View/Open - Repository | UNHAS

advertisement
BAB I
PENDAHULUAN
1.1
LATAR BELAKANG
Dalam kehidupan modern kita sekarang ini,sepertinya kita sering kali
mendengar kata stress dalam ungkapan sehari-hari. Dimana saja ada
orang stress. Stress terjadi karena adanya keinginan yang tidak
terpenuhi,harapan yang tidak sesuai dengan rencana,segala keadaan
yang tidak seindah apa yang diimpikan.1
Stress
terbentuk
karena
adanya
stressor.
Stresor
tersebut
merupakan salah satu dari peristiwa kehidupan yang dialami seseorang.
Peristiwa dapat berupa peristiwa yang diinginkan atau yang tidak
diinginkan oleh seseorang yang dapat mempengaruhi jiwa seseorang.
Stresor
dapat
cepat,pergeseran
terjadi
tata
karena
perubahan
nilai ukuran
lingkungan
sosial
yang
dan persepsi karena adanya
perkembangan teknologi dan komunikasi. Stresor yang terjadi karena
perubahan lingkungan sosial dan dapat mengakibatkan dampak positif
atau negatif bagi seseorang merupakan stressor psikososial.2
Berdasarkan riset menyimpulkan bahwa psikososial atau psikologi
sosial adalah studi ilmiah tentang tingkah laku manusia. Dengan demikian
dapat diketahui bahwa ruang lingkup pembahasan psikologi sosial
dibatasi pada tingkah laku manusia,sedang perilaku makhluk lainnya tidak
menjadi tugas pembahasannya.3
Stress sampai saat ini masih menjadi masalah yang menarik untuk
diteliti seiring dengan perubahan-perubahan sosial yang terjadi dalam
kehidupan masyarakat. Keberadaan stressor yang terjadi secara terus
menerus tidak hanya akan mengganggu kesehatan tetapi juga dapat
melemahkan sistem kekebalan tubuh. Rendahnya sistem kekebalan tubuh
dapat menyebabkan gangguan pada kesehatan rongga mulut,salah
satunya kesehatan periodontal.4
Stress memberi efek terhadap sistem imun melalui sistem endokrin
dan neural dalam beberapa jalur. Pada jalur endokrin,stress mampu
menekan system saraf pusat (SSP) pada aksis hipotalamo-pituitaryadrenal
(HPA)
untuk
mensekresi
corticotropic
releasing
hormone
(CRH).Kemudian CRH merangsang kelenjar hipofisis untuk mensekresi
adrenocortocotropic hormone (ACTH) yang kemudian merangsang
korteks adrenalis untuk memproduksi hormon kortisol. Peningkatan
hormon kortisol akan menekan respon imun melalui penekanan aktivitas
neutrofil,penekanan produksi Imunoglobulin G (Ig G),dan penekanan
sekresi IgA pada saliva .5,6
Mekanisme aksi faktor-faktor psikososial yang dapat mempengaruhi
kesehatan jaringan periodontal adalah kurangnya kebersihan oral
penderita stress,adanya kebiasaan bruxism dan merokok pada penderita
stress,kurangnya motivasi untuk memeriksakan kesehatan gigi kedokter
gigi. Perubahan psikososial inilah yang dapat meningkatkan kemungkinan
adanya penyakit periodontal pada penderita stress.5
Hal inilah yang menarik peneliti untuk meneliti adanya hubungan
antara stress dan psikosial terhadap keparahan penyakit periodontal.
1.2
RUMUSAN MASALAH
Berdasarkan uraian tersebut,maka timbul suatu permasalahan
apakah ada pengaruh stress dengan tingkat inflamasi pada jaringan
periodontal ?
1.3 TUJUAN PENELITIAN
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui adanya pengaruh stress
dengan tingkat inflamasi pada jaringan periodontal.
1.4 MANFAAT PENELITIAN
Manfaat teoritis yang diharapkan dari penelitian ini adalah memberi
tambahan informasi ilmiah yang bermanfaat bagi ilmu pengetahuan dan
teknologi.
Manfaat praktis yang diharapkan dari hasil penelitian ini adalah
mendeteksi adanya perubahan jaringan periodontal pada penderita stress.
Download