Studi Kelayakan Sebelum tahapan analisis dilakukan yang perlu diketahui dan dipertimbangkan adalah alasan timbulnya gagasan untuk membuat sebuah sistem informasi atau perangkat lunak yang baru. Maka perlu dilakukan penyelidikan awal, dimana analisis dimulai dari kegiatan pengguna mengenai apa yang diharapkan dari sebuah sistem yang dibuat. Hal-hal yang perlu diperhatikan dalam penyelidikan awal adalah : Mencoba memahami dan memperjelas apa yang diharapkan oleh pemakai atau pengguna Menentukan ruang lingkup dari studi sebuah sistem Menentukan kelayakan dari masing-masing alternatif dengan memperkirakan keuntungan/kerugian yang didapat. STUDI KELAYAKAN Studi kelayakan adalah tahap yang paling penting, karena didalamnya menyangkut berbagai aspek sistem baru yang diusulkan, antara lain : Menentukan unit atau bagian mana yang akan menggunakan. Dilakukan dengan wawancara dengan calon user lansung dan kepala bagian divisi yang bersangkutan. Mengantisipasi kemungkinan keterbatasan dan kendala pada penerapannya, misalnya : sistem tersebut harus menyelesaikan prosesnya sebelum jam kerja berakhir. Memperhitungkan kendala-kendala sistem, misal : kapasitas memori yang terbatas. Menentukan target, misalnya suatu jawaban untuk permintaan pesanan harus dapat dilayani kurang dari sekian detik. Mengantisipasi kendala waktu, misalnya sistem yang baru harus sudah berjalan dalam waktu sekian bulan, sejak sistem lama sudah tidak diperluas lagi. Merencanakan dan memperkirakan biaya proyek, berdasarkan : perkiraan waktu yang dibutuhkan untuk merancang, mengembangkan, menguji, dan memulai sistem baru dan kerumitan sistem yang dirancangan. Tujuan dilaksanakan studi kelayakan adalah : 1. Memperhitungkan sifat penyusunan sistem dengan memperhitungkan keberadaan masalah dan sifat masalah. Contoh : jika fakultas melaporkan masalah keterlambatan penyetoran nilai dari dosen, kita ingin mengetahui apakah penyetoran nilai benarbenar terlambat atau apakah fakultas salah dalam memberitahu kapan nilai paling lambat disetorkan. 2. Memperhitungkan jangkauan masalah. Contoh : apakah masalah tentang keterlambatan penyetoran nilai hanya pada fakultas tertentu atau seluruh fakultas yang ada, sehingga perlu dianalisa lebih luas. 3. Mengajukan aksi-aksi yang dapat menyelesaikan masalah. Contoh : mengajukan penyusunan sistem untuk nilai yang terlambat disetor karena implikasinya pada beberapa SKS yang dapat diambil mahasiswa semester berikutnya. 4. Memperhitungkan kelayakan penyusunan sistem yang diajukan. Contoh : apakah ada penyelesaian yang layak secara teknis untuk masalah tersebut, atau apakah ada penyelesaian yang layak secara ekonomis untuk masalah tersebut. 5. Menyusun rencana secara rinci untuk langkah analisis sistem. Contoh : siapa yang melakukan analisis sistem, siapa yang memimpin analisis sistem, siapa yang memimpin analisi sistem, apa tugas-tugas yang diperlukan dan jadwal analisis sistem. 6. Menyusun rencana ringkasan untuk seluruh proyek penyusunan sistem. Contoh : kapan sistem akan diimplementasika. Mengumpulkan Data Dalam studi kelayakan, analisis sistem mengumpulkan data untuk : 1. Memperhitungkan keberadaan masalah 2. Mendefinisikan masalah 3. Memperhitungkan jangkauan masalah 4. Mendapatkan informasi untuk melakukan studi kelayakan awal. 5. Menyusun rencana untuk melakukan analisis. Dalam mengumpulkan fakta, hal yang harus dilakukan adalah : 1. Interview : Mengumpulkan informasi melalui kontak langsung dengan pemakai untuk kesepahaman terhadap sistem, masalah-masalah sistem dan permintaan pemakai. 2. Presentasi Internal : bilamana perlu, analisis sistem meminta personil bagian tertentu untuk presentasi internal yang secara formal menggambarkan atau menampilkan informasi dalam bagian tertentu. 3. Pemeriksaan Literatur Internal : Meliputi pemeriksaan dokumen, bagian organisasi, DFD, flowchart dan manual yang lain yang merupakan sumber informasi tentang sistem informasi atau sistem operasi bagian tersebut. 4. Pengamatan : analisis sistem melakukan walkthrouh, yaitu mengikuti proses transaksi yang ada pada sebuah bagian dari awal sampai akhir. 5. Pemeriksaan File : setelah langkah 1-4 dilakukan, maka akan dilakukan pemeriksaan terhadap file-file yang berhubungan dengan pemprosesan transaksi. Melakukan Studi Kelayakan Awal Ada tiga aspek dalam kelayakan yang perlu diperhatikan yaitu : 1. Kelayakan Teknik : jika tim penyusunan sistem dapat menyelesaikan masalah dengan menggunakan hardware dan software yang tersedia. 2. Kelayakan Operasi : jika tim penyusun sistem dapat menyelesaikan masalah dengan menggunakan personel dan prosedur yang ada. 3. Kelayakan Ekonomis : jika tim penyusun sistem dapat menyelesaikan masalah tersebut dalam waktu dan anggaran biaya yang masuk akal, artinya keuntungan sistem melebihi keuntungan biaya penyusunan sistem. Menyusun Rencana Proyek Rencana proyek adalah pernyataan tentang jangkauan proyek, jadwalproyek, sumber daya untuk menyelesaikan proyek, dan biaya proyek. Tujuan dari rencana proyek adalah : 1. Menjadwalkan penggunaan sumber daya yang dibutuhkan. 2. Menentukan tahap utama dalam proyek unutk mengamati kemajuan proyek. 3. Memperkirakan anggaran proyek yang berguna untuk melanjutkan proyek. 4. Menyusun petunjuk untuk membuat keputusan melanjutkan atau tidak melanjutkan. 5. Menyusun kerangka kerja untuk mengukur kebenaran dan kelengkapan langkahlangkah dalam proyek. Peralatan yang digunakan untuk menyusun rencana proyek : Context Diagram Workflow Time Schedule Diagram PERT Mendapatkan Persetujuan Mendapatkan persetujuan untuk draft dokumen kelayakan, analisis sistem memastikan bahwa isi draft dokumen tersebut benar, lengkap dan memuaskan pemakai. Dua persetujuan yang ada adalah : 1. Persetujuan pemakai (terhadap sistem yang akan disusun) 2. Persetujuan pihak manajemen : (stakeholders) terhadap kelanjutan penyusunan sistem. Dokumen kelayakan meringkas penemuan-penemuan, kesimpulan, dan penyelesaian serta salinan dokumentasi yang dikumpulkan dan dibuat selama studi kelayakan. PENENTUAN KEBUTUHAN-KEBUTUHAN SISTEM Kebutuhan sistem yang akan dikembangkan meliputi : input, output, operasi dan resources, untuk memenuhi kebutuhan organisasi masa kini dan masa mendatang. Tujuan operasional yang harus dicapai 1. Menentukan tujuan utama (major goal), berisi alasan-alasan mengapa sistem baru perlu didesain. 2. Intermediate goal, yaitu tugas-tugas diluar major goal yang dapat dilakukan sistem dengan sedikit atau tanpa biaya ekstra, yang akan memperbaiki aliran kinerja yang berpengaruh pada keseluruhan organisasi. 3. Minor goal, yaiut fungsi-fungsi yang dapat dilakukan sistem baru untuk organisasi yang memang ada pada sistem baru tanpa tambahan biaya sama sekali. Menentukan kebutuhan spesifik sistem baru 1. Output yang harus dihasilkan 2. Input-Output yang diperlukan untuk menghasilkan output 3. Operasi yang dilakukan untuk menghasilkan output. ISI DOKUMEN ANALISIS Analisis erat kaitannya dengan dokumentasi yang menjadi dasar panduan dari pembangunan dan pengembangan sistem ditahap-tahap berikutnya. Isinya meliputi : 1. Ringkasan Executive yang terdiri dari : Ringkasan Proyek Ringkasan Sistem Baru Ringkasan Efek Sistem Baru Ringkasan Biaya / Keuntungan dan Rekomendasi 2.Ringkasan analisis sistem : ringkasan fakta yang dikumpulkan dan ringkasan analisis dilakukan. 3. Permintaan pemakai untuk sistem baru : Persyaratan operasi Persyaratan informasi Persyaratan kontrol 4. Deskripsi sistem logis baru DFD, dan narasi sistem logis baru Ringkasan perbaikan sistem logis baru 5. Deskripsi sistem fisik baru Flowchart, DFD dan narasi Ringkasan biaya/keuntungan sistem fisik yang baru 6. Hambatan dalam sistem baru : Hambatan dari H/W dan S/W Hambatan interface Persyaratan control dan hukum 7. Jadwal dan Anggaran dase berikutnya : Persyaratan personel dan komputer jadwal penyusunan sistem 8. Persyaratan. 9. Rekomendasi 10. Lampiran Dokumen kelayakan yang disetujui Gambar, tabel, memo Jadwal, Biaya, Keuntungan