Pendidikan Agama Kristen Protestan

advertisement
Pendidikan Agama
Kristen Protestan
Modul ke:
03
Fakultas
GEREJA SESUDAH ZAMAN
PARA RASUL (1)
Psikologi
Drs. Sugeng Baskoro,M.M.
Program Studi
Psikologi
A. Latar Belakang
Dalam kepercayaan Iman Kristen, Yesus Kristus
adalah Kepala Gereja. Persekutuan orang-orang
yang percaya kepada Yesus Kristus disebut Gereja.
Gereja didirikan oleh-Nya, sementara Roh KudusNya tentu berkarya dalam mengembangkan serta
memelihara gereja di dunia. Tanda penyertaan
Tuhan bagi gereja-Nya nampak pada saat Ia berjanji
bahwa Ia akan menyertai kita sampai akhir zaman
(Matius 28:20b).
B.
1.
Pengertian Gereja :
Bahasa Portugis “Igreya”, yang berarti
kawanan domba yang dikumpulkan oleh
gembala
2.
Bahasa Yunani, “Ekklesia”, yang berarti
perkumpulan yang dihadiri oleh orang- orang
yang dipanggil untuk berkumpul
bersama. Kata “Ekklesia”, di pakai di
Perjanjian Baru, setelah zaman para rasul
kata “Ekklesia” diganti menjadi “Kyriake”,
yang berarti mereka yang percaya dalam I
man yang sungguh kepada Yesus Kristus
sebagai Juruselamat.
3.
Bahasa Ibrani “Kahaal” yang berarti umat
yang berkumpul untuk berbakti.
Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa “Gereja”
adalah suatu persekutuan atau perkumpulan orangorang yang beriman kepada Yesus Kristus dalam karya
Roh Kudus.
Tuhan
Gereja
Manusia
“Kepala/Pemimpin/
Awal”
Tubuh
Kristus
Anggota Tubuh
C.
Gereja Didirikan Oleh Yesus Kristus
Gereja pada abad Pertama
“Dan Aku
pun
berkata kepadamu: Engkau adalah Petrus dan di atas
batu
karang ini Aku akan mendirikan jemaat-Ku dan
alam maut
tidak akan menguasainya” (Mat. 16:18).
Gereja yang didirikan oleh Tuhan Yesus mengalami
banyak tantangan, tetapi Gereja terus dipelihara oleh
Tuhan sendiri sehingga bukan saja bisa bertahan tetapi
malah berkembang dengan pesat, sehingga kita dipakai
Tuhan menjadi mata rantai yang meneruskan pekerjaan
Tuhan melalui Gereja-Nya dan bukan menjadi pemutus
rantai sejarah Gereja Tuhan.
A. Gereja pada Abad Pertama
Gereja pada abad pertama biasa disebut sebagai Gereja
pada zaman rasul-rasul (Apostolic Age). Hal ini dimulai
dari hari Pentakosta (setelah kenaikan Tuhan Yesus)
sampai pada kematian rasul terakhir yaitu Rasul Yohanes
(30-100 M)
Perkembangan Gereja ini merupakan hasil perjuangan
para Rasul yang diwakili oleh Rasul Petrus yang banyak
mempertobatkan orang Yahudi dan Rasul Paulus yang
banyak mempertobatkan orang-orang non-Yahudi. Rasulrasul lain pun tentu saja turut berbagian dalam
memberitakan Injil Yesus Kristus ke seluruh dunia.
Gereja abad Pertama memiliki tantangan:
1. Mengalami serangan dari ajaran-ajaran sesat yang
menyusup ke dalam Gereja. Paulus dan Yohanes
adalah rasul yang dengan sangat jelas berjuang
melawan ajaran sesat ini.
2. Perpecahan di dalam gereja, seperti yang terjadi di
Korintus yang mengagung-agungkan orang-orang
yang memberitakan Injil dan melayani jemaat di sana
sehingga muncul golongan-golongan di antara jemaat.
3. Mengalami penolakan dari agama-agama lain yang
sudah ada pada zaman itu
4. Tekanan dan penganiayaan dari politik.
B. Perkembangan Gereja Sesudah Zaman Rasul
Pada masa sesudah rasul-rasul (kira-kira 70 sampai 140
Masehi) terjadilah perubahan-perubahan besar dalam
Gereja Kristen yang muda itu, baik secara
lahiriah, maupun secara batiniah. Perkembangan gereja
yang sepesat itu diakibatkan oleh rajinnya semua orang
percaya dalam bersaksi tentang Nama Yesus Kristus (Kirakira 70-140M)
Setelah zaman para rasul, kita juga dapat melihat
bagaimana gereja bertumbuh dalam karya Roh Kudus.
Pertumbuhan gereja pada saat itu tidak hanya terbatas
pada hal-hal spiritual saja, tetapi juga terangkum dalam
tiga hal berikut.:
1.
2.
3.
Kuantitas. Gereja menyadari panggilannya di tengah
dunia untuk menjadi saksi Allah. Karena itu, gereja
terus bertumbuh dan semakin banyak orang yang
menjadi bagian di dalamnya.
Manajemen Gereja. Perjanjian Baru, Kristus = “IMAM”.
Yesus Kristus "imamat
am dari semua orang percaya". Dan segi organisatoris,
gereja juga mengalami perkembangan. Mereka sadar
bahwa hanya berkumpul saja tidaklah cukup untuk
mewartakan kebenaran Injil Tuhan di dunia. Harus ada
pembagian tugas atau manajemen pelayanan gereja,
yaitu Episkop, Penatua, & Diaken
Tata Ibadat atau Liturgi Kebaktian. Awalnya, dalam
kebaktian gereja belum ada tata ibadah atau liturgi
sehingga terjadi kekacauan dalam ibadat (1 Korintus
14). Dan lambat-laun kebaktian dilangsungkan dengan
memakai tatacara atau 'liturgia' yang lengkap.
C. Pertumbuhan Gereja Zaman Rasul – Rasul Dan Gereja
Masa Kini
Dalam Pertumbuhan Gereja ada dua arah yang kita
harapkan dapat tercapai , yaitu
1.
Pertumbuhan secara kualitas, apabila Gereja hanya
mementingkan pertumbuhan secara kualitas tanpa
pertumbuhan secara kuantitas bagaimana kita
menggenapkan Firman Tuhan agar kita bisa menjadi
saksi sampai ke ujung bumi ,
2.
Pertumbuhan secara kuantitas, apabila kita hanya
mementingkan pertumbuhan secara kuantitas tanpa
memperhatikan kualitas jemaat , maka Gereja akan
menjadi Gereja yang duniawi , yang tidak mungkin
akan memimpin umat di dalamnya sampai pada
keselamatan di Surga.
Pada zaman Rasul – Rasul ada tiga perkara yang
mempengaruhi Gereja pada masa itu :
1.
2.
Peran doa yang sehati, Tuhan Yesus sendiri menyatakan ,
Dan lagi Aku berkata kepadamu: Jika dua orang dari
padamu di dunia ini sepakat meminta apa pun juga,
permintaan mereka itu akan dikabulkan oleh Bapa-Ku
yang di sorga. Sebab di mana dua atau tiga orang
berkumpul dalam nama-Ku, di situ Aku ada di tengahtengah mereka."(Matius18:19–20).
Peran serta Roh Kudus, Rasul – Rasul berkumpul di
Yerusalem yaitu untuk menantikan janji Tuhan
mengenai pencurahan Roh Kudus , tanpa Roh Kudus
murid – murid saat Tuhan Yesus ditangkap dan
disalibkan , mereka seperti domba yang kehilangan
gembala ,
3. Peran dari tenaga kerja yang bekerja sama dengan Allah,
Kalau tidak ada lembu, juga tidak ada gandum, tetapi
dengan kekuatan sapi banyaklah hasil ( Amsal 14 : 4 )
,Dalam besarnya jumlah rakyat terletak kemegahan
raja, tetapi tanpa rakyat runtuhlah pemerintah.( Amsal
14 : 28 ). Dengan adanya 12 Rasul Tuhan bersama –
sama dengan murid – murid Tuhan pada saat itu ,
mereka telah menjadi suatu Laskar yang luar biasa
untuk memenangkan banyak jiwa bagi Kerajaan Allah.
1.
Gereja adalah persekutuan orang-orang yang beriman,
di dalam gereja tidak ada lagi pemisahan berdasarkan
status atau derajat, tidak ada lagi perbedaan suku,
negara atau pun ras, tidak ada lagi diskriminasi antara
perempuan dan laki-laki
2.
Gereja Mula-Mula sering terjadi penganiayaan
terhadap para Rasul yang sedang memberitakan Injil,
tetapi mereka tetap memperjuangkan Injil agar
manusia bisa diselamatkan
3.
Gereja pada masa kini mendambakan pertumbuhan
yang luar biasa seperti yang telah terjadi pada Gereja
zaman Rasuli , peka terhadap panggilan Tuhan dan
bersedia dibentuk untuk menjadi laskar yang kuat
untuk membangun Kerajaan Allah di bumi seperti di
Surga. Dan selalu berlandaskan akan “FIRMAN
TUHAN”
Download