Dinamika Kesehatan.

advertisement
KESEHATAN MENTAL
Motivasi
adalah Proses menggiatkan, mempertahankan, dan
mengarahkan tingkah laku pada suatu tujuan
tertentu (Huffman, Vernoy & Vernoy, 1997)



tingkah laku  mengarah suatu tujuan sekaligus
menjauhi situasi yang tidak menyenangkan.
tingkah laku  menyebabkan proses belajar
memiliki tingkat yang berbeda-beda.
tingkah laku  hasil penyebab-penyebab yang
saling terjalin satu sama lain.
Motivasi
Para Psikolog sependapat bahwa
semua tingkah laku bermotivasi, namun
tidak sependapat mengenai sumber,
sifat, dan jumlah kekuatan pendorong
itu.
 Bahkan tidak sependapat mengenai
nama yang digunakan, ada insting, ada
drive, ada need.

Motivasi
Insting



McDougal (1926) berpendapat bahwa
kekuatan pendorong yang esensial dari pikiran
dan tindakan adalah bawaan.
Definisi klasiknya : suatu pola tingkah laku
yang terirganisasi dan kompleks , yang
merupakan ciri khas dari makhuk tertentu
pada situasi khusus, tidak dipelajari, dan tidak
berubah.
Definisi ini tidak ada pada manusia dan tidak
ada yang diperlihatkan secara ilmiah.
Motivasi
Insting
Para Psikolog modern berupaya
merubah definisinya, misalnya Maslow
dengan istilah “kebutuhan instingtif”.
 Alternatif istilah yang digunakan adalah
“suatu struktur”, yakni warisan yang
berinteraksi dengan lingkungannya.
Penekanannya bahwa kodrat struktur
warisan ini sangat penting.

Motivasi
Dorongan (Drive) atau Kebutuhan (Need)
Istilah yang lebih baru dan lebih fleksibel
Drive adalah munculnya kecenderungan
bereaksi yang menimbulkan kegiatankegiatan dan tetap mempertahankan
kegiatan itu dalam organisme.
 Need adalah kekurangan yang
mengakibatkan ketidakseimbangan, yang
mengacaukan keseimbangan yang optimal
pada individu.


Motivasi
Motif (Motive)

adalah suatu proses yang agak spesifik
dan yang telah dipelajari, diarahkan pada
suatu tujuan.

Jumlah motif sangat banyak sedangkan
jumlah kebutuhan sangat sedikit sampai
beberapa ahli teori mereduksinya menjadi
satu.
Empat Penjelasan Motivasi
Sigmund Freud


“kekuatan-kekuatan yang kami anggap ada di
belakang tegangan-tegangan yang disebabkan oleh
kebutuhan-kebutuhan id disebut instinginsting…….”
Dua insting merupakan penyebab terakhir dari
semua kegiatan, yaitu Eros dan Insting Perusak.
 Eros adalah insting hidup atau insting erotik yang
mencakup semua impuls seksual dan juga dorongan untuk
memelihara diri sendiri.
 Insting Perusak merupakan keinginan untuk merusak,
bahkan merusak diri sendiri dengan kematian.
Empat Penjelasan Motivasi
Sigmund Freud
Sulit menerima perusakan, termasuk perusakan
terhadap diri sendiri, adalah suatu kekuatan
dasar utama.
 Penekanan insting hidup (eros) dan penekanan
prinsip kenikmatan.
 Pada individu dewasa, dikembangkan prinsip
kenyataan.
 Freud melihat bahwa kebutuhan akan kepuasan
seksual sebagai satu kekuatan pendorong yang
hebat pada manusia.

Empat Penjelasan Motivasi
Sigmund Freud
Pendirian Freud mengenai motivasi memiliki
tiga kelemahan :
 Pandangannya terhadap insting begitu sempit
 Terlalu menekankan pentingnya seksual,
sehingga kurang menekankan motivasi sebagai
faktor penyebab dalam perkembangan neurosis
atau psikosis.
 Mengabaikan manusia sebagai organisme yang
memiliki kebutuhan sosial.
Empat Penjelasan Motivasi
Alfred Adler




Adler berpendapat bahwa hanya ada satu dorongan dasar,
yakni hasrat untuk berkuasa.
Sebetulnya menurut Adler, keamanan merupakan
dorongan dasar, sedangkan usaha-usaha untuk mencapai
superioritas hanyalah sarana untuk mencapai tujuan
keamanan.
Perasaan inferioritas, tidak adekuat, dan tidak aman
menentukan tujuan hidup seorang individu.
Keamanan dari bahaya saja tidak cukup, individu
memerlukan batas keselamatan yang dicapai dengan
dominasi dan superioritas. Dengan kata lain, perjuangan
akan prestasi dan status sesungguhnya merupakan
perkembangan kebutuhan fundamental akan keamanan.
Empat Penjelasan Motivasi
Combs and Snygg

Berpendapat bahwa Psikologi memiliki dua
frame of reference yang umum.
 Pendekatan eksternal terhadap tingkah laku manusia.
 Pendekatan perseptual atau pendekatan
fenomenologis.

Dalil dasar bahwa semua tingkah laku
ditentukan oleh dan berhubungan dengan
medan perseptual organisme yang bertingkah
laku.
Empat Penjelasan Motivasi
Combs and Snygg




Kebutuhan dasar manusia diidentifikasikan sebagai
kebutuhan akan perasaan adekuat.
Kebutuhan ini memiliki dua ciri khas pokok yaitu
Pemeliharaan Diri dan Peningkatan Diri.
Keduanya berhubungan erat dengan fungsi yang
sama yaitu membuat diri lebih adekuat.
Untuk tujuan praktis, kebutuhan akan perasaan
adekuat dibagi menjadi empat kategori yaitu
kebutuhan akan prestasi, kebutuhan akan status,
kebutuhan akan keamanan fisik, dan kebutuhan
akan keamanan sosial.
Empat Penjelasan Motivasi
Abraham Maslow
Menekankan individu harus dilihat secara
keseluruhan. Orang yang seluruhnya
dimotivasi, bukan hanya sebagian.
 Konsepnya adalah hierarki prapotensi, yang
berarti bahwa suatu kebutuhan yang
tingkatnya lebih tinggi tidak bisa muncul
sebelum kebutuhan yang lebih prapoten
dipuaskan.

Empat Penjelasan Motivasi
Abraham Maslow
Kebutuhan Fisiologis
 Kebutuhan akan rasa aman
 Kebutuhan akan cinta dan memiliki
 Kebutuhan akan penghargaan
 Kebutuhan akan aktualisasi-diri

Kepuasan Kebutuhan
Kaplan dan Baron (1952) telah
membuat bagan yang dianggap cocok
untuk berbagai tingkat perkembangan.
Silakan Lihat Bagan 3
Pertumbuhan Menuju Kematangan
Dalam Memuaskan KebutuhanKebutuhan Dasar
FRUSTASI DAN KONFLIK

Merupakan
manusia.
bagian
Yang
dari
kehidupan
berhubungan
sehari-hari
erat
dengan
pemenuhan kebutuhan manusia dan menggangu
ungkapan normal dari kecenderungan motivasi
manusia.

Tidak
selalu
buruk,
tergantung
bagaimana
menghadapinya dan tindakan yang diambil untuk
mengatasinya.
Frustasi

Perasaan yang muncul karena terjadinya hambatan dalam usaha
untuk memenuhi kebutuhan-kebutuhan

Menyangka akan terjadi sesuatu hal menghalangi pencapaian
kebutuhan tersebut.

Bersifat sangat personal

Terbendungnya kecenderungan-kecenderungan emosional karena
reaksi yang biasa tidak menghasilkan kepuasan seperti biasanya.

Dua sumber utama frustasi:
1.
Internal: faktor-faktor fisik dan perbedaan intelektual.
2.
External: merupakan situasi-situasi yang biasanya tidak dapat
dihindari, seperti adat kebiasaan, hal-hal yang menggangu
(terlebih yang berhubungan dengan kebiasaan individu),
kondisi-kondisi sosio-ekonomis.

Setiap orang berbeda-beda dalam mengadakan respon terhadap
frustasi.

Jika respon/pendekatan yang digunakan tetap tidak berubah, maka
hal itu akan memberi ciri bagi tingkah laku yang akan datang.

Saat kita mengalami kegagalan akan satu hal, kita mungkin
akan menghindarinya di masa datang, atau berusaha
merasionalisasinya yang mengakibatkan kita tidak akan
memperoleh
keprcayaan
dan
keterampilan
yang
akan
memperbesar kemungkinan kita untuk berhasil di masa
datang.

Terkadang kita juga melakukan kesalahan dengan hanya
menggunakan satu pendekatan untuk beberapa masalah
yang berbeda. Yang merugikan kita ketika berhadapan
dengan masalah baru. Cara yang sama tidak akan
menghasilkan hasil yang berbeda.

Dalam memikirkan gejala frustasi, sangat penting bahwa kita
harus
melihat
frustasi
menurut
derajatnya.
Bukan
membedakan orang dalam kategori yang mengalami frustasi
dan yang tidak.

Kita
juga
harus
berusaha
mencegah
supaya
jangan
mengalami frustasi hebat yang menyebabkan kehilangan
kepercayaan terhadap diri sendiri.

Frustasi karena suatu kebutuhan yang penting, menghasilkan
akibat-akibat yang lebih berat dibandingkan frustasi karena
kebutuhan yang kecil (tidak penting).

Setiap individu memiliki perbedaan dalam hal
sejauh mana mereka dapat menahan frustasi.
Suatu pengalaman yang sangat mengganggu
bagi
seseorang
mungkin
diterima
dengan
tenang oleh orang lain.

Frustasi, baik yang datang dari luar maupun
dari dalam individu harus selalu ditafsirkan
menurut individu yang menglaminya.
Hipotesis Frustasi-Agresi

Dollard dkk (1939) mengemukakan dalil :
“terjadinya tingkah laku yang agresif selalu mengandalkan adanya
frustasi dan sebaliknya, adanya frustasi selalu menyebabkan suatu
bentuk agresi… Tetapi harus diingat bahwa salah satu pelajaran
paling awal yang dipelajari manusia sebagai akibat dari kehidupan
sosial adalah menekan dan menahan reaksi-reaksi yang terangterangan agresif. Tetapi ini tidak berarti bahwa kecenderungankecenderungan reaksi seperti itu dengan begitu saja dihilangkan,
melainkan telah ditemukan bahwa reaksi-reaksi itu tidak dilenyapkan
meskipun
untuk
sementara
ditekan,
ditunda,
disembunyikan,
dipindahkan atau dibelokkan dari tujuannya yang langsung dan logis”

Berkowitz membedakan antara kemarahan (keadaan
emosi yang diakibatkan oleh frustasi yang diduga
menciptakan kesiapan untuk tindakan-tindakan agresif)
dan agresi (tingkah laku yang tujuannya melukai
seseorang).

Apabila agresi diarahkan kedalam diri sendiri, maka
akan lebih berbahaya bagi kesehatan mental individu
dibandingkan
jika
diarahkan
keluar.
Bukannya
menyalahkan orang lain, tetapi orang itu menyalahkan
diri sendiri. Kritik terhadap diri sendiri dalam batas
tertentu tidak akan merugikan. Setiap orang harus
mengetahui kekurangannya dan menerimanya.
Toleransi Terhadap Frustasi

Kemampuan individu untuk menahan konflik pada dirinya tanpa
menggunakan tingkah laku yang tidak dapat menyesuaikan diri.

Setiap individu tidak hanya berbeda dalam merespon terhadap
frustasi, tetapi juga dalam tingkat toleransi terhadap frustasi.

Perisitiwa yang sama mungkin mengandung arti-arti yang sangat
berbeda bagi orang-orang yang berbeda.

Suatu situasi yang menyebabkan frustasi juga akan berbeda-beda
artinya bagi kita, tergantung kita berpendapat hal tersebut berasal
dari luar atau dalam diri kita sendiri

Toleransi terhadap frustasi mungkin jauh lebih
rendah
pada
waktu
seseorang
lelah
dibandingkan ketika kondisi tubuh fit.

Sebaliknya,
symptom
kelelahan
toleransi
mungkin
yang
rendah
merupakan
terhadap
frustasi. Akibat dari tegangan-tegangan emosi
yang ditimbulkan oleh frustasi.
Konflik

Tegangan dalam diri kita apabila kita berusaha mencapai
keputusan yang memuaskan terhadap situasi-situasi yang sama
menariknya atau juga situasi-situasi yang sama tidak menariknya.

Keadaan jiwa yang tegang sebagai akibat dari bentrokan antara
motivasi-motivasi yang bertentangan.

Pengaruh konflik pada pada tingkah laku akan tergantung pada
kekuatan konflik-konflik itu sendiri dan juga pada tipe kepribadian
yang dimiliki seseorang.

Konflik dapat terasa lebih ringan jika seseorang
dapat melakukan penyesuaian diri.

Seringkali konflik ini bisa ringan dan bersifat
sementara.
Tetapi,
jika
seseorang
harus
memilih antara dua respon/keputusan yang
berlawanan, maka konflik tersebut mungkin
berat dan bertahan lama.

Psikoanalisis
konflik
menekankan
dalam
kehidupan
pentingnya
konflik-
seorang
individu.
Kekuatan-kekuatan yang terlibat dalam konflik itu
disebut id, ego, superego.

Konflik tidak hanya terbatas pada ketidakcocokan
antara keinginan-keinginan pribadi dan suara hati.
Tetapi juga merupakan interaksi antara diri dan
pengalaman-pengalaman
lampau.
sekarang
dan
masa
Model-Model Frustasi dan Konflik

Konflik mendekat-mendekat
Berhadapan dengan masalah memilih antara dua tujuan positif.

Konflik menjauh-menjauh
Berhadapan dengan dua/serangkaian masalah yang sama-sama
tidak disukai.

Konflik mendekat-menjauh
individu dihadapkan pada suatu tujuan, disatu pihak menarik (+)
tetapi dipihak lain juga ada hal yang tidak menyenangkan (-)

Konflik ganda mendekat-menjauh
Individu merasa ambivalen mengenai 2 tujuan
TEGANGAN EMOSI

Respons badaniah terhadap frustasi-frustasi atau konflik-konflik yang
dialami individu selama selang waktu antara motivasi dan respons yang
berhasil.

Intensitas tegangan emosi sangat bervariasi. Dapat semakin besar
apabila
seseorang
berhadapan
dengan
situasi
konflik
yang
memaksanya menunda suatu keputusan selama berhari-hari atau
bahkan mungkin berminggu-minggu.

Emosi secara sederhana dapat didefinisikan sebagai persaan-perasaan
atau respon-respon afektif dari getaran fisiologis, pikiran-pikiran, dan
kepercayaan-kepercayaan, penilaian subjektif, dan ekspresi tubuh
terhadap suatu stimulus

Emosi-Emosi yang Ringan
 Perasaan-perasaan
 Suasana Hati
 Minat
 Sikap

Perubahan Fisiologis yang menyertai Emosi
 Denyut jantung dan tekanan darah meningkat
 Perubahan arus aliran darah
 Fungsi-fungsi pencernaan terganggu
 Fungsi kelenjar kacau
 Berkeringat
Perkembangan Emosi

Pengalaman-pengalaman
emosi
merupakan
faktor-faktor
dasar
pembentukan kepribadiannya
anak
dalam

Masa Remaja merupakan masa yang benarbenar sulit tidak hanya bagi perkembangan
emosi, tetapi juga bagi penyesuaian diri dalam
masyarakat. Setelah masa remaja, biasanya
seseorang telah belajar mengendalikan
ungkapan-ungkapan emosinya
Kematangan Emosi

Mengacu pada kapasitas seseorang untuk
bereaksi dalam berbagai situasi kehidupan
dengan cara-cara yang lebih bermanfaat dan
bukan dengan cara-cara bereaksi layaknya
seorang yang masih anak-anak. Orang-orang
yang emosinya matang mampu bereaksi
dengan tepat terhadap tuntutan dari situasi
tertentu.
RESPON

Respon Terkondisi
 Eksperimen pavlov

Menghilangkan Respon Terkondisi
Dengan mengulang stimulus buatan tanpa memberikan hadiah
bagi respons tersebut.

Meneruskan Respon Terkondisi
Dengan memberikan penguatan (reinforcement)

Pengalaman-pengalaman Traumatis
Guncangan-guncangan emosional yang sekurang-kurangnya
untuk sementara waktu mengacaukan pengendalian normal
diri individu. Dikatakan gunacangan karena sumber-sumber
yang terdapat dalam individu tidak kuat untuk menghadapi
situasi dengan berhasil

Insight
melihat hubungan-hubungan baru, mengatur
kembali faktor-faktor yang terus-menerus ada
kedalam suatu pola yang baru.
Kecepatan untuk mencapai insight berbedabeda tergantung pada kesulitan masalah.
Tingkat kesulitan masalah bergantung dari
kemampuan seseorang memecahkan masalah.
Perkembangan insight berkaitan dengan hadiah
dan hukuman.

Trial and Error learning
Dalam trial and error learning, sama seperti
insight, tingkat kesulitan dari masalah bagi
subjek yang memecahkannya adalah penting.
Semakin sederhana, semakin singkat
tahap/percobaan yang dilalui.
Dalam situasi-situasi yang mengandung arti
pribadi dan terutama dalam situasi-situasi
dimana konflik-konflik adalah kuat dan
tegangan emosi hebat, hampir pasti ia akan
mencoba berbagai cara pemecahan berturutturt.
Reduksi Tegangan
Reduksi tegangan dapat didefinisikan
sebagai penyesuaian diri. Penyesuaian
diri ini mungkin bukan penyesuaian yg
selalu diharapkan oleh masyarakat.
 Tidak ada orang yang selamanya
melakukan respon reduksi tegangan
yang baik.

Akibat-Akibat

Hukum Akibat:
 Apabila respons tertentu membawa hasil yang
memuaskan, maka hubungannya diperkuat;
tetapi apabila respons tertentu membawa hasil
yang tidak memuaskan, maka hubungannya
diperlemah.
 Telah dikemukakan, hukum akibat memberi
penekanan terhadap hadiah dan hukuman.
 Kekuatan efektif dari hadiah dan hukuman juga
dalam batas-batas tertentu akan memengaruhi
tingkah laku yang lebih kuat dibandingkan
dengan pengalaman yang ringan
Download