View/Open - Repository | UNHAS

advertisement
Membangun Kerjasama dalam Pengembangan Upaya Peningkatan Kesehatan Gigi dan
Mulut pada Ibu Hamil
Oleh
Andi Sumidarti
Fakultas Kedokteran Gigi – Universitas Hasanuddin
Jalan Perintis Kemerdekaan KM 10 Makassar Sulawesi Selatan
E-Mail : [email protected]
Abstrak
Kesehatan rongga mulut yang buruk dapat disebabkan adanya karies, infeksi, penyakit
periodontal , trauma pada gigi dapat
mempengaruhi cara orang berbicara, makan,
bersoasialisasi, fisik dan mental sehingga kualitas hidup seseorang dapat terganggu termasuk
ibu hamil. Secara umum kesehatan ibu hamil penting untuk diperhatikan termasuk kesehatan
gigi dan mulut, ini sejalan dengan tujuan Millennium Development Goals (MDGs) pada tahun
2015 yaitu “ Meningkatkan Kesehatan Ibu Hamil”
Pelayanan kesehatan gigi dan mulut pada ibu hamil dilakukan untuk memelihara dan
meningkatkan derajat kesehatan masyarakat dalam bentuk pencegahan,pengobatan/perawatan
dan pemeliharaan kesehatan secara terpadu,terintegrasi dan berkesinambungan. Kesimpulan:
Diperlukan kerjasama semua stakeholders dalam peningkatan edukasi dan pelatihan mengenai
pentingnya kesehatan gigi dan mulut pada ibu hamil , untuk mencegah kehamilan yang tidak di
inginkan dan pemeriksaan kesehatan gigi dan mulut ibu hamil dimasukkan dalam Kartu Menuju
Sehat Ibu Hamil (KMS-BUMIL)
Kata Kunci: kerjasama,pengembangan,perawatan gigi dan mulut,ibu hamil
Establishing Corporation and The Development of Dental and Oral Health Care Effort in
Pregnant Women
By
Andi Sumidarti
Faculty of Dentistry-Hasanuddin University
Perintis Kemerdekaan street KM 10 Makassar South Sulawesi Indonesia
E-mail : [email protected]
Abstract
Poor oral health can be caused by the presence of caries,infection,periondal disease,trauma to the
tooth could affect people’s speaking,eating,socialize,physics and mental so that someone’s life
quality can be adversely,as well as pregnant women. In general, pregnant women’s health is
important to take into account,include dental and oral health,it is in accordance with the purpose
of Millennium Development Goals (MDGs) in 2015, that is “Improving Pregnant Women’s
Health”
Dental and oral haealth care service in pregnant women is carried out to maintain and improve
public health degreein the forms of compact,integrated, and continuous prevention,
healing/treatment and maintaining health. Conclution: It is needed corporation among all
stakeholders in improving education and training about the importance of dental in oral health in
pregnant women to prevent undesirable pregnancy and dental and oral examination in pregnant
women is included in Kartu Meunju Sehat Ibu Hamil (KMS-BUMIL).
Keywords: Corporation,development,dental and oral health care,pregnant women.
1
I. Pendahuluan
Pemerintah Indonesia, bersama-sama dengan 189 negara pada tahun 2000 menghadiri
Pertemuan Puncak Milenium di New York dan menandatangani Deklarasi Millennium
Development Goals (MDGs) yang mempunyai 8 tujuan salah satu target pada poin 5 MDGs
yaitu meningkatkan kesehatan ibu hamil yang diupayakan dapat dicapai pada tahun 2015 dan
merupakan tantangan utama dalam pembangunan kesehatan diseluruh dunia 1.2
Pentingnya tujuan pemeliharaan kesehatan mulut pertama yang ditekankan pada tahun
1981 oleh World Health Organitation (WHO) sebagai bagian dari program “Kesehatan Untuk
Semua” dan pada tahun 2000 bersama dengan FDI World Dental Federation dan International
Association for Dental Research (IADR), merumuskan tujuan untuk kesehatan gigi dan mulut
tahun 2020. Tujuan-tujuan tertentu mungkin membantu dalam pengembangan program
kesehatan gigi dan mulut yang efektif dan ditargetkan untuk kesehatan yang lebih baik dari
orang-orang yang paling membutuhkan perawatan termasuk ibu hamil.2
Tujuan MDGs pada poin 5 sejalan dengan tujuan Pregnancy Risk Assessment Monitoring
System (PRAMS) yaitu memperbaiki dan meningkatkan kesehatan gigi dan mulut ibu hamil, ini
dikarenakan kesehatan gigi dan mulut yang buruk pada ibu hamil dapat memberi efek terhadap
janin seperti bayi prematur dan berat badan lahir rendah disamping terhadap kesehatan gigi dan
mulut bayi nantinya.3
Menurut Mona dkk salah satu tujuan dari Healthy People 2010 adalah untuk
meningkatkan proporsi subjek yang menggunakan sistem pelayanan perawatan kesehatan mulut
dan tingkat prevalensi pengguna pelayanan kesehatan gigi selama masa kehamilan dilaporkan
berkisar 23-43 % dari ibu hamil yang diteliti,sekitar 58 % tidak melakukan perawatan gigi
selama masa kehamilan.4
2
Penelitian sebelumnya menunjukkan bahwa bukan saja ibu hamil yang jarang
menggunakan pelayanan perawatan gigi, tapi wanita dengan kondisi ekonomi rendah juga jarang
menggunakannya. Banyak faktor yang berhubungan dengan pelayanan kesehatan gigi dan mulut
selama kehamilan tidak berhubungan dengan intervensi,namun persyaratan mengenai konsultasi
perawatan kesehatan gigi dan mulut pada ibu hamil adalah intervensi yang sederhana dan
murah.2.4
Beberapa faktor risiko kehamilan yang ditetapkan dan diajukan untuk diperiksa sebagai
potensi perancu meliputi: usia ibu,status pernikahan, ras, etnik,tingkat pendidikan, penghasilan,
parity , indeks massa tubuh dan status merokok selama 3 bulan terakhir kehamilan serta berat
lahir bayi dan perkiraan usia kehamilan,sedangkan faktor risiko yang dapat menghasilkan
perubahan 10 % selama kehamilan seperti kesehatan gigi dan mulut belum mendapat perhatian.4
Kehamilan adalah masa yang unik dalam kehidupan seorang wanita dan ditandai oleh
perubahan fisiologis yang kompleks seperti mual dan muntah, perubahan ini dapat
mempengaruhi kesehatan gigi dan mulut selama kehamilan yang disebabkan adanya perubahan
pola makan dan kebersihan mulut yang kurang.5.6
Beberapa faktor yang diketahui dapat mempengaruhi kehamilan seperti berat badan lahir
rendah dan bayi prematur yaitu 7:
- faktor keturunan,
- trauma atau penyakit selama kehamilan seperti hipertensi dll
- penyakit infeksi,
- merokok dan alkohol,
- usia ibu, status nutrisi,sosial,ekonomi,etnis
- perawatan sebelum dan sesudah melahirkan
3
II. Karies gigi dan Penyakit Periodontal
2.1 Karies Gigi
Karies gigi merupakan penyakit infeksi yang disebabkan mikroorganisme Streptococcus
mutans serotype yang dapat merusak jaringan kalsifikasi pada gigi, kerusakan permukaan gigi
ditandai dengan terbentuknya kavitas, aktifitas karies menyebabkan demineralisasi dan hilangnya
struktur jaringan gigi. Lesi karies hanya terjadi dari bakteri dengan lingkungan yang
memproduksi asam untuk mendemineralisasi struktur gigi. Bakteri pada pemukaan gigi
berhubungan dengan plak yang memetabolisme karbohidrat dan memproduksi asam yang
selanjutnya menghancurkan struktur kristal gigi.8
Walaupun demikian dimungkinkan remineraslisasi struktur gigi akan terjadi pada pH
diatas 5,5 dan penyakit ini mudah dicegah dan dapat diatasi pada tahap awal, pola karies telah
berubah dalam beberapa tahun terakhir lesi baru berkembang pada pit dan fissure8.9
2.2. Proses Terjadinya Karies
Tanda awal karies gigi berupa munculnya white spot atau bercak putih seperti kapur pada
permukaan gigi, jika kerusakan telah mencapai dentin biasanya akan timbul keluhan seperti ngilu
bila ada rangsangan termal, tetapi bila keluhan tidak cepat diatasi maka akan timbul rasa sakit
dan kerusakan sudah mencapai jaringan pulpa dan rasa sakit akan timbul yang akhirnya akan
mengganggu aktifitas.10
Etiologi karies multifaktorial, namun ada 4 prinsip faktor yang diperlukan untuk
terjadinya karies yaitu : gigi, karbohidrat, mikroorganisme dan waktu. Karies mulai terbentuk
pada permukaan email sampai dentin jika tidak dilakukan perawatan maka akan berlanjut
menjadi karies profunda hingga bisa terjadi perforasi ruang pulpa sehingga mikroorganisme
4
masuk ke dalam ruang pulpa dan saluran akar sampai ke jaringan perapikal, karena adanya invasi
bakteri maka jaringan membentuk reaksi pertahanan untuk melawan mikroorganisme dengan
membentuk jaringan granulasi yang berisi sel leukosit, darah,sel fibroblast dan karena sel-sel
leukosit rusak sehingga mengeluarkan enzim proteolitik yang menyebabkan penimbunan cairan
jaringan mati (pus) dan terbentuklah abses.8
2.3. Karies Gigi pada Ibu Hamil
Pada umumnya ibu hamil dinyatakan sehat tetapi tidak perlu dipungkiri bahwa mereka
menolak perawatan gigi dan mulut karena mereka hamil, namun kehamilan yang sehat juga
dapat menyebabkan perubahan besar terkait dengan meningkatnya hormon estrogen dan
progesterone, perubahan fisiologi anatomi dan metabolisme, perubahan dalam rongga mulut dan
menurunnya immunocompetence host sehingga meningkatkan kerentanan terhadap infeksi oral.11
Meskipun perubahan dari sistem organ ibu hamil adalah hal yang normal, mereka memerlukan
pertimbangan dan penyesuaian dalam perawatan dan pengobatan dokter gigi yang memberikan
pelayanan kesehatan gigi dan mulut.12
Terjadinya perubahan dalam rongga mulut saat kehamilan seperti timbulnya karies dan
penyakit periodontal membutuhkan waktu, namun risiko meningkatnya karies dan penyakit
periodontal ada beberapa faktor :
- Meningkatnya frekwensi dan waktu makan
- Berkurangnya frekwensi kebersihan gigi dan mulut karena kelelahan, mual pada saat menyikat
gigi dan terjadinya perdarahan gingiva.13 Muntah berkepanjangan dapat berdampak pada
perkembangan karies. Telah dicatat 70 % dari ibu hamil mengalami mual dan muntah dimulai
pada minggu 4-8 asam lambung dimuntahkan dapat berkontak langsung dengan permukaan gigi
5
sementara aliran saliva tidak mampu menghambat asam terutama dengan lesi email yang baru
terbentuk dengan cepat melarutkan permukaan yang rapuh menyebabkan perkembangan lesi dari
tidak terbentuknya kavitas menjadi kavitas dan biasanya berhenti pada minggu ke 16. Oleh
karenanya
American Dental Association
merekomendasikan agar semua ibu hamil
mendapatkan pemeriksaan gigi dan pengobatan infeksi rongga mulut hal ini dilakukan untuk
mencegah terjadinya kehamilan yang tidak diingikan .12.13.14
2.4. Penyakit Periodontal pada Ibu Hamil
Pengertian penyakit periodontal pada dasarnya mengacu pada gingivitis dan periodontitis.
Gingivitis adalah kondisi inflamasi dari jaringan lunak disekeliling gigi (gingiva) dan respon
imunnya secara langsung terhadap microbial plak yang terbentuk pada gigi, gingivitis dapat
terjadi karena adanya perubahan hormonal pada masa pubertas dan kehamilan, periodontitis
melibatkan kerusakan struktur jaringan pendukung gigi termasuk ligamentum periodontal, tulang
alveolar dan jaringan lunak yang dapat mengakibatkan kehilangan gigi.15
Penyakit periodontal dan kehamilan telah diketahui selama bertahun - tahun, pada tahun
1778 Vermeeren mendiskusikan nyeri gigi pada kehamilan, kemudian pada tahun 1818 Pitcarin
mendeskripsikan adanya hubungan kehamilan dengan hyperplasia gingiva.16
Penyakit periodontal dapat mempengaruhi kesehatan secara umum bukan merupakan
suatu hal yang baru. Miller adalah orang yang pertama kali mempublikasikan mengenai “Teori
Fokal Infeksi” pada tahun 1891 yang menyatakan bahwa mikroorganisme atau produk
metabolismenya dapat memasuki bagian tubuh lainnya , dan menyatakan bahwa infeksi foci
dalam mulut dapat menimbulkan penyakit sistemik seperti penyakit kardiovaskular, dampak
terhadap kehamilan, diabetesmelitus dan infeksi saluran pernafasan.16
6
Kornman dan Loesche, mengatakan bahwa selama trimester ke dua kehamilan gingivitis
dan perdarahan gingiva meningkat tanpa peningkatan level plak. Rasio bakteri aerob dan anaerob
meningkat selain B.melaninogenicus dan P.intermedia (2,2-10,1 %) ke dua penulis ini
mengatakan bahwa estradiol
atau progesterone dapat mensubsitusi menadion (vitamin K)
sebagai faktor pertumbuhan esensial untuk P.intermedia tetapi bukan Porphyromonas gingivalis
atau Bacteroides coherence. Terdapat juga peningkatan p.gingivalis selama minggu ke 21
sampai ke 27 kehamilan, peningkatan yang relativ dalam jumlah adalah p.intermedia mungkin
merupakan indikator yang lebih sensitif dari suatu perubahan situasi hormonal dari pada
parameter secara klinis untuk gingivitis.16
Dari sekian faktor penyebab kehamilan yang dapat menimbulkan efek terhadap kelahiran
penyakit infeksi merupakan salah satu faktor termasuk karies gigi dan penyakit periodontal,
meskipun hubungan kausalnya belum dapat diketahui secara pasti namun ada beberapa metode
penjelasan mengenai infeksi periodontal dapat memediasi efek sistemik melalui satu atau lebih
dari mekanisme berikut ini:8,16
- Perpindahan bakteri patogen periodontal ke bagian plasenta janin
- Vaginosis bakterial
- Periodontal sebagai reservoir Lipopolisakarida (LPS)
- Periodontal sebagai reservoir mediator inflamasi
Penelitian di bidang epidemiologi menunjukkan adanya infeksi oral seperti gingivitis dan
periodontitis merupakan sumber infeksi dan inflamasi yang signifikan selama kehamilan, ibu
yang melahirkan bayi berat lahir rendah (BBLR) akan memberikan pandangan mekanisme dan
penjelasan yang kuat mengenai adanya hubungan sebab akibat terinfeksinya ibu hamil oleh
7
patogen periodontal dapat menimbulkan efek merusak terhadap pertumbuhan dan kelangsungan
hidup janin.17
Penelitian yang dilakukan pada ibu dengan penyakit periodontal yang melahirkan BBLR
menunjukkan efek meningkatnya kadar Endotelin-1 atau disfungsi endotel pada darah tali pusat
bayi sebagai vasokonstriksi kuat endotel yang menghasilkan sitokin (IL-1) pada darah tali pusat
dan cairan krevikular gingiva sebagai mediator inflamasi yang dapat menyebabkan perubahan
besar pada bentuk plasenta, terutama pada daerah yang berfungsi krisis dalam pertukaran zat gizi
antara ibu dan janin, yang pada akhirnya merusak pertumbuhan janin dan kelangsungan hidup
janin sehingga menyebabkan bayi lahir dengan berat badan lahir rendah (BBLR)17 .Meskipun
bukti tentang hubungan penyakit periodontal dan kelahiran BBLR dari sejumlah penelitian masih
terdapat perbedaan.17
Pembahasan
Upaya peningkatan kesehatan ibu hamil termasuk kesehatan gigi dan mulut merupakan
strategi yang dapat dicapai sesuai dengan target ke 5 dari Millennium Development Goals
(MDGs) pada tahun 2015, apabila kita membangun kerja sama seluruh stakeholders yang terkait
utamanya dokter,dokter gigi, perawat bidan dan lainnya yang bertugas pada pusat pelayanan
kesehatan seperti Puskesmas,Rumah Sakit Ibu dan Anak serta Rumah Sakit Umum Daerah,
untuk memberikan Edukasi kepada ibu hamil mengenai pentingnya perawatan gigi dan mulut
untuk mencegah dampak dari kelahiran yang tidak diinginkan.
Pada umumnya ibu hamil tidak mendapat informasi tentang kesehatan gigi dan mulut
selama kehamilan, meskipun ini adalah tahap awal untuk memberi edukasi atau memperkenalkan
program-program pencegahan penyakit gigi dan mulut selama kehamilan.
8
Ibu hamil memiliki risiko yang tinggi terhadap perkembangan kerusakan jaringan gigi
dan periodontal selama kehamilan ini mungkin karena adanya perubahan pola makan dan
kebersihan mulut, sehingga risiko terbentuknya lesi karies dan penyakit periodontal cukup
signifikan.6 Hal ini kemungkinan disebabkan sikap dan prilaku ibu hamil yang kurang
memelihara kesehatan gigi dan mulutnya serta kurangnya mendapatkan pengetahuan dan
promosi kesehatan gigi dan mulut dari tenaga kesehatan, sehingga diharapkan pemeriksaan
kesehatan gigi dan mulut dapat dimasukkan dalam Kartu Menuju Sehat Ibu Hamil (KMSBUMIL)
Program pencegahan karies dan penyakit periodontal merupakan proses yang kompleks
melibatkan beberapa faktor yang saling berhubungan dengan tujuan utama mencegah infeksi
bakteri kariogenik dan jaringan periodontal. Metode pencegahan terjadinya karies dirancang
untuk membatasi demineralisasi jaringan gigi yang disebabkan oleh bakteri kariogenik untuk
mencegah lesi kavitas, membatasi pertumbuhan dan metabolism patogen dan meningkatkan
ketahanan jaringan keras gigi dan periodontal.8
Tindakan Pencegahan :
-
Pemeriksaan kesehatan gigi dan mulut sebelum dan sesudah melahirkan : adanya karies,
index plak,aliran saliva,mukosa oral dan jaringan gingiva.
-
Kebersihan mulut : menghilangkan plak dengan menyikat gigi dan fossing .
-
Pit dan fissure sealent sangat diperlukan dan efektif
-
Terapi ozon/aplikasi ozon selama 10-20 detik sebagian besar mengeleminasi
mikroorganisme yang ditemukan pada lesi karies primer.
9
-
Karies gigi dapat dihentikan dengan melakukan perawatan, jika karies gigi mencapai
email dan dentin sedini mungkin dilakukan restorasi, sedangkan jika karies merupakan
sumber rasa sakit atau infeksi perawatan endodontik menjadi perhatian pada ibu hamil,
namun ada beberapa hal yang harus dipertimbangkan yaitu : bila kehamilan sudah
maturasi pada trimester ke 2.18
-
Penyakit periodontalpada ibu hamil merupakan kondisi yang dapat dicegah dan ditangani
dengan melakukan Scalling and Root Planning .
Kesimpulan dan Saran
Untuk mencapai target Millennium Develpoment Goals (MDGs) pada tahun 2015
khususnya target ke 5 yaitu Meningkatkan Kesehatan Ibu Hamil termasuk kesehatan gigi dan
mulut untuk mencegah dampak dari kelahiran yang tidak diinginkan :
-
Memelihara kesehatan gigi dan mulut pada ibu hamil sebelum dan sesudah melahirkan
-
Diperlukan peningkatan pendidikan dan pelatihan pada semua stakeholders pada pusat
pelayanan kesehatan Ibu dan Anak mengenai kesehatan mulut pada masa kehamilan.
-
Pemeriksaan dan perawatan gigi dan mulut dimasukkan dalam Kartu Menuju Sehat Ibu
Hamil (KMS-BUMIL)
-
Peningkatan sarana prasarana kesehatan gigi dan mulut pada pusat pelayanan kesehatan.
10
Daftar Pustaka
1. Anonim.
MDGs
Indonesia.
Diperoleh
dari
http://mdgsdev.bps.go.id/main.php?link=mdgindonesia.html . Diakses tanggal 27 Januari 2011.
2. Jessie KP, dan Sarah K. The pregnancy risk assessment monitoring system (PRAMS).
Health Gen [55] 2009: [internet]. Vol. 9. Diperoleh dari www.carrcreatives.com. Diakses
tanggal 8 Juli 2011.
3. Anonim Oral Health,MDGs and Other international target dari http://www.digitzone.com
diakses tanggal 8 juli 2011
4. Mona.T.L,Krakowiak.P,Hujoel.P and Peters.M.R :Dental Care Use and Self-reported
Dental Problems in Relation to Pregnancy.American.J.of Public Health 2004;94:5.765-70
5. Jayanth K, Renee S, Ronald B, Howard M, Robert B, Ronald B, et al. Oral health care
during pregnancy and early childhood: practice guidelines. NYS dep of Health [0824]
Agustus 2006: [internet]. Diperoleh dari www.health.state.ny.us/publications/0824.pdf .
Diakses tanggal 27 Januari 2011.
6. Anonim. Fact sheet for families: oral health and pregnancy. Diperoleh dari:
http://www.first5oralhealth.org/download/0/1596/Oral%20Health%20and%20Pregnancy
%20by%20CCHp%20041905.pdf . Diakses tanggal 27 Januri 2011.
7. Yeo,B.K,Lim,L.P, Paquette,D.W and William,R.C : Periodontal Disease The Emergence
of a Risk for Systemic Conditions:Pre-term Low Birth Weight,Ann Acad med Singapore
34:1, 111-114
8. Roberson,T.M,Lundeen,F.T : Cariology : The Lesion,Etiology,Prevention an Control. In
Robeeson,T.M,Heymann,O.H and Swift,J.E Sturdevant’s Art & Science of Operative
Dentistry 4 ed Mosby St.Louis London Sydney Toronto 2002;63-66
9. Theodore M, Harald O, Edward J. Sturdevant’s art and science of operative dentistry.
Ed.4. St. Louis, Missouri: Mosby, Inc.;2002.hal.65,67,80,83-85,89.
10. Ismu SS. Karies gigi pada anak dengan pelbagai faktor etiologi. Jakarta: EGC; 1992. Hal.
6,14,21-23,25,27.
11. Anonim.
Pregnancy:
Oral
health
in
pregnancy.
Diperoleh
dari:
www.arcpoh.adelaide.edu.au/dperu/.../pregnancy/preganancy_practice_info.pdf. Diakses
tanggal 27 Januari 2011.
12. Naomi A, Pedro A, Jessic C, Shireen M, dan Anisha MJ. A closer at the oral health care
experiences of pregnant prisoners at valley state prison for woman in California.
November 2005: [internet]. Diperoleh dari:
www.prisonerswithchildren.org/pubs/oralhealth.pdf. Diakses tanggal 27 Januari 2011.
13. Haumschild M, Holloway SC. The impact of maternal oral health during pregnancy on
the mother and her baby. Februari 2010. [internet]. Diperoleh dari:
http://www.thefreelibrary.com/The+impact+of+maternal+oral+health+during+pregnancy
+on+the+mother+and...-a0220013267.html. Diakses tanggal 17 Desember 2010.
14. Anonim. Caries concerns in ante and post natal care. Pract inf sheet [9]: [internet].
Diperoleh dari: www.arcpoh.adelaide.edu.au/dperu/caries/cariesinfo/CariesInfo9.pdf.
Diakses tanggal 27 Januari 2011.
15. Brenda M. Oral health care for pregnant women. DHEC [CR-009437] Agustus 2009:
[internet]. Diperoleh dari: www.scdhec.gov/administration/library/CR-009437.pdf.
diakses tanggal 27 Januari 2011
11
16. Caranza,F.A,Takei,H.H and Newman,M.G : Clinical Periodontology. 9 ed Philadelphia
W.B Saunders Co. 2002:132,142.516.541
17. Sumidarti A. Penyakit periodontal ibu: faktor risiko terjadinya bayi berat lahir rendah.
Program pasca sarjana – Unhas. 2007. Hal. 22. 26-27.64-67
18. Ingle,I.J, Bakland,K.L and Baumgartner,C.J :The Medically Complex Endodontic Patient
“Endodontic” 6 ed BC.Decker Inc Hamilton 2008,768
12
Download