ANALISIS PESERTA DIDIK “Karakteristik Umum PESSERTA DIDIK

advertisement
ANALISIS PESERTA DIDIK
“Karakteristik Umum PESSERTA DIDIK
(USIA, GENDER, LATAR BELAKANG)”
Pengertian Karakteristik
Siswa

Menurut Piuas Partanto, Dahlan (1994) Karakteristik berasal dari kata
karakter dengan arti tabiat/watak, pembawaan atau kebiasaan yang
dimiliki oleh individu yang relatif tetap.

Menurut Sudirman (1990) Karakteristik siswa adalah keseluruhan pola
kelakuan dan kemampuan yang ada pada siswa sebagai hasil dari
pembawaan dari lingkungan sosialnya sehingga menentukan pola aktivitas
dalam meraih cita-citanya.
Karakteristik Umum Peserta
Didik dari Segi Usia
Terdiri dari beberapa aspek :

Aspek Fisik

Aspek Intelektual

Aspek Sosial

Aspek Psikososial

Aspek Perspektif Kognitif
Menurut Kurnia (2007) :

Karakteristik perkembangan masa anak awal (2-6 tahun)
- Dalam proses pengembangan kepribadian yang unik dan menuntut
kebebasan.

Karakteristik perkembangan masa anak akhir (6-12 tahun)
- Lebih banyak dipengaruhi oleh teman-teman sebaya daripada oleh orang
tuanya

Karakteristik perkembangan masa puber (11/12- 14/15 tahun)
- Kematangan seksual semakin jelas (haid dan mimpi basah)
- Permasalahan yang terkait dengan penerimaan konsep diri, serta
persoalan dalam berhubungan dengan orang di sekitarnya
Karakteristik Umum Peserta
Didik dari Segi Gender
Perbedaan anak laki-laki dan perempuan menurut
Ormrod (2000) :
Karakteristik Umum Peserta
Didik dari Segi Latar Belakang

Budaya, Etnis, Ras
Budaya mengacu pada bagaimana anggota-anggota suatu kelompok
memikirkan tentang tidakan sosial dan resolusi masalah. Sedangkan etnis
mengacu pada kelompok-kelompok yang memiliki warisan budaya yang sama.
Ras mengacu pada kelompok-kelompok yang memiliki cciri-ciri sifat biologis
yang sama.
Untuk menangani siswa yang beragam guru harus mengembangkan kondisi
kelas dengan strategi pembelajaran yang dapat merespon beragam
kebutuhan siswa, terlepas dari latar belakang rasial atau etniknya dan
memastikan bahwa kurikulumnya adil dan relean secara kultural. Guru harus
peka terhadap dasar perbedaan budaya yang dapat mempengaruhi siswa
dikelas.

Perbedaan Kelas Sosial
Beberapa karakteristik yang menentukan identifikasi kelas sosial
seseorang adalah : pekerjaan, penghasilan, kekuasaan politis, dll. Hal ini
mempengaruhi proses belajar siswa. Ada beberapa contoh efek dari
perbedaan kelas sosial yaitu, pengelompokkan berdasarkan kelas sosial, ini
cenderung akan mempengaruhi psikis siswa yang kelas sosialnya rendah.
Sehingga dapat terjadi perbedaan prestasi antara kelas sosial tingga dengan
kelas sosial rendah.
Implikasi Terhadap
Penyelenggaraan Pendidikan

Faktor Fisik
Dalam penyelenggaraan pendidikan, perlu diperhatikn sarana dan prasarana
yang ada jangan sampai menimbulkan gangguan pada peserta didik.
Misalnya:
tempat didik yang kurang seuai, ruangan yang gelap dan terlalu sempit yang
dapat menimbulkan gangguan kesehatan. Disamping itu juga perlu
diperhatikan waktu istirahat yang cukup. Penting juga untuk menjaga supaya
fisik tetap sehat adanya jam-jam olah raga bagi peserta didik di luar jam
pelajaran. Misalnya: melalui kegiatan ekstra kurikuler kelompok olah raga,
bela diri, dan
sejenisnya.

Faktor Psikososial
Perkembangan emosi peserta didik sengat erat kaitannya dengan faktorfaktor: perubahan jasmani, perubahan dalam hubungannya dengan orang
tua, perubahan dalam hubungannya dalam teman-teman, perubahan
pandangan luar (dunia luar) dan perubahan dalam hubungannya dengan
sekolah. Oleh karena itu perbedaan individual dalam perkembangan emosi
sangat dimungkinkan terjadi, bahkan diramalkan pasti dapat terjadi.

Faktor Sosial-Kulture
Sekolah sebagai lembaga pendidikan formal yang diserahi tugas untuk
mendidik, tidak kecil peranannya dalam rangka mengembangkan hubungan
sosial peserta didik. Jika dalam hal ini guru tetap berpegang sebagai tokoh
intelektual dan tokoh otoritas yang memegang kekuasaan penuh sepeerti
ketika anak-anak belum menginjak remaja, maka sikap sosial atau hubungan
sosial anak akan sulit untuk dikembangkan.
Download