SISTEM BASIS DATA BERBASIS WEB UNTUK

advertisement
1
SISTEM BASIS DATA BERBASIS WEB
UNTUK PENGELOLAAN PAKET PADA
KEMENTERIAN LUAR NEGERI REPUBLIK
INDONESIA
Nathalia
Binus University, Jl. Kebon Jeruk Raya No. 27, Jakarta Barat, [email protected]
Nesya Yulia Ramadhani
Binus University, Binus University, Jl. Kebon Jeruk Raya No. 27, Jakarta Barat, [email protected]
Olivia Aldisa
Binus University, Jl. Kebon Jeruk Raya No. 27, Jakarta Barat, [email protected]
Mohammad Subekti
Binus University, Jl. Kebon Jeruk Raya No. 27, Jakarta Barat
ABSTRACT
This research aims to analyze and design a package management system in the form of web
database application to support and control the process of package management at the Ministry
of Foreign Affairs of the Republic of Indonesia, which is fast, secure, and transparent. In this
research, there are two methodologies used, analysis and design method. Analytical methods
used to analyze data collected through fact finding techniques, such as interviews,
questionnaires, observation, and literature. Design method includes database design conceptual,
logical, and physical, system design using Data Flow Diagrams and State Transition Diagrams,
and also User Interface design. This design method based on one model of the Software
Development Lifecycle (SDLC), waterfall model. The result is a web-based database application
that can be used to support the management of package received by the Ministry of Foreign
Affairs of the Republic of Indonesia. The conclusion of this paper is the application support the
package management, and makes it easy for employees to obtain information related to the
package management at the Ministry of Foreign Affairs of the Republic of Indonesia.
Keywords: System, Database, Web, Management, Package
2
ABSTRAK
Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis dan merancang sistem pengelolaan paket
dalam bentuk aplikasi web basis data yang berguna untuk mendukung dan mengontrol proses
pengelolaan paket pada Kementerian Luar Negeri Republik Indonesia secara cepat, aman, dan
transparan. Dalam penyusunan skripsi ini digunakan metodologi analisis dan perancangan.
Metode analisis digunakan untuk menganalisis data yang dikumpulkan melalui beberapa teknik
pengumpulan data, yaitu wawancara, kuesioner, observasi, dan studi pustaka. Metode
perancangan meliputi perancangan basis data konseptual, logikal, dan fisikal, perancangan
sistem dengan menggunakan Data Flow Diagram dan State Transition Diagram, serta
perancangan layar. Metode perancangan menggunakan Software Development Lifecycle
(SDLC), yaitu waterfall model. Dari penelitian ini dihasilkan aplikasi basis data berbasis web
yang dapat digunakan untuk mendukung proses pengelolaan paket yang diterima Kementerian
Luar Negeri Republik Indonesia. Dari penulisan ini dapat diambil simpulan, yaitu aplikasi yang
telah dibuat mendukung proses pengelolaan paket dan memberikan kemudahan bagi pegawai
untuk mendapatkan informasi yang berhubungan dengan pengelolaan paket pada Kementerian
Luar Negeri Republik Indonesia.
Kata Kunci: Sistem, Basis Data, Web, Pengelolaan, Paket
PENDAHULUAN
Pada era globalisasi saat ini, teknologi informasi berkembang dengan pesat dan sudah menjadi
hal yang penting bagi kehidupan manusia. Awalnya, komputer hanya digunakan untuk proses
perhitungan, namun seiring dengan perkembangan zaman fungsi komputer tidak hanya sebagai mesin
penghitung tetapi juga sebagai mesin yang dapat mengolah data. Hal ini dapat dibuktikan dengan
banyaknya perusahaan yang menggunakan basis data sebagai salah satu media utama untuk menyimpan,
menyediakan dan berbagi informasi.
Semua informasi yang berkaitan dengan proses pengolahan data harus dikelola dengan baik
sehingga tidak terjadi kesalahan dan kehilangan data. Dengan adanya basis data mempermudah proses
kerja sehingga menjadi lebih efektif dan efisien. Pada Kementerian Luar Negeri Republik Indonesia,
proses penerimaan paket masih dilakukan secara manual. Tidak ada pencatatan sama sekali terhadap
penerimaan paket, sehingga dapat terjadi penyelewengan. Hal ini menyebabkan kondisi dalam gedung
juga menjadi kurang kondusif karena banyak orang keluar masuk untuk mengantarkan paket hanya
dengan meninggalkan kartu identitas. Selain itu juga terjadi kesulitan dalam hal berbagi dan mencari data,
bahkan terkadang ada paket yang hilang dan tidak terpantau keberadaannya.
Oleh karena itu, untuk mengatasi permasalahan yang terjadi pada Kementerian Luar Negeri
Republik Indonesia tersebut, dibutuhkan adanya suatu sistem basis data yang dapat mencatat dan
memberikan informasi secara menyeluruh mengenai paket yang masuk. Dengan adanya sistem basis data,
proses penerimaan paket akan lebih cepat, terjaga keamanannya, dan lebih transparan, sehingga akan lebih
mudah dimonitor oleh pihak Kementerian Luar Negeri Republik Indonesia. Selain itu, data yang
tersimpan akan menjadi tersusun dengan lebih rapi dan terintegrasi, sehingga memudahkan proses
pencarian dan pengelolaan data. Data juga lebih mudah dikontrol, sehingga seluruh proses pengelolaan
paket dapat diawasi oleh seluruh pegawai Kementerian Luar Negeri Republik Indonesia dan tidak terjadi
penyelewengan.
Tujuan pembuatan sistem ini adalah untuk meningkatkan keamanan dalam pengelolaan paket
yang diterima dan mengurangi kesalahan dalam penerimaan paket. Selain itu juga memudahkan pegawai
untuk melakukan pencarian dan pelacakan informasi mengenai paket yang sudah diterima di Kementerian
Luar Negeri Republik Indonesia. Sedangkan tujuan untuk pihak Kementerian Luar Negeri Republik
Indonesia yaitu merancang dan membangun sistem basis data berbasis web untuk membantu mengelola
seluruh data yang berhubungan dengan pengelolaan paket dan mendukung proses pengelolaan paket pada
Kementerian Luar Negeri Republik Indonesia.
3
METODOLOGI
Dalam menganalisis, merancang dan membangun sistem basis data berbasis web untuk
pengelolaan paket pada Kementerian Luar Negeri Republik Indonesia, metodologi yang digunakan adalah
metode analisis dan metode perancangan
.
1. Metode Analisis
Metode analisis digunakan untuk menganalisis data yang dibutuhkan dan fakta yang didapat
dari sistem yang sedang berjalan, yang dikumpulkan melalui teknik mengumpulkan data (fact
finding), yaitu:
a. Wawancara
Penulis melakukan wawancara dengan beberapa pihak yang terkait, yaitu
Bapak Odo Manuhutu, Ketua e-Government dan Open Government (Asisten Sekretaris
Jendral), Bapak Rudi Yulistiawan, petugas keamanan di pintu masuk, dan Ibu Anissa
Gita, petugas penerima tamu di lobby Kementerian Luar Negeri Republik Indonesia,
untuk mengetahui masalah yang terjadi yang berkaitan dengan proses penerimaan paket,
juga mengetahui bagaimana sistem yang sedang berjalan, untuk menganalisis sistem apa
yang dibutuhkan.
b. Kuesioner
Kuesioner dibagikan kepada para pegawai yang bekerja pada Pusat
Komunikasi dan pada Satker lain yang berada di lantai empat. Kuesioner ini berisi daftar
pertanyaan yang berhubungan dengan sistem pengelolaan paket pada Kementerian Luar
Negeri Republik Indonesia. Hal ini dilakukan untuk mendapatkan informasi yang lebih
akurat mengenai sistem.
c. Observasi
Penulis melakukan observasi secara langsung ke lapangan, sehingga dapat
memahami dengan lebih jelas mengenai sistem yang sedang berjalan, dan mengetahui
data apa saja yang dibutuhkan untuk membangun sistem yang baru.
d. Studi Pustaka
Penulis mengumpulkan bahan dan informasi yang dibutuhkan mengenai topik
yang terkait melalui berbagai buku dan jurnal.
2.
a.
b.
Metode Perancangan
Dalam merancang Sistem Pengelolaan Paket pada Kementerian Luar Negeri
Republik Indonesia, penulis menggunakan metode perancangan yang meliputi
perancangan basis data, perancangan sistem dengan menggunakan Data Flow Diagram
dan State Transition Diagram, serta perancangan layar. Metode perancangan ini
menggunakan salah satu metode SDLC (Software Development Lifecycle), yaitu
waterfall model. Berikut penjelasan lebih lanjut mengenai metode perancangan dalam
penulisan ini:
Perancangan basis data, terdiri dari perancangan konseptual, perancangan logikal, dan
perancangan fisikal. Perancangan konseptual dimulai dengan mengidentifikasi tipe-tipe
entitas, hubungan, atribut, serta primary key dari entitas. Dalam tahap perancangan
logikal, penulis merancang basis data dengan menggunakan data-data yang sudah
dihasilkan dari perancangan konseptual, pada tahap ini juga dihasilkan ERD (Entity
Relational Diagram). Selanjutnya perancangan basis data secara fisikal dilakukan
dengan menerjemahkan model data logikal untuk target DBMS, desain organisasi,
indeks file serta user view.
Perancangan sistem dengan menggunakan Data Flow Diagram dan State Transition
Diagram.
 Data Flow Diagram
Data Flow Diagram (DFD) merupakan alat yang digunakan untuk menggambar
aliran data dalam sistem dan proses yang bekerja dalam sebuah sistem.
 State Transition Diagram
State Transition Diagram (STD) adalah sebuah alat yang digunakan untuk
menggambarkan urutan dan variasi dari layar yang mungkin terjadi selama user
session.
4
c.
Perancangan Layar (User Interface)
Perancangan layar (user interface) berfokus pada pembuatan rancangan layar sesuai
dengan kebutuhan sistem. Setelah itu dilakukan konsultasi dengan Ketua e-Government
dan Open Goverment, Kepala Bidang Pusat Komunikasi, dan System Analyst untuk
mendapatkan masukan hingga perancangan user interface yang penulis buat memenuhi
semua kebutuhan dan disetujui oleh ketiga pihak tersebut.
HASIL DAN BAHASAN
Tata Laksana/Prosedur yang Sedang Berjalan
Proses penerimaan paket pada Kementerian Luar Negeri yang sedang berjalan dibedakan menjadi
dua, yaitu penerimaan paket pada jam kerja dan di luar jam kerja. Pada jam kerja, kurir membawa paket
dan memberikannya kepada petugas keamanan lobby untuk diperiksa melalui mesin x-Ray. Apabila paket
ditujukan kepada Eselon I, maka petugas keamanan akan menandatangani tanda bukti pengiriman paket
dari kurir dan langsung mengantarkan paket ke ruangan yang dituju serta menyerahkan paket dan tanda
bukti pengiriman kepada Sekretaris Bagian. Sedangkan paket untuk eselon lainnya akan dikembalikan lagi
kepada kurir. Setelah dikembalikan, kurir menuju ke meja petugas penerima tamu untuk menukarkan
kartu identitas dengan kartu tamu, kemudian kurir langsung mengantarkan paket ke ruangan yang dituju
dan menyerahkannya kepada Sekretaris Bagian. Sekretaris Bagian akan menerima paket dan
menandatangani tanda bukti pengiriman paket dari kurir. Setelah itu Sekretaris Bagian akan menyerahkan
paket beserta tanda bukti pengiriman paket kepada penerima paket.
Ketika jam kerja telah usai, kurir membawa paket dan memberikannya kepada petugas keamanan
pos. Setelah menandatangani tanda bukti pengiriman paket dari kurir, petugas keamanan pos menulis
keterangan paket pada jurnal petugas keamanan, dan paket akan disimpan pada pos. Ketika jam kerja
sudah dimulai kembali, paket yang ditujukan kepada Eselon I beserta tanda bukti pengirimannya langsung
diantarkan ke ruangan yang dituju dan diberikan kepada Sekretaris Bagian. Sedangkan paket untuk eselon
lainnya beserta tanda bukti pengirimannya akan diambil oleh Bagian Pengantar Surat dari pos, dan
diantarkan langsung ke ruangan masing-masing dan diberikan kepada Sekretaris Bagian. Setelah itu
Sekretaris Bagian akan menyerahkan paket beserta tanda bukti kepada penerima paket.
Permasalahan yang Dihadapi
Berbagai permasalahan yang dihadapi pada proses penerimaan paket di Kementerian Luar Negeri
Republik Indonesia salah satunya yaitu penerimaan paket tidak dicatat sama sekali ke dalam bentuk
apapun, sehingga tidak efektif dan dapat terjadi penyelewengan karena tidak ada kontrol terhadap paket
yang diantar, juga terjadi kesulitan dalam hal mencari data. Terkadang ada paket yang hilang dan sulit
dicari, akan tetapi pegawai yang seharusnya menerima paket tidak dapat melakukan penelusuran lebih
lanjut karena pihak Kementerian Luar Negeri Republik Indonesia tidak memiliki catatan mengenai data
yang berhubungan dengan paket tersebut.
Pihak kurir juga tidak dapat mengetahui dengan pasti apakah paket benar-benar sampai kepada
orang yang dituju, karena paket hanya dititipkan kepada Sekretaris Bagian pada masing-masing ruangan.
Selain itu, kondisi di dalam gedung Kementerian Luar Negeri Republik Indonesia juga menjadi kurang
kondusif karena banyak orang keluar masuk hanya untuk mengantarkan paket.
Permasalahan lainnya yaitu pihak Kementerian Luar Negeri Republik Indonesia juga tidak dapat
mengetahui dengan pasti jumlah transaksi yang terjadi di dalam gedung yang berhubungan dengan
penerimaan paket, serta tidak dapat dilakukan analisis terhadap jumlah paket yang masuk.
Usulan Pemecahan Masalah
Setelah melakukan pengamatan terhadap sistem yang sedang berjalan dan mengetahui masalah
yang sedang dihadapi mengenai penerimaan paket, maka penulis memberikan usulan pemecahan masalah
dengan merancang sistem basis data berbasis web untuk pengelolaan paket pada Kementerian Luar Negeri
Republik Indonesia.
5
Dalam mengatasi masalah kesulitan berbagi dan mencari data, penulis merancang modul untuk
memasukkan dan menyimpan seluruh data yang berhubungan dengan penerimaan dan pengambilan paket.
Seluruh data paket yang masuk akan ditampilkan pada LCD TV yang terdapat pada lobby gedung
Kementerian Luar Negeri Republik Indonesia. Penulis juga membuat sebuah modul untuk menghasilkan
kode paket berupa barcode yang digunakan pada setiap paket untuk mempermudah proses identifikasi
paket. Saat pengguna ingin mencari data-data ataupun keterangan mengenai paket, barcode dapat
langsung di-scan, sehingga akan ditampilkan seluruh data paket.
Agar paket dapat terkontrol hingga sampai ke tujuan, terdapat fitur notifikasi yang dikirimkan
kepada penerima paket melalui email dan pesan pada website, bahwa pengguna mendapatkan kiriman
paket yang harus diambil, fitur notifikasi ini berisi rincian mengenai data paket secara lengkap. Untuk
menghindari penyelewengan juga dirancang modul bagi operator untuk mencetak tanda bukti
pengambilan paket yang diserahkan saat paket diambil. Dengan adanya sistem ini, diharapkan keadaan di
dalam gedung Kementerian Luar Negeri Republik Indonesia menjadi lebih kondusif, karena kurir tidak
perlu masuk ke setiap ruangan untuk mengantarkan paket kepada yang dituju. Selain itu, agar pihak kurir
yakin bahwa paket yang seharusnya dikirim telah sampai ke gedung Kementerian Luar Negeri Republik
Indonesia, akan dibuat modul untuk mencetak tanda bukti pengiriman paket bagi kurir, serta akan
diberikan alternatif kepada operator untuk mengirimkan pemberitahuan melalui email kepada agen.
Usulan pemecahan masalah selanjutnya yaitu dengan merancang modul untuk menampilkan dan
mencetak laporan yang berguna untuk mempermudah pihak Kementerian Luar Negeri Republik Indonesia
dalam menganalisis dan mengetahui data-data mengenai seluruh paket yang masuk. Untuk mempermudah
pengelolaan data, penulis juga merancang modul dimana pengguna yang memiliki wewenang dapat
menambah, mengubah, menghapus, dan menampilkan rincian data mengenai seluruh pengguna,
organisasi, kurir, pengirim, jenis paket, dan pencatatan segala aktivitas berupa log. Log merupakan history
pengguna yang akan mencatat seluruh rincian kegiatan pengguna berupa waktu, nama pengguna dan
seluruh aktivitas yang dilakukan seperti login, logout, penerimaan dan pengambilan paket serta
pengelolaan data.
Dengan adanya sistem ini, penulis berharap seluruh permasalahan yang terjadi pada Kementerian
Luar Negeri Republik Indonesia yang berhubungan dengan pengelolaan paket tidak akan terjadi lagi.
ERD Logical Yang Dihasilkan
Menurut Connolly dan Begg (2010, p.371), Entity Relationship Modeling adalah pendekatan topdown untuk perancangan basis data yang dimulai dengan mengindentifikasikan data penting yang berupa
entities dan relationship antara data yang harus diwakilkan dalam sebuah model.
6
Log
PK
Objek_log
kode_log
PK kode_objek_log
FK1 kode_pegawai
FK2 kode_objek_log
FK3 kode_aksi_log
perubahan
tgl_pencatatan
Prioritas_paket
PK kode_prioritas_paket
nama_objek_log
Jenis_paket
prioritas_paket
limit_pengambilan
keterangan_prioritas_paket
PK kode_jenis_paket
jenis_paket
flag_jenis_paket
Pegawai
PK
kode_pegawai
Aksi_log
FK1 kode_satker
nama_pegawai
alamat_pegawai
level_pegawai
tlp_pegawai
email_pegawai
status_pegawai
password
flag_pegawai
Paket
PK
kode_paket
FK1 kode_jenis_paket
FK2 kode_prioritas_paket
status_paket
flag_paket
PK kode_aksi_log
nama_aksi_log
Satker
PK kode_satker
Penerimaan_paket
PK
kode_penerimaan_paket
FK1 kode_pegawai
FK2 kode_paket
FK3 kode_surat_jalan
tgl_penerimaan_paket
op_penerima_paket
keterangan_paket
loker
flag_penerimaan_paket
Agen
PK kode_agen
nama_agen
alamat_agen
no_telp
email_agen
flag_agen
root
nama_satker
eselon
Pengambilan_paket
PK
kode_pengambilan_paket
Pengambil_paket
PK kode_pengambil_paket
FK1 kode_penerimaan_paket
FK2 kode_pengambil_paket
tgl_pengambilan_paket
op_penyerah_paket
NIP_pengambil_paket
nama_pengambil_paket
satker_pengambil_paket
Kurir
Surat_jalan
PK
kode_kurir
PK
FK1 kode_pengirim
nama_kurir
kode_surat_jalan
FK2 kode_kurir
FK1 kode_pengirim
tgl_surat_jalan
nomor_surat_jalan
PK
Pengirim
Organisasi
kode_pengirim
PK kode_organisasi
FK1 kode_organisasi
nama_pengirim
alamat_pengirim
tlp_pengirim
keterangan_pengirirm
flag_pengirim
Gambar 1 ERD Logical Sistem Pengelolaan Paket
nama_organisasi
flag_organisasi
7
Beberapa Perancangan STD
Menurut Whitten, Bentley, dan Dittman (2007, p.635), State Transition Diagram adalah sebuah
alat yang digunakan untuk menggambarkan urutan dan variasi dari layar yang mungkin terjadi selama user
session. Diagram ini memberikan gambaran berdasarkan ketergantungan waktu dari sistem (timedependent).
Form Login
Menginput Email dan
Password
Login Salah
Menampilkan Pesan Kesalahan
Validasi
Login Benar
Menu Utama Ditampilkan
Beranda
Gambar 2 STD Login
Memilih Menu Kelola Data
Menampilkan Kelola Data
Kelola Data
Kembali ke Beranda
Memilih Menu Terima Paket
Menampilkan Form Terima Paket
Terima Paket
Kembali ke Beranda
Memilih Menu Laporan
Menampilkan Menu Laporan
Beranda
Laporan
Kembali ke Beranda
Memilih Menu Pesan
Menampilkan Pesan
Pesan
Kembali ke Beranda
Memilih Menu Keluar
Keluar
Gambar 3 STD Beranda
Keluar
8
Memilih PDF Tanda Bukti Pengiriman Paket
Menampilkan PDF Tanda Bukti Pengiriman Paket
Klik Submit
Menampilkan Sub Menu Cetak Barcode &
Unduh Bukti Pengiriman Paket
Penerimaan Paket
Cetak Barcode &
Unduh Tanda Bukti
Pengiriman Paket
Kembali ke Penerimaan Paket
PDF Tanda Bukti
Pengiriman Paket
Memilih PDF Barcode
Menampilkan PDF Barcode
PDF Barcode
Gambar STD Pencatatan Penerimaan Paket
Perancangan DFD
Menurut Whitten, Bentley, dan Dittman (2007, p.317), Data Flow Diagram (DFD) adalah alat
yang digunakan untuk menggambar aliran data dalam sistem dan proses yang bekerja dalam sebuah
sistem. Data Flow Diagram menggambarkan sistem informasi pada suatu perusahaan.
Pengelolaan data
Operator
Penginputan data penerimaan paket
Penginputan data pengambilan
paket & scan barcode
Agen
Pencetakan tanda bukti penerimaan
Pencetakan barcode
Pencetakan tanda bukti pengambilan
Pengiriman email
Registrasi
Pengiriman pesan & email
penerimaan paket
Pengelolaan data
Admin
Pengiriman informasi
penerimaan paket
Sistem Pengelolaan Paket
Laporan penerimaan paket
Laporan pengambilan paket
Laporan keterlambatan pengambilan paket
Pengiriman informasi
penerimaan paket
Pengiriman informasi
pengambilan paket
Pengiriman email
pengambilan paket
Viewer
Gambar 5 Diagram Konteks Sistem Pengelolaan Paket
Pegawai
Gambar 6 Diagram Level Nol
Struktur Menu
Login
Beranda
Kelola data
Terima Paket
Laporan
Pesan
Rincian Paket Yang
Diterima
Berdasarkan Waktu
Masuk
Ubah Loker &
Status Paket
Konfirmasi
Pengambilan Paket
Berdasarkan
Prioritas
Cetak Barcode
& Unduh Tanda
Bukti Pengiriman
Paket
Registrasi
Pengguna
Daftar Pengguna
Rincian Pengguna
PDF Tanda Bukti
Pengiriman paket
Laporan
Penerimaan Surat
& Paket
PDF Barcode
Laporan
Pengambilan Surat
& Paket
Rincian Paket Yang
Diterima
Ubah Loker &
Status Paket
Daftar Agen
Pengirim
Menambah Agen
Pengirim Baru
Daftar Organisasi
Menambah
Organisasi Baru
Konfirmasi
Pengambilan Paket
Paket Tertunda > 3
Hari
Rincian Paket Yang
Diterima
Ubah Organisasi
Ubah Loker &
Status Paket
Daftar Pengirim
Konfirmasi
Pengambilan Paket
Paket Terkirim
Menambah
Pengirim Baru
Ubah Pengirim
Rincian Paket Yang
Diterima
Rincian Pengirim
Daftar Jenis Paket
Menambah Jenis
Paket
Ubah Jenis Paket
Daftar Log
Gambar 7 Struktur Menu Sistem Pengelolaan Paket
Laporan
Keterlambatan
Pengambilan Surat
& Paket
Rincian Paket yang
Diterima
Keluar
11
Perancangan Layar
Menurut Shneiderman dan Plaisant (2010, p.88-89), prinsip-prinsip yang mendasari perancangan
antar muka yang dapat diterapkan dalam banyak sistem:
1.
Berusaha untuk tetap konsisten
2.
Memenuhi kebutuhan yang universal
3.
Memberikan umpan balik yang informatif
4.
Sistem harus memberikan umpan balik bagi semua tindakan pemakai.
5.
Merancang dialog yang memberikan penutup atau keadaan akhir
6.
Memberikan penanganan kesalahan
7.
Mudah untuk kembali ke tindakan yang sebelumnya
8.
Mendukung tempat pengendalian internal
9.
Mengurangi beban ingatan jangka panjang
Beberapa hasil perancangan layar:

Halaman Login
Gambar 8 Halaman Login

Halaman Beranda Paket Berdasarkan Waktu Masuk - Admin
Gambar 9 Halaman Beranda Paket Berdasarkan Waktu Masuk - Admin
12
SIMPULAN DAN SARAN
Berdasarkan hasil analisis, perancangan, implementasi, dan evaluasi Sistem Basis Data Berbasis Web
untuk Pengelolaan Paket pada Kementerian Luar Negeri Republik Indonesia yang telah dibahas pada babbab sebelumnya, maka simpulan yang dapat diambil oleh penulis yaitu:
1. Dengan adanya basis data pada sistem memberi kemudahan bagi pegawai untuk mendapatkan
informasi yang berhubungan dengan pengelolaan paket.
2. Sistem dirancang dalam bentuk web sehingga mudah diakses oleh seluruh pegawai untuk
mendapatkan informasi yang ada secara real time.
3. Sistem Pengelolaan Paket membantu pihak Kementerian Luar Negeri Republik Indonesia
mengawasi pengelolaan paket secara transparan melalui hak akses yang diberikan kepada
pengguna, dan juga melalui LCD TV yang disediakan.
4. Sistem ini membantu Sekretaris Jendral mendapatkan laporan mengenai pengelolaan paket yang
tersedia dalam jangka waktu tertentu dan dalam lingkup Satuan Kerja. Dengan adanya fitur log
(history pengguna), seluruh aksi yang berhubungan dengan proses manipulasi data yang dilakukan
oleh pengguna dapat dipantau dan disimpan dengan baik.
5. Pengiriman rincian paket yang diterima ke email dan pesan pada layar website penerima paket
pada sistem ini mempercepat proses pendistribusian paket untuk sampai kepada tujuan.
REFERENSI
Bassil, Y. (2011). A Simulation Model for the Waterfall Software Development Life Cycle, International
Journal of Engineering & Technology (iJET).
Connolly, T., Begg, C. (2010). Database System: A Practical Approach to Design, Implementation, and
Management. (5th Edition). Addison-Wesley, New York
Shneiderman, B., Plaisant, C. (2010). Designing The User Interface. Addison Wesley.
Whitten, J. L,. Bentley, L. D., Dittmann, K.C. (2007). Systems Analysis and Design for the Global
Enterprise, (7th Edition), International Edition. McGrawHill, New York.
RIWAYAT PENULIS
Nathalia lahir di kota Jakarta pada 24 Desember 1990. Penulis menamatkan pendidikan S1 di Universitas
Bina Nusantara dalam bidang Ilmu Komputer Teknik Informatika pada 2013. Saat ini, penulis belum
bekerja dan tidak aktif di organisasi manapun.
Nesya Yulia Ramadhani lahir di kota Subang pada 7 April 1991. Penulis menamatkan pendidikan S1 di
Universitas Bina Nusantara dalam bidang Ilmu Komputer Teknik Informatika pada 2013. Saat ini, penulis
belum bekerja dan tidak aktif di organisasi manapun.
Olivia Aldisa lahir di kota Tebing Tinggi pada 22 Oktober 1991. Penulis menamatkan pendidikan S1 di
Universitas Bina Nusantara dalam bidang Ilmu Komputer Teknik Informatika pada 2013. Saat ini, penulis
belum bekerja dan tidak aktif di organisasi manapun.
Download