Materi Pertemuan 3 Yefta Adi Prasetyo/15010115130194 A. Goals Setting Theory (Teori Penetapan Tujuan) Konsep Dasar Edwin A. Locke (1978), mengemukakan bahwa adanya hubungan antara tujuan yang ditetapkan dengan kinerja seseorang. Ketika seseorang memahami tujuannya, hal tersebut akan mempengaruhi perilaku kerjanya. Menurut Goal Setting Theory, individu memiliki beberapa tujuan, memilih tujuan, dan mereka termotivasi untuik mencapai tujuan-tujuan tersebut (Weiner, 1989). Teori ini mengasumsikan bahwa faktor utama yang mempengaruhi pilihan yang dibuat individu adalah tujuan yang mereka miliki. Kesadaran individu dalam memilih tujuan akan mempengaruhi motivasi. Tujuan yang dimiliki manusia akan menentukan pilihan tindakan yang dilakukan. Menurut Robin dan Judge (2008) Goal Setting Theory mengisyaratkan bahwa seorang individu berkomitmen kepada tujuan, yang berarti seorang individu memutuskan untuk tidak mengabaikan bahkan merendahkan tujuannya. Aspek-Aspek Goal Setting Theory Specific Semakin jelas dan spesifik sasaran, maka akan lebih besar kemungkinan untuk mencapainya. Measurable Terukur dan mampu mengukur kemajuan terhadap sasaran, sehingga seseorang semakin berminat dalam mencapai sasaran. Achievable Relevant Sasaran harus realistis dan dapat dicapai dengan memanfaatkan sumber yang dapat diperoleh serta menetapkan target tidak terlalu sulit ataupun terlalu mudah. Time Bond Mengatur dan menetapkan waktu dalam mencapai tujuan. Prinsip-Prinsip Goal Setting Theory Berdasarkan pendapat Locke dan Latham, (1990) ada lima komponen utama goal setting, yaitu : Clarity (Kejelasan) Tujuan harus jelas terukur, tidak ambigu, dan ada jangka waktu tertentu yang ditetapkan dalam penyelesaian tugas. Challenges (Tantangan) Goal yang menantang adalah goal dengan tingkat kesulitan yang memotivasi individu untuk memberikan usaha lebih dalam mencapai tujuan Commitment (Komitmen) Usaha untuk menggerakan seluruh kemampuan, waktu, tenaga dalam mengejar serta menjaga tujuan. Feedback (Umpan Balik) Pastikan ada metode pengukuran keberhasilan dan umpan balik terhadap usaha meraih goals tersebut. Umpan balik yang diberikan ketika individu melakukan sesuatu untuk mengejar goal Task Complexity (Kompleksitas Tugas) Goals yang kompleks akan membuat individu merasa tidak mudah untuk mencapainya. Memberikan waktu yang cukup untuk mencapai goals tersebut dan mempelajari hal yang dibutuhkan untuk mencapai goals tersebut. Pengaplikasian Goals Setting Theory Akademik Seorang mahasiswa yang menetapkan tujuannya dengan jelas sejak awal pembelajaran kuliah akan mendapatkan nilai akhir yang lebih tinggi daripada mahasiswa yang sejak awal tidak menetapkan tujuannya dengan jelas. Passion Seseorang musisi dapat meningkatkan performance dengan adanya tujuan yang jelas dan spesifik, misalnya ia ingin menjadi musisi terkenal Internasional. Hal tersebut akan menghasilkan strategi dan tingkat output yang cenderung lebih tinggi. B. Self Regulation Theory (Teori Penetapan Tujuan) Konsep Dasar Bandura (2001) mendefinisikan self-regulated learning sebagai suatu keadaan dimana individu yang belajar sebagai pengendali aktivitas belajarnya sendiri, memonitor motivasi dan tujuan, mengelola sumber daya manusia dan benda, serta menjadi perilaku dalam proses pengambilan keputusan dan pelaksana dalam proses belajar. Aspek-aspek Self-Regulated Theory Menurut Zimmerman regulasi diri mencakup tiga aspek, yaitu : Metakognisi Pemahaman dan kesadarn tentang proses kognitf atau pikiran tentang berpikir. Pengetahuan seseorang tentang kognisinya dapat membimbing dirinya mengatur peristiwa yang akan dihadapi dan memilih strategi yang sesuai agar dapat meningkatkan kinerja kognitifnya. Motivasi Motivasi memiliki fungsi untuk mengontrol dan berkaitan dengan kemampuan yang ada pada setiap diri individu. Perilaku Upaya individu untuk mengatur diri, menyeleksi dan memanfaatkan maupun menciptakan lingkungan yang mendukung aktivitasnya. Pengaplikasian Self Regulated Theory Jodi adalah mahasiswa rantauan dari Sumatera. Regulasi dirinya cenderung baik karena keadaan yang jauh dari orang tua. Dia mengikuti organisasi eksternal dan juga bekerja part time di salah satu Café Shop. Tujuan utamanya adalah kuliah, tapi dia akan bisa mengatur jadwal kuliahnya dengan hal-hal yang diluar tujuannya.