Pendidikan Agama Kristen Protestan

advertisement
Modul ke:
04
Fakultas
Pendidikan Agama
Kristen Protestan
GEREJA SESUDAH ZAMAN
PARA RASUL (2)
Psikologi
Program Studi
Psikologi
Drs. Sugeng Baskoro,M.M.
A. Latar Belakang
Dalam kepercayaan Iman Kristen, Yesus Kristus
adalah Kepala Gereja. Persekutuan orang-orang
yang percaya kepada Yesus Kristus disebut
Gereja. Gereja didirikan oleh-Nya, sementara
Roh Kudus-Nya tentu berkarya dalam
mengembangkan serta memelihara gereja di
dunia. Tanda penyertaan Tuhan bagi gereja-Nya
nampak pada saat Ia berjanji bahwa Ia akan
menyertai kita sampai akhir zaman (Matius
28:20b).
B.
1.
Pengertian Gereja :
Bahasa Portugis “Igreya”, yang berarti
kawanan domba yang dikumpulkan oleh
gembala
2.
Bahasa Yunani, “Ekklesia”, yang berarti
perkumpulan yang dihadiri oleh orangorang
yang dipanggil untuk
berkumpul bersama. Kata “Ekklesia”, di pakai di
Perjanjian Baru, setelah zaman para rasul
kata “Ekklesia” diganti menjadi “Kyriake”,
yang berarti mereka yang percaya dalam I
man yang sungguh kepada Yesus Kristus
sebagai Juruselamat.
3.
Bahasa Ibrani “Kahaal” yang berarti umat
yang berkumpul untuk berbakti.
Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa “Gereja”
adalah suatu persekutuan atau perkumpulan
orang-orang yang beriman kepada Yesus Kristus
dalam karya Roh Kudus.
Tuhan
Gereja
Manusia
“Kepala/Pemimpin
/Awal”
Tubuh
Kristus
Anggota Tubuh
C.
Gereja Didirikan Oleh Yesus Kristus
Gereja pada abad Pertama
“Dan Aku
pun berkata kepadamu: Engkau adalah Petrus
dan di atas batu karang ini Aku akan mendirikan
jemaat-Ku dan
alam maut tidak akan
menguasainya” (Mat. 16:18).
Gereja yang didirikan oleh Tuhan Yesus mengalami
banyak tantangan, tetapi Gereja terus dipelihara oleh
Tuhan sendiri sehingga bukan saja bisa bertahan
tetapi malah berkembang dengan pesat, sehingga kita
dipakai Tuhan menjadi mata rantai yang meneruskan
pekerjaan Tuhan melalui Gereja-Nya dan bukan
menjadi pemutus rantai sejarah Gereja Tuhan.
A. Gereja pada Abad Pertama
Gereja pada abad pertama biasa disebut sebagai
Gereja pada zaman rasul-rasul (Apostolic Age). Hal ini
dimulai dari hari Pentakosta (setelah kenaikan Tuhan
Yesus) sampai pada kematian rasul terakhir yaitu
Rasul Yohanes (30-100 M)
Perkembangan Gereja ini merupakan hasil perjuangan
para Rasul yang diwakili oleh Rasul Petrus yang
banyak mempertobatkan orang Yahudi dan Rasul
Paulus yang banyak mempertobatkan orang-orang
non-Yahudi. Rasul-rasul lain pun tentu saja turut
berbagian dalam memberitakan Injil Yesus Kristus ke
seluruh dunia.
Gereja abad Pertama memiliki tantangan:
1. Mengalami serangan dari ajaran-ajaran sesat
yang menyusup ke dalam Gereja. Paulus dan
Yohanes adalah rasul yang dengan sangat jelas
berjuang melawan ajaran sesat ini.
2. Perpecahan di dalam gereja, seperti yang
terjadi di Korintus yang mengagung-agungkan
orang-orang yang memberitakan Injil dan
melayani jemaat di sana sehingga muncul
golongan-golongan di antara jemaat.
3. Mengalami penolakan dari agama-agama lain
yang sudah ada pada zaman itu
4. Tekanan dan penganiayaan dari politik.
B. Perkembangan Gereja Sesudah Zaman Rasul
Pada masa sesudah rasul-rasul (kira-kira 70 sampai
140 Masehi) terjadilah perubahan-perubahan besar
dalam Gereja Kristen yang muda itu, baik secara
lahiriah, maupun secara batiniah. Perkembangan
gereja yang sepesat itu diakibatkan oleh rajinnya
semua orang percaya dalam bersaksi tentang Nama
Yesus Kristus (Kira-kira 70-140M)
Setelah zaman para rasul, kita juga dapat melihat
bagaimana gereja bertumbuh dalam karya Roh Kudus.
Pertumbuhan gereja pada saat itu tidak hanya
terbatas pada hal-hal spiritual saja, tetapi juga
terangkum dalam tiga hal berikut.:
1.
2.
3.
Kuantitas. Gereja menyadari panggilannya di
tengah dunia untuk menjadi saksi Allah. Karena
itu, gereja terus bertumbuh dan semakin banyak
orang yang menjadi bagian di dalamnya.
Manajemen Gereja. Perjanjian Baru, Kristus =
“IMAM”. Yesus Kristus "imamat
am dari semua orang percaya". Dan segi
organisatoris, gereja juga mengalami
perkembangan. Mereka sadar bahwa hanya
berkumpul saja tidaklah cukup untuk mewartakan
kebenaran Injil Tuhan di dunia. Harus ada
pembagian tugas atau manajemen pelayanan
gereja, yaitu Episkop, Penatua, & Diaken
Tata Ibadat atau Liturgi Kebaktian. Awalnya, dalam
kebaktian gereja belum ada tata ibadah atau
liturgi sehingga terjadi kekacauan dalam ibadat (1
Korintus 14). Dan lambat-laun kebaktian
dilangsungkan dengan memakai tatacara atau
'liturgia' yang lengkap.
C. Pertumbuhan Gereja Zaman Rasul – Rasul Dan
Gereja Masa Kini
Dalam Pertumbuhan Gereja ada dua arah yang kita
harapkan dapat tercapai , yaitu
1. Pertumbuhan secara kualitas, apabila Gereja hanya
mementingkan pertumbuhan secara kualitas tanpa
pertumbuhan secara kuantitas bagaimana kita
menggenapkan Firman Tuhan agar kita bisa
menjadi saksi sampai ke ujung bumi ,
2. Pertumbuhan secara kuantitas, apabila kita hanya
mementingkan pertumbuhan secara kuantitas
tanpa memperhatikan kualitas jemaat , maka
Gereja akan menjadi Gereja yang duniawi , yang
tidak mungkin akan memimpin umat di dalamnya
sampai pada keselamatan di Surga.
Pada zaman Rasul – Rasul ada tiga perkara yang
mempengaruhi Gereja pada masa itu :
1.
2.
Peran doa yang sehati, Tuhan Yesus sendiri
menyatakan , Dan lagi Aku berkata kepadamu: Jika
dua orang dari padamu di dunia ini sepakat
meminta apa pun juga, permintaan mereka itu
akan dikabulkan oleh Bapa-Ku yang di sorga.
Sebab di mana dua atau tiga orang berkumpul
dalam nama-Ku, di situ Aku ada di tengah-tengah
mereka."(Matius18:19–20).
Peran serta Roh Kudus, Rasul – Rasul berkumpul di
Yerusalem yaitu untuk menantikan janji Tuhan
mengenai pencurahan Roh Kudus , tanpa Roh
Kudus murid – murid saat Tuhan Yesus ditangkap
dan disalibkan , mereka seperti domba yang
kehilangan gembala ,
3. Peran dari tenaga kerja yang bekerja sama dengan
Allah, Kalau tidak ada lembu, juga tidak ada
gandum, tetapi dengan kekuatan sapi banyaklah
hasil ( Amsal 14 : 4 ) ,Dalam besarnya jumlah
rakyat terletak kemegahan raja, tetapi tanpa
rakyat runtuhlah pemerintah.( Amsal 14 : 28 ).
Dengan adanya 12 Rasul Tuhan bersama – sama
dengan murid – murid Tuhan pada saat itu ,
mereka telah menjadi suatu Laskar yang luar biasa
untuk memenangkan banyak jiwa bagi Kerajaan
Allah.
1.
Gereja adalah persekutuan orang-orang yang
beriman, di dalam gereja tidak ada lagi pemisahan
berdasarkan status atau derajat, tidak ada lagi
perbedaan suku, negara atau pun ras, tidak ada lagi
diskriminasi antara perempuan dan laki-laki
2.
Gereja Mula-Mula sering terjadi penganiayaan
terhadap para Rasul yang sedang memberitakan
Injil, tetapi mereka tetap memperjuangkan Injil agar
manusia bisa diselamatkan
3.
Gereja pada masa kini mendambakan pertumbuhan
yang luar biasa seperti yang telah terjadi pada
Gereja zaman Rasuli , peka terhadap panggilan
Tuhan dan bersedia dibentuk untuk menjadi laskar
yang kuat untuk membangun Kerajaan Allah di bumi
seperti di Surga. Dan selalu berlandaskan akan
“FIRMAN TUHAN”
Download