SEPTEMBER 2011 Misa Bahasa Indonesia, diadakan pada hari Minggu, tgl. 4 September 2011, pukul 3.30 sore, di Chapel, Lt. 2, Gereja Holy Spirit. PD Siang, setiap hari Kamis pukul 14.30, di ruang 03-02, Gereja Holy Spirit. Sel Group PD Siang: - Sel Sharon (City) setiap hari Rabu pertama tiap bulan, pukul 10.30, contact person Rini (9389-3403). - Sel Sinai (North) setiap hari Selasa, pukul 14.00, contact person Dede (91781544) - Sel Beatitude (East) setiap hari Selasa, pukul 10.00, contact person Lina (97875216) PD Malam diadakan pada hari Jumat, tgl 9 & 30 September 2011, pukul 19.45, ruang Attic, Lt 4, Gereja Holy Spirit. Misa Bahasa Indonesia Bulan Oktober, Minggu tanggal 2 Oktober 2011, pukul 3.30 sore, di Chapel, Lt. 2, Gereja Holy Spirit. Mari kita mendoakan setiap rencana yang telah dibuat. Terima Kasih. KEBANGUNAN ROHANI KATOLIK KKIHS akan mengadakan Kebangunan Rohani Katolik dengan tema: Berakar dan Bertumbuh dalam Yesus Pembicara: Rm. Benny Phang O.Carm. Tanggal: 24 September 2011, pukul 17.00 Lokasi: Catholic Junior College, 129 Whitley Road Biaya: GRATIS! Bintang Tamu: Sisi IDOL Contact / Info: Ronald [93897245], Ira [81121457] Berakar dan Bertumbuh Dalam Yesus Shalom saudara saudari dalam Kristus Tuhan, Judul di atas adalah tema dari Kebangunan Rohani Katolik (KRK) PD KKIHS yang akan diadakan pada tanggal 24 September 2011. Tema ini juga dipakai pada acara World Youth Day 2011 yang diadakan di Spanyol, “Berakar dan dibangun dalam Yesus Kristus, Berteguh dalam Iman” (Kol 2:7). Untuk menegaskan betapa pentingnya iman dalam kehidupan umat Allah, Bapa Suci Benediktus XVI membantu kita untuk merenungkan tiga kata yang digunakan oleh Santo Paulus: ”Berakar”, ”Dibangun”, dan ”Berteguh”. Sebuah pohon yang dengan kokoh ditanam akan berterima kasih kepada akar yang telah menopang dan memberi makanan kepadanya. Tanpa akar-akar itu, pohon akan roboh ditiup angin dan mati. Apakah akar kita? Secara alamiah, orang tua, keluarga dan kebudayaan negara kita merupakan unsur-unsur penting dari jati diri pribadi kita. Namun Kitab Suci memperkenalkan unsur yang lebih lagi. Nabi Yeremia menuliskan: “Diberkatilah orang yang mengandalkan Tuhan, yang menaruh harapannya pada Tuhan! Ia akan seperti pohon yang ditanam di tepi air, yang merambatkan akar-akarnya ke tepi batang air, dan yang tidak mengalami datangnya panas terik, yang daunnya tetap hijau, yang tidak kuatir dalam tahun kering, dan yang tidak berhenti menghasilkan buah” (Yer 17:7-8). Bagi Nabi Yeremia, berakar dalam Tuhan berarti menyerahkan kepercayaan sepenuhnya kepada Tuhan. Tanpa Dia, kita tidak bisa mendapatkan kepenuhan dalam hidup. Serupa dengan akar yang menopang kuat pohon untuk tetap berada dalam tanah dan kehidupannya, maka pondasi sebuah rumah memberikan jaminan kekokohan jangka panjang. Melalui iman, kita telah dibangun dalam Yesus Kristus, seperti rumah dibangun di atas pondasinya. Sejarah telah memberikan banyak contoh Santo dan Santa yang telah membangun kehidupan mereka berdasarkan Sabda Allah. Dibangun dalam Kristus bermaksud memberi tanggapan positif kepada panggilan Allah, mempercayai Dia dan melakukan apa yang disabdakan-Nya. Agar dapat berteguh dalam iman, Bapa Suci menasehatkan kita untuk belajar “melihat” dan “bertemu” Yesus dalam Ekaristi karena disinilah Dia benar-benar hadir dan bersatu dengan kita. Dia menjadi santapan untuk perjalanan hidup kita. Misteri wafat dan kebangkitan Kristus merupakan dasar hidup kita serta pusat iman Kristen. Salam damai dalam Kristus, Tim redaksi KKIHS BURUNG GAGAK CERDIK DAN GADIS-GADIS BODOH BAYI TABUNG (IVF) Kali ini saya ingin ceritakan dongeng perumpamaan tentang seekor burung gagak Apa sebenarnya metode bayi tabung (IVF) ini? yang kehausan. Saat itu musim panas dan ia terbang kian kemari mencari minum In Vitro Fertilisation (IVF) adalah proses pembuahan sel telur oleh sperma yang dilakukan di dalam sebuah cawan/ tabung. Anak-anak yang dibuahkan melalui IVF terkadang lebih dikenal sebagai “bayi tabung”. Beberapa sel telur diambil dari ovarium ibunya dengan cara operasi laparascopy setelah ia meminum obat-obatan fertilitas yang mengakibatkan matangnya banyak telur sekaligus. Sperma diambil dari laki-laki, biasanya melalui masturbasi. Telur dan sperma akhirnya disatukan dalam sebuah cawan, dimana pembuahan terjadi dan embrio baru dibiarkan berkembang selama beberapa hari. Embrio-embrio kemudian ditransfer ke dalam rahim ibu dengan harapan bahwa satu akan bertahan hidup dan berkembang hingga saat persalinan. tetapi sia-sia. Akhirnya ia menemukan sebuah buyung berisi air! Tapi sayang, hanya ada sedikit air di dalam buyung itu sehingga paruhnya tidak dapat mencapainya. Jadi apakah yang dilakukan burung gagak yang cerdik itu? Ia mulai memungut batubatu kecil dan memasukkannya satu per satu ke dalam buyung itu. Lama-kelamaan batu-batu kecil itu menaikkan permukaan air di dalam buyung sampai si burung gagak itu dapat meminum air dan memuaskan dahaganya! Batu-batu kecil... minyak dalam buli-buli... mereka itu melambangkan perbuatanperbuatan dan sikap baik kita sehari-hari. Hidup kita dan tiap perbuatan baik kita itu selalu berguna dalam perkembangan Kerajaan Allah di dunia ini. Itulah caranya Tuhan merealisasikan rencana-Nya. Kita masing-masing “memasukkan batu-batu kecil” – berpartisipasi dalam kegiatan lingkungan, setia dalam doa keluarga, jujur di sekolah, bertanggung-jawab di tempat kerja, mengunjungi teman yang sedang sakit, menasehati anak, mendoakan kebutuhan orang lain. Tanpa minyak, pelita saja tak dapat memberi cahaya. Oleh karena itu, dari sepuluh gadis di dalam perumpamaan Yesus, lima di antaranya bodoh! Mungkin saja “memasukkan” sikap dan perbuatan baik kita itu sepertinya tak terlalu berarti, namun lama-kelamaan, sambil batu-batu kecil itu menaikkan permukaan air, Tuhan membangun Kerajaan-Nya sehingga rencana-Nya makin terlaksana dengan baik. Sungguh berartilah kamu dan tiap perbuatan baik kamu! Sumber: www.st-yohanesbosco.org Bagaimana pandangan gereja tentang metode bayi tabung ini? Metode IVF / bayi tabung bertentangan dengan ajaran iman Gereja Katolik, karena beberapa alasan, diantaranya: 1. Pelanggaran yang pertama adalah dalam cara mengeluarkan sperma dari lakilaki melalui masturbasi. Masturbasi selalu dianggap sebagai perbuatan dosa, dan tidak pernah dibenarkan. 2. Pelanggaran kedua adalah cara mempertemukan sel telur dan sperma di luar hubungan suami istri yang normal. Hubungan suami istri menurut pandangan iman kita memiliki 2 aspek utama yaitu aspek persatuan dan aspek penciptaan. Mempertemukan sel telur dan sperma di dalam tabung berarti memisahkan aspek penciptaan dari aspek persatuan hubungan suami istri, “… man on his own initiative may not break, between the unitive significance and the procreative significance which are both inherent to the marriage act” (Humanae Vitae 12). 3. Pelanggaran ketiga adalah IVF melibatkan aborsi. Sel-sel telur yang telah dibuahi akan dipilih yang paling sehat; dan embrio yang sehat itu dimasukkan kedalam rahim ibu. Sedangkan sel-sel embrio yang cacat akan dibuang, ini adalah tindakan aborsi. Begitu juga setelah beberapa embrio ditanamkan dalam rahim ibu, para dokter kadang melakukan sesuatu yang secara halus disebut sebagai “reduksi fetus” atau “reduksi selektif”. Di sini mereka memonitor bayi-bayi dalam rahim guna melihat kalau-kalau ada yang cacat atau dinilai sebagai tidak sesehat yang lainnya. Kemudian mereka melakukan aborsi terhadap bayi-bayi yang “kurang dikehendaki” itu.