U IJ A KESEHATAN DAERAH MILITER I/BUKIT BARISAN U M KI T TK II PU TR IH RUMAH SAKIT TK. II 01.05.01 PUTRI HIJAU PM KP R LAPORAN PENCAPAIAN INDIKATOR MUTU TW I, TW II, TW III, TW IV TAHUN 2016 U IAK - 1 Kelengkapan pengisian rekam medik 24 jam sejak setelah selesai pelayanan rawat inap Definisi Operasional INDIKATOR MUTU AREA KLINIS Rekam medik yang lengkap adalah rekam medik yang lengkap diisi oleh staf medis yang meliputi : identitas pasien, riwayat keluar masuk, resume dan instruksi dokter (dinyatakan lengkap/tidak lengkap oleh petugas unit Rekam Medis). Standar TW I TW II TW III TW IV 100% 86,77% 85,2% 79,14% 81,14% ≥ 90% 93,67% 96,67% 91,33% 99,33% IH 1 Indikator Mutu TR Kode PU No IJ A REKAPITULASI PENCAPAIAN INDIKATOR MUTU RUMAH SAKIT PUTRI HIJAU TW I, TW II, TW III, TW IV TAHUN 2016 M KI T Waktu tunggu hasil pelayanan laboratorium patologi klinik adalah tenggang waktu yang dibutuhkan mulai pasien diambil sample oleh petugas sampling sampai dengan hasil pemeriksaan yang sudah diekspertisi diterima loket pengambilan hasil yang diukur dalam satuan menit, untuk setiap pasien yang diperiksakan laboratorium darah lengkap dan kimia klinik U Waktu tunggu hasil pelayanan laboratorium patologi klinik, pemeriksaan darah lengkap dan kimia klinik Cyto ≤ 140 menit R Rumus : Jumlah pemeriksaan laboratorium patologi klinik untuk Darah lengkap dan Kimia klinik dengan waktu tunggu hasil ≤140 menit dalam 1 TW : Jumlah seluruh pemeriksaan laboratorium patologi klinik untuk Darah lengkap dan Kimia klinik dalam TW tersebut KP IAK - 2 PM 2 TK II Rumus : Jumlah rekam medik yang lengkap diisi oleh staf medis dalam 24 jam untuk pasien pulang rawat inap dalam 1 TW : Jumlah pasien yang dinyatakan telah selesai pelayanan rawat inap dalam TW tersebut Definisi Operasional Waktu tunggu hasil pelayanan thorax foto adalah tenggang waktu mulai pasien di foto sampai dengan menerima hasil yang sudah diekspertisi yang diukur dengan satuan jam. TW I TW II TW III TW IV ≥ 90% 86,04% 87,2% 89,15% 75% 98,67% 100% 100% 100% II PU TR Rumus : Jumlah pasien rawat jalan yang dikerjakan thorax foto dengan waktu ≤ 3 Jam dalam 1 TW : Jumlah seluruh pasien rawat jalan yang dilakukan thorax foto setiap TW tersebut Standar U Indikator Mutu Waktu tunggu hasil pemeriksaan thorax foto untuk pasien rawat Inap ≤ 3 Jam IJ A Kode IAK - 3 IH No 3 TK Kesesuaian Diagnosa Medik Pre dan Post Operasi adalah keselarasan antara diagnosa yang ditegakkan sebelum dan setelah tindakan operasi yang diukur dengan jumlah pasien T Kesesuaian Diagnosa Medik Pre dan Post Operasi R U M KI Rumus : Jumlah pasien dengan tindakan operasi yang diagnosa pre-op sesuai dengan diagnosa post-op dalam 1 TW : Jumlah seluruh pasien dengan tindakan operasi dalam TW tersebut KP IAK - 4 PM 4 100% Standar 100% R U M KI T TK II PU TR Rumus : Jumlah item obat yang sesuai daftar formularium yang diorder dalam resep setiap pasien dalam 1 TW (buah) : Jumlah seluruh item obat yang diorder dalam resep setiap pasien dalam TW tersebut TW I IJ A Penulisan resep obat yang sesuai formularium oleh dokter adalah jumlah item nama/jenis obat yang ditulis dalam resep obat yang sesuai dengan formularium rumah sakit U Definisi Operasional IH Indikator Mutu Penulisan resep obat sesuai formularium oleh dokter KP Kode IAK – 5. PM No 5 92,66% TW II TW III TW IV 94,67% 92,67% 95,34% Rumus : Jumlah kumulatif waktu tunggu pelayanan obat racikan pasien yang disurvey dalam satu bulan : Jumlah kumulatif waktu tunggu pelayanan obat racikan pasien yang disurvey dalam satu bulan x 100% = _____% PU II TK T KI M U R U TW I 28,39 TW II 24,06 TW III 28,17 TW IV 30,32 ≤ 60 menit 45,09 36,65 43,04 53,31 IJ A Waktu tunggu pelayanan obat adalah tenggang waktu mulai pasien menyerahkan resep sampai menerima obat racikan Standar ≤ 30 menit IH Definisi Operasional TR Indikator Mutu Waktu tunggu pelayanan resep rawat jalan obat jadi dan obat racik - Obat jadi - Obat racik KP Kode IAK - 6 PM No 6. IAK - 8 Kejadian de-saturasi O2 pada saat durante Anesthesi pasien dengan General Anasthesi Standar Kesalahan dispensing obat meliputi: salah dalam memberikan jenis obat, salah dalam memberikan dosis, salah orang, dan salah jumlah Rumus: Jumlah kesalahan dispensing obat oleh farmasi dalam 1 TW: jumlah kumulatif obat yang di order dalam resepsetiap pasien dalam 1TW x 100% U 8 Definisi Operasional TW I TW II TW III TW IV 0% 0% 0,02% 0,02% 0,08% 0,04% 0,01% 0,01% IJ A Indikator Mutu Kesalahan dispensing obat oleh farmasi 0% IH Kode IAK - 7 TK II PU TR No 7 PM KP R U M KI T Kejadian de-saturasi O2 pada saat durante Anesthesi pasien dengan General Anasthesi adalah kejadian penurunan nilai saturasi O2 sampai dibawah nilai normal (< 90%) selama waktu antara intubasi dan ekstubasi pada pasien General Anasthesi. Rumus : Jumlah kejadian de-saturasi O2 pada saat durante Anesthesi pasien dalam 1 TW : Jumlah pasien operasi dengan General Anasthesi dalam 1 TW ≤ 6% Indikator Mutu Definisi Operasional Kejadian reaksi transfusi Reaksi transfusi akibat transfusi adalah KTD yang terjadi akibat transfusi darah dalam bentuk : Reaksi alergi, Infeksi pada saat kegiatan akibat transfuse, Hemolisis akibat golongan darah tidak transfusi darah TW II TW III TW IV ≤ 0.01% 0,08% 0,06% 0,14% 0,02% 6% 17,34% 9,34% 9,67% KI T Tidak terpakainya produk darah yang sudah di order adalah jumlah darah yang sudah disorder yang setelah dilakukan pemeriksaan darah serta crossmatch, sesuai dengan indikasi klinis namun tidak terpakai karena beberapa penyebab yang mendukung M Monitoring tidak terpakainya produk darah yang sudah di order R U Rumus : Jumlah darah yang tidak dipakai setelah diorder dalam 1 TW : Jumlah seluruh darah yang diorder dalam TW tersebut KP IAK - 10 PM 10 TK II PU TR Rumus : Jumlah kegiatan transfusi darah yang mengakibatkan kejadian reaksi transfusi dalam 1 TW : Jumlah kegiatan transfusi darah dalam TW tersebut TW I IH sesuai, Gangguan sistem imun sebagai akibat pemberian transfusi darah. Standar U Kode IAK - 9 IJ A No 9 ≤ 10% PU II TK T KI M U R U TW I IJ A Standar ≤ 1,5% IH Definisi Operasional Pheblitis adalah infeksi nosokomial karena jarum infus yang dipantau dengan adanya tanda radang (minimal ditandai dengan rasa panas, pengerasan dan kemerahan) pada luka bekas tusukan atau disekitar tusukan yang timbul setelah 3 x 24 jam pemasangan infus. Rumus : Jumlah kejadian pheblitis dalam 1 TW : jumlah pemasangan catheter intra vena baru dalam 1 TW x 100% TR Indikator Mutu Angka kejadian pheblitis KP Kode IAK -11 PM No 11 0,91% TW II TW III TW IV 0,73% 0,58% 0,36% Indikator Mutu Standar Definisi Operasional INDIKATOR MUTU AREA MANAJERIAL IAM - 1 Kepuasan pasien terhadap pelayanan Farmasi Kepuasan pelanggan (pasien) adalah pernyataan puas oleh pelanggan (pasien) terhadap pelayanan farmasi TW I TW II TW III TW IV ≥ 90% 80,4% 81,34% 76,6% 73,47% 100% 100% 100% 100% IH 1 U Kode IJ A No T Jumlah laporan bulanan yang dapat dikirim tepat waktu (setiap tanggal 15 bulan berikutnya) ke Kementerian Kesehatan RI dan Dinas Kesehatan KI Ketepatan waktu pengiriman laporan bulanan ke Kemenkes RI dan Dinkes R U M Rumus : Jumlah Laporan terkirim pada ≤ tgl 15 dalam 1 TW : Jumlah Laporan yang harus terkirim pada tgl 15 dalam TW tersebut KP IAM - 2 PM 2 TK II PU TR Rumus : Jumlah kumulatif hasil penilaian kepuasan dari pasien yang disurvei (dalam prosen) : jumlah total pasien yang disurvey x 100% = ___% 100% TW I TW II TW III TW IV 0% 0% 0% 0% 0,1% 90% 85,64% 88,57% 93,34% KI T Pemanfaatan alat CT-Scan adalah angka yang menunjukkan jumlah pemakaian alat CT-Scan sesuai dengan indikasi dan urgensi keperluan penggunaan alat CT-Scan. Alat CT-Scan yang digunakan memang benarbenar sesuai dengan indikasi perawatan yang dibutuhkan untuk melihat gambaran yang lebih baik dari foto konvensional M Pemanfaatan alat CTScan, untuk CT-Scan kepala dalam proses penegakan diagnose pasien R U Rumus : Jumlah pemeriksaan CT-Scan kepala yang dicatat sesuai dengan indikasi dan urgensi pasien dalam 1 TW : Jumlah seluruh pemeriksaan CT-Scan Kepala dalam TW tersebut KP IAM - 4 PM 4 TK II PU Rumus : Jumlah insiden tertusuk jarum dalam 1 TW Standar U Definisi Operasional Insiden tertusuk jarum adalah kondisi cidera yang tidak diinginkan yang berisiko terjadi pada seluruh petugas yang berada di Rumah Sakit Putri Hijau baik petugas medis, penunjang atau non medis. IJ A Indikator Mutu Insiden tertusuk jarum IH Kode IAM - 3 TR No 3 100% Definisi Operasional Standar Kepuasan Pasien adalah perasaan senang atau penerimaan dengan baik dari pasien terhadap semua layanan Rumah Sakit, baik dilakukan sesuai standar maupun sub standar. U Indikator Mutu Persentase kepuasan pasien terhadap pelayanan RS TW I IJ A Kode IAM - 5 ≥ 90% 84,14% TW II TW III TW IV 84,18% 85,07% 93,29% IH No 5 T Pelatihan adalah semua kegiatan peningkatan kompetensi karyawan yang dilakukan baik di rumah sakit ataupun di luar rumah sakit yang bukan pendidikan formal. Minimal per karyawan 20 jam per tahun KI Persentase karyawan yang mendapat pelatihan minimal 20 jam pertahun R U M Rumus: Jumlah karyawan yang mendapat pelatihan minimal 20 jam per tahun: jumlah seluruh karyawan di rumah sakit KP IAM - 6 PM 6 TK II PU TR Rumus : Jumlah pasien yang menyatakan puas terhadap pelayanan rumah sakit dalam 1 semester : Jumlah seluruh pasien yang disurvey dalam semester tersebut ≥ 60% 44,85% Definisi Operasional Kecepatan waktu pemberian informasi tagihan pasien rawat inap adalah waktu mulai pasien dinyatakan boleh pulang oleh dokter sampai dengan informasi tagihan diterima oleh pasien. TW I 100% 89,37% TW II TW III TW IV 90,43% 89,92% 88,90% 62% 63,2% 64,30% T Kalibrasi adalah pengujian kembali terhadap kelayakan peralatan alat ukur oleh Balai Pengamanan Fasilitas Kesehatan (BPFK) sesuai standar waktu yang ditentukan. KI Peralatan ukur medis yang terkalibrasi tepat waktu sesuai dengan ketentuan kalibrasi BPFK R U M Rumus : Jumlah peralatan ukur medis yang terkalibrasi tepat waktu sesuai dengan 1 TW : Jumlah seluruh peralatan ukur medis dalam TW tersebut KP IAM - 9 PM 8 TK II PU TR Rumus : Jumlah waktu pemberian informasi tagihan pasien rawat inap ≤ 2 Jam yang diamati dalam 1 TW : Jumlah total pasien rawat inap yang diamati dalam TW tersebut Standar U Indikator Mutu Kecepatan waktu pemberian informasi tentang tagihan pasien rawat inap ≤ 2 Jam IJ A Kode IAM - 8 IH No 7 ≥ 80% Perencanaan U IJ A Indikator Mutu IH Kode Definisi Operasional TR No TW I TW II TW III TW IV 100% 97,37% 99,08% 100% 100% 100% 86,84% 95,01% 97,52% 98,25% Standar INDIKATOR MUTU AREA SASARAN KESELAMATAN PASIEN Persentase pelaksanaan standar identifikasi pasien pada pemberian identitas pasien untuk pasien rawat inap Pelaksanaan standar identifikasi pasien pada pemberian identitas pasien untuk pasien rawat inap merupakan kegiatan untuk memastikan identitas pasien dengan menggunakan gelang identifikasi PU IAKP - 1 II 1 Kepatuhan prosedur pemberian obat pada instruksi verbal yang dimaksud adalah kesesuaian antara order R Kepatuhan prosedur pemberian obat dengan KP IAKP–2 PM 2 U M KI T TK Rumus : Jumlah pasien yang dilaksanakan standar identitas dengan tepat dan benar dalam 1 TW : Jumlah seluruh pasien rawat inap dalam TW tersebut U IH Rumus : Jumlah prosedur pemberian obat pada instruksi verbal dilakukan prinsip read back dengan tepat dan benar dalam 1 TW : Jumlah seluruh instruksi verbal yang terdokumentasi dalam TW tersebut IJ A dan tindakan ketika dilakukan instruksi verbal dengan dilakukan read back dengan tepat dan benar untuk instruksi obat. PM KP R U M KI T TK II PU TR prinsip READBACK dari petugas Rawat Inap Kepada DPJP ditandatangani dalam waktu 24 jam Kepatuhan pemberian label obat high alert oleh farmasi di gudang obat Standar Kepatuhan pemberian label obat high alert oleh farmasi yang dimaksud adalah ketepatan pemberian label obat high alert sesuai dengan standar yang ditetapkan rumah sakit dengan memperhatikan prinsip keselamatan pasien U IAKP–3 Definisi Operasional TW I TW II TW III TW IV 93,90% 98,49% 97,95% 97.07% 95,29% 95,02% 88,1% 94,17% IJ A 3 Indikator Mutu 100% IH Kode TR No KI T Site marking yang dimaksud adalah tindakan pemberian tanda identifikasi khusus untuk penandaan sisi kanan atau kiri pada pasien yang akan dilakukan tindakan operasi dengan prosedur yang tepat dan benar. M Kepatuhan pelaksanaan prosedur site marking pada pasien yang akan dilakukan tindakan operasi R U Rumus : Jumlah pasien yang dilakukan prosedur site marking dengan tepat dan benar dalam 1 TW : Jumlah seluruh pasien yang akan dilakukan tindakan operasi dalam TW tersebut KP IAKP - 4 PM 4 TK II PU Rumus : Jumlah obat yang diberi label high alert sesuai standar oleh farmasi dalam 1 TW : Jumlah seluruh obat high alert yang dipantau dalam TW tersebut 100% Definisi Operasional Standar 5 IAKP - 5 Persentase kepatuhan petugas kesehatan dalam melakukan kebersihan tangan dengan metode 6 langkah dan 5 momen di rawat inap Kepatuhan cuci tangan adalah ketaatan petugas dalam melakukan prosedur cuci tangan dengan menggunakan metode 6 langkah dan 5 momen. Persentase kepatuhan petugas kesehatan dalam memasang gelang resiko jatuh di rawat inap Pasien jatuh adalah pasien yang mengalami insiden secara cepat dan tiba-tiba berpindah posisi dari tempat tidur ke lantai sampai setengah atau lebih bagian tubuh berada di lantai, sehingga memungkinkan pasien mengalami cedera ringan sampai berat atau tidak menimbulkan cedera. TW I TW II TW III TW IV 85% 82,27% 82,56% 82,94% 83,8% 94,94% 97,25% 97,72% 97,48% T KI M U R Rumus : Jumlah pasien jatuh selama 1 TW : Jumlah hari pasien dirawat menurut bangsal perawatan dalam TW tersebut KP IAKP - 6 PM 6 TK II PU TR Rumus : Jumlah komulatif kegiatan 5 momen petugas yang diawali dengan melakukan kebersihan tangan metode 6 langkah yang tepat dan benar dalam 1 TW : Jumlah komulatif seluruh kegiatan 5 momen petugas yang seharusnya diawali dengan melakukan kebersihan tangan 6 langkah yang tepat dan benar dalam TW tersebut U Indikator Mutu IJ A Kode IH No 100% U IJ A ANALISA DAN TINDAK LANJUT IH Berdasarkan rata-rata pencapaian 26 indikator mutu rumah sakit, terdapat 11 indikator (40 %) yang belum mencapai nilai yang diinginkan, sedangkan yang NO KODE INDIKATOR 1 IAK - 1 Kelengkapan pengisian rekam medik 24 jam sejak setelah selesai pelayanan rawat inap 2 IAK - 3 Waktu tunggu hasil pemeriksaan thorax foto untuk pasien rawat inap cyto ≤ 3 Jam 3 IAK – 5. INDIKATOR YANG BELUM TERCAPAI TR sudah mencapai standar yang diinginkan yaitu 15 indikator (60%) Berikut analisa masing-masing indikator yang belum tercapai, sbb : ANALISA PENANGGUNG JAWAB KI T TK II PU Persentase kelengkapan Supervisi dan edukasi staf Kasiyanmed pengisian rekam medik 24 jam untuk pengisisn rekam medik sejak setelah selesai pelayanan Komunikasi dan koordinasi rawat inap. Tertinggi pada TW I dengan komite mutu RS (86,77%)dan yang terendah pada Sosialisasi tentang TW III (79.14%) 2016 indikator kelengkapan pengisian rekam ini belum mencapai standar yang medik diharapkan. Pencapaian waktu tunggu hasil Komunikasi dan koordinasi Kainstaljangdiag pelayanan thorax foto untuk antara petugas rontgen pasien rawat inap cyto , pada (dokter dan perawat) TWI (86,04%), data tertinggi TW III (89,15%)sedangkan pada TW IV (75%) 2016 cenderung mengalami penurunan. Indicator ini belum mencapai standar yang diharapkan, dikarenakan kondisi alat yang dikalibrasi kurang stabil, pengulangan foto, terdapat pinjam basah sehingga mempengaruhi ekspertise. Persentase penulisan resep obat Menekankan kembali kepada Kainstal Farmasi M U R KP PM Penulisan resep obat sesuai TINDAK LANJUT U IJ A dokter agar setiap membuat resep menggunakan obat yang sesuai dengan formularium Rumkit TK II Putri Hijau. Sosialisai kepada dokter tentang formularium RS PU TR IH sesuai formularium oleh dokter selama TW I (92,66), TW II (94,67%), TW III (92,62%) dan TW IV (95,34%) tahun 2016 mengalami fluktuatif. tetapi belum mencapai standar yang diharapkan. Hal ini terjadi disebabkan oeh berbagai faktor yaitu: kurangnya sosialisasi tentang formularium RS, sehingga pengetahuan dokter akan formularium RS kurang. formularium oleh dokter IAM - 1 Kepuasan pasien terhadap pelayanan Farmasi 4 IAM - 4 Pemanfaatan alat CT-Scan, untuk CTScan kepala dalam proses penegakan diagnose pasien Persentase Kepuasan pasien terhadap pelayanan Farmasi di TW I (80,4%), TW II mengalami kenaikan (81,34%) tetapi pada TW III (76,6%) dan TW IV (73,47%) tahun2016 cenderung mengalami penurunan. Indikator ini belum mencapai standar yang diharapkan. Tingkat kepuasan seseorang berbeda PM KP R U M KI T TK II 3 Persentase pemanfaatan alat ct scan untuk ct scan kepala selama TW I (90%), TW II (85,64%), TW III (88,57%) TW IV (93,34%) tahun 2016 mengalami fluktuatif, tetapi belum mencapai Tingkat monitoring dan Kainstal Farmasi evaluasi pelayanan farmasi karena tingkat kepuasan setiap pasien berbeda. Waktu tunggu sudah mencapai standar kepuasan pasien belum tentu terpenuhi. Meninggalkan pelayanan diberbagai aspek (komunikasi, dll) Sosialisai kepada dokter Kainstajangdiag jaga,DPJP agar pemanfaatan ct scan kepala sesuai dengan indikasi. IAM - 6 Persentase karyawan yang mendapat pelatihan minimal 20 jam pertahun U 6 Berikan penjelasan kepada pasien tentang pengisian kuesioner kepuasan pasien Mendampingi pasien pada saat mengisi kuesioner yang dibagikan Evaluasi kembali kuesioner yang sudah diisi oleh pasien Custumer Servise Kaurpers IJ A Persentase kepuasan pasien terhadap pelayanan RS IH IAM - 5 T TK II PU TR 5 standar yang diharapkan. Persentase tingkat kepuasan pasien terhadap pelayanan RS Putri Hijau selama TW I s/d TW IV tahun 2016 cenderung mengalami kenaikan tetapi belum mencapai standar yang diharapkan dikarenakan kurangnya komunikasi dan sosialisasi petugas diruang perawatan kepada pasien tentang pengisian kuesioner,sehingga pasien tidak mengisi dengan lengkap. Persentase karyawan yang mendapatkan pelatihan minimal 20 jam /tahun adalah 40,85% hal ini belum mencapai standar yang diharapkan. KI Kecepatan waktu pemberian informasi tentang tagihan pasien rawat inap ≤ 2 Jam pada TW I (89,37%), TW II (90,43%), TW III (89,92%), dan TW IV (88,40%) tahun 2016 berdasarkan data diatas setiap TW mengalami penurunan . hal ini belum sesuai dengan standar yang telah ditentukan, Perincian masih manual R U M Kecepatan waktu pemberian informasi tentang tagihan pasien rawat inap ≤ 2 Jam KP IAM - 9 PM 7 Follow up diakhir Desember 2016 Supervise dan edukasi staf Sosialisasi tentang pelatihan yang akan dicapai oleh setiap karyawan dalam setahun Memperbaiki SIM RS supaya On Line ke semua unit kerja, sehingga perincian tidak manual. Komunikasi dengan pasien dan keluarga, setelah rincian diterima agar segera ke bagian keuangan untuk segera menyelesaikan pembayaran. Kasiyanmasum U Peralatan ukur medis yang terkalibrasi tepat waktu sesuai dengan ketentuan kalibrasi BPFK TR IAM - 10 R U T M KI Kepatuhan prosedur pemberian obat dengan prinsip READBACK dari petugas Rawat Inap Kepada DPJP ditandatangani dalam waktu 24 jam KP IAKP – 2 PM 9 TK II PU 8 IH IJ A sehingga informasi tagihan kepada pasien menjadi terlambat/tidak sesuai dengan standar. SIM RS belum berjalan dengan baik. Peralatan ukur medis yang Tindak lanjuti sesuai dengan terkalibrasi tepat waktu sesuai perencanaan kalibrasi alat dengan ketentuan kalibrasi BPFK, pada TW I perencanaan, Kasijangmed TWII (62%),TW III (63,2%) dan TW IV (64,30%) tahun 2016 cenderung mengalami kenaikan. Standar ini belum mencapai standar yang diharapkan. Kepatuhan prosedur pemberian Menekankan kembali kepada KKP-RS obat dengan prinsip read back, petugas dokter jaga, DPJP, pada TW I, TW II, TW III dan TW perawat yang bertugas agar IV tahun 2016 cenderung mengisi form read back 1x24 mengalami kenaikan tetapi jam belum mencapai standar yang Sosialisasi kepada staf akan diharapkan. pentingnya komunikasi efektif untuk menumbuhkan budaya pasien safety Kepatuhan pelaksanaan prosedur site marking pada pasien yang akan dilakukan tindakan operasi Kepatuhan pelaksanaan prosedur site marking pada pasien yang akan dilakukan tindakan operasi pada TW I (95,29%), TW II (95,2%), TW III (88,1%) dan TW IV(94,17%) tahun 2016 mengalami fluktuatif. Indicator ini belum mencapai standar yang diharapkan. U Kepatuhan pemberian label obat high alert oleh farmasi di gudang obat farmasi, pada TW I (93,90%), TW II (98,49%), TW III (97,95%) dan TW IV(97,7%) tahun 2016 cenderung mengalami kenaikan tetapi belum mencapai standar yang diharapkan. Menekankan kembali kepada Kaistalfarmasi petugas dan pasien untuk obat yang berlabel high alert diadakan di instalasi farmasi RS Putri Hijau untuk menumbuhkan budaya pasien safety. IJ A Kepatuhan pemberian label obat high alert oleh farmasi di gudang obat IH IAKP – 3 II TK T KI M U R KP IAKP - 4 PM 11 PU TR 10 Sosialisasi kepada staf KKP-RS Medis,petugas rawat inap, rawat jalan tentang prosedur site marking untuk menumbuhkan budaya pasien safety Mempertahankan konsekuensi staf medis dalam prosedur site marking. U IJ A PENUTUP IH Demikian laporan pencapaian indikator mutu di Rumah Sakit Putri Hijau pada Tw I, Tw II, Tw III, Tw IV Tahun 2016, disampaikan dengan harapan TR dapat menjadi bahan pertimbangan dan perbaikan untuk meningkatkan mutu pelayanan dan keselamatan pasien di Rumah Sakit Putri Hijau. II PU Mengetahui, Kepala Rumah Sakit Putri Hijau PM KP R U M KI T TK dr. Sutan Bangun SpB Kolonel Ckm NRP 34153 Medan, Januari 2017 Ketua Komite KMKP dr. Bayu Dewanto SpBS Letnan Kolonel Ckm NRP 1290045901269