BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Anjing dan kucing sering disebut sebagai sahabat manusia karena loyalitas dan kesetiaannya. Selain itu anjing dan kucing mempunyai kesamaan yaitu sangat responsif, pintar beradaptasi di berbagai lingkungan dan tidak sulit untuk dipelihara hewan ini juga sering digunakan untuk membantu manusia, terutama yang menyukai hewan peliharaan seperti anjing dan kucing harus juga memperhatikan kondisi kesehatan dari anjing dan kucing tersebut. Karena tidak menutup kemungkinan penyakit yang diderita oleh anjing dan kucing tersebut dapat mempengaruhi manusia atau bahkan menular kepada manusia. Salah satu tindakan antisipasi adalah mengetahui seperti apa gejala dari penyakit virus, bakteri dan parasit, salah satunya adalah dengan memeriksakan anjing dan kucing kepada dokter hewan secara teratur. Namun permasalahannya adalah keterbatasan waktu dan biaya, selain itu juga informasi yang diperoleh hanya sesuai dengan kondisi dari anjing dan kucing tersebut pada saat ke dokter hewan. Jika dilihat ada gejala yang lain, mau tidak mau maka harus kembali melakukan konsultasi kepada dokter hewan tersebut. Sistem pakar diagnosa penyakit anjing dan kucing yang akan dibangun diharapkan dapat membantu pencinta anjing dan kucing sehingga mengetahui penyakit dari hewan tersebut berdasarkan gejala yang terlihat tanpa harus melakukan pemeriksaan ulang atau datang ke dokter hewan. 1 2 Sitem Pakar adalah sebuah perangkat lunak komputer yang memiliki basis pengetahuan untuk domain tertentu dan menggunakan penalaran menyerupai seorang pakar dalam memecahkan masalah. Pengetahuan ini diambil seorang pakar dan pengalamannya bekerja selama bertahun-tahun pada sebuah bidang keahlian tertentu, (Azis, 1994). Sedangkan menurut (Kusrini, 2006). Sistem pakar merupakan cabang dari kecerdasan buatan dan juga merupakan bidang ilmu yang muncul seiring perkembangan ilmu komputer saat ini. Sistem pakar adalah sistem berbasis komputer yang menggunakan pengetahuan, fakta dan teknik penalaran dalam memecahkan masalah yang biasanya hanya dapat dipecahkan oleh seorang pakar dalam bidang tersebut (Sistem pakar yang baik dirancang agar dapat menyelesaikan suatu permasalahan tertentu dengan meniru kerja dari para ahli. Dengan sistem pakar ini, orang awampun dapat menyelesaikan masalah yang cukup rumit yang sebenarnya hanya dapat diselesaikan dengan bantuan para ahli. Bagi para ahli, sistem pakar ini juga akan membantu aktivitasnya sebagai asisten yang sangat berpengalaman. Ada beberapa defenisi tentang sistem pakar, antara lain: 1) Menurut Durkin: sistem pakar adalah suatu program komputer yang dirancang untuk memodelkan kemampuan penyelesaian masalah yang dilakukan oleh seorang pakar. 2) Menurut Ignizio: Sistem pakar adalah suatu model dan prosedur yang berkaitan, dalam suatu domain tertentu, yang mana tingkat keahliannya dapat dibandingkan dengan keahlian seorang pakar. 3 3) Menurut Giarratano dan Riley: sistem pakar adalah suatu sistem komputer yang bisa menyamai atau meniru kemampuan seorang pakar. Pengetahuan adalah sebuah kekuatan yang dapat memecahkan suatu masalah yang kita temui sehari-hari. Sistem pakar adalah salah satu jalan untuk memecahkan masalah, secara lebih cepat dan mudah. Pengetahuan dari sistem pakar ini tidak lepas dari peran seorang pakar dalam bidang kedokteran maka penyusun dalam penelitian ini membuat suatu sistem yang dibutuhkan dalam sistem pakar yang dapat membantu dokter dalam menentukan penyakit dengan bantuan perangkat lunak. Berdasarkan latar belakang, maka dilakukan penelitian dan penyusunan tugas akhir yang berjudul “SISTEM PAKAR DIAGNOSA PENYAKIT PADA ANJING DAN KUCING”. 4 1.2 Rumusan Masalah Berdasarkan latar belakang masalah, maka fokus penulisan tugas akhir adalah membuat suatu sistem pakar yang dapat mendiagnosa jenis penyakit pada anjing dan kucing. 1. Bagaimana merancang suatu sistem pakar yang dapat mendiagnosa penyakit hewan berdasarkan gejala yang timbul pada Anjing dan Kucing dan memberikan solusinya berdasarkan metode forward chaining ? 2. Bagaimana cara pasien mengenali gejala penyakit anjing dan kucing? 3. Bagaimana cara pasien atau user mengakses informasi yang dibutuhkan pada sistem pakar diagnosa penyakit pada anjing dan kucing? 1.3 Tujuan dan Manfaat Tujuan perancangan sistem pakar diagnosa penyakit pada anjing dan kucing ini yaitu: 1. Sistem dapat mendiagnosa penyakit hewan pada anjing dan kucing dan memberikan solusinya berdasarkan gejala yang dirasakan pasien atau user dengan menggunakan metode forward chaining. 2. Sistem menyediakan pertanyaan gejala yang dialami hewan tersebut. 3. Sistem dapat menyediakan layanan pengaksesan informasi yang dibutuhkan pasien atau user, seperti informasi jenis-jenis penyakit dan informasi untuk layanan diagnosa beserta solusinya. 5 1.4 Batasan Masalah Dalam perancangan sistem pakar penyakit anjing dan kucing ini akan dibatasi pada hal tertentu saja, yaitu : 1. Sistem pakar yang dibangun membahas diagnosa penyakit Anjing dan Kucing, data input hanya nama penyakit, gejala yang sudah tampak berdasarkan kodisi hewan tersebut. 2. Output yang dihasilkan adalah jenis penyakit anjing dan kucing beserta pencegahan dan pengobatanya berdasarkan data-data gejala yang sudah dipilih oleh pasien atau user. 3. software ini hanya menangani penyakit yang disebabkan oleh virus, bakteri dan varasit. 4. Metode inferensi sistem pakar yang dipakai adalah forward chaining. 5. Metode pengembangan yang digunakan adalah metode struktural 6. Nama penyakit, gejala penyakit beserta penangulangannya yang dianjurkannya bersumber dari buku membuat anjng sehat dan pintar Drh. prajanto dan Drs .Agus Andoko internet http:// PeNyAKiT KuCiNg « C@t LoVeR.dan hasil wawancara dengan dokter hewan yaitu pakar hewan Drh. Aepul sehingga didapatkan aplikasi yang sesuai dengan pengetahuan pakar. 6 1.5 Metodologi Penelitian Sistem pakar yang akan dibangun ini merupakan katagori sistem pakar diagnosis. Teknik yang digunakan oleh penulis dalam tahap pengumpulan data adalah : 1.5.1 Metode Pengumpulan Data a. Studi Sistem 1. Observasi Observasi adalah metode penelitian dengan cara mencari data atau keterangan langsung dengan terjun ke lapangan sebagai bahan penyusunan tugas akhir. 2. Wawancara Wawancara adalah metode yang paling banyak digunakan. Metode ini melibatkan pembicaraan dengan pakar atau dokter hewan. b. Studi Pustaka (Literatur) Studi Pustaka literatur dimaksudkan sebagai sumber pelengkap yang berhubungan dengan masalah penelitian. Pencatatan data dilakukan dengan segera setelah mendapatkan informasi yang diinginkan. 1.5.2 Metode Pengembangan Sistem Sebelum beranjak ke pembuatan program, tentu akan dilakukan perancangan, dan model perancangan yang digunakan ialah SSAD (System Structure Analysis and Design). Sedangkan metode pengembangan perangkat lunaknya menggunakan metode waterfall (sekuensial linier). 7 Sistem ini akan berbasis web, sehingga menggunakan bahasa pemrograman PHP dengan basisdata MySQL. 1.6 Sistematika Penulisan BAB I PENDAHULUAN Berisi latar belakang masalah yang sering terjadi di masyarakat pada hewan peliharaannya, yang akan memberikan kemudahan dengan adanya sistem pakar diagnosis penyakit pada Anjing dan kucing . BAB II LANDASAN TEORI Berisi pengertian istilah-istilah, konsep sistem pakar definisi perangkat lunak, perkembangan perangkat lunak, keuntungan sistem pakar dan tahapan pengembangan sistem pakar. BAB III ANALISIS DAN PERANCANGAN Analisis dan Perancangan Sistem, menjelaskan tentang penyakit pada anjing dan kucing berupa nama penyakit, gejala, penanggulangan dan pengobatannya dan serta tahapan-tahapan dalam merancang program sistem pakar seperti basis data yang terdiri dari struktur menu dari program aplikasi yang akan dibangun. BAB IV IMPLEMENTASI DAN PENGUJIAN Membahas proses Implementasi perancangan sistem pakar penyakit anjing dan kucing serta pengujian perangkat lunak secara detil. Proses Implementasi meliputi Persiapan software dan hardware, 8 installasi aplikasi, dan tampilan akhir aplikasi. sedangkan pengujian meliputi identifikasi software, rencana pengujian, kasus uji dan hasil uji, evaluasi pengujian. BAB V PENUTUP Berisi kesimpulan dan saran dari hasil pembangunan Sistem Pakar Diagnosa Penyakit pada Anjing dan Kucing agar dapat diperbaiki dan menunjang perkembangan sistem pakar hewan khususnya anjing dan kucing selanjutnya.