Motivasi merupakan salah satu unsur pokok dalam perilaku seseorang Namun bukan berarti motivasi satusatunya yang bisa menjelaskan adanya perilaku seseorang. Studi motivasi bisa ditelusuri jauh ke 23 abad silam lewat tulisan-tulisan filosof Yunani kuno. Sumbangan pemikiran tersebut adalah hedonisme. Beberapa abad kemudian hedonisme masih merupakan asumsi dasar untuk mengatasi masalah sosial ekonomi Adam Smith, Jeremy Bentham. Jhon Stuart Mill: menjelaskan motivasi dalam hubungannya dengan usaha orang untuk memaksimalkan kesenangan dan menekan kesusahan. William James, yang menyatakan dugaan –dugaan tersebut dalam tulisan klasiknya Principles of psychology. Dua tambahan penting konsep studi tentang motivasi, insting dan motivasi di bawah sadar. William McDougall, pelopor psikologi sosial yang mengembangkan teori insting dalam perilaku. Ia merumuskan insting sebgai berikut: suatu tindakan yang dibawa dari lahir yang menentukan organisme untuk mengetahui atau memperhatikan setiap obyek dan bertindak atau mempunyai suatu impulsa untuk bertindak dan menemukan ekspresi dalam suatu cara berperilaku yang spesifik. Disamping Insting,terdapat motivasi bawah sadar yg disampaikan William James, konsep aslinya berasal dari Sigmund Freud menurutnya manusia itu tidaklah meyakini kesadarannya atas segala keinginankeinginannya. Menurut Sigmund Freud digambarkan bahwa manusia dalam banyak hal seperti gunung es yang mencair hanya sebagian saja yang bisa dilihat, lainnya berada di bawah permukaan. Dikarenakan itulah hanya sebagian kecil dari porsi motivasi itu yang hanya bisa dilihat secara sadar oleh seseorang. Perilaku manusia pada hakikatnya berorientasi pada tujuan dengan kata lain perilaku seseorang pada umumnya dirangsang untuk mencapai satu tujuan atau lebih. Lingkaran perilaku seseorang terdiri dari tiga unsur: kebutuhan (need), dorongan (drive), dan tujuan (goals). Tiap individu berbeda satu dengan lainnya baik itu pada kemampuannya untuk bekerja juga tergantung pada keinginan untuk bekerja atau tergantung pada motivasinya. Motivasi seseorang tergantung pada kekuatan motivasi itu sendiri. Dorongan ini yang menyebabkan mengapa seseorang berusaha mencapai tujuan sadar atau tidak sadar. Dorongan inilah yang menyebabkan seseorang berperilaku. Tujuan adalah sesuatu yang ingin dicapai yang berada di luar diri individu. Tujuan adalah ujung akhir dari lingkaran motivasi yang mengundang semua kegiatan untuk mencapainya. Tiap-tiap orang dalam organisasi mempunyai tujuan individu. Manager harusnya senantiasa memperhatikan kesinambungan antara tujuan individu dan tujuan organisasi. Dengan kondisi itu aktivitas individu tidak jauh menyimpang dari aktivitas organisasi. Jika terjadi kesenjangan antara tujuan individu dan organisasi yang terjadi adalah disharmoni hubungan kerja. Baik motivasi individu yang kuat dalam mengarahkan pencapaian tujuan individunya tidak akan memberikan keuntungan bagi organisasi. Manager semestinya bertugas untuk memperkecil kesenjangan-kesenjangan tersebut. Kepuasan kebutuhan, menurut Abraham Maslow ketika suatu kebutuhan terpuaskan, kebutuhan tersebut tidak lagi memotivasi perilaku . Terhalangnya pemuasan kebutuhan, berubahnya kebutuhan dari suatu kebutuhan selain ditentukan oleh terpuaskan kebutuhan tersebut, dapat pula karena terhalangnya usaha pencapaian tujuan tersebut Terhalangnya pemuasan kebutuhan seseorang maka untuk mengatasinya dilakukan dengan coping behaviour yakni suatu usaha trail and error untuk menghilangkan halangan. Pertama, aktifitas terarah ketujuan (goal directed activity) Kedua, aktifitas tujuan (goal actifity) Kedua konsep aktifitas ini amat perlu bagi manejer karena dapat dipergunakan untuk mengetahui perbedaan pengaruh dari kekuatan kebutuhan, dan untuk memahami perilaku manusia. Aktifitas terarah ketujuan, inti dari aktifitas ini ialah perilaku yg dimotivasikan mengarah pada pencapaian tujuan. Sedangkan aktifitas tujuan (goal actifity) yakni aktifitas yg terikat pada tujuan itu sendiri Kesimpulan, suatu kebutuhan itu ketika sudah terpenuhi akan berubah kekuatannya dan perilaku seseorangpun akan berubah dalam menentukan kebutuhan2 berikutnya