalam membuat keputusan. 4. EC-Enterprise Controlling Tujuan dari modul EC adalah untuk memberikan akses bagi Enterprise Controller kepada InformationWarehouse mengenai hal-hal berikut: •Kondisi keuangan perusahaan •Hasil dari perencanaan dan pengendalian perusahaan •Investasi •Maintenance dari aset perusahaan 14 MBIPB/R48/M. Audi Ghaffari •Akuisisi dan pengembangan SDM perusahaan •Kondisi pasar yang berkaitan dengan pengambilan keputusan, sepertiukuran pasar, market share, competitor performance •Faktor-faktor struktural dari proses bisnis, seperti struktur produksi,struktur biaya, financial accounting dan profitability analysis. 5. TR-Treasury Modul TR berfungsi untuk mengintegrasikan antara cash management dan cashforecasting dengan aktivitas ,logistik dan transaksi keuangan. B. Logistics 1. LE-Logistics Execution Modul LO juga merupakan modul yang terintegrasi dengan modul yang lainnya,yaitu modul PP, EC,SD,MM,PM dan QM. Pada intinya, modul ini fokus pada pengaturan logistik dari masa purchasing hingga distribusi. Dari purchasere quisition, good receipt hingga delivery. 2. SD-Sales Distribution Desain dari modul SD ditekankan kepada penggunaan strategi penjualan yangsensitif terhadap perubahan yang terjadi di pasar. Prioritas utama dari penggunaan modul ini adalah untuk membuat struktur data yang mampu merekam,menganalisi s, dan mengotrol aktivitas untuk memberikan kepuasan kepada pelanggan dan menghasilkan profit yang layak dalam periode akuntansi yang akan datang. 3. MM-Materials Management Fungsi utama dari modul MM adalah untuk membantu manajemen dalam aktivitasseharihari dalam tipe bisnis apapun yang memerlukan konsumsi material,termasuk energi dan servis. 15 MBIPB/R48/M. Audi Ghaffari 4. PP-Production Planning Modul PP ini didasarkan pada pendekatan klasik Materials Requirement Planning(MRP II), dan dengan demikian menjalankan fungsi yang serupa dengan MRP IIdalam merencanakan dan mengendalikan jalannya material sampai kepada prosesdelivery produk. 5. PM-Plant Maintenance Modul PM berfungsi untuk mendukung dan mengontrol pemeliharaan peralatandan bangunan secara efektif, mengatur data perawatan, dan mengintegrasikan datakomponen peralatan dengan aktivitas operasional yang sedang berjalan. 6. QM-Quality Management Modul QM terintegrasi dengan modul PP-PI Production Planning for ProcessIndustries. Salah satu fungsi dari modul QM adalah untuk menyediakan master data yang dibutuhkan berdasarkan rekomendasi dari ISO-9000 series. 7. PS-Project System Modul PS dikonsentrasikan untuk mendukung kegiatan-kegiatan berikut ini: Perencanaan pendahuluan terhadap waktu dan value Perencanaan detail dengan menggunakan perencanaan cost element atauunit costing dan menetapkan waktu kritis, pendeskripsian aktivitas dan penjadwalan Koordinasi dari resources melalui otomasi permintaanmaterial, manajemen inventori, network planning dari orang, kapasitas,material, operating resources dan servis Monitoring terhadap material, kapasitas dan dana selama proyek berjalan Penutupan proyek dengan analisis hasil dan perbaikan C. Human Resources Berfungsi untuk: 16 MBIPB/R48/M. Audi Ghaffari Memudahkan melaksanakan manajemen yang efektif dan tepat waktu terhadap salary, benefit dan biaya yang berkaitan dengan SDM perusahaan Melindungi data personalia dari pihak luar Membangun sistem rekruitmen dan pembangunan SDM yang efisien melalui manajemen karir 17 MBIPB/R48/M. Audi Ghaffari IV PENUTUP 4.1 Kesimpulan 1. Kegiatan proses yang menggunakan ERP pada PT Indofood dimulai dari Perencanaan dan Kontrol Produksi, melalui kebutuhan peramalan dan inteligensibisnis, Indofood mempercayakan SAP R/3 sebagai solusi ERP, SAP Advance Plannerand Optimizer (SAP APO) sebagai solusi Supply Chain Management (SCM) danmySAP Business Intelligence dengan SAP Business Information Warehouse (SAPBW). 2. PT Indofood memiliki tiga criteria dalam memilih platform ERP, tiga kriteria antara lain reliability, scalability dan kemudahan manajemen 3. SAP R/3 merupakan nama perangkat lunak ERP yang diproduksi oleh SAP AG 4.2 Saran 1. Guna meningkatkan nilai saing perusahaan, implementasi ERP dapat terus diperluas kesektor lain, hal ini dapat lebih meningkatkan integrasi antar proses dan divisi, lalu meminimalisir kekurangan informasi yang tak sampai. 2. PT. Indofood harus selalu memperhatikan perkembangan teknologi dan pengembangan software ERP, sehingga dapat terus mengadopsi hal-hal yang dianggap akan bermanfaat dalam menunjang proses bisnis. 18 MBIPB/R48/M. Audi Ghaffari DAFTAR PUSTAKA http://forum.onestopsap.com/forum_posts.asp?TID=833. Indofood gets a taste for efficient PP with SAP , 2007.2. http://en.wikipedia.org/wiki/SAP R/3 2010 http://www.erpweaver.com/index.php?option=com_content&view=article &id=22%3Amodul-functional-sap-r3&catid=14%3Aaplikasibisnis&Itemid=27 , Modul Functional SAP R/3 ,2009 http://sapbasic.wordpress.com/2009/04/21/mengenal-sapbw/ , MengenalSAPBW , 2009 http://priandoyo.wordpress.com/2007/03/30/belajar-sap-r3-darimana/ , Belajar SAP R/3 dari mana?,2007 19