ADVEN 2016 GKY SINGAPORE Rabu, 14 Desember 2016 MEMBUATNYA NYATA BAGI UMAT-NYA Tetapi sekarang Ia telah mendapat suatu pelayanan yang jauh lebih agung, karena Ia menjadi Pengantara dari perjanjian yang lebih mulia, yang didasarkan atas janji yang lebih tinggi. – IBRANI 8:6 Kristus adalah Pengantara dari sebuah perjanjian yang baru, menurut Ibrani 8:6. Apa artinya? Artinya adalah bahwa darah-Nya—darah dari suatu perjanjian (Luk. 22:20; Ibr. 13:20)—telah menggenapi segala janji Allah bagi kita. Artinya Allah menjalankan sebuah transformasi rohani di dalam diri kita melalui Roh Kristus. Itu juga berarti bahwa Allah menjalankan transformasi-Nya di dalam diri kita melalui iman yang utuh kepada Allah di dalam Kristus. Perjanjian yang baru tersebut digenapi oleh darah Kristus, dioperasikan oleh Roh Kristus, dan dijadikan milik kita melalui iman dalam Kristus. Pemahaman yang terbaik untuk memahami Kristus bekerja sebagai Pengantara dari perjanjian yang baru ini ada di dalam Ibrani 13:20-21: “Maka Allah damai sejahtera, yang oleh darah perjanjian yang kekal telah membawa kembali dari antara orang mati Gembala Agung segala domba, yaitu Yesus, Tuhan kita, kiranya memperlengkapi kamu dengan segala yang baik untuk melakukan kehendakNya, dan mengerjakan di dalam kita apa yang berkenan kepada-Nya, oleh Yesus Kristus. Bagi Dialah kemuliaan sampai selama-lamanya! Amin.” Frasa “mengerjakan di dalam kita apa yang berkenan kepada-Nya” menjelaskan apa yang terjadi ketika Allah menuliskan hukum di hati kita sebagai perjanjian yang baru. Dan frasa“oleh Yesus Kristus” menjelaskan Yesus sebagai Pengantara dari karya yang mulia dari anugerah yang berdaulat tersebut. Jadi Natal tidak hanya bermakna bahwa Allah menggantikan bayang-bayang dengan Realitas, tetapi juga bahwa Ia mengambil Realitas dan membuatnya menjadi nyata untuk umat-Nya. Ia menuliskannya di hati kita. Ia tidak begitu saja meletakkan hadiah Natal yakni keselamatan dan transformasi bagi Anda dan menyuruh Anda untuk menerimanya dengan kekuatan sendiri. Ia mengambil dan menaruhnya di dalam hati dan pikiran Anda, dan memateraikan bahwa Anda adalah anak Allah. Refleksi: Realitas kebenaran Akitab bukan saja perlu dipahami dengan jelas tetapi lebih dari itu perlu dialami dengan nyata dalam kehidupan Anda. Hayati dalam-dalam kebenaran perubahan total jatidiri Anda dari seorang pendosa menjadi umat tebusan, dari seteru menjadi anak-anak Allah.