Program Kampanye Anti Kekerasan Terhadap Perempuan Melalui

advertisement
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar belakang Masalah
Ideologi patriaki masih hidup di Indonesia dan menjadi basis pengaturan
hubungan – hubungan sosial di masyarakat dan hubungan – hubungan politik
dalam kehidupan bernegara. Banyak kesepakatan sosial yang mencerminkan
hegomoni laki – laki kurang dimaknai secara kritis, baik oleh laki – laki yang
memegang hegomoni maupun perempuan yang tersubordinasi. Lemah dan tidak
efektifnya perlawanan kaum feminis terhadap model perkawinan poligami
misalnya. Terjadi karena mayoritas elemen Negara, ulama, dan masyarakat tidak
menganggapnya sebagai masalah. Kritik dan perlawanan terhadap poligami justru
dianggap mengancam kemapanan, kohesi sosial, dan pencetus konflik sosial yang
tak perlu. Perlunya kita ketahui perempuan baik secara fisik maupun rohani
berbeda dengan kaum laki – laki. Bahkan sampai perbedaan Gender.
Akibat dari suatu perbedaan yang mencolok tersebut
sering terjadi
tindakan – tindakan yang kurang etis yang di lakukan oleh kaum laki – laki.
Seperti misal : Diskriminasi terhadap perempuan, pelecehan seksual terhadap
perempuan di bawah umur, dan juga kekerasan terhadap perempuan sering terjadi
dilingkungan keluarga atau kerja.
Sebagai dampak dari tindakan kekerasan dan pelecehan Seksual, koban
akan mengalami marah, tersinggung, dipermalukan, terhina bahkan trauma (sulit
melupakan kejadian dan takut akan terulang kembali). Akan tetapi kabanyakan
1
2
korban tidak melaporkan kepada pihak yang berwajib karena merasa takut dan
malu atas apa yang terjadi pada si korban.
Tindakan yang merugikan yang mengacu pada kekerasan dan pelecehan
seksual harus kita cegah karena perbuatan ini sangatlah terhina juga tidak pantasa
karena tindakan atau ucapan yang merendahkan martabat seseorang yang menjadi
sasaran ( korban). Dapat di tuntut dengan :
 Pasal Pencabulan ( 289-296 KUHP)
 Pasal Penghubungan Pencabulan (295,298,506 KUHP)
 Pasal Tindakan Pidana Terhadap Kesopanan (281,283,533 KUHP)
Perempuan, seperti juga laki – laki, adalah warga Negara, dengan hak –
hak kewarganegaraan yang sama. Tidak boleh ada diskriminasi Negara terhadap
perempuan, seperti juga tidak dibenarkan adanya diskriminasi karena perbedaan
agama, suku, bahasa, kelas ekonomi, dan sebagainya. Hal ini bertentangan dengan
prinsip – prinsip demokrasi dan hak – hak asasi manusia yang universal. Untuk itu
perjuangan kesetaraan gender perlu mengalami revitalisasi. Perjuangan tersebut
harus diletakkan dalam kontek keadilan sosial yang lebih luas, yaitu
membebaskan manusia dari segala bentuk diskriminasi atas dasar jenis kelamin,
suku, agama, dan daerah asal. Dalam konteks ini, ketimpangan gender tidak hanya
menjadi masalah perempuan, tetapai masalah semua anak bangsa. Demikian juga,
masyarakat yang berkeadilan gender tidak hanya akan menguntungkan
perempuan, tetapi juga laki – laki karena majunya perempuan akan berimplikasi
pada kemajuan seluruh masyarakat, laki – laki dan perempuan.
3
Oleh karena itu, adanya lembaga independen yang lepas dari
kepentingan pemerintah akan lebih membantu dalam memberikan perhatian
terhadap persoalan perempuan diranah domestik dan publik.
Lembaga Sosial Masyarakat Rifka Annisa adalah salah satu dari banyak
lembaga yang berperan memberikan bantuan terhadap perempuan korban tindak
kekerasan dan membangun gerakan untuk memerangi masalah-masalah tindakan
kekerasan terhadap perempuan.
Disini penulis yang rencananya akan berkerjasama dengan lembaga
sosial masyarakat rifka annisa di yogyakarta. Di LSM Rifka Annisa penulis akan
melakukan survai sekaligus mengambil data – data untuk memperkuat di dalam
penulisan sebagai judul yang penulis ambil.
B. Permasalahan
Sebagai orang yang terlahir sebagai laki – laki. Penulis justru merasa
terpanggil untuk menyuarakan kedilan gender karena yakin hal tersebut
merupakan nilai kemanusiaan yang universal, semua laki – laki dan perempuan
sama - sama berkepentingan terhadap keadilan gender. Dalam hal ini bagaimana
melihat permasalahan yang penulis coba uraikan, penulis mencoba untuk
menyuarakan tentang Program Kampanye Anti Kekerasan Terhadap Perempuan
Melalui Media Grafis yang di buat penulis sebagai judul, dari judul terebut
terdapa muatan dari berbagai pemasalahan yaitu antara lain :
1. Bagaimana menciptakan strategi promosi iklan – iklan yang di rencana
ataupun di buat oleh penulis tentang program anti kekerasan terhadap
4
perempuan agar dapat terealisasi dan dapat di terima oleh masyarakat atau
target sasaran.
2. Bagaimana menyuarakan kepada target sasaran ataupun masyarakat tentang
program kampanye anti kekerasan terhadap perempuan secara menarik,
persuasive dan efektif.
3. Bagaimana agar masyarakat mengetahui keberadaan lembaga sosial
masyarakat rifka annisa begitu juga peranannya.
C. Tujuan Perencanaan
dan nantinya tujuan dari kampanye anti kekerasan terhadap perempuan melalui
media grafis adalah :
1. Menciptakan strategi promosi program anti kekerasan terhadap perempuan
melalui media komunikasi visual dapat terealisasi dan dapat diterima oleh
masyarakat
2. Menyuarakan kepada target sasaran ataupun masyarakat tentang program
kampanye anti kekerasan terhadap perempuan secara menarik, persuasive, dan
efektif.
3. Masyarakat dapat mengetahui keberadaan lembaga tersebut dan peranannya.
Download