BAB 1. PENDAHULUAN 1. 1. Latar Belakang Stresor psikososial diketahui dengan baik memainkan peranan penting dalam hal etiologi, pemeliharaan, dan penatalaksanaan sejumlah gangguan jiwa.1 Diagnostic and Statistical Manual of Mental Disorders 4th edition Text Revision (DSM-IV-TR) menyebutnya sebagai masalah psikososial dan lingkungan (psychosocial and environmental problems).2 Stres merupakan sebuah konsep yang umum dalam masyarakat dan dipercaya berkaitan dengan terjadinya suatu penyakit.3 Stres merujuk kepada proses adaptasi dari individu segera setelah ia mendapatkan tantangan internal dan eksternal. Ketidakmampuan beradaptasi terhadap stres akan mengubah fungsi otak dan fisiologi perifer dan dapat meningkatkan terjadinya masalah psikologi yang luas (misalnya gangguan depresi, burnout, ansietas, nyeri) dan gangguan somatik.4 Suatu peristiwa dalam kehidupan seseorang dapat dilewati oleh orang itu sebagai peristiwa yang wajar dalam kehidupannya, sedangkan peristiwa yang sama oleh orang lain dapat menjadi suatu problem sesaat; sedangkan untuk orang lain lagi, peristiwa yang sama itu dapat menjadi sumber konflik yang berkepanjangan, sehingga peristiwa itu menjadi suatu stresor yang bermakna. Tidak semua orang yang mengalami stresor akan mengalami gangguan jiwa; demikian pula, stresor yang sama yang dialami oleh beberapa orang dapat menimbulkan gangguan jiwa yang UNIVERSITAS SUMATRA UTARA berbeda. Gangguan jiwa yang sama pada beberapa orang belum tentu disebabkan oleh stresor yang sama; ada orang yang gangguan jiwanya timbul tanpa stresor, sedangkan pada orang lain timbulnya oleh satu atau lebih stresor dan pada orang lain lagi gangguan jiwa yang sama timbul oleh stresor yang berbeda.5 Jika pada seseorang terdapat lebih dari satu masalah psikososial dan lingkungan, dokter dapat menuliskannya sepanjang masalah-masalah tersebut dipertimbangkan relevan. Secara umum, dokter seharusnya hanya menuliskan masalah psikososial dan lingkungan yang terdapat selama setahun belakangan sejak evaluasi sekarang, namun dokter boleh memilih untuk mencatat masalah psikososial dan lingkungan yang terjadi pada tahun-tahun sebelumnya jika masalah-masalah itu secara nyata mempunyai peranan terhadap gangguan jiwa.2 Faktor masalah psikososial dan lingkungan dapat juga mempengaruhi bagaimana seseorang bisa melakukan coping terhadap penyakit dan sebaik apa respons mereka terhadap pengobatan. Informasi masalah psikososial dan lingkungan ini menjadi penting khususnya bagi penderita dengan gangguan mood saat stresor lingkungan dapat menjadi faktor pencetus penting bagi sebuah episode penyakit.6 Berdasarkan latar belakang di atas, peneliti tertarik untuk mengadakan penelitian mengenai distribusi masalah psikososial dan lingkungan pada pasien gangguan bipolar. UNIVERSITAS SUMATRA UTARA 1. 2. Rumusan Masalah Dengan memperhatikan latar belakang diatas, dapat dirumuskan masalah penelitian sebagai berikut: 1. Bagaimana distribusi masalah psikososial dan lingkungan pada pasien gangguan bipolar? 2. Bagaimana karakteristik sosiodemografik pasien gangguan bipolar berdasarkan usia, jenis kelamin, tingkat pendidikan, status pekerjaan dan status perkawinan? 1. 3. Tujuan Penelitian a. Tujuan Umum Mengetahui gambaran (deskripsi) tentang distribusi masalah psikososial dan lingkungan pada pasien gangguan bipolar. b. Tujuan Khusus 1. Mengetahui hal-hal apa saja yang menjadi masalah psikososial dan lingkungan pada pasien gangguan bipolar 2. Mengetahui karakteristik sosiodemografik pasien gangguan bipolar berdasarkan usia, jenis kelamin, tingkat pendidikan, status pekerjaan, dan status perkawinan. 1. 4. Manfaat Penelitian 1. Hasil penelitian ini diharapkan dapat memperluas pengetahuan tentang masalah psikososial dan lingkungan pada pasien UNIVERSITAS SUMATRA UTARA gangguan bipolar dan bermanfaat sebagai masukan bagi petugas kesehatan dalam penatalaksanaan pasien gangguan bipolar secara komprehensif; 2. Hasil penelitian ini diharapkan dapat bermanfaat bagi penelitian selanjutnya atau penelitian yang sejenis. UNIVERSITAS SUMATRA UTARA