Full Text

advertisement
HUBUNGAN PERIODONTAL DISEASE DENGAN PREMATURITAS
PENDAHULUAN
Berat lahir rendah (Low Birth Weight = LBW), didefinisikan sebagai berat lahir kurang
dari 2,500 kg, yang berlanjut menjadi masalah kesehatan masyarakat yang signifikan di negara
berkembang. Prevalensi dari LBW di Amerika Serikat sekitar 7,3%. Di Inggris, 6% dari bayi
lahir hidup termasuk dalam LBW dan 6,7% masuk dalam PLBW (Prematur Low Birth Weight).
Rata-rata LBW di Afrika sekitar 12% dan di Asia sekitar 15%. Secara global, terdapat sekitar
16% dari bayi yang baru lahir didunia ini adalah bayi LBW.
Satu penelitian telah memperlihatkan 40% peningkatan rata-rata kelahiran dini pada ibu
disebabkan penyakit infeksi periodontal. Kerusakan jaringan pada periodontitis secara utama
disebabkan oleh aktivasi sel-sel imun oleh komponen dinding sel dari mikroorganisme, seperti
lipopolysacharida (LPS), yang berpotensi merangsang produksi derivat enzim dari host, sitokine,
dan mediator pro inflamasi lain yang menyebabkan kerusakan jaringan penghubung.
Infeksi Periodontal memungkinkan bertambah parahnya infeksi lain yang ada pada ibu
yang mempengaruhi hasil kelahiran. Suatu penelitian yang dipimpin oleh Offenbacher dan
sejawatnya menyatakan penyakit periodontal yang berasal dari ibu dapat memberikan respon 7
kali lebih besar dari kelahiran bayi PLBW.
KONSEP PREMATURITAS
Persalinan preterm adalah persalinan pada kehamilan antara 20 – 37 minggu. Sejumlah
kelainan obstetrik, medis dan anatomis berkaitan dengan kejadian persalinan preterm seperti
terlihat pada tabel dibawah :
Data dari penelitian hewan, in vitro dan manusia seluruhnya memberikan gambaran yang
konsisten bagaimana infeksi bakteri menyebabkan persalinan prematur spontan .
Infeksi intrauterine seringnya terjadi kronik dan biasanya asimptomatik hingga
persalinan dimulai atau pecah ketuban. Oleh karena itu, pengidentifikasian wanita dengan infeksi
intrauterine merupakan tantangan yang besar. Zat yang ditemukan dalam kuantitas abnormal
dalam cairan amnion dan di tempat lain pada wanita dengan infeksi intrauterine dijelaskan dalam
tabel 1.
TABLE 1. MARKER INFEKSI INTRAUTERINE PADA
WANITA HAMIL*
DAMPAK KELAHIRAN PREMATUR DENGAN BAYI BERAT LAHIR RENDAH
Dampak dari proses persalinan prematur pada bayi cukup besar. Bayi dapat mengalami
kondisi berat badan lahir rendah dengan berat badan kurang dari 2.500 kg. yang beresiko 40 kali
lebih rentan mengalami kematian selama periode kelahiran. Bayi PLBW yang tetap bertahan
hidup dalam periode kelahiran akan menghadapi tingginya risiko terkena gangguan saraf,
gangguan kesehatan (seperti asma, infeksi saluran pernafasan bagian atas dan bawah dan infeksi
telinga) serta amonali kongenital. meskipun hampir sebagian besar anak-anak yang dahulunya
mengalami bayi PLBW terlihat normal pada saat pemeriksaan neurologis, namun tingkat
disfungsi neuromotor anak-anak tersebut terlihat lebih tinggi jika dibandingkan dengan
kelompok kontrol. Tingkat ganguan saraf tersebut adalah berkisar dari abnormalitas ringan
neuromotor sampai terjadinya serebral palsy yang mana serebral palsy ini hampir 20% mengenai
bayi yang lahir dengan berat badan yang sangat rendah (berat badan bayi pada saat lahir kurang
dari 1500 gr). Selain itu mereka juga mengalami masalah perilaku dengan prevalensi yang cukup
tinggi, seperti terjadinya kelainan hiperaktif dimana anak tidak dapat memusatkan perhatiannya
pada suatu pelajaran dan juga mengalami kelainan perilaku formal. Masalah belajar yang dialami
oleh anak-anak yang dahulunya mengalami LBW juga di laporkan oleh sebagian guru mereka
termasuk rendahnya prestasi di kelas, serta melalui penilaian keterampilan akademis secara klinis
ternyata anak-anak ini memperlihatkan rendahnya kemampuan membaca, pengucapan dan
berhitung. Penelitian intelektual dan fungsi akademik selama masa remaja menunjukan bahwa
dampak buruk dari bayi yang lahir dengan berat badan rendah tetap terjadi sampai masa remaja .
Dengan demikian maka dapat dikatakan bahwa bayi prematur yang tetap bertahan hidup tidak
akan terbebas dari gangguan kesehatan meskipun usianya semakin dewasa
HUBUNGAN PERIODONTAL DISEASE DENGAN PREMATURITAS
Pengaruh infeksi terhadap kelahiran prematur
Infeksi untuk saat ini dipertimbangkan sebagai salah satu penyebab bayi PLBW,
pengaruhnya mencapai 30% sampai 50% dari keseluruhan kasus.
Infeksi bakteri pada
korioamnion atau membran ekstraplasenta dapat mengakibatkan terjadinya korioamnionitis yaitu
suatu keadaan yang berhubungan erat dengan ruptur/pecahnya membran secara prematur dan
mengakibatkan bayi lahir secara prematur. Mekanisme biologisnya yaitu keberadaan bakteri
memicu aktivitas imunitas yang dimediasi oleh sel yang menyebabkan dihasilkannya sitokin
seperti interleukin (IL-1 dan IL-6) dan Tumor Necrosis Factor alpha (TNF-alpha) dan sintesis
serta pelapasan prostaglandin (terutama prostaglandin E (PGE). Secara normalnya selama masa
kehamilan, kadar mediator imunitas dalam cairan amnion semakin meningkat secara fisiologis
sampai akhirnya mancapai kadar yang diperlukan untuk mendilatasi/melebarkan leher rahim dan
merangsang kelahiran. Namun oleh karena adanya produksi abnormal dari mediator imunitas ini
akibat dari infeksi bakteri akan memicu terjadinya kelahiran secara prematur dan kelahiran bayi
dengan LBW.
Periodontal terhadap terjadinya bayi premature dan berat badan lahir rendah
Offenbacher dkk (1998) melakukan serangkaian penelitian klinis untuk menguji hipotesis
yang menyatakan bahwa infeksi periodontal yang berperan sebagai reservoir bakteri gramnegatif dapat pula mempengaruhi inti plasenta janin. Penelitian yang pertama merupakan
penelitian kasus kontrol pada 93 orang ibu yang memiliki bayi prematur dengan berat badan lahir
yang rendah, dengan tingkat perlekatan klinis jaringan periodontal dijadikan sebagai ukuran
kesehatan jaringan periodontal. Setelah menerapkan model regresi logistik multivariat (merokok
dan penggunaan obat-obatan, konsumsi alkohol, tingkat perawatan medis selama kehamilan,
keseimbangan gizi, infeksi genitourinaria dan status gizi) maka diperolehlah hubungan yang
signifikan secara statistik antara penyakit peridontal dengan bayi PLBW. Setelah faktor risiko
yang lainnya disesuaikan maka penulis menyatakan bahwa ibu yang mengalami penyakit
periodontal adalah 7 kali lebih berisiko memiliki bayi prematur dengan LBW. Berdasarkan
perhitungan data maka dinyatakan bahwa 18,2% bayi PLBW untuk setiap tahunnya mungkin
disebabkan oleh penyakit periodontal.
Melalui penelitian kasus kontrol berikutnya, Offenbacher dkk, mengukur kadar PGE dan
IL-1 dalam cairan krevikuler gingiva (GCF = Gingiva Crevicular Fluid) dari 48 orang ibu yang
memiliki bayi PLBW. Selain itu, kadar 4 patogen periodontal (Bacteroides forsythus, P.
Gingivalis, Actinobacillus actinomy-cetemcomitans dan Treponema denticola) diukur dengan
menggunakan probe DNA spesifik-mikroba. Kadar PGE dalam cairan krevikuler gingiva secara
signifikan lebih tinggi pada ibu yang memiliki bayi PLBW jika dibandingkan dengan ibu yang
memiliki bayi dengan berat badan lahir normal (kontrol). Empat patogen periodontal yang
seringkali dikaitkan dengan akumulasi plak dan perkembangan penyakit periodontal ternyata
dideteksi dengan kadar yang lebih tinggi secara signifikan pada ibu yang memiliki bayi PLBW.
Selain itu, diantara ibu yang memiliki bayi PLBW ternyata terdapat hubungan yang terbalik
antara berat badan lahir (termasuk usia kehamilan) dengan kadar PGE dalam cairan krevikuler
gingiva dan hal ini menandakan adanya hubungan respon-dosis yaitu jika kadar PGE dalam
cairan krevikuler gingiva meningkat berarti aktivitas penyakit periodontal mengalami
peningkatan yang dapat mengakibatkan berkurangnya berat badan lahir.
Melalui penelitiannya yang terbaru, Offenbacher dkk menganalisis sampel darah yang
diambil dari tali pusar janin untuk mengetahui keberadaan antibodi imunoglobulin M (IgM) yang
berfungsi untuk melawan patogen periodontal. Melalui pemeriksaan bakteri pada sejumlah bayi
prematur dengan berat badan lahir rendah ternyata 33,3% memperlihatkan hasil positif adanya
IgM, sedangkan IgM pada bayi yang berat badan lahirnya normal hanya terdeteksi sebanyak
17,9%. Dari 13 patogen periodontal yang diikutsertakan dalam analisis, IgM yang berfungsi
untuk melawan Campylobacter rectus,P. Gingivalis dan Fusobacterium nucleatum. Meskipun
bayi PLBW maupun bayi yang berat badan lahirnya normal sama-sama memiliki IgM dalam tali
pusarnya yang berfungsi untuk melawan spesifik, namun adanya respon imun janin tersebut
menandakan bahwa infeksi periodontal selama masa kehamilan dapat berpengaruh secara
sistemik terhadap janin dalam kandungan.
Mekanisme periodontal mempengaruhi kejadian kelahiran prematur
a. Perpindahan patogen periodontal ke bagian plasenta janin
Tak satupun organisme bakteri yang dapat diidentifikasi pada 18% samapai 40% membran
korioamniotik yang mengalami inflasi secara histologis. Sebagai akibatnya, secara umum
dinyatakan bahwa peranan infeksi periodontal sebagai faktor risiko bayi PLBW adalah lebih
cenderung melalui perpindahan produk bakteri terutama LPS atau lebih cenderung melalui
perpindahan mediator inflamasi terutama IL-1, IL-6, TNF-Alpha, PGE jika dibandingkan
melalui penyebaran atau perpindahan bakteri anaerob, sehingga bakteri anaerob ini tidak
mungkin menyebar melalui aliran darah yang mengandung oksigen dan tidak menyebabkan
infeksi secara langsung pada bagian plasenta janin.
Meskipun demikian, satu hal yang menarik adalah mengenai bakteri F. Nucleatum. Seperti
yang telah dijelaskan sebelumnya, IgM yang secara langsung melawan F. Nucleatum lebih
sering ditemukan dalam darah tali pusar janin dari sampel bayi PLBW jika dibandingkan
dengan IgM yang melawan bakteri jenis lainnya. Selain itu, diantara kasus bayi PLBW yang
cairan amnionnya dikultur, ternyata hampir sepertiga dari kultur tersebut memperlihatkan
kultur positif Fusobacteriun (F. Nucleatum) jika dibandingkan dengan jenis bakteri lainnya.
b. Aksi reservoir periodontal yang memicu pelepasan mediator inflamasi (IL-1, IL-6, TNFalfa,
PGE) ke bagian plasenta
Sitikon proinflamasi IL-1, IL-6 dan TNF-alpha menstimulasi sistesis PGE oleh plasenta
manusia dan korioamnion. Kadar sitikon ini dalam cairan amnion seringkali mengalami
peningkatan pada wanita yang memilki bayi PLBW. Sitikon ini dapat melewati membran
janin manusia dan dapat dinyatakan bahwa tingginya konsentrasi sitikon ini adalah dipicu
oleh jaringan yang mengalami periodontitis kronis, selain itu tingginya kadar sitikon dalam
plasma pasien yang mengalami periodontitis dapat mempengaruhi bagian janin dan
menyebabkan terjadinya bayi PLBW.
c. Aksi pada janin
Pada janin dengan infeksi, peningkatan hipotalamus fetus dan produksi corticotropinreleasing hormone menyebabkan meningkatnya sekresi kortikotropin janin, yang kembali
meningkatkan produksi kortisol adrenal fetus. Meningkatnya sekresi kortisol menyebabkan
meningkatnya produksi prostaglandin. Juga, ketika fetus itu sendiri terinfeksi, produksi
sitokin fetus meningkat dan waktu untuk persalinan jelas berkurang. Namun, kontribusi
relatif kompartemen maternal dan fetal terhadap respon peradangan keseluruhan tidak
diketahui
DAFTAR PUSTAKA
1. Beck J, Garcia R, Heiss G, Vokonas PS, Offenbahcer S(2004) Periodontal Disease and
Cardiovascular Disease. J Periodontol
2. Offenbacher S, jared HL, O'Reilly PG, Wella SR, Salvi GE, Lawrence HP.(2005) Potensial
Pathogenic Mechanisms of Periodontitis Associated Pregnancy Complication. Ann
Periodontol ,
3. Page RC.(2004) The Pathobiology of Periodontal Disease May Affect Systemic Disease :
Inversion of a paradigm. Ann Periodontol
4. Page RC.(2004) The Role of Inflammatory Mediators in the Pathogenesis of Periodontal
Disease. J Periodont Res
5. Rose LF(2003). ThePeriodontal-Medical Risk Relationship. Compend Contin Educ Dental,
6. Zachariasen RD, Dennison DK.(2005) Periodontal Disease and Preterm Low Birth Weight
Deliveries. J Gt Houst Dent Soc
7. www.dentalspa.blogspot.com/fungsi anatomi struktur gigi.html diakses tanggal 27 oktober
2009
8. www.pdgi.online,com/v2/index.php?option,id diakses tanggal 27 oktober 2009
9.
www.mysanctuaryland.blogspot.com/pentingnya merawat gigi selama hamil.html diakses
tanggal 27 oktober 2009
10.
www.indo-emirates.org/penyakit gusi meningkatkan resiko prematur//kalbe.co.id.cdk
diakses tanggal 27 oktober 2009
Download