Ancaman Kesehatan Anak Anjing: Coccidiosis

advertisement
003. Artikel Vitapet Animal Clinic, Maret 2011
ANCAMAN KESEHATAN PADA ANAK
ANJING
”Coccidiosis”
Vitapet Animal Clinic
Jln. Pluit Raya 200 No. 8-8a. Jakarta Utara 14440
Telp 021-6627933
Drh. Fhoci S DAYEF1, Drh Reagansan PURBA2
(Team Dokter di Vitapet Animal Clinic)
Seekor anak anjing menawarkan persahabatan tanpa syarat dalam hidupnya,
dilengkapi dengan perhatian, kesetiaan dan hiburan. Jika anda baru mendapatkan anak
anjing, sangat penting untuk segera memeriksakannya. Hal ini bertujuan untuk
mendeteksi penyakit/ kelainan sedini mungkin dan melakukan tindakan pencegahan
terhadap beberapa jenis penyakit. Kunjungan ke dokter hewan adalah hal yang wajib
dilakukan setelah membeli anak anjing. Kunjungan pertama ini bertujuan untuk
mengevaluasi kesehatan & kepribadian, serta melakukan tindakan pencegahan
penyakit dan mengobati penyakit yang umumnya ditemukan pada anak anjing, salah
satunya adalah coccidiosis.
Anak anjing yang memiliki resiko menderita coccidiosis adalah yang berasal
dari tempat dengan populasi/ jumlah anjing yang banyak, misalnya kennel, pet shop,
penampungan hewan (shelter). Tempat-tempat tersebut beresiko tinggi terhadap
infeksi coccidia melalui makanan ataupun air yang terkontaminasi oocyst. Dalam
lingkungan seperti yang disebutkan diatas, anak anjing mudah stres dan sistem
pertahanan tubuhnya tidak berkembang dengan sempurna.
Coccidiosis merupakan penyakit yang disebabkan oleh Isospora, yang juga
dikenal dengan nama Coccidia, yang termasuk dalam
filum Apicomplexa. Parasit ini menginfeksi saluran
cerna. Siklus hidupnya adalah di sel epitel usus.
Gejala klinis yang ditimbulkannya berupa diare
berdarah, namun dalam
beberapa
kasus tidak
menunjukkan gejala klinis (asymptomatis)
Gambar 1 : Mikroskopik Isospora Sp
1
003. Artikel Vitapet Animal Clinic, Maret 2011
Keadaan lingkungan & stres merupakan faktor yang menentukan sistem
pertahanan tubuh anak anjing. Faktor-faktor tersebut memiliki pengaruh yang besar
dalam penyakit coccidiosis. Seringkali ditemukan anak anjing yang terlihat sehat pada
waktu dibeli, namun kemudian mengalami diare beberapa hari setelah pindah ke
rumah baru. Pada pemeriksaan, anak anjing tersebut kemudian didiagnosa mengalami
coccidiosis. Periode inkubasi (waktu antara terinfeksi sampai dengan menunjukkan
gejala klinis) adalah sekitar 13 hari. Jika anak anjing sudah berada dirumah baru
kurang dari 13 hari, kemungkinan besar anak anjing tersebut terinfeksi dari tempat
asalnya. Jika anak anjing berada di rumah baru lebih dari 13 hari, maka infeksi berasal
dari rumah baru.
Selain resiko teinfeksi dari lingkungan, anak anjing dapat terinfeksi coccidia
dari induknya. Anak anjing seringkali terekspos dengan kotoran induknya yang
mengandung oocyst. Oocyst ini kemudian akan berkembangbiak di saluran cerna anak
anjing. Perkembangbiakan parasit ini dapat terjadi dengan cepat karena anak anjing
belum memiliki sistem pertahanan tubuh yang berkembang sempurna. Parasit ini
dapat dengan cepat menular ke anak anjing yang lainnya, untuk itulah anak anjing
yang terinfeksi harus dipisahkan dari yang lain. Di Vitapet Animal Clinic kami
meiliki ruangan isolasi khusus untuk kasus seperti.
Gambar 2 : Ruang Isolasi Pencernaan
Gambar 3 : Ruang Isolasi Pencernaan
Dokter hewan dapat mendiagnosa penyakit ini melalui prosedur pemeriksaan
direct fecal smear dengan menggunakan kotoran anak anjing sebagai sampelnya. Jika
kotoran tersebut mengandung oocyst, hal ini dapat terdeteksi dengan menggunakan
mikroskop. Oocyst yang tampak dibawah mikroskop berbentuk bulat, transparan,
2
003. Artikel Vitapet Animal Clinic, Maret 2011
dengan ukuran yang kecil. Metode lain yang dapat digunakan untuk mendeteksi
oocyst adalah fecal floatation.
Jika oocyst ditemukan pada kotoran anjing yang tidak mengalami diare, hal ini
merupakan temuan insignifikan. Meskipun demikian, pada anak anjing dan anjing
dewasa yang tidak sehat, oocyst dapat menyebabkan diare yang parah, dehidrasi,
tekanan pada abdomen dan muntah. Kasus yang parah dapat berujung pada kematian.
Di Vitapet Animal Clinic, kami mendapatkan 9 kasus coccidia selama bulan
April 2011, 78% terjadi pada anak anjing. Anak anjing yang terinfeksi berasal dari ras
kecil yaitu Cihuahua, Yorkshire terrier & Pomeranian. Sisanya terjadi pada anak
kucing dan kelinci. Sebagian besar dari
kasus tersebut diobati dengan rawat jalan.
Namun
pada
kasus
yang
mengalami
dehidrasi parah, pasien harus kami rawat di
klinik.
Hal
mengembalikan
ini
bertujuan
untuk
keseimbangan
elektrolitnya. Survival rate penyakit ini
adalah 89%.
Gambar 4 : Anjing yang Terinfeksi Isospora Sp
Jenis obat yang paling sering digunakan untuk mengobati coccidiosis adalah
antibiotik tipe sulfa yang diberikan selama 10-14 hari. Re-infeksi adalah hal sangat
mungkin terjadi, untuk itu desinfeksi lingkungan harus dilakukan. Desinfeksi
lingkungan dapat dilakukan dengan menggunakan klorin pemutih yang diencerkan (1
cup diencerkan dalam 1 liter air). Untuk meminimalkan resiko penularan, sanitasi
yang baik dengan cara membuang kotoran anjing setiap hari sangat dianjurkan. Di
klinik kami, proses pembersihan dilakukan dengan cara membersihkan kandang
secara manual dan dengan menggunakan alat steam & pressure untuk kandang dan
lantai ruangan.
3
Download