makalah kelompok 8 - Blog UB

advertisement
MANAJEMEN PEMASARAN
“STRATEGI PRODUK DAN JASA”
Kelompok 8:
1. Uyun Nailufar
(115030200111008)
2. Yesyane Pramono Putri
(115030200111012)
3. Dewi Paramitha Sari
(115030200111013)
UNIVERSITAS BRAWIJAYA
FAKULTAS ILMU ADMINISTRASI
JURUSAN ILMU ADMINISTRASI BISNIS
MALANG
2013
STRATEGI PRODUK
I. Menentukan Strategi Produk
A. Karakteristik dan Klasifikasi Produk
Banyak orang menganggap produk adalah suatu penawaran yang nyata, tetapi produk
bisa lebih nyata dari itu. Secara luas produk adalah, segala sesuatu yang dapat ditawarkan
kepada pasar untuk memuaskan suatu keinginan atau kebutuhan, termasuk barang fisik, jasa,
pengalaman, acara, orang, tempat property, organisasi, informasi, dan ide.
Tingkatan produk : Hirarki Nilai Pelanggan
Dalam merencanakan penawaran pasarnya, pemasar harus melihat lima tingkatan
produk. Setiap tingkatan menambah nilai pelanggan yang lebih besar, dan kelimanya
merupakan bagian dari hirarki nilai pelanggan (customer value hierarchy).
1.
Manfaat Inti (Core Benefit)
Pada tingkat dasar adalah manfaat inti atau produk, yaitu layanan yang benar-benar dibeli
pelanggan. Contohnya hotel, konsumen membeli tempat untuk istirahat, dll.
2.
Produk Dasar ( Basic Product)
Pada tingkat kedua, pasar harus merubah manfaat inti menjadi produk dasar (basic product).
Maka kamar hotel tadi meliputi tempat tidur, kamar mandi, handuk, meja almari pakaian, dan
toilet.
3.
Produk yang diharapkan (expected product)
Pada tingkat ketiga pemasar mempersiapkan produk yang diharapkan, sekelompok atribut dan
kondisi yang biasanya diharapkan pembeli ketika mereka membeli produk ini. Tamu hotel
mengharapkan tempat tidur yang bersih, handuk baru dan bersih, suasana relative
menyenangkan.
4.
Produk tambahan (augmented product)
Pada tingkat ke empat, pemasar menyiapkan tambahan produk yang melebihi harapan
pelanggan. Di Negara-negara maju positioning merek dan persaingan menjadi pada tingkat
ini.
5.
Produk potensial (potential product)
Tingkat ke lima adalah produk tambahan, yang mencakup semua kemungkinan tambahan dan
transformasi yang mungkin dialami sebuah produk atau penawaran di masa depan. Ini adalah
tempat dimana perusahaan mencari cara baru untuk memuaskan pelanggan dan membedakan
penawaran mereka.
Dulu
pemasar
mengklasifikasikan
produk
berdasarkan
ketahanan/durabilitas,
keberwujudan, dan kegunaan ( konsumen atau industry). Setiap produk memiliki strategi
bauran pemasaran yang sesuai.
1.
Ketahanan (durability)
Pasar
menggolongkan
produk
mejadi
tiga
kelompok
menurut
ketahanan
dan
keberwujudannya.
a. Bahan tidak tahan lama
b. Bahan tahan lama
c. Jasa
2.
Klasifikasi barang atau produk
Mengklasifikasikan sejumlah besar barang yang dibeli konsumen berdasarkan
kebiasaan belanja. Biasanya membedakan barang menjadi barang sehari-hari, belanja, dan
tidak dicari.
a. Barang sehari-hari
Produk kebutuhan harian adalah barang atau jasa yang biasa dibeli pelanggan dalam
frekuensi tinggi, dalam waktu cepat, dan untuk memperolehnya tidak membutuhkan upaya
terlalu banyak. Karakateristik dari produk yang termasuk ke dalam kelompok ini adalah
konsumen dengan mudah berganti merek karena masyarakat sering memperoleh informasi
baru dari barbagai media (radio, televisi, koran, dan lain-lain) dan harganya relative rmurah.
Contohnya,
antara
lain,
adalah:
pasta
gigi;
shampo;
sabun
mandi;
minyak rambut; dan sebagainya.
b. Barang belanja
Produk kelompok ini biasanya dibeli konsumen setelah mereka membandingkan baik
harga, kualitas maupun spesifikasi lainnya dari pedagang lainnya. Karakteristiknya antara
lain, adalah pembeli sangat mempertimbangkan penampilan fisik produk (physical attributes),
pelayanan purna jual (after sales services), harga (price), gaya (style), dan tempat penjualan.
Contohnya, di antaranya, adalah lemari pendingin (kulkas), televisi, kompor gas, pendingin
udara, dan sebagainya.
c. Barang tidak dicari
Kelompok produk adalah produk yang keberadaannya dan juga kemanfaatannya tidak
banyak diketahui oleh konsumen. Konsumen biasanya tidak pernah menyadari bahwa mereka
memerlukannya dan karenanya tidak banyak yang berpikir untuk membeli produk kelompok
ini. Contoh klasik dari kelompok produk ini adalah asuransi (jiwa dan yang lainnya) dan
kapling untuk kuburan.
B. Diferensiasi produk dan jasa
Diferensiasi Produk
Agar dapat dijadikan merek, produk harus didiferensiasikan. Produk fisik mempunyai
potensi deferensiasi yang beragam. Pada salah satu titik ekstrim, kita menemukan produk
yang memerlukan sedikit variasi; ayam, aspirin, dan baja.
Banyak produk dapat didiferensiasikan berdasarkan bentuk, uluran, bentuk, atau
struktur fisik produk. Perhatian dari berbagai bentuk dapat diambil oleh produk, seperti
aspirin. Meskipun pada dasarnya aspirin adalah komoditas, aspirin dapat didiferensiasikan
berdasarkan jumlah dosis, bentuk, warna, lapisan, atau waktu kerjanya. Dalam diferensiasi
produk biasnya, produk ditawarkan berdasarkan :
1.
Fitur
2.
Penyesuaian
3.
Kualitas kinerja
4.
Kualitas kesesuaian
5.
Ketahanan
6.
Keandalan
7.
Perbaikan
8.
Gaya.
Diferensiasi jasa
Jika prooduk fisik tidak mudah didefensiasi, kunci keberhasilan dalam persaingan sering
terletak pada penambahan jasa atau pelayanan yang menambah nilai serta perbaikan
mutu produk fisik itu. Pembeda utama layanan adalah hal berikut:
Kemudahan pemesanan (ordering ease). Banyak bank sekarang menyediakan
perangkat lunak perbankan di rumah untuk membantu nasabah mendapatkan informasi
dan bertransaksi dengan bank secara lebih efisien. Para konsumen sekarang bahkan
mampu memesan dan menerima bahan makanan tanpa pergi ke supermarket.
Pengiriman (delivery). Mengacu pada seberapa baik produk atau jasa diserahkan
kepada pelanggan. Contoh; Pizza disampaikan dalam keadaan panas kepada pembeli di
rumah.
Pemasangan (installation) mengacu pada pekerjaan yang dilakukan untuk membuat
produk tertentu beroperasi di lokasi yang direncanakan.
Pelatihan pelanggan (customer training) mengacu pada pelatihan para pegawai
pelanggan untuk menggunakan peralatan dair penjual secara tepat dan efisien. (alat X-ray
dsb).
Konsultasi pelanggan (Customer consulting).
Mengacu pada pelayanan data, sistem informasi, dan saran yang diberikan penjual kepada
pembeli.
Pemeliharaan dan perbaikan (maintenance dan repair) merupakan program
pelayanan perusahaan untuk membantu pelanggan menjaga produk yang mereka beli
senatiasa dalam kondisi kerja yang baik.
Desain
Desain biasa diterjemahkan sebagai seni terapan, arsitektur, dan berbagai pencapaian
kreatif lainnya. Dalam sebuah kalimat, kata "desain" bisa digunakan baik sebagai kata
benda maupun kata kerja. Sebagai kata kerja, "desain" memiliki arti "proses untuk
membuat dan menciptakan obyek baru". Sebagai kata benda, "desain" digunakan untuk
menyebut hasil akhir dari sebuah proses kreatif, baik itu berwujud sebuah rencana,
proposal, atau berbentuk obyek nyata.
Proses desain pada umumnya memperhitungkan aspek fungsi, estetik dan berbagai
macam aspek lainnya, yang biasanya datanya didapatkan dari riset, pemikiran,
brainstorming, maupun dari desain yang sudah ada sebelumnya. Akhir-akhir ini, proses
(secara umum) juga dianggap sebagai produk dari desain, sehingga muncul istilah
"perancangan proses". Salah satu contoh dari perancangan proses adalah perancangan
proses dalam industri kimia.
C. Hubungan Produk dan Merk
Setiap produk dapat dihubungkan dengan produk lain untuk memastikan bahwa
perusahaan menawarkan dan memasarkan kumpulan produk yang optimal.
Hirarki Produk
Hirarki produk membentang dari kebutuhan dasar sampai barang tertentu yang
memuaskan kebutuhan tersebut. Kita dapat mengindentifikasi 6 tingkat hirarki produk:
1.
Keluarga kebutuhan (need family), kebutuhan inti yang mendasari keberadaan keluarga
produk, contohnya keamanan.
2.
Keluarga produk (product fameily), semua kelas produk yang dapat memuaskan
kebutuhan inti dengan efektifitas yang masuk akal, contohnya : tabungan dan
pengahasilan.
3.
Kelas Produk (product clas), keluarga produk yang di dalam keluarga produk yang
dikenal memiliki fungsional tertentu yang koheren. Dikenal juga sebagai kategori produk,
misalnya instrument keuangan.
4.
Lini Produk (product line), kelompok produk di dalam kelas produk yang berhubungan
erat karena mempunyai fungsi yang serupa, dijual kepada kelompok pelanggan yang
sama, dipasarkan melalui gerai atau saluran yang sama, atau masuk dalam kisaran harga
tertentu, contohnya : asuransi jiwa.
5.
Jenis produk (product type), sekelompak barang di dalam lini produk yang berbagi satu
dari beberapa kemungkinan bentuk produk, contohnya asuransi jiwa berjangka.
6.
Barang (item), disebut juda unit penyimpanan stok. Uni yang berada dalam lini produk
atau merek yang dibedakan berdasarkan ukuran, harga, tampilan, atau beberapa atribut
lain, contohnya : asuransi jiwa berjangka yang dapat diperbaharui.
A. Analisis lini-produk
Dalam menawarkan lini produk, perusahaan biasanya menciptakan platform dan modul
dasar yang dapat ditambahkan untuk memenuhi tuntutan pelanggan. Manajer-manajer lini
produk perlu mengetahui penjualan dan laba setiap barang dalam lininya untuk menentukan
barang mana yang harus dikembangkan, dipertahankan, diambil hasilnya, atau dilepaskan.
Mereka juga perlu memahami profil pasar setiap lini produk. Analisis lini produk memberikan
informasi tentang dua bidang keputusan penting yaitu panjangnya lini produk dan penetapan
harga bauran produk.
* Penjualan dan laba
Setiap portofolio produk perusahaan mengandung produk dengan margin yang berbeda.
Toko serba ada hampir tidak menghasilkan margin dari roti dan susu; margin yang lumayan
besar dihasilkan dari makanan kaleng dan beku; dan bahkan margin yang lebih besar
diperoleh dari kembang, lini makanan etnis, dan makanan panggang yang segar.
Suatu perusahaan dapat menggolongkan produknya menjadi empat tipe yang
menghasilkan margin kotor berbeda, yang bergantung pada volume penjualan dan
promosinya.
1.Produk inti. Komputer dsar yang menghasilkan volume penjualan yang tinggi dan sangat
gencar dipromosikan tetapi mempunyai margin yang rendah karena dipandang sebagai
komoditas yang tidak terdeferensiasi.
2.Kebutuhan pokok. Barang dengan volume penjualan yang lebih rendah dan tanpa promosi,
seperti CPU yang lebih cepat atau memori yang lebih besar. Barang ini menghasilkan margin
yang agak lebih tinggi.
3.Kekhususan. Barang yang volume penjualannya lebih rendah, tetapi mungkin sangat gencar
dipromosikan, seperti peralatan pembuatan film digital.
4.Barang kemudahan. Barang tambahan yang terjual dengan volume tinggi, tetapi kurang
mendapatkan promosi. Contoh; monitor, printer, piranti lunak.
Maksud utamanya adalah bahwa perusahaan-perusahaan seharusnya mengakui bahwa
barangnya berbeda dalam potensinya untuk dikenakan harga yang lebih tinggi atau lebih
banyak diiklankan sebagai cara untuk meningkatkan penjualan, margin atau keduanya.
* Profil pasar
Manajer lini produk harus menganalisis bagaimana lini tersebut diposisikan terhadap lini
pesaing. Perlu dilakukan pemetaan produk yaitu mengidentifikasi segmen pasar untuk
mengetahui posisi produk yang ditawarkan perusahaan.
B. Panjang lini-produk
Tujuan perusahaan adalah mempengaruhi panjang lini produk. Lini produk cenderung
makin memanjang lama-kelamaan. Kelebihan kapasitas produksi menimbulkan tekanan bagi
manajer lini produk untuk mengembangkan jenis-jenis produk baru. Suatu perusahaan dapat
memperpanjang lini produknya dengan dua cara; merentangkan lini dan mengisi lini.
1.
Perentangan lini
Terjadi jika perusahaan memperpanjang lini produknya melampaui cakupannya sekarang.
·
Perentangan ke pasar bawah.
Suatu perusahaan yang berada di pasar menengah ingin memperkenalkan lini dnegan
harga yang lebih rendah karena salah satu dari ketiga alasan berikut:
a. Mengamati bahwa pembeli yang menginginkan barang dengan harga yang sesuai dengan
nilainya, bertambah jumlahnya.
b. Untuk membatasi gerakan pesaing yang mencoba untuk beralih ke pasar lapis atas.
c. Telah menemukan bahwa pasar menengah sedang mengalami stagnasi atau mundur.
·
Perentangan ke pasar atas.
Perusahaan ingin memperoleh pertumbuhan yang lebih besar, margin laba yang lebih
tinggi, atau sekedar memposisikan diri sebagai produsen lini lengkap. Banyak pasar telah
mempelopori segmen kelas atas yang mengejutkan (Starbucks dalam kopi, Haagen Dazs
dalam es krim dll).
·
Perentangan dua arah.
Texas Instruments (TI) merentangkan produknya dua arah dan dapat merebut
kepemimpinan pasar kalkulator saku.
2.
Pengisian lini (line filling)
Lini produk juga dapat diperpanjang dengan menambah lebih banyak jenis produk dalam
rentang lini sekarang. Motif untuk melakukan hal ini adalah; memperoleh tambahan laba,
berupaya memanfaatkan kapasitas yang berlebihan, berupaya menjadi perusahaan terdepan
dengan lini lengkap; dan mencoba menutup lubang agar tidak diisi pesaing.
3.
Modernisasi lini, penonjolan jenis produk dan pemangkasan.
Lini produk perlu dimodernisasi. Dalam pasar yang berubah cepat, modernisasi dilakukan
terus menerus. Manajer lini produk tersebut biasanya memilih satu atau beberapa jenis produk
dalam lini itu untuk ditonjolkan. Secara berkala harus mempelajari lini untuk melihat produk
yang tidka menghasilkan lagi sehingga menekan laba. Pemangkasan juga dilakukan apabila
perusahan mengalami kekurangan kapasitas.
B.
Penetapan harga bauran (product mix pricing)
Menggambarkan
konsep
penetapan
harga,
taktik
secara
rinci,
namun
perlu
mempertimbangkan beberapa isu penetapan harga bauran produk di sini. Perusahaan mencari
beberapa harga yang memaksimalkan laba dari seluruh bauran.
Kita dapat membedakan enam keadaan yang melibatkan penetapan harga bauran produk.
1. Penetapan harga lini produk (product lini pricing).
Perusahaan biasanya mengembangkan lini-lini produk alih-alih hanya satu produk dan
memperkenalkan tahap-tahap harga.
2. Penetapan harga ciri pilihan (optional feature pricing).
Banyak restoran menetapkan harga yang tinggi untuk minumannya dan harga yang rendah
untuk makanannya. Pendapatan dari makanan menutupi biaya dan minuman menghasilkan
laba. Hal ini menjelaskan mengapa pelayan sering mendesak habis-habisan agar pelanggan
memesan minuman. Untuk menarik kelompok peminum, bisa dilakukan sebaliknya.
3. Penetapan harga produk pelengkap (captive product pricing).
Beberapa produk memerlukan penggunaan produk tambahan atau produk pelengkap.
Terdapat bahaya dalam menetapkan harga produk pelengkap terlalu tinggi. Caterpillar
memperoleh laba yang tinggi untuk suku cadang dan layanannya. Hal ini melahirkan para
”pembajak” yang memalsukan suku cadang dan ”montir jalanan” yang lebih murah..
4. Penetapan harga dua bagian (two part pricing).
Perusahaan jasa menggunakan penetapan ini yang terdiri atas tarif tetap ditambah biaya
pemakaian yang tidak tetap. Perusahaan jasa menghadapi masalah yang mirip dengan
penetapan harga produk pelengkap. Tarif tetap cukup rendah untuk laba yang maksimal.
5. Penetapan harga produk sampingan (by produk pricing).
Produksi barang tertentu (minyak bumi dll) sering menghasilkan produk sampingan. Setiap
pendapatan yang diperoleh dari produk sampingan akan memudahkan pengenaan harga yang
lebih rendah untuk produk utamanya.
6. Penetapan harga penggabungan produk (product bundling pricing).
Perusahaan sering menggabungkan produk-produk dengan ciri khas barang (feature).
Studi-studi telah menunjukkan bahwa ketika kegiatan promosi meningkat pada butir-butir
individual dalam gabungan tersebut, pembeli merasa kurang berhemat dan kurang tepat untuk
membayar harga gabungan. Riset menawarkan tiga pedoman strategi penggabungan.
· Harga gabungan harus lebih rendah dibanding jumlah produk individual.
· Susunlah promosi, satu sesudah yang lain, untuk menghindari konflik promosi.
· Harus bijaksana memberikan rabat untuk produk individual karena konsumen menggunakan
harga produk individual sebagai rujukan eksternal.
Penentuan merek bersama dan penentuan merek ramuan
Produk sering dikombinasikan dengan produk-produk perusahaan lain dengan berbagai
cara. Contoh; restoran cepat saji menggunakan lokasi yang sama untuk mengoptimalkan
ruang maupun laba (food court).
Keuntungan utama adalah produk bisa diposisikan secara meyakinkan berdasarkan multi
merek yang terlibat. Dapat menghasilkan penjualan lebih besar dari pasar sasaran dan juga
membuka peluang tambahan dengan konsumen dan saluran baru. Dapat mengurangi biaya
pengenalan produk dan juga sarana bernilai untuk belajar tentang konsumen.
Kerugian potensial adalah adanya resiko dan kurang terkontrolnya penggabungan dengan
merek lain yang terjadi dalam pikiran konsumen.
Kondisi yang perlu unutk keberhasilan merek bersama adalah bahwa keduanya merek
yang secara terpisah telah memiliki ekuitas merek. Tuntutan paling penting adalah bahwa ada
kesesuaian logis antara kedua merek.
Merek ramuan
Adalah kasus khusus dari merek bersama. Yang menarik pada merek ramuan adalah
”penentuan merek sendiri” di mana perusahaan mengiklankan dan bahkan memberikan merek
dagang pada unsur-unsur yang diberi merek mereka sendiri. Kampanye merek Intel yang
diarahkan kepada konsumen telah meyakinkan banyak pembeli komputer pribadi untuk hanya
membeli merek komputer yang menggunakan ”Intel Inside”. Akibatnya, IBM, Dell, Compaq
membeli chip mereka dari Intel dengan harga yang sangat tinggi dibandingkan dengan
membeli chip serupa dari pemasok yang tidak terkenal.
Memo pemasaran dan pertimbangan penetapan harga produk
Memo pemasaran
Surat Memo sebenarnya merupakan singkatan dari surat memorandum. Namun
masayarakat lebih umum mengenal sebagai memo saja. Surat memo dalah sebuah surat yang
isinya sangat singkat dari seorang pejabat / atasan dimana surat memo tersebut ditujukan
kepada pejabat atau atasan alin atau bahkan kepada bawahannya yang amsih dalam satu
instansi. Isi dari surat memo biasanya tentang pemberitahuan, permintaan akan saran-saran
tertentu, pesan telepon, atau bahkan berisi perintah atau instruksi kepada bawahannya. Karena
hanya berlaku didalam satu instansi, maka tidak jarang surat memo hanya ditulis tangan tanpa
cap dan kop instansi. Surat memo biasanya bersifat mendadak dan keadaan terpaksa. Oleh
karena itu, untuk alasan kepraktisan biasanya sebuah instansi menyediakan form surat memo
dalam ukuran kertas kuarto / A5.
Memo pemasaran berisi tentang pertanyaan-pertanyaan,pemberitahuan atau hal-hal
lainnya yang berkaitan dengan pemasaran.
Pertimbangan penetapan harga produk
Faktor-faktor yang diperlukan dalam menetapkan harga :
a.
Faktor internal :
Tujuan Pemasaran, Strategi bauran pemasaran, Biaya, Pertimbangan-pertimbangan
organisasi.
b.
Faktor eksternal :
Sifat pasar dan permintaan, Persaingan, Faktor lingkungan lainnya (ekonomi, penjual dan
pemerintah).
Pengemasan, Pelebelan, Jaminan, dan Garansi
Sebagian besar produk fisik harus dikemas dan diberi lebel. Banyak pemasar
menyebut pengemasan (packaging) sebagai P ke-lima, beserta harga (price), produk
(product), tempat (place), dan promosi (promotion). Meskipun demikian, sebagian besar
pemasar memerlukan pengemasan dan pelebelan sebagai elemen strategi produk. Jaminan dan
garansi juga dapat menjadi bagian penting strategi produk, yang sering tampil dalam
kemasan.
1.
Pengemasan
Pengemasan (packaging) disifinisikan sebagai semua kegiatan menrancang dan
memproduksi wadak untuk sebuah produk. Kemasan dapat mencapai sampai tiga tingkat
bahan. Misanya sebuah produk dikemas dalam botol (kemasan primer), botol diletakkan
dalam kotak kerdus (kemasan sekunder), di dalam kardus yang bergelombang (kemasan
pengiriman) yang berisi enam lusin.
Kemasan yang dirancang dengan baik dapat membangun ekuitas merek dan
mendorong penjualan. Kemasan adalah bagian pertama yang dihadapi oleh pembeli dan
mampu menarik atau menyingkirkan pembeli. Kemasan juga mempengaruhi pengalaman
produk konsumen dikemudian hari. Beberapa factor mempeunyai kontribusi terhadap
semakin banyaknya penggunaan kemasan sebagai alat pemasaran.
Dari perspektif perusahaan dan konsumen, kemasan harus mencapai sejumlah tujuan :
a.
Mengidentifikasi merk
b.
Mengekspresikan informs deskriftif dan persuasive
c.
Memfasilitasi transportasi dan perlindungan produk
d.
Membantu penyimpanan di rumah
e.
Membantu konsumsi produk
2.
Pelebelan
Lebel bisa berupa gantungan sederhana yang ditempelkan pada produk, atau gambar
yang dirancang secara rumit dan menjadi bagian dari kemasan. Lebel bisa membawa merek
saja, atau sejumlah besar informasi. Bahkan jika penjual memilih lebel sederhana, hukum
mungkin mensyaratkan lebih banyak.
3.
Jaminan dan Garansi
Semua penjual bertanggung jawab secara hokum untuk memenuhi harapan normal
atau rasional pembeli. Jaminan (warrenties) adalah pernyataan resmi kinerja produk yang
diharapkan oleh produsen. Produk dengan jaminan dapat dikembalikan kepada produsen atau
dibawa ke pusat perbaikan untuk diperbaiki, diganti, atau dikembalikan uangnya. Baik tertulis
maupun tersirat, jaminan tunduk pada hukum.
DAFTAR PUSTAKA
1. Buku Marketing Management Kotler Keller.
2. http://www.sylabus.web44.net/pemasaranfile/pemasarankuliah4.htm
3. http://ekonomi.kompasiana.com/bisnis/2012/10/19/barang-dan-jasa-496887.html
4. http://blog.ub.ac.id/coretanela/2012/03/05/klasifikasi-produk/
5. http://rilfar39e.blogstudent.mb.ipb.ac.id/2012/02/21/klasifikasi-produk-marketingmanagement/
6. http://jurnal-sdm.blogspot.com/2009/07/produk-definisi-klasifikasidimensi_30.htm
7. http://id.wikipedia.org/wiki/Produk
8. http://groups.yahoo.com/group/manajemen/message/6564
9. http://suharyanto.wordpress.com/2007/12/05/pengepakan-dan-labeling-produkolahan/
10. http://id.wikipedia.org/wiki/Desain
Download