PREVALENSI PENYAKIT PERIODONTAL PADA PASIEN ANAK yang MENDERITA PENYAKIT SISTEMIK (JANTUNG, LEUKIMIA, dan THALASSEMIA) di RS. WAHIDIN SUDIROHUSODO MAKASSAR MARET–JUNI 2013 SKRIPSI Sebagai Salah Satu Syarat Untuk Mencapai Gelar Sarjana Kesehatan Gigi Oleh Hardianti Maulidita H. J111 10 102 FAKULTAS KEDOKTERAN GIGI UNIVERSITAS HASANUDDIN MAKASSAR 2013 1 ABSTRAK Jaringan periodontal adalah jaringan yang mengelilingi gigi dan berfungsi sebagai penyangga gigi, terdiri dari gingiva, sementum, ligamentum periodontal dan tulang alveolar. Berbagai keadaan dapat terjadi di jaringan periodontal seseorang, tidak terkecuali pada anak yang menderita penyakit sistemik (jantung, leukima, thalassemia). Hubunganantara penyakit sistemik dengan penyakit periodontal dapat disebabkan oleh penyebaran mikroorganisme atau toksin yang dapat berasal dari gigi, akar gigi, atau gingiva yang terinfeksi, sehingga dapat menyebabkan timbulnya faktor risiko terjadinya penyakit sistemik. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui tingkat prevalensi penyakit periodontal pada pasien anak dengan penyakit sistemik yang diderita di RS. Wahidin Sudirohusodo Makassar 2013. Penelitian ini melibatkan 70 sampel yang memenuhi kriteria inklusi. Hasil penelitian menunjukkan tingginya perolehan skor 2 dari keseluruhan penyakit, kecuali pada anak yang menderita penyakit thalassemia. Disimpulkan bahwa adanya tingkat penyakit periodontal yang masih tinggi. Kata Kunci : jaringan periodontal, anak yang menderita penyakit sistemik, kardiovakuler, leukimia, thalassemia, penyakit periodontal, skor 2. 2 ABSTRACT Periodontaltissuesaretissuesthatsurround the teethandtoothserves as a buffer, consistingof thegingiva, cementum, Variouscircumstancescanoccurina periodontalligamentandalveolarbone. person'speriodontaltissues, not least in childrenwhosuffer fromsystemicdiseases(cardiovascular, leukima, thalassemia). The relationship betweensystemicdiseasewithperiodontaldiseasemaybe causedby the spread ofmicroorganismsortoxinsthatcancome fromteeth, tooth root, orgingivalinfected, so thatriskfactorscancausesystemicdisease. This studyaimed to determinethe prevalence patientswithsystemicdiseasessufferedin ofperiodontaldiseasein pediatric theWahidinSudirohusodo’s Hospital Makassar2013.The study included70samples thatmet the inclusion criteria. The results showedhighscores2acquisitionofthe entiredisease, exceptin childrensuffering fromthalassemiadisease. Concludedthat thepresence ofperiodontaldiseaselevelsare stillhigh. Key words:periodontaltissues, childrenwhosuffer fromsystemicdiseases, kardiovakuler, leukaemia, thalassemia, periodontaldisease, a score of 2. 3 BAB I PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG Jaringan periodontal adalah jaringan yang mengelilingi gigi dan berfungsi sebagai penyangga gigi, terdiri dari gingiva, sementum, ligamentum periodontal dan tulang alveolar1. Keadaan normal maupun tidak normal dari jaringan periodontal penting untuk diketahui sebelum mendapatkan adanya gangguan jaringan periodontal. Gangguan dari jaringan periodontal dapat mempengaruhi keadaan dari keempat jaringan penyangga gigi tersebut, sehingga dapat menyebabkan timbulnya penyakit periodontal. Pada tahap awal disebut gingivitis, gingiva menjadi bengkak dan merah karena peradangan. Dalam bentuk yang lebih serius disebut periodontitis, terjadi resesi gingiva dan jaringan pendukung yang mengalami kerusakan2. Masyarakat Indonesia banyak mengalami infeksi pada gigi yang berkaitan dengan masalah kebersihan rongga mulutnya. Teori mengenai fokal infeksi yang sudah ada sejak abad 19 dan 20 saat ini, menghasilkan sebuah penelitian epidemologi, bahwa infeksi rongga mulut khususnya pada bagian marginal dan apikal dari gingiva yang mengalami periodontitis adalah sebuah faktor resiko terjadinya penyakit sistemik2,3. Prevalensi penyakit periodontal dapat terlihat 4 dengan banyaknya kasus mengenai epidemiologi prevalensi penyakit periodontal, khusunya pada anak yang terjadi di beberapa negara. Hanya saja data mengenai hilangnya perlekatan gingiva pada populasi yang ada selama perjalanan dari tahun ke tahun masih sedikit, seperti di Indonesia, khususnya Makassar. Adapun prevalensi yang didapatkan dari berbagai bangsa maupun negara, namun akan dibahas pada bab selanjutnya3. Pada anak-anak dan remaja, berbagai penyakit periodontal dapat terjadi, beberapa yang dengan cepat dapat merusak. Penyakit periodontal pada anak dikelompokkan menjadi beberapa klasifikasi. Klasifikasi dari penyakit periodontal memudahkan dokter untuk mempertimbangkan dan menentukan berbagai gangguan periodontal yang dapat mempengaruhi pasien dan menyediakan dasar untuk diagnosis dan manajemen selanjutnya4. Untuk melihat prevalensi penyakit periodontal itu sendiri, khusunya pada anak, dapat menggunakan standar pengukuran WHO, menggunakan probe dengan akhir bola 0,5 mm dan band hitam pada 3,5 sampai 5,5 mm yang berfungsi mengukur kedalaman poket pada sulkus gingiva5. Berbicara mengenai jaringan periodontal, banyak penyakit sistemik yang timbul dengan adanya penyakit periodontal seperti jantung, diabetes, leukimia, bakteremia, infeksi endokarditis6,7,8, dan banyak penyakit sistemik pada anak, berupa gangguan jantung, diabetes mellitus, dan gangguan hematologi9,10. Manifestasi dari penyakit sistemik bermacam-macam, dapat berupa keadaan yang terjadi berulang-ulang dari efek yang diberikan oleh suatu penyakit sehingga berdampak menimbulkan rasa sakit, susah tidur, dan nafsu makan berkurang. Ini akan memberi kontribusi yang kurang baik pada anak seperti berat badan kurang dan tinggi yang tidak sesuai dengan umur11. Hubungan antara penyakit sistemik dengan penyakit periodontal 5 dapat disebabkan oleh penyebaran mikroorganisme atau toksin yang dapat berasal dari gigi, akar gigi, atau gingiva yang terinfeksi, sehingga dapat menyebabkan timbulnya faktor risiko terjadinya penyakit sistemik6,12,13. Anak yang paling rentan di masyarakat karena anak yang masih bergantung dan tidak mampu mengkomunikasikan apa yang mereka butuhkan, oleh sebab itu mereka membutuhkan perhatian khusus termasuk perlindungan kesehatan10. Prevalensi terjadinya penyakit periodontal pada anak sangat tinggi dan adanya penyakit periodontal ini berhubungan erat dengan terjadinya penyakit sistemik. Sampai saat ini belum adanya data yang menggambarkan mengenai prevalensi penyakit periodontal pada anak penderita penyakit sistemik, khususnya yang berada di Makassar, data yang sementara ini penulis dapatkan hanya berupa data adanya prevalensi penyakit periodontal yang diderita anak baik dari bangsa maupun negara lain. Untuk itu, penulis akan melihat terjadinya prevalensi penyakit periodontal, khususnya pada anak dengan penyakit sistemik yang diderita yang sedang menjalani perawatan di RS. Wahidin Sudirohusodo Makassar tahun 2013. 1.2 RUMUSAN MASALAH Adapun rumusan masalah yang penulis dapatkan, yaitu: - Tingginya tingkat prevalensi penyakit periodontal pada pasien anak dengan penyakit sistemik yang diderita di RS. Wahidin Sudirohusodo Makassar 2013. 6 1.3 TUJUAN PENELITIAN 1.3.1 Tujuan Umum Untuk mengetahui tingkat prevalensi penyakit periodontal pada pasien anak dengan penyakit sistemik yang diderita di RS. Wahidin Sudirohusodo Makassar 2013. 1.3.2 Tujuan Khusus Secara khusus, adapaun tujuan penulis dalam penelitian ini adalah sebagai berikut : - Untuk mengetahui berapa besar tingkat prevalensi penyakit periodontal pada pasien anak dengan penyakit jantung, leukimia, dan talasemia yang diderita, di RS. Wahidin Sudirohusodo Makassar tahun 2013. 1.4 MANFAAT PENELITIAN 1.4.1 Manfaat bagi Pasien Anak di RS. Wahidin Sudirohusodo Makassar Sebagai informasi kesehatan bagi pasien anak, terkait dengan penyakit periodontal dengan penyakit sistemik yang diderita di RS. Wahidin Sudirohusodo Makassar tahun 2013. 1.4.2 Manfaat bagi Peneliti 7 Sebagai ilmu pengetahuan dan pengalaman yang berharga untuk menambah wawasan mengenai prevalensi penyakit periodontal pada pasien anak dengan penyakit sistemik, khususnya pada pasien anak penderita penyakit sistemik di RS. Wahidin Sudirohusodo Makassar tahun 2013. 1.4.3 Manfaat Bagi Dunia Pendidikan Hasil penelitian ini dapat digunakan oleh peneliti-peneliti lain untuk mengembangkan penelitian-penelitian tentang prevalensi penyakit periodontal pada penyakit sistemik, khususnya pada pasien anak dengan penyakit sistemik yang diderita. 1.4.4 Manfaat bagi Dunia Kesehatan Penelitian ini dapat memberikan informasi pada tenaga kesehatan, baik perawat, dokter, maupun dokter gigi mengenai adanya suatu penyakit periodontal yang dapat terjadi pada anak yang menderita penyakit sistemik, sehingga dapat memudahkan dalam pemilihan perawatannya. 1.5 RUANG LINGKUP / BATASAN PENELITIAN Penelitian akan dilakukan di RS. Wahidin Sudirohusodo Makassar. Masalah yang diangkat yaitu, prevalensi penyakit periodontal pada pasien anak dengan penyakit sistemik yang diderita, khususnya pasien anak yang sedang menjalani perawatan di RS. Wahidin Sudirohusodo Makassar tahun 2013. 8 1.6 DEFINISI DAN ISTILAH WHO : World Health Organization mm : milimeter RS : Rumah Sakit 9 BAB VII PENUTUP 7.1 KESIMPULAN Dari hasil penelitian, maka dapat disimpulkan bahwa pada anak yang memiliki penyakit sistemik (jantung, leukimia, thalassemia) menunjukkan tingkat terjadinya penyakit periodontal masih tinggi. Ini dibuktikan dari penilaian menggunakan skor CPITN, pada keseluruhan pasien terdapat lebih banyak pasien yang mendapatkan skor 2 (54,3 %), yaitu 38 pasien. Hasil tersebut dapat dilihat dari pembagian setiap penyakit. Pada anak yang menderita penyakit jantung, memberikan skor tertinggi pada skor 2 yaitu sebanyak 27 pasien (61,3 %) dari 44 pasien. Pada anak yang menderita penyakit leukimia juga memberikan skor tertinggi pada skor 2 yaitu sebanyak 10 pasien (55,6 %) dari 18 pasien. Ini dibuktikan dari adanya manifestasi oral pada anak penderita leukimia akut yang tidak jauh berbeda dengan penderita leukimia pada umumnya., berupa pembengkakan gingiva33,34. Adanya pembengkakan atau inflamasi tersebut dapat mempengaruhi struktur lunak dan keras yang mendukung gigi9, pada awalnya dapat berupa gingivitis dan dampak yang ditimbulkan yaitu terjadinya penyakit periodontal, tulang dapat hilang dan gigi lepas dari perlekatannya17. Inilah mengapa pada penderita leukimia lebih banyak mendapatkan skor 2. Hal yang berbeda ditemukan pada anak yang menderita thalassemia, skor tertinggi diperoleh pada skor 1, yaitu sebanyak 6 pasien (75 %) dari 8 pasien. Maka, selain faktor lokal (plak bakteri, kalkulus, impaksi makanan, trauma dsb), ada faktor sistemik (obat- 10 obatan, defisiensi vitamin C, hormon, dsb) yang dapat mempengaruhi ketiga penyakit terebut (jantung, leukimia, thallasemia) terhadap terjadinya suatu penyakit periodontal. 7.2 SARAN Mengacu dari kesimpulan dan hasil penelitian, maka disarankan perlu diadakan penelitian lebih lanjut mengenai perolehan skor tertinggi terjadinya penyakit periodontal. Khususnya, pada anak yang menderita penyakit sistemik (jantung, leukimia, thalassemia). Tentunya keadaan dan berbagai faktor dapat mempengaruhi, sehingga perkembangan mengenai tingkat terjadinya penyakit periodontal, yakni pada pasien anak yang menderita penyakit sistemik (jantung, leukimia, thalassemia) dapat terus diperbaharui. 11