1 Artikel 006 - Vitapet Animal Clinic, Juli 2015 LEPTOSPIROSIS PADA ANJING Vitapet Animal Clinic Jln. Pluit Raya 132 Blok B/C/D/E. Jakarta Utara – 14440 Telp 021-662 7933 Drh Retha MANULLANG (Team dokter di Vitapet Animal Clinic) Etiologi Penyakit Leptospira merupakan penyakit bakterial yang menular dan zoonosis yang menyebabkan kegagalan ginjal akut dan prnyakit hati. Leptospira pada anjing dapat disebabkan oleh agen genus Leptospira antara lain L.australis, L.autumnalis, L.ballum, L.canicola, L.batislava, L.bataviae, L. Grippotyphosa, L. Icterohaemorrhagica, L.tarassovi, L.pamona. Resovar yang sering dipakai di dalam vaksin Leptospira adalah L. Canicola dan L. Icterohaemorrhagica. Leptospirosis tersebar di seluruh dunia yang merupakan penyakit zoonosis yang sangat diperhatikan. Terdapat dua serotipe dari Leptopira yang penting pada anjing yaitu; 1)Serotipe Canicola yang berhubungan erat dengan kejadian nefritis interstisialis akut dan 2)Serotipe icterohaemorrhagie yang berhubungan dengan kejadian jaundice dan hemoragi. Perbedaan antara kedua serotipe ini disimpulkan bahwa serotipe canicola berhubungan dengan jaundice dan serotipe icterohaemorrhagie berhubungan dengan penyakit ginjal. Leptospirosis pada anjing selalu berkaitan dengan gagal ginjal akut dan penyakit hati yang disertai dengan jaundice. Penularan Penyakit Perpindahan Leptospira ke hewan lainnya dapat melalui kontak langsung dan tidak langsung. Penularan dapat melalui kontak langsung terhadap urin, abortusan, cairan sperma penderita. Secara tidak langsung dapat melalui paparan terhadap lingkungan yang terkontaminasi seperti tanaman, tanah, makanan, air. Leptospira yang dikeluarkan akan berenang bebas di air dan akan menginfeksi melalui luka dikulit, luka gigitan dan melalui mukosa mata, mulut, alat kelamin dan mukosa lainnya. Penularan banyak terjadi saat musim hujan atau dalam keadaan lembab. Patogenesa Penyakit Leptospira masuk ke dalam tubuh hewan melalui kulit yang luka atau membran mukosa kemudian masuk ke pembuluh darah. Bakteremia ini dapat merusak pembuluh darah dan melisiskan darah. Leptospira memiliki enzim lipase yang akan merusak membran sel darah dan sel endotel hal inilah yang menyebabkan terjadinya pendarahan multi organ. Lisisnya sel darah merah membuat limpa meningkatkan kerjanya untuk melakukan destruksi sel darah merah yang menyebabkan terjadinya peningkatan bilirubin tak terkonjugasi dalam 2 Artikel 006 - Vitapet Animal Clinic, Juli 2015 darah yang menyebabkan terjadinya ikhterus. Selain ikhterus pre hepatik, leptospirosis juga menyebabkan ikhterus hepatik karena rusaknya sel-sel hati dan ikhterus post-hepatik karena tersumbatnya duktus choledukus oleh bakteri tersebut dan reruntuhan sel dinding duktus. Bakteri ini tersebar di beberapa organ tubuh penting antara lain ginjal, hati, SSP, limpa, mata, dan organ reproduksi. Tubuh dapat bereaksi terhadap infeksi leptospira dengan memproduksi antibodi. Umumnya leptospira dapat dieliminasi dari sebagian besar organ oleh antibodi yang diproduksi tubuh. Namun keberadaan leptospira di ginjal sulit dieliminasi, karena ginjal khususnya daerah glomerulus merupakan daerah yang jarang ditemukan antibodi karena ukuran antibodi yang tidak dapat melewati filtrat glomerulus. Berdasarkan anamnese,dikatakan bahwa anjing telah menjalani vaksinasi terhadap leptospira. Munculnya leptospirosis pada hewan yang telah divaksinasi dapat terjadi karena beberapa hal diantaranya kegagalan vaksinasi, kegagalan tubuh membentuk antibodi karena imunosupresif ataupun anjing terinfeksi leptospira dari serevoar lain yang tidak terdapat dalam vain. Pada kondisi ini, leptospira dapat keluar bersama urin selama beberapa bulan hingga tahunan. Keparahan lesio organ tergantung pada virulensi agen dan kerentanan hewan sebagai induk semang. Gejala Klinis Pada kejadian akut hewan akan mengalami demam, kedinginan, dan otot menjadi lemah, muntah dan dehidrasi. Beberapa kasus anjing akan mengalami suhu tubuh rendah (hipotermia) dan dapat terjadi kematian sebelum kerusakan pada hati dan ginjal terlihat. Pada infeksi subakut, gejala yang terlihat antara lain, demam, muntah, nafsu makan menurun, dehidrasi, dan rasa haus yang meningkat. Anjing akan menjadi kurang aktif karena rasa sakit pada otot dan ginjal. Gangguan pada organ hati akan menimbulkan warna kuning pada kulit dan selaput lendir (ikterus). Gangguan pada hati dan ginjal akan terlihat setelah infeksi berjalan selama 2-3 minggu. Pada anjing yang mengalami infeksi kronik atau tanpa gejala (subklinik) tidak memperlihatkan gejala yang signifikan. Bakteri akan berada dalam urin selama berbulan-bulan bahkan sampai tahunan. Diagnosa Diagnosa terhadap leptospirosis hanya berdasarkan gejala klinis, hematologi maupun kimiawi darah. Pemeriksaan hanya akan memperoleh gambaran adanya gangguan hati dan ginjal. Gambaran pemeriksaan darah terdapat adanya peningkatan PCV akibat dehidrasi, leukositosis, trombositopenia, BUN dan kreatinin yang tinggi, peningkatan enzim hati (SGOT, SGOP, ALP), proteinuria, isothenuria. Sedangkan diagnosa terhadap agen penyebab dapat dilakukan melalui pemeriksaan laboratoris yaitu PCR. Terapi Terapi yang dapat dilakukan pada penderita leptospira yaitu terapi cairan untuk menangani dehidrasi yang terjadi akibat demam dan anoreksia. Jika urin sedikit atau tidak ada urin dapat dilakukan terapi diuresis yang tidak memberatkan ginjal. Terapi antibiotika yang tepat yaitu amphicillin setiap 8jam secara intravena dan unutk mengeliminasi leptospira dari jaringan interstitial ginjal dapat menggunakan antibitik doxycycline selama 3minggu. 3 Artikel 006 - Vitapet Animal Clinic, Juli 2015 Pencegahan Vaksinasi adalah salah satu cara untuk memproteksi hewan dari infeksi Leptospira. Selain itu juga sanitasi lingkungan memegang peranan penting terhadap penularan seperti sanitasi kandang, pengendalian hewan pengerat, pembatasan aktifitas ke daerah yang basah atau air tergenang dan alam liar. Jika hewan yang sudah terkontaminasi segera pisahkan dengan hewan sehat sampai terapi selesai. DAFTAR PUSTAKA leptospirosis pada anjing/ http://pdhbvet.com/leptospirosis-pada-anjing/ leptospirosis pada anjing/ http://vetarranirian.blogspot.com/2009/04/leptospirosis-padaanjing.html leptospirosis pada anjing/ http://www.pietklinik.com/wmview.php?ArtID=21 4 Artikel 006 - Vitapet Animal Clinic, Juli 2015